• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KANTOR KEPALA DESA AIR RUAI KECAMATAN PEMALI KABUPATEN BANGKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KANTOR KEPALA DESA AIR RUAI KECAMATAN PEMALI KABUPATEN BANGKA."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA

PENDUDUK DI KANTOR KEPALA DESA AIR RUAI KECAMATAN PEMALI

KABUPATEN BANGKA

Eko Prasetyo

Sistem Informasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl. Jend. Sudirman Selindung Lama Pangkalpinang Kepulauan Babel

email : ekoprasetyo235@gmail.com

Abstrak

The village office is a place of service to the community in the process of regulating conditions of the village.In addition, the village office is a place of service and guidance to the community.

In focusing problems and in order not to deviate from the subject, problem definition which only discusses the process of social administration, starting from data collection to the report.

Problems encountered in the Village Office Air Ruai is a data processing activity is still done manually, so it raises a variety of issues, such as data processing time, the delay in presenting the report to the head of the village, poor data storage resulting in wastage of time in re-search, and information generated on purchasing reports are sometimes inaccurate.

To overcome these problems, we need a computerized administration system to support the advancement of society and the progress on an agency. So it can solve the problems or constraints on the system that is currently running. By utilizing this proposed computerized system that is good and true, then the next process to be run will be easier and efficient.

With the computerized system, it is expected the service to the community will be more rapid, precise and accurate, and facilitate the performance of the employee's own village office.

Kata kunci :

System, Population, System Information, Village

1. Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi sangat membantu manusia menjadi lebih mudah dalam mengerjakan berbagai keperluan dalam pekerjaannya. Kemajuan teknologi juga dijadikan solusi untuk mengatasi berbagai problem yang sering kali muncul dalam kehidupan. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan perkembangan teknologi informasi saat ini berkembang semakin pesat maka dalam tuntunan didalam memberikan informasi yang tepat dan akurat secara tepat. Informasi merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting di era globalisasi seperti sekarang ini. Ketergantungan manusia akan informasi semakin bertambah, begitu juga dengan perkembangan dunia informasi yang semakin maju, sangat terasa pula diperlukan alat bantu yang berkecepatan tinggi dan sangat akurat dalam memproses data-data tersebut dalam mempunyai kemampuan untuk melakukan pengolahan data yang cepat, dan baik dengan resiko kesalahan yang kecil. Komputer merupakan alat bantu pengolah data yang dapat diandalkan untuk melakukan pemprosesan data dalam jumlah besar, selain komputer sebagai media alat bantu secara bentuk hardware (fisik) maka dibutuhkan pula perangkat lunak untuk pengolahan data (software) membantu memecahkan masalah manusia untuk memproses suatu data agar menjadi suatu informasi yang

secara cepat, tepat, dan akurat. Keuntungan lain dari komputer yaitu komputer tidak kenal lelah, kecepatan dan ketepatan dalam penyajian informasi yang dibutuhkan, sehingga lebih efektifitas dalam penggunaan waktu, dan mudah dalam melakukan penyimpanan data serta bisa diolah kembali.

Pada instansi Pemerintahan di Lembaga Kabupaten wajib menerapkan sistem komputerisasi sebagai sarana utama dalam menangani kendala-kendala serta masalah yang dihadapi dalam pekerjaan. Semakin tinggi tingkat ketelitian dalam pengolahan data suatu perusahaan/instansi, semakin tinggi pula tingkat keefisienan dan keefektifan informasi yang dihasilkan. Tujuannya yaitu untuk mempermudah pengolahan informasi yang akan digunakan dalam mengambil suatu keputusan.

Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah dan membantu dalam menyajikan dan memberikan informasi yang diperlukan dalam melakukan pengolahan data penduduk. Maka penulis merancang Sistem Informasi untuk memecahkan permasalahan tersebut sebagai bahan skripsi dengan judul “ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PENDUDUK DI KANTOR KEPALA DESA AIR RUAI

KECAMATAN PEMALI KABUPATEN

(2)

1.1 Perumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diidentifikasikan permasalahan yang ada sebagai berikut :

a. Tidak adanya database dalam penyimpanan data, sehingga terjadinya kesulitan dalam pencarian data penduduk.

b. Kurangnya pelayanan pembuatan laporan data kependudukan seperti kartu keluarga, surat kedatangan, surat keterangan pindah dan lainnya sehingga menyebabkan keterlambatan.

c. Keamanan informasi tidak terjamin seperti data hilang.

1.2 Batasan Masalah

Dalam memusatkan masalah yang ada dan agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan, maka pada skripsi ini batasan masalah yang akan di bahas mencakup:

a. Dalam pengolahan data penduduk sistem yang akan dibuat meliputi data kartu keluarga, data kelahiran, data kematian dan data pindah datang.

b. Dalam pembuatan database penulis menggunakan Microsoft Office Access 2010 untuk mendukung sistem informasi pengolahan data penduduk.

c. Dalam perancangan sistem informasi yang dilakukan penulis menggunakan program Visual Basic 2008.

1.3 Metode Penelitian

Menentukan metode penelitian ini memiliki arti dalam suatu kegiatan penelitian. Sejalan dengan itu bahwa dalam suatu penelitian harus menggunakan metode yang valid dan terukur. Dengan metode penelitian ini akan memandu seorang peneliti mengenai urutan-urutan bagaimana penelitian ini dilakukan.

Berdasarkan penjelasan diatas, metode merupakan suatu cara untuk memahami alur-alur yang ditempuh dalam penelitian dan didasarkan pada tujuan yang hendak dicapai pada suatu penelitian. Berikut ini merupakan metode yang digunakan :

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Penyusunan Skripsi ini menggunakan Metode penelitian sebagai berikut :

a. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui masalah yang timbul atau dialami langsung oleh yang bersangkutan. Dalam kegiatan ini diajukan pertanyaan lisan dalam usaha untuk melengkapi data – data yang akan diperoleh. Wawancara dilakukan pada bagian – bagian yang terkait dengan sistem penggajian.

b. Observasi

Penulis melakukan observasi yaitu dengan melihat secara langsung cara kerja bagian yang terkait dengan pencatatan hasil-hasil kegiatan yang dilakukan, setelah itu penulis diberikan kesempatan untuk melihat sistem yang bekerja dalam pengolahan data dalam proses penggajian.

c. Studi Pustaka

Dalam penulisan ini tidak terlepas dari data-data yang terdapat dari buku-buku yang menjadi referensi seperti pedoman penulisan skripsi, diktat dan buku-buku lain yang dapat berhubungan dengan penyusunan skripsi ini sebagai landasan teori untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. d. Documet Survey

Metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan arsip yang diperoleh penulis dari instansi dalam bentuk dokumen.

1.4.2 Analisa Sistem

Pendekatan Object Oriented dilengkapi dengan alat-alat teknik pengembangan sistem sehingga hasil akhirnya akan di dapat sistem yang berbasis object oriented yang dapat didefinisikan dengan baik dan jelas. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah :

a. Menganalisa sistem yang ada, yaitu memahami proses bisnis sistem yang sedang berjalan guna mengidentifikasikan permasalahan-permasalahan yang ada. b. Analisa dokumen, yaitu menspesifikasikan

masukan yang digunakan, database yang ada, proses yang dilakukan dan keluaran yang dihasilkan guna memahami kebutuhan akan dokumen-dokumen baru.

Penulis menggunakan beberapa diagram Unified Modeling Language (UML) sebagai alat Bantu dalam menganalisa sistem untuk mendiskripsikan proses bisnis sistem yang sedang berjalan serta mendeskripsi konsep sistem baru yang akan dikembangkan dimana sistem baru tersebut tentunya dapat memberikan solusi-solusi dari pemasalahan yang ada serta memenuhi kebutuhan sistem. Beberapa diagram tersebut adalah :

1) Activity Diagram

Activity Diagram digunakan untuk memodelkan alur kerja atau workflow sebuah proses bisnis dan urutan aktifitas didalam suatu proses.

2) Use Case Diagram

Use Case Diagram digunakan untuk menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem atau actor. Use Case Diagram juga merupakan deskripsi fungsi sistem yang akan dikembangkan. 3) Use Case Description

(3)

Use Case Description digunakan untuk mendeskripsikan secara rinci mengenai Use Case Diagram.

1.4.3 Perancangan Sistem

Tahap Perancangan Sistem adalah merancang sistem secara rinci berdasarkan hasil analisa sistem yang ada, sehingga menghasilkan model baru yang diusulkan, dengan disertai rancangan database dan spesifikasi program.

Alat Bantu yang digunakan penulis dalam merancang sistem adalah :

a. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan antara data yang saling berhubungan.

b. Logical Record Structure (LRS)

Logical record structure berasal dari setiap entity yang diubah ke dalam bentuk sebuah kotak dengan nama entity berada diluar kotak dan atribut berada didalam kotak.

c. Relasi

Relasi digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan model konseptual secara terperinci dengan adanya primary key dan foreign key.

d. Spesifikasi Basis Data

Spesifikasi basis data digunakan untuk menjelaskan tipe data yang ada pada model konseptual secara detail.

e. Rancangan Layar

Rancangan layar digunakan sebagai disain tampilan yang berfungsi sebagai antar muka antara si pengguna dengan aplikasi.

f. Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respon dari sebuah event untuk menghasilkan output tertentu.

g. Class Diagram

Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam system.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.5.1 Tujuan Penelitian

Dengan adanya masalah diatas penulis ingin mencari solusinya dalam kaitannya pengolahan data penduduk yang bermaksud untuk memperbaiki sistem yang sudah ada menjadi lebih baik dengan cara membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan kinerja di Kantor Desa Air Ruai Kec.Pemali. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mempermudah dalam melakukan pencarian data penduduk.

b. Mempercepat serta mempermudah dalam proses pembuatan laporan.

c. Agar keamanan informasi dapat terjamin.

1.5.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi Penulis

Setelah melakukan kegiatan ini diharapkan penulis memiliki pengetahuan dan pengalaman baru yang berkaitan dengan sistem informasi dan pemrograman. b. Bagi Instansi

Diharapkan hasil dari kegiatan ini sebagai referensi pihak instansi dalam upaya pengembangan sistem yang ada dengan memanfaatkan komputer sebagai salah satu metode pengolahan data secara akurat, tepat waktu dan relevan.

c. Bagi Akademik

Diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi pengembangan kurikulum akademik.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah gambaran secara umum tentang isi dari keseluruhan pembahasan dalam skripsi yang bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat dalam penulisan makalah skripsi ini. Dalam penyusunan laporan skripsi ini terdapat sistematika penulisan yang digunakan penulis untuk menggambarkan gambaran singkat mengenai isi dari tiap-tiap bab.

Secara sistematis laporan akhir terdiri atas 5 (lima) bab yang dijelaskan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, metode penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Berisi tentang uraian teori-teori yang mendukung judul dan mendasari pembahasan secara detail dari objek penelitian dimana terdapat kutipan dari buku-buku, sumber internet, maupun sumber referensi lainnya yang mendukung penyusunan skripsi ini. Berisi juga teori-teori dan landasan khusus yang berhubungan dengan program yang digunakan yaitu Visual Basic 2008.

BAB III : PENGELOLAAN PROYEK

Bab ini berisi antara lain: PEP (Project Execution Plan) yang berisi objective proyek, identifikasi stakeholders, identifikasi deliverables, penjadwalan proyek (yang berisi : work breakdown structure, milestone, jadwal proyek), RAB (Rencana Anggaran Biaya), Stuktur Tim Proyek berupa tabel RAM (Responsible Assignment Matrix) dan skema/diagram struktur, analisa resiko (project risk) dan meeting plan.

(4)

BAB IV : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi antara lain : struktur organisasi, jabaran tugas dan wewenang, analisis masalah sistem yang berjalan, analisis hasil solusi, analisis kebutuhan sistem usulan.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini menjelaskan tentang kesimpulan serta saran yang diharapkan penulis agar laporan menjadi lebih sempurna di masa yang akan datang.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Konsep Dasar Sistem

2.1.1 Pengertian Sistem

Seperti yang didefinisikan oleh seorang penulis “Sistem merupakan kesatuan dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan” (Jugianto HN, 1995)

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu.

Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu :

a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur.

b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.

c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem.

d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Secara umum sistem sendiri dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu untuk mencapai suatu maksud. Seperti contoh didalam ilmu biologi kita sering mendengar sistem pencernaan. Dari contoh itu dapat didefinisikan bahwasanya yang menjadi komponen-komponen dalam sistem tersebut adalah mulut, kerongkongan sampai usus. Komponen-komponen itu akan saling berhubungan serta bekerja sama dalam mencapai tujuannya. Dalam bidang sistem informasi sistem diartikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan. Namun apabila suatu komponen tidak berkontribusi dengan elemen yang lain maka komponen itu bukan bagian dari sebuah sistem.

2.1.2 Komponen Sistem

Suatu sistem tidak berada dalam dalam lingkungan yang kosong, tetapi berada serta berfungsi didalam lingkungan yang berisi sistem yang lainnya. Apabila suatu sistem merupakan salah satu dari sistem yang lain tetapi lebih kecil maka dinamakan subsistem, namun sebaliknya apabila suatu sistem dapat mempunyai sistem yang

lebih besar maka itu dinamakan suprasistem. Sebagai contoh jika fakultas dianggap sebuah sistem maka yang dianggap sebagai suprasistem adalah perguruan tinggi tersebut.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem sendiri dapat diklasifikasikan dari berbagai sudut pandang, diantaranya sebagai berikut:

a. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Misalnya saja pada sebuah sistem teologi yaitu sebuah pemikiran tentang hubungan antara Tuhan dengan manusia. b. Sistem fisik yaitu merupakan sistem yang ada

secara fisik dan dapat dilihat dengan mata. Sebagai contoh sistem yang ada pada komputer, sistem akuntansi, sistem transportasi dan lain sebagainya.

c. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam bukan karena buatan manusia. Misalnya sebagai contoh sistem tata surya yang ada di jagat raya ini dan sistem rotasi yang terjadi pada bumi.

d. Sistem buatan merupakan sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur tangan manusia didalamnya. Misalnya sistem komputer, sistem transportasi sistem tersebut terjadi karena dijalankan oleh manusia. e. Sistem tertentu merupakan sistem yang

operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagian dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya sistem komputer karena sistem operasinya dapat diprediksi berdasarkan program yang dijalankan.

f. Sistem tak tentu yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur-unsur probabilitas. Misalnya saja pada sistem persediaan.

g. Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dengan dengan lingkungan yang ada diluar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar sistem tersebut. Dalam kenyataan tidak ada sistem yang tertutup tetapi hanya saja relatif tertutup, yaitu sistem yang mempunyai masukan dan keluaran tertentu dan tidak terpengaruh lingkungan luar.

h. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh oleh keadaan yang ada pada lingkungan luar. Sistem terbuka ini menerima masukan atau input dari subsistem lain serta menghasilkan keluaran atau output untuk subsistem yang lain juga.

(5)

Manusia memiliki kemampuan membela diri untuk kelangsungan hidupnya, begitu pula dengan sebuah sistem. Untuk dapat melangsungkan hidup sebuah sistem pembelaan diri berupa sistem pengendalian. Pengendalian tersebut dapat berupa sebagai berikut ini:

a. Sistem Pengendalian Umpan Balik (Feed Back Control System)

Merupakan proses mengukur keluaran sistem yang dibandingkan dengan standar tertentu. Apabila ada penyimpangan akan dikoreksi dengan mengirimkan masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses agar keluaran berikutnya sesuai dengan yang diinginkan atau sesuai dengan standar yang ada. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan masukan dan proses agar suatu sistem dapat berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam sistem pengendali umpan balik ini terdapat komponen dasar antara lain kondisi yang dikendalikan, sensor yang digunakan untuk mengukur kondisi, pembanding dan pengatur. Sistem umpan balik juga dapat disebut dengan Umpan Balik Negatif (Negative Feed Back) karena hasil yang negatif akan disesuaikan sehingga menjadi lebih baik untuk masukan bagi proses lain.

b. Sistem Pengendalian Umpan Maju (Feed Forward Cotrol System)

Merupakan sistem pengendali dengan mendorong proses dari sistem untuk mendapatan hasil yang lebih baik lagi sebelum terjadinya penyimpangan. Sistem pengendali umpan maju merupakan suatu perbaikan dari sistem pengendalian umpan balik yang memiliki kelemahan apabila kondisi yang akan dibandingkan sangat besar. c. Sistem Pengendalian Pencegahan (Preventive

Control System)

Merupakan sistem pengendalian yang melakukan pencegahan sebelum proses dimulai dengan mencegah hal-hal yang akan merugikan agar tidak masuk kedalam sistem tersebut dengan kata lain pengendalian sistem pencegahan juga dapat disebut dengan perlindungan sistem.

2.2 Konsep Dasar Informasi

2.2.1 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang dirubah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi pihak yang menerimanya. Sedangkan data adalah suatu kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dari kesatuan nyata.

Menurut Barry E. Cushing (2005), “Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna bagi orang atau pihak yang menerimanya”. Informasi dikatakan berguna

apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu seorang menejer mengambil keputusan dan dapat menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan untuk mencapai tujuan organisasi.

Beriku ini adalah beberapa definisi informasi (information) menurut para ahli :

a. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Giandari, 2008). b. Menurut Leitel dan Davis dalam bukunya

“Accounting Information System” menjelaskan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan serta lebih berarti bagi yang menerimanya (Taufik, 2002).

2.2.2 Kualitas Informasi

Terbentuknya informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data hingga sampai kepada pengguna informasi tersebut, maka informasi tersebut haruslah mempunyai kualitas yang baik. Adapun kualitas informasi (quality of information) (Prabu, 2006) tersebut diantaranya ditentukan oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :

a. Relevan (Relevancy)

Dalam hal ini informasi yang diterima harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Kadar relevan informasi antara orang satu dengan yang lainnya berbeda-beda tergantung kepada kebutuhan masing-masing pengguna informasi tersebut. How is the message used for problem solving (decision masking)? b. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan. Selain itu informasi yang didapatkan tidak boleh salah atau menyesatkan bagi penggunanya, serta harus dapat mencerminkan dengan jelas maksud dari informasi tersebut. Ketidak akuratan data terjadi karena sumber dari informasi tersebut mengalami gangguan dalam penyampaiannya baik hal itu dilakukan secara sengaja maupun tidak sehingga menyebabkan data asli tersebut berubah atau rusak.

c. Tepat waktu (TimeLines)

Informasi yang dibutuhkan oleh pemakai tidak dalam hal penyampaiannya tidak boleh terlambat (usang) karena informasi yang usang maka informasi tersebut tidak mempunyai nilai yang baik dan kualitasnya pun menjadi buruk sehingga tidak berguna lagi. Jika informasi tersebut digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan maka akan berakibat fatal sehingga salah dalam pengambilan keputusan tersebut. Kondisi tersebut mengakibatkan mahalnya nilai suatu informasi, sehingga kecepatan untuk mendapatkan, mengolah serta mengirimnya memerlukan teknologi terbaru. d. Ekonomis (Economy)

(6)

Kualitas dari Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai ekonomi yang terdapat didalamnya. What level of resources is needed to move information through the problem-solving cycle?

e. Efisien (Efficiency)

Kualitas dari Informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan juga bergantung pada nilai efisiensi yang terdapat didalamnya. What level of resources is required for each unit of information output? f. Dapat dipercaya (Reliability)

Informasi yang didapatkan oleh pemakai harus dapat dipercaya, hal ini menentukan terhadap kualitas informasi serta dalam hal pengambilan keputusan setiap tingkatan manajemen.

2.3 Analisa dan Perancangan Sistem

Berorientasi Objek

2.3.1 Pengertian Dasar

a. Analisis

1) Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan. 2) Studi dari suatu permasalahan dengan

cara memilah-milah permasalahan tersebut sehingga dapat dipahami dan dievaluasi, sebelum diambil tindakan-tindakan tertentu.

b. Analisis Berorientasi Objek

1) Investigasi masalah untuk menemukan (mengidentifikasikan) dan mendefinisikan objek-objek atau konsep-konsep yang ada di ruang masalah.

2) Proses untuk menentukan objek-objek potensial yang ada dalam sistem dan mendeskripsikan karakterisitik dan hubungannya dalam sebuah notasi formal.

3) Aplikasi konsep berorientasi objek untuk memodelkan permasalahan dan sistem, baik untuk lingkup perangkat lunak maupun non-perangkat lunak.

c. Tujuan Analisis

1) Memahami permasalahan secara menyeluruh.

2) Mengungkapkan apa yang harus dikerjakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

3) Mengetahui ruang lingkup produk (product space) dan pemakai yang akan menggunakan produk tersebut.

d. Tahap Analisis

1) Mempelajari permasalahan. 2) Menentukan kebutuhan pemakai. 3) Mengubah kebutuhan yang belum

terstruktur menjadi model-model atau

gambar-gambar dengan

memanfaatkan metode dan teknik analisis tertentu.

4) Mendokumentasikan hasil analisis.

2.3.2 Konsep Dasar Berorientasi Objek

Objek adalah benda secara fisik konseptual yang dapat kita temui di sekitar kita. Objek yang sudah pasti ada. Contohnya orang, hardware, software, dokumen dan lain-lain.

Setiap objek memiliki 2 (dua) ciri khas yaitu :

a. Atribute (Property/Data)

Merupakan sifat atau kareteristik dari sebuah objek (what they have).

b. Method (Behaviour/Function)

Merupakan apa yang dapat dilakukan oleh objek (what they do).

Selain objek, ada beberapa istilah lain yang akan membantu memahami pengertian kita, yaitu sebagai berikut ini :

a. Class yang merupakan kumpulan dari objek-objek yang sejenis.

b. Inheritance adalah penurunan atribut atau method dari suatuobjek kepada ojek lainnya. c. Polymorphisme, berasal dari Bahasa Yunani

yang berarti banyak bentuk.

2.3.3 Pengertian Unified Modeling Language

(UML)

Unified Modeling Language (UML) merupakan bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membangun sistem perangkat lunak. UML merupakan bahasa pemodelan yang paling sukses dari tiga metode yang telah ada sebelumnya, yaitu : Booch, OMT (Object Modeling Technique), dan OOSE (Object-Oriented Software Engineering).

Pada Oktober 1994, Dr. James Rumbaugh yang mengembangkan OMT (Object Modeling Technique) bergabung dengan perusahaan Rational Software. Sebelumnya juga bergabung Grady Booch yang mengembangkan Object Modelling Technique (OMT). Kerjasama keduanya mengembangkan Unified Method versi 1.8, menjadi cikal bakal dari UML (Unified Modeling Language) sebagai bahasa pemodelan untuk aplikasi Object Oriented.

Pada tahun 2002 lahir UML versi 2.0 dengan penambahan dan penggantian diagram.

(7)

Diagram-diagram ini terbagi menjadi 3 kategori, yaitu sebagai berikut :

a. Structural Diagram, menggambarkan elemen dari spesifikasi yang menghasilkan waktu. Terdiri dari : Class Diagram, Object Diagram, Component Diagram, Deployment Diagram, Composite Structure Diagram dan Package Diagram.

b. Behaviour Diagram, menggambarkan ciri-ciri behaviour / method / function dari sebuah sistem atau business process. Terdiri dari Use Case Diagram, Activity Diagram dan State Machine Diagram.

c. Interaction Diagram, bagian behafiour diagram ynag menggambarkan object interaction. Terdiri dari : Communicaion Diagram, Interaction Overview Diagram, Sequence Diagram dan Timing Diagram.

2.3.4 Tujuan Unified Modeling Language

(UML)

Adapun tujuan dari Unified Modeling Language (UML) adalah sebagai berikut ini : a. Memberikan model yang siap pakai, bahasa

pemodelan visual yang ekspresif untuk mengembangkan dan saling menukar model dengan mudah serta dimengerti secara umu. b. Memberikan bahasa pemodelan yang bebas

dari berbagai bahasa pemrograman dan proses ekayasa.

c. Menyatukan praktek-praktek terbaik yang terdapat dalam pemodelan.

Untuk membuat suatu model, UML memiliki diagram grafis sebagai berikut ini : a. Business Use Case Model

b. Activity Diagram c. Use Case Model

d. Behaviour Diagram : Sequence Diagram e. Implementation Diagram : Component

Diagram, Deployment Diagram f. Generate Code

2.3.5 Analisa dan Perancangan Berorientasi

Objek

Analisa dan perancangan berorientasi objek adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa atau pengembangan perangkat lunak yang memodelkan sebuah sistem sebagai kumpulan dari banyak objek yang saling berinteraksi.

Dalam melakukan analisa dan perancangan sistem beroientasi objek, penulis menggunkan Unified Modeling Language (UML) untuk memodelkannya. Sedangkan alat (tools) visual modeling yang digunakan untuk menggambarkan model analisa dan perancangan adalah Rational Rose dan tool untuk implementasi perangkat lunak menggunakan Visual Studio.

2.4 Analisa Berorientasi Objek

2.4.1 Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan proses bisnis dan urutan aktifitas dalam sebuah proses, yang mana dipakai pada business modeling unutk memperlihatkan urutan aktifitas proses bisnis karena bermanfaat untuk membantu memahami proses secara keseluruhan dalam memodelkan sebuah proses. Dengan kata lain, activity diagram adalah tehnik untuk mendeskrepsikan logika procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus.

2.4.2 Analisa Dokumen Keluaran

Analisa dokumen keluaran adalah dokumen yang dikeluarkan pada sebuah sistem yang sedang berjalan.

2.4.3 Analisa Dokumen Masukan

Analisa dokumen masukan adalah dokumen masukan pada sebuah sistem yang sedang berjalan.

2.4.4 Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang / sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

2.4.5 Deskripsi Use Case Diagram

Deskripsi use case diagram adalah menjelaskan setiap use case yang digunakan dalam sistem yang diusulkan.

2.5 Perancangan Berorientasi Objek

“Perancangan berorientasi objek adalah salah satu pendekatan yang dilakukan untuk menspesifikasikan kebutuhan-kebutuhan sistem dengan mengkolaborasikan objek-objek, atribut-atribut, metode-metode yang ada.” (Jeffery L., Whitten et al, 2004:686)

Merupakan Proses spesifikasi yang terperinci atau pengidefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional yang menggambarkan bagaimana suatu sistem itu dibentuk. Perancangan berorientasi objek merupakan tahap lanjutan setelah analisa berorientasi objek. Perancangan berorientasi objek ditujukan untuk mensistematis proses pendesainan dan menghasilkan pendesainan model program, serta memberikan gambaran pemecahan masukan dengan efektif.

2.5.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan

(8)

hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Entity Relationship Diagram (ERD) untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.

2.5.2 Logical Record Structur (LRS)

Logical Record Structure (LRS) adalah suatu terstruktur yang terdiri dari sejumlah record type, dimana setiap record type dinyatakan dalam bentuk kotak persegi panjang dan memiliki sebuah nama yang unik ditulis diluar kotak dan nama field yang ditulis didalam kotak yang berisi link diantara record type, dimana setiap link diberi label dengan field yang muncul pada kedua buah record yang dihubungkan oleh link tersebut.

2.5.3 Tabel / Relasi

Tabel adalah koleksi objek yang terdiri dari sekumpulan elemen yang diorganisasi secara kontigu, artinya memori yang dialokasi antara satu elemen dengan elmen yang lainnya mempunyai adress yang berurutan.

Pada tabel, Hal-hal yang perlu dipahami adalah :

a. Keseluruhan tabel (sebagai koleksi) adalah kontainer yang menampung seluruh elmen. b. Index tabel, yang menujukan adress dari

sebuah elemen.

c. Elmen tabel, yang dapat dipacu melalui indeknya, bertipe tertentu yang sudah terdefinisi.

d. Seluruh elemen tabel bertipe ”sama”. Dengan catatan : beberapa bahasa pemograman memungkinkan pendefinisian tabel dengan elemen generik, tapi pada saat diinstansiasi, harus diinstanisasi dengan tipe sama.

2.5.4 Spesifikasi Basis Data

Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan tersimpan diluar komputer serta digunakan perangkat lunak (software) tertentu untuk memanipulasinya.

Sedangkan sistem berbasis data adalah suatu sistem penyusunan dan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk menyimpan atau merekam serta melihat data operasional lengkap pada sebuah organisasi, sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

2.5.5 Rancangan Dokumen Keluaran

Rancangan dokumen keluaran informasi yang akan dihasilkan dari keluaran Sistem yang dirancang.

2.5.6 Rancangan Dokumen Masukan

Rancangan masukan merupakan data yang dibutuhkan untuk menjadi masukan sistem yang dirancang.

2.5.7 Rancangan Layar Program

Rancangan layar program harus dibuat yang efektif. Ini semua diperkenalkan untuk membantu pencapaian tujuan perancangan layar program secara keseluruhan yang efektif, tepat, mudah digunakan, sederhana, konsisten, dan menarik.

Ada empat pedoman perancangan layar program yang penting, namun tidak menghabiskan tenaga yaitu :

a. Membuat tampilan layar sederhana.

b. Membuat penyajian tampilan layar yang konsekuen.

c. Memudahkan pengguna bergerak diantara layar, dan menciptakan tampilan layar yang menarik.

2.5.8 Sequence Diagram

Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada sebuah sekenario. Sequence diagram menunjukkan object dan message (pesan) yang diletakkan diantara objek-objek ini di dalam use case. Komponen utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan aktu yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005 : 88).

Sequence diagram adalah adalah visual coding (perancangan form/layar). Biasanya digunakan untuk tujuan analisa dan desain dan memfokuskan identifikasi metoda di dalam sebuah sistem. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case diagram. Memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu di dalam use case.

2.5.9 Class Diagram (Entity Class)

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (attribute/property) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (method/fungsi).

2.6 Manajemen Proyek

2.6.1 Definisi Proyek

Proyek berasal dari bahasa latin “Proicere”, “pro-” yang berasal dari precedence yang berarti segala sesuatu yang terjadi sebelumnya dan “-icere” yang berarti untuk melakukan sesuatu. Sehingga proyek dalam terjemahan bebas adalah segala sesuatu yang harus dilakukan terlebih dahulu

(9)

sebelum melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, proyek adalah sebuah kata benda yang mempunyai arti rencana pekerjaan dengan sasaran khusus serta mempunyai saat penyelesaian yang tegas.

Proyek merupakan upaya temporer untuk menghasilkan produk, jasa atau hasil tertentu/unik. Proyek bersifat temporer artinya waktu berlangsungnya bersifat dibatasi, ada awal dan ada akhir untuk pekerjaan yang dilakukan dan ada tim yang dibentuk. Sedangkan proyek menghasilkan suatu hal yang unik berarti hasil dari proyek merupakan suatu entitas baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan hasil yang sudah ada.

2.6.2 Definisi Manjemen Proyek

Manajemen proyek merupakan salah satu cara yang ditawarkan untuk maksud pengelolaan suatu proyek, yaitu suatu metode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk meghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek (Imam Soeharto, 1999).

Menurut Sukanto, manajemen proyek merupakan usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi serta mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikan rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu serta anggaran yang telah ditetapkan.

Menurut Garold D. Oberlender, manajemen proyek merupakan seni dan ilmu dalam mengkoordinasi manusia, peralatan, material, uang dan jadwal untuk menyelesaikan suatu proyek tertentu tepat waktu dan dalam batas biaya yang disetujui.

Menurut PMBOK (Project Management Body of Knowledge) dalam buku Budi Santoso (2009:3), manajemen proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), alat (tools) dan teknik (technique) dalam aktifitas-aktifitas proyek untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.

2.7 Stakeholder

Menurut Biset (1998), stakeholder didefinisikan sebagai orang dengan suatu kepentingan atau perhatian pada permasalahan. Secara umum, stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat, baik secara keseluruhan maupun secara personal yang memiliki hubungan serta kepetingan terhadap perusahaan/instansi.

2.8 PEP (Project Execution Plan)

Sebuah rencana eksekusi pada suatu proyek sangat erat kaitannya dengan estimasi biaya, diaman keduanya saling bergantung dan tidak akan

terpenuhi keduanya secara total jika satu di antara keduanya tidak terselesaikan.

2.9 Deliverable (Hasil Kerja)

Dalam manajemen proyek, deliverable (hasil kerja) adalah objek berwujud ataupun yang tidak berwujud yang merupakan hasil pelaksanaan proyek, sebagai bagian dari suatu kewajiban atau obligasi.

2.10 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan msaing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.

2.10.1 WBS (Work Breakdown Structure)

WBS (Work Breakdown Structure) merupakan suatu metode pengorganisasian proyek menjadi struktur pelaporan hierarki. WBS digunakan untuk melakukan pemecahan (breakdown) tiap proses pekerjaan menjadi lebih spesifik atau lebih detail agar proses perencanaan proyek memiliki tingkat yang lebih baik.

WBS disusun berdasarkan pembelajaran seluruh dokumen proyek yang meliputi kontrak, gambar-gambar dan spesifikasi. Proyek kemudian diuraikan menjadi bagian-bagian dengan mengikuti pola struktur dan hierarki tertentu menjadi item-item pekerjaan yang cukup terperinci, yang disebut sebagai Work Breakdown Structure (WBS).

2.10.2 Gant Chart

Henry Laurence Gantt (1861-23 November 1919 di Calvert Country, Amerika) adalah seorang konsultan manajemen berlatar belakang insinyur mekanik yang menciptakan peta Gantt (Gant Chart).

Gantt Chart merupakan bagan balok yang disusun dengan tujuan mengidentifikasi unsur waktu dan urutan dalam merencanakan suatu kegiatan yang terdiri dari waktu mulai, waktu penyelesaian dan pada saat pelaporan.

Gantt Chart merupakan gambaran dari macam-macam bagan yang mempunyai fungsi sebagai berikut ini :

a. Menentukan durasi pekerjaan terhadap perkembangan waktu.

b. Perencanaan dan penjadwalan proyek pekerjaan.

c. Pemantauan kemajuan proyek pekerjaan.

2.10.3 Milestone

Milestone merupakan suatu bagian item pekerjaan yang dibuat seolah-olah menjadi temporary finish atau selesai sementara atas sekelompok atau serangkaian pekerjaan-pekerjaan yang menjadi bagian dari schedule besar. Item pekerjaan yang dijadikan milestone haruslah item pekerjaan yang dianggap menjadi bagian penting

(10)

sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya atau berpengaruh atas kelangsungan pekerjaan.

2.11 RAB (Rencana Anggaran Biaya)

RAB (Rencana Anggaran Biaya) adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk pengembangan sistem. Dalam perhitungan RAB (Rencana Anggaran Biaya) suatu proyek, sering kali membutuhkan sebuag aplikasi program komputer agar perhitungan RAB cepat dan akurat.

Berikut ini ada 4 (empat) fungsi dari RAB (Rancangan Anggaran Biaya) :

a. Menetapkan jumlah total biaya total biaya pekerjaan yang menguraikan masing-masing item pekerjaan yang akan dibangun.

b. Menetapkan daftar dan jumlah material yang dibutuhkan.

c. Menjadi dasar untuk penunjukkan/pemilihan kontraktor pelaksana.

d. Peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan akan diuraikan dalam estimasi biaya yang ada.

2.12 RAM (Responsibility Assignment Matrix)

RAM (Responsibility Assignment Matrix) merupakan sebuah matriks yang memetakan pekerjaan proyek, seperti yang dijelaskan dalam WBS kepada orang-orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan pekerjaaan.

Ada empat peranan yang paling diikutsertakan dalam matriks ini, dikenal dengan istilah “RACI”, yaitu sebgai berikut ini :

a. Responsible (Pelaksana) : Orang yang melakukan pekerjaan.

b. Accountable/Approver (Penanggung jawab) : Orang yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian pekerjaan atau menyetujui hasil suatu pekerjaan.

c. Consulted (Penasihat atau Pengarah) : Orang berkompeten yang dimintai pendapat tentang suatu pekerjaan.

d. Informed (Terinformasi) : Orang yang selalu mendapatkan informasi tentang kemajuan pekerjaan.

2.13 Analisa Resiko

Analisa resiko merupakan proses mengidentifikasi, menganalisis dan merencanakan resiko-resiko yang baru muncul, melacak resiko teridentifikasi, menganalisis ulang resiko sekarang, memonitor kondisi pemicu rencana kontingensi, memonitor sisa resiko dan meninjau ulang pelaksanaan respon resiko pada saat mengevaluasi keefektifannya.

Berikut ini adalah 2 (dua) macam jenis resiko :

a. Resiko Internal

Resiko internal merupakan resiko yang berhubungan dengan perencanaan dari proyek tersebut.

b. Resiko Eksternal

Resiko Eksternal merupakan resiko yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek tersebut.

2.14 Meeting Plan

Pada tahap meeting plan ini, aktifitas-aktifitas yang akan dilakukan adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, acceptance plane, communication plan, procurement plan, contract supplier dan phere review.

2.15 Teori Pendukung

2.15.1 Pengertian Kependudukan

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat. (Pasal 1 Angka 2 UU Nomor 52 Tahun 2009 Tentang Perkembangan Kependudukan Dan Pembangunan Keluarga).

2.15.2 Pengertian Kelahiran (Fertilitas)

Fertilitas atau kelahiran diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia. (sumber: http://repository.usu

.ac.id/bitstream/123456789/19103/3/Chapter%20II

.pdf)

2.15.3 Pengertian Kematian (Mortalitas)

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting, tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi pihak swasta, yang terutama berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan menghilangnya semua tanda – tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.

Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program – program kebijakan

(11)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/

123456789/19103/3/Chapter%20II.pdf)

2.15.4 Pengertian Perpindahan (Migrasi)

Secara sederhana migrasi didefenisikan sebagai aktivitas perpindahan. Sedangkan secara formal, migrasi didefenisikan sebagai perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke tempat lain yang melampaui batas politik/negara ataupun batas administrasi/batas bagian suatu negara. Bila melampaui batas negara maka disebut dengan migrasi internasional (migrasi internasional). Sedangkan migrasi dalam negeri merupakan perpindahan penduduk yang terjadi dalam batas wilayah suatu negara, baik antar daerah ataupun antar propinsi. Pindahnya penduduk ke suatu daerah tujuan disebut dengan migrasi masuk. Sedangkan perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah disebut dengan migrasi keluar (Depnaker, 1995).

Menurut BPS (1995) terdapat tiga jenis migran antar propinsi, yaitu :

a. Migran semasa hidup (life time migrant) adalah mereka yang pindah dari tempat lahir ke tempat tinggal sekarang, atau mereka yang tempat tinggalnya sekarang bukan di wilayah propinsi tempat kelahirannya. b. Migran risen (recent migrant) adalah

mereka yang pindah melewati batas propinsi dalan kurun waktu lima tahun terakhir sebelum pencacahan.

c. Migran total adalah orang yang pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda dengan tempat tinggal pada waktu pengumpulan data. Berdasarkan tiga jenis migran tersebut, maka jenis migran yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis migran semasa hidup (life time migrant). (sumber:http://www.damandiri.or.id/file/safridaipb bab3.pdf)

2.15.5 Microsoft Office Access 2007

Definisi Microsoft Office Access 2007 menurut Yahya Kurniawan, menyatakan bahwa Microsoft Office Access 2007 adalah “ Sebuah Sistem Manajemen Database atau Database Management System (DBMS)”. Dengan Access 2007 anda dapat menyimpan berbagai macam informasi (selanjutnya akan disebut data), mengaturnya, dan mengolahnya sedemikian rupa agar data tersebut mudah dipergunakan kembali pada saat diperlukan.

Secara umum struktur database pada Microsoft Access 2007 adalah:

a. Table merupakan tempat pengumpulan data yang akan diperoleh dalam bentuk format baris dan kolom.

b. Queries digunakan untuk menyaring data dengan urutan yang kita inginkan.

c. Form dipergunakan untuk menampilkan data, memasukkan data (input) dam mengedit data. d. Report dipergunakan untuk output

(menampilkan atau mencetak) informasi dalam bentuk laporan.

e. Pages dipergunakan untuk membuat halaman web berupa data access page.

f. Macros untuk mengotomatisasi perintah-perintah yang sering kita gunakan dalam mengolah data.

4.16.3 Rational Rose Enterprise Edition

Rational Rose Enterprise Edition adalah tools pemodelan visual untuk pengembangan sistem berbasis objek yang handal untuk digunakan sebagai bantuan bagi para pengembang dalam melakukan analisis dan perancangan sistem.

(sumber :

http://id.m.wikipedia,org/wiki/Rational_Rose_Ente

rprise_ Edition)

3. Pengelolaan Proyek

3.1. PEP (Project Execution Plan)

Pelaksanaan Proyek merupakan operasional untuk proyek yang direncanakan. Hal ini dimiliki, dipelihara dan dimanfaatkan oleh manajer proyek dan tim proyek untuk mendukung proyek yang sudah disepakati. PEP merupakan tanggung jawab manajer proyek dan merupakan aliran atau jalur di mana memungkinkan efektif sehari-hari (operasional) pengelolaan dan pengendalian proyek.

3.1.1. Objective Project

Dalam Objective Project, PEP (Project Execution Plan) memperluas rencana bisnis proyek yang merupakan rencana yang telah disetujui menggambarkan apa yang akan terjadi dalam proyek. Rincian PEP bagaimana tim proyek akan melaksanakan tugas/kegiatan mereka untuk memastikan bahwa apa yang akan terjadi ke depannya.

Susunan ini menyediakan anggota tim proyek baru atau manajer proyek baru dengan kemampuan untuk memulai selama proyek dan terus melakukan kegiatan-kegiatan proyek secara konsisten dan berkesinambungan. Dokumen harus ditinjau ulang dan diubah untuk memenuhi kondisi berubah selama masa hidup proyek. Nama proyek yang akan dibangun adalah Analisa Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Di Kantor Kepala Desa Air Ruai Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka.

3.1.2. Identifikasi Stakeholder

Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan serta kepentingan terhadap instansi/perusahaan.

(12)

3.1.3. Penjadwalan Proyek

Penjadwalan proyek merupakan suatu pengembangan proyek yang harus diorganisasikan untuk menhasilkan output yang terukur bagi manajemen dan penentuan progres.

3.1.3.1. WBS (Work Breakdown Structure)

Berikut ini adalah WBS (Work Breakdown Structure) dirancang untuk proyek ini :

Gambar 3.1

WBS (Work Breakdown Structure)

3.1.3.2. Estimasi Waktu

Waktu pelaksanaan proyek Analisa Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk Di Kantor Kepala Desa Air Ruai Kecamatan Pemali Kabupaten Bangka dengan Vb.Net selesai dalam waktu 60 hari (9 minggu). Mulai dari tanggal 1 April 2015 sampai dengan 30 Mei 2015.

4. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Use Case Diagram

4.1.1 Use Case Diagram Package Master

Gambar 4.14

Use Case Diagram Package Master

4.1.2 Use Case Diagram Package Transaksi

Gambar 4.15

Use Case Diagram Package Transaksi

4.1.3 Use Case Diagram Package Laporan

Gambar 4.16

Use Case Diagram Package Laporan

4.10 ERD (Entity Relationship Diagram)

SKKL noSKKL tglSKKL nmKKl nmbayi jenkel tmptdlhr tmptlhr hrlhr tgllhr pukul jenklhrnbayi klhrnke pnlngklhrn brtbayi pjgbayi SKKM noSKP tglSKP almttjuan alsn_pndh jns_kpndhn stts_KK_tdk_pndh stts_KKpndh FPKK noFPKK tglFPKK alsnpmohnn jmlangtakel SKPD Warga NIK nmwarga tmptlhr tgllhr jenkel alamat goldarah agama pentrkhr stsperkwn pekerjaan NIKayah NIKibu tlpn noaktakelahiran noaktaperkwn tglperkwn noKK SKP isi buat NIK noFPKK SHDK NIK noSKKM hubkelm dapat NIK noSKKL hubkell terima NIK noSKP sttsSHDK status serah noSKPD NIK SHDK_PD nama msabrlku_KTP M N M N M M N N N noSKPD tglSKPD stts_KK_SKPD almt_asl tglkdtgn jlhpengikut almt_tjn M noSKKM tglSKKM nmKKm NIKjnzh nmjnzh jenkel tgllhr umr tmptlhr agama pek almt ankke tgkkmti pkl sbbkmti tmptkmti ygmnrngkn Gambar 4.17

ERD (Entity Relationship Diagram) Warga

Bagian KAUR Umum

Entry Data Warga

Cetak formulir permohonan KK

Cetak data keterangan kelahiran

Cetak surat ketrangan kematian

Cetak data keterangan pindah Bagian KAUR

Umum

Entry data keterangan pindah datang

Cetak laporan data penduduk

Cetak laporan kelahiran

Cetak laporan kematian

Cetak laporan pindah

Cetak laporan pindah datang Bagian KAUR

(13)

4.11 Transformasi ERD ke LRS SKPD noSKPD tglSKPD stts_KK_SKPD almt_asl tglkdtgn jlhpengikut almt_tjn N serah noSKPD NIK SHDK_PD nama msabrlku_KTP Warga M NIK nmwarga tmptlhr tgllhr jenkel alamat goldarah agama pentrkhr stsperkwn pekerjaan NIKayah NIKibu tlpn noaktakelahiran noaktaperkwn tglperkwn noKK terima NIK noSKP sttsSHDK status SKP noSKP tglSKP almttjuan alsn_pndh jns_kpndhn stts_KK_tdk_pndh stts_KKpndh M N buat NIK noSKKM hubkelm SKKM N M isi NIK noFPKK SHDK M FPKK N noFPKK tglFPKK alsnpmohnn jmlangtakel dapat SKKL NIK noSKKL hubkell M N noSKKM tglSKKM nmKKm NIKjnzh nmjnzh jenkel tgllhr umr tmptlhr agama pek almt ankke tgkkmti pkl sbbkmti tmptkmti ygmnrngkn noSKKL tglSKKL nmKKl nmbayi jenkel tmptdlhr tmptlhr hrlhr tgllhr pukul jenklhrnbayi klhrnke pnlngklhrn brtbayi pjgbayi Gambar 4.18 Transformasi ERD ke LRS

4.12 LRS (Logical Record Structure)

NIK noSKP sttsSHDK status terima noSKP tglSKP almttjuan alsn_pndh jns_kpndhn stts_KK_tdk_pndh stts_KKpndh SKP noSKKM tglSKKM nmKKm NIKjnzh nmjnzh jenkel tgllhr umr tmptlhr agama pek almt ankke tgkkmti pkl sbbkmti tmptkmti ygmnrngkn SKKM noSKPD tglSKPD stts_KK_SKPD almt_asl tglkdtgn jlhpengikut almt_tjn SKPD noSKPD noSKPD NIK SHDK_PD nama msabrlku_KTP serah NIK nmwarga tmptlhr tgllhr jenkel alamat goldarah agama pentrkhr stsperkwn pekerjaan NIKayah NIKibu tlpn noaktakelahiran noaktaperkwn Tglperkwn noKK Warga NIK noSKP NIK NIK noSKL noSKKL tglSKKL nmKKl nmbayi jenkel tmptdlhr tmptlhr hrlhr tgllhr pukul jenklhrnbayi klhrnke pnlngklhrn brtbayi pjgbayi SKKL NIK noFPKK SHDK isi noFPKK tglFPKK alsnpmohnn jmlangtakel FPKK NIK NIK noSKKL hubkell dapat NIK noSKKM hubkelm noSKKM buat NIK noFPKK Gambar 4.19

LRS (Logical Record Structure)

4.13 Rancangan Layar Program

4.13.1 Struktur Tampilan

Analisa Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Penduduk DiKantor Kepala

Desa Air Ruai Kecamatan Pemali

Master Transaksi Laporan Entry Data

Warga

Cetak Surat Keterangan Kelahiran Cetak Surat Keterangan

Kematian Cetak Surat Keterangan

Pindah Entry Surat Keterangan

Pindah Datang

Cetak Laporan Data Penduduk Cetak Laporan Kelahiran Cetak Laporan Kematian Cetak Laporan Pindah Datang WNI

Keluar Cetak Laporan Pindah WNI Cetak Formulir Permohonan KK Gambar 4.20 Struktur Tampilan 4.13.2 Rancangan Layar

a.

Rancangan Layar Menu Utama

Menu Utama

Menu Utama

Master Transaksi Laporan Keluar

KECAMATAN PEMALI BANGKA

KANTOR KEPALA DESA AIR RUAI

JLN.SISINGAAMANGARAJA Gambar 4.21

Rancangan Layar Menu Utama

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, implementasi, dan pengujian maka saya selaku penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

a. Komputerisasi pada sistem informasi pengolahan data penduduk sangatlah membantu staf Kantor Desa Air Ruai, sehingga proses pengolahan data penduduk akan dapat dilakukan dengan cepat dan akurat.

b. Dengan menggunakan sistem pengolahan data penduduk yang sudah terkomputerisasi, diharapkan masalah atau hambatan yang dihadapi dalam sistem manual dapat teratasi dan meminimalkan kesalahan yang terjadi. c. Kesalahan – kesalahan yang disebabkan oleh

(14)

ketidaksengajaan dapat dikurangi dengan penggunaan sistem komputerisasi.

d. Dengan adanya sistem informasi pengolahan data penduduk pada Kantor Desa Air Ruai bisa mengetahui data-data yang dibutuhkan dengan cepat dan akurat dan dapat dilakukan setiap bila dibutuhkan.

e. Penyimpanan data dalam database memudahkan dalam penyimpanan dan pemeliharaan data, sehingga kita tidak perlu menyimpan data-data didalam media kertas yang mudah hilang dan rusak seperti pada saat sistem masih manual.

f. Untuk menghasilkan sistem informasi komputerisasi yang berkualitas, tahapan perancangan sistem haruslah dibuat baik dan benar.

5.2 Saran

Saran yang saya berikan yang mungkin dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan pada pengolahan data penduduk di Kantor Desa Air Ruai adalah sebagai berikut : a. Untuk mengatasi masalah yang terjadi pada

Kantor Desa Air Ruai, maka penulis menganjurkan agar sistem yang penulis usulkan ini dapat diterapkan agar mempermudah kinerja menjadi lebih efektif dan efisien.

b. Dengan adanya sistem yang baru, diharapkan kepada user atau pemakai disarankan untuk memperhatikan kekurangan atau kelemahan dari sistem baru yang dirancang ini untuk kemudian dicarikan pemecahan dan solusinya agar dapat lagi dilakukan penyempurnaan fungsi dari sistem baru ini.

c. Selain itu juga diharapkan agar sistem usulan ini dapat memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat yang akan berkepentingan dan juga lebih memudahkan pihak Kantor Kepala Desa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

d. Dengan sistem komputerisasi diharapkan pula dapat melakukan penyimpanan data secara tertib, aman dan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

e. Selain itu sistem yang sudah terkomputerisasi juga perlu dilakukan pemeliharaan hardware dan software. Pemeliharaan hardware berupa kebersihan, pemeliharaan software seperti pemeriksaan dan pembersihan yang dilakukan oleh teknisi komputer.

DAFTAR PUSTAKA

Barry E. Cushing, 2005. Accounting Information System and Busines Organization. Edisi 2. Addison-Weysley Pub.Co.Universitas

Michigan.

http://artidari.blogspot.com/2012/03/pem

gertian-sistem-informasi-manajemen.html?m=1 (Diakses tanggal 11 Maret 2015)

Biset, 1998 ,“Personal Communication”, http://sondix.blogspot.com/2013/08/ pengertian-stakeholder.html?m=1 (Diakses tanggal 10 Maret 2015)

Dimandiri, Perpindahan,

http://www.damandiri.or.id/file/

safridaipbbab3.pdf, (Diakses Tanggal 12

Maret 2015)

Edhy Sutanta, Sistem Basis Data,Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2004

Fathansyah, Sistem Basis Data , Cetakan Keenam, Informatika, Bandung, 2007

Giandari, 2008, Sistem Informasi Manajemen, http://informatika.web.id/page/18

(Diakses tanggal 10 Maret 2015) Jugianto, Analisis dan Desain Sistem Informasi:

Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi, 2005

Jugianto, HN, 1995, Pengenalan Komputer Pengolahan Data, http://elib.unicom. ac.id/download.php?id=124234 (Diakses tanggal 11 Maret 2015)

Kadir, Abdul. Konsep dan Tuntunan Praktis Basis Data. Yogyakarta: Andi Offset, 1999 Kristanto, Perancangan Sistem Informasi dan

Aplikasinya, Yogyakarta: Gaya Media, 2003

Lucas JR, Henry C., Analisis, Desain, Dan Implementasi Sistem Informasi, Penerbit Erlangga, Edisi Tiga, Jakarta, 1987 Mcleod, JR, Raymond. Sistem Informasi

Manajemen. Jakarta: Grasindo, 2004 Muaraenimkab, Surat Keterangan Pindah Datang,

http://capil.muaraenimkab.

go.id/surat-keterangan-pindah-datang, ( Diakses tanggal 11 maret 2015) Munawar, Pemodelan Visual dengan UML.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2005

Prabu, 2006, Kualitas Informasi. http://prabu.wordpress.com (Diakses tanggal 11 Maret 2015)

Repository, Kelahiran,

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123

456789 /19103/3/Chapter%20II.pdf,

(Diakses Tanggal 12 Maret 2015) Sutabri, Tata, S.Kom, MM. Analisa Sistem

Informasi. Yogyakarta: Andi, 2004 Tampubolon. Risk Management. PT. Elex Media

Komputindo: Jakarta, 2004

Taufik, 2002, Konsep Dasar Sistem Informasi, http://kamii_yogyakarta.tripod.

com/SI.html (Diakses tanggal 10 Maret 2015)

(15)

Whitten, Jeffery L P Metode Desain dan Analisis Sistem , Yogyakarta : Andi, 2004 Wikipedia,

en.m.wikipedia.org/wiki/James_Rimbau gh (Diakses tanggal 11 Maret 2015) Wikipedia,Rational Rose Enterprise Edition,

http://id.m.wikipedia,org/wiki/Rational_

Rose_Enterprise_Edition, (Diakses

Referensi

Dokumen terkait

Dalam proses peminjaman tersebut bagian sdm dan umum ini masih menggunakan laporan atau dokumen sebagai media atau alat bantu dalam mengolah dan menyimpan data pinjaman

Dengan kata lain, komputer dibuat untuk membantu manusia dalam mengolah data dalam jumlah banyak dan dalam waktu singkat.Perusahaan perhotelan pada Hotel Rio Rita

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah analisis dan perancangan sistem informasi pengolahan data penduduk pada kantor Desa Masaha Kabupaten Kapuas berbasis web,

Abstrak - Penelitian Sistem Informasi Sensus Penduduk Pada Kantor Wali Nagari Kapau Berbasis website untuk mengetahui sistem yang dipakai seperti pengolahan data

Kantor Kepala Desa Senaung Kabupaten Muaro Jambi merupakan Salah satu Instansi Pemerintah daerah yang telah menggunakan komputer sebagai sarana alat bantu dalam

ENTRY PERMOHONAN CUTI ENTRY SURAT PENGANTAR CUTI ENTRY CUTI ENTRY PERMOHONAN KENAIKAN PANGKAT CETAK LAPORAN CUTI CETAK LAPORAN KENAIKAN PANGKAT CETAK LAPORAN GAJI

Ada satu instansi yang bergerak dibidang pemerintahan yang saat ini semua aktivitas dikerjakan masih cara lama yaitu Kantor Desa Jeruk seperti proses pengolahan data

Warga yang ingin membuat surat keterangan kematian datang ke kantor kelurahan Rawa Bangun dan warga meminta kepada bagian seksi pemerintahan untuk dibuatkan surat