• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mirip dengan fi il madhi pada bentuk ف ع ل tanpa harakat seperti كتب, mirip dengan fi il

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mirip dengan fi il madhi pada bentuk ف ع ل tanpa harakat seperti كتب, mirip dengan fi il"

Copied!
120
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

Bahasa Arab banyak dipelajari di Indonesia karena bahasa Arab berkaitan erat dengan agama Islam yang merupakan agama bagi mayoritas penduduk Indonesia. Di samping itu bahasa Arab juga banyak digunakan dalam kegiatan ibadah sehari-hari seperti ibadah salat, dzikir dan berdoa. Bahasa Arab bukan saja sebagai bahasa agama dan bahasa persatuan umat Islam, tetapi juga sebagai bahasa ilmu pengetahuan.

Secara teoritis kemampuan berbahasa Arab sebagaimana bahasa lainnya terdiri dari kompetensi dan performansi. Kompetensi berkenaan dengan teori, sedangkan performansi berkenaan dengan praktek penerapan kompetensi dalam kegiatan bertutur atau berkomunikasi.

Kedua bidang kegiatan di atas mempunyai hubungan yang erat. Teori bahasa disusun berdasarkan temuan-temuan praktis melalui pemakaian para penutur bahasa itu. Di lain pihak para penutur menggunakan bahasa berdasarkan kaidah-kaidah yang disusun dalam teori. Kompetensi dan permormansi dikembangkan secara simultan, karena keduanya saling menentukan. Pengembangan ini dilakukan guna mencapai tingkat konsistensi sebuah teori, juga untuk merumuskan kaidah-kaidah berbahasa yang dapat dipahami oleh para pembelajar dengan mudah.

Namun demikian para pembelajar bahasa Arab di Indonesia banyak menemukan kesulitan dalam mempelajari bahasa itu, baik yang bersifat teoritis seperti morfologi (sharaf), sintaksis (nahwu), maupun yang bersifat praktis berupa keterampilan berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.

Menurut pengamatan penulis sebagai pengajar mata kuliah sharaf di Program Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, di antara materi perkuliahan yang dianggap sulit oleh para mahasiswa adalah pemahaman terhadap konsep jamak taksir, terutama dalam penerapannya. Hal itu disebabkan antara lain karena banyaknya bentuk jamak taksir itu sendiri, adanya kemiripan beberapa bentuk jamak taksir dengan bentuk-bentuk lain, seperti mirip dengan fi’il madhi pada bentuk

ٌل

ُعُف

tanpa harakat seperti

بتك

, mirip dengan fi’il

(2)

modhari’, seperti bentuk

ٌلُعْفَأ

dengan contoh

ٌسُفْنَأ

, dan mirip dengan bentuk mashdar, seperti bentuk

ُنَلاْعُف

.

Buku-buku gramatika bahasa Arab yang membahas jamak taksir sudah banyak, di antaranya adalah buku yang berjudul “Mulakhkhash Qawa’id al-Lughah al-‘Arabiyyah” karya Fuad Ni’mah (1988). Penjelasan tentang jamak taksir yang penulis temukan dalam buku itu berkisar pada definisi jamak taksir, pembagian jamak taksir kepada jamak qillah dan jamak katsrah, bentuk jamak qillah, bentuk jamak katsrah, dan bentuk-bentuk shighah muntaha al-jumu’, kemudian diakhiri dengan catatan tentang terjadinya penyimpangan makna jamak qillah dengan jamak katsrah. Buku lain yang penulis temukan adalah “Jami’u al- Durus al-‘Arabiyyah” karya Al-Ghalayaini (1987). Di dalam buku ini penulis menemukan paparan tentang jamak taksir sebagai berikut : Definisi jamak taksir, nama-nama / benda-benda yang biasa dijamakkan dengan jamak taksir, bentuk-bentuk

jamak qillah dengan proses pembentukkannya, bentuk-bentuk jamak katsrah dengan

proses pembentukkannya, bentuk-bentuk shighah muntaha al-jumu’ dengan proses pembentukkannya. Ibnu Malik pengarang buku Alfiyah (1274), memaparkan penjelasan tentang jamak taksir berupa bentuk-bentuk jamak taksir yang terdiri dari jamak qillah dan

jamak katsrah, serta proses pembentukannya.

Dari paparan di atas tampak bahwa penjelasan tentang jamak taksir belum komperhensip, yaitu tidak menyentuh aspek morfologis, sintaksis dan semantis. Oleh karena itu penulis yakin bahwa jamak taksir dengan studi analisis perilaku morfologis, sintaksis dan semantis belum ada yang membahas.

(3)

BAB II.

BAHASA ARAB DAN KEISTIMEWAANNYA

2.1. Pengerian Bahasa Arab.

Bahasa Arab adalah bahasa yang digunakan oleh orang-orang Arab sebagai alat komunikasi. Menurut para ahli bahasa, bahasa Arab termasuk dalam rumpun bahasa Semit. Bahasa Arab sebagai rumpun dari bahasa Semit, dipakai bangsa-bangsa yang tinggal di sekitar sungai Tigris dan Efrat, dataran Syiria dan Jazirah Arabia (Timur Tengah). Bangsa-bangsa itu terbagi kepada beberapa suku dan kabilah, dimana yang satu dengan yang lainnya terpisah, kecuali hubungan mereka sangat lemah. Mereka merupakan satu kesatuan yang memiliki adat istiadat yang sama, guna menentukan hubungan yang berlaku didalamnya. Hanya saja kesatuan bahasa yang dibentuk oleh perkembangan yang lemah itu terpelihara secara baik, berkat adanya pasar Ukaz, yang selain sebagai pertemuan yang bersifat bisnis juga merupakan pertemuan seni-sastra diantara mereka.

Kedatangan Islam mempercepat proses penyatuan bahasa Arab, disamping juga mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan dan mental bangsa Arab. Alquran dianggap sebagai contoh bahasa Arab yang paling sempurna, sehingga para penulis selalu berusaha untuk meniru gaya dan susunannya. Bahkan setelah mereka mempelajari dengan seksama, ternyata ia mempunyai jangkauan pemikiran yang dalam, yang membikin mereka harus lebih giat lagi dalam menekuni dan mendalami (al-qur’an). Hadist nabi yang berdialek quraisy yang menjadi sumber kedua dari ajaran Islam, merupakan faktor yang penting dalam menyatukan bahasa Arab.

Dengan demikian kedua sumber pokok ajaran Islam itu ditulis dengan bahasa Arab. Oleh karena tiu bagi siapa saja yang hendak menggali ajaran Islam (dari kedua sumber tersebut) haruslah mempelajari bahasa Arab (sebagai bahasa kedua) tersebut.

Keduanya (Alqurandan Hadits) adalah peninggalan Nabi Muhammad saw. Yang menjadi pegangan dan pedoman hidup bagi yang menginginkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Nabi bersabda yang artinya sebagai berikut: “Telah Aku tinggalkan kepadamu dua perkara, yang kamu tidak akan sesat selamanya bila berpegang teguh kepadanya yaitu Alquran dan Hadits.”

(4)

Bahasa Arab sebagai bahasa agama dikenal oleh seluruh ummat Islam, dan kedudukan agama ini menjamin keberadaannya (bahasa Arab) ditengah-tengah masyarakat, selama ia masih dipeluknya. Sehingga dengan demikian nampak eratlah kaitan antara bahasa Arab dengan agama, yang tercermin dalam keberadaan Alquranitu sendiri. Sedang keberadaan Alqurandan kelestarian hukum-hukumnya dijaga oleh Allah swt.

2.2. FUNGSI BAHASA ARAB

Bahasa Arab tak ubahnya bahasa-bahasa lain di dunia. Ia tumbuh dan berkembang sesuai kepentingan orang-orang yang menggunakannya. Suatu bahasa hidup atau mati ditentukan oleh sejauh mana masyarakat memakainya dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Suatu bahasa dikatakan hidup jika masyarakat masih memakainya dalam kehidupan sehari-hari, dan dikatakan mati bila terjadi sebaliknya.

Fungsi bahasa menurut H.A.K. Halliday dalam bukunya Ekplorations in the Function ol Language (1973) yang diikuti oleh Tarigan sebagai berikut:

* Fungsi Instrumental. (the instrumen function), melayani pengolahan lingkungan, menyebabkan peristiwa-peristiwa tertentu terjadi; seperti: kamu mencuri, karena itu kamu dihukum.

* Fungsi regulasi (the regulatory function), bertindak untuk mengawasi serta mengendalikan peristiwa-peristiwa; seperti Kalau kamu mencuri maka kamu pasti dihukum.

* Fungsi pemberian (the representational function) adalah penggunaan bahasa untuk membuat pernyataan-pernyataan, menyampaikan fakta-fakta dan pengetahuan, menjelaskan atau melaporkan, dengan kata lain menggambarkan realitas yang sebenarnya; seperti: Matahari panas, garam asin dan lain-lain.

* Fungsi interaksi (the interaction) bertugas untuk menjamin serta menetapkan ketahanan dan kelangsungan komunikasi, interaksi sosial. Seperti adat istiadat dan budaya setempat, tata pergaulan dsb.

* Fungsi perorangan (the personal function) memberi kesempatan kepada seseorang pembicara untuk mengekpresikan perasaan,emosi, pribadi, serta reaksi-reaksinya yang mendalam.

(5)

* Fungsi heuristik (the heuristic function) melibatkan penggunaan bahasa untuk memperoleh ilmu pengetahuan, mempelajari seluk beluk lingkungan. Sering kali fungsi ini disampaikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban. Seperti mengapa matahari panas? Mengapa malam gelap?

* Fungsi Imajinatif (the imaginative function) melayani penciptaan sistem-sistem atau gagasan yang bersifat imanjinatif. Seperti mengisahkan cerita-cerita dongeng, membaca lelucon, atau menulis novel.

Kalau diperhatikan dengan seksama maka ketujuh fungsi bahasa tersebut saling menunjang satu sama lain, bukan saling membedakan apalagi saling menyingkirkan atau mematikan. Dengan perkataan lain, kita dapat mengatakan bahwa “semua tuturan mempunyai fungsi ganda” atau “all utterance are multifunctional.”

Pendapat lain mengatakan bahwa fungsi bahasa sesuai dengan taraf perkembangan dan kemuajuan peradaban manusia dan dapat dibedakan sebagai berikut:

* Bahasa adalah alat komunikasi antar orang-seorang dan bangsa-bangsa.

* Bahasa adalah alat untuk menyatakan perasaan, harapan, keinginan dan fikirannya. * Bahasa adalah alat berfikir idea (gagasan) setelah dituangkan dalam kata-kata dan

kalimat-kalimat, yang diucapkan atau dicatat dengan simbul-simbul (tulisan), baru mempunyai bentuk yang ada wujudnya.

* Bahasa adalah alat untuk meyakinkan orang lain akan adanya informasi, baik secara lisan maupun tulisan.

* Bahasa juga dapat sebagai lambang agama. Bahasa Ibrani adalah alat agama Yahudi, bahasa Latin alat agama Katholik roma, bahasa Inggris alat kebanyakan versi Protestanisme, bahasa Yunani dan bahasa Slavia-gereja menjadi alat gereja-gereja Kristen timur, bahasa Sansakerta menjadi alat agama Budha, dan bahasa Arab menjadi alat agama Islam.

* Bahasa merupakan pendukung yang mutlak bagi keseluruhan pengetahuan manusia. Tidak ada suatu pengetahuan yang dapat disampaikan dengan efisien kecuali lewat bahasa.

* Bahasa merupakan landasan yang asasi bagi semua kerjasama antara manusia, sehingga tanpa bahasa peradaban tidaklah mungkin dibina. Selanjutnya dengan

(6)

bahasa peradaban dan kebudayaan dapat dipelihara, diperkembangkan, dan diwariskan kepada generasi mendatang.

* Bahasa dapat menjadi alat pemersatu.

* Bahasa dapat pula menjadi senjata, guna melemahkan atau menghancurkan kekuatan musuh.

Dari kedua kelompok pembagian fungsi bahasa, nampak bahwa yang kedua lebih lengkap, yang bukan saja menekankan fungsinya sebagai alat komunikasi, tetapi lebih luas dari itu semua. Sehingga bahasa mempunyai peranan yang amat penting bagi kehidupan manusia dimana saja dan kapan saja. Khusus untuk bahasa Arab secara garis besar peranannya dapat dikelompokkan kepada tiga bagian; yaitu: peranannya dalam agama, dalam ilmu pengetahuan, dan dalam pergaulan.

(7)

BAB III

HAL IHWAL JAMAK TAKSIR

Salah satu bentuk kata yang menjadi kajian ilmu al-sharf adalah kata jamak. Jamakdalam bahasa Arab ada yang termasuk kategori

ملاس

(selamat dari perubahan bentuk mufrodnya), dalam hal ini ada dua macam yaitu jamak mudzakkar dan jamak

muannats, ada pula yang termasuk dalam kategori

ملاس ريغ

(tidak selamat dari perubahan bentuk mufrodnya, dan disebut dengan

ريسكت

(pecah, berubah dari bentuk mufrodnya). Di samping itu ada pula yang disebut dengan

عمجلا مسا

, yaitu kata yang mengandung makna jamak akan tetapi tidak ada bentuk mufrad yang selapal dengannya, yang ada adalah bentuk mufrad yang tidak selapal. Model yang begini banyak didapat dalam bahasa Arab, antara lain ialah kata

ٌشْيَج

; kata ini memiliki bentuk mufrad yang tidak selapal dengannya yaitu kata

ﱞيِدْنُج

; selain dari itu adalah kata-kata

ٌبْعَش

,

ٌةَلْيِبَق

,

ٌم ْوَق

,

ٌطْھَر

,

ٌرَشْعَم

, dan

ٌةﱠلُث

; semua kata-kata ini memiliki bentuk mufrad yang tidak selapal dengannya yaitu kata

ٌلُجَر

atau

ٌةَأَرْمِا

; dan contoh lain adalah kata

ٌءاَسِن

yang

memiliki bentuk mufrad tidak selapal dengannya yaitu kata

ٌةَأَرْمِا

. Perubahan bentuk jamak mudzakkar salim tidak sekedar perubahan morfologis,

tetapi sudah masuk di dalamnya perilaku sintaksis, karena penambahan huruf waw dan nun terkait dengan i’rab rafa, sedangkan penambahan huruf ya dan nun terkait dengan i’rab

nashab dan jarr. Perubahan bentuk jamak muannats salim dan jamak taksir semata-mata

perubahan morfologis.

Perubahan bentuk jamak taksir adakalanya melalui proses penambahan, adakalanya melalui proses pengurangan, adakalanya melalui proses perubahan bunyi, adakalanya melalui proses penambahan dan perubahan bunyi, adakalanya melalui proses pengurangan dan perubahan bunyi, dan adakalanya melalui proses pengurangan, penambahan, dan perubahan bunyi.

Perubahan bentuk jamak taksir dengan proses penambahan adalah seperti jamak dari kata

ٌوْنِص

menjadi

ٌناَوْنِص

, dengan proses pengurangan seperti jamak dari

ٌةَمْخُت

menjadi

ٌمَخُت

, dengan proses perubahan bunyi seperti jamak dari kata

ٌدَسَأ

menjadi

(8)

ٌدُسُا

, dengan proses penambahan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata

ٌلُجَر

menjadi

ٌلاَجِر

, dengan proses pengurangan dan perubahan bunyi seperti jamak dari kata

ٌل ْوُسَر

menjadi

ٌلُسُر

dan dengan proses pengurangan, penambahan, dan perubahan bunyiseperti jamak dari kata

ٌمَلاُغ

menjadi

ٌناَمْلِغ

.

Jamak taksir itu ada yang mengandung makna qalil (sedikit) yaitu dari tiga sampai

sepuluh, yang disebut dengan jamak qillah. Jamak taksir model begini ada empat bentuk, yaitu :

1

.

ٌلُعْفَا

,

seperti

:

عرذأ ،سفنأ

.

2

.

ٌلاَعْفَا

, seperti :

باوثأ ،دادجأ

.

3

.

ٌةَلِعْفَأ

, seperti :

ةمعطأ ،ةدمعأ

.

4

.

ٌةَل ْع

ِف

, seperti :

ةيتف ،ةيبص

.

Ada juga jamak taksir yang mengandung makna katsrah (banyak), yaitu dari tiga sampai tak terhingga, dan disebut dengan jamak katsrah. Jamak taksir model begini ada enam belas bentuk, yaitu :

1

.

ٌلعُف

,

seperti

:

روع ،رمح

2

.

ٌل

ُعُف

,

seperti

دمع ،بتك

3

.

ٌل

َعُف

,

seperti

:

ججح،فرغ

4

.

ٌل

َعِف

,

seperti

:

ججح ،عطق

5

.

ٌةَل

َعُف

,

seperti

:

ةيدھ نم ةادھ

6

.

ٌةَل

َعَف

,

seperti

:

ةررب ،ةرحس

7

.

ىَلْعَف

,

seperti

:

ىلتق ،ىضرم

8

.

ٌةَل

َعِف

,

seperti

:

ةببد ،ةجرد

9

.

ٌلﱠعُف

,

seperti

:

دجس ،عكر

10

.

ٌلاَعُف

,

seperti

:

ماوق ،باتك

11

.

ٌلاَعِف

,

seperti

:

باعِص ،لابج

12

.

ٌلوُعُف

,

seperti

:

رومن ،بولق

13

.

ُنَلاْعِف

,

seperti

:

نابرغ ،ناملغ

14

.

ُنَلاْعُف

,

seperti

:

نلامح ،نابضق

15

.

ُءَلاَعُف

,

seperti

ءاملع ،ءامرك

16

.

ُءَلاِعْفَأ

,

seperti

:

ءادشأ،ءايبنأ

(9)

Di samping itu ada lagi jamak taksir yang menunjukkan makna katsrah yang disebut dengan

عومجلا ىھتنم غيص

, yaitu setiap jamak taksir yang sesudah alif jamak

taksir terdapat dua huruf, atau tiga huruf yang di tengahnya ada huruf mati. Jamak model

ini ada sembilan belas bentuk, yaitu :

1

.

ُلِلاَعَف

,

seperti

:

مھارد

2

.

ُلْيِلاَعَف

,

seperti

:

ريناند

3

.

ُلِعاَفَأ

,

seperti

:

لمانأ

4

.

ُلْيِعاَفَأ

,

seperti

:

بيلاسأ

5

.

ُلِعاَفَت

,

seperti

:

براجت

6

.

ُلْيِعاَفَت

,

seperti

:

ميساقت

7

.

ُلِعاَفَم

,

seperti

:

دجاسم

8

.

ُلْيِعاَفَم

,

seperti

:

حيباصم

9

.

ُلِعاَفَي

,

seperti

:

دماحي

10

.

ُلْيِعاَفَي

,

seperti

:

عيباني

11

.

ُلِعاَوَف

,

seperti

:

متاوخ

12

.

ُلْيِعاَوَف

,

seperti

:

ريراوق

13

.

ُلِعاَيَف

,

seperti

:

زايھ

14

.

ُلْيِعاَيَف

,

seperti

:

يجايد

ر

15

.

ُلِئاَعَف

,

seperti

:

فئاحص

16

.

ىَلاَعَف

,

seperti

:

ىراذع

17

.

ىِلاَعُف

,

seperti

:

قارت

18

.

ىَلاَعُف

,

seperti

:

ىراكس

19

.

ﱡيِلاَعَف

,

seperti

:

يسارك

(10)

BAB IV

JAMAK TAKSIR MENURUT TINJAUAN MORFOLOGIS

Morfologi ialah bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan atau yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata, dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.

Morfologi dibagi menjadi dua tipe analisis, yaitu : a. Morfologi sinkronik

b. Morfologi diakronik.

Morfologi sinkronik menelaah morfem-morfem dalam satu cakupan waktu tertentu, baik waktu lalu maupun waktu kini. Pada hakikatnya, morfologi sinkronik adalah suatu analisis linear, yang mempertanyakan apa-apa yang merupakan komponen leksikal dan komponensintaktik kata-kata, dan bagaimana caranya komponen-komponen tersebut menambahkan, mengurangi, atau mengatur kembali dirinya di dalam berbagai ragam konteks. Morfologi sinkronik tidak ada sangkut-pautnya atau tidak menaruh perhatian pada sejarah atau asal-usul kata dalam bahasa.

Morfologi diakronik menelaah sejarah atau asal-usul kata, dan mempermasalahkan mengapa misalnya pemakaian kata kini berbeda dengan pemakaian kata pada masa lalu.

Adapun proses morfologis, pengertian yang diberikan oleh M. Ramlan ialah proses pembentukan kata-kata dari satuan lain yang merupakan bentuk dasarnya.

Dalam bahasa Arab morfologi itu disebut ilmu al-sharf, yaitu ilmu yang mempelajari seluk-beluk bentuk kata dalam bahasa Arab. Al-Ghalayaini memaparkan definisi ilmu al-sharf sebagai ilmu yang mengkaji akar kata untuk mengetahui bentuk-bentuk kata Arab dengan segala hal-ihwalnya di luar I’rab dan bina, lebih lanjut dia berkata:

(11)

ءانب لاو بارعإب تسيل يتلا اھلاوحأو ةيبرعلا تاملكلا غيص اھب فرعت لوصأب ملع

.

وھف

بو لادبإو ماغدإو للاعإو فيرصت نم هل ضرعي ام ثيح نم ملكلا نع ثحبي ملع

ه

ةلمجلا يف اھماظتنا لبق ةملكلا ةينب هيلع نوكت نأ بجي ام فرعن

.

Hassan berbeda kajiannya tentang sharaf, dia mengkaji sharaf dari segi nizham

sharfy yang melahirkan tiga kelompok kajian; yaitu kajian makna, kajian bentuk, dan

kajian hubungan antara keduanya, lebih lanjut dia berkata :

1

.

رخلآا اھضعب دوعيو ملكلا ميسقت ىلإ اھضعب عجري يتلا ةيفرصلا يناعملا نم ةعومجم

غيصلا فيرصت ىلإ

.

2

.

تاودأ ىنابم اھضعبو دئاوز اھضعبو قصاول اھضعبو ةدرجم غيص اھضعب ىنابملا نم ةفئاط

.

3

.

ابترلإا هوجو يھو ةيباجيلإا ةيوضعلا تاقلاعلا نم ةفئاط

ىنابملا نيب ط

.

ىرخأ ةفئاطو

ىنابملا هذھ نيب فلاتخلإا هوجو ىھو تلاباقملا وأ ةيفلاخلا ميقلا نم

.

A. Bentuk jamak taksir dalam Alquran dengan frekuensi penggunaannya. 1. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلُعْفَأ

adalah :

a)

ٌسُفْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌسْفَن

, ditemukan 119 kali.

b)

ٌنُيْعَأ

; bentuk mufradnya

ٌنْيَع

, ditemukan 17 kali. c)

ٌرُھْشَأ

; bentuk mufradnya

ٌرْھَش

, ditemukan 6 kali.

d)

ٌلُجْرَأ

; bentuk mufradnya

ٌلْجِر

, ditemukan 5 kali.

e)

ٌمُعْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌة

َم

ْع

ٍن

, ditemukan 2 kali. 2. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلاَعْفَأ

adalah :

a)

ٌباَحْصَأ

; bentuk mufradnya

ٌب

ِحاَص

, ditemukan 63 kali.

b)

ٌراَصْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌرْيِصَن

, ditemukan 9 kali. c)

ٌجاَوْزَأ

; bentuk mufradnya

ٌج ْو

َز

, ditemukan 41 kali. d)

ٌراَھْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌرْھَن

, ditemukan 49 kali.

(12)

3. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَلِعْفَأ

adalah :

a)

ٌةَنِسْلَأ

; bentuk mufradnya

ٌن

اَسِل

, ditemukan 10 kali.

b)

ٌةﱠمِئَأ

; bentuk mufradnya

ٌماَمِإ

, ditemukan 5 kali.

c)

ٌةَدِئْفَأ

; bentuk mufradnya

ٌداَؤُف

, ditemukan 3 kali. d)

ٌةَعِتْمَأ

; bentuk mufradnya

ٌعاَتَم

, ditemukan 1 kali. 4. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل ْع

ِف

adalah :

a)

ٌةَوْخِإ

; bentuk mufradnya

ٌخَأ

, ditemukan 4 kali. b)

ٌةَيْتِف

; bentuk mufradnya

ىًتَف

, ditemukan 2 kali. 5. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلْعُف

adalah :

a)

ﱞمُص

; bentuk mufradnya

ﱡمَصَأ

, ditemukan 11 kali. b)

ٌمْكُب

; bentuk mufradnya

ُمَكْبَأ

, ditemukan 5 kali.

c)

ٌيْمُع

; bentuk mufradnya

ىَمْعَأ

, ditemukan 8 kali.

6. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل

ُعُف

adalah :

a)

ٌبُتُك

; bentuk mufradnya

ٌباَتِك

, ditemukan 6 kali.

b)

ٌلُسُر

; bentuk mufradnya

ٌل ْوُسَر

, ditemukan 71 kali.

c)

ٌل

ُبُس

; bentuk mufradnya

ٌلْيِبَس

, ditemukan 9 kali. d)

ٌف

ُحُص

; bentuk mufradnya

ٌةَفْيِحَص

, ditemukan 8 kali.

e)

ٌفُق

ُس

; bentuk mufradnya

ٌفْق

َس

, ditemukan 1 kali. 7. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل

َعُف

adalah :

a)

ٌفَرُغ

; bentuk mufradnya

ٌةَف ْرُغ

, ditemukan 3 kali.

b)

ٌرَوُص

; bentuk mufradnya

ٌةَرْوُص

, ditemukan 2 kali.

c)

ٌمَمُأ

; bentuk mufradnya

ٌةﱠمُأ

, ditemukan 12 kali.

(13)

8. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل

َعِف

adalah :

a)

ٌعَط

ِق

; bentuk mufradnya

ٌة

َعْطِق

, ditemukan 2 kali. b)

ٌمَعِن

; bentuk mufradnya

ٌة

َمْعِن

, ditemukan 1 kali.

c)

ٌمَصِع

; bentuk mufradnya

ٌة

َم ْصِع

, ditemukan 1 kali.

d)

ٌعَيِش

; bentuk mufradnya

ٌةَعْيِش

, ditemukan 5 kali. 9. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل

َعُف

adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran. 10. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل

َعَف

adalah :

a)

ٌةَرَفَك

; bentuk mufradnya

ٌر

ِفاَك

, ditemukan 1 kali. b)

ٌةَرَجَف

; bentuk mufradnya

ٌر

ِجاَف

, ditemukan 1 kali.

c)

ٌةَرَحَس

; bentuk mufradnya

ٌر

ِحاَس

, ditemukan 8 kali.

d)

ٌةَظَف

َح

; bentuk mufradnya

ٌظ

ِفاَح

, ditemukan 1 kali.

e)

ٌةَرَرَب

; bentuk mufradnya

ﱞراَب

, ditemukan 1 kali. 11. Yang mengikuti wazan/bentuk

ىَلْعَف

adalah :

a)

ىَضْرَم

; bentuk mufradnya

ٌضْيِرَم

, ditemukan 5 kali.

b)

ى

َلْتَق

; bentuk mufradnya

ٌلْيِتَق

, ditemukan 1 kali.

c)

ىَتْوَم

; bentuk mufradnya

ٌتﱢيَم

, ditemukan 16 kali.

12. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل

َعِف

adalah :

a)

ٌةَدَرِق

; bentuk mufradnya

ٌد ْرِق

, ditemukan 3 kali. 13. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلﱠعُف

adalah :

a)

ٌعﱠكُر

; bentuk mufradnya

ٌعِكاَر

, ditemukan 3 kali.

(14)

14. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلاﱠعُف

adalah :

a)

ٌراﱠجُف

; bentuk mufradnya

ٌر

ِجاَف

, ditemukan 3 kali. b)

ٌراﱠفُك

; bentuk mufradnya

ٌر

ِفاَك

, ditemukan 18 kali. c)

ٌماﱠكُح

; bentuk mufradnya

ٌمِكاَح

, ditemukan 1 kali. 15. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلاَعِف

adalah :

a)

ٌلاَجِر

; bentuk mufradnya

ٌلُجَر

, ditemukan 23 kali.

b)

ٌداَبِع

; bentuk mufradnya

ٌدْب

َع

, ditemukan 74 kali.

c)

ٌجاَعِن

; bentuk mufradnya

ٌة

َجْعَن

, ditemukan 1 kali. d)

ٌلاَبِج

; bentuk mufradnya

ٌل

َبَج

, ditemukan 26 kali. e)

ٌحاَيِر

; bentuk mufradnya

ٌحْيِر

, ditemukan 10 kali. 16. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل ْوُعُف

adalah :

a)

ٌهْوُجُو

; bentuk mufradnya

ٌهْجَو

, ditemukan 34 kali.

b)

ٌر ْوُھُظ

; bentuk mufradnya

ٌرْھَظ

, ditemukan 10 kali. c)

ٌن ْوُطُب

; bentuk mufradnya

ٌنْط

َب

, ditemukan 13 kali. d)

ٌب ْوُلُق

; bentuk mufradnya

ٌبْلَق

, ditemukan 107 kali. e)

ٌد ْوُدُح

; bentuk mufradnya

ﱞد

َح

, ditemukan 13 kali. 17. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌنَلاْعِف

adalah :

a)

ٌناَمْلِغ

; bentuk mufradnya

ٌمَلاُغ

, ditemukan 1 kali. b)

ٌناَدْلِو

; bentuk mufradnya

ٌدَلَو

, ditemukan 4 kali. c)

ٌناَيْتِف

; bentuk mufradnya

ىًتَف

, ditemukan 1 kali. d)

ٌناَوْخِإ

; bentuk mufradnya

ٌخَأ

, ditemukan 9 kali. e)

ٌناَتْيِح

; bentuk mufradnya

ٌت ْوُح

, ditemukan 1 kali.

(15)

18. Yang mengikuti wazan/bentuk

ٌنَلاْعُف

adalah :

a)

ٌناَبْھُر

; bentuk mufradnya

ٌبِھاَر

, ditemukan 3 kali.

19. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُءَلاَعُف

adalah :

a)

ُءاَدَھُش

; bentuk mufradnya

ٌدْيِھَش

, ditemukan 16 kali.

b)

ُءاَكَرُش

; bentuk mufradnya

ٌكْيِرَش

, ditemukan 17 kali.

c)

ُءاَفَعُض

; bentuk mufradnya

ٌفْيِعَض

, ditemukan 4 kali.

d)

ُءاَرَقُف

; bentuk mufradnya

ٌرْيِقَف

, ditemukan 4 kali. e)

ُءاَھَفُس

; bentuk mufradnya

ٌهْيِفَس

, ditemukan 5 kali. 20. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُءَلاِعْفَأ

adalah :

a)

ُءاَيِعْدَأ

; bentuk mufradnya

ٍعاَد

, ditemukan 1 kali. b)

ُءاﱠدِشَأ

; bentuk mufradnya

ٌدْيِدَش

, ditemukan 1 kali. c)

ُءاَيِلْوَأ

; bentuk mufradnya

ﱞيِلَو

, ditemukan 36 kali. d)

ُءاَيِنْغَأ

; bentuk mufradnya

ﱞيِنَغ

, ditemukan 4 kali. 21. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِلاَعَف

adalah :

a)

ُلِباَنَس

; bentuk mufradnya

ٌةَل

ُبْنُس

, ditemukan 1 kali.

b)

ُعِداَفَض

; bentuk mufradnya

ٌعَدْفَض

, ditemukan 1 kali.

c)

ٍلاَيَل

; bentuk mufradnya

ٌلْيَل

, ditemukan 3 kali.

d)

ٍصاَيَص

; bentuk mufradnya

ٌةَصْيِص

, ditemukan 1 kali.

22. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِلاَعَف

adalah :

a)

ُرْيِطاَنَق

; bentuk mufradnya

ٌراَطْنِق

, ditemukan 1 kali.

b)

ُسْيِطاَرَق

; bentuk mufradnya

ٌساَطْرِق

, ditemukan 1 kali.

(16)

d)

ُلْيِباَرَس

; bentuk mufradnya

ٌلاَبْرِس

, ditemukan 2 kali. 23. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَفَأ

adalah :

a)

ُرِواَسَأ

; bentuk mufradnya

ٌراَوِس

, ditemukan 4 kali. 24. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِعاَفَأ

adalah :

a)

ُقْيِراَبَأ

; bentuk mufradnya

ٌقْيِرْبِا

, ditemukan 1 kali. b)

ُثْيِداَحَأ

; bentuk mufradnya

ٌثْيِدَح

, ditemukan 5 kali. c)

ُرْيِطاَسَأ

; bentuk mufradnya

ٌةَرْوُطْسُأ

, ditemukan 9 kali. 25. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَفَت

adalah :

a)

ُبِئاَرَت

; bentuk mufradnya

ٌةَبْيِرَت

, ditemukan 1 kali. b)

ٍقاَرَت

; bentuk mufradnya

ٌةَوُقْرَت

, ditemukan 1 kali. 26. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِعاَفَت

adalah :

a)

ُلْيِثاَمَت

; bentuk mufradnya

ٌلاَثْمِت

, ditemukan 1 kali. 27. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَفَم

adalah :

a)

ُد

ِعاَقَم

; bentuk mufradnya

ٌد

َعْقَم

, ditemukan 2 kali. b)

ُن

ِكاَسَم

; bentuk mufradnya

ٌنَكْس

َم

, ditemukan 7 kali. c)

ُد

ِجاَسَم

; bentuk mufradnya

ٌد

ِجْسَم

, ditemukan 5 kali. d)

ُحِتاَفَم

; bentuk mufradnya

ٌحاَتْفِم

, ditemukan 3 kali. e)

ُعِفاَنَم

; bentuk mufradnya

ٌة

َعَفْنَم

, ditemukan 5 kali. 28. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِعاَفَم

adalah :

a)

ُنْيِكاَسَم

; bentuk mufradnya

ٌنْيِكْسِم

, ditemukan 2 kali.

b)

ُرْيِذاَعَم

; bentuk mufradnya

ٌةَرِذْعَم

, ditemukan 1 kali.

c)

ُحْيِباَصَم

; bentuk mufradnya

ٌحاَبْصِم

, ditemukan 2 kali.

(17)

e)

ُنْيِز

اَوَم

; bentuk mufradnya

ٌناَزْيِم

, ditemukan 7 kali. 29. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَفَي

adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran 30. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِعاَفَي

adalah :

a)

ُعْيِباَن

َي

; bentuk mufradnya

ٌع ْوُبْنَي

, ditemukan 1 kali. 31. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَوَف

adalah :

a)

ُبِكاَوَك

; bentuk mufradnya

ٌبَك

ْوَك

, ditemukan 2 kali.

b)

ُهِكاَوَف

; bentuk mufradnya

ٌةَھِكاَف

, ditemukan 2 kali. c)

ُشِحاَوَف

; bentuk mufradnya

ٌةَش

ِحاَف

, ditemukan 2 kali.

d)

ُقِعاَوَص

; bentuk mufradnya

ٌةَق

ِعاَص

, ditemukan 2 kali.

e)

ٍصاَوَن

; bentuk mufradnya

ٌةَيِصاَن

, ditemukan 1 kali.

32. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِعاَوَف

adalah:

a)

ُرْيِراَوَق

; bentuk mufradnya

ٌةَرْوُراَق

, ditemukan 3 kali. 33. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَيَف

adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti bentuk ini. 34. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِعاَيَف

adalah :

a)

ُنْيِطاَيَش

; bentuk mufradnya

ٌناَطْيَش

, ditemukan 15 kali.

35. Yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِئاَعَف

adalah :

a)

ُلِئاَمَش

; bentuk mufradnya

ٌلاَمِش

, ditemukan 1 kali.

b)

ُرِئاَعَش

; bentuk mufradnya

ٌراَعِش

, ditemukan 4 kali. c)

ُث

ِئاَبَخ

; bentuk mufradnya

ٌةَثْيِبَخ

, ditemukan 2 kali.

d)

ُد

ِئَلاَق

; bentuk mufradnya

ٌةَدَلاِق

, ditemukan 1 kali. 36. Yang mengikuti wazan/bentuk

ىَلاَعَف

adalah :

(18)

b)

اَياَطَخ

; bentuk mufradnya

ٌةَئْيِطَخ

, ditemukan 5 kali. 37. Yang mengikuti wazan/bentuk

ْيِلاَعُف

adalah :

Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran. 38. Yang mengikuti wazan/bentuk

ىَلاَعُف

adalah :

a)

ىَراَسُأ

; bentuk mufradnya

ٌرْيِسَأ

, ditemukan 1 kali.

39. Yang mengikuti wazan/bentuk

ﱡيِلاَعَف

adalah :

a)

ﱡيِساَنَأ

; bentuk mufradnya

ٌناَسْنِإ

, ditemukan 1 kali. b)

ﱡيِناَمَأ

; bentuk mufradnya

ٌةﱠيِنْمُأ

, ditemukan 3 kali. c)

ﱡيِباَرَز

; bentuk mufradnya

ﱞيِبْرَز

, ditemukan 1 kali.

(19)

C. Pengelompokkan bentuk jamak taksir di dalam Alquran ke dalam 39 wazan/bentuk WAZAN CONTOH ٌلُعْفَأ ٌسُفْنَأ ٌسُفْنَأ ٌنُيْعَأ ْشَأ ٌرُھ ٌلُج ْرَأ ٌمُعْنَأ ٌلاَعْفَأ ٌداَدْجَأ ٌباَح ْصَأ ٌراَصْنَأ ٌجاَوْزَأ ٌراَھْنَأ ٌلاَمْعَأ ٌةَلِعْفَأ ٌةَمِعْطَأ ٌةَن ِسْلَأ ٌةﱠمِئَأ ٌةَدِئْفَأ ٌةَعِتْمَأ ٌةَل ْعِف ٌةَيْتِف ٌةَوْخِإ ٌةَيْتِف ٌل ْعُف ٌرْمُح ﱞمُص ٌمْكُب ٌيْمُع ٌلُعُف ٌبُتُك ٌبُتُك ٌلُسُر ٌلُبُس ٌفُحُص ٌفُقُس ٌلَعُف ٌفَرُغ ٌفَرُغ ٌرَوُص ٌمَمُأ ىًرُق ٌلَعِف ٌعَطِق ٌعَطِق ٌمَصِع ٌعَيِش ٌمَعِن ٌةَلَعُف ٌةاَدُھ ٌةَلَعَف ٌةَرَرَب ٌةَرَفَك ٌةَرَجَف ٌةَرَحَس ٌةَظَفَح ٌةَرَرَب ىَلْعَف َض ْرَم ى ىَض ْرَم ىَلْتَق ىَت ْوَم ٌةَلَعِف ٌةَجَرِد ٌةَدَرِق ٌلﱠعُف ٌعﱠكُر ٌعﱠكُر ٌد ﱠجُس ٌعﱠشُخ ٌلاَعُف ٌباَتُك ٌراﱠجُف ٌراﱠفُك ٌماﱠكُح ٌلاَعِف ٌلاَبِج ٌلاَجِر ٌداَبِع ٌجاَعِن ٌلاَبِج ٌحاَيِر ٌل ْوُعُف ٌب ْوُلُق ٌه ْوُجُو ٌر ْوُھُظ ٌن ْوُطُب ٌب ْوُلُق ٌد ْوُدُح ٌنَلاْعِف ٌناَمْلِغ ٌناَمْلِغ ٌناَدْلِو ٌناَيْتِف ٌناَوْخِإ ِح ٌناَتْي ٌنَلاْعُف ٌناَب ْضُق ٌناَبْھُر ُءَلاَعُف ُءاَمَرُك ُءاَدَھُش ُءاَكَرُش ُءاَفَعُض ٌءاَرَقُف ُءاَھَفُس ُءَلاِعْفَأ ُءاَيِبْنَأ ُءاَيِعْدَأ ُءاﱠدِشَأ ُءاَيِلْوَأ ُءاَيِنْغَأ ُلِلاَعَف ُمِھاَرَد ُلِباَنَس ُعِداَفَض ٍلاَيَل ٍصاَيَص ُلْيِلاَعَف ُرْيِناَنَد ُرْيِطاَنَق ُسْي ِطاَرَق ُبْيِبَلاَج ُلْيِباَرَس ُلِعاَفَأ ُلِماَنَأ ُرِواَسَأ ُلْيِعاَفَأ ُرْيِباَصَأ ُقْيِراَبَأ ُثْيِداَحَأ ُرْي ِطاَسَأ َفَت ُلِعا ُبِراَجَت ُبِئاَرَت ٍقاَرَت ُلْي ِعاَفَت ُحْيِباَسَت ُلْيِثاَمَت ُلِعاَفَم ُدِجاَسَم ُدِعاَقَم ُنِكاَسَم ُدِجاَسَم ُحِتاَفَم ُعِفاَنَم ُلْيِعاَفَم ُحْيِباَصَم ُنْيِكاَسَم ُرْيِذاَعَم ُحْيِباَصَم ُبْيِراَحَم ُنْيِزاَوَم ُلِعاَفَي ُدِماَحَي ُلْي ِعاَفَي ْيِماَحَي ُم ُعْيِباَنَي ُلِعاَوَف ُمِتاَوَخ ُبِكاَوَك ُهِكاَوَف ُشِحاَوَف ُقِعاَوَص ٍصاَوَن ُلْيِعاَوَف ُنْي ِحاَوَط ُرْيِراَوَق ُلِعاَيَف ُفِراَيَص ُلْيِعاَيَف ُرْيِجاَيَد ُنْيِطاَيَش ُلِئاَعَف ُفِئاَحَص ُلِئاَمَش ُرِئاَعَش ُثِئاَب َخ ُدِئَلاَق ىَلاَعَف ىَراَذَع ىَماَتَي اَياَطَخ

(20)

ْيِلاَعُف ٍقاَرُت ىَلاَعُف ىَراَكُس ىَراَسُأ يِلاَعَف ي ِساَرَك ﱡيِساَنَأ ﱡيِناَمَأ ﱡيِباَرَز

D. Pengelompokan jamak taksir di dalam Alquran ke dalam 6 proses pembentukannya : Penambahan pengurangan & rbh bunyi Pengurangan & rbh Bunyi Penambahan & rbh bunyi Perubahan bunyi Pengurangan Penambahan درفم عمج درفم عمج درفم عمج درفم عمج درفم عمج درفم عمج ٌةَمْعِن ٌمُعْنَأ ُرَف ْصَأ ٌرْفُص ْفَن ٌس ٌسُفْنَأ ٌفْقَس– ٌفُقُس ٌةَف ْرُغ ٌفَرُغ ٌلَمَع – ٌلاَمْعَأ رْيِصَن راَصْنَأ ٌباَتِك ٌبُتُك ٌلُجَر ٌلُج ْرَأ ٌةَمْعِن ٌمَعِن ٌرْھَن ٌراَھْنَأ ٌناَسِل – ْلَأ ٌةَنِس ٌل ْوُسَر ٌلُسُر ٌخَأ ٌةَوْخِإ ٌدِجْسَم ُدِجاَسَم ٌداَؤُف ٌةَدِئْفَأ ٌلْيِبَس ٌلُبُس ٌد ْرِق ٌةَدَرِق ﱞيِبْرَز – ﱡيِباَرَز ٌعاَتَم – ٌةَعِتْمَأ ٌةَفْيِحَص – ٌفُحُص ٌلُجَر – ٌلاَجِر ٌرِفاَك ٌةَرَفَك ٌةَي ْرق ىًرُق ٌدْبَع ٌداَبِع ٌضْيِرَم -ىَضْرَم ٌلَبَج ٌلاَبِج ٌعِكاَر ٌعﱠكُر ٌحْيِر ٌحاَيِر ٌةَجْعَن ٌجاَعِن ٌه ْجَو ٌه ْوُجُو ٌمَلاُغ ٌناَمْلِغ ٌدَلَو ٌناَدْلِو ٌت ْوُح – ٌناَتْيِح ىًتَف ٌناَيْتِف ٌبِھاَر ٌناَبْھُر ٌعَدْفَض – ُعِداَفَض ٌدْيِھَش ُءاَدَھُش ٌقْيِرْبِإ ُقْيِراَبَأ ٍعاَد ُءاَيِعْدَأ ٌثْيِدَح ُثْيِداَحَأ ٌدْيِدَش ُءاﱠدِشَأ ٌدَعْقَم – ُدِعاَقَم ٌةَلُبْنُس – ُلِباَنَس ٌنْيِكْسِم – ُنْيِكاَسَم ٌراَطْنِق – ُرْيِطاَنَق ٌبَكْوَك – ُبِكاَوَك ٌراَوِس ُرِواَسَأ ٌلْيَل ٍلاَيَل ُرْي ِطاَسَأ ٌةَرْوُطْسُأ ٌلاَمِش – ُلِئاَمَش ٌةَبْيِرَت – ُبِئاَرَت ٌةَوُقْرَت ٍقاَرَت ٌلاَثْمِت – ُلْيِثاَمَت ٌحاَتْفِم – َم ُحِتاَف ٌةَعَفْنَم – ُعِفاَنَم ٌةَرِذْعَم – ُرْيِذاَعَم ٌناَزْيِم – ُنْيِزاَوَم ٌعْوُبْنَي ُعْيِباَنَي ٌةَھِكاَف – ُهِكاَوَف

(21)

ٌةَرْوُراَق – ُرْيِراَوَق ٍصاَيَص ٌةَصْيِص ٌرْيِسَأ ىَراَسُأ ِإ ٌناَسْن – ﱡيِساَنَأ

E. Pengelompokan bentuk jamak taksir menurut frekuensi penggunaannya di dalam Alquran di atas 10 kali.

No. Wazan / Bentuk Mauzun Frekuensi Penggunaan Keterangan 1

ٌلُعْفَأ

ٌسُفْنَأ

ٌنُيْعَأ

119 17 1 / 6 Besar 2

ٌل ْوُعُف

ٌبْوُلُق

ٌه ْوُجُو

ٌد ْوُدُح

ٌن ْوُطُب

107 34 13 13 2 / 6 Besar 3

ٌلاَعِف

ٌداَبِع

ٌلاَبِج

ٌلاَجِر

74 26 23 3 / 6 Besar 4

ٌل

ُعُف

ٌلُسُر

71 4 / 6 Besar 5

ٌلاَعْفَأ

ٌباَحْصَأ

ٌراَھْنَأ

ٌلاَمْعَأ

ٌجاَوْزَأ

63 49 41 41 5 / 6 Besar 6

ُءَلاِعْفَأ

ُءاَيِلْوَأ

36 6 / 6 Besar 7

ٌل

َعُف

ىًرُق

ٌمَمُأ

19 12 8

ٌلاﱠعُف

ٌراﱠفُك

18

(22)

9

ُءَلاَعُف

ُءاَكَرُش

ُءاَدَھُش

17 16 10

ىَلْعَف

ىَت ْوَم

16 11

ُلْيِعاَيَف

ُنْيِطاَيَش

15 12

ٌلْعُف

ﱞمُص

11 13

ٌلﱠعُف

ٌدﱠج

ُس

11 I. Perilaku Morfologis

a. Perilaku Bentuk Jamak Taksir dalam Alquran

1. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلُعْفَأ

adalah : a)

ٌسُفْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌسْفَن

b)

ٌنُيْعَأ

; bentuk mufradnya

ٌنْيَع

c)

ٌرُھْشَأ

; bentuk mufradnya

ٌرْھَش

d)

ٌلُج ْرَأ

; bentuk mufradnya

ٌل ْجِر

e)

ٌمُعْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌة

َمْعٍن

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلُعْفَأ

berasal dari 3 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلْعَف

, seperti

ٌسْفَن

,

ٌنْيَع

, dan

ٌرْھَش

.

ٌلْع

ِف

, seperti

ٌل ْجِر

.

ٌةَل ْع

ِف

, seperti

ٌة

َمْعِن

.

2. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلاَعْفَأ

adalah :

a)

ٌباَحْصَأ

; bentuk mufradnya

ٌب

ِحاَص

b)

ٌراَصْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌرْيِصَن

c)

ٌجاَوْزَأ

; bentuk mufradnya

ٌج ْوَز

d)

ٌراَھْنَأ

; bentuk mufradnya

ٌرْھَن

e)

ٌلاَمْعَأ

; bentuk mufradnya

ٌل

َمَع

(23)

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلاَعْفَأ

berasal dari 4 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌل

ِعاَف

, seperti

ٌب

ِحاَص

.

ٌلْعَف

, seperti

ٌج ْوَز

dan

ٌرْھَن

.

ٌل

َعَف

, seperti

ٌل

َمَع

.

ٌلْيِعَف

, seperti

ٌرْيِصَن

.

3. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَلِعْفَأ

adalah : a)

ٌةَنِسْلَأ

; bentuk mufradnya

ٌناَسِل

b)

ٌةﱠمِئَأ

; bentuk mufradnya

ٌماَمِإ

c)

ٌةَدِئْفَأ

; bentuk mufradnya

ٌداَؤُف

d)

ٌةَعِتْمَأ

; bentuk mufradnya

ٌعاَتَم

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌةَلِعْفَأ

berasal dari 3 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلاَعِف

, seperti

ٌناَسِل

dan

ٌماَمِا

.

ٌلاَعُف

, seperti

ٌداَؤُف

.

ٌلاَعَف

, seperti

ٌعاَتَم

.

4. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل ْع

ِف

adalah : a)

ٌةَوْخِإ

; bentuk mufradnya

ٌخَأ

b)

ٌةَيْتِف

; bentuk mufradnya

ىًتَف

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌةَلْعِف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌل

َعَف

, seperti

ٌخَأ

dan

ىًتَف

.

5. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلْعُف

adalah :

(24)

b)

ٌمْكُب

; bentuk mufradnya

ُمَكْبَأ

. c)

ٌيْمُع

; bentuk mufradnya

ىَمْعَأ

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلْعُف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ُلَعْفَأ

, seperti

ﱡمَصَأ

,

ُمَكْبَأ

dan

ىَمْعَأ

.

6. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل

ُعُف

adalah : a)

ٌبُتُك

; bentuk mufradnya

ٌباَتِك

b)

ٌلُسُر

; bentuk mufradnya

ٌل ْوُسَر

c)

ٌل

ُبُس

; bentuk mufradnya

ٌلْيِبَس

d)

ٌف

ُحُص

; bentuk mufradnya

ٌةَفْيِحَص

e)

ٌفُق

ُس

; bentuk mufradnya

ٌفْق

َس

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌل

ُعُف

berasal dari 5 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلاَعِف

, seperti

ٌباَتِك

.

ٌلْوُعَف

, seperti

ٌل ْوُسَر

.

ٌلْيِعَف

, seperti

ٌلْيِبَس

.

ٌةَلْيِعَف

, seperti

ٌةَفْيِحَص

.

ٌلْعَف

, seperti

ٌفْق

َس

.

7. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل

َعُف

adalah : a)

ٌف

َرُغ

; bentuk mufradnya

ٌةَف ْرُغ

b)

ٌرَوُص

; bentuk mufradnya

ٌةَرْوُص

c)

ٌمَمُأ

; bentuk mufradnya

ٌةﱠمُأ

d)

ىًرُق

; bentuk mufradnya

ٌةَيْرَق

(25)

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلَعُف

berasal dari 2 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌةَل ْعُف

, seperti

ٌةَف ْرُغ

,

ٌةَرْوُص

dan

ٌةﱠمُأ

.

ٌةَل ْعَف

, seperti

ٌةَيْرَق

.

8. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل

َعِف

adalah : a)

ٌعَط

ِق

; bentuk mufradnya

ٌة

َع

ْط

ِق

b)

ٌمَعِن

; bentuk mufradnya

ٌة

َمْعِن

c)

ٌمَصِع

; bentuk mufradnya

ٌة

َم ْصِع

d)

ٌعَيِش

; bentuk mufradnya

ٌةَعْيِش

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلَعِف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌةَل ْع

ِف

, seperti

ٌة

َعْطِق

,

ٌة

َمْعِن

,

ٌة

َم ْصِع

dan

ٌةَعْيِش

.

9. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل

َعُف

adalah : Penulis tidak menemukan jamak taksir yang mengikuti bentuk ini di dalam Alquran.

10. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل

َعَف

adalah : a)

ٌةَرَفَك

; bentuk mufradnya

ٌر

ِفاَك

b)

ٌةَرَجَف

; bentuk mufradnya

ٌر

ِجاَف

c)

ٌةَرَحَس

; bentuk mufradnya

ٌر

ِحاَس

d)

ٌةَظَف

َح

; bentuk mufradnya

ٌظ

ِفا

َح

e)

ٌةَرَرَب

; bentuk mufradnya

ﱞراَب

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌةَلْعَف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌل

ِعاَف

, seperti

ٌر

ِفاَك

,

ٌر

ِجاَف

,

ٌر

ِحاَس

,

ٌظ

ِفاَح

dan

ﱞراَب

.

(26)

a)

ىَضْرَم

; bentuk mufradnya

ٌضْيِرَم

b)

ىَلْتَق

; bentuk mufradnya

ٌلْيِتَق

c)

ىَت ْوَم

; bentuk mufradnya

ٌتﱢيَم

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ىَلْعَف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلْيِعَف

, seperti

ٌضْيِرَم

,

ٌلْيِتَق

dan

ٌتﱢيَم

.

12. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌةَل

َعِف

adalah : a)

ٌةَدَرِق

; bentuk mufradnya

ٌد ْرِق

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌةَلَعِف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلْع

ِف

, seperti

ٌد ْرِق

.

13. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلﱠعُف

adalah : a)

ٌعﱠكُر

; bentuk mufradnya

ٌعِكاَر

b)

ٌدﱠج

ُس

; bentuk mufradnya

ٌد

ِجاَس

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلﱠعُف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌل

ِعاَف

, seperti

ٌعِكاَر

, dan

ٌد

ِجاَس

.

14. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلاﱠعُف

adalah : a)

ٌراﱠجُف

; bentuk mufradnya

ٌر

ِجاَف

b)

ٌراﱠفُك

; bentuk mufradnya

ٌر

ِفاَك

c)

ٌماﱠكُح

; bentuk mufradnya

ٌمِكاَح

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلاﱠعُف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

(27)

15. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌلاَعِف

adalah : a)

ٌلاَجِر

; bentuk mufradnya

ٌل

ُجَر

b)

ٌداَبِع

; bentuk mufradnya

ٌدْب

َع

c)

ٌجاَعِن

; bentuk mufradnya

ٌة

َجْعَن

d)

ٌلاَبِج

; bentuk mufradnya

ٌل

َبَج

e)

ٌحاَيِر

; bentuk mufradnya

ٌحْيِر

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌلاَعِف

berasal dari 5 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌل

ُعَف

, seperti

ٌلُجَر

.

ٌلْعَف

, seperti

ٌدْب

َع

.

ٌةَل ْعَف

, seperti

ٌة

َجْعَن

.

ٌل

َعَف

, seperti

ٌل

َبَج

.

ٌلْع

ِف

, seperti

ٌحْيِر

.

16. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌل ْوُعُف

adalah : a)

ٌهْوُجُو

; bentuk mufradnya

ٌهْجَو

b)

ٌرْوُھُظ

; bentuk mufradnya

ٌرْھَظ

c)

ٌن ْوُطُب

; bentuk mufradnya

ٌنْط

َب

d)

ٌب ْوُلُق

; bentuk mufradnya

ٌبْلَق

e)

ٌد ْوُدُح

; bentuk mufradnya

ﱞد

َح

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌل ْوُعُف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلْعَف

, seperti

ٌهْجَو

,

ٌرْھَظ

,

ٌنْط

َب

,

ٌبْلَق

dan

ﱞد

َح

.

17. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌنَلاْعِف

adalah : a)

ٌناَمْلِغ

; bentuk mufradnya

ٌمَلاُغ

(28)

b)

ٌناَدْلِو

; bentuk mufradnya

ٌدَلَو

c)

ٌناَيْتِف

; bentuk mufradnya

ىًتَف

d)

ٌناَوْخِإ

; bentuk mufradnya

ٌخَأ

e)

ٌناَتْيِح

; bentuk mufradnya

ٌت ْوُح

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌنَلاْعِف

berasal dari 3 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلاَعُف

, seperti

ٌمَلاُغ

.

ٌل

َعَف

, seperti

ٌد

َلَو

,

ىًتَف

dan

ٌخَأ

.

ٌلْعُف

, seperti

ٌت ْوُح

.

18. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ٌنَلاْعُف

adalah : a)

ٌناَبْھُر

; bentuk mufradnya

ٌبِھاَر

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ٌنَلاْعُف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌل

ِعاَف

, seperti

ٌبِھاَر

.

19. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ُءَلاَعُف

adalah : a)

ُءاَدَھُش

; bentuk mufradnya

ٌدْيِھَش

b)

ُءاَكَرُش

; bentuk mufradnya

ٌكْيِرَش

c)

ُءاَفَعُض

; bentuk mufradnya

ٌفْيِعَض

d)

ُءاَرَقُف

; bentuk mufradnya

ٌرْيِقَف

e)

ُءاَھَفُس

; bentuk mufradnya

ٌهْيِفَس

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ُءَلاَعُف

berasal dari 1macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلْيِعَف

, seperti

ٌدْيِھَش

,

ٌكْيِرَش

,

ٌفْيِعَض

,

ٌرْيِقَف

,dan

ٌهْيِفَس

.

(29)

a)

ُءاَيِعْدَأ

; bentuk mufradnya

ٍعاَد

b)

ُءاﱠدِش

َأ

; bentuk mufradnya

ٌدْيِدَش

c)

ُءاَيِل ْوَأ

; bentuk mufradnya

ﱞيِلَو

d)

ُءاَيِنْغَأ

; bentuk mufradnya

ﱞيِنَغ

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ُءَلاِعْفَأ

berasal dari 4 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌل

ِعاَف

, seperti

ٍعاَد

.

ٌلْيِعَف

, seperti

ٌدْيِدَش

.

ٌل

ِلْعَف

, seperti

ﱞيِلَو

, dan

ﱞيِنَغ

.

21. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِلاَعَف

adalah : a)

ُلِباَنَس

; bentuk mufradnya

ٌةَل

ُبْنُس

b)

ُعِداَفَض

; bentuk mufradnya

ٌعَدْفَض

c)

ٍلاَيَل

; bentuk mufradnya

ٌلْيَل

d)

ٍصاَيَص

; bentuk mufradnya

ٌةَصْيِص

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ُلِلاَعَف

berasal dari 4 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌةَلُل ْعُف

, seperti

ٌةَل

ُبْنُس

.

ٌلَل ْعَف

, seperti

ٌعَدْفَض

.

ٌلْعَف

, seperti

ٌلْيَل

.

ٌةَل ْع

ِف

, seperti

ٌةَصْيِص

.

22. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِلاَعَف

adalah : a)

ُرْيِطاَنَق

; bentuk mufradnya

ٌراَطْنِق

b)

ُسْيِطاَرَق

; bentuk mufradnya

ٌساَطْرِق

(30)

d)

ُلْيِباَرَس

; bentuk mufradnya

ٌلاَبْرِس

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ُلْيِلاَعَف

berasal dari 1 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلَلاْعِف

, seperti

ٌراَطْنِق

,

ٌساَط ْرِق

,

ٌباَبْلِج

, dan

ٌلاَبْرِس

.

23. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَفَأ

adalah : a)

ُلِذاَرَأ

; bentuk mufradnya

ُلَذ ْرَأ

b)

ُرِباَكَأ

; bentuk mufradnya

ُرَبْكَأ

c)

ُرِواَسَأ

; bentuk mufradnya

ٌراَوِس

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ُلِعاَفَأ

berasal dari 2 macam bentuk mufrad, yaitu :

ُلَعْفَأ

, seperti

ُلَذ ْرَأ

dan

ُرَبْكَأ

.

ٌلاَعِف

, seperti

ٌراَوِس

.

24. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ُلْيِعاَفَأ

adalah : a)

ُقْيِراَبَأ

; bentuk mufradnya

ٌقْيِرْبِا

b)

ُث

ْيِداَحَأ

; bentuk mufradnya

ٌثْيِدَح

c)

ُرْيِطاَسَأ

; bentuk mufradnya

ٌةَرْوُطْسُأ

Data di atas memperlihatkan bahwa wazan/bentuk

ُلْيِعاَفَأ

berasal dari 3 macam bentuk mufrad, yaitu :

ٌلْيِعْفِا

, seperti

ٌقْيِرْبِا

.

ٌلْيِعَف

, seperti

ٌثْيِدَح

.

ٌةَل ْوُعْفُا

, seperti

ٌةَرْوُطْسُا

.

25. Jamak taksir di dalam Alquran yang mengikuti wazan/bentuk

ُلِعاَفَت

adalah : a)

ُبِئاَرَت

; bentuk mufradnya

ٌةَبْيِرَت

Referensi

Dokumen terkait

Faktor Risiko yang berhubungan dengan haemoragic postpartum meliputi; usia, paritas, atonia uteri, sisa plasenta, pendidikan dan pekerjaan... Profil

Kemungkinan hal ini dapat terjadi karena adanya penyakit lain yang tidak berhubungan dengan kondisi tulang belakang pasien seperti adanya osteoartritis pada sendi lutut

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share, Return On Equity, dan Debt To Equity ratio terhadap harga saham pada sub sektor Farmasi yang terdaftar

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa sesar Cimandiri dan Sesar Baribis diduga berhubungan di daerah Subang selatan (Gambar 3), dengan demikian kedua sesar

Paduan aluminium merupakan matriks yang sering digunakan untuk pembuatan komposit matrik logam, pemilihan aluminium dan paduannya digunakan sebagai matriks karena

Namun, permasalahan utama dalam konflik di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak terletak pada Perbedaan dalam akuan hak kepemilikan, terjadi ketika pihak taman nasional

Kadar testosteron dan LH plasma juga dilaporkan menurun selama periode klaster; tetapi penurunan serupa juga terjadi di kalangan penderita neuralgia trigeminal dan di

Bantimurung merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Ketinggian DAS Bantimurung, hingga tempat penentuan bendung, berada diantara 102-106 meter