PENGARUH KEPADATAN POPULASI NEMATODA
ENTOMOPATOGEN TERHADAP HAMA Plutella xylostella L. PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L. var. capitata L.)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Menyelesaikan Studi Sarjana S-1 Jurusan Agronomi
Oleh : Dwi Wulandari Nim. 201210200311090
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN-PETERNAKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
HALAMAN PENGESAHAN
NAMA : DWI WULANDARI
NIM : 201210200311090
PROGRAM STUDI : AGROTEKNOLOGI
JURUSAN : AGRONOMI
FAKULTAS : PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
JUDUL :PENGARUH KEPADATAN POPULASI
NEMATODA ENTOMOPATOGEN TERHADAP HAMA Plutella xylostella L. PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L. var. capitata L.)
Skripsi Ini Telah Diterima Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian Pada Program Studi Agroteknologi Jurusan Agronomi Fakultas
Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang
Mengesahkan,
Dekan, Ketua Jurusan,
SKRIPSI
PENGARUH KEPADATAN POPULASI NEMATODA
ENTOMOPATOGEN TERHADAP HAMA Plutella xylostella L. PADA TANAMAN KUBIS (Brassica oleracea L. var. capitata L.)
Dipersiapkan dan disusun oleh: Dwi Wulandari
(NIM. 201210200311090)
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada Tanggal 05 Agustus 2016
Susunan Dewan Penguji Ketua Dewan Penguji/
Pembimbing Utama Anggota Dewan Penguji II
Ir. Henik Sukorini, MP. PhD Dr. Ir. Fatimah Nursandi, M. Si Dewan Penguji I/
Pembimbing Pendamping Anggota Dewan Penguji III
Prof.Dr.Ir.Dyah Roeswitawati, MS Dr. Ir. Aniek Iriany, MP Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian-Peternakan
Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 14 Agustus 2016
Dekan, Ketua Jurusan,
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
NAMA : DWI WULANDARI
NIM : 201210200311090 JURUSAN : AGRONOMI
FAKULTAS : PERTANIAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kepadatan Populasi Nematoda Entomopatogen Terhadap Hama Plutella xylostella L. Pada Tanaman Kubis (Brassica oleracea L. var. capitata L.)” adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang diacu dalam naskah ini dan telah disebut sumbernya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi akademik.
Malang, 14 Agustus 2016 Mengetahui,
Pembimbing Utama, Yang Menyatakan,
PERSEMBAHAN
ْيرباصلا عم
ه نإ ةا
صلا و رْبصلاب ا ْونْيعتْسا اونمآ نْيذلا اهيأ اي
ن
"Wahai orang-orang yang beriman ! Mohonlah pertolongan dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar."
(Al-Baqoroh ayat 153).
“دجو جددج نم”
(Barangsiapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan)
Sujud syukur kulantunkan kepada sang penguasa alam, nikmat sehat yang menetap
pada diriku telah membuatku menyelesaikan bait demi bait kata, dan bait-bait karya
ini dengan setulus hati teruntuk:
“Ayahanda Sutikno, M.Sos dan Ibunda Rohani Van Bone S.Pd, Kakakku Ika Rahayu, S.Pd dan
Kakak Ipar Haris Kusuma W.,S.Tp, dan Keluarga yang tak bisa terucap satu persatu,
cintamu dan sayangmu sebening embun pagi selalu menyertai langkah kecilku yang tak
luput dari onak dan duri. Dari bibir mungil ini terucap terimakasih yang tiada henti atas
dukungan, semangat, dan inspirasi
yang selalu terucap dan terbuat”.
“Pejuang ilmu, Ibu Ir. Henik Sukorini, MP. PhD, Ibu Prof. Dr. Ir. Dyah Roeswitawati, MS, Ibu
Dr. Ir. Fatimah Nursandi, M.Si, Ibu Dr. Ir. Aniek Iriany, MP, dan dosen-dosen
yang memberiku secercah cahaya hingga aku tau betapa
berharganya ilmu”.
“Sahabatku Agroteknologi 2012’C, Kakak Tingkat Agroteknologi 2011, dan Mas ‘O’, kalian
laksana bunga. Lily, mawar, melati yang memberi keharuman pada seluruh isi ruangan”.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan pada tanggal 12 Oktober 1994 di Manado, Sulawesi Utara, sebagai putri kedua dari dua bersaudara, Ayahanda Sutikno, M.Sos dan Rohani Van Bone, S.Pd.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala nikmatNya dan ridhoNya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya, dan umatnya.
Penulis menyadari selama proses skripsi ini, banyak sekali hambatan dan kekurangan yang memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak, terutama :
1. Ayahanda Sutikno, M.Sos dan Ibunda Rohani Van Bone, S.Pd yang telah memberikan dukungan, semangat, dan inspirasi.
2. Ir. Henik Sukorini, MP. PhD. Selaku Pembimbing Utama.
3. Prof. Dr. Ir. Dyah Roeswitawati, MS. Selaku pembimbing pendamping yang telah bersedia dengan sabar mengarahkan dan membimbing selama penyusunan skripsi ini hingga selesai.
4. Teman-teman Agroteknologi angkatan 2012 dan 2011 yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan skripsi.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kritikan yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini sebagai informasi tambahan khususnya tentang pengaruh kepadatan populasi nematoda entomopatogen terhadap hama Plutella xylostella L. pada tanaman kubis (Brassica oleracea L., var. capitata L.).
Malang, Agustus 2016
viii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………... vii
DAFTAR ISI………... viii
DAFTAR TABEL………... x
DAFTAR GAMBAR………... xi
DAFTAR LAMPIRAN………... xii
ABSTRAK………. xiii
ABSTRACT………... xiv
BAB I. PENDAHULUAN………... 1
1.1. Latar Belakang………. 1
1.1. Rumusan Masalah………... 4
1.2. Tujuan Penelitian……… 4
1.3. Hipotesis……….. 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA………. 6
2.1. Tanaman Kubis (Brassica oleracea L.)……….. 6
2.1.1. Sistematika dan Morfologi………. 6
2.1.2. Syarat Tumbuh dan Syarat Tanah……….. 10
2.1.3. Umur Panen………... 12
2.1.4. Manfaat Kubis……… 12
2.2. Nematoda………. 13
2.3. Morfologi dan Anatomi Nematoda……….. 15
2.3.1. Bentuk Tubuh……….... 15
2.3.2. Kutikula………. 16
2.3.3. Sistem Pencernaan………. 17
2.3.4. Sistem Syaraf………. 20
2.3.5. Sistem Reproduksi………. 20
2.4. Nematoda Entomopatogen………... 22
2.5. Cara Nematoda Entomopatogen Menyerang Inang………. 24
2.6. Biologi dan Siklus Hidup Nematoda Entomopatogen………. 26
2.6.1. Biologi dan Siklus Hidup Steinernema sp………. 27
2.6.2. Biologi dan Siklus Hidup Heterorhabditis sp……… 29
2.7. Potensi Nematoda Entomopatogen Sebagai Biokontrol……….. 32
2.8. Bakteri Simbion Nematoda Entomopatogen………... 33
2.9. Penelitian Terkait………. 38
2.10. Plutella xylostella L………... 39
2.11. Biologi Plutella xylostella L……….. 40
2.11.1. Telur………. 40
2.11.2. Larva Plutella xylostella L………... 41
2.11.3. Pupa Plutella xylostella L……… 42
2.11.4. Imago Pluttella xylostella L………. 42
2.12. Gejala Serangan Hama Plutella xylostella L………. 43
BAB III. METODE PELAKSANAAN………... 45
3.1. Tempat dan Waktu………... 45
3.2. Alat dan Bahan………. 45
ix
3.4. Pelaksanaan Penelitian………. 46
3.4.1. Persiapan Tanaman Kubis Brassica oleracea L. Di Green House 46 3.4.2. Perbanyakan Nematoda Entomopatogen di Laboratorium……… 47
3.4.3. Persiapan Telur Plutella xylostella L………. 47
3.4.4. Penghitungan Kepadatan Populasi NEP di Laboratorium………. 49
3.4.5. Uji NEP Sebagai Pengendalian Hama Plutella xylostella L. Pada Tanaman Kubis Brassica oleracea L……….. 50
3.4.6. Pengamatan……… 53
3.4.7. Analisis Data……….. 55
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN………. 56
4.1. Hasil Pengamatan………. 56
4.1.1. Panjang Tanaman………... 56
4.1.2. Jumlah Daun……….. 56
4.1.3. Berat Segar Krop, Diameter Krop, dan Kepadatan Krop……….. 57
4.1.4. Mortalitas Plutella xylostella Linn……… 60
4.1.5. Intensitas Serangan Hama Plutella xylostella L. dengan Aplikasi Nematoda Entomopatogen Pada Tanaman Kubis……….. 61
4.1.7. Identifikasi Mortalitas Plutella xylostella L. di Lapang………… 64
4.2. Pembahasan……….. 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN………... 70
5.1. Kesimpulan………. 70
5.2. Saran……… 70
DAFTAR PUSTAKA……… 71
x
DAFTAR TABEL
No. Teks Halaman
1. Rerata Berat Segar Krop, Diameter Krop, dan Kepadatan
Krop dengan Aplikasi Nematoda Entomopatogen………. 58 2. Rerata Mortalitas Plutella xylostella L. dengan Aplikasi
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Teks Halaman
1. Tanaman Kubis Brassica oleraceaL………... 10
2. Nematoda………. 14
3. Struktur Tubuh Nematoda………... 15
4. Bentuk-bentuk Stoma Pada Nematoda……… 18
5. Stomatotylet Pada Tylenchida (A) dan odontostilet Pada Superfamilia Dorylamoidea (B)………... 19
6. Tipe Usofagus Pada Nematoda……… 20
7. Organ Reproduksi Nematoda Jantan dan Betina………. 22
8. Nematoda Entomopatogen Steinernema sp………. 24
9. Siklus Hidup NEP Famili Steinernematidae dan Heterorhabditidae………. 32
10. Telur Plutella xylostella L………... 41
11. Larva Plutella xylostella L………... 41
12. Pupa Plutella xylostella L……… 43
13. Imago Plutella xylostella L……….. 43
14. Rerata Panjang Tanaman 7-84 HST……… 56
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Analisa Ragam Panjang Tanaman Pada Berbagai Umur
Pengamatan……… 77
2. Analisa Ragam Jumlah Daun Pada Berbagai Umur Pengamatan……… 78
3. Analisa Ragam Berat Segar Krop……….. 79
4. Analisa Ragam Diameter Krop……….. 79
5. Analisa Ragam Kepadatan Krop……… 80
6. Analisa Ragam Mortalitas Plutella xylostella L……… 80
7. Analisa Ragam Intensitas Serangan………... 81
8. Dokumentasi Persiapan Media Tanam………... 82
9. Dokumentasi Persiapan Bibit dan Penanaman………... 83
10. Alat-alat Penelitian………. 83
11. Bahan-bahan Penelitian……….. 85
12. Pengamatan Tanaman 7, 49, dan 84 HST……….. 86
71
DAFTAR PUSTAKA
Abbot, E.A., 1952. Flatland. New York : Dover Publications.
Adams, B.J., Nguyen, K.B., 2002. Taxonomy and systematics. Pp. 1- 33. In: Entomopathogenic Nematology (Gaugler, R., ed.). CABI Publishing, Wallingford, UK.
Aguillera, M.M., N.C. Hodge, R.E. Stall and G.C. Smart, Jr. 1993. Bacterial Symbionts of Steinernema scapterisci. Invert.
Akhurst R and Smith K. 2002. Regulation and Safety. In: Gaugler R. (Ed.) Enthomopatogic Nematology. New York : CABI.
Anaf,2009.Nematoda.http://anafzhu.blogspot.com/2011,06/Prnyakit/Tungro.html. Diakses pada tanggal 24 Desember 2011.
Bahari. 2000. Inventarisasi Nematoda Entomopatogen Steinernema sp. dan
Heterorhabditis sp. pada Tanaman Holtikultura Jawa Timur. Karya Tulis Ilmiah. Jember : Universitas jember.
Boemare, N.E., Lanmond and Mauleon, H. (1996) The entomopathogenic nematodes Bacterium complex, biology, life cycle and vertebrate safety. Biocontrol Science and Technology.
Boemare. 2002. Biology, Taxonomy and Systematics of Photorhabdus and
Xenorhabdus. Di dalam: Gaugler R (Ed.) Entomopathogenic Nematodes. CAB International.
Badan Pusat Statistik. 2013. Buletin Konsumsi Pangan. Berita Resmi Statistik No. 62/07/MMXII, 1 Juli 2013. [12 November 2013].
Cahyono, B. 2002. Cara Meningkatkan Budidaya Kubis. Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama.
Chaerani, M.M. Finnegan, C. Griffin, dan M.J. Downes. 1995. Pembiakan massal nematoda patogen serangga Steinernema sp. dan Heterorhabditis sp. isolat Indonesia secara in vitro untuk pengendalian hama penggerek batang padi secara hayati. Prosiding Pekan IPTEK 1995, PUSPIPTEK Serpong. Chaerani, 1996. Materi Kuliah Nematoda Patogen Serangga (tidak
dipublikasikan). Bogor : Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan. 8 Hlm.
Chiarappa, L. 1969. Foreword. p. 18-19. In J.E. Peachey (Ed.). Nematodes of Tropical Crops. Tech. Commun. No. 40, Commonw. Bur. Helminthol., St. Albans, Hertz, England. Commonw. Agric. Bureaux
72
Departemen Pertanian. 2000. Teknologi Produksi Kubis Bebas Residu (Bahan Kimia). Diakses dari http://www.deptan.go.id/kubis-3.htm.
Departemen Pertanian. (2008). Kebijakan Teknis Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. Jakarta : Departemen Pertanian.
Djafaruddin. 2000. Dasar-Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Jakarta : Bumi Aksara.
Djunaedy, A. 2009. Studi karakter ekologi nematoda entomopatogen
Heterorhabditis sp. isolate local Madura. Buletin Embryo Vol. 6 (1): 1-12..
Dropkin, V. H. 1992. Pengantar Nematologi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University.
Ehlers, R.U., dan A. Peters, 1995 . Entomopathogenic Nematodes In Biological Control : Feasibility, Perspectives and Possible Risks, Biological Control : Benefit and Risks, Cambridge University Press. Cambrid, 119-136 pp. Ehlers R U. 1996. Current and future use of nematodes in biocontrol : practice
and comercial aspects with regard to regulatory policy issues. Journal of Biocontrol Science and Technology 6 (1) : 303-316.
Ehlers, R.U. 2009. The evaluation of multiplication capacity in Galleria of entomopathogenic nematode isolates from Vietnam. Tap chi sinh hoc 31 (2): 1-7.
Ferreira T. Malan A P. 2013. Potential of entomopathogenic nematodes for the control of the banded fruit weevil Phlyctinus callosus (Schönherr) (Coleoptera : Curculionidae). Journal Helminthol. 3 (1) : 1-9.
Gaugler, R. and Kaya, H.K. (1990) . Entomopathogenic Nematodes In Biological Control. CRC Press. Boca Raton. Florida.
Gaugler, R. 1993 . Ecological genetic of entomopathogenic nematodes. In Nematodes and The Biological Control of Insect Pest. Australia : CSIRO. P.
Grewal P S and Richardson P N. 1993. Effect of application rates of Steinernema
sp. feltiae on biological control of the mushroom fly Lyccoriella auripila (Diptera : Sciaridae). Biocontrol Science and Technology.
Harmanto, N. (2005). Mengusir Kolesterol Bersama Mahkota Dewa. Jakarta: Agro Media Pustaka.
73
Hinterding, R., Michalewicz, Z., dan Peachey, T.C., 1996, Self-Adaptive Genetic Algorithm for Numeric Functions, dalam Parallel Problem Solving from Nature, PPSN IV, 420-429, Springer-Verlag, New York.
Jarosz, J., 1996. Do Antibiotic Compound Produced In Vitro by Xenorhabdus Nemathopilus Minimize the Scondary Invasion of Insect Carcasses by Cantaminating Bacteria.
Kalshoven, L.G.E. 1981. Pest of Crop in Indonesia. Jakarta : Ichtiar Baru, Van Hoeve.
Kardinan, A. 2001. Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasi. Jakarta : Penebar Swadaya.
Kaya M G. 1993. Efficiacy Against Soil-Inhibitting Insect Pests. In: Gaugler Kaya H K. (Ed) Entomophatogenic Nematodes in Biological Control. Florida : CRC Press.
Kaya, H.K. dan Gaugler, R., 1993. Enthomopathogenic nematodes in Biological Control. Boca Rabon Florida : CRC Press.
Kaya dan Stock. 1997. Techniques in Insect Nematology. Departement of Nematology, University of California USA and College of Natural Sciences and Museum, Nasional University of La Plata Argentina.
Klein, M.G. 1990. Efficacy Against Soil-inhabiting Insects Pests. In: Gaugler Kaya H.K. (Ed.), Entomopathogenic Nematodes in Biological Control. CRC Press. Boca Raton, Florida, USA.
Krasomil-Osterfeld, K. C. 1994. Phase variation in Photorhabdus, Xenorhabdus
and other bacteria a review, Biotecnol. : Genetics of Entomopatogenic Nematode-Bacterium Complex, European Commission, p.
Levine, E. and Sadeghi, H.O. (1992) Field evaluation of S. carpocapsae against black cutworm larvae in field corn. Journal of Entomology Science 70. Mau, R.F.L. dan J.L.M. kessing. 1992. Plutella xylostella Linn. Dept. Of
Entomology. Honolulu Hawai. http: //www. Extento Hawai. Edu/base/crop/Type/Plutella Htm.
Novizan. 2002. Membuat dan Memanfaatkan Pestisida Ramah Lingkungan. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Nugrohorini. 2010. Eksplorasi Nematoda Entomopatogen Pada Beberapa Wilayah di Jawa Timur. Jurnal Pertanian MAPETA. 7 (2).
Permadi, A.H., Sastrosiswojo, S. 1993. Kubis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Balai Penelitian Hortikultura Lembang.
74
Peters, A. 1996 . “The natural host range of Steinernema sp. and Heterorhabditis
sp. and their impact on insect populations.” Biocontr. Sci. Technol. 6, 389-402.
Poinar, G.O. (1990) . Taxonomy and biology of Steinernematidae and
Heterorhabditidae. Entomopathogenic Nematodes in biological Control of Insect. CRC Press. Boca Raton. Florida. P.
Poinar G. 1979. Nematodes for Biological Central of Insect. Florida : Boca Raton.
Pracaya, 1991. Hama dan Penyakit Tanaman. Jakarta : Penebar Swadaya.
Pracaya. 1993. Hama dan Penyakit Tumbuhan. Jakarta : Penebar Swadaya. 103p. Pracaya, 2001. Kol Alias Kubis. Jakarta : Penebar Swadaya.
Pracaya. 2005. Kol alias Kubis. Jakarta : Penebar Swadaya.
Pracaya (2008). Pengendalian Hama & Penyakit Tanaman secara Organik. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Rukmana, R. 1994. Bertanam Kubis. Yogyakarta : Kanisius.
Rukmana. R. 1997. Teknik Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman. Yogyakarta : Kanisus.
Rukmana, R & U,Sugandi. 1997. Hama Tanaman dan Teknik Pengendalian. Yogyakarta : Kanisius.
Rukmana, R. 2006. Temulawak, Tanaman Rempah dan Obat. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Salisbury, F.B., dan C.W. Ross. 1995. Fisiologi tumbuhan. Jilid 1 Terjemahan Diah R. Lukman dan Sumaryo. ITB, Bandung.
Setiawati. W. 1996. Status Resistensi Plutella xylostella Linn Strain Lembang, Pengalengan dan Garut Terhadap Pestisida Bacillus thuringiensis. Jurnal Hortikultura (3) 367-391.
Shelton. A. N. Turner, D. Giga, D. Wilkinson P., Zitzaanza, W. Dan Utete. D. 1995. Diamond Back Month. Zimbabwe. Horticultural Crop Past Management. NYSAES. Genewa. 2pp.
Simanjutak, D.R. 2007. Aplikasi insektisida Bacillus thuringiensis dan λ-sihalotrin untuk mengendalikan berbagai hama pada pertanaman kubis dan pengaruhnya terhadap arthropoda bukan sasaran. Skripsi. Bogor : Institut Pertanian Bogor.
Simoes, N. and J.R. Rose. 1996. Pathogenecity and Host Specify of Enthopathogenic Nematodes. Biocontrol Science and Technology.
75
Stock, P. (1993) . Description of Argentinian Strain of Steinernema sp. (Nematoda : Steinernematidae). Nematol. Medit. Buenos Aires. Argentina. Subagiya. 2005. Patogenisitas Nematoda Steinernema carpocapsae (All) dan
simbiotik Bakteri Xenorhabdus nematophilus pada Ulat Jantung Kubis (Crocidolomia binotalis Zell).
Sucipto. 2008. Persistensi nematoda entomopatogen Heterorhabditis (All strain) isolate local Madura terhadap pengendalian rayap tanah Macrotermes sp. (Isoptera : Termitidae) di lapang.
Sudarmo, S. 1991. Pestisida. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sucipto. 2008. Persistensi nematode entomopatogen Heterorhabditis (All Strain) isolat lokal Madura terhadap pengendalian rayap tanah Macrotermes sp. (Isoptera: Termitidae) di lapang. Jurnal Embryo 5 (2): 193-208.
Sulistyanto, D. 1998 and R.U. Ehlers. 1996 . Eficacy of The Entomopathogenic Nematodes Heterorhabditis Megidis and H. Bacteriophora for the Control of Grubs (P. hortocola and A. Contaminatus) In Golf Course Turf. Biocon. Sci. and Technol.
Sulistyanto D. 1999. Nematoda Entomopatogen, Steinernema sp. dan
Heterorhabditis sp. Isolat Lokal sebagai Pengendali Hayati Serangga Hama Perkebunan. Makalah Lustrum Universitas Jember. Jember : Universitas Jember.
Suwandi et al.1993. Budidaya Tanaman Kubis. dalam AH. Permadi dan umbi/ daun (Phthorimaea opercullela Zell,) kentang. J. Hort. 10(1):46-54.
Talekar, N.S., Shelton, A.M. 1993. Biology, ecology, and management of the diamond back moth.
Tanada and Kaya. 1993. Entomopatogens Nematodes for Insect Controls in IPM System. New York : Academic Press.
Trizelia. 2002. Pemanfaatan Bacillus thuringiensis Untuk Mengendalikan Hama
Plutella xylostella Linn. Sumber : http;/rudyct, Tripod.com/sem 1-612/trizelia.htm.
Uhan T. 2006. Bioefikasi Steinernema carpocapsae (Rhabditidae :
Steinernematidae) Strain Lembang terhadap Larva Spodoptera litura di Rumah Kaca. Jurnal Agric. 17(3) : 225-229.
Van de peer. et al. (1996). A Quantitative map of nucleotide substitution rates in bacterial rRNA. Nucleic Acids Research. Oxford : Oxford University Press.
Wartono dan Tri, P.R. 2009. Pertumbuhan Bakteri Photorhabdus luminescens
76
Weiser, J. (1991) . Biological Control of Vectors Manual for Collecting, Field Determination and Handling of Biofactors for Control Vectors. John Willey and Sons. England : Chichester.
Wibisono, H. 2011. Efisiensi Usaha tani Kubis (Studi Empiris Di Desa Banyuroto Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang). Dalam Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
Williams, C.N., J.O. Uzo, W.T.H. Peregrine. 1996. Produksi Sayuran Di Daerah Tropik. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Woodring J L. and Kaya. 1988. Steinernematidae and Heterorhabditis
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tanaman kubis Brassica oleracea (Cruciferae) mempunyai nilai ekonomi
dan sosial yang tinggi di Indonesia,kebutuhan kubis di Indonesia terus meningkat
oleh karena itu petani dituntut untuk bekerja secara efisien dalam mengelola
usahatani kubis agar produksi yang diperoleh lebih tinggi dan keuntungan yang
diperoleh menjadi lebih besar (Wibisono, 2011).
Perkembangan konsumsi kubis atau kol selama periode 2002-2013 terlihat
berfluktuasi, secara umum rata-rata konsumsi rumah tangga kubis atau kol selama
periode tersebut mengalami penurunan sebesar 3,29% per tahun atau konsumsi
rata-rata sebesar 1,76 kg/kapita/tahun. Penurunan terbesar terjadi di tahun 2012
dimana konsumsi dalam rumah tangga kubis atau kol turun sekitar 20,00%
dibandingkan tahun sebelumnya. Sebaliknya peningkatan konsumsi dalam rumah
tangga kubis atau kol terjadi pada tahun 2004, 2007, 2008, 2010 dan 2011
berkisar antara 2,86% hingga 12,90%. Prediksi yang dilakukan untuk tahun 2014
konsumsi kubis/kol di tingkat rumah tangga akan mengalami sedikit peningkatan
yaitu menjadi 1,408 kg/kapita/tahun atau naik sebesar 12,55% dibandingkan tahun
2013 (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Buletin Konsumsi Pangan,
2013).
Data Badan Pusat Statistik (BPS) (2014) menunjukkan produktivitas kubis
meningkat selama periode 2013-2014. Produktivitas kubis meningkat dari 22,69
2
dari 2013 ke 2014 mencapai 0,25%. Sedangkan, produksi kubis menurun selama
periode 2013-2014. Produksi kubis menurun dari 1.480.625 Ton (2013) menjadi
1.435.833 (2014). Persentase pertumbuhan produksi kubis dari 2013 ke 2014
menurun sebesar -3,03%.
Salah satu yang menyebabkan produksi kubis menurun adalah adanya
gangguan hama dan penyakit. Kerugian besar bahkan kegagalan panen dapat
terjadi bila gangguan tersebut tidak diatasi dengan baik. Kehilangan hasil kubis
akibat serangan hama cukup tinggi, yakni dapat mencapai 100% oleh Plutella
xylostella Linnaeus (Rukmana, 1994). Jenis hama ini menempati kedudukan
sebagai hama utama (Williams dkk, 1996).
Diamond back moth atau yang biasa disebut Plutella xylostella Linnaeus
(Lepidoptera: Plutellidae) adalah salah satu hama penting pada tanaman
Brassicaceae (Kalshoven, 1981) terutama kubis, sawi, kembang kol, pakchoi, dan
caisin di Indonesia (Herlinda, Thalib, dan Saleh, 2004). Hama ini bersifat
kosmopolitan yang dapat ditemukan hampir di setiap daerah pertanaman kubis. Di
Indonesia hama ini ditemukan di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Sulawesi dan daerah
lainnya (Simanjutak, 2007). Serangan hama ini menyebabkan kerugian ekonomi
yang besar dengan biaya lebih dari 1 miliar dolar US setiap tahunnya (Talekar dan
Shelton, 1993).
Berbagai cara ditempuh untuk mengatasi hama pengganggu dengan
menggunakan varietas tahan, mengadakan pergiliran tanaman, penanaman
serempak dan penggunaan pestisida (Cahyono, 2002). Penggunaan pestisida
3
dan ampuh mengatasi gangguan hama. Namun, penggunaannya ternyata
menimbulkan kerugian seperti resistensi hama, resurjensi hama, terbunuhnya
musuh alami dan masalah pencemaran lingkungan dan sangat berbahaya bagi
manusia (Kardinan, 2001).
Untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan pestisida kimia di atas,
riset mengenai pengendalian hama Plutella xylostella L.menggunakan biokontrol
yang efektif dan ramah lingkungan perlu dilakukan. Salah satu biokontrol yang
dapat digunakan adalah nematoda entomopatogen. Nematoda entomopatogen
adalah parasit obligat pada serangga dan biasanya menginfeksi dan membunuh
berbagai spesies serangga, karena sifatnya ini maka nematoda entomopatogen
memiliki prospek sebagai agen pengendali hayati dari serangga hama pada
berbagai tanaman (Ehlers, 2009). Nematoda entomopatogen fase juvenil infektif
akan masuk ke dalam tubuh inang kemudian melepaskan bakteri Xenorhabdus
untuk nematoda entomopatogen genus Steinernema atau Photorhabdus untuk
nematoda entomopatogen genus Heterorhabditis dan membunuh inang dalam
waktu 36-48 jam (Adams dan Nguyen, 2002).
Beberapa penelitian melaporkan bahwa jenis dari kedua famili tersebut
telah efektif dalam mengendalikan beberapa jenis hama pertanian. Larva
Spodoptera litura dapat dikendalikan oleh Steinernema carpocapsae dengan
efektivitas sebesar 95,5% (Uhan 2006). Nugrohorini (2010) juga mengungkapkan
bahwa Steinernematidae dan Heterorhabditidae efektif mengendalikan
hama-hama golongan Lepidoptera, seperti Galleria mellonella L. dan Agrotis ipsilon H.
4
Steinernematidae dan Heterorhabditidae juga memiliki beberapa
keunggulan sebagai biokontrol, diantaranya : 1) dapat dengan mudah diisolasi dari
berbagai jenis tanah, 2) tidak berbahaya bagi organisme bukan sasaran, 3) mampu
diproduksi secara massal dalam media in vitro maupun in vivo dengan biaya
relatif murah, 4) dapat diaplikasikan dengan mudah, serta 5) kompatibel dengan
agen pengendali hayati lain (Ehlers, 1996). Berdasarkan latar belakang tersebut,
maka penelitian tentang pengendalian Plutella xylostella L.dengan memanfaatkan
nematoda entomopatogen perlu dilakukan.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut. “Berapakah kepadatan populasi nematoda entomopatogen yang
dapat menyebabkan mortalitas hama Plutella xylostella L. pada tanaman kubis
(Brassica oleracea L.) ?”
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepadatan populasi nematoda
entomopatogen yang dapat menyebabkan mortalitas Plutella xylostella L. pada
tanaman kubis (Brassica oleracea L.).
1.4. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam percobaan ini adalah :
H0 : Diduga kepadatan populasi nematoda entomopatogen tidak berpengaruh
terhadap mortalitas Plutella xylostella L. pada tanaman kubis (Brassica
5
H1 : Diduga kepadatan populasi nematoda entomopatogen berpengaruh
terhadap mortalitas Plutella xylostella L. pada tanaman kubis (Brassica