• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

4.1 Karakteristik Responden

Responden pada penelitian ini terbagi dalam empat kelompok yaitu guru yang berjumlah 52 orang, kepala sekolah sejumlah 9 orang, komite sekolah sejumlah 18 orang dan masyarakat/wali sejumlah 29 orang. Guru yang telah mempunyai sertifikasi pada gugus ini mencapai 19 orang. Semua responden ber-asal dari Gugus Puspitaloka Bandungan.

Jika ditinjau dari golongan/jabatan yang dipegang para guru dan kepala sekolah, maka pada gugus ini lebih didominasi oleh guru tidak tetap. Jumlah guru tidak tetap di gugus ini mencapai 37,7%. Sisanya tersebar pada golongan II (8,2%), golongan III (31,15%) dan golongan IV (22,95%) seperti yang terihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Distribusi Guru dan Kepala Sekolah menurut Golongan Golongan Frekuensi Persentase (%) II 5 8.20 III 19 31.15 IV 14 22.95 Guru Tidak Tetap 23 37.70

Total 61 100

Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Responden dari Gugus Puspitaloka Bandungan umumnya berusia di bawah 35 tahun. Responden yang

(2)

berusia di bawah 35 tahun tercatat sebesar 59,02% dari total responden. Selengkapnya mengenai usia responden dapat dilihat pada Tabel 4.2 di bawah ini.

Tabel 4.2

Distribusi Responden menurut Usia

Usia Frekuensi Persentase (%) 20-25 tahun 12 19.67 26-30 tahun 13 21.31 31-35 tahun 11 18.03 36-40 tahun 4 6.56 41-45 tahun 5 8.20 46-51 tahun 8 13.11 51-55 tahun 5 8.20 56-59 tahun 3 4.92 Total 61 100

Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

4.2 Analisis Kesiapan Kepala Sekolah, Kesiapan Gurudan Peranserta Masyarakat dan Komite Sekolah dalam Pelaksaanaan Manajemen Ber-basis Sekolah (MBS)

4.2.1 Kesiapan Kepala Sekolah

Penerapan MBS menuntut kesiapan banyak pihak. Kepala sekolah menjadi figur sentral dalam penerapan MBS. Penerapan MBS menuntut kesiapan Kepala Sekolah dalam banyak hal. Pada penelitian ini terdapat 4 aspek yang harus dipersiapkan oleh Kepala Sekolah dengan matang, yaitu: (1) Mengelola dan me-ningkatkan mutu pelayanan sekolah; (2) Pengelolaan program supervisi untuk peningkatan mutu sekolah; (3)

(3)

Pengelolaan program kewirausahaan; (4) Pengelo-laan hubungan sekolah dengan masyarakat

Sama seperti halnya dengan pengukuran tingkat kesiapan guru maka pengukuran kesiapan kepala sekolah juga dilakukan dua kali, pertama dengan mengukur kesiapan Kepala Sekolah berdasar persepsi Kepala Sekolah dan selanjutnya mengukur kesiapan Kepala Sekolah berdasar persepsi para guru sebagai komparasi atas pengukuran pertama.

Kesiapan Kepala Sekolah dalam menerapkan MBS dapat dilihat dari bagaimana ia mengelola dan meningkatkan mutu pelayanan sekolah. Rata-rata per-sepsi kepala sekolah atas aspek ini sebesar 4,67 yang berarti bahwa para kepala sekolah Gugus Puspitaloka Bandungan menganggap mereka sudah sangat siap dalam mengelola dan meningkatkan mutu sekolah. Para kepala sekolah juga berpersepsi tinggi terhadap 27 item yang termasuk dalam aspek pengelolaan dan peningkatan mutu sekolah. Hampir seluruh item ini mempunyai nilai rata-rata di atas 4,2 (sangat siap). Rata-rata persepsi kepala sekolah atas kesiapan mengelola dan meningkatkan mutu sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah ini.

Tabel 4.3

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Pengelolaan dan Peningkatan Mutu Sekolah menurut Persepsi

Kepala Sekolah Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Menjabarkan program jangka panjang

meli-puti tujuan, program kegiatan, pelaksanaan 4.78 0.44

Sangat Siap

(4)

Merencanakan jangka menengah yang disusun berdasarkan perencanaan jangka panjang

4.78 0.44 Sangat Siap Menjabarkan program kerja tahunan

mengacu pada target atau sasaran yang dicapai sekolah dalam waktu 1 tahun

4.89 0.33 Sangat Siap Menyempurnakan KTSP pada setiap tahun

ajaran 5 0

Sangat Siap Mengembangkan kurikulum muatan lokal

sesuai dengan lingkungan sekolah 4.67 0.5

Sangat Siap Mengelola pengambangan kurikulum dan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional

4.56 0.53 Sangat Siap Mengelola pengambangan kurikulum dan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional

5 - Sangat Siap

Mengembangkan potensi siswa sesuai

dengan bakat, minat dan kreatifitas siswa 4.67 0.5

Sangat Siap Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang

kondusif dan inovatif bagi pembelajaran peserta didik

4.67 0.5 Sangat Siap Mengelola sarana dan prasarana sekolah

dalam rangka pendayagunaan secara optimal

4.67 0.5 Sangat Siap Menjadwal warga sekolah untuk

menggunakan fasilitas laboratorium, perpustakaan, dan komputer tersebut di luar jam pelajaran

4.56 0.53

Sangat Siap Membuat inventarisasi program perawatan

preventif kepada semua guru agar dapat dimonitor dan mengevaluasi sarpras

4.78 0.44 Sangat Siap Membagi tugas guru dan staf dengan jelas

sesuai kemampuan dan keahliannya 5 - Sangat

Siap Mencatat warga sekolah yang mendapat

penghargaan dan sanksi agar mempunyai bukti otentik

4.78 0.44 Sangat Siap Mengelola guru dan staf dalam rangka

pendayagunaan sumber daya manusia secara optimal

4.78 0.44 Sangat Siap Melaporkan pertanggung jawaban keuangan

kepada warga sekolah dengan transparan dan akuntabel

5 - Sangat Siap

Menempatkan RKAS di tempat yang strategis untuk diketahui oleh semua warga sekolah

5 - Sangat Siap

Memberi kesempatan pada pihak yang terkait untuk mengetahui pembukuan keuangan sekolah

4.78 0.44 Sangat Siap Mengelola ketatausahaan sekolah dalam

mendukung pencapaian tujuan sekolah 4.67 0.5

Sangat Siap Memiliki dan mengelola adminsitrasi

akademik dan non akademik 4.67 0.5

Sangat Siap Mencari staf tenaga adminsitrasi untuk

mem-bantu mengerjakan administrasi sekolah 4.78 0.44

Sangat Siap

(5)

Menggunakan media komputer untuk

mela-porkan data secara sistematis dan realistis 4.67 0.5

Sangat Siap Menyusun program untuk pengambilan

keputusan secara trampil dan berkualitas 4.67 0.5

Sangat Siap Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi

bagi peningkatan pembelajaran dan menajemen sekolah

4.67 0.5

Sangat Siap Mengevaluasi dan melakukan refleksi

terha-dap semua program yang telah dilaksanakan 4.67 0.5

Sangat Siap Memanfaatkan hasil evaluasi guru untuk

memperbaiki mutu pendidikan 4.67 0.5

Sangat Siap Melakukan monitoring evaluasi dan

pelapor-an pelakspelapor-anapelapor-an program kegiatpelapor-an sekolah dengan prosedur yang tepat dan

melaksanakan tindak lanjut

4.67 0.5

Sangat Siap

Pengelolaan dan Peningkatan Mutu Sekolah

4.78 0.19 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Sama halnya dengan persepsi kepala sekolah akan aspek pengelolaan dan peningkatan mutu seko-lah ternyata para guru juga menilai bahwa para kepala sekolah tergolong sangat siap pada aspek ini. Rata-rata jawaban para guru akan kesiapan kepala sekolah pada aspek ini sebesar 4,75. Ini berarti bahwa para kepala sekolah menyatakan bahwa para kepala seko-lah juga sudah sangat siap dalam hal bagaimana me-ngelola dan meningkatkan mutu sekolah. Perbedaan persepsi antara guru dan kepala sekolah hanya terjadi pada item pemanfaatan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran dan menajemen seko-lah dari aspek ini. Pada item ini para guru berpen-dapat para kepala sekolah hanya baru sampai pada kategori siap. Mengenai bagaimana persepsi guru ter-hadap kesiapan kepala sekolah atas pengelolaan dan peningkatan mutu sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.

(6)

Tabel 4.4

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Pengelolaan dan Peningkatan Mutu Sekolah

menurut Persepsi Guru

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Menjabarkan program jangka panjang

meliputi tujuan, program kegiatan,

pelaksanaan 4.94 0.24

Sangat Siap Merencanakan jangka menengah yang

disusun berdasarkan perencanaan jangka

panjang 4.87 0.34

Sangat Siap Menjabarkan program kerja tahunan

mengacu pada target atau sasaran yang

dicapai sekolah dalam waktu 1 tahun 4.90 0.30

Sangat Siap Menyempurnakan KTSP pada setiap tahun

ajaran 4.94 0.24

Sangat Siap Mengembangkan kurikulum muatan lokal

sesuai dengan lingkungan sekolah 4.87 0.34

Sangat Siap Mengelola pengambangan kurikulum dan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah

dan tujuan pendidikan nasional 4.77 0.43

Sangat Siap Mengelola pengambangan kurikulum dan

kegiatan pembelajaran sesuai dengan arah

dan tujuan pendidikan nasional 4.87 0.34

Sangat Siap Mengembangkan potensi siswa sesuai

dengan bakat, minat dan kreatifitas siswa 4.90 0.30

Sangat Siap Menciptakan budaya dan iklim sekolah yang

kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

peserta didik 4.92 0.27

Sangat Siap Mengelola sarana dan prasarana sekolah

dalam rangka pendayagunaan secara optimal 4.79 0.41

Sangat Siap Menjadwal warga sekolah untuk

menggunakan fasilitas laboratorium, perpustakaan, dan komputer tersebut di luar

jam pelajaran 4.67 0.47

Sangat Siap Membuat inventarisasi program perawatan

preventif kepada semua guru agar dapat

dimonitor dan mengevaluasi sarpras 4.87 0.34

Sangat Siap Membagi tugas guru dan staf dengan jelas

sesuai kemampuan dan keahliannya 4.96 0.19

Sangat Siap Mencatat warga sekolah yang mendapat

penghargaan dan sanksi agar mempunyai

bukti otentik 4.92 0.27

Sangat Siap Mengelola guru dan staf dalam rangka

pendayagunaan sumber daya manusia

secara optimal 4.81 0.40

Sangat Siap Melaporkan pertanggung jawaban keuangan

kepada warga sekolah dengan transparan

dan akuntabel 4.92 0.27

Sangat Siap Menempatkan RKAS di tempat yang strategis

untuk diketahui oleh semua warga sekolah 5 -

Sangat Siap

(7)

Memberi kesempatan pada pihak yang terkait untuk mengetahui pembukuan keuangan

sekolah 4.77 0.43

Sangat Siap Mengelola ketatausahaan sekolah dalam

mendukung pencapaian tujuan sekolah 4.77 0.43

Sangat Siap Memiliki dan mengelola adminsitrasi

akademik dan non akademik 4.79 0.41

Sangat Siap Mencari staf tenaga adminsitrasi untuk

membantu mengerjakan administrasi sekolah 4.69 0.54

Sangat Siap Menggunakan media komputer untuk

melaporkan data secara sistematis dan

realistis 4.38 0.69

Sangat Siap Menyusun program untuk pengambilan

keputusan secara trampil dan berkualitas 4.23 0.76

Sangat Siap Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi

bagi peningkatan pembelajaran dan

menajemen sekolah 4.15 0.78

Siap

Mengevaluasi dan melakukan refleksi terhadap semua program yang telah

dilaksanakan 4.42 0.67

Sangat Siap Memanfaatkan hasil evaluasi guru untuk

memperbaiki mutu pendidikan 4.46 0.58

Sangat Siap Melakukan monitoring evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat dan

melaksanakan tindak lanjut 4.52 0.54

Sangat Siap

Pengelolaan dan Peningkatan Mutu

Sekolah 4.75 0.18

Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Para kepala sekolah menilai bahwa mereka telah sangat siap dalam pengelolaan program supervisi untuk peningkatan mutu sekolah. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata jawaban kepala sekolah pada aspek ini sebesar 4,78. Tingkat kesiapan para kepala sekolah atas aspek ini terefleksi lewat rata-rata jawaban atas ketiga item aspek ini yang lebih besar dari 4,2. Lebih lengkapnya tentang bagaimana persepsi kepala seko-lah terhadap aspek pengelolaan program supervisi untuk peningkatan mutu sekolah dapat dilihat pada Tabel 4.5.

(8)

Tabel 4.5

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Pengelolaan Program Supervisi untuk Peningkatan Mutu Sekolah

menurut Persepsi Kepala Sekolah

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Memiliki program supervisi akademik dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru

5 - Sangat

Siap Melaksanakan supervisi akademik terhadap

guru dengan menggunakan teknik yang tepat

4.67 0.5

Sangat Siap Menindak lanjuti hasil supervisi untuk

memberdayakan sumber daya sekolah dan peningkatan kinerja guru

4.67 0.5

Sangat Siap Pengelolaan Program Supervisi untuk

Peningkatan Mutu Sekolah

4.78 0.29 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Tidak berbeda halnya dengan persepsi kepala sekolah, para guru Gugus Puspitaloka Bandungan juga berpersepsi bahwa para kepala sekolah sudah sangat siap dalam melaksanakan pengelolaan program supervisi untuk peningkatan mutu sekolah. Hal ini terlihat dari Tabel 4.6 dimana besaran rata-rata persepsi guru terhadap kesiapan kepala sekolah dalam mengelola program supervisi secara keseluruhan dan item-itemnya lebih besar dari 4.4.

Tabel 4.6

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Pengelolaan Program Supervisi untuk Peningkatan Mutu Sekolah

Menurut Persepsi Guru

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Memiliki program supervisi akademik dalam

rangka peningkatan profesionalisme guru

4.6 0.50 Sangat Siap Melaksanakan supervisi akademik terhadap

guru dengan menggunakan teknik yang tepat

4.62 0.49 Sangat Siap Menindak lanjuti hasil supervisi untuk

memberdayakan sumber daya sekolah dan peningkatan kinerja guru

4.48 0.58

Sangat Siap Pengelolaan Program Supervisi untuk

Peningkatan Mutu Sekolah

4.56 0.05 Sangat Siap

(9)

Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Kesiapan kepala sekolah dalam melaksanakan MBS juga dilihat dari bagaimana kemampuan kepala sekolah menangani program kewirausahaan. Kemam-puan kepala sekolah pada aspek ini dilihat dari bagai-mana kepala sekolah mampu menggali dana dari masyarakat dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan warga sekolah. Secara keseluruhan para kepala sekolah menganggap mereka sudah sangat siap pada aspek pengelolaan program kewirausahaan. Rata-rata jawaban para kepala sekolah terhadap aspek ini seca-ra keseluruhan sebesar 4,85. Selengkapnya, persepsi kepala terhadap aspek pengelolaan program kewira-usahaan dapat dilihat pada Tabel 4.7 di bawah ini.

Tabel 4.7

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Penanganan Program Kewirausahaan untuk Peningkatan Mutu

Sekolah menurut Persepsi Kepala Sekolah

Rata-rata Tingkat Kesiapan Tingkat Kesiapan Menggali sumber dana dari masyarakat

yang tidak mengikat untuk pengembangan sekolah

4.78 0.44

Sangat Siap Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan

warga sekolah untuk menghimpun koperasi barang maupun makanan

5 -

Sangat Siap Membuat proposal untuk menggali dana

dari masyarakat untuk pengembangan sekolah

4.78 0.44

Sangat Siap Pengelolaan Program Kewirausahaan

4.85 0.25 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Mengenai aspek pengelolaan program kewira-usahaan tidak ditemukan perbedaan persepsi yang menyolok baik antara kepala sekolah maupun para guru

(10)

dari Gugus Puspitaloka Bandungan.Secara umum, para guru juga menganggap bahwa para kepa-la sekolah sudah sangat siap dalam hal pengelolaan program kewirausahaan sebagaimana ditunjukkan pa-da Tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Penanganan Program Kewirausahaan untuk Peningkatan Mutu

Sekolah menurut Persepsi Guru

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Menggali sumber dana dari masyarakat yang

tidak mengikat untuk pengembangan sekolah

4.48 0.58 Sangat Siap Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dengan

warga sekolah untuk menghimpun koperasi barang maupun makanan

4.96 0.19

Sangat Siap Membuat proposal untuk menggali dana dari

masyarakat untuk pengembangan sekolah

4.46 0.58 Sangat Siap Pengelolaan Program Kewirausahaan

4.63 0.22 Sangat Siap

Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Aspek terakhir yang juga dianggap penting dalam pelaksanaan MBS adalah bagaimana kemam-puan kepala sekolah dalam mengelola hubungan anta-ra sekolah dan masyarakat. Umumnya para kepala sekolah di Gugus Puspitaloka Bandungan mempersep-sikan diri bahwa mereka sudah sangat mampu atau sangat siap dalam mengelola hubungan dengan ma-syarakat. Cerminan optimisme mereka tercermin dari rata-rata jawaban para kepala sekolah terhadap aspek dengan hubungan dengan masyarakat yang mencapai 4,85 dari skala 5 seperti yang terlihat pada Tabel 4.9 di bawah ini.

(11)

Tabel 4.9

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Hubungan Sekolah dengan Masyarakat menurut Persepsi Kepala

Sekolah Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Mengelola hubungan sekolah dengan

masyarakat dalam rangka pencarian

dukungan, ide, sumber belajar dan pembinaan sekolah

4.48 0.44

Sangat Siap Memberdayakan komite sekolah sebagai

wujud pelibatan masyarakat terhadap pengembangan sekolah

4.96 -

Sangat Siap Bekerja sama dengan pemerintah, non

pemerintah, dunia industri dan masyarakat

4.46 0.44 Sangat Siap Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

4.63 0.25 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Pendapat para guru mengenai kemampuan kepala sekolah dalam mengelola hubungan sekolah dengan masyarakat sama dengan persepsi kepala sekolah. Para guru menyatakan penilaian yang sama dengan para kepala sekolah. Hal ini tercermin dari besarnya nilai rata-rata keseluruhan aspek sebesar 4,81 yang termasuk dalam kategori sangat siap atau sangat mampu seperti yang terlihat pada Tabel 4.10 di bawah ini

Tabel 4.10

Kesiapan Kepala Sekolah dalam Aspek Hubungan Sekolah dengan Masyarakat menurut Persepsi Guru

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Mengelola hubungan sekolah dengan

masyarakat dalam rangka pencarian dukungan, ide, sumber belajar dan pembinaan sekolah

4.9 0.30

Sangat Siap Memberdayakan komite sekolah sebagai

wujud pelibatan masyarakat terhadap pengembangan sekolah

4.87 0.34

Sangat Siap Bekerja sama dengan pemerintah, non

pemerintah, dunia industri dan masyarakat

4.67 0.55 Sangat Siap Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

4.81 0.13 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

(12)

4.2.2 Kesiapan Guru

Ukuran kesiapan guru dalam pengimplementasi-an MBS pada penelitipengimplementasi-an ini terbagi dalam tiga aspek utama yakni: (1) Kesiapan guru dalam pengembangan kurikulum; (2) Kesiapan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran; (3) Peranserta guru terhadap masyarakat

Pengukuran atas ketiga aspek ini dilakukan dua kali yakni pengukuran kesiapan berdasar persepsi para guru itu sendiri dan kemudian berdasar penilaian kepala sekolah dengan tujuan untuk menghindari subjektifitas yang mungkin akan timbul.

Aspek pertama yang diukur dari kesiapan guru dalam pelaksanaan MBS adalah pengembangan kuri-kulum.Kurikulum menjadi tolok ukur penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Pengamatan yang dila-kukan penulis menunjukkan bahwa para guru di Gugus Puspitaloka Bandungan telah siap dan mene-rapkan elemen-elemen penting dalam kurikulum. Tabel 4.11 di bawah ini secara singkat menjelaskan bagaimana kesiapan para guru dalam hal pengem-bangan kurikulum. Dari tabulasi jawaban mengenai kesiapan guru dalam mengembangkan kurikulum tampak bahwa para guru merasa sangat siap.

(13)

Tabel 4.11

Kesiapan Guru dalam Aspek Pengembangan Kurikulum Menurut Persepsi Guru

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Menyusun program kegiatan pembelajaran

telah mengembangkan silabus dan RPP

4.69 0.61 Sangat Siap Mengikuti urutan materi pembelajaran

memperhatikan tujuan pembelajaran

4.69 0.61 Sangat Siap Merancang pembelajaran yang sesuai dengan

silabus, materi ajar tertentu agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan 4.58 0.72 Sangat Siap Pengembangan Kurikulum 4.65 0,07 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Kesiapan guru dalam pengembangan kurikulum tercermin dari bagaimana mereka menyusun program kegiatan belajar dan mengembangkan silabus dan RPP, menyusun urutan pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran dan bagaimana merancang pembela-jaran yang sesuai silabus agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar. Tanggapan para guru atas ketiga item pengembangan kurikulum sangat positif, dimana rata-rata para guru ternyata merasa sangat siap dan telah melakukan ketiga item tersebut.

Kesiapan para guru dalam pengembangan kuri-kulum juga dinilai positif oleh para kepala sekolah. Para kepala sekolah yang dalam kehidupan kesehari-annya selalu bersentuhan langsung dengan para guru menilai bahwa para guru sangat siap. Ini terbukti dari rata-rata jawaban para kepala sekolah mengenai aspek pengembangan kurikulum beserta item-item yang ter-kandung di dalamnya.

(14)

Pada Tabel 4.12 di bawah terlihat bahwa rata-rata jawaban kepala sekolah tentang bgaiamana para guru menyusun program kegiatan belajar dan me-ngembangkan silabus dan RPP sebesar 4,78. Besaran rata-rata ini berada dalam kategori sangat siap. Begitu juga halnya dengan dua item lainnya yakni bagaimana para guru menyusun urutan pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran dan merancang pembelajaran yang sesuai silabus agar siswa dapat mencapai kom-petensi dasar juga secara rata-rata dinilai para kepala sekolah sebesar 4,67 atau dalam kategori sangat siap.

Tabel 4.12

Kesiapan Guru dalam Aspek Pengembangan Kurikulum Menurut Persepsi Kepala Sekolah

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Menyusun program kegiatan pembelajaran

telah mengembangkan silabus dan RPP

4.78 0.44 Sangat Siap Mengikuti urutan materi pembelajaran

memperhatikan tujuan pembelajaran

4.67 0.5 Sangat Siap Merancang pembelajaran yang sesuai

dengan silabus, materi ajar tertentu agar siswa dapat mencapai kompetensi dasar yang telah ditetapkan

4.67 0.5 Sangat Siap Pengembangan Kurikulum 4.7 0.26 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Aspek penting lainnya yang dipandang penting dalam penerapan MBS adalah pelaksanaan kegiatan pembelajaran.Kesiapan para guru dalam hal pelak-sanaan kegiatan pembelajaran dipandang vital dalam penerapan MBS.Pengamatan yang dilakukan atas aspek ini menunjukkan bahwa secara rata-rata para guru Gugus Puspitaloka telah sangat siap. Secara rata-rata

(15)

kesiapan pelaksanaan kegiatan pembelajaran para guru Gugus Puspitaloka sebesar 4,8. Tingkat kesiapan guru atas setiap item aspek pelaksanaan kegiatan pembelajaran juga tergolong sangat baik atau sangat siap, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata setiap item yang lebih besar dari 4,2. Rata-rata dan tingkat kesiapan para guru menurut persepsi guru dalam aspek pelaksanaan kegiatan pembelajaran be-serta item-itemnya dapat dilihat pada Tabel 4.13 di bawah ini.

Tabel 4.13

Kesiapan Guru dalam Aspek Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran menurut Persepsi Guru

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan

Membuka pelajaran dengan mengawali materi yang sebelumnya dan materi yang akan dipelajari

4.77 0.43 Sangat Siap Melaksanakan PBM dengan menguasai materi

pembelajaran secara optimal

4.79 0.41 Sangat Siap Mengelola kelas dengan mengatur waktu, tempat

duduk, pengaturan ruang, dan kesempatan belajar yang merata kepada siswa

4.81 0.40

Sangat Siap Menginformasikan materi secara lisan dan

sistematis, terencana sesuai dengan hierarki belajar dan karakter siswa

4.81 0.40

Sangat Siap Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang ditentukan

4.87 0.34 Sangat Siap Menggunakan media dan sumber belajar dengan

obyek nyata yang ada di sekitar kita

4.77 0.43 Sangat Siap Menggunakan metode pembelajaran sesuai

dengan materi yang disampaikan

4.67 0.47 Sangat Siap Memberikan pertanyaan kepada siswa dengan

masalah yang dibahas

4.96 0.19 Sangat Siap Memberi penguatan dengan kata – kata seperti,

bagus, pintar, iya, betul, dan tepat sekali.

4.96 0.19 Sangat Siap Dalam PBM memberikan perhatian kepada setiap

individu

4.96 0.19 Sangat Siap Menilai diskusi/ pemecahan masalah bersama

siswa

4.75 0.44 Sangat Siap Menilai diskusi/ pemecahan masalah bersama

siswa

4.50 0.50 Sangat Siap Memberikan reward atau sanksi kepada siswa

selama proses pembelajaran berlangsung

4.92 0.27 Sangat Siap Mendengarkan dan memberikan perhatian

terhadap semua jawaban siswa baik yang benar maupun salah untuk menegukur tingkat pemahaman siswa

4.87 0.34

Sangat Siap

(16)

Memakai acuan pendekatan penilaian acuan patokan (PAP) dan acuan penilaian norma (PAN) untuk setiap pembelajaran

4.67 0.47

Sangat Siap Menutup pelajaran dengan melakukan refleksi

membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

4.77 0.43 Sangat Siap Menyusun alat evaluasi dengan tes tertulis, lisan

dan perbuatan

4.96 0.19 Sangat Siap Menganalisis hasil penilaian untuk

mengidentifikasi topik/ kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kelemahan dan kekuatan siswa untuk keperluan remidial dan pengayaan

4.52 0.50

Sangat Siap

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran 4.80 0.11

Sangat Siap

Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Penilaian kepala sekolah atas kesiapan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran tidak me-nunjukkan perbedaan mendasar dengan persepsi para guru. Seperti yang terlihat di Tabel 4.8, secara rata-rata para kepala sekolah menilai bahwa para guru sudah sangat siap dalam aspek pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata penilaian kepala sekolah atas kesiapan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran sebesar 4,81. Sebanyak 18 item aspek kesiapan guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran juga dinilai sudah sangat siap oleh para kepala sekolah. Selengkapnya mengenai penilaian kepala sekolah atas kesiapan para guru dalam pelak-sanaan kegiatan pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 4.14 di bawah ini.

(17)

Tabel 4.14

Kesiapan Guru dalam Aspek Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Menurut Persepsi Kepala Sekolah

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan

Membuka pelajaran dengan mengawali materi yang sebelumnya dan materi yang akan dipelajari

4.67 0.5 Sangat Siap Melaksanakan PBM dengan menguasai materi

pembelajaran secara optimal

4.67 0.5 Sangat Siap Mengelola kelas dengan mengatur waktu, tempat

duduk, pengaturan ruang, dan kesempatan belajar yang merata kepada siswa

4.78 0.44

Sangat Siap Menginformasikan materi secara lisan dan

sistematis, terencana sesuai dengan hierarki belajar dan karakter siswa

4.78 0.44

Sangat Siap Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu yang ditentukan

5 - Sangat Siap Menggunakan media dan sumber belajar dengan

obyek nyata yang ada di sekitar kita

4.67 0.5 Sangat Siap Menggunakan metode pembelajaran sesuai

dengan materi yang disampaikan

4.78 0.44 Sangat Siap Memberikan pertanyaan kepada siswa dengan

masalah yang dibahas

4.89 0.33 Sangat Siap Memberi penguatan dengan kata-kata seperti,

bagus, pintar, iya, betul, dan tepat sekali. 5 -

Sangat Siap Dalam PBM memberikan perhatian kepada setiap

individu

4.56 0.53 Sangat Siap Menilai diskusi/ pemecahan masalah bersama

siswa

4.78 0.44 Sangat Siap Menilai diskusi/ pemecahan masalah bersama

siswa

4.67 0.5 Sangat Siap Memberikan reward atau sanksi kepada siswa

selama proses pembelajaran berlangsung

4.67 0.5 Sangat Siap Mendengarkan dan memberikan perhatian

terhadap semua jawaban siswa baik yang benar maupun salah untuk menegukur tingkat pemahaman siswa

4.89 0.33

Sangat Siap Memakai acuan pendekatan penilaian acuan

patokan (PAP) dan acuan penilaian norma (PAN) untuk setiap pembelajaran

4.78 0.44

Sangat Siap Menutup pelajaran dengan melakukan refleksi

membuat rangkuman dengan melibatkan siswa

5 - Sangat Siap Menyusun alat evaluasi dengan tes tertulis, lisan

dan perbuatan

5 - Sangat Siap Menganalisis hasil penilaian untuk

mengidentifikasi topik/ kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kelemahan dan kekuatan siswa untuk keperluan remidial dan pengayaan

5 -

Sangat Siap

Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

4.81 0.22 Sangat Siap

Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Aspek ketiga dalam hal kesiapan guru yang patut diperhatikan dalam penerapan MBS adalah peran serta

(18)

guru terhadap masyarakat. Kesiapan guru dalam aspek ini menyangkut bagimana peran guru dalam menyampaikan informasi tentang kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tua-nya baik dalam pertemuan formal maupun non formal, bagaimana guru memperhatikan sekolah sebagai bagi-an dari masyarakat, serta berperan dalam kegiatan sosial dan peran aktif guru dalam kegiatan di luar pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat. Besaran rata-rata persepsi guru atas ketiga item di atas 4,2 yang berarti pada ketiga item ini para guru menilai mereka sudah sangat siap. Secara umum tingkat kesiapan para guru Gugus Puspitaloka Bandungan berada dalam kategori sangat siap yang dapat dilihat dari nilai rata-rata peran serta guru terhadap masyarakat yang sebesar 4,94. Pada Tabel 4.15 berikut dapat disimak bagaimana tingkat kesiap-an dalam aspek peran serta guru terhadap masyarakat para guru Gugus Puspitaloka Bandungan.

(19)

Tabel 4.15

Kesiapan Guru dalam Aspek Peran Guru Terhadap Masyarakat menurut Persepsi Guru

Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Menyampaikan informasi tentang kemajuan,

kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tuanya baik dalam pertemuan formal maupun non formal

5 - Sangat

Siap Memperhatikan sekolah sebagai bagian dari

masyarakat, serta berperan dalam kegiatan sosial

4.96 0.19 Sangat

Siap Berperan aktif dalam kegiatan di luar

pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat

4.87 0.34 Sangat

Siap Peran Serta Guru terhadap Masyarakat

4.94 0.17 Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Persepsi guru mengenai kesiapan guru pada aspek peran serta guru terhadap masyarakat tidak menunjukkan perbedaan prinsipil dengan penilaian kepala sekolah.Para kepala yang menjadi responden menyatakan bahwa para guru sudah sangat siap pada aspek peran serta guru terhadap masyarakat.Menge-nai penilaian para kepala sekolah tentang bagaimana tingkat kesiapan para guru dalam aspek peran guru terhadap masyarakat dapat dilihat pada Tabel 4.16 berikut ini.

(20)

Tabel 4.16

Kesiapan Guru dalam Aspek Peran Guru Terhadap Masyarakat menurut Persepsi

Kepala Sekolah Rata-rata Standar Deviasi Tingkat Kesiapan Menyampaikan informasi tentang kemajuan,

kesulitan, dan potensi peserta didik kepada orang tuanya baik dalam pertemuan formal maupun non formal

5 - Sangat

Siap

Memperhatikan sekolah sebagai bagian dari masyarakat, serta berperan dalam kegiatan sosial

5 - Sangat

Siap Berperan aktif dalam kegiatan di luar

pembelajaran yang diselenggarakan oleh sekolah dan masyarakat

5 - Sangat

Siap

Peran Serta Guru terhadap Masyarakat

5 - Sangat

Siap Sumber:Data Primer, olahan, 2012.

4.2.3 Kesiapan Komite Sekolah

Pemangku kepentingan (stakeholder) yang dalam kaitannya dengan dunia pendidikan diwakili oleh komite sekolah mempunyai pengaruh yang besar ter-hadap proses penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan. Kesiapan komite sekolah dalam pembaha-ruan sistem pendidikan lewat MBS dapat dilihat pada aspek-aspek berikut ini: (1) Memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendi-dikan; (2)Memberikan sumbangan pemikiran, dana, dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan; (3) Melakukan kontrol terhadap transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidik-an; (4) Merupakan penghubung antara sekolah dengan masyarakat dan pemerintah.

Kesiapan komite sekolah dalam memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan

(21)

kebijakan pendidikan menjadi salah satu tolok ukur untuk menilai apakah suatu satuan pendidikan telah siap menerapkan MBS atau belum. Sebanyak 18 responden dari komite sekolah yang menilai bahwa Gugus Puspitaloka Bandungan sudah sangat tinggi dalam melaksanakan MBS. Rata-rata jawaban para responden terhadap aspek ini adalah sebesar 4,61 dari skala 5. Besarnya animo komite sekolah terhadap kemajuan pendidikan di daerahnya terefleksi lewat jawaban responden atas empat item yang termasuk dalam aspek ini. Rata-rata jawaban para responden atas empat item lebih besar dari 4,2 yang berarti proses pemberian pertimbangan untuk pelaksanaan kebijakan pendidikan di Gugus Puspitaloka Bandung-an telah berjalan dengan sangat baik. Tentang kesiap-an komite sekolah dalam memberikan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendi-dikan selengkapnya dapat dilihat dalam Tabel 4.17 berikut ini.

(22)

Tabel 4.17

Kesiapan Komite Sekolah dalam Memberikan Pertimbangan dalam Penentuan dan Pelaksanaan

Kebijakan Pendidikan Rata-rata Standar Deviasi Peran Komite Sekolah Hadir dalam penyusunan program sekolah yang

sudah ditetapkan oleh warga sekolah 4.56 0.51

Sangat Siap Menyarankan pembentukan paguyuban kelas

setiap tahun 5 -

Sangat Siap Merumuskan visi dan misi sekolah

4.44 0.51

Sangat Siap Menyusun RAKS sesuai dengan RIPS

4.44 0.51

Sangat Siap Kesiapan Komite Sekolah dalam

Memberikan Pertimbangan dalam Penentuan dan Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan 4.56 0.26

Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Pelaksanaan MBS pada suatu satuan pendi-dikan juga akan terlaksana dengan baik jika peran komite sekolah dalam memberikan sumbangan pemi-kiran, dana, dan tenaga dalam penyelenggaraan pendi-dikan berjalan dengan semestinya. Kesiapan komite sekolah untuk peran ini sebagaimana terlihat pada Tabel 4.18 ternyata tergolong sangat tinggi. Hal ini terlihat dari jawaban responden yang secara rata-rata mencapai 4,3. Rata-rata jawaban responden atas item-item peran komite sekolah pada aspek ini juga menun-jukkan bahwa komite sekolah telah melaksanakan fungsinya dalam memberikan sumbangan pemikiran, dana, dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan berjalan dengan semestinya.

Kesiapan komite sekolah dalam memberikan sumbangan pemikiran, dana, dan tenaga dalam

(23)

penye-lenggaraan pendidikan dapat dengan jelas kita lihat pada Tabel 4.18 di bawah ini.

Tabel 4.18

Kesiapan Komite Sekolah dalam Memberikan Sumbangan Pemikiran, Dana dan Tenaga dalam

Penyelenggaraan Pendidikan Rata-rata Standar Deviasi Peran Komite Sekolah Mempengaruhi kemajuan sekolah kepada

masyarakat / wali murid untuk pengambilan

keputusan 4.56 0.51

Sangat Siap Mendukung program sekolah untuk

kemajuan satuan pendidikan 4.5 0.51

Sangat Siap Mengembangkan potensi akademis dan

non akademis 4.44 0.51

Sangat Siap Memberikan bantuan dana untuk

kepentingan sekolah 4 - Siap

Mencarikan tenaga non akademis untuk

peningkatan mutu pendidikan 4 - Siap Kesiapan Komite Sekolah dalam

Memberikan Sumbangan Pemikiran, Dana dan Tenaga dalam Penyelenggaraan Pendidikan

4.3 0.30

Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Selanjutnya kesiapan komite sekolah dalam mendukung terciptanya MBS dalam suatu satuan pendidikan dapat dinilai dari bagaimana peran komite sekolah dalam menjalankan kontrol terhadap transpa-ransi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan. Kesiapan komite sekolah Gugus Puspitalo-ka Bandungan pada aspek ini dinilai telah berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari nilai rata-rata aspek ini secara keseluruhan yang mencapai 4,3 dari skala 5. Ini berarti bahwa komite sekolah dalam menjalan-kan kontrol terhadap transparansi dan akuntabilitas

(24)

penyelenggaraan dan keluaran pendidikan termasuk sangat tinggi. Selengkapnya mengenai rata-rata jawab-an responden mengenai kesiapan komite sekolah dalam menjalankan kontrol terhadap transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidik-an dapat disimak pada Tabel 4.19 berikut ini.

Tabel 4.19

Kesiapan Komite Sekolah dalam Menjalankan Kontrol terhadap Transparansi dan Akuntabilitas

Penyelenggaraan dan Keluaran Pendidikan

Rata-rata Standar Deviasi Peran Komite Sekolah Membahas program sekolah secara berkala

dan kesinambungan. 4.3 -

Sangat Siap Memberikan saran kepada warga sekolah

untuk kemajuan pendidikan 4.26 -

Sangat Siap Terlibat dalam pembuatan RAKS dengan

trasnparasi dan akuntabilitas 4.22 -

Sangat Siap Kesiapan Komite Sekolah dalam

Memberikan Sumbangan Pemikiran, Dana dan Tenaga dalam Penyelenggaraan Pendidikan

4.26 -

Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Selain 3 aspek tadi, tak kalah penting juga ke-siapan komite sekolah sebagai penghubung pemerin-tah dengan sekolah. Kesiapan komite sekolah Gugus Puspitaloka pada aspek ini juga tergolong sangat tinggi seperti ketiga aspek sebelumnya. Pada aspek ini rata-rata jawaban responden secara keseluruhan mencapai 4,26 seperti tampak pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20

Kesiapan Komite Sekolah sebagai Penghubung Pemerintah dengan Sekolah

(25)

Rata-rata Standar Deviasi Peran Komite Sekolah Mengkaitkan program KBM dengan potensi

lingkungan.

4.3

-

Sangat Siap Mensosialisasikan program sekolah kepada

masyarakat lingkungan sekolah

4.26

-

Sangat Siap Mencari dana untuk pengembangan

pembangunan sekolah

4.22

0.69

Sangat Siap Kesiapan Komite Sekolah sebagai

Penghubung Pemerintah dengan Sekolah

4.26

0.4

Sangat Siap Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

4.2.4 Kesiapan Masyarakat

Penyelenggaraan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, orangtua, dan masyarakat.Ketiganya, sesuai dengan fungsi dan peran masing-masing, harus berupaya seoptimalnya ke arah terselenggaranya program pendidikan bermu-tu. Dalam perkembangannya, dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berperan serta menunjang program pembelajaran di sekolah masih beragam, umumnya dukungan masih bersifat fisik, namun ada juga kelompok masyarakat yang sudah membantu proses pembelajaran.

Ada dua aspek yang disorot dalam hal kesiapan masyarakat dalam mendorong terciptanya MBS, yaitu: (1) Partisipasi dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan; (2) Du-kungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendi-dikan

Kesiapan masyarakat di Gugus Puspitaloka dalam hal partisipasi dalam perencanaan, pelaksana-an, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan dapat

(26)

diukur tujuh item masing-masing kehadiran dalam mengikuti rapat di sekolah membahas perkem-bangan sekolah, selalu memberikan sumbang saran dan berakhir dengan pengambilan keputusan, masya-rakat mengetahui semua jenis program-program yang telah disusun oleh sekolah, mendukung semua jenis kegiatan yang dilaksanakan di sekolah, masyarakat bersama sekolah melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap program yang berlangsung, menyetujui RAKS yang disusun oleh sekolah dan selalu berpartisipasi di setiap kegiatan sekolah dan komite sekolah.

Partisipasi masyarakat dalam ketujuh item ini tergolong sangat tinggi mulai dari proses perencanaan hingga evaluasi. Dari Tabel 4.21 terlihat bahwa nilai ketujuh item pada aspek partisipasi masyarakat ber-variasi antara 4,34 sampai 4,69 yang berarti berada dalam kategori sangat siap. Secara keseluruhan ke-siapan masyarakat Gugus Puspitaloka Bandungan pada aspek partisipasi berada pada kategori sangat tinggi. Mengenai bagaimana kesiapan masyarakat pada aspek partisipasi dapat dilihat pada Tabel 4.21 berikut ini.

Tabel 4.21

Partisipasi dalam Perencanaan, Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi Program Pendidikan

Rata-rata Standar Deviasi Peran Masyarakat Hadir mengikuti rapat di sekolah membahas

perkembangan sekolah 4.34 0.48

Sangat Tinggi Memberikan sumbang saran dan berakhir

dengan pengambilan keputusan 4.66 0.48

Sangat Tinggi Mengetahui semua jenis program – program

yang telah disusun oleh sekolah 4.34 0.48

Sangat Tinggi Mendukung semua jenis kegiatan yang

dilaksanakan di sekolah 4.69 0.47

Sangat Tinggi Bersama sekolah melakukan evaluasi dan

pengawasan terhadap program yang 4.34 0.48

Sangat Tinggi

(27)

berlangsung

Menyetujui RAKS yang disusun oleh sekolah

4.59 0.50

Sangat Tinggi Berpartisipasi di setiap kegiatan sekolah dan

komite 4.52 0.51

Sangat Tinggi Partisipasi dalam Perencanaan,

Pelaksanaan, Pengawasan dan Evaluasi Program Pendidikan

4.50 0.01

Sangat Tinggi Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

Aspek kedua dari kesiapan masyarakat yang secara langsung mendukung terlaksananya MBS ada-lah dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan. Kesiapan masyarakat pada aspek ini dapat dilihat pada lima item yang dapat disimak pada Tabel 4.22 di bawah. Secara keseluruhan dukungan sumber dalam penyelengggaraan pendidikan oleh masyarakat yang tergabung dalam Gugus Puspitaloka Bandungan tergolong sangat tinggi. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata keseluruhan aspek ini yang men-capai 4,58 dari skala 5. Secara lengkap kesiapan serta masyarakat dalam hal dukungan sumber daya dalam penyelenggaraan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.22 berikut ini.

Tabel 4.22

Dukungan Sumber Daya dalam Penyelenggaraan Pendidikan Rata-rata Standar Deviasi Peran Masyarakat Memberikan bantuan sarana dan prasarana

sesuai dengan kemampuan 4.34 0.48

Sangat Tinggi Mengerti bahwa pendidikan tidak hanya

tanggung jawab pemerintah, tetapi juga

tanggung jawab orang tua 4.69 0.47

Sangat Tinggi Memberikan tenaga bila diperlukan pihak

sekolah 4.28 0.45

Sangat Tinggi Membentuk paguyuban wali murid untuk

membantu kegiatan belajar anak di kelas 4.86 0.35

Sangat Tinggi Berkonsultasi pada guru tentang

perkembangan anak di sekolah 4.72 0.45

Sangat Tinggi

(28)

Dukungan Sumber Daya dalam Penyelenggaraan Pendidikan

4.58 0.05

Sangat Tinggi Sumber: Data Primer, olahan, 2012.

4.3 Pembahasan

Peran kepala sekolah sangat sentral dalam pene-rapan MBS.Untuk itu peran kepala sekolah adalah sebagai evaluator, manajer, administrator, supervisor,

leader, inovator dan motivator. Kepala sekolah memiliki

kekuasaan yang lebih besar untuk mengambil kepu-tusan berkaitan dengan kebijakan pengelolaan sekolah dibandingkan dengan sistem pendidikan sebelumnya. Kekuasaan ini dimaksudkan untuk memungkinkan sekolah berjalan dengan efektif dan efisien. Kekuasaan yang dimiliki kepala sekolah akan efektif apabila men-dapat dukungan partisipasi dari berbagai pihak, ter-utama guru dan orang tua siswa. Seberapa besar ke-kuasaan sekolah tergantung seberapa jauh MBS dapat diimplementasikan. Pemberian kekuasaan secara utuh sebagaimana dalam teori MBS tidak mungkin dilaksa-nakan dalam seketika, melainkan ada proses transisi dari manajemen yang dikontrol pusat ke MBS. Kekua-saan yang lebih besar yang dimiliki oleh kepala seko-lah dalam pengambilan keputusan perlu dilaksanakan dengan demokratis antara lain dengan melibatkan semua pihak, khususnya guru dan orangtua siswa, membentuk tim-tim kecil di level sekolah yang diberi kewenangan untuk mengambil keputusan yang rele-van dengan tugasnya dan menjalin kerjasama dengan organisasi di luar sekolah. Dari pengamatan penulis

(29)

terlihat kepala sekolah telah mampu menerapkan ketiga hal tersebut.

Fenomena positif sebagaimana terlihat dari jawaban para guru menunjukkan bahwa para guru telah bertindak professional dalam tugas keseharian-nya.Keprofesionalisasian guru juga menentukan ke-profesionalisasian pengelolaan suatu lembaga pendi-dikan. Ini dikarenakan apabila guru tersebut mempu-nyai wawasan dan pengetahuan dalam metode pem-belajaran maka akan berpengaruh baik kepada para peserta-peserta didik. Profesionalitas guru juga dapat mendorong terciptanya iklim akademik yang kondusif dimana para guru mempunyai kewenangan dalam memilih strategi, metode pembelajaran yang akan dipakai, tehnik pembelajaran yang dipandang sesuai dengan karakteristik para peserta didik. Pengamatan penulis menunjukkan bahwa kesiapan guru dalam melaksanakan MBS secara langsung berimbas pada prestasi siswa.

Kesiapan para guru di Gugus Puspitaloka Bandungan tercermin lewat peran para guru dalam mendorong beberapa kegiatan seperti mengidentifikasi dan membangun kelompok siswa di sekolah, melaku-kan proses penerimaan siswa baru dengan transparan, mengembangkan potensi siswa (emosional, spiritual, bakat), adanya kegiatan ekstra kurikuler yang ter-struktur dan turut mengembangkan bakat dan krea-tivitas siswa.

Pengamatan penulis di lapangan menunjukkan bahwa umumnya partisipasi masyarakat bersifat intensif

(30)

(intensive participation) dimana hanya terdapat sedikit partisipan yang aktif dengan tingkat keterlibat-an yang tinggi. Temuan dilapangan menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan merupakan bentuk partisipasi yang eks-tensif (partisipasi yang melibatkan sejumlah orang dengan kontribusi individual yang kecil). Partisipasi masyarakat sudah mulai meningkat. Meski demikian meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memban-tu sekolah masih didominasi dengan bantuan pada aspek fisik/gedung dan peralatan lainnya. Dalam penyelenggaraan pendidikan, partisipasi masyarakat selayaknya tidak hanya dalam bentuk bantuan fisik dan keuangan, tetapi juga dalam proses kebijakannya, seperti dalam hal perencanaan program sekolah, pengambilan keputusan, pelaksanaan proses belajar mengajar dan dalam melaksanakan evaluasi program sekolah. Peran serta masyarakat pada kegiatan-kegiat-an tersebut dan pada kegiatan yang bersifat mendu-kung pengelolaan sekolah dan belajar anak sejauh pengamatan sudah ada di sebagian besar sekolah di Gugus Puspitaloka.

Mengenai peran komite sekolah sejauh penga-matan penulis telah berjalan dalam koridor yang benar. Hal ini dapat disimak dari bagaimana peran komite sekolah dalam hal sumbangan pemikiran, dana dan tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan. Pada aspek ini sejauh pengamatan, komite sekolah mem-punyai peran yang aktif di hampir semua sekolah yang tergabung dalam Gugus Puspitaloka. Peran komite

(31)

sekolah misalnya dapat dilihat dari penyusunan visi misi sekolah hingga penyusunan RAKS dan APBS.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan rumusan masalah dan kajian pustaka yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “diduga modal

Penelitian ini menunjukkan faktor cuaca memberikan pengaruh yang signifik a n terhadap pembentukan return portofolio saham, dimana variabel cuaca yang signifik a n

 pertumbuhan dan dan perkembangan perkembangan +isik, +isik, mental mental dan dan spiritual. 1ahkan 1ahkan pada pada bayi, bayi, gangguan gangguan tersebut

Alhamdulillah, segala puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir dapat diselesaikan. Tugas Akhir

Pada gambar 1 untuk parameter diameter krop setelah dilakukan analisis statistik, menunjukkan bahwa ada pengaruh interaksi antara dosis biofertilizer dan jenis media tanam

Setelah disajikan kajian tentang sistem dan teori-teori yang akan mendasari dan digunakan dalam membahas reduksi orde model sistem LPV, maka pada bab selanjutnya akan dibahas

Hasil analisis ragam menunjukkan tidak adanya pengaruh interaksi antara berbagai macam zat pengatur tumbuh dengan konsentrasinya pada berbagai umur pengamatan terhadap panjang

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dalam jangka pendek variabel ekonomi yang berpengaruh positif terhadap obligasi pemerintah riil adalah obligasi pemerintah rill itu