• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DAFTAR

ISI

Daftar Isi

BAB I

PENDAHULUAN BAB II

PRORTOKOL BAGI CIVITAS MA’HAD IMAM ASY-SYATHIBY A. Protokol bagi Asatidz dan Pegawai

B. Protokol bagi Santri dan Santriwati

C. Protokol Petugas Karantina D. Protokol Petugas Isolasi E. Protokol Musyrif Asrama BAB III

PROTOKOL KEDATANGAN SANTRI MA’HAD IMAM ASY-SYATHIBY

C. Kewajiban Santri dan Wali Santri Sebelum Datang ke Ma’had D. Ketentuan Santri dan Pengantar Selama Dalam Perjalanan

E. Protokol Kedatangan Santri F. Protokol Santri di Ruang

Karantina

G. Protokol Santri di Ruang Isolasi H. Protokol Kesehatan di

Lingkungan Pesantren

I. Protokol Kesehatan di Tempat Makan

J. Protokol Kesehatan di Masjid K. Protokol Berobat di UKS L. Penerapan Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS)

M . Protokol Penerimaan Paket N. Protokol di dapur

A. Jadwal Kedatangan Santri B. Kewajiban Pondok Pesantren

(3)

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang terdampak Covid-19. Dampaknya bukan hanya kesehatan, namun juga ekonomi, sosial, budaya, keagamaan, dan pendidikan.

Mengingat sebaran Covid-19 masih belum melandai dan keberadaan / ketersediaan vaksin masih membutuhkan waktu, sementara proses ta’lim dan ta’allum harus terus berjalan, ditambah pertanyaan2 dari orang tua / walisantri kapan belajar tatap muka kembali di Ma’had, maka salah satu ikhtiar penting yang harus dilakukan adalah menyusun dan mensosialisasikan protokol kesehatan di lingkungan Ma’had.

Protokol ini merupakan rujukan pelaksanaan teknis bagi petugas di lapangan untuk diterapkan dengan sebaik-baiknya

Penyusunan protokol ini berangkat dari asumsi umum pesantren. Oleh karena itu dimungkinkan untuk dimodifikasi dalam pelaksanaan, baik ke standar yang lebih ketat maupun lebih longgar, sesuai dengan situasi dan kondisi. Namun tetap memperhatikan substansi pokok protokol kesehatan.

Akhir kata, kesempurnaan hanya milik Allah Ta’ala semata, protokol ini terbuka untuk dikoreksi dan diperbaiki. Semoga Allah Ta ’ ala memudahkan dan melindungi kita dari segala marabahaya.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan COVID 19 sebagai pandemi sejak 11 Maret 2020.

Penyakit dari virus Covid- 19 tidak hanya berdampak negatif pada aspek kesehatan saja, tetapi juga kepada seluruh aspek kehidupan masyarakat. Diperlukan upaya yang sungguh-sungguh oleh semua lapisan masyarakat agar pandemi ini segera berakhir, biidzinillah.

Ma’had sebagai bagian dari masyarakat kabupaten Bogor pada khususnya, berupaya ikut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah menerapkan protokol kesehatan bagi civitas Ma’had.

Ma’had Syathiby melakukan kebijakan bahwa mulai bulan Januari 2021 akan dilaksanakan program pembelajaran dengan tatap muka / offline . Ma’had Syathiby berupaya menyusun protokol kesehatan untuk menyambut kedatangan para santri di Ma’had. Sebagai ikhtiar lahir pencegahan penyebaran dan memutus rantai penularan virus Covid -19 baik di lingkungan Ma’had maupun masyarakat sekitar Ma’had.

(5)

Tujuan Penyusunan Protokol Kesehatan

Pengendalian Covid- 19 di lingkungan Ma’had

Pedoman ini disusun sebagai upaya untuk mensinergikan upaya-upaya lahiriyah yang dilakukan oleh seluruh civitas Ma’had dalam hal pencegahan penularan Covid-19 bagi civitas Ma’had selama masa pandemi.

Sasaran Pedoman

Pedoman ini ditujukan kepada seluruh civitas dan keluarga besar Ma’had Syathiby yang beraktifitas di dalam lingkungan Ma’had

03

BAB II

ITAS PESANTREN IMAM BUKHARI

BAB II

PROTOKOL KESEHATAN

Bagi Civitas Ma’had Syathiby

A. PROTOKOL BAGI ASATIDZAH DAN STAF

1. Asatidzah dan staf yang akan berkerja di Ma’had dipastikan dalam keadaan sehat.

2. Asatidzah dan staf yang mengalami batuk pilek, nyeri tenggorokan, demam atau sesak nafas disarankan istirahat di rumah ( bekerja dari rumah ) dan memberitahukan ke atasan masing-masing.

3. Asatidzah dan staf wajib menggunakan masker dan menerapkan protokol kehesehatan saat beraktifitas di lingkungan Ma’had. 4. Asatidzah dan staf masuk menggunakan masker dan dilakukan

pengecekan suhu, bila suhu >37.5 maka disarankan pulang ( bekerja dari rumah )

5. Asatidzah dan staf yang sakit diharapkan segera periksa ke UKS dan istirahat di rumah

(6)

6. Bila sakit dengan gajala Covid-19 selama 3 hari maka akan dilakukan pemeriksaan rapid test dan istirahat di rumah serta dipantau secara intensive oleh petugas UKS

7. Asatidzah dan staf dilarang bepergian keluar kota kecuali keperluan mendesak dan mendapatkan izin tertulis dari atasan 8. Asatidzah dan staf wajib karantina setidaknya 10 hari setelah

bepergian keluar kota (sebagaimana poin 7 ) dan memberikan laporan kepada atasan dan petugas UKS untuk mendapat pemantauan.

ovid-19

B. PROTOKOL BAGI SANTRI DAN SANTRIWATI 1. Senantiasa berusaha menjaga kondisi kesehatannya

2. Wajib mengunakan masker secara sempurna ( menutupi hidung dan mulut ), dan face shield.

3. Senantiasa mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer 4. Menjaga jarak lebih dari 1 meter dengan orang lain.

5. Tidak melakukan kontak fisik ( berjabat tangan, berpelukan,dll ) 6. Berusaha mengkonsumsi vitamin atau supplemen

7. Dilarang menggunakan barang pribadi milik santri lain 8. Merutinkan olah raga dan mencukupkan istirahat

9. Bila sakit segera lapor ke musyrif/ah asrama untuk diteruskan ke UKS guna mendapatkan pengobatan

10. Bila santri sakit dengan gejala covid - 19 diantaranya hilang rasa dan bau tidak diizinkan masuk kelas dan dipantau diruang isolasi.

C.PROTOKOL PETUGAS KARANTINA

1. Menjaga kondisi tubuh dalam keadaan sehat 2. Menggunakan masker

(7)

3. Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum atau sesudah masuk ruang karantina

4. Mengecek suhu santri karantina sehari 2x (pagi dan malam) dan didokumentasikan dalam form yang tersedia

5. Mendata jumlah santri karantina dan melaporkan ke bagian terkait 6. Menyajikan makanan bagi santri karantina

7. Bila petugas karantina mendapati ada santri yang sakit maka segera melapor ke UKS untuk tindakan pemeriksaan.

8. Bila petugas mendapati santri karantina sakit dengan gejala Covid-19 maka segera laporkan ke UKS guna dipindahkan ke ruang isolasi

9. Menjaga jarak lebih dari 1 meter

10. Mengawasi santri karantina saat keluar ruangan

11. Petugas karantina senantiasa mengecek jumlah santri melalui gelang identitas

n Covid-19

D. PROTOKOL PETUGAS ISOLASI

1. Menjaga kondisi tubuh dalam keadaan sehat

2. Menggunakan handscoon, masker, gaun dan face shield sebelum masuk ruang isolasi

3. Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer sebelum dan atau sesudah masuk ruang isolasi

4. Mengecek suhu dan keluhan santri isolasi sehari 2x ( pagi dan malam ) dan didokumentasikan dalam form yang tersedia

5. Menjaga jarak lebih dari 1 meter. 6. Mendata jumlah santri di ruang isolasi

7. Menyajikan makanan bagi santri di ruang isolasi 8. Mengawasi santri yang diisolasi saat keluar ruangan

(8)

9. Petugas isolasi senantiasa mengecek jumlah santri melalui gelang identitas

10. Bila dibutuhkan rapid test, petugas isolasi mengantarkan ke UKS

E. PROTOKOL MUSYRIF/AH ASRAMA

1. Bertanggung jawab mengontrol santri di asrama

2. Mengingatkan santri untuk selalu menggunakan masker dan cuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer

3. Mengingatkan santri selalu jaga jarak

4. Mongontrol penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) 5. Mengontrol jadwal kegiatan santri dan dilaksanakan dengan baik.

06

Omlah

BAB III

PROTOKOL KEDATANGAN SANTRI

MA’HAD SYATHIBY

A. JADWAL KEDATANGAN

Tanggal Jenjang Jumlah

27 Februari 2021 SMA Kelas XII Ikhwan 13 orang 27 Februari 2021 SMA Kelas XII Akhwat 26 Orang

A. KEWAJIBAN MA’HAD SYATHIBY DALAM PENGENDALIAN COVID-19.

1. Ma’had memberitahukan kepada instansi terkait dalam hal mendatangkan santri

2. Ma’had menjalin komunikasi yang baik dengan Gugus Tugas Covid -19 terdekat dalam hal pengendalian penyebaran covid-19

(9)

bertugas: menyusun, melaksanakan, mengevaluasi protokol kesehatan 4. Ma’had menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan

melengkapi fasilitas penunjangnya secara memadai

5. Menyediakan fasilitas dan tenaga medis di lingkungan Ma’had 6. Mensosialisasikan informasi Covid-19 kepada seluruh civitas

Ma’had dengan penjelasan langsung, melalui tulisan, dll )

7. Melakukan disinfeksi di tempat-tempat umum dan perlengkapan yang sering dipegang oleh banyak orang.

B. KEWAJIBAN SANTRI DAN ORANG TUA / WALI SANTRI SEBELUM DATANG KE MA’HAD

1. Mengikuti jadwal kedatangan santri 2. Membawa barang bawaan tambahan ;

- Masker secukupnya (minimal 10 lembar) - Face shield dan Hand sanitizer secukupnya - Sajadah kecil 1 buah

- Perlengkapan makan dan minum - Tissue secukupnya

- Makanan ringan secukupnya

- Vitamin atau supplemen ( madu, dll )

3. Mengemas barang bawaan dengan plastik (kedap air) untuk menghindari kerusakan barang saat disemprot cairan desinfektan 4. Memberikan identitas ( nama, jenjang program, kamar asrama ) pada

tas dan barang bawaan di tempat yang mudah dilihat.

5. Pada saat berangkat, memastikan kondisi badan dalam keadaan sehat dan bugar (dikuatkan dengan surat keterangan sehat dari dokter)

(10)

6. Santri dianjurkan melakukan tes antigen 1 hari sebelum

keberangkatan, jika kiranya merepotkan orang tua wali santri hanya

diperbolehkan 2 hari sebelum keberangkatan dengan hasil tes swab Negatif.

7. Menyiapkan perbekalan selama 7 hari masa karantina ( selama karantina santri dilarang mengambil barang-barangnya di kamar asrama )

8.Membawa handbag sebagai wadah masker, Hand Sanitizer, sajadah, baju ganti secukupnya, alat mandi, berkas administrasi

0

9. Membawa kelengkapan berkas administrasi :

10.Membawa kelengkapan berkas administrasi :

- Surat pernyataan isolasi mandiri yang ditanda tangani Ketua RT ( link formulir 01 ).

- Surat pernyataan orang tua / wali santri bermaterai ( link formulir 02)

- Asesmen mandiri Covid - 19 ( link formulir 03 )

- Hasil rapid test Non Reaktif (tuliskan no 04 di kertas hasil rapid test )

- Surat keterangan sehat dari dokter (tuliskan no 05 di kertas ) Semua berkas dimasukan dalam 1 map secara berurutan.

D. KETENTUAN SANTRI DAN PENGANTAR SELAMA DALAM PERJALANAN

1. Mengupayakan tidak menggunakan kendaraan umum 2. Menggunakan masker selama dalam perjalanan

3. Sering mencuci tangan dengan sabun atau Hand sanitizer 4. Hindari memegang area muka

(11)

5. Banyak minum air putih

6. Membawa makanan dan multivitamin secukupnya

7. Menghindari singgah atau berhenti di tempat-tempat yang beresiko kecuali darurat

9. Menjaga jarak dengan orang lain

E. PROTOKOL KEDATANGAN SANTRI

1. Kendaraan pengantar parkir diluar pondok

2. Batas pengantaran oleh wali santri sampai dengan gerbang utama 3. Santri turun berserta barang bawaan (sudah dikemas dan diberi

nama )

Covid-19

4. Barang bawaan satri dilakukan desinfeksi oleh petugas dan diberi label sesuai identitas santri

5. Petugas melakukan screening suhu dan pemeriksaan berkas

6. Pemeriksaan berkas meliputi ( surat pernyataan isolasi mandiri, surat pernyataan orang tua, asesmen mandiri Covid-19, hasil rapid tes, dan surat keterangan sehat )

7. Santri diperkenankan membawa handbag yang berisikan perlengakapan mandi dan pakaian ganti

8. Bila berkas lengkap dan suhu <37,5 santri diantar oleh petugas menuju ke ruang karantina setelah diberi label lulus screening awal yang bertulisakan identitas santri dan pengantar diperkenankan untuk pulang.

8. Bila suhu >37,5 santri untuk istirahat sementara di ruang transit, bagi santri ikhwan dan di ruang UKS bagi santri akhwat di ruang UKS dengan monitoring tim satgas

(12)

F. PROTOKOL SANTRI DI RUANG KARANTINA

1. Petugas pengantar menyerahkan santri ke petugas ruang karantina 2. Sebelum masuk ruang karantina santri mengganti pakaian terlebih

dahuludan mengemas pakaian gantinya dengan kantong plastik. 3.Ruang karantina berisi santri maksimal 50% dari biasanya

4. Santri tidak boleh keluar ruangan kecuali ke toilet/kamar mandi selama 7 hari

5. Petugas ruangan mengecek suhu sehari 2 kali 6. Santri wajib menerapkan protokol kesehatan

- Memakai masker - Tidak berjabat tangan

- Menjaga jarak minimal 1 meter

- Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

- Tidak sering memegang area muka, dll

10Protokol Keseha

7. Bila ada santri yang mengalami sakit petugas karantina melaporkan ke petugas UKS untuk ditindak lanjuti.

8. Petugas karantina mengambilkan obat ke UKS dan memberikan kepada santri yang sakit

9. Bila sudah 2 hari sakit belum membaik dengan gejala covid (batuk, pilek, sesak nafas) dilakukan rapid test, untuk gejala selain covid dilakukan pemantauan lebih pelayanan di UKS

G. PROTOKOL SANTRI DI RUANG ISOLASI

1. Ruang isolasi diperuntukan bagi santri dengan gejala ISPA ringan . 2. Diberi obat dan monitoring. Dipertimbangkan dilakukan rapid tes oleh

tim kesehatan puskesmas di Ma’had atau oleh staf UKS. Kondisi santri diberitahukan ke orang tua / wali santri oleh staf UKS.

(13)

3. Bila rapid test reaktif dengan gejala ringan maka dipantau secara lebih intensive dengan memberikan obat-obatan yang tersedia di UKS. 4. Bila rapid test reaktif dan gejala tidak ada perbaikan selama 3 hari

maka dirujuk ke Klinik dan melaporkan kondisi ke orang tua 5. Rapid test diulang sesudah 7 hari

6. Petugas kesehatan UKS melakukan observasi hasil pengecekan suhu dan keluhan lain sehari 2 kali dengan memakai APD (hamzat, masker, face shield, hand scoon)

7. Santri tidak boleh keluar ruangan kecuali ke kamar mandi / toilet selama 10 hari

8. Santri wajib menerapkan protokol kesehatan - Sering mencuci tangan

- Memakai masker - Tidak berjabat tangan - Menjaga jarak minimal 1 m

- Menerapkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) - Tidak memegang area muka

vid-19

H. PROTOKOL KESEHATAN DI LINGKUNGAN MA’HAD

1. Menggunakan masker secara sempurna

- Dengan ketentuan menutup area mulut dan hidung

- Masker dilepas hanya waktu tidur, mandi, dan makan atau minum 2. Membiasakan cuci tangan dengan sabun atau Hand sanitizer

- Dilakukan sebelum dan sesudah makan - Setelah buang air

- Setelah menyentuh barang atau uang - Sebelum masuk kelas dan kamar

(14)

3. Mengurangi kontak fisik

- Tidak berjabat tangan, cium tangan, berpelukan - Menghindari bersentuhan

4. Jaga jarak

- Menjaga jarak antar individu minimal 1 meter diarea manapun (seperti pos satpam, antrian kamar mandi, ruang makan, asrama, ruang kelas, masjid, dll)

- Menjaga jarak duduk dengan yang lain (minimal 1 meter)

5. Tidak meludah, membuang ingus dan dahak di sembarang tempat. Hanya dilakukan di kamar mandi dan langsung disiram, atau dengan tisu dan langsung dibuang ke tempat sampah

6. Menggunakan peralatan pribadi

Tidak saling pinjam alat pribadi seperti peralatan makan, perlengkapan sholat, perlengkapan mandi, perlengkapan tidur, alat tulis dll

7. Menggunakan face shield untuk aktifitas yang sering berinteraksi dengan santri seperti pengajar,pegawai matham, kesehatan, staf admin, dll

8. Tidak sering memegang area muka

Seperti hidung, mulut, dan mata, gunakan Tissue ketika ingin menyentuh area muka

I. PROTOKOL KESEHATAN DI TEMPAT MAKAN

1. Santri dilarang makan berjamaah ( 1 nampan untuk beberapa orang ) 2. Senantiasa mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer

3. Petugas pembagi makan mengunakan masker dan sarung tangan 4. Senantiasa manjaga jarak.

(15)

6. Dilarang saling tukar alat makan atau pinjam alat makan 7. Makanan yang disajikan harus bergizi dan penuh nutrisi

J. PROTOKOL KESEHATAN DI MASJID

1. Senantiasa menggunakan masker dengan sempurna. 2. Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer

3.Dilarang melakukan kontak fisik (bersalaman, berpelukan, berkumpul,dll)

4. Senantiasa manjaga jarak

5. Menggunakan alat ibadah (Mushaf, sajadah, kitab, dll) milik sendiri 6. Dilarang melakukan aktifitas bercanda yang berlebihan dan memicu terjadinya kontak fisik (bersentuhan).

K. PROTOKOL BEROBAT DI UKS

1. Petugas UKS yang bertugas menggunakan APD (masker, face shield dan gaun)

2. Pasien yang datang ke UKS adalah santri yang sakit dengan gejala bukan covid-19

3. Semua pasien yang datang dilakukan pemeriksaan suhu dan SpO2 4. Pasien (santri/pegawai) saat datang ke UKS menerapkan protokol

Kesehatan

5. Pasien dengan sakit yang agak berat dilakukan observasi di ruang UKS 6. Selama di UKS santri wajib menerapkan protokol kesehatan

7. Bila diperlukan, santri diberikan izin untuk istirahat 8. Pasien diberikan obat sesuai resep

9. Melaporkan kondisi santri kepada orang tua

(16)

1. Menggunakan air bersih saat mandi

2. Menggosok gigi 2x sehari setelah makan dan sebelum tidur

3. Cuci tangan dengan sabun menggunakan air mengalir sebelum dan sesudah makan serta setelah buang air.

4. Menggunakan kloset bersih dan sehat. 5. Olah raga teratur atau berjemur 15 menit. 6. Istirahat yang cukup.

7. Menjaga kebersihan kuku dan rambut

8. Minum air putih yang cukup 8 gelas dalam sehari

9. Mengkomsumsi makanan yang bergizi (buah, sayur dll.) 10. Membuang sampah pada tempatnya

11. Mengenakan masker dan menggantinya

M. PROTOKOL PENERIMAAN PAKET

1. Penerimaan paket di pos satpam gerbang.

2. Memastikan identitas penerima sesuai dengan alamat yang dituju. 3. Memastikan kemasan benar benar terbuat dari bahan yang kedap air. 4. Melakukan penyemprotan dengan menggunakan cairan desinfektan. 5. Menerima dan mencatat di buku penerimaan.

6. Melanjutkan pengiriman ke kantor kesantrian. 7. Memverifikasi (ceking) kepastian isi paket.

N. PROTOKOL DI DAPUR

1. Staf dapur dihimbau menjaga kesehatan masing-masing 2. Tes suhu tubuh sebelum masuk dapur

3. Ketika merasakan gejala, demam, batuk, pilek dan sesak napas untuk Ke UKS dan untuk sementara tidak beraktifitas di Ma’had.

(17)

4. Memakai masker ketika menyediakan makan 5. Staf dapur memakai sarung tangan

6. Memakai pelapis pakaian / celemek 7. Menjaga kebersihan ruangan dapur

8. Mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah beraktifitas 9. Melakukan penyemprotan rutin benda2 yang sering dipegang

banyak orang

10. Staf dapur tidak boleh meminjamkan alat makan kepada santri 11. Peralatan memasak dan makanan dibersihkan dengan baik. 12. Kemasan / packing sayuran disemprot disinfektan saat setelah

Referensi

Dokumen terkait

tumbuhan hasil kajian etnobotani di desa Sukolilo kawasan pegunungan kendeng dikelompokkan dalam beberapa kategori yakni: tumbuhan sebagai bahan pangan, bahan sayur dan buah,

Dalam makalah ini data yang dipergunakan untuk proses pencocokkan license plate adalah data hasil survey asal-tujuan dengan metode pencatatan license plate selama 15 jam

103 Teguh Fasty Syaputra UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Teknik Industri UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN

Pengelolaan risiko kredit dalam Bank juga dilakukan dengan melakukan proses analisa kredit atas potensi risiko yang timbul melalui proses Compliant Internal

Pada multifragmentary complex fracture tidak terdapat kontak antara fragmen proksimal dan distal setelah dilakukan reposisi. Complex spiral fracture terdapat dua atau

transparansi 10 CSCW &amp; Ubiquitous Computing TIU : Mahasiswa mampu menjelaskan komunikasi dalam kelompok dan pemrosesan yang ubiquitous - Systems - Groupware Ø

Motor inferensi ( inference engine ) berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dalam basis pengetahuan serta digunakan

 Masyarakat berhak untuk memiliki keahlian komputer  Hak atas Akses ke Spesialis Komputer.  Masyarakat berhak memilki akses ke para Spesialis Komputer seperti halnya ahli