• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KAPABILITAS PRODUKSI SUSU KEDELAI DENGAN ALIH MEKANIS DI KOTA BATU ABSTRACT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KAPABILITAS PRODUKSI SUSU KEDELAI DENGAN ALIH MEKANIS DI KOTA BATU ABSTRACT"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 715

PENINGKATAN KAPABILITAS PRODUKSI SUSU KEDELAI DENGAN

ALIH MEKANIS DI KOTA BATU

Riska Septifani 1*) dan Khotibul Umam2)

1Fakultas Teknologi Pertanian 2Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya

Jl Veteran Malang Email: riskaseptifani@ub.ac.id

ABSTRACT

Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan dari kacang kedelai yang memiliki multi fungsi untuk kesehatan tubuh sehingga aman dikonsumsi untuk minuman sehari-hari. Di Kota Wisata terdapat 4 unit usaha produksi susu sari kedelai, dan 2 diantaranya di Desa Pesanggrahan, kecamatan Batu. UKM “Mandiri” dan “Bu Patmi” merupakan produsen susu sari kedelai dengan kapasitas 200-300 bungkus per hari dengan sistem produksi secara manual mulai dari proses penggilingan sampai pengemasan. Saat ini permasalahan yang dihadapi UMKM adalah keterbatasan kapasitas produksi akibat rendahnya adopsi teknologi dan efisiensi produksi dengan fasilitas produksi yang masih manual sehingga kualitas dan kuantitas produk tidak bisa maksimal. Diharapkan dengan adanya alih teknologi proses produksi akan bisa meningkatkan kinerja dan kualitas produksi susu sari kedelai. Fasilitasi alih teknologi untuk proses minuman susu sari kedelai ini berupa Mesin Produksi Susu Kedelai (Penggiling sekaligus Pemeras), Pengemas Cup Sealer, Kompor Cor dan Panci Pemasak SS skala Teknologi Tepat Guna sehingga memperbaiki kinerja proses produksi. Hasil pelaksanan kegiatan sampai adalah fasilitasi alih teknologi berupa alat Penggiling Pemeras Kedelai, Cup Sealer, Panci pemasakan, Kompor dan Regulator telah diberikan dan diimplementasikan untuk produksi susu kedelai di UKM. Bimbingan teknis tentang cara proses produksi yang baik serta manajemen pengelolaan usaha telah dilakukan di UKM untuk bisa diimplementasikan secara bertahap.

Kata Kunci : susu sari kedelai, alih teknologi mekanis

1.

PENDAHULUAN

Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan dari kacang kedelai yang memiliki multi fungsi untuk kesehatan tubuh sehingga aman dikonsumsi untuk minuman sehari-hari. Susu sari kedelai merupakan minuman bergizi tinggi,karena mengandung protein tinggi, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B kompleks dan air. Mutu protein susu kacang kedelai tidak kalah dengan susu sapi (Koswara, S, 1997). Menurut Iowa State University Database on the Isoflavone Content of Food, sari kedelai(soymilk) memiliki jumlah isoflavon total yang cukup besar yaitu 9,56 mg/100 g yang mengurangi atherogenesis dan menurunkan reabsorpsi tulang, menurunkan prevalensi kanker payudara dan kanker prostat, dan mengurangi risiko atherosclerosis,

neuro-degeneration dan osteoporosis (Otieno dan Shah, 2006). Bahkan kandungan yang menyerupai susu

sapi bisa menjadi alternatif pilihan unuk sebagian konsumen yang alergi atau tidak diperbolehkan untuk mengkonsumsi susu sapi (Dewi, 2009). Kondisi ini berdampak permintaan produk semakin meningkat sehingga bermunculnya beberapa pelaku usaha produksi susu sari kedelai dalam kemasan dan salah satunya di Kota Batu.

Di Kota Wisata terdapat 4 unit usaha produksi susu sari kedelai, dan 2 diantaranya di Desa Pesanggrahan, kecamatan Batu. UKM “Mandiri” dan “Bu Patmi” merupakan produsen susu sari kedelai dengan kapasitas 200-300 bungkus per hari dengan sistem produksi secara manual mulai dari proses penggilingan sampai pengemasan. Selain itu daya simpannya yang rendah sehingga pemasaran juga menjadi terbatas. Padahal peluang pasar sangat tinggi terlihat dari permintaan konsumen yang menjadi pelanggan cukup potensial, untuk itu perlu adanya inovasi teknologi dalam produksi minuman fungsional kesehatan ini. Selain itu manajemen pengelolaan usaha masih konvensional dan belum memiliki administrasi yang baik dan teratur dalam pengelolaan usaha sehingga perlu adanya pembinaan dan pendampingan. Selain itu, UMK perlu memahami tentang Good Manufacturing Practices (GMPs) dimana GMPs merupakan pedoman cara produksi makanan

(2)

716 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

dengan tujuan agar produsen memenuhi persyaratan – persyaratan yang telah ditentukan untuk menghasilkan produk makanan bermutu sesuai dengan tuntutan konsumen (Nurdiansyah, 2010).

Saat ini permasalahan yang dihadapi UMKM adalah keterbatasan kapasitas produksi akibat rendahnya adopsi teknologi dan efisiensi produksi dengan fasilitas produksi yang masih manual sehingga kualitas dan kuantitas produk tidak bisa maksimal. Peralatan kritis yang diperlukan dalam produksi susu sari kedelai adalah pada proses penggilingan kedelai untuk mendapatkan sari ekstrak serta pengemasan produk. Proses penggilingan kedelai terbatas menggunakan blender skala rumah tangga sehingga kapasitas terbatas dan masih memerlukan proses lanjutan untuk memisahkan antara sari kedelai dan ampas kedelai. Kapasitas 3-5 kg per hari membutuhkan waktu 2-3 jam. Sedangkan dalam proses pengemasan, masih menggunakan kemasan plastik untuk produknya yang menyerap curahan waktu tenaga kerja hampir 70% dari total produksi karena harus dilakukan secara manual. Bahkan sering produknya tidak bisa terjual semua karena kemasan yang kendor jika terkena panas bahkan pecah jika dibiarkan terus menerus, akan bisa mengurangi omzet penjualan bahkan keuntungan dari UKM. Selain itu ampas kedelai saat ini dibuang dan tidak dimanfaatkan secara maksimal. Padahal penggunaan ampas tahu sangat baik digunakan sebagai ransum ternak sapi perah. Di Jawa Barat ampas tahu telah banyak dan sudah biasa digunakan oleh peternak sebagai makanan ternak sapi potong untuk proses penggemukan. Di Taiwan ampas tahu digunakan sebagai pakan sapi perah mencapai 2-5 kg per ekor per hari (Heng-Chu, 2004), sedangkan di Jepang penggunaan ampas tahu untuk pakan ternak terutama sapi dapat mencapai 70% (Suparno, 2016). Hal ini bisa didiseminasikan ke lingkungan masyarakat terutama di Kota Batu yang merupakan salah satu sentra peternak sapi di Jawa Timur.

Fasilitasi alih teknologi untuk proses minuman susu sari kedelai ini berupa Mesin Produksi

Susu Kedelai (Penggiling sekaligus Pemeras) dan Pengemas skala Teknologi Tepat Guna

sehingga memperbaiki kinerja proses produksi. Mesin produksi susu kedai ini berfungsi menggiling kedelai juga memisahkan sari kedelai dari ampasnya. Hasil proses penggilingan berupa sari kedelai akan terpisah dengan baik dari ampasnya karena terdapat 2 saluran yang berbeda untuk sari kedelai dan juga ampasnya, sehingga hasil sari kedelai yang diperoleh menjadi bersih dari ampas. Mesin susu kedelai ini dibuat dari bahan-bahan yang food grade sehingga aman untuk digunakan dalam proses pengolahan susu.

2. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

a. Brainstorming dengan UKMproduksi minuman susu sari kedelai dalam koordinasi mencari

alternatif solusi terbaik.

b. Proses penyuluhan , bimbingan teknis dan pendampingan kepada kelompok UKM tentang sistem produksi, manajemen pengelolaan usaha pengawasam mutu produk dan pemasaran sehingga bisa menghasilkan produk yang komersial dan berdaya saing.

c. Pengadaan fasilitas alih teknologi berupa mesin dan peralatan skala Teknologi Tepat Guna untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi di UKM.

d. Proses penyuluhan dan pelatihan secara teknis serta komprehensif kepada Kelompok UKM minuman fungsional kesehatan tentang pentingnya manajemen usaha (logbook produksi dan laporan keuangan), Good Manufacturing Practices (GMPs) dan Standard Operating

Procedure (SOP) untukmendukung UKM sebagai produsen minuman susu sari kedelai yang

sehat dikonsumsi.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Brainstorming dengan UKMproduksi minuman susu sari kedelai dalam koordinasi mencari

alternatif solusi terbaik. Selama ini masalah yang dihadapi oleh kedua UKM produksi susu kedelai adalah tinggu beban tenaga kerja ketika melakukan proses penggilingan dan pemerasan kedelai yang cukup tinggi sehingga kapasitas produksi sangat terbatas. Untuk itu perlu adanyanya fasilitasi yang akan membantu untuk meringankan proses penggilingan dan pemerasan kedelai menjadi susu kedelai. Jenis alat telah disepakati oleh Tim pelaksana IbM dan kedua UKM sehingga harapannya alat yang diberikan akan bisa membantu meningkatkan kecepatan dan produktivitas susu kedelai. Dokumentasi koordinasi antara Tim Pelaksana IbM dengan UKM Susu Kedelai terlihat pada Gambar1.

(3)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 717 Gambar 1 . Koordinasi Tim IbM dengan UKM

b. Proses penyuluhan , bimbingan teknis dan pendampingan kepada kelompok UKM tentang sistem produksi, manajemen pengelolaan usaha pengawasam mutu produk dan pemasaran sehingga bisa menghasilkan produk yang komersial dan berdaya saing. Diperkuat dengan proses penyuluhan dan pelatihan secara teknis serta komprehensif kepada Kelompok UKM minuman fungsional kesehatan tentang pentingnya manajemen usaha (logbook produksi dan laporan keuangan), Good Manufacturing Practices (GMPs) dan Standard Operating

Procedure (SOP) untukmendukung UKM sebagai produsen minuman susu sari kedelai yang

sehat dikonsumsi. Sampai saat ini telah dilakukan penyuluhan dan bimbinga n tekns tentang sistem produksi yang baim serta manajemen pengelolaan usaha berupa penataan pencatatan administrasi dalam produksi dan keuangan UKM. Sisitem produksi yang baik atau dikenal dengan Good Manufacturing Practices diberikan perlengkapan untuk impelemnetasi berupa celemek, masker, hairnet dan sarung tangan yang aman dan hieginis untuk produksi pangan. Sedangkan untuk logbook pencatatan keuangan dan produksi berupa format atau borang yang bisa diimplementasikan oleh UKM untuk keseharian dalam aktivitas produksi. Dokumentasi kegiatan bimbingan teknis dan koordinasi dengan UKM terlihat pada Gambar 2.

c. Pengadaan fasilitas alih teknologi berupa mesin dan peralatan skala Teknologi Tepat Guna untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi di UKM. Desain alih teknologi untuk Mesin Produksi Susu Kedelai (Penggiling Pemeras). Dokumentasi fasilitasi alih teknologi pada UKM Susu Kedelai terlihat pada Gambar 3.

(4)

718 SENASPRO 2017 | Seminar Nasional dan Gelar Produk

Gambar 2 . Bimbingan Teknis dan Pemberian Perlengkapan GMPs untuk Implementasi di UKM Susu Kedelei

Gambar 3. Mesin Penggiling Pemeras Kedelai dan Panci Pemasakan

KESIMPULAN

1. Fasilitasi alih teknologi berupa Mesin Penggiling dan Pemeras Kedelai sangat terbukti meningkatkan efisiensi tenaga kerja dalam proses produksi susu kedelai sehingga produktivitas bisa maksimal

2. Pentingnya cara proses produksi yang baik dan manajemen pengelolaan usaha akan meningkatkan kinerja usaha yang berdayasaing untuk menghasilkan minuman yang sehat

(5)

Seminar Nasional dan Gelar Produk | SENASPRO 2017 719 dan higienis serta penataan administrasi dalam produksi dan keuangan menjadi lebih sistematis.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapkan terima kasih kepada beberapa pihak antara lain :

a. Pimpinan Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya, Malang

b. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Brawijaya yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan kegiatan IbM ini.

c. Bapak Harianto dan Ibu Supadmi yang telah berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan IbM ini.

REFERENSI

[1] Dewi, L. A. 2009. Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Susu Kedelai Cair Murni Tanpa Merek Di Kota Jakarta. TESIS. IPB.

[1] Heng Chu, A. 2004. Utilization of Agricultural By - Product in Taiwan. http//www.agnet.org.

[2] Nurdiansyah, A. 2010. Evaluasi Aplikasi GMP Dan SSOP Serta Penyusunan HACCP Plan Pada Produksi Yoghurt Drink Di PT Indolakto Factory Pandaan, Pasuruan. SKRIPSI. IPB. [3] Otieno, D.O., Ashton, J.F, Shah, N.P. 2006. Evaluation of enzymic potential for

biotransformation of isoflavone phytoestrogen in soymilk by Bifidobacterium animalis, Lactobacillus acidophilus and Lactobacillus casei. Food Research International 39 (2006) Elsevier. 394-407

[4] Suparno dan Muhlasin, M. 2016. Potensi Limbah Ampas Tahu Sebagai Sumber Pakan Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Pamekasan Kabupaten Pamekasan. Maduranch Vol. 1 No. 1, Agustus 2016.

[5] Sutrisno Koswara. (1997). Susu Kedelai Tidak Kalah dengan Susu Sapi.

Gambar

Gambar 2 . Bimbingan Teknis dan Pemberian Perlengkapan GMPs untuk Implementasi di  UKM Susu Kedelei

Referensi

Dokumen terkait

DAGING DAN TELUR : SAPI/KERBAU DAN UNGGAS BAHAN BAKU INDUSTRI KONVENSIONAL : SUSU SAPI PERAH, KERBAU DAN KAMBING.. PRODUK ENERGI PERTANIAN: BIOGAS DAN

Proses ini adalah proses yang dilakukan dalam melakukan penilaian knowledge Data:  Penilaian Tabel yang dibaca:  Kompetensi inti  Jenis kompetensi  Sub kompetensi

Lekukotza horrek aurreratzen duen eran, gatazka-egoeretan dauden emakumeei buruz egin diren azterlanetatik atera den ondorio nagusietako bat hauxe da: emakume askok,

Soil conservation at areca land use also has a significant effect on the levels of organic C and available N, but it did not affect significantly the levels of

Mahasiswa memahami fenomena getaran bebas dan getaran paksa pada suatu sistem satu derajat kebebasan serta memahami fungsi respon frekuensi dari suatu sistem satu derajat

From the figure we can look that using query database still not good perfume, because when we use two parameter query not work with two parameter, just in condition

Tabung merupakan pendekatan dari prisma segi-n, dimana n mendekati tak hingga. Artinya, jika rusuk-rusuk pada alas prisma diperbanyak maka akan membentuk sebuah