• Tidak ada hasil yang ditemukan

Askep Fraktur Humerus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Askep Fraktur Humerus"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. “Kr” DENGAN NON UNION

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. “Kr” DENGAN NON UNION

FRAKTUR HUMERUS DEKSTRA POST OREF DI RUANG MELATI

FRAKTUR HUMERUS DEKSTRA POST OREF DI RUANG MELATI 3

3

RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Klinik

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Klinik

Keperawatan Medikal Bedah IV

Keperawatan Medikal Bedah IV

(2)
(3)
(4)

Asu

Asuha

han

n Kep

Kepera

erawat

watan

an Pad

Pada

a Bp.

Bp. “Kr

“Kr”

” den

dengan

gan Non

Non Uni

Union

on Fra

Fraktu

ktur 

H

Hu

um

me

eru

rus

s D

De

ek

ks

sttrra

a P

Po

os

st

t Or

Ore

eff,

, tte

ella

ah

h d

dis

ise

ettu

ujju

ui

i d

da

an

n d

dis

isa

ah

hk

ka

an

n o

ole

leh

h

pembimbing pada :

pembimbing pada :

H

Ha

arrii,

, T

Ta

an

ng

gg

ga

all

:

:

, S

,

Se

ep

ptte

em

mb

be

er

r 2

20

01

11

1

W

Wa

ak

kttu

u

::

T

(5)
(6)

Hari/t

Hari/tangga

anggall :

: Senin

Senin/26

/26 Septe

Septembe

mber 2

r 2011

011

J

Ja

am

m

:

: 0

09

9..0

00

0 W

WIIB

B

T

Te

em

mp

pa

att

:

: K

Ka

am

ma

ar

r 4

4 B

Ba

an

ng

gs

sa

al

l M

Me

ella

atti

i 3

3

O

Olle

eh

h

:

: A

Ad

diitt,

, D

De

ec

ctty

y,

, d

da

an

n D

De

es

sii

Sumber data

Sumber data : Klien, keluarg

: Klien, keluarga, dan studi

a, dan studi dokumen

dokumen

Me

Meto

tode

de

: A

: Ana

nam

mne

nesa

sa, o

, obs

bser

erva

vas

si,

i, pe

pem

mer

erik

iksa

saan

an fi

fisi

sik,

k, st

stud

udi D

i Dok

okum

umen

en..

A.

A. Pe

Peng

ngka

kaji

jian

an

1.

1. Id

Iden

entit

titas

as

a.

a. K

Kli

lien

en

1)

1)

Na

N

am

ma

a

:

:

B

Bp

p.

.

““K

Krr””

2)

2)

Um

U

mu

urr

:

:

5

56

6

tta

ah

hu

un

n

3)

3)

J

Je

en

niis

s K

Ke

ella

am

miin

n

:

: L

La

ak

kii--lla

ak

kii

4)

4)

Ag

A

ga

am

ma

a

:

:

K

Ka

atto

olliik

k

5)

5)

Stta

S

attu

us

s p

pe

errk

ka

aw

win

ina

an

n

:

: k

ka

aw

win

in

6)

(7)
(8)

Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan

dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat

sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap

saat.

2) Riwayat kesehatan sekarang.

Beberapa jam sebelum masuk rumah sakit, klien terjatuh

karena menggunakan krek pada lantai yang licin,

kemudian oleh anaknya klien langsung dibawa ke UGD

RS Soeradji. Oleh dokter klien didiagnosa menderita

fraktur humerus dekstra dan harus dirawat di RS.

3) Riwayat kesehatan dahulu

Sekitar 5 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien

mengalami patah tulang pada bagian paha kanan dan

lengan atas kanan karena terserempet oleh truk, karena

itu klien dipasang plat pada paha dan lengan atas

kanannya Klien juga diberikan krek untuk alat bantu

(9)
(10)

= perempuan

= laki –laki meninggal

= laki-laki

= Klien

= garis pernikahan

= garis keturunan

= tinggal serumah

(11)
(12)

a)

Sebelum di rumah sakit

Klien b.a.b 2 hari satu kali dengan konsistensi padat,

warna coklat kekuningan. Klien tidak menggunakan

obat pencahar.

Untuk b.a.k lancar 4-6 kali sehari dengan jumlah +

200 cc, warna kuning jernih,

b)

Selama di rumah sakit

Pasien b.a.b 3 hari sekali dengan konsisten padat

warna kuning. Klien tidak menggunakan obat

pencahar.

Untuk b.a.k ± 4-6 kali sehari dengan jumlah ±200 cc,

warna kuning jernih.

1)Pola Aktivitas – Istirahat dan Tidur 

a) Aktivitas sehari-hari

(13)
(14)

6

Selama di rumah sakit

Kemampuan Perawatan Diri

0

1

2

3

4

Makan

dan

Minum

V

Mandi

V

Toiletting

V

Berpakaian

V

Mobilitas di

Tempat Tidur

V

Berpindah

V

ROM

V

Keterangan :

0 : Mandiri

1 : Alat bantu

(15)
(16)

a)

Sebelum masuk rumah sakit

(1) Kulit

Klien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun.

(2) Rambut

Klien keramas 3 kali dalam satu minggu.

(3) Mulut

Klien menggosok giginya 2 kali setiap hari saat

mandi.

a)

Selama di rumah sakit

(1) Kulit

Klien mandi 2 kali sehari dengan cara dilap,

menggunakan sabun.

(2) Rambut

Klien belum pernah keramas sejak pertama

masuk rumah sakit.

(17)
(18)

d) Ideal diri

Klien menyadari bahwa kecelakaan yang dialami

sangat serius, sehingga memerlukan perawatan

khusus, namun klien optimis masih bisa sembuh dari

penyakitnya.

e) Harga diri

Klien tidak malu maupun minder dengan penyakit yang

dialaminya sekarang.

1) Intelektual- Sosial

a) Intelektual

Klien mengetahui bahwa terjadi kembali patah tulang

pada lengan kanan karena jatuh dan gagal

menyambungnya tulang yang patah 6 bulan yang lalu.

b) Hubungan interpersonal

(19)
(20)

2)

TB / BB

: 155 cm/45 kg

3)

TD

: 140 /70 mmHg

4)

Nadi

: 70 kali/menit

5)

Respirasi : 20 kali/menit

6)

Suhu

: 36,4ºC

a.

Pemeriksaan Cephalokaudal

1) Kepala dan rambut

Bentuk kepala mesocephal, rambut tampak kotor dan

ada sedikit uban, tidak ada lesi.

2) Wajah

Wajah tampak pucat. Klien terlihat tegang.

Mata simetris dan tampak sayu, konjungtiva tidak anemis,

sklera tidak ikterik.

3) Telinga

(21)
(22)

Perkusi

: Sonor  

8) Punggung

Bentuk normal, tidak ada keluhan pada punggung.

9)

Abdomen

a)

Inspeksi

: Tidak ada lesi, warna kulit merata

b)

Auskultasi

: Peristaltik sebanyak 40x/ menit

c)

Perkusi

: Terdengar bunyi tympani

d)

Palpasi

: Tidak ada massa dan nyeri tekan

1) Ektrimitas

a)

Atas

: Jari lengkap dan terpasang infus RL

28 tpm pada tangan bagian kirinya.

Sedangkan pada tangan bagi kanannya

terdapat luka oref dan traksi.

b)

Bawah

: Jari lengkap, terdapat bekas oprasi

ORIF 6 bulan yang lalu pada paha

kanan.

(23)
(24)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

WBC

RBC

HBG

HCT

MCH

MCHC

PLT

RDW

PDW

MPV

P-LCR

Lym %

MXD %

Neut %

Lym#

MXD#

9,5 x 1x10

3

/

L

4,08x10

6

/

L

10,8 g/dl

34,8%

26,5 fL

31.0 pg

374 x 10

3

/

L

47,1 – fL

7,1 fL

6,8 fL

6,8 %

19,0 - %

14,0%

67,0 %

1,8x10

3

/

L

11,3x10

3

/

L

4,5 – 10,3 x 10

3

/

L

4 – 5,2x10

6

/

L

11,5 – 15,5 g/dL

34-40 %

27 – 31 fL

33 – 37 pg

150 – 450 x10

6

/

L

35 – 47 fL

9 – 13 fL

7,2 – 11,1 fL

15 – 25 %

19 – 48 %

0 – 10 %

40 – 74 %

1 – 3,7x10

3

/

L

0 – 1,2x10

3

/

L

(25)
(26)

– NaCl 20 tpm

A. Analisa Data

(27)
(28)

1.

2.

Faktor tesiko:

DS :

-DO :

– Terdapat

luka oref 

dan

traksi

pada

lengan

kanan

bagian

atas.

DS:

Klien

menyatakan

tidak mampu mandi

Resiko infeksi

(29)
(30)

4.

5.

nyeri

dirasakan

setiap saat.

DO:

Pasien

nampak

meringgis

dan

tegang.

Pasien

bergerak

sangat hati-hati

DS:

-DO:

pada tangan bagi

kanannya

terdapat

luka oref dan traksi

DS:

Klien

Kerusakan

integritas jaringan

insomia

Faktor mekanik

(Robekan)

Nyeri

(31)
(32)

Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan

skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka

pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat.

DO:

Pasien nampak meringgis dan tegang.

Pasien bergerak sangat hati-hati.

2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik

(robekan) ditandai dengan

Do : pada tangan bagi kanannya terdapat luka oref dan traksi

3. Kerusakan Mobilitas fisik berhubungan dengan fraktur ditandai

dengan

(33)
(34)

A. Perencanaan

No. Dx. Keperawatan Perencanaan

(35)

1 Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama... nyeri klien berkurang dengan kriteria: Pasien mengatakan nyeri antara drajat 1-3 Muka psien tidak terlihat tegang Pasien mampu tidur  nyenyak tanpa bantuan obat tidur 

1. Kaji tingkat nyeri, lokasi serta karakteristik nyeri klien.

2. Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan atau traksi

3. Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena.

4. Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.

1. Nyeri kemungkinan akan dirasakan pada fraktur  dan kerusakan jaringan lunak; spasme otot terjadi sebagai respons

terhadap cedera dan imobilisasi . pengkajian nyeri merupakan dasar  bagi perencanaan intervensi keperawatan.

2. Mengurangi nyeri dan mencegah malformasi.

3. Meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema/nyeri.

4. Mempertahankan

kekuatan otot dan meningkatkan sirkulasi

(36)

5. Lakukan tindakan untuk meningkatkan

kenyamanan (masase, perubahan posisi)

6. Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri (latihan napas dalam, imajinasi visual, aktivitas dipersional)

7. Lakukan kompres dingin selama fase akut (24-48 jam pertama) sesuai

vaskuler.

5. Meningkatkan sirkulasi umum, menurunakan area tekanan elat dan kelelahan otot.

6. Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan elativ terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama.

7. Menurunkan edema dan mengurangi rasa nyeri.

8. Ketorolac merupakan analgetik yang dapat menurunkan nyeri melalui mekanisme

(37)

keperluan.

8. Kelola pemberian ketorolac 2x30 mg.

9. Evaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda vital) penghambatan rangsang nyeri. 9. Menilai perkembangan masalah klien. 2 Kerusakan integritas jaringan

1.Pertahankan tempat tidur  yang nyaman dan aman (kering, bersih, alat tenun kencang, bantalan bawah siku, tumit).

2.Masase kulit terutama daerah penonjolan tulang dan area

1.Menurunkan risiko kerusakan/abrasi kulit yang lebih luas.

2.Meningkatkan sirkulasi perifer  dan meningkatkan kelemasan

(38)

distal bebat/gips.

3.Lindungi kulit dan gips pada daerah perianal.

4.Observasi keadaan kulit, penekanan gips/bebat terhadap kulit, insersi pen/traksi.

kulit dan otot terhadap tekanan yang elative konstan pada imobilisasi.

3.Mencegah gangguan integritas kulit dan jaringan akibat kontaminasi fekal. 4.Menilai perkembangan

masalah klien.

3 Kerusakan Mobilitas fisik

– 1.Bantu latihan rentang gerak pasif aktif pada ekstremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien.

2.Berikan papan penyangga

1. Meningkatkan sirkulasi darah muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot, mempertahakan gerak sendi, mencegah kontraktur/atrofi dan mencegah reabsorbsi kalsium karena imobilisasi.

(39)

kaki, gulungan trokanter/tangan sesuai indikasi.

3.Ubah posisi secara periodik sesuai keadaan klien.

4.Dorong/pertahankan asupan cairan 2000-3000 ml/hari.

5.Berikan diet TKTP.

6.Kolaborasi pelaksanaan fisioterapi sesuai indikasi.

2. Mempertahankan posisi fungsional ekstremitas.

3. Menurunkan insiden komplikasi kulit dan pernapasan (dekubitus, atelektasis, penumonia) 4. Mempertahankan hidrasi

adekuat, men-cegah komplikasi urinarius dan konstipasi.

5. Kalori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses penyembuhan dan mem-pertahankan fungsi fisiologis tubuh.

6. Kerjasama dengan fisioterapis perlu untuk

(40)

7.Evaluasi kemampuan mobilisasi klien dan program imobilisasi.

menyusun program aktivitas fisik secara individual. 7. Menilai perkembangan masalah klien. 4 Insomia 1. Tentukan kebiasaan tidur  biasanya dan perubahan yang terjadi. 2. Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi misalnya bantal dan guling. 3. Dorong beberapa aktivitas fisik ringan selama siang hari. 4. Tingkatkan 1. U 2. M 3. A 4.M 5. M 6. M 7. M 8. P

(41)

regimen kenyamanan waktu tidur, misalnya masase, minum segelas susu hangat pada waktu tidur. 5. Instruksikan tindakan relaksasi 6. Kurangi kebisingan dan lampu. 7. Dorong posisi nyaman, bantu dalam mengbah posisi 8. Gunakan pagar   tempat tidur sesuai indikasi

9. Hindari

(42)

mengganggu bila mungkin, misalnya tindakan terapi. 5 Defisit self care 1. Diskusikan bersama klien

pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih.

2. Bantu dan Anjarkan keluarga klien untuk membantu klien dalam melakukan perawatan tubuhnya, seperti mulut, rambut dan badan.

3. Motivasi klien dan keluarga untuk melakukan perawatan diri setiap hari

1. Klien mengetahui pentingnya kebersihan dapat meningkatkan keiinginan klien untuk meningkatkan perawatan diri.

2. Membantu klien lebih mudah untuk merawat dirinya.

3. Meningkatkan keinginan klien untuk melakukan perawatan diri

6 Resiko infeksi 1. Kaji sisi oref/kulit perhatikan keluhan

(43)

rasa terbakar atau adanya edema, eritema, drainase/ bau tak enak. 2. Berikan perawatan

pen/kawat steril sesuai protokol 3. Awasi tanda-tanda

vital (suhu).

4. Anjurkan klien dan keluarga klien untuk menjaga kebersihan balutan dan jangan sampai lembab, dengan tidak memegang-megang balutan. 5. Kelola pemberian obat ceftriaxone 2x1

kontaminasi silang dan kemungkinan infeksi 3. Peningkatan suhu

mengindikasikan terjadinya infeksi

4. Balutan bersih dan tidak lembab menghindari pertumbuhan mikroorganisme

5. Ceftriaxone merupakan Antibiotik yang dapat membunuh bakteri penyebab infeksi.

6. Leukositosis biasanya terjadi pada proses infeksi, anemia dan peningkatan LED dapat terjadi pada osteomielitis.

(44)

gram 6. Analisa hasil pemeriksaan laboratorium (Hitung darah lengkap, LED, Kultur dan sensitivitas luka/serum/tulang) Kultur untuk mengidentifikasi organisme penyebab infeksi.

A. Implementasi dan Evaluasi

(45)

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai dengan

DS:

Pasien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat.

DO: – Pasien nampak meringgis dan tegang   – Pasien bergerak sangat hati-hati. Senin, 26 September 2011 09.00 Melakukan pengkajian nyeri yang dialami klien

Senin,26 September 2011 09.10 Mengajari pasien teknik nafas dalam

Senin, 26 September 2011 09.00 S : Klien mengatakan nyeri pada sekitar 

luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat

O : Pasien nampak meringgis dan tegang, pasien bergerak sangat hati-hati.

A : nyeri akut

P : ajari teknik distraksi dan relaksasi Senin,26 September 2011 09.10 S : Klien menyatakan paham dengan teknik nafas dalam yang diajarkan perawat

O : Klien dapat mengulangi teknik nafas dalam yang diajarkan perawat

A :

(46)

Senin, 26 September 2011 09.30 Melakukan injeksi Ketorolac 30 mg

Senin, 26 September 2011 09.35 Mempertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring

Senin, 26 September 2011 09.45 Mengevaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda vital)

terasa nyeri

Senin,26 September 2011 09.30 S :

-O : tidak terdapat tanda alergi obat A :

-P : Berikan injeksi ketorolac pukul 22.00 WIB

Senin, 26 September 2011 09.35 S : Pasien menyatakan nyeri sedikit berkurang menjadi 5

O : pasien tirah baring A : kerusakan mobilitas fisik P : Ubah posisi setiap 2 jam

Senin, 26 September 2011 09.45 S : Klien mengatakan nyeri pada sekitar 

luka pembedahan berkurang menjadi skala 5.

O : TD = 140 /70 mmHg Nadi =70 kali/menit

(47)

Respirasi = 20 kali/menit Suhu = 36,4ºC A :

-P : Monitor ttv 2. Kerusakan integritas jaringan Senin, 26 September 2011 08.00

Mengganti linen

Selasa, 27 September 2011 09.00 Mengobservasi keadaan kulit, penekanan gips/beban terhadap kulit.

Senin, 26 September 2011 08.00 S : Klien menyatakan nyaman dengan tempat tidurnya

O : Tempat tidur klien bersih dan rapi A :

-P : Ganti linen setiap hari

Selasa, 27 September 2011 09.00 S : Pasien menyatakan balutan pada lengan kanan bagian atas tidak terlalu kencang

O : kulit di sekitar luka oref tampak lebih gelap

A :

(48)

penekanan bebat setiap hari 3. Kerusakan Mobilitas fisik Selasa,27 September 10.00

Mengubah posisi secara periodik sesuai keadaan klien

Selasa,27 September 10.05 Menganjurkan pasien minum 8-12 gelas/hari

Selasa,27 September 12.30 Mengobservasi diet TKTP pasien

Selasa,27 September 10.00 S :

-O : posisi klien supinasi A :

-P : ubah posisi klien menjadi semifowler  2 jam lagi

Selasa,27 September 10.05 S : Klien menyatakan bersedia minum 8-12 gelas/hari

O : Klien mengangguk-angguk A :

P :

-Selasa,27 September 12.30 S : Pasien menyatakan telah menghabiskan diet yang diberikan O : Tidak tersisa makanan di piring A :

(49)

-4. Insomnia Senin, 26 September 2011 09.00 Mengkaji kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi

Senin, 26 September 2011 08.00 Memberikan tempat tidur yang nyaman dengan mengganti linen

Senin, 26 September 2011 09.00 S : klien menyatakan biasanya menyatakan tidur nyenyak pada malam hari dari pukul 21.00 sampai 05.00. Klien jarang tidur siang. Selama sakit Klien tidak dapat tidur dengan nyenyak, pasien sering terbangun 2-4 kali pada malam hari karena nyeri.

O : mata klien tampak sayu A :

-P : kolaborasi pemberian obat tidur 

Senin, 26 September 2011 08.00 S : Klien menyatakan nyaman dengan tempat tidurnya

O : Tempat tidur klien bersih dan rapi A :

(50)

Senin, 26 September 2011 09.00 Menganjurkan pasien minum segelas susu hangat sebelum tidur 

Senin, 26 September 2011 09.00 S : klien mengatakan akan minum susu sebelum tidur 

O : Pasien menganguk-angguk A :

P : -5. Defisit Selfcare Mendiskusikan bersama klien

pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih

Selasa, 27 September 2011 13.05 Mengajarkan keluarga klien untuk membantu klien dalam melakukan perawatan tubuhnya, seperti mulut, rambut dan badan.

Selasa, 27 September 2011 13.10 Memotivasi klien dan keluarga untuk

Selasa, 27 September 2011 13.00 S : Klien menyatakan paham dengan apa yang dikatakan perawat

O : Klien mengangguk-angguk A :

P :

-Selasa, 27 September 2011 13.05 S : Keluarga klien menyatakan paham dengan apa yang dikatakan perawat O : Keluarga klien mengangguk-angguk A :

P :

(51)

melakukan perawatan diri setiap hari S : Keluarga klien dan klien menyatakan bersedia melakukan perawatan diri setiap hari

O : A : P : -5. Risiko infeksi Selasa, 27 September 2011 10.00

Mengkaji sisi oref/kulit,memperhatikan keluhan peningkatan nyeri/ rasa terbakar atau adanya edema, eritema, drainase/ bau tak enak.

Selasa, 27 September 2011 09.50 Melakukan perawatan luka oref 

Selasa, 27 September 2011 10.00 S : Klien menyatakan nyeri dengan skala 6, tidak ada rasa terbakar,tidak ada edema ataupun eritema

O : Sisi oref tampak bersih A : tujuan tercapai sebagian P : lakukan perawatan luka oref 

Selasa, 27 September 2011 09.50 S :

-O : Luka tampak kotor, terdapat sedikit darah yang keluar 

A :

(52)

Selasa, 27 September 2011 10.10 Mengukur tanda-tanda vital (suhu)

Selasa, 27 September 2011 10.15 Menganjurkan klien dan keluarga klien untuk menjaga kebersihan balutan dan  jangan sampai lembab, dengan tidak

memegang-megang balutan

Selasa, 27 September 2011 10.00 Melakukan injeksi obat ceftriaxone 1 gram hari Selasa, 27 September 2011 10.10 S : -O : TD = 140/70 mmHg, N = 84x/menit, RR = 24x/menit, Suhu : 370C A :

-P : monitor ttv sore pukul 16.00

Selasa, 27 September 2011 10.15 S : Klien dan keluarga menyatakan paham dengan anjuran perawat

O : A : P :

-Selasa, 27 September 2011 10.00 S :

(53)

-O : tidak terdapat tanda alergi obat A :

-P : Berikan injeksi ceftriaxone 1 gram pukul 22.00 WIB

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Penentapan Pemenang Pengadaan Langsung Nomor : 7.5/ PPBJ/BLHK/KOLTIM/VI/2015 , tanggal 26 Juni 2015, maka dengan ini Pejabat. Pengadaan Barang/Jasa lingkup Badan

Partial test results show there is influence of electronic word of mouth to purchase intention of Maranatha Christian University students on Lazada site, there is

Pendidikan merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui sesuatu. Pendidikan bertujuan untuk mencapai tujuan kualitas sumber daya manusia. Untuk meningkatkan kualitas

Sebagai seorang mahasiswa yang nantinya akan terjun kedalam kehidupan masyarakat, kita dituntut untuk dapat melaksanakan demokrasi tersebut dalam kehidupan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dari pustaka, dapat disimpulkan bahwa : masih ditemukan potensi interaksi obat dalam pemberian resep

Atau bisa juga membuat kita sedih, menyesal atau bisa juga membuat kita galau pada hari ini karena masa lalu yang penuh dengan nestapa dan

Jamu Iboe dilaksanakan baik dengan melalui penjualan canvass yaitu secara tunai serta penjualan melalui agen yang merupakan penjualan kredit, maka sebaiknya faktur-faktur

Jadi, secara sederhana, bisa dikatakan bahwa apa yang dinyatakan dalam perikop ini, bukan pertama-tama ingin menunjukkan bahwa Yesus setuju atau tidak setuju dengan godaan