• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN MEDIA BLOG SEBAGAI

SARANA PUBLIKASI ILMIAH DALAM MENUNJANG EFESIENSI

MANAJEMEN INFORMASI BAHAN AJAR

BAGI GURU-GURU SMP SE-KECAMATAN ABANG

Oleh

Gede Agus Jana Susila, SE, MBA (Ketua)

NIP. 198208312010121001

Langen Bronto Sutrisno, S.Sn., M.A (Anggota)

NIP. 198202062010122003

Dr. Putu Adi Suputra, S.Ked., M.Kes (Anggota)

NIP. 198410152009121005

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 174/UN48.15/LPM/2014 tanggal 5 Maret 2015

JURUSAN S1 MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2015

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur yang sedalam-dalamnya kami panjatkan atas kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga laporan akhir pelaksanaan kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dapat diselesaikan. Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dari awal sampai dengan selesai.

Laporan ini memaparkan kegiatan pengabdian masyarakat tentang Pendampingan Pengembangan Media Blog Sebagai Sarana Publikasi Ilmiah Dalam Menunjang Efesiensi Manajemen Informasi Bahan Ajar Bagi Guru-Guru Smp Se-Kecamatan Abang Proses pelatihan, Pendampingan disertai dengan pemberian materi dan modul tentang pengembangan media blog sebagai sarana publikasi ilmiah dalam menunjang efesiensi manajemen informasi diharapkan dapat menyasar tingkat kebutuhan guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang akan jenis perkembangan media online.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu wujud dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dimana nantinya diharapkan para guru- guru SMP yang menjadi mitra dapat diberdayakan menjadi sosok guru-guru yang kreatif dan inovatif serta mampu memanfaatkan alih fungsi teknologi secara tepat guna.

Walaupun penyusunan laporan akhir ini masih jauh dari sempurna, namun kami berharap dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Singaraja, 7 Oktober 2015

(4)

DAFTAR ISI COVER

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

ABSTRAK ... vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Analisis Situasi... 4

1.2. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

1.3. Tujuan Kegiatan ... 7

1.4. Manfaat Kegiatan ... 8

1.5. Khalayak Sasaran ... 9

1.6. Keterkaitan ... 9

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penggunaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi……… 10

2.2 Hasil Tinjauan terhadap P2M Terdahulu………... 11

BAB III METODE PELAKSANAAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah ... 13

3.2.Metode Pelaksanaan Program ... 13

3.3. Rancangan Evaluasi ... 14

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Kegiatan ... 15 4.2. Pembahasan... 18 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 20 5.2. Saran ... 20 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(5)

ABSTRAK

Latar belakang kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Pemanfaatan Blog sebagai sumber belajar dalam dunia pendidikan ditandai dengan adanya teknologi modern. Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan diberbagai negara. Bahkan internet sudahmenjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan.

Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber

belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blogdapat dibuat dengan gratis.Sangat penting kiranya institusi pendidikan sebagai salah satu tokoh kunci keberhasilan dalam meningkatkan efektivitas pengembangan aspek sikap pengetahuan dan sikap keterampilan guru-guru SMP dengan membekali mereka sumber bahan ajar yang dapat didistribusikan lebih lanjut dengan mudah kepada peserta didik. Pendampingan pengembangan media blog sebagai sarana publikasi ilmiah dalam menunjang efesiensi manajemen informasi diharapkan dapat menyasar tingkat kebutuhan guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang akan jenis perkembangan media sosial yang tengah berkembang dan banyak digunakan.

Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan menyelenggarakan pendampingan.Target pengabdian pada masyarakat adalah Kelompok Guru SMP yang akan disasar pembuatan blog untuk pengembangan bahan ajar siswa, Guru- Guru SMP tersebut merupakan mitra yang akan diberdayakan menjadi sosok guru-guru yang kreatif dan inovatif serta mampu memanfaatkan alih fungsi teknologi secara tepat guna. Hasil produk media atau bahan ajar dari proses adaptasi web blog ini diharapkan mampu menjadi motivasi dan semangat baru bagi guru yang lain dalam mengembangkan dan memberdayakan media internet sebagai sumber belajar.

Program ini merupakan program yang bersifat aktual dalam rangka peningkatan pengetahuan dan wawasan guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang untuk mekanisme pengadministrasian naskah bahan ajar melalui pemanfaatan alih fungsi media elektronik seperti blog.

(6)

ABSTRACT

Background of community service activities are the utilization of learning resources dalamdunia Blogsebagai education characterized by modern technology. Internet use in education has been intensively dilakukandiberbagai country. Sudahmenjadi internet even parts that can not be dipisahkandalam education. Blog one of the products produced by dapatdimanfaatkan internet as a learning resource karenaBlog can be made by anyone dengansangat easy and most importantly made with gratis.Sangat Blogdapat is important educational institutions as one of the keys to success in improving the effectiveness of development aspects attitudes skills knowledge and attitude junior high school teachers to equip their source of teaching materials that can be distributed more easily to learners. Media development blog mentoring as a means of scientific publications in supporting the efficiency of information management is expected to target the level of needs of the teachers SMP Se-Abang District will kind of social media developments emerging and widely used.

The main objective of this community service activities by organizing community service is pendampingan.Target group of junior high school teachers will be targeted blog creation for development of teaching materials student, teacher Teacher-SMP is a partner who will be empowered to be a figure of teachers who are creative and innovative and able utilizing transfer functions of appropriate technology. Results of media or instructional materials product of the process of adaptation of the web blog is expected to become a new motivation and enthusiasm for other teachers to develop and empower the internet media as a source of learning.

This program is a program that is actually in order to increase the knowledge and insight teachers SMP Se-Abang District for administrating mechanisms script teaching materials through the use of transfer functions of electronic media such as blogs. Keywords: media blog, efficiency, information management, teaching materials.

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Salah satu media yang sangat menarik untuk dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah media Web Blog atau biasa disebut dengan Blog. Menurut wikipedia.com, Blog adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum (Kristiyanti, 2011 : 1).

Pemanfaatan Blog sebagai sumber belajar dalam dunia pendidikan ditandai dengan adanya teknologi modern. Pemanfaatan internet dalam dunia pendidikan telah gencar dilakukan di berbagai negara. Bahkan internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam dunia pendidikan. Blog salah satu produk yang dihasilkan oleh internet dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar karena Blog dapat dibuat oleh siapa pun dengan sangat mudah dan yang paling penting Blog dapat dibuat dengan gratis.

Keberadaan Undang-undang Guru dan Dosen (UUGD) telah mencatat sejarah baru dalam dunia pendidikan, membenahi faktor kualitas guru sebagai faktor penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Kebijakan “guru sebagai profesi” merupakan langkah transformatif untuk mengubah jabatan guru sebagai profesi yang dapat meningkatkan mutuguru secara sistemik dan berkelanjutan. Selain mengatur perlindungan terhadap hak-hak guru, Undang-undang Guru juga memberikan peluang dan rangsangan berprestasi bagi guru dalam menjalankan tugasnya. Diharapkan bahwa peningkatanmutu guru berlangsung secara berkelanjutan sebagai faktor kunci dalam peningkatan mutu pendidikan nasional.

Mengubah wajah pendidikan yang harus dilakukan adalah mengubah mindset guru bahwa sertifikasi harus dilihat sebagai upaya untuk mengukur dan meningkatkan kompetensi guru, bukan semata-mata disikapi sebagai upaya memperoleh peningkatan kesejahteraan. Olehsebab itu, dirasa perlu terus mendorongpara guru untuk meningkatkan kompetensi pasca sertifikasi (Jawa Pos, 2011:40).

Perkembangan di lapangan pasca sertifikasi, para guru dalam mengembangkan profesinya menjadi lebih profesional semestinya harus didukung oleh media informasi dan teknologi yang memadai. Mengingat inovasi pembelajaran terus terjadi oleh karenanya guru diwajibkan harus siap untuk memfasilitasi diri memiliki bekal keterampilan mengoperasikan internet sebagai salah satu media untuk pengembangan bahan ajar bagi siswa.

Keengganan guru untuk melatih kemampuan mengoperasikan internet umumnya terjadi di sekolah-sekolah yang masih jauh dari pusat kota seperti halnya yang dialami oleh guru-guru

(8)

SMP se-Kecamatan Abang, pada saat musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), dari hasil jejak pendapat melalui forum guru sama-sama membangun. Terangkum beberapa masukan oleh perwakilan masing-masing gugus yang menyampaikan keluhan penyelarasan pengembangan bahan ajar dengan adaptasi teknologi hampir sebagian besar belum guru kuasai. Permasalahan ini merupakan kendala utama tersendatnya saluran informasi di satu tangan yaitu guru yang pada dasarnya adalah berkapasitas sebagai sumber informasi.

Kendala tersebut tidak terlepas dari belum terbentuknya jaringan maupun instruktur pendamping yang mampu memfasilitasi mereka untuk memberdayakan perangkat komputer secara produktif. Kalaupun memang ada bentuk kursus komputer, namun keberdaannya di kalangan masyarakat kurang diminati oleh kalangan guru. Sikap apatis guru dalam mengoperasikan perangkat lunak komputer telah mempengaruhi rendahnya minat guru untuk memberdayakan internet sebagai sumber belajar. Indikasi tersebut juga diperkuat oleh adanya kenyataan yang masih berkembang dalam pembelajaram di kelas, bahwa sistem belajar konvensional masih diterapkan sehingga dampak yang ditimbulkan bahwa wawasan guru tersebut belum mau dan mampu menerima perubahan. Akibatnya sering kali guru tertinggal dari segi informasi dari siswa-siswanya. Guru menjadi tidak siap untuk memulai pembelajaran karena terbatasnya bahan ajar yang menjadi rujukan referensi guru.

Berdasarkan gambaran masalah tadi, setiap lembaga pendidikan khususnya sekolah-sekolah terutama sekolah-sekolah SMP Se-Kecamatan Abang yang akan tim pengusul mencoba usulkan untuk memperoleh pendampingan teknis pembuatan blog sebagai wadah bahan ajar. Hal ini sejalan dengan upaya sekolah-sekolah di kabupaten Karangasem yang berkeinginan meningkatkan (1) penyediaan teknologi informasi dan komunikasi yang terintegrasi dengan internet, (2) melaksanakan pelatihan pendayagunaan internet sebagai sumber informasi dan komunikasi, (3) meningkatkan kolaborasi pendidikberbasis internet, dan (4) meningkatkan kompetensi pendidik dalam publikasi karya dan pemikirannya melalui jejaring internet. Itikad baik tersebut ternyata belum ada yang mampu memfasilitasi kebutuhan mereka untuk melakukan pendampingan terstruktur sehingga para guru merasa kesulitan untuk mengemabangkan bahkan mengakomodasi informasi yang diinginkan untuk menunjang pelaksanaan tugas-tugasnya.

Berlandaskan pada pengamatan dan wawancara tim pengusul program P2M terhadap guru SMP di Kecamatan Abang, dapat diidentifikasi faktor penyebab timbulnya masalah, yaitu antara lain: rendahnya guru bersertifikat pendidik dalam menemukan atau membuat teknologi tepat guna dengan membuat media pembelajaran atau bahan ajar interaktif berbasis komputer baik secara mandiri, berkelompok, atau melembaga disebabkanantara lain: (1)

(9)

sebagian besar guru lebih memilih menggunakan media yang sudah ada atau sudah divalidasi yang diperoleh dari industri atau download secara gratis dari internet, itu pun penggunaannya dipangkas atau disederhanakan karena arus menyesuaikan denganwaktu mengajar; (2) ketidaksiapan guru untuk mengembangkan bahan ajar; (3) keterbatasankemampuan guru; dan (4) keterbatasan bahan dan sarana yang dimiliki, membuat guru sibuk mengatur alat dan bahan praktik agar sesuai dengan jumlah siswa dan waktu pelajaran.

Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka sangat penting kiranya institusi pendidikan sebagai salah satu tokoh kunci keberhasilan dalam meningkatkan efektivitas pengembangan aspek sikap pengetahuan dan sikap keterampilan guru-guru SMP dengan membekali mereka sumber bahan ajar yang dapat didistribusikan lebih lanjut dengan mudah kepada peserta didik. Pendampingan pengembangan media blog sebagai sarana publikasi ilmiah dalam menunjang efesiensi manajemen informasi diharapkan dapat menyasar tingkat kebutuhan guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang akan jenis perkembangan media sosial yang tengah berkembang dan banyak digunakan.

Kecamatan Abang merupakan wilayah kabupaten Karangasem yang juga tengah gencar melakukan peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya guru. Peningkatan kualitas guru ini tampaknya belum disertai oleh penyelenggaraan fasilitas penunjang tugas-tugas guru. Permasalahan yang kemudian muncul di tengah upaya perbaikan mutu, guru-guru yang mayoritas sudah berumur banyak harus menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Melihat peralatan komputer saja guru tersebut sudah tidak berminat apalagi mengoperasikannya. Dengan dirancangnya progrram P2M diharapkan dapat melakukan pendekatan kepada guru-guru SMP Se-kecamatan Abang agar mau terbuka terhadap tawaran tim pengusul. Tidak lagi terjadi kecemasan di antara guru yang khawatir akan salah bersaing apabila tidak menguasai keterampilan mengoperasikan komputer.

1. 2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Menurut hasil pengkajian permasalahan yang terjadi di lapangan, ada beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi keradaannya sehingga berdasarkan pertimbangan perlu disasar program P2M. Identifikasi masalah yang dimaksudkan diantaranya, yaitu: (1) Bahwa hasil dari musyawarah MGMP yang diselenggarakan di Gugus 2 Abang

mengagendakan keluhan guru dengan jenis adaptasi teknologi yang berkembang.

(2) Pola pikir/mineset guru sudah terekam jelas menganggap bahwa belajar melalui media komputer bukan hal yang luar biasa tapi menjenuhkah;

(10)

(3) Belum ada pihak atau instansi terkait manapun yang melakukan pendampingan terhadap guru-guru di kecamatan Abang dari segi informasi dan teknologi mengakses maupun mempublikasikan suatu informasi.

(4) Cara-cara konvensial yang masih digunakan oleh guru tidak relevan dengan tingkat kepentingan peserta didik.

(5) Belum pernah ada kegiatan pengabdian yang tujuannya melatih dan membina guru dalam hal penyunan perangkat belajar melalui blog;

(6) Sulitnya mengubah kebiasaan guru yang kurang tanggap terhadap manfaat alih fungsi teknologi;

(7) Sulitnya menemukan cara dalam mengkoordinir guru untuk membidangi dan memperoleh pengetahuan kalau dikondisikan secara otodidak tanpa pendampingan pakar yang membidang apalagi hal itu bersinggungan perkembangan teknologi informasi. Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka yang menjadi permasalahan dalam pengabdian masyarakat ini adalah: bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan oleh tim pelaksana P2M untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru se-Kecamatan Abang tentang Media Blog sebagai sarana publikasi ilmiah dalam menunjang efesiensi manajemen informasi bahan ajar bagi ?

1.3 Tujuan Kegiatan

Berdasarkan identifikasi masalah dan perumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini dengan menyelenggarakan pendampingan Target pengabdian pada masyarakat adalah Kelompok Guru SMP yang akan disasar pembuatan blog untuk pengembangan bahan ajar siswa, Guru- Guru SMP tersebut merupakan mitra yang akan diberdayakan menjadi sosok guru-guru yang kreatif dan inovatif serta mampu memanfaatkan alih fungsi teknologi secara tepat guna. Hasil produk media atau bahan ajar dari proses adaptasi web blog ini diharapkan mampu menjadi motivasi dan semangat baru bagi guru yang lain dalam mengembangkan dan memberdayakan media internet sebagai sumber belajar.

Maka dari itu, yang menjadi tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan guru-guru SMP. Sehingga dikemudian dilakukan pendampingan pengembangan media blog sebagai sarana publikasi ilmiah dalam menunjang efesiensi manajemen informasi diharapkan dapat menyasar tingkat kebutuhan guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang akan jenis perkembangan media informasi akademik bagi siswa.

(11)

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan spesifik dari kegiatan P2M akan dilaksanakan adalah untuk mengetahui:

1.3.1 Belum tersedianya media publikasi dari untuk pengembangan bahan ajar;

1.3.2 Tingkat keterbatasan pemahaman sebagian guru SMP Se-Kecamatan Abang kemampuan guru tentang alih fungsi teknologi pembuatan blog;

1.3.3 Pengaruh faktor-faktor keterbatasan bahan dan sarana yang dimiliki, membuat guru sibuk mengatur alat dan bahan praktik agar sesuai dengan jumlah siswa dan waktu pelajaran.

1.4 Manfaat Kegiatan

Kegiatan P2M ini diharapkan mampu menambah kemampuan pengembangan informasi bahan ajar dari guru ke peserta didik yang berkedudukan sebagai sumber informasi bagi para siswa. Dengan kegiatan pendampingan pengembangan media blog yang dilaksanakan diharapkan dapat menyasar para guru yang paham dan mampu mengoperasikan media blog sebagai fasilitas transfer pengetahuan dan informasi bagi siswa. Meningkatkan daya kritis guru terhadap berbagai informasi seputar materi mata pelajaran yang relevan dengan berbantukan tampilan melalui media handout,makalah, pepper, sinopsis, dan sebagainya. Dengan kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memberikan tambahan wawasan tentang media publikasi ilmiah pengkajian dalam pengembangan bahan ajar yang lebih praktis dan bermanfaat. Wawasan baru bagi guru SMP Se-Kecamatan Abang yang diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan baru antara kegiatan P2M dengan internalisasi ilmu pengetahuan dan metode ilmiahnya. Sehingga mampu menciptakan belajar yang lebih bersifat praktis dan inovatif.

Mengingat sedemikian urgennya permasalahan pengembangan kemampuan pengoperasian media internet oleh para guru SMP Se-Kecamatan Abang dalam pengelolaan bahan ajar terhadap peserta didik, maka pengabdian ini disinyalir akan dapat memberikan manfaat bagi : (1) Guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang, program pengabdian masyarakat ini akan mampu meningkatkan pengetahaun dan wawasan mereka tentang pengembangan media blog, dan (2) Guru dan siswa memudahkan sharring informasi, secara keseluruhan program pengabdian masyarakat ini akan mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan mereka tentang pemanfaatan media blog untuk memperoleh informasi yang telah diposting oleh guru sehingga siswa menjadi lebih efesien memanfaatkan waktu untuk belajar lebih intensif dari media yang sudah disebarluaskan oleh guru kepada peserta didiknya.

(12)

Adapun manfaat dari pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat yang diusulkan adalah:

1.4.1 Peningkatan kualitas dan kuantitas guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang dalam menggunakan teknologiinternet sebagai pendukung akses pengembangan bahan ajar.

1.4.2 Peningkatan pengetahuan guru dalam daya kelola sebuah administrasi pendidikan inovatif dengan tatanan manajemen yang baik dan benar.

1.4.3 Adanya pengakuan intelektual terhadap proses dan hasil karya seni produk – produk bahan ajar melalui publikasi ilmiah khususnya terkait dengan hak cipta informasi dan publikasi.

1.5 Khalayak Sasaran

Khalayak sasaran strategis yang dituju dalam pengabdian masyarakat ini adalahguru-guru SMP se-Kecamatan Abang, baik yang sudah memiliki sertifikat pendidik maupun yang belum. Adapun rasionalnya adalah: (1) guru merupakan kelompok akademisyang berkewajiban menyiapkan bahan administrasi mengajar, (2) Guru juga merupakan media penyebarluasan berbagai informasi yang sangat efektif bagi para siswa dan (3) Guru sebagai fasilitator bahan ajar bagi siswanya karena guru adalah sumber ilmu. Berdasarkan rasional tersebut, maka sasaran yang dipilih dan dipandang cukup visibel untuk diberikan sosialisasi adalahguru SMP Se-Kecamatan Abang yang berdasarkan data penelusuran di lapangan harus sesegera memperoleh pendampingan dalam hal pembuatan web untuk mengakses bahan ajar dan publikasi ilmiah keakademisan.

1.6 Keterkaitan

Kegiatan ini memiliki keterkaitan yang sangat mutualis dengan berbagai pihak, antara lain: Ketua Komite Tingkat Satuan Pendidikan, Kepala Gugus, Kepala Sekolah, himpunan guru yang tergabung dalam MGMP, program ini akan menjadi salah satu rasional dalam mempermudah penanganan terhadap permasalahan administrasi pendidikan guru yang dipublikasikan secara online melalui media internet khususnya blog.

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penggunaan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Sebagai masyarakat sekaligus sebagai pengguna teknologi itu sendiri harus mengontrol pengguna lain agar tidak melakukan penyalahgunaan teknologi informasi untuk hal – hal yang tidak baik, dengan cara:

1) Adanya upaya pemerintah untuk membantu mengontrol perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencegah penyalahgunaan yang mungkin akan terjadi di masyarakat, terutama dalam penegakan hukum terkait dalam masalah penyalahgunaan TIK.

2) Peran kita sebagai Mahasiswa untuk menghimbau kepada masyarakat tentang etika penggunaan TI, salah satu caranya dengan mengadakan seminar tentang penggunaaan Ti yang beretika, ataupun menghimbau teman – teman kita(mahasiswa) untuk menggunakan Ti kearah yang benar dan tidak melanggar dan merampas hak – hak orang lain yang dapat menimbulkan permasalahan didunia nyata. Contohnya,

a. Penyalah gunaan hak cipta berupa tuisan seperti tidak mencantumkan sumber informasi pada suatu karya tulis.

b. Mengakses secara ilegal account jejaring social milik orang lain, kemudian memberitakan hal yang tidak baik tanpa diketahui oleh pemilik account.

Hal tersebut dapat mempengaruhi aktifitas dan perilaku orang tersebut didalam kehidupan nyata dan permasalahan ini dapat menimbulkan penurunan moral dan kualitas suatu bangsa. Kita sebagai mahasiswa harus aktif dalam mengawasi pengguna TI agar tidak di salah gunakan.

3) Semua permasalahan ini, berawal dari masing – masing individu itu sendiri. Oleh karena itu kita sebagai pengguna harusnya sadar akan hal itu, dan tidak melanggar etika dan melakukan hal – hal yang tidak semestinya dalam penggunaan TI. Bentuk pencegahan yang paling dasar yaitu diri kita sendiri.Maka dari itu, selain melakukan pencegahan terhadap orang lain dan masyarat luas, hendaknya kita juga harus merenungi dan membenah perilaku dan etika kita dalam pemanfaatan TIK itu sendiri.

Penegakan Hukum Untuk Mengatasi Penyalahgunaan Teknologi Informasi - Penyalahgunaan Teknologi Informasi memang sudah ada pasal yang mengatur mengenai UU Penyalahgunaan Teknologi Informasi yaitu Pasal 188 untuk data komputer, Pasal 189 untuk

(14)

terminal komputer, Pasal 190 untuk akses ke system komputer dan Pasal 191 tentang jaringan telepon yang termasuk jaringan komputer.

.

2.2 Hasil Peninjauan terhadap P2M Terdahulu

Abram Fedrik (2013) melalui penerapan rancangan program sosialisasinya tentangUndang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik memuat beberapa hal yakni;masalah yurisdiksi, perlindungan hak pribadi, azas perdagangan secara e-comerce, azas persaingan usaha usaha tidak sehat dan perlindungan konsumen, azas-azas hak atas kekayaan intelektual (HaKI) dan hukum Internasional serta azas Cyber Crime .

Dalam Undang-Undang ini pada Pasal 1 yang dimaksud dengan

1. Informasi Elektronik adalah satu atau sekumpulan data elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto, electronic data interchange

(EDI), surat elektronik (electronic mail), telegram, teleks, telecopy atau sejenisnya, huruf,

tanda, angka, Kode Akses, simbol, atau perforasi yang telah diolah yang memiliki arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

2. Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya.

3. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi.

4. Dokumen Elektronik adalah setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan, diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal, atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan, suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makan atau arti atau dapat dipahami oleh orang yang mampu memahaminya.

5. Sistem Elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan, mengumumkan, mengirimkan, dan/atau menyebarkan Informasi Elektronik.

Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dianggap sah sepanjang informasi yang tercantum di dalamnya dapat diakses, ditampilkan, dijamin keutuhannya, dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga menerangkan suatu keadaan

Berdasarkan analisis terhadap tinjauan pustaka tentang penegakan hukum teknologi informasi dengan juga mengkaji program P2M terdahulu yang mengangkat topik teknologi

(15)

informasi dari substansi hukum dikaji, akan tetapi tim pengusul dari segi penerapan teknologi informasi dengan pendampingan pembuatan blog yang menyasar guru-guru se-Kecamatan Abang sebagai subyek P2M untuk diberdayakan dari segi penguasaan bidang keahlian transformasi teknologi untuk pengembangan bahan ajar yang lebih mudah bagi siswa.

(16)

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Untuk dapat memenuhi rancangan program P2M, keseluruhan program dirancang dengan model pendampinganUntuk dapat memenuhi target solusi yang ditawarkan maka dalam program P2M disasar pilar-pilar pokok sebuah media komunikasi publikasi naskah ilmiah melalui jaringan blog sehingga nantinya dapat memiliki pondasi yang kuatdalam mengakses informasi. Adapun ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditrasfer adalah: 1) proses pendampingan pembuatan blog sehingga menghasilkan produk bahan ajar yang berkualitas dan berkuantitas tinggi secara administratif; 2) tata kelola manajemena dministrasi bahan ajar yang transfaran, sehingga menjadi sebuah pedoman bagi guru-guru se-Kecamatan Abang secara berkelanjutan; dan 3) tata cara dan pengurusan cipta terhadap proses, dan publikasi ilmiah bahan ajar, sehingga kelompok guru SMP dapat terlindungi secara hukum terhadap naskah bahan ajarnya.

Bagan 1. Transfer IbM Kelompok Penyamakan Kulit Ikan

Keseluruhan proses transfer iptek ini dilaksanakan dengan pola pendidikan dan pelatihan yang meliputi: produksi penyamakan kulit ikan, manajemen produksi, pengurusan hak

3.2 Metode Pelaksanaan Program 1. Rancangan Program

Program ini merupakan program yang bersifat aktual dalam rangka peningkatan pengetahuan dan wawasan guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang untuk mekanisme pengadministrasian naskah bahan ajar melalui pemanfaatan alih fungsi media elektronik seperti blog.

Pendampingan Hak Cipta terhadap Proses, Publikasi ilmiah dan Hasil Produk ilmiah bahan ajar

Pendampingan Teknologi Pembuatan Blog

Hasil Produk Bahan ajar yang dipublikasikan

melalui blog dapat disajikan dengan

Kualitas dan Kuantitas Tinggi serta Berkekuatan

Hukum Proses Publikasi bahan

ajar melalui media

blog Persiapan Publikasi ilmiah bahan ajar Pendampingan Manajemen Administrasi Bahan Ajar

(17)

2. Prosedur-Sistim Pelaksanaan Program

Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dan antisipasi dari berbagai permasalahan yang berkaitan dengan upaya memasyarakatkan internet di kalangan guru untuk memudahkan pengadministrasian bahan ajar dan sekaligus dapat memudahkan guru untuk menyeleksi tugas maupun materi yang akan diberikan kepada siswa.

Lama pelaksanaan kegiatan adalah 8 (delapan) bulan yang dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada proses evaluasi dengan melibatkan perwakilan guru dari sekolah SMP Negeri 1 Abang dan SMP Negeri 2 Abang, yang masing-masing diwakili 5 orang dari keseluruhan jumlahsekolah yang ada, sehingga jumlah persertanya sebanyak 10 orang guru SMP. Pada akhir program setiap peserta akan diberikan sertifikat sebagai tanda bukti partisipasi mereka dalam kegiatan ini. Melalui program ini, diharapkan para guru SMP mendapatkan pengetahuan dan pemahaman yang jelas tentang Pengembangan Media Blog sebagai Sarana Publikasi Ilmiah Dalam Menunjang Efesiensi Manajemen Informasi Bahan Ajar.

3.3 Rancangan Evaluasi

Untuk mengukur tingkat keberhasilan kegiatan yang telah dilakukan, maka akan dilakukan evaluasi minimal 3 (tiga) kali, yaitu evaluasi proses, evaluasi akhir, dan evaluasi tindak lanjut. Kegiatan evaluasi ini akan melibatkan tutor/pakar dari Undiksha Singaraja. Kriteria dan indikator pencapaian tujuan dan tolak ukur yang digunakan untuk menjustifikasi tingkat keberhasilan kegiatan dapat diuraikan pada tabel berikut :

Tabel 01. Indikator Keberhasilan Program

NoNo. Jenis Data Sumber Data Indikator Kriteria Keberhasilan Instrumen 1. 1 Pengetahuan tentang media blog Guru SMP Pengetahuan Guru SMP Terjadi perubahan yang positif terhadap pengetahuan tentang media blog Tes obyektif 2. 2 Pengetahuan tentang Bahan Ajar yang diakses melalui blog Guru SMP Pengetahuan dan wawasan serta keterampilan Guru SMP Terjadinya perubahan yang positif wawasan serta keterampilan Guru SMP dalam mengakses informasi Pedoman wawancara dan format observasi

Sumber: hasil wawancara dan observasi di lapangan terhadap subyek yang akan dilibatkan dalam P2M.

(18)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Kegiatan

4.1.1 Laporan Hasil Kegiatan

Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh hampir sebagaian guru SMP Se-Kecamatan Abang dalam kaitannya dengan masih terkendalanya keterampilan dalam pengelolaan bahan ajar untuk dipublikasikan pada media blog, maka program pengabdian masyarakat ini dilakukan dalam bentuk pendampingan pembuatan blog kepada perwakilan guru SMP Se-Kecamatan Abang.

Dipilihnya sasaran guru SMP, dkarenakan perannya sebagai manajer informasi di sekolah yang rutinitasnya identik dengan keterlibatannya dalam proses transfer materi dan pengetahuan bagi peserta didiknya, Sebagai manajer informasi di sekolah, sangatlah tepat kalau memposisikan guru sebagai peserta pendampingan untuk penyebar luasan informasi, terutama yang berkaitan dengan media blog dalam memfasilitasi bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa. Pendampingan pembuatan blog dilaksanakan pada bulan April di SMP Negeri 2 Abang dengan mendatangkan tim pelaksana program dari Undiksha.

Adapun alur pendampingan pembuatan blog ini dimulai dari, 1) Tahap persiapan, yang terdiri dari tahap : (a) penyiapan bahan administrasi sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan pelatihan, (b) melakukan koordinasi dengan Kepala Sekolah beserta dewan guru, (c) menyiapkan materi pelatihan, (d) menyiapkan narasumber yang memiliki kompetensi sesuai dengan target dan tujuan pelatihan, dan (e) menyiapkan jadwal pelatihan selama 1 hari efektif, 2) tahap pelaksanaan, yang terdiri dari : (a) melakukan pelatihan pembuatan blog, (b) diskusi terbatas mengenai pentingnya akses informasi di era global dalam memfasilitasi kesiapan guru mengelola bahan ajar dan mengajar di kelas, dan 3) tahap evaluasi, yang terdiri dari (a) persentasi kesimpulan pelatihan oleh peserta, (b) refleksi dan tes pembuatan blog dari tim pelaksana P2M, dan (c) memberikan penilain terhadap tes blog yang telah dibuat oleh peserta pelatihan.

(19)

4.1.2 Rangkuman Agenda Kegiatan Target yang telah Dilaksanakan

No. Aspek yang Diamati Tanggapan Peserta

Pendampingan 1. Analisis Situasi Guru-guru SMP

Se-Kecamatan Abang

Belum memiliki keterampilan pembuatan blog sebagai sarana publikasi bahan ajar

2. Kendala dari para guru yang terekam dalam kegiatan oleh tim pelaksana P2M

Setelah dilakukan tanya jawab tentang seputar keluhan para guru, adapun kendala tersebut tidak terlepas dari belum terbentuknya jaringan maupun instruktur pendamping yang mampu memfasilitasi mereka untuk memberdayakan perangkat komputer secara produktif. Kalaupun memang ada bentuk kursus komputer, namun keberdaannya di kalangan masyarakat kurang diminati oleh kalangan guru. Sikap apatis guru dalam mengoperasikan perangkat lunak komputer telah mempengaruhi rendahnya minat guru untuk memberdayakan internet sebagai sumber belajar. Indikasi tersebut juga diperkuat oleh adanya kenyataan yang masih berkembang dalam pembelajaram di kelas, bahwa sistem belajar konvensional masih diterapkan sehingga dampak yang ditimbulkan bahwa wawasan guru tersebut belum mau dan mampu menerima perubahan. Akibatnya sering kali guru tertinggal dari segi informasi dari siswa-siswanya. Guru menjadi tidak siap untuk memulai pembelajaran karena terbatasnya bahan ajar yang

(20)

menjadi rujukan referensi guru.

3. Respon Guru yang menjadi perwakilan Peserta Pendampingan

Guru sangat antusias mendengarkan dan memahami prosedur atau tahapan yang mesti dilakukan dalam pembuatan blog bahan ajar yang menjadi dasar bagi peserta di dalam mengajar di kelas, termasuk dalam penyusunan produk bahan ajar, perangkat pembelajaran, jenis tagihan berupa tes maupun tugas yang diberikan kepada siswa. Dalam pendampingan juga terekam, bahwa menyampaikan keluhan penyelarasan pengembangan bahan ajar dengan adaptasi teknologi hampir sebagian besar belum guru kuasai. Setelah dilakukan tanya jawab tentang seputar keluhan para guru, adapun kendala tersebut tidak terlepas dari belum terbentuknya jaringan maupun instruktur pendamping yang mampu memfasilitasi mereka untuk memberdayakan perangkat komputer secara produktif

4. Kontinyuitas program kegiatan P2M Dijadikan rujukan oleh instansi terkait dalam hal ini Sekolah Menengah Pertama untuk pemberian bekal wawasan pengetahuan bagi dewan guru untuk memulai pembelajaran dengan mengadaptasikan perkembangan iptek salah satunya media bog sebagai wadah publikasi informasi buku ajar yang dapat dijadikan rujukan referensi oleh siswa maupun para guru.

(21)

4.2 Pembahasan

Pada proses pendampingan, guru sangat antusias mendengarkan dan memahami prosedur atau tahapan yang mesti dilakukan dalam pembuatan blog bahan ajar yang menjadi dasar bagi peserta di dalam mengajar di kelas, termasuk dalam penyusunan produk bahan ajar, perangkat pembelajaran, jenis tagihan berupa tes maupun tugas yang diberikan kepada siswa. Dalam pendampingan juga terekam, bahwa menyampaikan keluhan penyelarasan pengembangan bahan ajar dengan adaptasi teknologi hampir sebagian besar belum guru kuasai.

Setelah dilakukan tanya jawab tentang seputar keluhan para guru, adapun kendala tersebut tidak terlepas dari belum terbentuknya jaringan maupun instruktur pendamping yang mampu memfasilitasi mereka untuk memberdayakan perangkat komputer secara produktif. Kalaupun memang ada bentuk kursus komputer, namun keberdaannya di kalangan masyarakat kurang diminati oleh kalangan guru. Sikap apatis guru dalam mengoperasikan perangkat lunak komputer telah mempengaruhi rendahnya minat guru untuk memberdayakan internet sebagai sumber belajar. Indikasi tersebut juga diperkuat oleh adanya kenyataan yang masih berkembang dalam pembelajaram di kelas, bahwa sistem belajar konvensional masih diterapkan sehingga dampak yang ditimbulkan bahwa wawasan guru tersebut belum mau dan mampu menerima perubahan. Akibatnya sering kali guru tertinggal dari segi informasi dari siswa-siswanya. Guru menjadi tidak siap untuk memulai pembelajaran karena terbatasnya bahan ajar yang menjadi rujukan referensi guru. Jadi, pemasalahan terangkum jelas setelah dilakukan pendampingan langsung oleh tim pelaksana program kepada perwakilan guru Se-Kecamatan Abang. Adapun permasalahan tersebut diantaranya, dapat dirinci sebagai berikut: (1) belum tersedianya media publikasi dari untuk pengembangan bahan ajar; (2) Tingkat keterbatasan pemahaman sebagian guru SMP Se-Kecamatan Abang kemampuan guru tentang alih fungsi teknologi pembuatan blog; dan (3) Pengaruh faktor-faktor keterbatasan bahan dan sarana yang dimiliki, membuat guru sibuk mengatur alat dan bahan praktik agar sesuai dengan jumlah siswa dan waktu pelajaran.

Adapun faedah yang dinilai relevan dari pelaksanaan program pengabdian pada masyarakat yang telah terlaksana adalah dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas guru-guru SMP Se-Kecamatan Abang dalam menggunakan teknologiinternet sebagai pendukung akses pengembangan bahan ajar. Peningkatan pengetahuan guru dalam daya kelola sebuah administrasi pendidikan inovatif dengan tatanan manajemen yang baik dan benar. Serta

(22)

adanya pengakuan intelektual terhadap proses dan hasil karya seni produk – produk bahan ajar melalui publikasi ilmiah khususnya terkait dengan hak cipta informasi dan publikasi. Setelah diberikan pendampingan oleh tim pelaksana program dari Undiksha Singaraja, perwakilan guru peserta pendampingan dapat memahami dengan jelas prosedur pemanfaatan media blog. Bahkan mereka dapat mengetahui bahwa menjadi lebih memahami bahwa media blog sangat berperan penting dalam membantu guru memanajemen bahan ajar secara administratif bahkan memudahkan membantu guru untuk melakukan transfer pengetahuan kepada para siswa.. Hal ini dapat dilihat dari hasil diskusi dan evaluasi yang dilakukan oleh tim pelaksana P2M Undiksha, terhadap pengetahuan dan keterampilan peserta pendampingan. Berdasarkan evaluasi tindak lanjut yang dilakukan, ditemukan bahwa perwakilan guru peserta pendampingan yang mengikuti kegiatan P2M yang tim pelaksana selenggarakan tetap konsisten mengikuti dengan seksama sampai kegiatan selesai. Dengan demikian, sesuai dengan kriteria keberhasilan program pendampingan ini, maka akan dinilai berhasil apabila mampu meningkatkan pengetahuan dan wawasan peserta dengan bukti fisik berupa keberhasilan mereka membuat blog secara mandiri dan mengunggah bahan ajar yang akan ditransfer kepada siswa.

Berdasarkan hasil evaluasi tidak lanjut sampai dengan akhir program juga terekam, beberapa manfaat praktis yang diperoleh oleh Guru-guru peserta pelatihan Se-Kecamatan Abang, yaitu: (1) mereka mendapatkan informasi yang jelas dan utuh mengenai media blog. (2) Perwakilan guru peserta pendampingan menjadi memperoleh gambaran yang jelas mengenai prosedur pembuatan blog dan cara mengunggah file bahan ajarnya. (3) peserta pendampingan merasa terbantu untuk mengerjakan tugas-tugas administrasi keguruan yang harus mereka susun dengan rapi.

(23)

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian pada masyarakat dalam hal Pendampingan Pengembangan Media blog sebagai Sarana Publikasi Ilmiah dalam Menunjang Efesiensi Manajemen Informasi Bahan Ajar bagi Guru-Guru SMP Se-Kecamatan Abang dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu sebagai berikut : Guru merasa terbantu dengan diberikannya pendampingan pengembangan media blog mengingat sebagian guru SMP Se-Kecamatan Abang yang semula enggan belajar mengoperasikan internet berubah dengan mau belajar menyusun bahan ajar mereka untuk dapat dipublikasikan melalui media blog dan dinilai efektif membantu guru melakukan transfer pengetahuan berupa bahan ajar dan tugas kepada siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan pendampingan pengembangan blog yang telah dilaksanakan padaguru SMP Se-Kecamatan Abang , ada beberapa saran yang layak dipertimbangkan, yaitu :

1. Bagi guru sebagai informan kunci penyebarluasan informasi disekolah, hendaknya mampu mengeimplementasikan hasil pendampingan pengembangan media blog bagi guru-guru lainnya tentang pentingnya publikasi bahan ajar secara online dengan blog. 2. Bagi siswa, hendaknya memberikan dukungan kepada guru yang sudah melakukan

publikasi bahan ajar dan tugas, untuk mau ikut belajar adaptif terhadap pengembangan alih fungsi teknologi blog sebagai media informasi akademis. Akses informasi bahan ajar dan tugas lebih mudah di download siswa dan membantu siswa untuk mengefektifkan waktu belajar lebih di rumah lebih awal sehingga bisa mempersiapkan diri pada saat belajar di kelas.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abram Fedrik . 2007. Prospek PengembanganMedia Blog. Squalen Vol. 4 No 1 Juni 2007. Jakarta

Tambunan, P. R. 2002. Analisis Publikasi Bahan Ajar terhadap Tingkat Pemahaman

(25)
(26)

Lampiran 02. Peta Lokasi Daerah Sasaran SMP Negeri 2 Abang

Gambar

Tabel 01. Indikator Keberhasilan Program  NoNo.  Jenis Data  Sumber

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan atas hasil beberapa peneliti terdahulu maka peneliti akan melakukan penelitian kembali mengenai pajak, mekanisme bonus dan tunneling incentive terhadap

Nilai relasional yang terkandung dalam fitur-fitur gramatika tersebut digunakan oleh seluruh partisipan seminar (moderator, pemrasaran, pembanding utama, dan

itu berkenaan dengan pembicaraan tentang berbagai cara untuk menyelesaikan masalah, harus memiliki sikap yang baik dalam menghadapi masalah dan mampu mengatasi berbagai

Tuntutan pekerja memiliki posisi yang kurang beruntung dibanding kreditor lainnya (yang juga diakui oleh pengadilan bahwa ada kreditor lain yang lebih diutamakan); WRC dan

PT Purindo Logistics merupakan freight forwarder yang juga memberikan pelayanan untuk pengurusan dokumen ekspor seperti SKA (Surat Keterangan Asal), LS (Laporan Surveyor), dokumen

Dicabut oleh Menteri Keuangan berdasarkan usul dari Menteri/Pimpinan Lembaga sesuai dengan kewenangannya apabila BLU yang bersangkutan sudah tidak memenuhi persyaratan

Adapun simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara perilaku berisiko ibu dengan kejadian infeksi VHB pada ibu hamil, tidak terdapat hubungan

Pada umur 4 dan 6 minggu efisiensi penggunaan protein ransum tidak dipengaruhi kandungan protein ransum, namun pada umur 12 minggu, ternak memanfaatkan ransum dengan pola protein