• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. implementasi kurikulum pembelajaran. Selain itu, penulisakan menampilkan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PROSEDUR PENELITIAN. implementasi kurikulum pembelajaran. Selain itu, penulisakan menampilkan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

37

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu metode penelitian yang mengedepankan deskripsi suatu penelitian secara tertulis. Hal ini sebagai konsekuensi pengambilan penelitian mengenai analisis implementasi kurikulum pembelajaran. Selain itu, penulisakan menampilkan sebagian data yang kecenderungannya berpihak pada kuantitatif yang hanya digunakan sebagai pendukung penelitian.

Secara umum, penelitian kualitatif memiliki banyak definisi. Ghonny dan Almanshur menyebut penelitian kualitatif sebagai suatu penelitian yang diperuntukkan memahami fenomena yang dialalmi oleh subjek penelitian, baik berupa perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan sebagainya. Richie mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai upaya menyajikan dunia sosial beserta perspektif dengan melihat aspek konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Sedangkan Denzin dan Lincoln memaparkan penelitian kualitatif sebagai salah satu penelitian yang sering menggunakan latar belakang alamiah, dengan artian bahwa penelitian tersebut diarahkan untuk menafsirkan sebuah atau beberapa fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan melibatkan berbagai macam teknik pengambikan data yang telah ditentukan.1 Oleh sebab itu,

1 Umar Sidiq dan Moh. Miftachul Choiri. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang

(2)

penelitian kualitatif sering digunakan sebagai bagian dari pengeksplorasi perilaku, perspektif dan pengalaman orang-orang yang mereka tuju. Dasar dari penelitian kualitatif terletak pada pendekatan interpretatif terhadap realitas sosial yang terjadi di lapangan.2

B. Latar Penelitian

Latar penelitian yang penulis lakukan di SMP Plus An-Nur Al-Munir di Dusun Banjar Patoman Desa Amadanom Kecamatan Dampit Kabupaten Malang. Sekolah tersebut merupakan bagian dari Yayasan Pondok Pesantren Al-Munir dan berdiri tahun 2014.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian pada dasarnya merupakan segala informasi atau bahan yang disediakan guna dicari, dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti sebagai pembuktian bahwa penelitian yang dilakukannya bersumber dari bahan-bahan tersebut.3 Data bersumber dari teks, foto, cerita, gambar, dokumen terkait ataupun segala sesuatu yang mendukukng dalam suatu penelitian. Data penelitian kualitatif biasanya menghindari angka atau hitung-hitungan. Data dapat dikumpulkan jika tujuan penelitian jelas dan sumber data telah diidentifikasi, dihubungi serta mendapatkan persetujuan atas keinginan rnereka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.4

2 Sari Wahyuni. Qualitative Research Method. Jakarta: Salemba Empat. 2012. Hal 1-2.

3 Farida Nurgrahani. Metode Penelitian Kualitatif untuk Penelitian Pendidikan Bahasa Hal.

107. (lppm.univetbantara.ac.id/data/materi/Buku.pdf, diakses 14 Desember 2018)

4 J. R. Raco. Metode Penelitian Kualitatif; Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya.

(3)

Untuk mengumpulkan data-data tersebut yang menjadi pendukung penelitian ini, penulis menggunakan cara-cara berikut:

1. Observasi

Observasi (Inggris: Observation) merupakan teknik penelitian yang menggunakan pengamatan terhadap objek yang diteliti. Pada awalnya, observasi lebih cenderung kepada penelitian kebudayaan dan etnik, yang bertujuan untuk memahami suatu cara hidup dan pandangan masyarakat tertentu. Namun, teknik ini melebar ke penelitian-penelitian lain seperti penelitian pendidikan dan sosial.5

Observasi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :6

• Partispatif. Dalam mengumpulkan data penelitian jenis ini, peneliti harus terlibat dan berbaur sebagai objek penelitian. Jadi, pengumpulan data harus lengkap, tajam dan detail sehingga mendapatkan data yang valid. Ada penggolongan pengumpulan data jenis ini, diantaranya partisipatif pasif (mengobservasi tanpa terlibat menjadi objek penelitian), moderat (mengobservasi dengan menjadi dirinya bagian dari penelitian maupun di luarnya), aktif (terlibat langsung menjadi objek penelitian) dan lengkap (keterlibatan peneliti secara penuh); • Samar-samar atau terus terang. Pengumpulan data jenis ini menuntut

peneliti mengumpulkan data apa adanya sesuai kondisi dan situasi data tersebut diambil. Namun, jenis ini menuai permasalahan apabila

5 Syamsuddin dan Vismaia S. Damaianti. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung:

Remaja Rosdakarya. 2011. Hal. 99-100.

6 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

(4)

peneliti mengungkap data-data rahasia hingga pengumpulan data jenis ini kurang sesuai dan lebih banyak dijauhi;

• Tak berstruktur. Jenis pengumpulan data ini sebenarnya merupakan hasil ketidakjelasan peneliti dalam penelitian. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan tentang apa yangdi observasi, sehingga terjadi pengembangan observasi . Penggunaan instrumen observasi yang baku tidak dilaksanakan, sebaliknya hanya menggunakan rambu-rambu observasinya saja.

Tahapan observasi, menurut Spradley (1980), dibagi menjadi tiga bagian. Di antaranya: 1) observasi deskriptif, yaitu meneliti objek penelitian berupa situasi sosial yang bisa dilihat, didengar dan dirasakan; 2) observasi terfokus, yaitu menyederhanakan observasi dan fokus pada beberapa objek yang sekiranya mendekati apa yang diteliti; dan 3) observasi terseleksi, yaitu memilah dan memilih fokus penelitian yang telah dilakukan peneliti sehingga mendapatkan apa yang dicari dalam penelitiannya berupa pemahaman mendalam atau hipotesis. Sehingga, peneliti mengetahui, memahami, memperoleh dan menemukan hal-hal yang ada di lapangan selama penelitian dilakukan.7

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik ini dengan jenis partisipatif guna mengamati implementasi kurikulum pembelajaran pada objek penelitian, sehingga penulis mengetahui pelaksanaan implementasi kurikulum pembelajaran bahasa Arab secara langsung. Hal-hal yang

(5)

diamati dalam penelitian ini terkait pada pelaksanaan implementasi kurikulum di sekolah yang terdiri dari pengarahan tujuan kurikulum, materi atau isi yang digunakan sebagai pembahasan, pelaksanaan di kelas beserta metode yang digunakan, serta evaluasi berupa penugasan yang diberikan pendidik kepada peserta didik. Selain itu, penulis juga mengamati peran pendidik dalam melaksanakan implementasi kurikulum pembelajaran bahasa Arab, mulai dari sebelum pembelajaran hingga selesai.

2. Wawancara

Wawancara (Inggris: Interview) adalah cara pengumpulan data dengan pertemuan antara dua orang guna memberikan informasi dan ide melalui serangkaian pertanyaan dan jawaban. Tujuannya, dapat memperoleh hasil mengenai seseorang, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya yang sejalan dengan tema yang diangkat pewawancara.8

Sebelum mewawancarai objek penelitian, disusunlah pertanyaan yang akan diajukan. Banyak jenis pertanyaan yang bisa dipilih peneliti, antara lain pertanyaan tentang pengalaman objek yang ingin diketahui peneliti, pendapat objek mengenai satu hal yang sejalan dengan penelitian, perasaan (biasanya lebih mendalam dan jarang), pengetahuan tentang hal-hal yang sejalan dengan tujuan peneliti, indera (pertanyaan ini jarang

(6)

digunakan) dan latar belakang objek, baik geografis, pekerjaan, sejarah dan lain sebagainya.9

Dalam wawancara, terdapat empat macam, yaitu wawancara terstruktur, semi struktural, tak terstruktur dan informal. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan peneliti dengan menanyakan pertanyaan yang disusun sesuai tema yang telah ditentukan. Sedangkan semi struktural adalah wawancara yang dilakukan peneliti dengan menanyakan suatu hal tertentu dan memunculkan pertanyaan-pertanyaan lain sehingga peneliti mendapatkan data yang lebih. Pada wawancara tak terstruktur, peneliti menanyakan secara bebas pertanyaan yang diutarakan kepada objek secara spontan guna mendapatkan hal-hal yang diperlukan peneliti. Dan wawancara informal dilakukan saat peneliti memerlukan data lebih atau data pelengkap namun tidak dilakukan secara formal. Sebagai jalan tengahnya, kedua pihak bertemu dalam suasana santai seperti bincang-bincang biasa, alias tidak formal.10

Pada penelitian ini, penulis memilih teknik wawancara semi terstruktur, untuk mengetahui kurikulum pembelajaran bahasa Arab secara mendalam di sekolah bersangkutan. Dalam penelitian ini, penulis mewawancarai Imron Rosyadi pendidik bahasa Arab di sekolah tersebut, selain juga kepada kepala sekolah sebagai pelengkap. Secara terperinci, wawancara kepada pendidik membicarakan terkait pada kurikulum yang

9 Ibid. Hal 322-326.

(7)

digunakan dan alasannya, penggunaan kurikulum sejak sekolah didirikan hingga saat penulis melaksanakan penelitian ini, pelaksanaannya di kelas (dari perencanaan hingga akhir kegiatan), sampai pada cara menilai tugas peserta didik secara saksama dan teliti. Penulis juga menanyakan permasalahan yang dihadapi pendidik dan upayanya menghadapi implementasi kurikulum pembelajaran bahasa Arab di sekolah tersebut. 3. Dokumentasi

Dokumentasi atau dokumen merupakan catatan suatu peristiwa mengenai suatu hal yang telah lalu; berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya seseorang. Dalam penelitian, hasil observasi dan wawancara belumlah jelas dan kredibel apabila tidak didukung oleh teknik pengumpulan data ini. Di samping menjadi pendukung, dokumentasi dijadikan sebagai bukti bahwa penelitian yang dilakukan benar-benar ada. Walaupun pada beberapa keadaan dokumentasi ada unsur “pencitraan”, namun sebagian peneliti tetap mengunakan ini sebagai penegas data dalam penelitiannya.11

11 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

(8)

Ada beberapa jenis dokumen yang perlu diketahui, antara lain:12 • Dokumen Resmi, yang dikeluarkan atau diterbitkan oleh suatu

lembaga atau instansi tertentu yang berisi catatan, petunjuk, aturan, disiplin dan keadaan lembaga tersebut dan bersifat formal. Dokumen resmi terbagi menjadi dua, yaitu dokumen internal seperti buku laporan, surat keputusan, tata tertib dan memorandum; dan dokumen eksternal seperti surat kabar, majalah dan jurnal.

• Dokumen Pribadi, atau dokumen yang dimiliki seseorang yang berisi suatu peristiwa, pengalaman dan perasaanya tentang suatu hal tertentu. Misalnya berupa buku harian, surat pribadi dan foto atau video.

• Data Fisik, merupakan data yang berwujud nyata dilihat. Contoh situs, perpustakaan, sekolah, tempat ibadah dan lain-lain.

• Data Arsip Penelitian, yaitu data yang memuat hasil penelitian sebelumnya yang menjadi rujukan bagi penelitian selanjutnya. Contohnya hasil penelitian mengenai pembelajran bahasa Indonesia yang dapat diunduh melalui laman-laman perguruan tinggi yang dikehendaki.

Dalam penelitian kali ini, penulis menggunakan teknik ini, khususnya dokumen pembelajaran seperti Silabus, Rencana Program Pembelajaran (RPP), bahan ajar yang digunakan dan data evaluasi berupa

12 Nurul Ulfatin. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang Pendidikan, Teori dan

(9)

nilai hasil belajar peserta didik. Dokumen-dokumen tersebut menjadi tolok ukur penulis melihat implementasi kurikulum pembelajaran di sekolah tersebut, apakah sesuai dengan pedoman yang berlaku atau tidak. Selain itu, penulis melampirkan foto-foto lapangan saat implementasi kurikulum pembelajaran dilaksanakan di kelas yang menjadi bukti yang mendukung implementasi kurikulum pembelajaran bahasa Arab benar-benar berjalan di sekolah tersebut.

D. Analisis Data

Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun data hasil pengambilan data secara sistematis dengan mengorganisasikan data ke beberapa kategori, menjabarkan pada setiap kategori, menyusun pola analisis dan menyimpukan data, sehingga dapat dipahami dan temuannya dapat dipublikasikan kepada orang lain. Data yang dianalisis menjadi penting karena digunakan sebagai bahan kritis penelitian, terutama penelitan yang penulis lakukan.13

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisa data dengan model Miles dan Huberman (1989). Hal ini ditujukan untuk mengetahui dan menyimpulkan pembelajaran bahasa Arab pada objek bersangkutan. Model analisis data ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:14

13 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta. 2015. Hal 334.

14 Ahmad Rijali. Analisis Data Kualitatif. Dalam Alhadharah, Volume 17, Nomor 33.

(10)

a. Pengumpulan data

Pengumpulan data sering dikaitkan dengan teknik pengambilan data dan sumber-sumber data yang diambil, baik berupa observasi, dokumentasi maupun hasil tatap muka dengan objek penelitian dalam sebuah catatan lapangan. Catatan lapangan sendiri ditulis secara naratif dan terbagi atas tiga bagian, yaitu catatan fakta berupa hasil observasi dan wawancara, catatan teori berupa hasil analisis peneliti mengenai penelitinnya dan catatan metodologis berupa pengalaman peneliti dalam menerapkan metode pengambilan data.

Langkah mengumpulkan data untuk dianalisis adalah mengetahui dan mengambil data dari sumber data terlebuh dahulu. Ada dua sumber data yang harus dikumpulkan, yaitu berupa kata-kata, tindakan dan tambahan. Sumber data kata-kata merupakan hasil tatap muka dengan objek penelitian melalui wawancara, sedangkan sumber data tindakan diperoleh dari gerak gerik objek penelitian sewaktu melakukan sesuatu berkaitan dengan penelitian melalui pengamatan. Adapun sumber data tambahan diperoleh dari data-data pendukung seperti dokumen tertulis (dokumen resmi, buku dan sumber tertulis lainnya) dan dokumentasi (foto atau video). Setelah pengumpulan data dari sumber-sumber tersebut dianggap cukup, maka data bisa direduksi untuk diambil kesimpulan penelitian.

Pengumpulan data harus menyertakan catatan lapangan sebagai bukti bahwa data tersebut benar-benar ada dan harus berisi hal-hal

(11)

penelitian secara rinci dan detail. Sebagai instrumen utama penelitian, catatan lapangan terbagi atas beberapa bagian, antara lain 1) catatan fakta berupa hasil pengamatan dan wawancara dalam bentuk kutipan langsung, 2) catatan teori berupa hasil analisis peneliti dengan merumuskan dan membentuk pola hubungan antar kategori atau tema penting selama di lapangan, dan 3) catatan metodologis berupa pengalaman peneliti menerapkan metode penelitian di lapangan, baik secara deskriptif maupun bentuk-bentuk lainnya.

Dalam pengumpulan data, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Selain memeriksa keabsahan data penelitian yang dikumpulkan dengan teliti dan cermat, keberadaan dan ketekunan peneliti di lapangan menjadi hal utama dalam mengumpulkan data penelitian dengan mengedepankan sejumlah data yang ada. Memeriksa keabsahan data juga harus melalui bebrapa tahapan, diantaranya keikiutsertaan peneliti di lapangan, membandingkan antara data yang diperoleh melalui waktu dan alat, kecukupan referensi yang berkaitan dengan penelitian, penguraian data secara rinci hingga audit data berdasarkan kriteria yang ditentukan dan data yang telah dikumpulkan, baik itu data mentah, data reduksi maupun kesimpulan sementara penelitian yang masih perlu peninjauan lanjutan. b. Reduksi data

Setelah semua data penelitia diperoleh dan dikumpulkan, maka langkah selanjutnya adalah mereduksi data. reduksi data sendiri merupakan proses pemilihan, penyederhanaan, pengabstrakan dan

(12)

transformasi data mentah yang terdapat pada pengambilan data pada objek penelitian. Langkah ini perlu dilakukan sebab data yang diperoleh di lapangan seringkali berbentuk kompleks dan rumit. Data yang diperoleh tersebut biasanya berisi banyak sekali kata-kata maupun angka yang masih perlu dipilah dan dibagi sesuai ketentuan yang ditentukan peneliti. Reduksi data juga merupakan proses berpikir yang memerlukan kecerdasan dan wawasan luas serta mendalam. Oleh sebab itu, reduksi data merupakan langkah penting dalam menyajikan data secara jelas sehingga mendapatkan kesimpulan sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Proses reduksi data berlangsung terus menerus, bahkan sebelum data-data tersebut benar-benar terkumpul sempurna. Saat peneliti telah mengumpulkan data yang cukup, maka data tersebut diseleksi antara data yang penting, pendukung dan tidak penting. Setelah itu, data-data yang penting dan pendukung diringkas dalam uraian singkat agar dipahami sebagai data penelitian. Setelah itu barulah dibagi berdasarkan kategori dan tema-tema yang ada dalam penelitian dengan pola luas. Sebagai contoh, saat seorang peneliti meneliti pembelajaran di sebuah sekolah dengan sejumlah data yang telah diperoleh, maka peneliti menyeleksi data hanya pada hal-hal yang penting dalam pembelajaran beserta faktor-faktornya. Setelah dijadikan ringkasan, peneliti menggolongkan data menjadi beberapa bagian berdasarkan komponen pembelajaran seperti kurikulum, organisasi, proses pelaksanaan hingga evaluasi.

(13)

c. Penyajian data

Langkah setelah mereduksi data adalah penyajian data atau display data. kegiatan tersebut berbentuk mengumpulkan data yang telah dikumpulkan dan dihubungkan secara tersusun antara satu bagian kategori atau kelompok data tertentu dengan yang lain sehingga memberi kemungkinan untuk ditarik kesimpulan dan pengambilan tindakan. Melalui penyajian data semacam itu maka data-data penelitian mengalami pengorganisasian dan tersusun dalam suatu pola yang saling berhubungan sehingga dapat dipahami oleh peneliti.

Secara umum, bentuk penyajian data berupa narasi dengan menampilkan data-data lapangan, grafik, tabel, bagan dan jaringan tertentu. Dalam penelitian kualitatif, bentuk penyajian data, sebagaimana pernyataan Miles (dalam Sarwono, 2006:227), adalah dengan teks naratif, disamping juga data berupa bagan dan pola hubungan digunakan sebagai pendukukng penyajian data tersebut.15 Merujuk contoh pada poin reduksi data, setelah data-data pembelajaran direduksi menjadi beberapa bagian berdasarkan komponennya, peneliti menghubungkan antar komponen tersebut secara berurutan, dimulai dari kurikulum yang dipakai, perencanaan, pelaksanaan sampai evaluasi. Untuk memudahkan penjelasan mengenai hubungan antar komponen pembelajaran, peneliti

15 Sidiq, Umar dan Moh. Miftachul Choiri. Metode Penelitian Kualitatif di Bidang

(14)

perlu membuat narasi secara deskriptif, disamping juga menyajikan bukti pendukung seperti gambar, tabel, persentase dan lain-lain.

d. Simpulan

Setelah semua langkah-langkah pada poin-poin di atas dilakukan, tahapan terakhir menganalisis data adalah menyimpulkan data yang telah diambil pada objek penelitian. Penarikan kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan permasalahan sejak awal dan biasanya bersifat sementara, sehingga kegiatan ini harus dilakukan terus menerus selama peneliti berada di lapangan untuk menemukan kesimpulan tetap. Kesimpulam dirupakan secara deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya samar-samar menjadi terang dan jelas serta didukung dengan bukti pendukung sebagai penguat kesimpulan. Oleh karena itu, kesimpulan harus mempertimbangkan kelonggaran, keterbukaan dan skeptis dengan menyajikan kesimpulan yang sudah disediakan.

Penarikan kesimpulan dalam analisis data harus melalui verifikasi. Verifikasi dalam analisis data dilakukan selama penelitian berlangsung dengan cara memikirkan ulang penelitian yang dilakukan, meninjau ulang dengan melihat kembali catatan lapangan hasil pengunpulan data berdiskusi atau bertukar pikiran dengan sesama peneliti atau ahli penelitian terkait dan mengupayakan untuk mendapatkan data lainnya sehingga peneliti menemukan hal yang sesuai dengan penelitian.

(15)

Bagan 1. Analisis Data Model Miles dan Huberman

Simpulan

Pengumpulan

Data

Reduksi Data

Penyajian Data

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu aspek dari kompetensi sosial menurut Clikeman (2007) adalah bahasa dan kemampuan berkomunikasi dimana kemampuan untuk mengerti apa yang dimaksudkan oleh orang

Pengaruh pemakaian ESD (Nozzle, Boss Cap Fins) pada Propeller terhadap bentuk aliran fluida yang dihasilkan terlihat pada aliran di ujung hub, pada convensional

“ Pemerintah dan Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya berkewajiban melindungi Usaha Tani yang dilakukan oleh Petani sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) dalam

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: apakah ada pengaruh dan perbedaan yang efektif terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi terhadap kemampuan

Gangguan kepribadian ini dapat dialami oleh anak-anak permisif, karena mereka diasuh de- ngan kebebasan yang berlebihan tanpa ada batasan dan kontrol dari pihak orang tua,

Tulisan saya di blog sebaiknya ya dibaca di web (jangan dibaca di peranti mobile karena melelahkan, kecuali sabak digital) karena di dalamnya ada tautan, penanda ( tags ),

Dengan suhu pembakaran yang rendah sistem fluidisasi dapat digunakan batubara kualitas rendah tanpa menimbulkan masalah terak, karena karbon dan abu yang terikat di dalam gas

Kawasan ekowisata MCT Jenu sebagai tempat konservasi hutan mangrove, berdasarkan topografinya merupakan daerah datar yang rawan dilanda banjir rob karena pasang