• Tidak ada hasil yang ditemukan

CENGKEH (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum),

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "CENGKEH (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum),"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

CENGKEH (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum),

Deskripsi

Cengkih atau Cengkeh (Syzygium aromaticum, syn. Eugenia aromaticum), dalam bahasa Inggris

disebut cloves, adalah tangkai bunga kering beraroma dari keluarga pohon Myrtaceae. Cengkih adalah tanaman asli Indonesia, banyak digunakan sebagai bumbu masakan pedas di negara-negara Eropa, dan sebagai bahan utama rokok kretek khas Indonesia. Cengkih ditanam terutama di Indonesia (Kepulauan Banda) dan Madagaskar; selain itu juga dibudidayakan di Zanzibar, India, dan Sri Lanka. Tumbuhan ini adalah flora identitas Provinsi Maluku Utara.

Syarat Tumbuh

 Tanah yang sesuai untuk tanaman cengkeh adalah gembur, solum tanah tebal (minimal 1,5 meter) serta kedalaman air tanah lebih dari 3 meter dari permukaan tanah, jenis tanah yang sesuai adalah latosol, podsolik merah, mediteran dan andoso.

 Keasaman tanah (pH) optimum berkisar antara 5,5-6,5.

 Besarnya curah hujan optimal untuk perkembangan tanaman cengkeh berkisar 1.500-2.500 mm/tahun serta bulan kering kurang dari 2 bulan, suhu antara 25-34ºC

kelembaban (RH) 80-90%.

 Ketinggian tempat yang optimal bagi pertumbuhan tanaman cengkeh berkisar antara 200-600 meter diatas permukaan laut (dpl).

Persiapan Bibit

Untuk menghasilkan bibit cengkeh yang bermutu, bahan tanaman perlu dipersiapkan dengan baik sejak dini, mulai dari pemilihan pohon induk, benih, persemaian sampai pembibitan.

Tipe cengkeh yang banyak dibudidayakan di Indonesia antara lain Zanzibar, Sikotok dan Siputih. Namun, yang banyak disukai oleh masyarakat adalah jenis Zanzibar karena produktivitasnya lebih tinggi.

(2)

Syarat Pohon Induk

Pada umumnya cengkeh dikembangkan secara generatif melalui biji yang diperoleh dari pohon induk yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :Sehat,Berumur > 15 tahun, Bentuk mahkota bagus (penu-tupan tajuk >80%), Hasil rata-rata terus naik, Jauh dari tipe cengkeh lainnya, Tidak terlindungi, Percabangan cukup banyak, Batang utama tunggal, Bebas hama penyakit.

Pembenihan

Benih yang digunakan memiliki kriteria : benih masak fisologis (warna kuning muda sampai ungu kehitaman) atau telah berumur 9 bulan, berat 0.85-1.1 g, tidak cacat, tidak berlendir, harus tumbuh dalam waktu 3 minggu setelah semai, tidak benjol-benjol (yang menandakan benih terinfeksi penyakit cacar daun cengkeh).Sebelum disemai kulit buah dikupas untuk menghindari terjadinya fermentasi yang dapat merusak viabilitas (daya kecambah) benih. Pengupasan kulit buah dilakukan dengan hati-hati agar kulit benih tidak terluka.

Pengupasan dilakukan dengan tangan atau pisau yang tidak terlalu tajam. Setelah pengupasan, benih direndam dalam ember berisi air selama ± 24 jam, dan dilanjutkan dengan pencucian. Selama pencucian benih diaduk dan digosok dalam air, dengan mengganti air cucian 2-3 kali untuk menghilangkan lendir yang menempel pada kulit benih.

Persemaian

 Persemaian dilakukan untuk menciptakan suatu kondisi yang paling baik agar benih dapat berkecambah dengan baik serta bersih dari hama dan penyakit. Persemaian memerlukan media tanam yang gembur untuk pertumbuhan benih selama 2 bulan.

 Disiapkan bedengan dengan ukuran lebar 1,2 m dan panjang disesuaikan dengan kebutuhan serta keadaan tempat, melintang utara-selatan. Jarak antar bedengan 30-50 cm. Setiap bedengan dibatasi oleh saluran pembuangan air (dalam 20 cm dan lebar 30 cm) untuk menghindari genangan dan memudahkan penanaman serta pemeliharaan.

 Biji-biji ditanam dengan jarak 5×3 cm dengan ujung teratas benih tepat dipermukaan tanah, tidak boleh terbalik dan 2 atau 3 minggu kemudian biji akan mulai berkecambah.

 Untuk mengurangi intensitas cahaya matahari dan siraman air hujan, bedengan diberi atap yang terbuat dari anyaman bambu, daun kelapa, jerami, alang-alang atau paranet yang dapat menahan intensitas matahari sebesar 75%. Atap sebaiknya dibuat dengan ukuran yang lebih tinggi menghadap ke timur.

 Tanah bedengan dicangkul dan digemburkan sedalam 20-30 cm, apabila kandungan liatnya terlalu tinggi dapat dilapisi pasir setebal 3-5 cm.

(3)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat menyemai benih dan pemindahan bibit cengkeh adalah :

 Sebelum penanaman dibuat lubang kecil berdiameter ±0.8-1.0 cm, dengan jarak semai 5×5 cm.

 Benih disemai dengan posisi bagian yang agak meruncing berada di atas kemudian ditutup tanah dengan ketebalan 1 cm. Posisi benih yang terbalik akan menyebabkan pertumbuhan kecambah terhambat dan akar menjadi bengkok.

 Untuk menjaga kelembaban yang tinggi pesemaian disiram 2 kali sehari (tergantung kondisi cuaca). Penyiraman tidak boleh langsung agar tidak merubah posisi biji. Untuk menahan percikan air siraman pesemaian ditutup dengan karung goni.

 Bila setelah 3 minggu benih masih tidak tumbuh, sebaiknya dibuang.

Penanaman Bibit

Pemindahan bibit dari persemaian ke pembibitan dapat dilakukan setelah bibit berumur 1-2 bulan atau telah berdaun 4-7 helai. Bibit yang dipilih mempunyai daun berwarna hijau sampai hijau tua mengkilap. Pada permukaan daun tidak terdapat bercak daun serangan Cylindrocladium dan Gloesporium. Selain itu juga tidak ada gejala serangan penyakit cacar daun yang disebabkan oleh cendawan Phyllostica sp. Pada waktu pemindahan bibit diusahakan akar tidak rusak/putus, dan tanah/pasir yang melekat di permukaan akar jangan sampai rontok. Penanaman bibit di pembibitan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

a. Langsung di bedengan

 Cara penyiapan lahannya sama dengan persemaian namun diberi pupuk kandang sebanyak ±20 kg/m2.

 Bedengan diberi atap yang dapat menahan 50% cahaya matahari yang masuk, dengan tinggi naungan sebelah timur 2 m dan di barat 1.5 m.

 Jarak tanam 20×20 cm (apabila bibit akan dipindah ke kebun pada umur 1 tahun), dan 40×40 cm (apabila bibit akan dipindah ke kebun setelah berumur 2 tahun).

 Bibit dipindahkan ke kebun dengan cara diputar.

 Sebelum pemutaran, tanah pada bedengan disiram secukupnya. b. Menggunakan polybag

 Disiapkan media tanam berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan

perbandingan 2:1, ukuran polybag 15×20 cm (bibit sampai umur 1 tahun) atau 20×25 cm (bibit sampai umur 2 tahun), selanjutnya ditempatkan secara teratur di pembibitan dengan jarak 30×30 cm atau 30×40 cm.

 Pembibitan diberi naungan berupa tanaman hidup atau naungan buatan seperti pada persemaian.

(4)

Pemeliharaan Bibit

Pemeliharaan yang perlu dilakukan di pembibitan antara lain :

 Penyiraman, dilakukan seperlunya dan diiusahakan agar tidak terlalu basah.

 Menggemburkan tanah di sekitar batang tanaman. Penggemburan dilakukan secara hati-hati agar tidak merusak perakaran.

 Menjaga agar saluran pembuangan air disekitar pesemaian tetap baik (air tidak sampai menggenang).

 Kerapatan naungan sebaiknya dikurangi secara bertahap menurut kebutuhan dan perkembangan umur bibit (50% pada umur 6 bulan dan 40% pada umur 10 bulan), untuk mencegah timbulnya penyakit (jelaga, bercak daun kuning kecoklatan, bercak daun merah coklat) dan memperkokoh pertumbuhan bibit.

 Gulma yang tumbuh di pembibitan disiang bersih.

 Pemupukan diberikan setelah bibit berumur 3-4 bulan menggunakan pupuk NPK (15:15:15) dengan dosis 1 g/bibit dan pemupukan berikutnya 4 bulan sekali dengan dosis 2 g/bibit. Dapat juga ditambah dengan menyemprotkan pupuk daun dengan dosis 6-8 g/liter air setiap 2 minggu sekali.

 Pengendalian hama atau penyakit dilakukan apabila ada serangan.

Pemilihan bibit

Untuk mendapatkan tanaman yang sehat bibit perlu diseleksi. Beberapa kriteria yang digunakan untuk seleksi bibit cengkeh adalah :

 Tinggi bibit minimal 60 cm (umur 1 tahun) dan 90 cm (umur 2 tahun).

 Sehat (tidak terserang hama penyakit dan kekurangan hara).

 Mempunyai akar tunggang yang lurus dan sehat dengan panjang ±45 cm serta akar cabang 30-35 buah.

 Mempunyai batang tunggal.

 Jumlah rata-rata percabangan 7 pasang, jumlah daun 63 pasang dan warna daun dewasa hijau tua.

Penanaman

1. Persiapan Lahan

 Pembersihan lahan yang dilanjutkan dengan pegolahan tanah.

 Pembuatan lubang tanam, ukuran yang biasa digunakan panjang, lebar dan kedalaman masing-masing berkisar antara 60-80 cm (60x60x60 cm atau 80x80x80 cm atau

80x80x60 cm)

 2 minggu-1 bulan sebelum tanam diberi pupuk kandang sebanyak 5-10 Kg/pohon.

(5)

2. Jarak Tanam

 Jarak tanam yang biasa digunakan pada penanaman cengkeh tidak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan tanah.

 Jarak tanam yang biasa digunakan adalah sekitar 6 m x 7 m = 238 pohon, 7 m x 8 m = 178 pohon atau 8 m x 8 m = 156 pohon.

3. Pola Tanam

 Penanaman dilaksanakan pada awal musim hujan.

 Pola tanam campuran (polykuntur) dengan system tanam pagar, yaitu memperkecil jarak tanam dalam baris (Timur-Barat) misalnya 12×5 m atau 14×6 m sehingga tersedia ruangan untuk tanaman sela/campuran.

 Tanaman campuran dapat dilakukan pada tanaman yang belum produktif dan atau kurang produktif.

Pemeliharaan Tanaman

Setelah bibit cengkeh ditanam ke lapangan tahap selanjutnya adalah pemeliharaan. Pada tanaman cengkeh, pemeliharaan merupakan periode yang panjang, yaitu selama tanaman yang diusahakan tersebut dianggap masih menguntungkan secara ekonomis.

1.Pengelolaan Lahan dan Tanaman.

 Penggemburan Tanah dan Sanitasi Kebun.

 tanaman cengkeh umur 1-5 tahun merupakan periode yang kritis, sekitar 10-30% tanaman yang telah ditanam dilapangan mengalami kematian atau perlu

diganti/disulam karena berbagai sebab, seperti hama penyakit, kekeringan, kalah bersaing dengan gulma, atau penyebab lainnya.

 Penggemburan tanah disekeliling tanaman didaerah sekitar perakaran di cangkul

dangkal (± 10 cm) sekurangnya 2 kali setahun, pad awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai persiapan pemupukan.

 Gulma/alang-alang harus dibersihkan sampai akar-akarnya dengan cangkul/garpu atau dengan penyemprotan herbisida.

2. Pengaturan Naungan

 Pada stadia awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan naungan yang cukup, berupa naungan buatan/sementara.

 Naungan buatan diadakan maksimal untuk dua periode musim kemarau setelah penanaman.

(6)

3. Penyulaman.

 Waktu penyulaman sebaiknya dilakukan pada musim hujan, yaitu untuk menghindari kematian tanaman karena kekurangan air.

 Bibit sulaman yang dignakan berasal dari sumber benih dan umur yang tidak jauh berbeda dengan tanaman yang telah ditanam.

4. Penyiraman

 Pada awal pertumbuhan, tanaman cengkeh memerlukan kondisi tanah yang lembab, sehingga pada musim kemarau perlu adnya penyiraman.

 Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi, kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.

5. Pemasangan mulsa

 Untuk menjaga kelembaban tanah disekitar tanaman dan memberikan kondisi lebih baik bagi pertumbuhan akar.

 Dilakukan menjelang musim kemarau. 6. Pemupukan.

 tujuan pemupukan adalah untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman dan meningkatnya produksi cengkeh setelah panen.

 Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada tanaman cengkeh dilakukan dibawah proyeksi tajuk dan bagian dalam tajuk.

 Jenis pupuk yang diberikan dapat berupa pupuk organik (pupuk kandang atau kompos) dan pupuk anorganik, baik tunggal maupun berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran maupun tablet.

 Pupuk anorganik berbentuk butiran (Urea, TSP/SP-36, KCI, Kieserit) diberikan pada proyeksi tajuk 2/3 bagian dan 1/3 bagian dibawah bagian dalam tajuk yang dilakukan dua kali setahun, yaitu pada awal dan akhir menjelang musim hujan.

 Pupuk anorganik berbentuk tablet, diberikan dalam 8 lubang tugal (4 lubang dibawah proyeksi tajuk dan 4 lubang tual dibawah tajuk bagi andalam) sedalam 10-15 cm. Pupuk tablet hanya diberikan setahun sekali, yaitu pada awal musim hujan.

Pengendalian Hama dan Penyakit.

Serangan hama dan penyakit sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman cengkeh, bahkan pada serangan berat dapat menyebabkan kematian. Hama yang umum menyerang tanaman cengkeh adlah penggerek, perusak pucuk, perusak daun dan perusak akar. Sedangkan penyakit yang sering menyerang antara lain : Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh (BPKC), Cacar Daun Cengkeh (CDC), Die back (mati ranting), embun jelaga. Untuk pengendaliannya dapat digunakan insektisida/fungisida sesuai anjuran.

(7)

Panen

Produk utama tanaman cengkeh adalah bunga, yang pada waktu dipanen kadar airnya berkisar antara 60-70%. Waktu yang paling baik untuk memetik cengkeh adalah sekitar 6 bulan setelah bakal bunga timbul, yaitu setelah satu atau dua bunga pada tandanya mekar dan warna bunga menjadi kuning kemerah-merahan dengan kepala bunga masih tertutup, berisi dan mengkilat. Pemungutan bunga cengkeh dilakukan dengan cara memetik tangkai bunga dengan tangan, kemudian dimasukkan kedalam kantong kain atau keranjang yang telah disiapkan, menggunakan tangga segitiga atau galah dari bambu, serta tidak merusak daun disekitarnya pada waktu pemetikan. Waktu panen sangat berpengaruh terhafdap rendemen dan mutu bunga cengkeh serta miyak atsirinya. Saat pemetikan bunga cengkeh yng tepat yaitu apabila bunga sudah penuh benar tetapi belum mekar, pemetikan yang dilakukan saat bunga cengkeh masih muda (sebelum bunga masak) akan menghasilkan bunga cengkeh kering yang keriput, kandungan minyak atsirinya rendah dan berbau langu (tidak enak). Sedangkan apabila pemetikan terlambat (bunga sudah mekar) setelah dikeringkan akan diperoleh mutu yang rendah, tanpa kepala serta rendeman rendah.

Penanganan Bunga Cengkeh

Sebelum dikeringkan, bunga cengkeh dipisahkan dari tangkai/gagang dan dikeringkan secara terpisah. Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara bunga cengkeh yang baik, bunga yang terlalu tua dan yang terjatuh, setelah itu bunga cengkeh segera dikeringkan.

Pengeringan dapat dilakukan dengan menjemurnya dipanas matahari langsung atau menggunakan pengering buatan.

 Bunga cengkeh yang akan dijemur dihamparkan pada alas tikar, anyaman bambu (giribig) atau plastik, atau pada lantai jamur yang diberi alas plastik.

 Selama proses pengeringan cengkeh dibolak-balik agar keringnya merata.

 Proses pengeringan dianggap selesai apabila warna bunga cengkeh telah berubah menjadi coklat kemerahan, mengkilat, mudah dipatahkan dengan jari tangan dan kadar air telah mencapai sekitar 10-12%.

 Lamanya waktu penjemuran dibawah sinar matahari sekitar 3-4 hari.

Cara lengkap budidaya cengkeh – cengkeh dengan bibit unggul akan menghasilkan

cengkeh 100 kg per pohon, tentunya dengan dibarengi dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik. Bahkan pohon cengkeh dengan bibit yang berkualitas dan perawatan yang baik selain memberikan hasil yang maksimal juga dapat bertahan hidup hingga ratusan tahun dan tetap produktif. Seperti cengkeh AFO yang ada di ternate, misalnya, walaupun usianya lebih dari 350 tahun tapi pohon yang satu ini masih tetap produktif berbunga. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman cengkeh ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar pada waktu cara menanam cengkeh, kita dapat mengetahui batasan-batasan yang akan memperngaruhi perkembangan tanaman.

(8)

Kondisi Tanah

Cengkeh menghendaki tanah yang berstruktur baik, yakni gembur, tidak berpadas, berlapisan tanah liat dan tanah berpasir (tanah vulkanis muda), tanah-tanah tersebut kurang cocok untuk tanaman cengkeh, karena terlalu mudah kehilangan air.

Untuk pemeliharaaan tanah sebaiknya dilakukan pencangkulan agar tanah tidak mengeras, pencangkulan dilakukan dua kali dalam setahun. Dan perlakuan intensif pada tanaman cengkeh ini sebaiknya dilakukan sejak mulai dari persemaian hingga dewasa.

Iklim

Sifat iklim sangat menentukan keberhasilan dalam budidaya cengkeh ini. Tanaman cengkeh tidak tahan dengan kekeringan, karena kekeringan pada pohon cengkeh dapat mengakibatkan kematian (pada pohon muda 1 – 2 tahun), mati ranting (pada pohon dewasa), kurang produktif (pohon yang sudah tua).

Tanaman cengkeh menghendaki curah hujan antara 2.000 – 3.500 mm, tetapi yang merata sepanjang tahun. Namun walaupun banyak banyak membutuhkan aiar, apabila curah hujan yang terlalu tinggi yaitu di atas 4.000 mm dan mengakibatkan becek yang berlebihan akan mengakibatkan kematian. Karena hujan yang terus menerus akan mengakibatkan kerusakan pada bunga muda dan dapat menstimulir pertumbuhan lumut-lumut pada cabang dan ranting yang bisa mnyebabkan putusnya ranting dan cabang tersebut.

Tanaman cengkeh sangat cocok dengan temperature yang hangat dan tidak terlalu lembap, karena itu, jarak tanam pada pohon cengkeh ini harus cukup luas, antara 8 x 8 meter. Supaya sirkulasi udara sekitar pohon baik. Tanaman cengkeh pun sangat membutuhkan sinar matahari yang cukup, terutama pada masa pembungaan.Cara lengkap budidaya cengkeh Teknik memproduksi biji untuk pembibitan

Untuk memperoleh pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka para petani harus bisa memproduksi biji yang berkualitas untuk keperluan pembibitan. Syarat-syarat pohon induk yang layakuntuk diambil bijinya :

Pohonnya sehat Percabangannya mulai dari bawah dan rapat Daunnya rimbun dan tidak ernah sakit Umurnya 10 tahun ke atas Sedapat mungkin yang berbunga terus menerus

Pohon-pohon yang akan diambil bijinya harus dirawat secara khusus dan diistimewakan, antara lain dengan cara diberi pupuk yang banyak. Dosis pupuknya harus lebih banyak daripada pohon cengkeh yang tidak dibijikan. Tanah di sekitar pohon yang akan diambil bijinya harus digemburkan dan bila perlu ditambah dengan pupuk kandang.

(9)

Pohon-pohon cengkeh yang telah terpilih untuk diambil bijinya guna proses pembenihan atau pembibitan, sebaiknya sebagian bunganya tidak dipetik dan ditinggalkan 5 – 10% tiap pohon. Biji-bijinya yang kualitasnya baik biasanya terletak pada bagian pucuk, karena bijinya lebih besar dan hampir tidak ada yang kosong. Biji-biji yang dipetik adalah biji yang telah berwarna itam ungu dan sebagian ada yang gugur. Biji ini masak kira-kira bulan Oktober/November. Jadi kira-kira 4 – 5 bulan setelah panen, atau 9 – 10 bulan dari bakal bunga.

Setelah itu, setelah semua biji yang masak terkumpul, baru dikupas kulitnya. Pengupasan dilakukan secara hati-hati agar tidak luka. Setelah dikupas baru dicuci dengan air bersih, kemudian disortir untuk memisahkan biji yang kurang baik seperti diasntaranya; biji yang terlalu kecil, terdapat bercak hitam, kotilnya tinggal satu, atau satu buah cengkeh tapi berisi dua biji.

Setelah disortir dan dipilih, biji-biji cengkeh lalu direndam dalam air bersih. Jika biji-biji cengkeh berkualitas baik, maka tiap kilogram berisi 800 – 900 bbiji. Terakhir, pohon cengkeh yang diambil bijinya untuk keperluan pembenihan dan pembibitan biasanya kondisinya menurun, untuk itu, pemupukan sehabis pemetikan bunga atau biji sangat diperlukan. Lebih baik lagi jika ditambah dengan pupuk daun seperti Wuxal dan Bayfolan, sehingga pohon cengkeh yang diambil bijinya cepat pulih kembali.

Persemaian dan pembibitan

Proses budidaya cengkeh biasanya dimulai dari kerja pembibitan dan persemaian. Agar bisa memperoleh dan menghasilkan pohon cengkeh yang produktif dan berkualitas, maka kerja pembibitan dan persemaian harus dilakukan secara baik, cermat dan teliti.

Dalam memilih tempat persemaian, ada beberapa factor yang diperhatikan : Tanah harus subur dan mudah diairi (terutama pada musim kemarau) Tempat persemaian harus terlindung dari angin kencang

Tempat strategis (misalnya mudah mengangkut benih dan dekat dengan areal tanam) Tahap-tahap kerja yang harus dilakukan dalam persemaian :

Membuatpatok atau tanda pada tanah yang akan dicangkul. Lebarnya maksimal175 cm dan panjangnya maksimal 5 meter, atau ditentukan secara kondisional dengan cara melihat lahan atau medan.

Di antara bedengan persemaian diberi parit air kira-kira 50 cm. Pencangkulan tanah yang akan dibuat bedengan sedalam kira-kira 30 cm. Membersihkan rerumputan dan tanaman pengganggu lainnya hingga ke akar-akarnya. Pencangkulan diulangi 3 kali untuk menggemburkan tanah, kemudian digulut kira-kira 20 cm di atas permukaan parit. Sekeliling tiap gulutan/bedengan persemaian diberi penahan (amping) supaya tanah

(10)

persemaian tidak larut kena air. Tanah dicampur dengan pupuk kandang yang telah masak rata-rata 1 blek tiap 3m² atau kondisional, melihat intensitas kesuburan tanah. Memasang peneduh setinggi rata-rata 2 meter dengan atap alang-alang, daun kelapa atau jerami. Tiap-tiap gukutan/bedengan disemprot dengan insektisida atau dicampur bubuk incex untuk membunuh ulat tanah, gangsir, rayap, dan lain-lain, yang senang memakan bibit cengkeh.

Setelah semuanya siap, biji muulai ditanam. Pilihlah biji kualitas terbaik atau unggul. Biji bisa disediakan sendiri jika mempunyai induk tanaman cengkeh yang bagus. Jika tidak punya binih yang bagus, sebaiknyya mencari di took-toko pertanian atau lembaga-lembbaga pertanian dan tanaman yang terpercaya.

Jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 1 tahun, maka jarak tanamnya 20 x 20 cm. jika benih dari biji akan dipindahkan pada umur 2 tahun, maka jarak tanamnya 30 x 30 cm. Sebaiknya biji dikecambahkan dulu, kurang lebih selama 5 hari sehingga pertumbuhan akarnya lurus dan baik. Caranya, biji ditempatkan pada keranjang-keranjang pipih yang diberi tanah secukupnya. Biji cengkeh ditaruh berjajar rata pada tempat tersebut.

Jika sudah berkecambah, maka biji dibawa ke persemaian, dicabuti satu-satu dan ditanam persis pada leher akarnya. Dengan cara ini, batang dan akar cengkeh akan tumbuh lurus sehingga memudahkan penanaman di areal tanam kelak.

Jika tidak ada hujan hingga 2 – 3 hari berturut-turut, maka benih harus ceepat disiram dengan alat penyiram yang lubangnya halus, agar biji-biji tidak terpelanting. Pada umur tiga bulan, tanah-tanah sekitar bibit-bibit tadi digemburkan dengan solet (bamboo selebar 2 jari yang ditipiskan). Selain itu, rerumputan dan tanaman pengganggu harus dicabuti agar tidak merampas gizi-gizi dalam tanah yang menjadi jatah makanan benih cengkeh. Penggemburan tanah sekaligus disertai pemberian pupuk urea dengan dosis ± 30 gram per m². penggemburan tanah dan pemupukan dengan cara yang sama dilakukan tiap satu bulan sekali. Jika benih telah berumur empat bulan maka peneduh mulai dijarangkan, sehingga pada umur satu tahun peneduh buatan sudah bisa dibuka, supaya benih mendapat sinar matahari yang banyak. Karena semakin banyak sinar matahari akan berpengaruh pada percabangan menjadi baik dan sehat.

Bibit bisa sipelihara di persemaian hingga berumur 1 – 2 tahun, dan penggunaan bibit yang berumur 2 tahun akan lebih baik pada pertumbuhannya. Pengambilan bibit harus hati-hati jangan sampai akarnya rusak

Cara pengambilan benih harus hati-hati, usahakan pengaambilan benih dengan tanahnya supaya akar tidak rusak, kemudian tanah yang didalamnya akar dapat dibungkus dengan plastic dan gedebog pisang yang telah dikeringkan, atau dengan pembungkus lain, yang paling penting tanah dan akar tidak pecah.

(11)

Setelah benih dibungkus, taro benih ditempat yang teduh selama 1 – 2 minggu, selama bibit disimpan sebaiknya disemprot dengan K.O.C 1 – 2% untu menahan pertumbuhan jamur pada daun. Akan lebih baik lagi kalau disemprot dengan insektisida.

Setelah disimpan 1 – 2 minggu, bibit yang tidak layu bisa ditanam di areal tanam. Kematian selama pemutaran bibit kira-kira terjadi sebanyak 1% saja. Bibit yang layu biasanya bisa tumbuh segar kembali. Pucuk/pupus yangkering sebaiknya dipotong untuk mempercepat pertumbuhan selanjutnya.

Referensi

Dokumen terkait

Pola distribusi kanker serviks berdasarkan usia pertama kali berhubungan seks pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang dari bulan Januari

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Banjar dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di

Pengendara motor sebagai bagian dari elemen masyarakat berperilaku mengikuti aturan dan norma hukum yang ditetapkan dalam masyarakat biasa disebut dengan subyek hukum

kewajiban pemegang izin trayek mewajibkan perusahaan otobus salah satu contohnya yaitu, memperkerjakan pengemudi yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan

Sebelum melaksanakan PPL, mahasiswa diberi bekal pengetahuan, khususnya mengenai PPL. Bekal tersebut diberikan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan pengajaran mikro

Dinamika kelompoktani di Kecamatan XIII Koto Kampar yang dilihat dari tujuan kelompok, struktur kelompok, fungsi kelompok, pembinaan dan pemeliharaan kelompok,

Pada saat yang sama anggota kelompok pembudidaya air payau “Rahmat” yaitu Raj- jab dalam wawancara pada tanggal 16 Janu- ari 2015 mengatakan : “Dengan adanya

Berdasarkan sistem pemasaran benih ikan papuyu di panti pembenihan di Kalimantan Selatan dan wilayah pemasaran yang berada di sekitar balai benih kabupaten dan provinsi,