• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR

PADA BAK KONTROL LABORATORIUM

GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55 (P2BGGN/KL/K/O 1/2005)

Oleh : Eep Deddi, Ngatino, Bambang Purwanto, Andung Nugroho

ABSTRAK

PEMANTAUAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR PAD A BAK

KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 52, 53 DAN 55. Pemantauan ini

merupakan kegiatan tahun 2005 pada limbah cair yang terdapat dalam bak kontrol laboratorium gedung nomor 52 (Bidang Eksplorasi), 53 (Bidang Kese1amatan dan Lingkungan) dan 55 (Bidang Geologi dan Pertambangan Bahan Galian Nuklir). Limbah berasal dari air cucian peralatan laboratorium yang telah digunakan pada kegiatan analisis contoh maupun standar radionuklida dan penelitian proses pengolahan bijih uranium. Kemungkinan air cucian tersebut masih mengandung unsur radionuklida, oleh karena itu sebelum dibuang ke lingkungan perlu pantau radioaktivitasnya. Tujuan pemantauan adalah untuk menjaga supaya limbah cair yang dibuang tidak mencemari lingkungan. Metoda pengukuran radioaktivitas menggunakan detektor a (SPA-I) dengan alat cacah Scaler Ludlum model 1000. Hasil pengukuran menunjukkan radioaktivitas limbah cair bak kontrol gedung nomor 52, 53 dan 55 tertinggi 2,49 x 10-1Bq/l, 2,24 x 10-1Bq/l dan 1,98 x 10-1 Bq/l. Kisaran radioaktivitas tersebut masih berada dibawah KTD. Dari hasil pengukuran dapat disimpulkan bahwa limbah cair bak kontrol laboratorium termasuk katagori limbah dikecualikan dan klasifikasi tingkat aman, sehingga dapat dibuang ke lingkungan.

Kata kunci : Pemantauan, limbah cair, bak kontrol.

ABSTRACT

RADIOACTIVITY MONITORING ON LIQUID WASTE IN LABORATORY

CONTROL VESSEL BUILDING NUMBER 52, 53 AND 55. This monitoring is an activity in period 2005 on liquid waste at vessel laboratory control building number 52 (Exploration Division), 53 (Safety and Environment Division) and 55 (Geology and Nuclear Materials Mining Division). Liquid waste come from washing water laboratory equipment. Probability, the washing water contained radionuclide. Before washing water release to environment, we have to measure radioactivity. The objective of monitoring as liquid waste from washing water laboratory equipment no pollution environment. Measuring radioactivity use counting with detector a (SPA-I) which combined by Scaler Ludlum model 1000. The highest radioactivitiy are 2,49 x 10-1Bq/l, 2,24 x 10-1Bq/l and 1,98 x 10-1Bq/l. Conclusion of measurement are radioactivity liquid waste from washing water laboratory equipment under the highest limit permissible (KTD), safe to discard to environment.

Key word: Monitoring, liquid waste, control vessel.

PUSAT PENGEMBANGAN GEOLOGI NUKLIR-BATAN 185

(2)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TABUN ]()()5

PENDAHULUAN

ISBN.978-979-99 141-2-5

Pusat Pengembangan Geologi Nuklir (PPGN) mempunyai beberapa kegiatan penelitian yaitu eksplorasi, keselamatan lingkungan dan penambangan serta pengolahan bahan galian nuklir. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya ada yang hams dilakukan di laboratorium, seperti laboratorium Mineralogi

&

Geokimia di bidang Ekplorasi (Gedung nomor 52) dan laboratorium Pengolahan Limbah di bidang Keselamatan dan lingkungan (Gedung nomor 53) serta laboratorium Pengolahan di Bidang Geologi

&

PBGN (Gedung nomor 55). Dalam melaksanakan penelitian, bidang-bidang tersebut menggunakan berbagai peralatan antara lain: peralatan gelas, alat potong, ayakan dlsb. Peralatan tersebut akan terkontaminasi radionuklida jika digunakan dalam penelitian, dimana kontaminan akan melekat pada dinding-dinding peralatan yang dipakai. Apabila peralatan gelas dan alat-alat tersebut dicuci maka kontaminan akan terlepas dan masuk ke lingkungan yang bemjung pada pencemaran lingkungan.

Untuk mengantisipasi pencemaran langsung yang disebabkan oleh air cucian dari laboratorium, maka limbah itu dimasukan ke dalam bak kontrol. Masing-masing bidang di PPGN yang mempunyai laboratorium telah disediakan Idibuatkan bak kontrol yang terbuat dari batu bata disemen dengan volume

±

3m3. Denah bak kontrol pada gedung nomor 52, 53 dan 55 terdapat dalam Gambar 1, 2, 3A dan 3B

Limbah cair cucian dalam bak kontrol tersebut secara berkala setiap 3 bulan diukur radioaktivitasnya. Maksud pengukuran radioaktivitas limbah adalah untuk mengetahui radioaktivitas limbah cair yang terdapat dalam bak kontrol. Hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala BAPETEN Nomor: 03/Ka-BAPETEN/V-99 tentang " Ketentuan Keselamatan Untuk Pengelolaan Limbah Radioaktif" yang dinyatakan bahwa limbah radioaktif adalah zat radioaktif dan bahan bekas serta alat-alat yang telah terkontaminasi zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena digunakan dalam kegiatan nuklir yang tidak dipergunakan lagi 11 , dan mengacu pada Peratutan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2002

tentang" Pengelolaan Limbah Radioaktif". Limbah radioaktif tersebut hams dikelola dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja, anggota masyarakat dan lingkungan hidup dari bahaya radiasi dan atau kontaminasi?]

(3)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5

Kegiatan pemantauan radioaktivitas limbah cair tahun 2005 pada bak kontrol laboratorium gedung nomor 52, 53 dan 55 bertujuan untuk menjaga supaya limbah cair yang dibuang tidak mencemari lingkungan. Sebagai acuan untuk melakukan evaluasi limbah radioaktif tersebut digunakan Keputusan Kepala BAPETEN No. 02/Ka-BapetenN -99 tentang " Baku Tingkat Radioaktivitas di Lingkungan" tahun 1999, yang dinyatakan dalam Kadar Tertinggi yang Diijinkan (KTD)31.Apabila radioaktivitas limbah cair tersebut melebihi KTD (>4x10-1Bq/l) maka dilakukan pengelolaan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Kadar radionuklida yang terkandung di dalam limbah cair semakin besar, maka akan menunjukkan radioaktivitasnya juga semakin tinggi.

TATAKERJA

Peralatan dan bahan

Peralatan yang digunakan adalah pompa tangan (elektrik hand pump), tempat contoh, pemanas, gelas piala, kertas saring, planset stainless steel, desikator, pinset dan detektor a (SPA-I) dengan alat cacah scaler Ludlum model 1000. Bahan yang digunakan adalah limbah cair cucian dan HCI IN

Metoda

Contoh limbah cair diambil dari setiap bak kontrol sebanyak

±

1 liter ( diambil triplo) lalu dimasukkan ke dalam tempat contoh dan bila perlu dilakukan penyaringan. Kemudian dimasukkan ke dalam gelas piala dan dipanaskan diatas pemanas. Setelah hampir kisat limbah cair dipindahkan ke dalam planset stainless steel dan dipanaskan kembali hingga kering, kemudian dimasukkan kedalam desikator sampai suhu kamar. Selanjutnya pengukuran dilakukan dengan mencacah contoh menggunakan detektor a (SPA-I) Scaler Ludlum model 1000, sebanyak 3 kali pengulangan dengan masing-masing waktu cacah selama 10 menit. Dari hasil pencacahan ditentukan radioaktivitasnya. Pengukuran cacah latar dilakukan dengan cara yang sarna seperti pengukuran contoh.

Perhitungan menggunakan rumus :

A=

Cb

E.V

Bq/l 4] Keterangan : A = Aktivitas contoh

Cb = Cacah contoh bersih, menit E = Effesiensi

V = Volume, liter

(4)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 20fJ5

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

ISBN.978-979-99 141-2-5

Hasil pengukuran radioaktivitas limbah cair pada bak kontrol laboratorium gedung nomor 52 (Bidang Eksplorasi), nomor 53 (Bidang Keselamatan dan Lingkungan) dan nomor 55 (Bidang Geologi &PBGN) ditampilkan pada Tabel 1, 2 dan 3.

Pembahasan

Berdasarkan data hasil pengukuran radioaktivitas, dapat diketahui bahwa limbah cair pada bak kontrol laboratorium gedung nomor 52 (Tabel 1) pada triwulan 1 dan 11 menunjukkan radioaktivitas sebesar 1,66x 10-1 Bq/l, pada triwulan III 2,49 x 10-1 Bq/l dan triwulan IV sebesar 2,12 x 10-1 Bq/l. Radioaktivitas tertinggi diperoleh pada triwulan III yaitu sebesar 2,49 x 10-1 Bq/l, hal ini disebabkan pada triwulan ini kegiatan penelitian yang dilaksanakan di laboratorium gedung nomor 52 relatif padat, sehingga berdampak pada peningkatan radioaktivitas. Pada triwulan I dan 11 kegiatan penelitian laboratorium sedikit berkurang atau belum padat sehingga radioaktivitasnya kecil. Pada triwulan IV kegiatan laboratorium mulai berkurang sehingga radioaktivitas pada triwulan ini lebih rendah dari triwulan III. Nilai radioaktivitas sebesar 2,49 x 10-1 Bq/l, pada triwulan III tersebut masih berada dibawah Baku Tingkat Radioaktivitas yang dinyatakan dalam Kadar Tertinggi yang Diijinkan [(KTD yaitu sebesar 4x 10-1 Bq/l ditampilkan lampiran 1) dan contoh perhitungan menentukan radioaktivitas limbah cair bak kontrol ditampilkan pada lampiran 2)]. Sesuai Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor : 02/Ka-BAPETENN -99 dapat disimpulkan bahwa limbah cair yang terdapat dalam bak kontrol gedung nomor 52 masuk ke dalam katagori tingkat aman dan dapat dibuang ke lingkungan.

Dari hasil pengukuran radioaktivitas limbah cair pada bak kontrol laboratorium gedung nomor 53 (Laboratorium Bidang Keselamatan dan Lingkungan) yang ditampilkan pada Tabel 2, diketahui bahwa radioaktivitas~ertinggi pada triwulan I , II dan III sekitar

1,66 xlO-1 Bq/l. serta triwulan IV sebesar 2,24xI0-1 Bq/l. Kondisi ini menunjukkan bahwa kegiatan penelitian di laboratorium pada gedung 53 (Bidang Keselamatan dan lingkungan) pada triwulan I, II dan III masih belum padat dan bam pada triwulan IV kegiatannya meningkat. Walaupun demikian kadar tertinggi sebesar (2,24 x 10-1Bq/l.) bila dibandingkan

(5)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5

dengan KTD yang berlaku masih berada dibawahnya. Sehingga limbah cair cucian yang terdapat dalam bak kontrol gedung nomor 53 dianggap dalam batas tingkat aman dan dapat dibuang ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu.

Radioaktivitas limbah cair bak kontrol gedung nomor 55 yang ditampilkan pada Tabel 3, mendekati kisaran angka yang relatif sarna dengan nilai radioaktivitas limbah cair bak kontrol gedung nomor 52 dan 53. Diketahui radioaktivitas tertinggi 1,66 x 10-1 Bq/l pada triwulan I dan II serta IV, sedangkan pada triwulan III tertinggi 1,98 xl0-1 Bq/l. Radioaktivitas sebesar 1,98 xl0-1 Bq/l bila dibandingkan dengan Kadar Tertinggi yang Diijinkan [(KTD yaitu sebesar 4x 10-1 Bq/l) (lampiran 1)], masih berada dibawahnya. Sesuai Surat Keputusan Kepala BAPETEN Nomor : 02/Ka-BAPETENN-99 dapat disimpulkan bahwa limbah cair yang terdapat dalam bak kontrol gedung nomor 55 masuk dalam katagori tingkat aman dan dapat dibuang ke lingkungan.

Berdasarkan data kadar hasil pengukuran radioaktivitas yang ditampilkan pada Tabel 1, 2 dan 3 dapat diketahui bahwa limbah cair yang terdapat dalam bak kontrollaboratorium gedung nom or 52, 53 dan 55 masih berada dibawah Kadar Tertinggi yang Diijinkan (KTD=4x 10-1 Bq/l) .Sehingga dapat disimpulkan bahwa limbah cair tersebut masuk ke dalam katagori limbah dikecualikan (waste exempt)51 dan dianggap aman untuk dibuang. Namun demikian berdasarkan ketentuan keselamatan yang berlaku maka pemonitoran dan pengukuran radioaktivitas hams tetap dilaksanakan, guna mencegah kemungkinan terjadinya bahaya radiasi dan atau kontaminasi terhadap pekerja radiasi, anggota masyarakat dan lingkungan.

KESIMPULAN

Hasil kegiatan pemantauan tahun 2005, radioaktivitas limbah cair pada bak kontrol laboratorium gedung nomor 52, 53 dan 55, tertinggi adalah 2,49 xl0-1 Bq/l dan 2,24 xl0-1 Bq/l serta 1,98 xlO-1 Bq/l. Nilai tersebut masih berada di bawah KTD {Kadar Tertinggi yang Diijinkan (4xl0-1 Bq/l)}, sehingga limbah itu masuk ke dalam katagori limbah dikecualikan dan dianggap dalam tingkat aman, maka dapat dibuang ke lingkungan.

(6)

KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2{}{}5

DAFTAR PUSTAKA

ISBN.978-979-99141-2-5

1. SURAT KEPUTUSAN KEPALA BAPETEN NOMOR: 03/Ka-BAPETEN/ V-99 " Ketentuan Keselamatan Untuk Pengelolaan Limbah Radioaktif" Jakarta, 1999

2. PERA TURAN PEMERINT AH REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 27 Tahun 2002. " Pengelolaan Limbah Radioaktif " Jakarta, 2002.

3. SURAT KEPUTUSAN KEPALA BAPETEN NOMOR: 02/ Ka-BAPETEN/ V-99 " Baku Tingkat Radioaktivitas Di Lingkungan", Jakarta, 1999.

4. MUKHLIS AKHADI, " Monitor Radiasi " Diklat Petugas Proteksi Radiasi, PUSDIKLAT-BATAN, Jakarta, 1994.

5. BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL, " Glosarium Ilmu dan Teknologi Nuklir " Edisi Pertama, Jakarta, 1998

(7)

KUMPULAN LAPORAN HAS!L PENELIT!AN TAHUN 2005

u

r

Bak ISBN.978-979-99141-2-5 Lab. Mineralogi Lab. /Geokimia ~ Lab. Mineralogi

Gambar 1 : Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Eksplorasi lantai bawah (Gedung No. 52)

Keterangan :

c:::::>

:

Tempat Pencucian alat laboratorium

(8)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 20fJS

u

i

ISBN.978-979-99141-2-5

L::Ih. PL&KL Ruang Pengukuran /

Rak

I

Gambar 2 : Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Keselamatan dan Lingkungan (Gedung No. 53)

Keterangan :

(9)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELlTlAN TAHUN 2005

u

i

l3ak kontrol

ISBN.978-979-99141-2-5

Ruang

Pengukuran Lab. Analisa Kontrol

r

C

Ruang

Ruang komputer asam

Gambar 3A: Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Geologi

&

PBGN lantai atas (Gedung No.55)

Ketcrangan :

c::::>

:

Tempat Pencucian alat laboratorium

(10)

KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN ](J05 ISBN.978-979-99] 41-2-5

u

i

Bak kontrol Lab. Prostek Lab. Hidromet

/

Gambar 3B : Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Geologi -PBGN lantai bawah (Gedung No. 55)

Keterangan : c:::::::>

*)

: Tempat Pencucian alat laboratorium : Belum dibuat

(11)

KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TABUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-S

Tabel I. HASIL PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR

PADA BAK KONTROL LABORA TORIUM GEDUNG NOMOR 52

PERIODE KODE RADIOAKTIVITKETERANGANAS (Triwulan) CONTOH(Bq/I) I

EKS -11,66 xDalam tingkat aman10-1 EKS -2

1,58 xDalam tingkat aman10-1 EKS -3

1,66 xDalam tingkat aman10-1

II

EKS -I1,66 xDalam tingkat aman10-1 EKS -2

1,66Dalam tingkat amanX 10-1

EKS -3

1,66Dalam tingkat amanX 10-1

III

EKS -12,49 xDalam tingkat aman10-1 EKS -2

2,49 xDalam tingkat aman10-1 EKS -3

1,66xDalam tingkat aman10-1

IV

EKS -12,12 xDalam tingkat aman10-1 EKS -2

2,12 xDalam tingkat aman10-1 EKS -3

1,66 xDalam tingkat aman10-1

Keterangan :

(KTD = 4 x 10-1Bq/l)

(12)

KUMPULAN LAPORAN HASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN. 978-979-99 J4J-2-5

TABEL 2. HASIL PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR

PADA BAK KONTROL LABORATORIUM GEDUNG NOMOR 53

PERIODE

KODE

RADIOAKTIVIT AS

KETERANGAN

(Triwulan) CONTOH(Bq/I)

I

KKL-l1,66 xDalam tingkat aman10-1 KKL-2

1,59xDalam tingkat aman10-1 KKL-3

1,66xDalam tingkat aman10-1

II

KKL-l1,25 xDalam tingkat aman10-1 KKL-2

1,25 xDalam tingkat aman10-1 KKL- 3

1,66 xDalam tingkat aman10-1

III

KKL-l1,66 xDalam tingkat aman10-1 KKL-2

1,66xDalam tingkat aman10-1 KKL-3

1,66xDalam tingkat aman10-1

IV

KKL-l1,99 xDalam tingkat aman10-1 KKL-2

2,24Dalam tingkat amanx 10-1 KKL-3

1,99xDalam tingkat aman10-1

Keterangan :

(13)

KUMPULAN LA PORAN HASlL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5

TABEL 3. HASIL PENGUKURAN RADIOAKTIVITAS LIMBAH CAIR

PADA BAK KONTROL LABORA TORIUM GEDUNG NOMOR 55

PERIODE KODE RADIOAKTIVITKETERANGANAS (Triwulan) CONTon(Bq/l) ]

PBN -11,66 xDalam tingkat aman10-1 PGN -2

1,25 xDalam tingkat aman10-1 PGN -3

1,25 xDalam tingkat aman10-1

II

PBN -11,66 xDalam tingkat aman10-1 PGN -2

1,66 xDalam tingkat aman10-1 PGN -3

1,66 xDalam tingkat aman10-1

III

PBN -11,98 xDalam tingkat aman10-1 PGN -2

1,98Dalam tingkat amanx 10-1 PGN -3

1,66xDalam tingkat aman10-1

IV

PBN -11,65 xDalam tingkat aman10-1 PGN -2

1,66 xDalam tingkat aman10-1 PGN -3

1,66 xDalam tingkat aman10-1

Keterangan :

(KTD = 4 x 10-1Bq/l)

(14)

KUMPULAN LAPORAN IIASIL PENELlTlAN TAJIUN 2005

Lampiran

Contoh perhitungan

(tn)

ISBN.978-979-99 I 4J-2-5

1. Menentukan effesiensi detektor SPA-1 dengan menggunakan sumber standar Th-230 Aktivitas (Ao) pada tanggal 29/10/1982 adalah 20400 dpm T ~

=

8 x 104 tahun, Aktivitas (At) pada tangal 16/212005 (22,8 tahun ) adalah :

At = Ao. e-A..t

20400 e-0,693/.8.104/22,8 = 20396,1 dpm Effesiensi (E) adalah:

cpm E

=

dpm 272,4 E = n = 0,01335 20396,1

2. Menentukan radioaktivitas 1 liter limbah cair bak kontrol dengan detektor a (SPA-1) Scaler Ludlum model 1000, waktu pencacahan masing-masing 10 menit

Hasil cacah contoh bersih (Cb) 10 menit = 1,33

1menit

=

1,33: 10 =>0,133 cpm => 0,002216 cps Cb

A=

E.V

0,002216 = 0,166 (cps dalam lliter) => 0,166 Bq/l (0,01335) (1)

(15)

KUMPULAN LAPORAN BASIL PENELITIAN TAHUN 2005 ISBN.978-979-99141-2-5

Lampiran. 1

KADAR TERTINGGI CAMPURAN RADIONUKLIDA YANG DIIZINKAN DALAM AIR 3J

KTD NO.

CAMPURAN(Kadar Tertinggi yang Diizinkan) (Bq/I)

5

Komposisi tidak diketahui 4 x 10-1

PUSA T PENGEM BANGAN GEOLOGI NUKLIR-BA TAN 199

Gambar

Gambar 1 : Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Eksplorasi lantai bawah (Gedung No
Gambar 2 : Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Keselamatan dan Lingkungan (Gedung No
Gambar 3A: Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Geologi
Gambar 3B : Denah bak kontrol dan tempat pencucian alat Laboratorium di Bidang Geologi - -PBGN lantai bawah (Gedung No
+4

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu mendapat informasi dari tenaga kesehatan ada komunikasi 2 arah, apabila ada materi yang kurang paham bisa langsung ditanyakan dan saat itu juga

Besarnya pendapatan total yang dihasilkan dari lahan irigasi teknis disebabkan karena tingkat produksi padi sawah yang lebih tinggi dibandingkan dengan lahan tadah

Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden Suku Dayak Kanayatn di Kecamatan Sengah Temila, dari hasil penelitian dan identifikasi ditemukan 5 spesies bambu

Orang pribadi Subjek yang bertempat tinggal di Indonesia atau yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12

Sesuai peran audit internal sebagai pemberi jaminan ( assurance ) dan layanan konsultasi, serta sebagai satuan pengawasan yang dibentuk untuk membantu

Hampir seluruh bagian tanaman karet menjadi sasaran infeksi dari sejumlah penyakit tanaman, mulai dari jamur akar, penyakit bidang sadap, jamur upas sampai pada

Setelah lulus MI langsung di pondok SK 2.4b Sudah ada pelajaran tentang seks di pondok SK 2.4c Pelajaran tentang adab istri kepada suami dan kewajiban suami terhadap istri ada di