• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengolahan tanah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pengolahan tanah"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM

(AGT 223) ACARA I PENGOLAHAN TANAH Semester: Genap 2009/2010 Oleh:

Nama : Nitta Hita Pawitra NIM : A1L008084

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kegiatan bercocok tanam, tanah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman. Dalam hal ini dimaksudkan tanah mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tanaman, antara lain:

1. Sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar, 2. Menyediakan unsure hara dan air bagi tanaman, 3. Menyediakan udara bagi akar tanaman,

4. Merupakan media bagi pertumbuhan flora dan fauna, khususnya mikroflora dan mikrofauna yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Sifat fisik dan kimia tanah sangat erat hubungannya dengan jenis kondisi tanah serta iklim setempat, dimana langsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Sifat tanah yang baik selain dipengaruhi oleh bahan induk dan proses pembentukannya juga oleh tindakan pengolahan tanah. Sturktur, tekstur dan solum tanah mempengaruhi aerasi tanah, perkembangan atau dalamnya perakaran dan perkembangan faktor biotis. Dari wacana diatas maka dalam budidaya tanaman masalah pengolahan tanah perlu mendapat perhatian.

Kegiatan pengolahan mempunyai maksud untuk memecahkan gumpalan tanah menjadi gembur dan mengatur permukaan tanah sehingga sesuai untuk ditanami. Menurut intensitasnya pengolahan tanah dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: no tillage (tanpa olah tanah), minimum tillage (pengolahan tanah minimal), dan maximum tillage (pengolahan tanah intensif).

B. Tujuan

Diharapkan setelah praktikum mahasiswa mampu memahami dan melakukan pengolahan tanah dengan baik.

(3)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting, yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman. Bila tanah salah digunakan, tanaman jadi kurang produktif, bila ditangani secara berhati-hati dengan memperhatikan sifat fisik dan biologisnya, akan terus-menerus menghasilkan tanaman dalam beberapa generasi yang tidak terhitung. Untuk mencapai tujuan tersebut biasanya pengolahan tanah dilakukan beberapa kali (Sosroatmodjo, 1980).

Untuk pengusaha pertanian, tanah adalah lapisan atas bumi yang dapat diolah menurut kepentingannya (AAK, 1984). Menurut Haryadi (1979), tanah merupakan komponen hidup dari lingkungan yang penting yang dapat dimanipulasi untuk mempengaruhi penampilan tanaman.

Pengolahan tanah merupakan kebudayaan yang tertua dalam pertanian dan tetap diperlukan dalam pertanian modern. Harjadi (1988), mendefinisikan pengolahan tanah sebagai setiap manipulasi mekanik terhadap tanah yang diperlukan untuk menciptakan keadaan tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk menyiapkan tempat pesemaian, tempat bertanam, menciptakan daerah perakaran yang baik, membenamkan sisa tanaman, dan memberantas gulma.

Soenardi 1977, mengatakan mengolah tanah adalah untuk menciptakan sifat olah yang baik, dan sifat ini mencerminkan keadaan fisik tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Cara pengolahan tanah sangat mempengaruhi struktur tanah alami yang baik yang terbentuk karena penetrasi akar atau fauna tauna, apabila pengolahan tanah terlalu intensif maka struktur tanah akan rusak.

(4)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sebidang tanah.

B. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah cangkul, sabit, dan tali raffia.

C. Cara Kerja

1. Pengolahan tanah dilakukan dalam dua tahap, yaitu pengolahan tanah I bertujuan untuk membajak tanah dan menghilangkan gulma yang tumbuh. 2. Pengolahan tanah II bertujuan untuk menggemburkan dan menghaluskan

tanah sehingga tanah menjadi gembur dan rata.

3. Pengolahan tanah II dilakukan sampai tanah siap untuk ditanami. 4. Dibuat plot/petak percobaan dengan ukuran petak 4mx3,2m.

(5)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

1. Struktur tanah sebelum diolah

a. Beberapa vegetasi gulma tumbuh di areal/petak sawah. 1) Cyperus rotundus (tekian)

2) Solunia molesta (daun lebar)

3) Imperata sykindrica (rumput-rumputan) b. Struktur tanah cukup pejal (tidak gembur)

 kurangnya unsure hara dalam tanah (BO) c. Saluran pengairan (irigasi) belum baik

 permukaan tanah rata (belum terbentuk parit) d. Adanya batu-batu kecil disekitar petak

e. Aerasi kurang baik

 pori-pori tanah tertutup

2. Struktur tanah setelah pengolahan

a. Sturktur tanah menjadi remah (gembur)

 adanya perubahan sifat fisis, kimia, dan biologis tanah  pecahan agregat tanah menjadi lebih halus

b. Aerasi baik, pori-pori tanah terbuka

 adanya pertukaran, sirkulasi udara dan air lebih leluasa masuk ke dalam tanah.

c. Tidak tersedia gulma

 pengolahan mekanik (sanitasi)

(6)

B. PEMBAHASAN

Mengolah tanah dapat dilakukan dengan menggunakan alat pertanian yang telah tersedia sehingga diperoleh susunan tanah yang sebaik-baiknya ditinjau dari struktur maupun porositas tanah. Dalam praktikum pengolahan tanah kali ini dilakukan dengan tenaga manusia. Alat yang digunakan juga sederhana yaitu cangkul, sabit dan pancong.

Pengolahan tanah dimaksudkan untuk memecahkan gumpalan tanah agar tanah menjadi gembur dan memperbaiki permukaan supaya baik untuk kegiatan penanaman. Selain untuk tujuan penggemburan tanah, pengolahan tanah juga dimaksudkan untuk mensuplai secara baik unsur-unsur hara yang terkandung didalam tanah tersebut untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Tujuan pengolahan tanah menurut Soekardi ( 1986 ) adalah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik karena adanya pengolahan tanah memungkinkan peredaran air, udara dan suhu didalam tanah menjadi lebih baik.

2. Meningkatkan sifat-sifat fisik tana, menjamin memperbaiki struktur dan porositas tanah sehingga antara pemasukan air dan pengeluarannya menjadi seimbang, berarti cepat basah dan optimal yang berarti akan menjamin aktifitas biologi akan menjadi optimal pula.

Untuk mendapatkan kondisi tanah yang optimal sesuai untuk pertumbuhan tanaman, perlu mempersiapkan tanah sebagai lahan atau tempat budidadaya dengan sebaik-baiknya dan melalui tahap memperhatikan beberapa faktor, yaitu kedalaman tanah, kemiringan lahan atau kelerengan dan tenaga kerja yang digunakan.

Pada praktikum Budidaya Tanaman Semusim pengolahan tanah yang dilakukan adalah dengan membuat bedengan. Kegiatan pembuatan bedengan dimaksudkan agar tanah menjadi lebih tinggi, menjadi lebih gembur dan remah

(7)

dibandingkan dengan tanah yang belum dilakukan pengolahan. Selain untuk tujuan tersebut pengolahan tanah yang dilakukan mempunyai tujuan untuk mengurangi populasi gulma yang sebelumnya banyak terdapat pada tanah yang belum mengalami pengolahan. Pengendalian gulma dilakukan dengan cara manual yaitu dengan pencabutan gulma dengan tenaga manusia serta menggunakan pancong atau cangkul. Hal yang sama dilakukan dengan tenaga manusia untuk pembuatan bedengan.

Maksud pembuatan bedengan yaitu:

1. Memudahkan pembuangan air hujan melalui jalan antar petakan.

2. Mempermudah pemeliharaan karena kita bisa berjalan lewat antara bedengan .

3. Mempermudah meresapnya air hujan atau pengairan.

4. Menghindari terinjak-injaknya tanah antara tanaman hingga menjadi padat.

Tanah yang diolah maka pada sifat-sifat fisik tanah tersebut akan terjadi perubahan dimana sebelumnya sifat tersebut berkurang karena sudah digunakan untuk bertanam ataupun belum digunakan. Tanah yang sudah diolah dan dibersihkan dari herba-herba serta tanaman lainnya yang akan mengganggu tumbuhnya tanaman, maka akan terlihat perbedaan sifat-sifatnya dengan tanah sebelum dicangkul atau diolah.

Menurut Aak (1983). secara keseluruhan pengolaan tanah bertujuan: 1. Meningkatkan sifat-sifat fisik tanah yaitu menjamin memperbaiki struktur

dan porositas, sehingga antara pemasukan air dan pengeluarannya menjadi seimbang yang berarti cepat basah dan cepat mengering dalam artian untuk kehidupan tanaman, begitu pula peredaran udara menjadi optimal yang berarti akan menjamin aktifitas biologi menjadi optimal pula,

2. Pertumbuhan tanaman menjadi baik, dan

(8)

BAB V KESIMPULAN

1. Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki keadaan fisik tanah agar dapat ditanami tanaman dan berproduksi secara optimal.

2. Pengolahan tanah yang dilakukan dengan menggunakan cara manual yaitu dengan bantuan cangkul.

3. Pertumbuhan tanaman yang baik dipengaruhi oleh kondisi atau keadaan tanah yang baik pula.

(9)

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1983. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius : Yogyakarta. AAK. 1984. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius : Yogyakarta.

Harjadi, M. M. Sri Setyati. 1988. Pengantar Agronomi. PT, Gramedia: Jakarta. Sasroatmodjo, Pribadyo.L.A. 1980. Pembukaan Lahan dan Pengolahan Tanah.

Penunjang Pembangunan Nasional : Jakarta.

(10)

LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM

(AGT 223) ACARA II PENANAMAN Semester: Genap 2009/2010 Oleh:

Nama : Nitta Hita Pawitra NIM : A1L008084

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penanaman merupakan langkah awal bagi tanaman untuk memulai kehidupannya di tempat yang tetap. Maksud dari penanaman adalah memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya dengan mutu yang sebaik-baiknya Menanam merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam usaha produksi tanam. Kekeliruan yang terjadi pada tahap ini bukan saja dapat menurunkan produksi, melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh atau mati sebelum menghasilkan.

Untuk meningkatkan hasil produksi, tata cara penanaman harus diperhatikan. Cara penanaman benih tanaman berbeda, maksudnya benih dapat ditanam dengan dua cara. Cara tersebut adalah langsung ditanam pada media tanam atau melalui persemaian terkebuh dahulu. Tanaman yang ditanam dengan tata cara yang benar sesuai dengan ketentuan akan menghasilkan produksi tanaman yang baik dan maksimal.

Waktu tanam dan persiapan tanah merupakan menjadi faktor yang utama dalam penanaman, selain itu benih juga berpengaruh terhadap hasil tanam. Pemilihan varietas benih yang mempunyai kualitas baik akan mempengaruhi hasil produksi yang baik pula. Dalam penggunaan varietas unggul perlu diperhatikan cara mempertahankan kemurnian varietas agar nutu dan kualitas hasil tetap terjaga.

B. TUJUAN

Tujuan praktikum kali ini yaitu :

1. Mempelajari cara menanam dari golongan tanaman semusim.

2. Mempelajari cara menanam dengan bahan tanam yang berbeda-beda. 3. Mempelajari pengaruh beberapa macam perlakuan yang dicoba terhadap

(12)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Di Indonesia jagung memegang peranan kedua sesudah padi. Sebagai bahan makanan, gizi jagung tidak kalah bila dibandingkan dengan beras. Jagung dapat digunakan untuk makanan ternak, bahan dasar industri, minuman dan lain-lain. Dengan terus meningkatnya pertumbuhan penduduk serta berkembangnya usaha peternakan dan industri yang menggunakan bahan baku jagung, maka kebutuhan jagung akan semakin meningkat (Akil, 2005).

Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang menurunkan berbagai kedelai yang kita kenal sekarang (Glycine max (L) Merril). Berasal dari daerah Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, yang dibudidayakan mulai abad ke-17 sebagai tanaman makanan dan pupuk hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke Indonesia berasal dari daerah Manshukuo menyebar ke daerah Mansyuria: Jepang (Asia Timur) dan ke negara-negara lain di Amerika dan Afrika (Aak, 1989).

Penanaman adalah memindahkan bibit atau benih dari persemaian atau memindahkan benih dari gudang tempat menyimpan langsung ke lahan. Penanaman merupakan langkah awal bagi tanaman untuk memulai kehidupannya di tempat yang tetap. Menanam merupakan pekerjaan yang sangat penting dalam usaha bercocok tanam. Kekeliruan-kekeliruan yang terjadi pada tahap ini bukan saja dapat menurunkan produksi melainkan juga dapat menyebabkan tanaman tidak tumbuh atau mati sebelum menghasilkan (Harjadi, 1979).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan supaya tanaman dapat tumbuh dan memberikan hasil yang baik, dalam arti tanaman yang ditanam dapat tumbuh sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan hasil yang optimal. Faktor-faktor tersebut antara lain :

(13)

1. Tanah

Kondisi tanah harus diatur agar fungsi tanah dapat berperan sebagaimana mestinya. Untuk mendapatkan kondisi tanah yang baik seharusnya untuk pengolahan tanah dilakukan dengan baik pula (AAK, 1984).

2. Jenis Tanaman

Setiap jenis tanaman menghendaki jenis penanaman yang berbeda. cara penanaman dilakukan dengan secara langsung atau dengan disemaikan terlebuh dahulu.

3. Bahan Tanam yang dipergunakan

Bahan tanam dapat menentukan cara menanam dan pertumbuhan tanaman. Misalnya tebu dengan stek pucuk dapat ditanam dengan direbahkan, tetapi bibit yang berupa rayungan harus ditanam tegak.

4. Musim dan Waktu Tanam

Tanaman yang ditanam tidak sesuai dengan musim tanam akan akan menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit/hama. Tiap tanaman memiliki waktu tanam yang berbeda.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan pada saat menanam, menurut Karnomo (1989) adalah:

1. Syarat hidup tanaman, terutama dalam hubungannya dengan keadaan iklim atau cuaca. Dalam hal ini perlu diperhitungkan agar saat menanam stadia perkembangan tanamannya sesuai dengan keadaan lingkungannya. Untuk tanaman yang membutuhkan sedikit air sebaiknya ditanam pada musim kemarau, sedangkan tanaman yang membutuhkan banyak air ditanam pada akhir musim kemarau. Tanaman yang memerlukan hari panjang sebaiknya ditanam pada bulan-bulan dimana foto periodnya panjang.

2. Serangan hama atau penyakit

Saat menanam sebaiknya diatur agar selama stadia perkembangan tanaman tidak banyak populasi hama atau penyakit. Hama biasanya akan menyerang tanaman lebih besar pada waktu stadia reprodiksi tanaman.

(14)

3. Pertimbangan ekonomi

Saat menanam suatu jenis tanaman dilakukan pada waktu petani tidak banyak menanamnya sehingga harga-harga tanamannya lebih tinggi karena jumlah permintaan akan hasil pertanian lebih banyak dari jumlah produksinya.

(15)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah benih kedelai, benih jagung, pupuk urea, SP 36, dan KCl.

B. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum adalah tugal, pancong, tali raffia, gembor dan cangkul.

C. Cara Kerja

1. Lahan diolah dengan baik, dibuat petakan sehingga siap untuk ditanami. 2. Benih jagung dipersiapkan.

3. Pupuk dipersiapkan sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan. 4. Lubang dibuat dengan tugal.

Tumpangsari Jagung Kedelai

Jarak tanam benih jagung 160 x 40 sedangkan jarak tanam untuk benih kedelai 40x20

5. Pupuk dasar diberikan pada saat tanam diletakkan 5 cm dari tanaman yaitu pupuk SP 36, Urea dan KCl.

(16)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN Keterangan:

α : lubang tanaman jagung x : lubang tanaman kedelai

Kebutuhan Benih Tumpangsari Jagung-Kedelai dan Pupuk Tumpangsari

a. Kebutuhan benih jagung x

m Jarak tana

lahan Luas

 jumlah biji perlubang

2 6400 000 . 128 2 40 160 8 , 12 x x x m   40 biji

b. Kebutuhan benih kedelai x

m Jarak tana

lahan Luas

 jumlah biji perlubang

2 800 000 . 128 2 20 40 8 , 12 x x x m   = 320 biji = 320 biji – 40 biji = 280 biji

c. Kebutuhan pupuk per petak =

ha 1 Luas hektar / dosis x luas petak 1. Tumpangsari jagung-kedelai Pupuk N kg x128.000cm 0,064kg 000 . 10 50  Pupuk P kg x128.000cm 0,096kg 000 . 10 75  

(17)

Pupuk K kg x128.000cm 0,064kg 000 . 10 50   Pupuk Urea 100 0,139 46 064 , 0 x kg urea/petak Pupuk SP 36 100 0,267 36 096 , 0   x kg urea/petak Pupuk KCl 100 0,139 46 064 , 0   x kg urea/petak B. PEMBAHASAN

Jagung (Zea mays) dalam bahasa Inggris disebut maice atau corn, berasal Amerika Tengah. Tanaman jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai makanan pokok di beberapa daerah di Indonesia. Dalam bentuk biji utuh, jagung dapat diolah misalnya menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan (pop corn dan jagung marning). Jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng, margarin, dan formula makanan. Pati jagung dapat digunakan sebagai bahan baku industri farmasi dan makanan seperti es krim, kue, dan minuman. Karena cukup beragamnya kegunaan dan hasil olahan produksi tanaman jagung tersebut diatas, dan termasuk sebagai komoditi tanaman pangan yang penting, maka perlu ditingkatkan produksinya secara kuantitas, kualitas dan ramah lingkungan /berkelanjutan (Subandi, 2003).

Menurut Effendi (1980), klasifikasi tanaman jagung adalah sebagai berikut: Divisio : Spermathophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledonenae Ordo : Graminae Famili : Graminaceae Subfamilia : Ponicoidae Genus : Zea

(18)

Kedelai merupakan bahan baku makanan yang bergizi seperti tahu dan tempe. Hampir semua lapisan masyarakat menyukai makanan yang terbuat dari kedelai. Bagi petani, tanaman ini penting untuk menambah pendapatan karena dapat segera dijual dan harganya tinggi. Tanaman ini dapat diusahakan di lahan pasang surut. Hasilnya cukup memadai, namun cara mengusahakannya berbeda daripada di lahan sawah irigasi dan lahan kering. Tanaman ini tidak tahan genangan. Oleh sebab itu, tidak dianjurkan menanam kedelai di lahan pasang surut yang bertipe luapan air A yang selalu terluapi baik saat pasang besar maupun pasang kecil (Wiroatmodjo, 1991).

Klasifikasi tanaman kedelai sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta

Classis : Dicotyledoneae Ordo : Rosales

Familia : Papilionaceae Genus : Glycine

Species : Glycine max (L.) Merill

Maksud dan tujuan praktikum Penanaman ini adalah mempelajari cara menanam berbagai jenis tanaman, baik dari golongan tanaman semusim maupun tahunan, mempelajari cara menanam tanaman dengan bahan tanam yang berbeda-beda dan mempelajari atau mengamati pengaruh beberapa macam perlakuan yang dicoba terhadap masing-masing tanaman.

Dalam menanam, yang perlu diperhatikan juga adalah pemupukan. Pemberian pupuk tergantung pada jenis tanaman yang akan dibudidayakan. Pemberian secara broadcast, menunjuk pada penebaran terserak dari bahan secara merata pada permukaan tanah, biasanya dilakukan sebelum tanaman ditanamkan. Pemberian pupuk yang lebih efektif yaitu cara topdressing, yaitu penempatan pupuk langsung di atas tanaman tumbuh. Bila tanaman peka terhadap kerusakan atau kebakaran pupuk, pupuk dapat ditempatkan sepanjang sisi tanaman sebagai side dressing. Cara ini sering dilaksanakan bersama penyiangan, jadi tercampur

(19)

dengan tanah. Pupuk dapat juga ditempatkan dalam jaluran tak terputus di antara barisan (band placement) atau dapat dijatuhkan di belakang bajak di dasar aluran, yang disebutplow –sole placement (Sri Setyati Harjadi, 1979).

Dalam penanaman benih jagung dan kedelai terlebih dahulu mengatur jarak tanamnya (Suminarti, 2000). Jarak tanam untuk benih jagung adalah 160 x 40 sedangkan jarak tanam untuk benih kedelai adalah 40 x 20. Setelah menentukkan jarak tanam dilanjutkan untuk pembuatan lubang tanamnya. Kebutuhan benih jagung pada sebidang lahan yang telah disediakan adalah sebanyak 40 benih dan untuk setiap lubang tanam diberikan masing-masing 2 benih per lubang. Sedangkan untuk kebutuhan benih kedelai dalam sebidang lahan yaitu sebanyak 280 biji. Setelah menentukkan kebutuhan benih dilanjutkan untuk menghitung kebutuhan benih per petak. Pupuk yanh digunakan dalam penanaman yaitu pupuk NPK seperti urea, KCl, dan SP 36. Pupuk yang digunakan dalam penanaman jagung hibrida untuk setiap petak ialah sebagai berikut Urea sebesar 0,139 kg, SP36 sebesar 0,267, dan KCl sebesar 0,139.

Penanaman dilakukan menggunakan system penanaman tumpangsari. Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya yang sama, seperti jagung dan kedelai. Pola tanam ini sebagai upaya memanfaatkan lahan semaksimal mungkin.

Pola tumpang sari bisa diterapkan untuk tanaman semusim yang umurnya tak jauh berbeda atau dengan tanaman berumur panjang yang nantinya menjadi tanaman pokok. Bila tumpang sari hanya dilakukan antar tanaman semusim maka setelah semua jenis tanaman dipanen diganti dengan tanaman baru. Inti penanaman memang untuk memperoleh sayurannya. Sedangkan tumpang sari dengan tanaman berumur panjang dimaksudkan sebagai pemanfaatan lahan saja.

(20)

Tanaman yang ditumpangsarikan hanya sebagai tanaman sela dari tanaman pokok yang belum besar. Tanaman utamalah yang dipertahankan (Karnomo, 1989).

Beberapa keuntungan menggunakan pola tanam tumpang sari:

1. mengurangi resiko kegagalan panen. Apabila salah satu tanaman tidak memberikan hasil, masih ada kemungkinan tanaman kedua atau ketiga yang akan memberikan keuntungan.

2. pemanfaatan tanah yang lebih baik pada satuan waktu yang sama

3. pola tanam campuran mungkin dapat mempertahankan populasi serangga hama (kutu daun, thrips) dan infeksi virus pada tingkat yang rendah tetapi hal ini belum jelas dibuktikan dalam percobaan.

4. pola tanam yang rapat akan mencegah erosi tanah. Kerugian dari pola tanam tumpang sari:

1. penyemprotan dengan pestisida sering kali tidak diperlukan untuk masing-masing tanaman.

2. pola tanam campuran adalah bertentangan dengan pola pergiliran tanaman atau membuat pola pergiliran tanaman menjadi sangat sulit.

3. pengendalian rumput-rumputan dan penggunaan alat-alat mekanisasi akan menjadi sulit pada pola tanaman campuran.

Selama pertumbuhan dan perkembangannya, tanaman membutuhkan unsur hara atau makanan. Berkurangnya zat-zat hara dari tanah tidak saja disebabkan penyerapan oleh tanaman, tetapi juga oleh penghanyutan dan pencucian ke bawah (perkolasi). Derajat hilangnya zat-zat hara dari tanah sangat bervariasi di antara tipe-tipe tanah, bergantung pada faktor-faktor iklim, topografi, jenis tanaman, dan cara bercocok tanam.

Dalam praktikum ini dilakukan pemupukan, tujuannya antara lain: 1. memberikan unsur hara yang cukup kepada tanaman agar produksi

meningkat atau mencapai titik optimal.

(21)

BAB V KESIMPULAN

1. Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu yang bersamaan atau agak bersamaan.

2. Untuk menentukan suatu sistem pertanaman yang akan digunakan, baik itu pola tanam monokultur atau pola tanam tumpang sari, perlu dipertimbangkan keuntungan dan kerugiannya.

3. Pupuk yang digunakan dalam penanaman jagung hibrida untuk setiap petak ialah sebagai berikut Urea sebesar 0,139 kg, SP36 sebesar 0,267, dan KCl sebesar 0,139.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1989. Kedelai. Yogyakarta: Kanisius.

Aak. 1984. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius : Yogyakarta.

Akil, M., M. Rauf, I.U. Firmansyah, A.F. Fadhly, Syafruddin, Faesal, R. Efendi, dan A. Kamaruddin 2005. Pengelolaan Hara, Air, dan Tanaman Jagung Mendukung Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Jagung. Laporan Akhir. Balai Penelitian Tanaman Serealia: Maros. 39 p.

Effendi, Suryatna. 1980. Bercocok Tanam Jagung. C.V.Yasaguna: Jakarta. Harjadi, M. M. Sri Setyati. 1979. Pengantar Agronomi. PT, Gramedia: Jakarta. Karnomo W.H, dkk. 1989. Diktat Pengantar Produksi Tanaman Agronomi.

Fakultas Pertanian Unsoed: Purwokerto.

Subandi, Zubachtirodin, S. Saenong, W. Wakman, M.Dahlan, M. Mejaya, I.U. Firmansyah, dan Suryawati. 2003. Highligth Balai Penelitian Tanaman Serealia 2002. Balai Penelitian Tanaman Serealia: Maros. p. 14-16.

Suminarti, E. N. 2000. Pengaruh Jarak Tanam dan Defoliasi Daun Terhadap Hasil Tanaman Jagung Zea mays Varietas Bisma. Habitat 11:110-117. Wiroatmodjo; Sulistyono, Eko. 1991. Perbaikan Budidaya Basah Kedelai. Buletin

(23)

LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM

(AGT 223) ACARA III PEMELIHARAAN TANAMAN Semester: Genap 2009/2010 Oleh:

Nama : Nitta Hita Pawitra NIM : A1L008084

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(24)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah ditanam, tanaman memerlukan pemeliharaan karena selama pertumbuhan kadang kala mengalami hal-hal yang kurang menguntungkan seperti : gangguan hama, gulma, iklim yang buruk, kekurangan air dan sebagainya. Gangguan tersebut dapat menurunkan mutu hasil. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan untuk menekan serendah mungkin faktor-faktor penghambat tersebut.

Yang dimaksud dengan pemeliharaan tanaman adalah semua tindakan manusia yang bertujuan untuk member kondisi lingkungan yang menguntungkan sehingga tanaman tetap tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil yang maksimal. Pada prinsipnya pemeliharaan tanaman menyangkut tindakan:

1. Crop management 2. Soil management 3. Pest management 4. Water management

Dalam hal ini, pemeliharaan tanaman sangatlah penting, karena merupakan salah satu faktor penentu dalam produktivitas tanaman. Semakin baik cara pemeliharaan tanamannya, maka semakin tinggi pula produktivitas tanaman dan begitu juga sebaliknya. Pemeliharaan tanaman disini dimaksudkan dengan semua tindakan manusia yang bertujuan untuk memberi kondisi lingkungan yang menguntungkan sehingga tanaman tetap tumbuh dengan baik dan mampu memberikan hasil atau produksi yang maksimal. Oleh karena itu, pemeliharaan sangatlah penting dalam proses budidaya tanaman karena merupakan salah satu faktor utama.

Menurut sifatnya, pemeliharaan tanaman dibedakan menjadi dua macam, yaitu;

(25)

a. Penyiangan b. Pemupukan

c. Pemberantasan hama da penyakit d. Irigasi dan drainase

2. Bersifat khusus, contohnya: a. Pemangkasan

b. Pembubunan

c. Pemberian seresah atau mulching

B. Tujuan

Mahasiswa dapat mempelajari berbagai macam pemeliharaan tanaman pada berbagai macam tanaman khususnya pada tanaman jagung dan kedelai.

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penggunaan bibit unggul, bercocok tanam yang baik, tata air yang baik, pemupukan dengan macam dan dosis yang tepat, serta pemberantasan hama dan penyakit. Semua itu adalah cara – cara pemeliharaan tanaman yang sering disebut dengan panca usaha tani (Sastroutomo, 1991). Selain lima cara di atas, tindakan yang juga termasuk dalam pemeliharaan tanaman adalah pendangiran pemangkasan. Pendangiran dimaksudkan agar tanah menjadi gembur dan bisa bernafas karena dengan pendangiran tanah dibalik.

Pelaksanaan pemeliharaan tersebut disesuaikan dengan jenis tanaman dan umur atau stadia pertumbuhan. Faktor keliling yang paling primer tersangkut dalam pemeliharaan tanaman yaitu : tanah yang memberi hara dan kelembaban disamping sebagai pendukung secara mekanik, energi penyinaran dalam bentuk panas cahaya, dan udara yang memberikan karbondioksida dan oksigen.

Melakukan pemeliharaan berarti harus mengetahui akan kebutuhan tanaman, baik pupuk, air, peptisida, dan unsur hara yang lain. Pupuk diperlukan oleh semua tanaman budidaya untuk pertumbuhannya, karena dalam pertumbuhannya, tanaman membutuhkan unsur – unsur hara atau mineral yang ada di dalam tanah (Aak, 1984).

Perlakuan terhadap tanaman saat pemeliharaan berbeda – beda tergantung dari jenis tanaman, iklim atau keadaan lingkungan sekitar tanaman itu tumbuh. Jadi keberhasilan tanaman tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik tetapi juga ditentukan oleh faktor lingkungan dan pemeliharaan yang diberikan. Pemeliharaan tanaman diberikan dengan harapan hasil tanaman yang diperoleh akan lebih baik bila dibandingkan dengan hasil tanaman tanpa pemeliharaan. Tujuan dari praktikum pemeliharaan tanaman ini adalahuntuk mempelajari berbagai macam pemeliharaan tanaman pada berbagai jenis tanaman (Harjadi, 1984).

(27)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pupuk NPK dan air.

B. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah tugal.

C. Cara Kerja

1. Pemeliharaan tanaman meliputi pemupukan, pengairan, dan pengendalian OPT.

2. Pemupukan dasar dilakukan serempak saat tanam kacang hijau. 3. Pupuk N saat tanam hanya diberikan 1/3.

4. Pada saat pemupukan, diberikan juga Furadan 3 G untuk mencegah hama dalam tanah.

5. Pemupukan susulan sebanyak 2/3 bagian pupuk N dilakukan pada saat awal primordial bunga.

6. Pemberian air dilakukan bila tanaman kekurangan air atau kekeringan, tergantung kepada curah hujan pada hari tersebut.

7. Pengendalian hama dan penyakit serta gulma dilakukan trgantung kepada serangan, dengan menggunakan pestisida.

(28)

BAB IV PEMBAHASAN

Pemeliharaan tanaman merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kondisi lingkungan yang baik bagi tanaman. Langkah-langkah konkrit yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman adalah penyiraman, pupuk dasar, penyulaman, penyiangan, rouguing, dan pemberian pupuk.

1. Penyiraman

Cara paling ekonomis dan praktis untuk memenuhi kebutuhan air pada budidaya tanaman semusim adalah dengan mengandalkan curah hujan atau saluran irigasi yang ada. Pada saat ini musim hujan jadi pelaksanaan penyiraman masih mengandalkan dari adanya hujan, namun apabila tidak hujan dilakukan penyiraman yang intensif. Apabila tanaman jagung kekurangan air pada masa pertumbuhan dan pembentukkan tongkol dapat menyebabkan tongkol menjadi kerdil dan akan tetap kerdil meskipun diberi perlakuan apapun. Sedangkan pada kedelai pengairan harus diperhatikan agar tanaman kedelai yang diharapkan bisa diperoleh, karena bila lahan kekurangan air maka kedelai tidak tumbuh secara optimal sehingga harus dilakukan penyiraman.

2. Pemberian pupuk

Tujuan dari pemupukan adalah membuat tanah menjadi subur dan mensuplai unsur-unsur hara yang kurang di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman. Pemupukan yang teratur akan menghasilkan tanah yang subur. Pemupukan juga harus sesuai dengan dosis, apabila terlalu banyak akan membuat tanah menjadi padat sehingga tanaman menjadi layu dan pada akhirnya dapat menimbulkan kematian. Dalam praktikum yang dilakukan menggunakan pupuk Urea, KCl, dan SP36.

(29)

3. Penyulaman

Penyulaman dilakukan bagi tanaman yang tidak tumbuh secara baik. Dimana penyulaman merupakan kegiatan penanaman kembali benih yang tidak tumbuh atau mengganti tanaman yang pertumbuhannya tidak sempurna (terhambat). Penyulaman dilakukan 17 hari setelah tanam. Hal ini sangat tepat karena waktu tersebut tanaman sudah mulai tumbuh secara merata. Dan bagi tanaman yang tidak tumbuh secara baik baru dilakukan penyulaman pada tanaman tersebut.

4. Penyiangan

Penyiangan sangat perlu dilakukan agar tanaman jagung dan kangkung tidak sampai terganggu tanaman liar (gulma). Gulma yang paling banyak terdapat pada lahan adalah rumput teki. Penyiangan dilakukan dengan cara membersihkan/ mencabuti tanaman liar (gulma). Gulma yang dibiarkan tumbuh akan menjadi pesaing bagi tanamn jagung maupun kangkung. Oleh karena itu penyiangan harus dilakukan sesering mungkin.

5. Rouguing

Rouguing adalah kegiatan membuang tanaman yang bersifat menyimpang dari tanaman yang diharapkan. Ini dapat dilihat antara lain dengan ciri-ciri sebagai berikut : penampilan yang terlalu subur dengan daun yang lebar, warna pangkal batang yang merah, serta warna bunga yang merah. Perlakuan ini dilakukan baik pada tanaman jantan maupun betina, berfungsi untuk menjaga kemurnian induk sebagai penghasil benih, dan dilakukan dengan kontrol setiap minggu.

(30)

BAB V KESIMPULAN

1. Pemeliharaan tanaman merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kondisi lingkungan yang baik bagi tanaman.

2. Langkah-langkah konkrit yang dilakukan dalam pemeliharaan tanaman adalah penyiraman, pupuk dasar, penyulaman, penyiangan, rouguing, dan pemberian pupuk.

3. Perlakuan terhadap tanaman saat pemeliharaan berbeda – beda tergantung dari jenis tanaman, iklim atau keadaan lingkungan sekitar tanaman itu tumbuh.

4. Pelaksanaan pemeliharaan tersebut disesuaikan dengan jenis tanaman dan umur atau stadia pertumbuhan.

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Aak. 1984. Dasar-dasar Bercocok Tanam. Kanisius : Yogyakarta.

Effendi, Suryatana. 1985. Bercocok Tanam Jagung. C.V. Yasaguna: Jakarta. Harjadi, M. M. Sri Setyati. 1984. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia: Jakarta. Rukmana, Rahmat, Ir. 1997. Budidaya Babycorn. Penerbit Kanisius. Pp:

Yogyakarta.

Sastroutomo, S. 1991. Ekologi Gulma. PT. Gramedia: Jakarta

Tim Penulis PS. 1996. Sweet Corn – Baby Corn. Penebar Swadaya: Jakarta. Wiroatmodjo; Sulistyono, Eko. 1991. Perbaikan Budidaya Basah Kedelai. Buletin

(32)

LAPORAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM

(AGT 223)

ACARA IV

PENGAMATAN DAN PANEN

Semester: Genap 2009/2010

Oleh:

Nama : Nitta Hita Pawitra NIM : A1L008084

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO

(33)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara agraris mempunyai tanah yang subur dan letak negara yang sangat strategisini memudahkan Indonesia menjadi negara pengekspor hasil – hasil pertanian yang maju. Kemungkinan ini akan dapat diperoleh jika Indonesia mampu bersaing dalam hal kulitas dan kuantitas. Kita mengetahui bahwa produk pertanian mempunyai sifat yang mudah rusak dan tidak tahan lama. Oleh karena itu peningkatan produksi dan perbaikan mutu dari hasil pertanian merupakan masalah yang penting sepanjang jaman karena seiring dengan permintaan akan hasil pertanian dan bahan olahannya yang semakin meningkat.

Peningkatan produksi dan perbaikan mutu dari hasil pertanian, tampaknya merupakan masalah yang penting sepanjang jaman karena permintaan akan hasil pertanian dan bahan olahannya terus menunjukkan kenaikan. Oleh karena itu setelah melakukan pemanenan hasil tanaman yang diusahakan, maka sebelum hasil yang dipanen mempunyai mutu baik tindakan tersebut dinamakan dengan penanganan pasca panen.

Tujuan penanganan saat panen yaitu agar diperoleh hasil yang memuaskan, baik kualitas maupun kuantitas (sesuai dengan yang diharapkan pasar atau konsumen) yang kesemuanya itu akan lebih menguntungkan petani penanamnya.

B. Tujuan

Setelah melakukan acara praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan penanganan panen dalam usaha meningkatkan produksi tanaman, serta mampu menerapkannya pada beberapa macam komoditas tanaman pertanian.

(34)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jagung hibrida merupakan generasi F1 hasil persilangan dua atau lebih galur murni (Singh, 1987) dan memiliki perbedaan keragaman antar varietas, tergantung dari tipe hibridisasi dan stabilitas galur murni (Agrawal, 1997). Komersialisasi jagung hibrida sudah dimulai sejak tahun 1930, namun penanaman jagung hibrida secara luas (ekstensif) di Asia baru dimulai pada tahun 1950-1960. Di sebagian besar negara berkembang, 61% dari lahan pertananaman jagung masih ditanami varietas bersari bebas (CIMMYT, 1990). Hal ini dimungkinkan karena varietas bersari bebas lebih mampu beradaptasi pada kondisi lahan marginal (Pallival dan Sprague, 1981).

Kedelai merupakan tanaman asli Daratan Cina dan telah dibudidayakan oleh manusia sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada awal abad ke-19, menyebabkan tanaman kedalai juga ikut tersebar ke berbagai negara tujuan perdagangan tersebut, yaitu Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia, dan Amerika. Kedelai mulai dikenal di Indonesia sejak abad ke-16. Awal mula penyebaran dan pembudidayaan kedelai yaitu di Pulau Jawa, kemudian berkembang ke Bali, Nusa Tenggara, dan pulaupulau lainnya.

Penanganan panen dan pasca panen merupakan hal yang penting dalam melakukan usaha di bidang pertanian karena dengan hal ini hasil yang didapatkan bisa mempunyai mutu yang lebih baik dan sesuai dengan yang diharapkan. Tujuan dari praktikum penanganan panen dan pasca panen adalah agar mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan peranan penangananpasca panen dalam usaha meningkatkan p[roduksi tanaman, serta mampu menerapkannya pada beberapa macam komoditas tanaman pertanian (Rukmana, 1997).

(35)

BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah jagung hibrida dan kedelai.

B. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah pisau, timbangan analitik, oven, kertas pembungkus, dan kantong plastik.

C. Cara Kerja

1. Bahan dan alat disiapkan.

2. Jagung dan kedelai dipanen dengan cara dicabut hingga ke akar-akarnya. 3. Jagung dan kedelai dipisahkan dari kulitnya.

4. Setiap biji jagung dan kedelai ditimbang.

5. Setelah dilakukan penimbangan pada masing-masing sampel dilanjutkan dengan pengovenan.

(36)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Data : Tinggi Tanaman Jagung Hari I Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 10.80 21.10 37.22 69.12 23.040 13.316 P2 12.20 27.30 25.60 65.10 21.700 8.271 P3 6.85 31.02 30.87 68.74 22.913 13.911 P4 14.90 21.67 27.42 63.99 21.330 6.267 Total 44.75 101.09 121.11 266.95 22.246 Rataan 11.188 25.273 30.278 SD sampel = 9.360

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 266.95^2 / 12 = 5938.5252

JK Total = ( 10.80^2 +...+ 27.42^2 ) - FK = 963.71829 JK Blok = ( 44.75^2 +...+ 121.11^2 ) / 4 - FK = 783.82047 JK Perl = ( 69.12^2 +...+ 63.99^2 ) / 3 - FK = 6.63883 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan = 173.25900

(37)

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 783.8205 391.910 13.5719 ** 5.14 10.92 Perlakuan 3 6.6388 2.212 0.0766 4.76 9.78 Error 6 173.2590 28.876 SD = 5.374 Total 11 963.7183 KK = 24.156 %

Data : Tinggi Tanaman Jagung Hari 2 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.00 43.40 69.31 112.71 37.570 35.021 P2 77.40 43.90 67.81 189.11 63.037 17.253 P3 72.30 62.40 82.95 217.65 72.550 10.277 P4 80.41 55.80 72.91 209.12 69.707 12.614 Total 230.11 205.50 292.98 728.59 60.716 Rataan 57.528 51.375 73.245

(38)

SD sampel = 23.088

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 728.59^2 / 12 = 44236.949

JK Total = ( 0.00^2 +...+ 72.91^2 ) - FK = 5863.6819 JK Blok = ( 230.11^2 +...+ 292.98^2 ) / 4 - FK = 1017.5866 JK Perl = ( 112.71^2 +...+ 209.12^2 ) / 3 - FK = 2285.9954 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan = 2560.0999

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 1017.5866 508.793 1.1924 5.14 10.92 Perlakuan 3 2285.9954 761.998 1.7859 4.76 9.78 Error 6 2560.0999 426.683 SD = 20.656 Total 11 5863.6819 KK = 34.021 %

Data : Tinggi Tanaman Jagung Hari 3 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 152.20 119.82 155.45 427.47 142.490 19.700 P2 152.00 153.05 148.80 453.85 151.283 2.214 P3 111.55 160.13 141.85 413.53 137.843 24.537 P4 163.00 129.78 142.79 435.57 145.190 16.740

(39)

Total 578.75 562.78 588.89 1730.42 144.202 Rataan 144.688 140.695 147.223 SD sampel = 16.051

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 1730.42^2 / 12 = 249529.45

JK Total = ( 152.20^2 +...+ 142.79^2 ) - FK = 2833.9438 JK Blok = ( 578.75^2 +...+ 588.89^2 ) / 4 - FK = 86.6327 JK Perl = ( 427.47^2 +...+ 435.57^2 ) / 3 - FK = 283.4550 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan = 2463.8560

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 86.6327 43.316 0.1055 5.14 10.92 Perlakuan 3 283.4550 94.485 0.2301 4.76 9.78 Error 6 2463.8560 410.642 SD = 20.264 Total 11 2833.9438 KK = 14.053 %

(40)

Data : Tinggi Tanaman Jagung Hari 4 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.00 240.50 196.16 436.66 145.553 127.988 P2 189.10 241.40 157.30 587.80 195.933 42.464 P3 221.00 148.50 208.32 577.82 192.607 38.720 P4 203.70 234.80 205.60 644.10 214.700 17.433 Total 613.80 865.20 767.38 2246.38 187.198 Rataan 153.450 216.300 191.845 SD sampel = 65.895

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 2246.38^2 / 12 = 420518.59

JK Total = ( 0.00^2 +...+ 205.60^2 ) - FK = 47763.026 JK Blok = ( 613.80^2 +...+ 767.38^2 ) / 4 - FK = 8029.794 JK Perl = ( 436.66^2 +...+ 644.10^2 ) / 3 - FK = 7788.594 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan = 31944.638

Tabel Analisis Variansi

Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 8029.7941 4014.897 0.7541 5.14 10.92

(41)

Perlakuan 3 7788.5940 2596.198 0.4876 4.76 9.78 Error 6 31944.6379 5324.106 SD = 72.966 Total 11 47763.0260 KK = 38.978 % Ringkasan Hasil

Data : Tinggi Tanaman Jagung hari

Data ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 F hit P 0.08 1.79 0.23 0.49 P1 23.040 37.570 142.490 145.553 P2 21.700 63.037 151.283 195.933 P3 22.913 72.550 137.843 192.607 P4 21.330 69.707 145.190 214.700

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT 5% Keterangan:

P1 Monokultur jagung manis P2 Monokultur jagung hibrida P3 Tumpangsari kedelei jg.manis P4 Tumpangsari kedelei jg.hibrida

(42)

Data : Tinggi Tanaman Kedelai Hari 1 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 10.00 12.40 20.63 43.03 14.343 5.575 P2 11.10 23.33 17.38 51.81 17.270 6.116 P3 12.00 20.77 25.00 57.77 19.257 6.631 Total 33.10 56.50 63.01 152.61 16.957 Rataan 11.033 18.833 21.003 SD sampel = 5.718

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 152.61^2 / 9 = 2587.7569 JK Total = ( 10.00^2 +...+ 25.00^2 ) - FK = 261.55620 JK Blok = ( 33.10^2 +...+ 63.01^2 ) / 3 - FK = 164.94980 0 50 100 150 200 250 P1 P2 P3 P4

Tabel Tinggi Tanaman Jagung

Hari 1

Hari 2

Hari 3

(43)

JK Perl = ( 43.03^2 +...+ 57.77^2 ) / 3 - FK = 36.65307 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

59.95333

Tabel Analisis Variansi

Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 164.9498 82.474 5.5026 6.94 18.00 Perlakuan 2 36.6531 18.326 1.2227 6.94 18.00 Error 4 59.9533 14.988 SD = 3.871 Total 8 261.5562 KK = 22.832 %

Data : Tinggi Tanaman Kedelai Hari 2 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.00 22.99 37.54 60.53 20.177 18.927 P2 41.00 19.20 30.88 91.08 30.360 10.909 P3 44.65 23.50 37.80 105.95 35.317 10.791 Total 85.65 65.69 106.22 257.56 28.618 Rataan 28.550 21.897 35.407

(44)

SD sampel = 13.897

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 257.56^2 / 9 = 7370.7948 JK Total = ( 0.00^2 +...+ 37.80^2 ) - FK = 1544.9238 JK Blok = ( 85.65^2 +...+ 106.22^2 ) / 3 - FK = 273.8008 JK Perl = ( 60.53^2 +...+ 105.95^2 ) / 3 - FK = 357.4884

JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan = 913.6345

Tabel Analisis Variansi

Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 273.8008 136.900 0.5994 6.94 18.00 Perlakuan 2 357.4884 178.744 0.7826 6.94 18.00 Error 4 913.6345 228.408 SD = 15.113 Total 8 1544.9238 KK = 52.811 %

Data : Tinggi Tanaman Kedelai Hari 3 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi

1 2 3

(45)

P2 22.90 42.62 45.60 111.12 37.040 12.336 P3 27.00 47.33 54.20 128.53 42.843 14.144 Total 80.90 139.90 151.35 372.15 41.350

Rataan 26.967 46.633 50.450

SD sampel = 11.467

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 372.15^2 / 9 = 15388.403

JK Total = ( 31.00^2 +...+ 54.20^2 ) - FK = 1052.0058 JK Blok = ( 80.90^2 +...+ 151.35^2 ) / 3 - FK = 952.8117 JK Perl = ( 132.50^2 +...+ 128.53^2 ) / 3 - FK = 86.2193 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

12.9749

Tabel Analisis Variansi

Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 952.8117 476.405 146.8704 ** 6.94 18.00 Perlakuan 2 86.2193 43.109 13.2902 * 6.94 18.00 Error 4 12.9749 3.243 SD = 1.801 Total 8 1052.0058 KK = 4.356 %

(46)

Tabel : BNT P BNT 0.05 = 2.776 * 1.4705366 = 4.0822095 BNT 0.01 = 4.604 * 1.4705366 = 6.7703503 Perlakuan P1 P2 P3 Rataan 44.167 37.040 42.843 P3 1.323 5.803* P2 7.127** P1

Pemberian tanda pembeda

urut rataan sesuai perlakuan 1 P1 44.167 a P1 44.167 a 2 P3 42.843 a P2 37.040 b 3 P2 37.040 b P3 42.843 a

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT 5%

Data : Tinggi Tanaman Kedelai Hari 4 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi

1 2 3

P1 0.00 47.60 54.10 101.70 33.900 29.538 P2 51.57 29.89 46.08 127.54 42.513 11.271 P3 50.40 32.00 55.60 138.00 46.000 12.400

(47)

Total 101.97 109.49 155.78 367.24 40.804 Rataan 33.990 36.497 51.927

SD sampel = 17.816

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 367.24^2 / 9 = 14985.024

JK Total = ( 0.00^2 +...+ 55.60^2 ) - FK = 2539.3092 JK Blok = ( 101.97^2 +...+ 155.78^2 ) / 3 - FK = 566.0923 JK Perl = ( 101.70^2 +...+ 138.00^2 ) / 3 - FK = 232.7564 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

1740.4606

Tabel Analisis Variansi

Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 566.0923 283.046 0.6505 6.94 18.00 Perlakuan 2 232.7564 116.378 0.2675 6.94 18.00 Error 4 1740.4606 435.115 SD = 20.859 Total 8 2539.3092 KK = 51.120 %

(48)

Ringkasan Hasil

Data : Tinggi Tanaman kedelai hari

Data ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 F hit P 1.22 0.78 13.29 * 0.27 P1 14.343 20.177 44.167 a 33.900 P2 17.270 30.360 37.040 b 42.513 P3 19.257 35.317 42.843 a 46.000

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT 5% Keterangan:

P1 Monokultur kedelai

P2 Tumpangsari kedelei jg.manis P3 Tumpangsari kedelei jg.hibrida

0 10 20 30 40 50 P1 P2 P3

Tabel Tinggi Tanaman Kedelai

Hari 1

Hari 2

Hari 3

(49)

Data : Luas Daun Tanaman Kedelai Hari 1 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 62.32 22.46 9.42 94.20 31.400 27.560 P2 6.46 31.27 23.77 61.50 20.500 12.724 P3 7.00 15.46 8.43 30.89 10.297 4.528 Total 75.78 69.19 41.62 186.59 20.732 Rataan 25.260 23.063 13.873 SD sampel = 17.861

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 186.59^2 / 9 = 3868.4253

JK Total = ( 62.32^2 +...+ 8.43^2 ) - FK = 2552.1790 JK Blok = ( 75.78^2 +...+ 41.62^2 ) / 3 - FK = 218.9376 JK Perl = ( 94.20^2 +...+ 30.89^2 ) / 3 - FK = 668.2687 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

1664.9726

Tabel Analisis Variansi

Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 218.9376 109.468 0.2630 6.94 18.00 Perlakuan 2 668.2687 334.134 0.8027 6.94 18.00

(50)

Error 4 1664.9726 416.243 SD = 20.402 Total 8 2552.1790 KK = 98.407 %

Data : Luas Daun Tanaman Kedelai Hari 2 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.00 113.46 29.70 143.16 47.720 58.837 P2 18.02 13.88 56.67 88.57 29.523 23.601 P3 59.81 15.18 34.52 109.51 36.503 22.381 Total 77.83 142.52 120.89 341.24 37.916 Rataan 25.943 47.507 40.297 SD sampel = 34.542

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 341.24^2 / 9 = 12938.304

JK Total = ( 0.00^2 +...+ 34.52^2 ) - FK = 9545.1200 JK Blok = ( 77.83^2 +...+ 120.89^2 ) / 3 - FK = 722.9796 JK Perl = ( 143.16^2 +...+ 109.51^2 ) / 3 - FK = 505.6527 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

8316.4877

(51)

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 722.9796 361.489 0.1739 6.94 18.00 Perlakuan 2 505.6527 252.826 0.1216 6.94 18.00 Error 4 8316.4877 2079.121 SD = 45.597 Total 8 9545.1200 KK = 120.260 %

Data : Luas Daun Tanaman Kedelai Hari 3 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 221.65 37.83 22.51 281.99 93.997 110.816 P2 27.19 79.71 65.22 172.12 57.373 27.125 P3 81.00 82.26 24.84 188.10 62.700 32.794 Total 329.84 199.80 112.57 642.21 71.357 Rataan 109.947 66.600 37.523 SD sampel = 61.778

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 642.21^2 / 9 = 45825.965

JK Total = ( 221.65^2 +...+ 24.84^2 ) - FK = 30531.928 JK Blok = ( 329.84^2 +...+ 112.57^2 ) / 3 - FK = 7969.525

(52)

JK Perl = ( 281.99^2 +...+ 188.10^2 ) / 3 - FK = 2349.123 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

20213.280

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 7969.5253 3984.762 0.7885 6.94 18.00 Perlakuan 2 2349.1233 1174.561 0.2324 6.94 18.00 Error 4 20213.2799 5053.320 SD = 71.087 Total 8 30531.9284 KK = 99.622 %

Data : Luas Daun Tanaman Kedelai Hari 4

Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.00 274.03 46.81 320.84 106.947 146.579 P2 24.25 93.50 90.61 208.36 69.453 39.174 P3 90.65 176.52 100.47 367.64 122.547 46.999 Total 114.90 544.05 237.89 896.84 99.649 Rataan 38.300 181.350 79.297

(53)

SD sampel = 82.860

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 896.84^2 / 9 = 89369.110

JK Total = ( 0.00^2 +...+ 100.47^2 ) - FK = 54925.946 JK Blok = ( 114.90^2 +...+ 237.89^2 ) / 3 - FK = 32558.912 JK Perl = ( 320.84^2 +...+ 367.64^2 ) / 3 - FK = 4468.012 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

17899.022

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 32558.9120 16279.456 3.6381 6.94 18.00 Perlakuan 2 4468.0121 2234.006 0.4992 6.94 18.00 Error 4 17899.0218 4474.755 SD = 66.894 Total 8 54925.9459 KK = 67.129 % Ringkasan Hasil

Data : Luas Daun Tanaman kedelai hari

Data ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 F hit P 0.80 0.12 0.23 0.50

P1 31.400 47.720 93.997 106.947 P2 20.500 29.523 57.373 69.453 P3 10.297 36.503 62.700 122.547

(54)

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT 5%

Data : Luas Daun Tanaman Jagung Hari I Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 35.328 22.430 23.010 80.768 26.9227 7.2850 P2 39.928 1.950 14.480 56.358 18.7860 19.3517 P3 28.605 42.220 816.280 887.105 295.7017 450.8855 P4 47.036 23.450 9.530 80.016 26.6720 18.9595 Total 150.897 90.050 863.300 1104.247 92.0206 Rataan 37.7243 22.5125 215.8250 SD sampel = 228.4815

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 1104.247^2 / 12 = 101613.45 0 50 100 150 P1 P2 P3

Tabel Luas Daun Tanaman Kedelai

Hari 1

Hari 2

Hari 3

(55)

JK Total = ( 35.328^2 +...+ 9.530^2 ) - FK = 574241.82 JK Blok = ( 150.897^2 +...+ 863.300^2 ) / 4 - FK = 92428.00 JK Perl = ( 80.768^2 +...+ 80.016^2 ) / 3 - FK = 166072.39 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

315741.43

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 92427.9962 46213.998 0.8782 5.14 10.92 Perlakuan 3 166072.3920 55357.464 1.0520 4.76 9.78 Error 6 315741.4309 52623.571 SD = 229.398 Total 11 574241.8191 KK = 249.290 %

Data : Luas Daun Tanaman Jagung Hari 2

Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.000 258.958 185.810 444.768 148.2560 133.5011 P2 145.510 264.604 4.200 414.314 138.1047 130.3598 P3 107.830 161.173 234.030 503.033 167.6777 63.3510 P4 818.750 276.148 228.360 1323.258 441.0860 327.9383 Total 1072.090 960.883 652.400 2685.373 223.7811 Rataan 268.0225 240.2208 163.1000

(56)

SD sampel = 209.5421

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 2685.373^2 / 12 = 600935.68

JK Total = ( 0.000^2 +...+ 228.360^2 ) - FK = 482986.66 JK Blok = ( 1072.090^2 +...+ 652.400^2 ) / 4 - FK = 23639.04 JK Perl = ( 444.768^2 +...+ 1323.258^2 ) / 3 - FK = 190240.52 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan = 269107.10

Tabel Analisis Variansi

Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 23639.0379 11819.518 0.2635 5.14 10.92 Perlakuan 3 190240.5203 63413.506 1.4139 4.76 9.78 Error 6 269107.0973 44851.182 SD = 211.781 Total 11 482986.6554 KK = 94.638 %

Data : Luas Daun Tanaman Jagung Hari 3 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi

1 2 3

(57)

P2 357.420 7.750 375.220 740.390 246.7967 207.2117 P3 451.025 469.670 1147.470 2068.165 689.3883 396.8199 P4 425.864 572.310 131.440 1129.614 376.5380 224.5359 Total 1616.207 1571.590 1946.580 5134.377 427.8648 Rataan 404.0518 392.8975 486.6450 SD sampel = 276.7288

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 5134.377^2 / 12 = 2196818.9

JK Total = ( 381.898^2 +...+ 131.440^2 ) - FK = 842367.40 JK Blok = ( 1616.207^2 +...+ 1946.580^2 ) / 4 - FK = 20979.54 JK Perl = ( 1196.208^2 +...+ 1129.614^2 ) / 3 - FK = 313989.46 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

507398.39

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 20979.5413 10489.770 0.1240 5.14 10.92 Perlakuan 3 313989.4644 104663.154 1.2376 4.76 9.78 Error 6 507398.3912 84566.398 SD = 290.803 Total 11 842367.3969 KK = 67.966 %

(58)

Data : Luas Daun Tanaman Jagung Hari 4 Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.000 400.909 1118.480 1519.389 506.4630 566.6618 P2 468.500 0.000 9.050 477.550 159.1833 267.9143 P3 598.380 589.007 538.300 1725.687 575.2290 32.3230 P4 1225.640 962.140 1165.670 3353.450 1117.8167 138.1142 Total 2292.520 1952.056 2831.500 7076.076 589.6730 Rataan 573.1300 488.0140 707.8750 SD sampel = 451.2787

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 7076.076^2 / 12 = 4172571.0

JK Total = ( 0.000^2 +...+ 1165.670^2 ) - FK = 2240176.8 JK Blok = ( 2292.520^2 +...+ 2831.500^2 ) / 4 - FK = 98319.7 JK Perl = ( 1519.389^2 +...+ 3353.450^2 ) / 3 - FK = 1414168.9 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

727688.2

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 98319.7437 49159.871 0.4053 5.14 10.92

(59)

Perlakuan 3 1414168.8569 471389.619 3.8867 4.76 9.78 Error 6 727688.2239 121281.370 SD = 348.255 Total 11 2240176.8246 KK = 59.059 %

Ringkasan Hasil

Data : Luas Daun Tanaman jagung hari

Data ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 F hit P 1.05 1.41 1.24 3.89 P1 26.9227 148.2560 398.7360 506.4630 P2 18.7860 138.1047 246.7967 159.1833 P3 295.7017 167.6777 689.3883 575.2290 P4 26.6720 441.0860 376.5380 1117.8167

Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata pada BNT 5% 0 200 400 600 800 1000 1200 P1 P2 P3 P4

Luas Daun Tanaman Jagung

Hari 1

Hari 2

Hari 3

(60)

Data : Bobot Biji Tanaman Kedelai (Gr) Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 13.90 6.45 14.25 34.60 11.533 4.406 P2 10.00 5.53 16.60 32.13 10.710 5.569 P3 10.60 6.73 8.86 26.19 8.730 1.938 Total 34.50 18.71 39.71 92.92 10.324 Rataan 11.500 6.237 13.237 SD sampel = 3.886

Perhitungan jumlah kuadrat (JK) FK = 92.92^2 / 9 = 959.34738

JK Total = ( 13.90^2 +...+ 8.86^2 ) - FK = 120.82102 JK Blok = ( 34.50^2 +...+ 39.71^2 ) / 3 - FK = 79.71869 JK Perl = ( 34.60^2 +...+ 26.19^2 ) / 3 - FK = 12.45696 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

28.64538

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 79.7187 39.859 5.5659 6.94 18.00 Perlakuan 2 12.4570 6.228 0.8697 6.94 18.00

(61)

Error 4 28.6454 7.161 SD = 2.676 Total 8 120.8210 KK = 25.920 %

Data : Bobot Biji Tanaman Jagung Hari (Kg) Tabulasi data

Perlakuan

Blok

Total Rataan Standar Deviasi 1 2 3 P1 0.000 0.250 0.640 0.890 0.2967 0.3225 P2 0.060 0.230 0.140 0.430 0.1433 0.0850 P3 0.196 0.000 0.130 0.326 0.1087 0.0997 P4 0.090 1.160 0.060 1.310 0.4367 0.6266 Total 0.346 1.640 0.970 2.956 0.2463 Rataan 0.0865 0.4100 0.2425 SD sampel = 0.3348

Perhitungan jumlah kuadrat (JK)

FK = 2.956^2 / 12 = 0.728161333

JK Total = ( 0.000^2 +...+ 0.060^2 ) - FK = 1.2326547 JK Blok = ( 0.346^2 +...+ 0.970^2 ) / 4 - FK = 0.2093927 JK Perl = ( 0.890^2 +...+ 1.310^2 ) / 3 - FK = 0.2049640 JK Error = JK Total - JK Blok - JK Perlakuan =

0.8182980

(62)

Tabel Analisis Variansi Sumber Variasi Derajat Bebas Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F Hitung F Tabel 0.05 0.01 Blok 2 0.2094 0.104 0.7677 5.14 10.92 Perlakuan 3 0.2050 0.068 0.5010 4.76 9.78 Error 6 0.8183 0.136 SD = 0.369 Total 11 1.2327 KK = 149.919 % B. PEMBAHASAN

Panen adalah proses pengambilan komponen-komponen produksi dari tanaman yang dibudidayakan dengan tujuan untuk dikonsumsi, diolah, dipasarkan atau digunakan untuk keperluan lainnya (Tim Penulis PS, 1996). Pada praktikum ini dilakukan pemanenan terhadap tanaman jagung dan kedelai.

Panen jagung dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis yang ditandai oleh adanya black layer pada biji. Panen merupakan tahap awal yang penting dari seluruh rangkaian penanganan pascapanen jagung, karena berpengaruh terhadap jumlah dan mutu hasil. Panen terlalu awal menyebabkan jumlah butir muda banyak, sehingga mutu biji dan daya simpannya rendah. Sebaliknya, terlambat panen mengakibatkan penurunan mutu dan peningkatan kehilangan hasil. Secara umum, saat panen yang tepat ditentukan oleh tingkat kemasakan biji, namun yang utama adalah berdasarkan penampilan visual, yaitu menuanya klobot atau bagian-bagian tanaman secara keseluruhan, mulai dari daun yang telah berwarna kecoklatan.

Tanda-tanda jagung siap panen: (a) umur tanaman mencapai maksimum, yakni setelah pengisian biji optimal; (b) daun menguning dan sebagian besar mulai mengering; (c) klobot sudah kering atau kuning; (d) bila klobot dibuka, biji terlihat mengkilap dan keras, bila ditekan dengan kuku tidak membekas pada biji; dan (e) kadar air biji 25-35%.

(63)

Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul. Panen yang terlambat akan merugikan, karena banyak buah yang sudah tua dan kering, sehingga kulit polong retak-retak atau pecah dan biji lepas berhamburan. Disamping itu, buah akan gugur akibat tangkai buah mengering dan lepas dari cabangnya. Mengingat kemasakan buah tidak serempak, dan untuk menjaga agar buah yang belum masak benar tidak ikut dipetik, pemetikan sebaiknya dilakukan secara bertahap, beberapa kali.

Pada praktikum ini didapatkan data analisis dengan menggunakan Rancangan percobaan yaitu dengan Rancangan Acak Kelompok. Analisis variansi pada jagung P1 (monokultur jagung manis), P2 (monokultur jagung hibrida), P3 (tumpangsari jagung manis), P4 (tumpangsari jagung hibrida) didapatkan hasil untuk luas daun dan tinggi tanaman hasilnya tidak signifikan, tetapi untuk intensitas cahayanya signifikan.

Hasil analisis bobot kering pada jagung hasilnya tidak signifikan, sedangkan bobot kering pada kedelai hasilnya signifikan. Sehingga perbedaan antara keduanya sangat terlihat.

(64)

BAB V KESIMPULAN

1. Panen adalah proses pengambilan komponen-komponen produksi dari tanaman yang dibudidayakan dengan tujuan untuk dikonsumsi, diolah, dipasarkan atau digunakan untuk keperluan lainnya.

2. Panen jagung dilakukan pada saat biji telah masak fisiologis yang ditandai oleh adanya black layer pada biji.

3. Panen kedelai dilakukan apabila sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, lalu gugur, buah mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan dan retak-retak, atau polong sudah kelihatan tua, batang berwarna kuning agak coklat dan gundul.

(65)

DAFTAR PUSTAKA

Agrawal, R.L. 1997. Identifying Characteristics of Crop Varieties. Science Publishers, Inc: New Hampsire.

CIMMYT. 1990. 1987/1998 CIMMYT world maize fact and trends. Maize seed industries, revisited. Emerging roles of public and private sectors. CIMMYT: Mexico.

Pallival, S. and G. F. Sprague. 1981. Improving adaptation and yield dependability in maize in the developing world. CIMMYT: Mexico.

Rukmana, Rahmat, Ir. 1997. Budidaya Babycorn. Penerbit Kanisius: Yogyakarta. Singh, J. 1987. Field Manual of Maize Breeding Procedures. Food and

Agriculture Organization of The United Nations: Rome.

Gambar

Tabel Analisis Variansi  Sumber  Variasi  Derajat Bebas  Jumlah  Kuadrat  Kuadrat Tengah  F Hitung  F Tabel  0.05  0.01  Blok  2  783.8205  391.910  13.5719 **  5.14  10.92  Perlakuan  3  6.6388  2.212  0.0766  4.76  9.78  Error  6  173.2590  28.876  SD  =
Tabel Analisis Variansi      Sumber  Variasi  Derajat Bebas  Jumlah  Kuadrat  Kuadrat Tengah  F Hitung  F Tabel  0.05  0.01  Blok  2  1017.5866  508.793  1.1924  5.14  10.92  Perlakuan  3  2285.9954  761.998  1.7859  4.76  9.78  Error  6  2560.0999  426.68
Tabel Analisis Variansi            Sumber  Variasi  Derajat Bebas  Jumlah  Kuadrat  Kuadrat Tengah  F Hitung  F Tabel  0.05  0.01  Blok  2  86.6327  43.316  0.1055  5.14  10.92  Perlakuan  3  283.4550  94.485  0.2301  4.76  9.78  Error  6  2463.8560  410.6
Tabel Analisis Variansi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Understanding the meaning of short functional written text and simple essay of Recount, Narrative and Procedure in daily life context and to access

bayi masyarakat yang mengalami keterbelakangan di Desa Sidoharjo ini terjadi. sejak mereka

[r]

Result of research of that Variables Motivation, Job Experience and Satisfaction of activity by self or parsial there is having an effect on signifikan and there

Hitung indeks Paasche untuk tahun 2005 dengan menggunakan tahun 1999 sebagai tahun dasar. Tentukan indeks ideal Fisher dengan menggunakan nilai indeks Laspeyres dan

Efendi (2009) dalam penelitiannya yaitu Pengaruh Pengungkapan Sosial terhadap Return Saham (Analisis Komparatif Perusahaan High Profile dan Low Profile yang

Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang positif, erat, dan signifikan antara:(1) motivasi kerja guru dengan kompetensi pedagogik dengan koefisien korelasi

Supratimas, kaip vyksta teisinių paslaugų teikėjo pasirinkimo procesas ir kokie kriterijai yra lemiantys klien- to pasirinkimą, svarbūs planuojant ir organizuojant teisinių