ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. “Kr” DENGAN NON UNION
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Bp. “Kr” DENGAN NON UNION
FRAKTUR HUMERUS DEKSTRA POST OREF DI RUANG MELATI
FRAKTUR HUMERUS DEKSTRA POST OREF DI RUANG MELATI 3
3
RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Klinik
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Praktik Klinik
Keperawatan Medikal Bedah IV
Keperawatan Medikal Bedah IV
Asu
Asuha
han
n Kep
Kepera
erawat
watan
an Pad
Pada
a Bp.
Bp. “Kr
“Kr”
” den
dengan
gan Non
Non Uni
Union
on Fra
Fraktu
ktur
r
H
Hu
um
me
eru
rus
s D
De
ek
ks
sttrra
a P
Po
os
st
t Or
Ore
eff,
, tte
ella
ah
h d
dis
ise
ettu
ujju
ui
i d
da
an
n d
dis
isa
ah
hk
ka
an
n o
ole
leh
h
pembimbing pada :
pembimbing pada :
H
Ha
arrii,
, T
Ta
an
ng
gg
ga
all
:
:
, S
,
Se
ep
ptte
em
mb
be
er
r 2
20
01
11
1
W
Wa
ak
kttu
u
::
T
Hari/t
Hari/tangga
anggall :
: Senin
Senin/26
/26 Septe
Septembe
mber 2
r 2011
011
J
Ja
am
m
:
: 0
09
9..0
00
0 W
WIIB
B
T
Te
em
mp
pa
att
:
: K
Ka
am
ma
ar
r 4
4 B
Ba
an
ng
gs
sa
al
l M
Me
ella
atti
i 3
3
O
Olle
eh
h
:
: A
Ad
diitt,
, D
De
ec
ctty
y,
, d
da
an
n D
De
es
sii
Sumber data
Sumber data : Klien, keluarg
: Klien, keluarga, dan studi
a, dan studi dokumen
dokumen
Me
Meto
tode
de
: A
: Ana
nam
mne
nesa
sa, o
, obs
bser
erva
vas
si,
i, pe
pem
mer
erik
iksa
saan
an fi
fisi
sik,
k, st
stud
udi D
i Dok
okum
umen
en..
A.
A. Pe
Peng
ngka
kaji
jian
an
1.
1. Id
Iden
entit
titas
as
a.
a. K
Kli
lien
en
1)
1)
Na
N
am
ma
a
:
:
B
Bp
p.
.
““K
Krr””
2)
2)
Um
U
mu
urr
:
:
5
56
6
tta
ah
hu
un
n
3)
3)
J
Je
en
niis
s K
Ke
ella
am
miin
n
:
: L
La
ak
kii--lla
ak
kii
4)
4)
Ag
A
ga
am
ma
a
:
:
K
Ka
atto
olliik
k
5)
5)
Stta
S
attu
us
s p
pe
errk
ka
aw
win
ina
an
n
:
: k
ka
aw
win
in
6)
Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan
dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat
sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap
saat.
2) Riwayat kesehatan sekarang.
Beberapa jam sebelum masuk rumah sakit, klien terjatuh
karena menggunakan krek pada lantai yang licin,
kemudian oleh anaknya klien langsung dibawa ke UGD
RS Soeradji. Oleh dokter klien didiagnosa menderita
fraktur humerus dekstra dan harus dirawat di RS.
3) Riwayat kesehatan dahulu
Sekitar 5 bulan sebelum masuk rumah sakit, klien
mengalami patah tulang pada bagian paha kanan dan
lengan atas kanan karena terserempet oleh truk, karena
itu klien dipasang plat pada paha dan lengan atas
kanannya Klien juga diberikan krek untuk alat bantu
= perempuan
= laki –laki meninggal
= laki-laki
= Klien
= garis pernikahan
= garis keturunan
= tinggal serumah
a)
Sebelum di rumah sakit
Klien b.a.b 2 hari satu kali dengan konsistensi padat,
warna coklat kekuningan. Klien tidak menggunakan
obat pencahar.
Untuk b.a.k lancar 4-6 kali sehari dengan jumlah +
200 cc, warna kuning jernih,
b)
Selama di rumah sakit
Pasien b.a.b 3 hari sekali dengan konsisten padat
warna kuning. Klien tidak menggunakan obat
pencahar.
Untuk b.a.k ± 4-6 kali sehari dengan jumlah ±200 cc,
warna kuning jernih.
1)Pola Aktivitas – Istirahat dan Tidur
a) Aktivitas sehari-hari
6
Selama di rumah sakit
Kemampuan Perawatan Diri
0
1
2
3
4
Makan
dan
Minum
V
Mandi
V
Toiletting
V
Berpakaian
V
Mobilitas di
Tempat Tidur
V
Berpindah
V
ROM
V
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Alat bantu
a)
Sebelum masuk rumah sakit
(1) Kulit
Klien mandi 2 kali sehari menggunakan sabun.
(2) Rambut
Klien keramas 3 kali dalam satu minggu.
(3) Mulut
Klien menggosok giginya 2 kali setiap hari saat
mandi.
a)
Selama di rumah sakit
(1) Kulit
Klien mandi 2 kali sehari dengan cara dilap,
menggunakan sabun.
(2) Rambut
Klien belum pernah keramas sejak pertama
masuk rumah sakit.
d) Ideal diri
Klien menyadari bahwa kecelakaan yang dialami
sangat serius, sehingga memerlukan perawatan
khusus, namun klien optimis masih bisa sembuh dari
penyakitnya.
e) Harga diri
Klien tidak malu maupun minder dengan penyakit yang
dialaminya sekarang.
1) Intelektual- Sosial
a) Intelektual
Klien mengetahui bahwa terjadi kembali patah tulang
pada lengan kanan karena jatuh dan gagal
menyambungnya tulang yang patah 6 bulan yang lalu.
b) Hubungan interpersonal
2)
TB / BB
: 155 cm/45 kg
3)
TD
: 140 /70 mmHg
4)
Nadi
: 70 kali/menit
5)
Respirasi : 20 kali/menit
6)
Suhu
: 36,4ºC
a.
Pemeriksaan Cephalokaudal
1) Kepala dan rambut
Bentuk kepala mesocephal, rambut tampak kotor dan
ada sedikit uban, tidak ada lesi.
2) Wajah
Wajah tampak pucat. Klien terlihat tegang.
Mata simetris dan tampak sayu, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik.
3) Telinga
Perkusi
: Sonor
8) Punggung
Bentuk normal, tidak ada keluhan pada punggung.
9)
Abdomen
a)
Inspeksi
: Tidak ada lesi, warna kulit merata
b)
Auskultasi
: Peristaltik sebanyak 40x/ menit
c)
Perkusi
: Terdengar bunyi tympani
d)
Palpasi
: Tidak ada massa dan nyeri tekan
1) Ektrimitas
a)
Atas
: Jari lengkap dan terpasang infus RL
28 tpm pada tangan bagian kirinya.
Sedangkan pada tangan bagi kanannya
terdapat luka oref dan traksi.
b)
Bawah
: Jari lengkap, terdapat bekas oprasi
ORIF 6 bulan yang lalu pada paha
kanan.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
WBC
RBC
HBG
HCT
MCH
MCHC
PLT
RDW
PDW
MPV
P-LCR
Lym %
MXD %
Neut %
Lym#
MXD#
9,5 x 1x10
3/
uL
4,08x10
6/
uL
10,8 g/dl
34,8%
26,5 fL
31.0 pg
374 x 10
3/
uL
47,1 – fL
7,1 fL
6,8 fL
6,8 %
19,0 - %
14,0%
67,0 %
1,8x10
3/
uL
11,3x10
3/
uL
4,5 – 10,3 x 10
3/
uL
4 – 5,2x10
6/
uL
11,5 – 15,5 g/dL
34-40 %
27 – 31 fL
33 – 37 pg
150 – 450 x10
6/
uL
35 – 47 fL
9 – 13 fL
7,2 – 11,1 fL
15 – 25 %
19 – 48 %
0 – 10 %
40 – 74 %
1 – 3,7x10
3/
uL
0 – 1,2x10
3/
uL
– NaCl 20 tpm
A. Analisa Data
1.
2.
Faktor tesiko:
DS :
-DO :
– Terdapat
luka oref
dan
traksi
pada
lengan
kanan
bagian
atas.
DS:
Klien
menyatakan
tidak mampu mandi
Resiko infeksi
4.
5.
nyeri
dirasakan
setiap saat.
DO:
Pasien
nampak
meringgis
dan
tegang.
Pasien
bergerak
sangat hati-hati
DS:
-DO:
pada tangan bagi
kanannya
terdapat
luka oref dan traksi
DS:
Klien
Kerusakan
integritas jaringan
insomia
Faktor mekanik
(Robekan)
Nyeri
Klien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan
skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka
pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat.
DO:
Pasien nampak meringgis dan tegang.
Pasien bergerak sangat hati-hati.
2. Kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan faktor mekanik
(robekan) ditandai dengan
Do : pada tangan bagi kanannya terdapat luka oref dan traksi
3. Kerusakan Mobilitas fisik berhubungan dengan fraktur ditandai
dengan
A. Perencanaan
No. Dx. Keperawatan Perencanaan
1 Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama... nyeri klien berkurang dengan kriteria: Pasien mengatakan nyeri antara drajat 1-3 Muka psien tidak terlihat tegang Pasien mampu tidur nyenyak tanpa bantuan obat tidur
1. Kaji tingkat nyeri, lokasi serta karakteristik nyeri klien.
2. Pertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring, gips, bebat dan atau traksi
3. Tinggikan posisi ekstremitas yang terkena.
4. Lakukan dan awasi latihan gerak pasif/aktif.
1. Nyeri kemungkinan akan dirasakan pada fraktur dan kerusakan jaringan lunak; spasme otot terjadi sebagai respons
terhadap cedera dan imobilisasi . pengkajian nyeri merupakan dasar bagi perencanaan intervensi keperawatan.
2. Mengurangi nyeri dan mencegah malformasi.
3. Meningkatkan aliran balik vena, mengurangi edema/nyeri.
4. Mempertahankan
kekuatan otot dan meningkatkan sirkulasi
5. Lakukan tindakan untuk meningkatkan
kenyamanan (masase, perubahan posisi)
6. Ajarkan penggunaan teknik manajemen nyeri (latihan napas dalam, imajinasi visual, aktivitas dipersional)
7. Lakukan kompres dingin selama fase akut (24-48 jam pertama) sesuai
vaskuler.
5. Meningkatkan sirkulasi umum, menurunakan area tekanan elat dan kelelahan otot.
6. Mengalihkan perhatian terhadap nyeri, meningkatkan elativ terhadap nyeri yang mungkin berlangsung lama.
7. Menurunkan edema dan mengurangi rasa nyeri.
8. Ketorolac merupakan analgetik yang dapat menurunkan nyeri melalui mekanisme
keperluan.
8. Kelola pemberian ketorolac 2x30 mg.
9. Evaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda vital) penghambatan rangsang nyeri. 9. Menilai perkembangan masalah klien. 2 Kerusakan integritas jaringan
1.Pertahankan tempat tidur yang nyaman dan aman (kering, bersih, alat tenun kencang, bantalan bawah siku, tumit).
2.Masase kulit terutama daerah penonjolan tulang dan area
1.Menurunkan risiko kerusakan/abrasi kulit yang lebih luas.
2.Meningkatkan sirkulasi perifer dan meningkatkan kelemasan
distal bebat/gips.
3.Lindungi kulit dan gips pada daerah perianal.
4.Observasi keadaan kulit, penekanan gips/bebat terhadap kulit, insersi pen/traksi.
kulit dan otot terhadap tekanan yang elative konstan pada imobilisasi.
3.Mencegah gangguan integritas kulit dan jaringan akibat kontaminasi fekal. 4.Menilai perkembangan
masalah klien.
3 Kerusakan Mobilitas fisik
– 1.Bantu latihan rentang gerak pasif aktif pada ekstremitas yang sakit maupun yang sehat sesuai keadaan klien.
2.Berikan papan penyangga
1. Meningkatkan sirkulasi darah muskuloskeletal, mempertahankan tonus otot, mempertahakan gerak sendi, mencegah kontraktur/atrofi dan mencegah reabsorbsi kalsium karena imobilisasi.
kaki, gulungan trokanter/tangan sesuai indikasi.
3.Ubah posisi secara periodik sesuai keadaan klien.
4.Dorong/pertahankan asupan cairan 2000-3000 ml/hari.
5.Berikan diet TKTP.
6.Kolaborasi pelaksanaan fisioterapi sesuai indikasi.
2. Mempertahankan posisi fungsional ekstremitas.
3. Menurunkan insiden komplikasi kulit dan pernapasan (dekubitus, atelektasis, penumonia) 4. Mempertahankan hidrasi
adekuat, men-cegah komplikasi urinarius dan konstipasi.
5. Kalori dan protein yang cukup diperlukan untuk proses penyembuhan dan mem-pertahankan fungsi fisiologis tubuh.
6. Kerjasama dengan fisioterapis perlu untuk
7.Evaluasi kemampuan mobilisasi klien dan program imobilisasi.
menyusun program aktivitas fisik secara individual. 7. Menilai perkembangan masalah klien. 4 Insomia 1. Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi. 2. Berikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi misalnya bantal dan guling. 3. Dorong beberapa aktivitas fisik ringan selama siang hari. 4. Tingkatkan 1. U 2. M 3. A 4.M 5. M 6. M 7. M 8. P
regimen kenyamanan waktu tidur, misalnya masase, minum segelas susu hangat pada waktu tidur. 5. Instruksikan tindakan relaksasi 6. Kurangi kebisingan dan lampu. 7. Dorong posisi nyaman, bantu dalam mengbah posisi 8. Gunakan pagar tempat tidur sesuai indikasi
9. Hindari
mengganggu bila mungkin, misalnya tindakan terapi. 5 Defisit self care 1. Diskusikan bersama klien
pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih.
2. Bantu dan Anjarkan keluarga klien untuk membantu klien dalam melakukan perawatan tubuhnya, seperti mulut, rambut dan badan.
3. Motivasi klien dan keluarga untuk melakukan perawatan diri setiap hari
1. Klien mengetahui pentingnya kebersihan dapat meningkatkan keiinginan klien untuk meningkatkan perawatan diri.
2. Membantu klien lebih mudah untuk merawat dirinya.
3. Meningkatkan keinginan klien untuk melakukan perawatan diri
6 Resiko infeksi 1. Kaji sisi oref/kulit perhatikan keluhan
rasa terbakar atau adanya edema, eritema, drainase/ bau tak enak. 2. Berikan perawatan
pen/kawat steril sesuai protokol 3. Awasi tanda-tanda
vital (suhu).
4. Anjurkan klien dan keluarga klien untuk menjaga kebersihan balutan dan jangan sampai lembab, dengan tidak memegang-megang balutan. 5. Kelola pemberian obat ceftriaxone 2x1
kontaminasi silang dan kemungkinan infeksi 3. Peningkatan suhu
mengindikasikan terjadinya infeksi
4. Balutan bersih dan tidak lembab menghindari pertumbuhan mikroorganisme
5. Ceftriaxone merupakan Antibiotik yang dapat membunuh bakteri penyebab infeksi.
6. Leukositosis biasanya terjadi pada proses infeksi, anemia dan peningkatan LED dapat terjadi pada osteomielitis.
gram 6. Analisa hasil pemeriksaan laboratorium (Hitung darah lengkap, LED, Kultur dan sensitivitas luka/serum/tulang) Kultur untuk mengidentifikasi organisme penyebab infeksi.
A. Implementasi dan Evaluasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik ditandai dengan
DS:
Pasien mengatakan nyeri pada sekitar luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat.
DO: – Pasien nampak meringgis dan tegang – Pasien bergerak sangat hati-hati. Senin, 26 September 2011 09.00 Melakukan pengkajian nyeri yang dialami klien
Senin,26 September 2011 09.10 Mengajari pasien teknik nafas dalam
Senin, 26 September 2011 09.00 S : Klien mengatakan nyeri pada sekitar
luka pembedahan dengan skala 6, nyeri dirasakan kemranyas dan terpusat sekitar luka pembedahannya, nyeri dirasakan setiap saat
O : Pasien nampak meringgis dan tegang, pasien bergerak sangat hati-hati.
A : nyeri akut
P : ajari teknik distraksi dan relaksasi Senin,26 September 2011 09.10 S : Klien menyatakan paham dengan teknik nafas dalam yang diajarkan perawat
O : Klien dapat mengulangi teknik nafas dalam yang diajarkan perawat
A :
Senin, 26 September 2011 09.30 Melakukan injeksi Ketorolac 30 mg
Senin, 26 September 2011 09.35 Mempertahankan imobilasasi bagian yang sakit dengan tirah baring
Senin, 26 September 2011 09.45 Mengevaluasi keluhan nyeri (skala, petunjuk verbal dan non verval, perubahan tanda-tanda vital)
terasa nyeri
Senin,26 September 2011 09.30 S :
-O : tidak terdapat tanda alergi obat A :
-P : Berikan injeksi ketorolac pukul 22.00 WIB
Senin, 26 September 2011 09.35 S : Pasien menyatakan nyeri sedikit berkurang menjadi 5
O : pasien tirah baring A : kerusakan mobilitas fisik P : Ubah posisi setiap 2 jam
Senin, 26 September 2011 09.45 S : Klien mengatakan nyeri pada sekitar
luka pembedahan berkurang menjadi skala 5.
O : TD = 140 /70 mmHg Nadi =70 kali/menit
Respirasi = 20 kali/menit Suhu = 36,4ºC A :
-P : Monitor ttv 2. Kerusakan integritas jaringan Senin, 26 September 2011 08.00
Mengganti linen
Selasa, 27 September 2011 09.00 Mengobservasi keadaan kulit, penekanan gips/beban terhadap kulit.
Senin, 26 September 2011 08.00 S : Klien menyatakan nyaman dengan tempat tidurnya
O : Tempat tidur klien bersih dan rapi A :
-P : Ganti linen setiap hari
Selasa, 27 September 2011 09.00 S : Pasien menyatakan balutan pada lengan kanan bagian atas tidak terlalu kencang
O : kulit di sekitar luka oref tampak lebih gelap
A :
penekanan bebat setiap hari 3. Kerusakan Mobilitas fisik Selasa,27 September 10.00
Mengubah posisi secara periodik sesuai keadaan klien
Selasa,27 September 10.05 Menganjurkan pasien minum 8-12 gelas/hari
Selasa,27 September 12.30 Mengobservasi diet TKTP pasien
Selasa,27 September 10.00 S :
-O : posisi klien supinasi A :
-P : ubah posisi klien menjadi semifowler 2 jam lagi
Selasa,27 September 10.05 S : Klien menyatakan bersedia minum 8-12 gelas/hari
O : Klien mengangguk-angguk A :
P :
-Selasa,27 September 12.30 S : Pasien menyatakan telah menghabiskan diet yang diberikan O : Tidak tersisa makanan di piring A :
-4. Insomnia Senin, 26 September 2011 09.00 Mengkaji kebiasaan tidur biasanya dan perubahan yang terjadi
Senin, 26 September 2011 08.00 Memberikan tempat tidur yang nyaman dengan mengganti linen
Senin, 26 September 2011 09.00 S : klien menyatakan biasanya menyatakan tidur nyenyak pada malam hari dari pukul 21.00 sampai 05.00. Klien jarang tidur siang. Selama sakit Klien tidak dapat tidur dengan nyenyak, pasien sering terbangun 2-4 kali pada malam hari karena nyeri.
O : mata klien tampak sayu A :
-P : kolaborasi pemberian obat tidur
Senin, 26 September 2011 08.00 S : Klien menyatakan nyaman dengan tempat tidurnya
O : Tempat tidur klien bersih dan rapi A :
Senin, 26 September 2011 09.00 Menganjurkan pasien minum segelas susu hangat sebelum tidur
Senin, 26 September 2011 09.00 S : klien mengatakan akan minum susu sebelum tidur
O : Pasien menganguk-angguk A :
P : -5. Defisit Selfcare Mendiskusikan bersama klien
pentingnya kebersihan diri dengan cara menjelaskan pengertian tentang arti bersih dan tanda- tanda bersih
Selasa, 27 September 2011 13.05 Mengajarkan keluarga klien untuk membantu klien dalam melakukan perawatan tubuhnya, seperti mulut, rambut dan badan.
Selasa, 27 September 2011 13.10 Memotivasi klien dan keluarga untuk
Selasa, 27 September 2011 13.00 S : Klien menyatakan paham dengan apa yang dikatakan perawat
O : Klien mengangguk-angguk A :
P :
-Selasa, 27 September 2011 13.05 S : Keluarga klien menyatakan paham dengan apa yang dikatakan perawat O : Keluarga klien mengangguk-angguk A :
P :
melakukan perawatan diri setiap hari S : Keluarga klien dan klien menyatakan bersedia melakukan perawatan diri setiap hari
O : A : P : -5. Risiko infeksi Selasa, 27 September 2011 10.00
Mengkaji sisi oref/kulit,memperhatikan keluhan peningkatan nyeri/ rasa terbakar atau adanya edema, eritema, drainase/ bau tak enak.
Selasa, 27 September 2011 09.50 Melakukan perawatan luka oref
Selasa, 27 September 2011 10.00 S : Klien menyatakan nyeri dengan skala 6, tidak ada rasa terbakar,tidak ada edema ataupun eritema
O : Sisi oref tampak bersih A : tujuan tercapai sebagian P : lakukan perawatan luka oref
Selasa, 27 September 2011 09.50 S :
-O : Luka tampak kotor, terdapat sedikit darah yang keluar
A :
Selasa, 27 September 2011 10.10 Mengukur tanda-tanda vital (suhu)
Selasa, 27 September 2011 10.15 Menganjurkan klien dan keluarga klien untuk menjaga kebersihan balutan dan jangan sampai lembab, dengan tidak
memegang-megang balutan
Selasa, 27 September 2011 10.00 Melakukan injeksi obat ceftriaxone 1 gram hari Selasa, 27 September 2011 10.10 S : -O : TD = 140/70 mmHg, N = 84x/menit, RR = 24x/menit, Suhu : 370C A :
-P : monitor ttv sore pukul 16.00
Selasa, 27 September 2011 10.15 S : Klien dan keluarga menyatakan paham dengan anjuran perawat
O : A : P :
-Selasa, 27 September 2011 10.00 S :
-O : tidak terdapat tanda alergi obat A :
-P : Berikan injeksi ceftriaxone 1 gram pukul 22.00 WIB