PERAN
LEMHANNAS
DALAM
MEMBANGUN
KARAKTER
BANGSA
P R O F . G U N A W A N S U M O D I N I N G R A T , P H . D S L I D E : M U T O P A N G I H U T A N C . S A G A L A 5 O K T O B E R 2 0 1 2DAFTAR ISI
Karakter Bangsa
Asumsi, Masalah dan Solusi Pembangunan
Praktek Terbaik
Kesimpulan
Penjelasan Simbol Sesanti Bhinneka Tunggal Ika
Tindakan untuk Mengembangkan karakter Bangsa
PENGERTIAN
Karakter bangsa dalam antropologi (khususnya masa lampau)
dipandang sebagai tata nilai budaya dan keyakinan yang masuk dalam kebudayaan suatu masyarakat dan memancarkan ciri-ciri khas keluar sehingga dapat ditanggapi orang luar
sebagai kepribadian masyarakat tersebut
(Ade Armando, dkk. Refleksi Karakter Bangsa. Forum Kajian Antropologi Indonesia. Jakarta. 2008.hal 8)
KARAKTER BANGSA
1. Sifat, ciri, kebiasaan, perilaku budaya yang:
adiluhung, serba-baik, sempurna,
2. Meniru seperti sifat Tuhan YME, Maha Kasih
Sayang, Rahman Rahim,
3. Mengisi hidup dan kehidupan yang aman
tenteram damai,
4. Saling menjaga, mengingatkan, melestarikan,
gotongroyong, rukun agawe santoso,
Rekreasi-Regenerasi. BBM,
Bersyukur-Bersenang-Menyenangkan.
5. Melaksanakan Sasanti: Bhinneka Tunggal Ika
Tan Hanna Dharmma Mangrova.
BANGSA
Himpunan manusia dari
diri-pribadi, keluarga, komunitas,
pemerintahan:
desa-
kecamatan-kabupaten-propinsi-nasional, Bangsa
dunia: Asean, Asia, Benua,
Bumi, Planet, Universal.
FALSAFAH HIDUP
Hidup adalah Proses Membangun, Growth:
menikmati yang dihasilkan. Menghasilkan
yang dinikmati
Tujuan Hidup: BBM:
Bersyukur-Bersenang-Menyenangkan, meniru
sifat Tuhan YME.
Rekreasi-Regenerasi. 99 sifat Tuhan
Yang Maha Di Maha.
B
ersyukurB
ersenang-senangFALSAFAH HIDUP
Hidup adalah: Sehat, Bahagia, Sejahtera,
semua kebutuhan terpenuhi konsumsi
(demand), produksi (supply),
supply-demand mekanisme alam, mekanisme
pasar. Yang menghasilkan yang menikmati.
(Samuelson, Al Baqarah 286)
KERJA UNTUNG
MENABUNG
Setiap orang harus
menghasilkan utk bisa
dinikmati sendiri. Untuk
bisa hidup: sehat
bahagia sejahtera,
sehat-senang-sugih.
Kredonya: Kerja-Untung-Menabung,
Employment-Income-Growth. (Linear Stage Growth Model,
PEMBANGUNAN
Asumsi Pembangunan
Masalah Pembangunan
ASUMSI PEMBANGUNAN
1. full employment 2. equal productivity
MASALAH PEMBANGUNAN
1. Paradoks Pembangunan, 2. Pentagon Trap,
3. Lack of Leadership,
4. Rakyat tidak paham hakikat pembangunan, (juga aparat birokrsi eksekutif, legislatif)
5. Hilangnya panutan, pendamping, penyuluh: pertanian, KB, Budi Pekerti, P4,
6. Lemhannas sebagai "kawah cadradimuka",
7. Kesenjangan: manusia, sektor, wilayah; sosial budaya-ekonomi-politik;
SOLUSI
PEMBANGUNAN
1. Back to basic mekanisme pasar, alam, SD, 2. Pasar Terkendali 4 Pilar
3. Gotong royong, Koperasi, kooperatif 4. Perencanaan Pembangunan,
1. Trilogi Pembangunan sejalan Todaro Linear stage model, "stabilisasi-pertumbuhan-pemerataan",
2. Pendekatan: Nasional-daerah-manusia;
3. Orientasi: sektoral-regional-khusus manusianya,
4. Sentral-perbantuan-dekonsentrasi-desentralisasi; Mekanisme: DIP, SPABP, Block Grant,
5. Pedoman: GBHN, Repelita, Salita, APBN, APBD, 6. Peran Kelembagaan: Setneg-Setkab, Bappenas,
Keuangan, Dlam Negeri, Sektor Dominan, PU, Kesehatan, Pendidikan, Koperasi, Pertanian, Perdagangan,
7. Program IDT ke PNPM,
8. Gerakan Nasional PNPM, 165
SOLUSI
BEST PRACTICE
1. OVOP:
1.
Jepang
2.
Thailand
2. OVOP Bank Indonesia
3. Jateng Bali Desa Bangun Desa,
4. MIDD
KESIMPULAN
1. Kita sudah punya semuanya, tinggal menata dan mengoptimalkan.
2. Kembali ke basic: Ketuhanan YME, diterjemahkan dalam 4 pilar kebangsaan dilaksanakan dengan sepenuh hati: cipta rasa karsa. Pedoman-Penghayatan-Pengamalan. Langsung action bermanfaat bagi rakyat, seluruh rakyat tanp kecuali,
3. Perlu ada Pedoman, Disepakati, Dilaksanakn sepenuh hati,
KESIMPULAN
4. Wadah Sekretariat. OMP on line langsung ke Rakyat pelaku ekonomi.
5. Kendali langsung Presiden, Wakil Presiden, Menko, Meteri, Gubernur, Bupati, Cmt, Kepala Desa, tokoh
Masyarakat, mempunyai satu Pemahaman: "Bhinneka Tunggal Ika Tan Hanna Dharmma Mangrova".
Satu-satunya lembaga di dunia hanya di
Lemhannas. "Berbeda tapi satu. Tiada kebenaran yang mendua".
Lemhannas
Lemhannas mempunyai peran untuk membangun leadership di Indonesia, salah satu caranya adalah dengan menggunakan Kader Bangsa
SASANTI BHINNEKA
TUNGGAL IKA
Pancasila adalah pelaksanaan dari Sasanti Bhinneka Tunggal Ika.
1. Tuhan YME Menciptakan pasangan "manusia" pria-wanita utk bisa "meniru" semua sifat-sifat-Nya. Menjadi satu seperti penciptanya. Menyatu: Tuhan dan manusia. Manusia yg
paham keinginan Tuhan YME, maka harus dekat, harus paham, meniru sifat-Nya yang serba-baik, serba sempurna 2. Tidak ada kebenaran yang mendua. Hanya Tuhan Yang Maha
Esa yang benar, dan ummat manusianya yg mempunyai sifat seperti Tuhannya.
3. Manusia (pria-wanita) sempurna untuk bisa meniru sifat Tuhan harus bersatu, adil dan "beradab".
Satu sifat Tuhan yang terakhir untuk ditiru manusia adalah, kembali kepada Tuhan YME. Innalillahi wa ina ilaihi rojiun.
SEJARAH OVOP
JEPANG
Pada tahun 1979, Mr. Hiramatsu
Gubernur di Oita mengambil inisiatif untuk mendajak warga desa di
daerah lokal untuk berkonsentrasi kepada satu produk
Idenya cukup sederhana yaitu mengajak penduduk desa atau
daerah lokal untuk berkonsentrasi kepada satu produk yang dapat menarik di pasar. One Village One Product dimulai dari sini
LATAR BELAKANG
OVOP JEPANG
1. Pergeseran populasi dari daerah desa kepada kota besar dan hilangnya
semangat di banyak daerah distrik
2. Penting untuk menciptakan industri baru di daerah
wilayah
3. Penting untuk menutunkan ketergantungan yang
berlebihan antar bisnis pada pemerintah lokal
Syarat OVOP
Lokalitas produk mampu memenuhi pasar global
Masyarakatnya mampu bekerja secara mandiri
SDM memiliki mental siap dididik dan dibina.
1
2
3
Morihiko Hiramatsu Penggagas OVOP yang pertama di Oita
SEJARAH OTOP
THAILAND
One Tambon One Product adalah OVOP versi Thailand,
dengan mengikuti kisah sukses OVOP di Jepang. Stimulus program ini dibuat adalah mantan perdana Menteri Thaksi Shinawatra pada tahun 2001-2006
Dengan menggunaka prinsip yang sama dengan OVOP Jepang maka masing-masing daerah pedesaan menjadi
meningkat dengan masing-masing keunggulan produksinya Setelah Junta Militer mengambil kekuasaan di Thailand,
maka program diubah dengan nama Local and Community Product, tetapi brand OTOP tetap dijaga
CONTOH HASIL OTOP
THAILAND
RANCANGAN PERPRES DALAM
PENGEMBANGAN KARAKTER BANGSA
Rabu, 29 Agustus 2012 – bertempat di Ruang Rapat Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan dilakukan Rapat
Pengharmonisasian, Pembulatan, dan Pemantapan Konsepsi Rancangan Peraturan Presiden tentang Pembangunan Karakter Bangsa. Rapat dihadiri oleh Tim Penyusun dari Kementerian Hukum dan HAM, Sekretariat Kabinet,Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaa
RANCANGAN PERPRES
DALAM PENGEMBANGAN
KARAKTER BANGSA
Pentingnya pembangunan karakter bangsa itu dibentuk menjadi peraturan perundang-undangan dalam mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila yang merupakan jati diri dan
karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan
membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan
internal dan antarumat beragama, melaksanakan interaksi
antarbudaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai
bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
RANCANGAN PERPRES
DALAM PENGEMBANGAN
KARAKTER BANGSA
Pembangunan jati diri bangsa perlu dilakukan melalui
transformasi, revitalisasi, dan reaktualisasi tata nilai budaya bangsa yang mempunyai potensi unggul dan menerapkan nilai modern yang membangun. Hal ini untuk memperkuat jati diri dan kebanggaan bangsa, pembangunan dalam mewujudkan
masyarakat Indonesia yang berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab yang dicirikan dengan watak dan
perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi iptek.
1. Mengoordinasikan pelaksanaan dan pengendalian kebijakan nasional pembangunan karakter bangsa;
2. mengoordinasikan dan menyinkronisasikan penyusunan dan pelaksanaan program dan kegiatan terkait
dengan pembangunan karakter bangsa;
3. menyusun rencana aksi nasional pembangunan karakter bangsa dan mengendalikan pelaksanaannya; dan
4. melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan karakter bangsa.