Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
PT.PJB UBJ O&M PAITON
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang Perkembangan
Perkembangan teknologi saat teknologi saat ini berkembang ini berkembang dengan cepat. dengan cepat. SebagaiSebagai salah satu pihak aktif dalam bidang pengembangan teknologi, mahasiswa salah satu pihak aktif dalam bidang pengembangan teknologi, mahasiswa diharapkan mengikuti dan menyesuaikan kemajuan teknologi. Bidang diharapkan mengikuti dan menyesuaikan kemajuan teknologi. Bidang industri adalah salah satu bidang yang berperan penting dalam industri adalah salah satu bidang yang berperan penting dalam perkembangan teknologi masa kini. Agar dapat
perkembangan teknologi masa kini. Agar dapat terjun dalam bidang industriterjun dalam bidang industri maka mahasiswa dituntut mempunyai ketrampilan dan kemampuan dalam maka mahasiswa dituntut mempunyai ketrampilan dan kemampuan dalam dunia kerja yang sesuai dengan ilmu yang ditekuni.
dunia kerja yang sesuai dengan ilmu yang ditekuni.
Sumber daya manusia yang berkualitas sangatlah dibutuhkan dalam Sumber daya manusia yang berkualitas sangatlah dibutuhkan dalam menghadapi era globalisasi dunia. Lembaga Pendidikan menjadi salah satu menghadapi era globalisasi dunia. Lembaga Pendidikan menjadi salah satu sarana untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing sarana untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang mampu bersaing di era global. Politeknik merupakan salah satu lembaga pendidikan yang di era global. Politeknik merupakan salah satu lembaga pendidikan yang diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang terampil, proffesional dan diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang terampil, proffesional dan siap bekerja sesuai bidang spesifikasinya.
siap bekerja sesuai bidang spesifikasinya.
Untuk menunjang upaya tersebut, Politeknik Negeri Malang, jurusan Untuk menunjang upaya tersebut, Politeknik Negeri Malang, jurusan teknik elektro, program studi teknik elektronika berupaya meningkatkan teknik elektro, program studi teknik elektronika berupaya meningkatkan skill bagi mahasiswanya, sehingga dilakukan praktek kerja lapangan yang skill bagi mahasiswanya, sehingga dilakukan praktek kerja lapangan yang wajib diikuti oleh mahasiswa. Hal ini dimaksudkan karena permasalahan wajib diikuti oleh mahasiswa. Hal ini dimaksudkan karena permasalahan yang terjadi di dunia industri umumnya sangat berbeda dengan yang yang terjadi di dunia industri umumnya sangat berbeda dengan yang didapatkan dibangku perkuliahan.
didapatkan dibangku perkuliahan.
Praktek Kerja Lapangan merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja Praktek Kerja Lapangan merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan/industri
pelatihan/industri dengan dengan bekerja bekerja secara secara langsung langsung di di bawah bawah bimbingan dabimbingan dann pengawasan instruktur atau
pengawasan instruktur atau pekerja yang lebih pekerja yang lebih berpengalaman dalam prosesberpengalaman dalam proses produksi
produksi barang barang dan/atau dan/atau jasa jasa di di industri, industri, dalam dalam rangka rangka menguasaimenguasai keterampilan atau keahlian tertentu. Adanya kecenderungan mahasiswa keterampilan atau keahlian tertentu. Adanya kecenderungan mahasiswa yang kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja karena kurangnya yang kurang bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja karena kurangnya
Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
PT.PJB UBJ O&M PAITON
2
2
POLITEKNIK NEGERI MALANG POLITEKNIK NEGERI MALANG
praktek
praktek kerja kerja lapangan lapangan menjadi menjadi salah salah satu satu sarana sarana yang yang penting penting untukuntuk mengatasi kondisi tersebut.
mengatasi kondisi tersebut.
Pada umumnya dunia industri akan sangat efektif dalam memilih Pada umumnya dunia industri akan sangat efektif dalam memilih lulusan yang benar-benar professional dan sesuai dengan spesifikasi lulusan yang benar-benar professional dan sesuai dengan spesifikasi perusahaan
perusahaan yang yang bersangkutan. bersangkutan. Dengan Dengan adanya adanya kerja kerja praktek praktek diharapkandiharapkan mahasiswa dapat lebih aplikatif terhadap ilmu yang telah diterima pada saat mahasiswa dapat lebih aplikatif terhadap ilmu yang telah diterima pada saat masa perkuliahan.
masa perkuliahan. Selain itu Selain itu mahasiswa diharapkan mahasiswa diharapkan mampu mmampu menemukan,enemukan, memahami, menjelaskan serta dapat men
memahami, menjelaskan serta dapat menyelesaikan masalah yang muncul diyelesaikan masalah yang muncul di lapangan.
lapangan.
Menimbang hal-hal tersebut, maka kami memilih PT.PJB UBJ O&M Menimbang hal-hal tersebut, maka kami memilih PT.PJB UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9)
PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9) sebagai wadah serta tempat untuksebagai wadah serta tempat untuk melakukan kegiatan praktek kerja lapangan dimana kami ingin mempelajari melakukan kegiatan praktek kerja lapangan dimana kami ingin mempelajari instrument-instrument control pada proses produksi
instrument-instrument control pada proses produksi yang terdapat di PT.PJByang terdapat di PT.PJB UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit
UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9).9).
PT. PJB UBJ O&M PAITON merupakan salah satu perusahaan yang PT. PJB UBJ O&M PAITON merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembangkitan tenaga li
bergerak dibidang pembangkitan tenaga listrik terletak strik terletak di kecamatan Paiton,di kecamatan Paiton, kota Probolinggo, Jawa Timur. PT. PJB UB JOM PAITON merupakan kota Probolinggo, Jawa Timur. PT. PJB UB JOM PAITON merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satu anak Perusahaan Listrik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satu anak Perusahaan Listrik Negara
Negara (PLN) (PLN) yang yang bertugas bertugas melayani melayani penyediaan penyediaan kebutuhan kebutuhan listriklistrik masyarakat.
masyarakat. 1.2
1.2 TujuanTujuan
Kegiatan praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk mempersiapkan Kegiatan praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga professional, disiplin, kreatif, dan jujur untuk mahasiswa menjadi tenaga professional, disiplin, kreatif, dan jujur untuk meningkatkan etos kerja.
meningkatkan etos kerja. 1.
1. Bagi MahasiswaBagi Mahasiswa a)
a) Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selamaMahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada kegiatan yang nyata di dunia industri. masa perkuliahan pada kegiatan yang nyata di dunia industri. b)
b) Memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilanMemperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan dan kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu
dan kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.yang dimiliki. c)
c) Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapiMelatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi
situasi dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan situasi dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk terjun ke dunia
Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
PT.PJB UBJ O&M PAITON
praktek
praktek kerja kerja lapangan lapangan menjadi menjadi salah salah satu satu sarana sarana yang yang penting penting untukuntuk mengatasi kondisi tersebut.
mengatasi kondisi tersebut.
Pada umumnya dunia industri akan sangat efektif dalam memilih Pada umumnya dunia industri akan sangat efektif dalam memilih lulusan yang benar-benar professional dan sesuai dengan spesifikasi lulusan yang benar-benar professional dan sesuai dengan spesifikasi perusahaan
perusahaan yang yang bersangkutan. bersangkutan. Dengan Dengan adanya adanya kerja kerja praktek praktek diharapkandiharapkan mahasiswa dapat lebih aplikatif terhadap ilmu yang telah diterima pada saat mahasiswa dapat lebih aplikatif terhadap ilmu yang telah diterima pada saat masa perkuliahan.
masa perkuliahan. Selain itu Selain itu mahasiswa diharapkan mahasiswa diharapkan mampu mmampu menemukan,enemukan, memahami, menjelaskan serta dapat men
memahami, menjelaskan serta dapat menyelesaikan masalah yang muncul diyelesaikan masalah yang muncul di lapangan.
lapangan.
Menimbang hal-hal tersebut, maka kami memilih PT.PJB UBJ O&M Menimbang hal-hal tersebut, maka kami memilih PT.PJB UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9)
PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9) sebagai wadah serta tempat untuksebagai wadah serta tempat untuk melakukan kegiatan praktek kerja lapangan dimana kami ingin mempelajari melakukan kegiatan praktek kerja lapangan dimana kami ingin mempelajari instrument-instrument control pada proses produksi
instrument-instrument control pada proses produksi yang terdapat di PT.PJByang terdapat di PT.PJB UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit
UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9).9).
PT. PJB UBJ O&M PAITON merupakan salah satu perusahaan yang PT. PJB UBJ O&M PAITON merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pembangkitan tenaga li
bergerak dibidang pembangkitan tenaga listrik terletak strik terletak di kecamatan Paiton,di kecamatan Paiton, kota Probolinggo, Jawa Timur. PT. PJB UB JOM PAITON merupakan kota Probolinggo, Jawa Timur. PT. PJB UB JOM PAITON merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satu anak Perusahaan Listrik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), salah satu anak Perusahaan Listrik Negara
Negara (PLN) (PLN) yang yang bertugas bertugas melayani melayani penyediaan penyediaan kebutuhan kebutuhan listriklistrik masyarakat.
masyarakat. 1.2
1.2 TujuanTujuan
Kegiatan praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk mempersiapkan Kegiatan praktek kerja lapangan ini bertujuan untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga professional, disiplin, kreatif, dan jujur untuk mahasiswa menjadi tenaga professional, disiplin, kreatif, dan jujur untuk meningkatkan etos kerja.
meningkatkan etos kerja. 1.
1. Bagi MahasiswaBagi Mahasiswa a)
a) Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selamaMahasiswa dapat menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada kegiatan yang nyata di dunia industri. masa perkuliahan pada kegiatan yang nyata di dunia industri. b)
b) Memperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilanMemperdalam dan meningkatkan kualitas, keterampilan dan kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu
dan kreatifitas pribadi yang sesuai dengan ilmu yang dimiliki.yang dimiliki. c)
c) Melatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapiMelatih diri agar tanggap dan peka dalam menghadapi
situasi dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan situasi dan kondisi lingkungan kerja serta mempersiapkan
langkah-Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
PT.PJB UBJ O&M PAITON
3
3
POLITEKNIK NEGERI MALANG POLITEKNIK NEGERI MALANG
d)
d) Menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman sebagaiMenambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman sebagai
generasi terdidik untuk nantinya dapat terjun dalam masyarakat generasi terdidik untuk nantinya dapat terjun dalam masyarakat terutama di lingkungan industri.
terutama di lingkungan industri. 2.
2. Bagi Politeknik Negeri Malang Jurusan Teknik Elekro Program StudiBagi Politeknik Negeri Malang Jurusan Teknik Elekro Program Studi Teknik Elektronika
Teknik Elektronika a)
a) Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur Mencetak calon tenaga kerja yang terampil dan jujur dalamdalam
menjalankan tugas. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai menjalankan tugas. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum yang sudah diterapkan sesuai dengan sejauh mana kurikulum yang sudah diterapkan sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.
kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya. b)
b) Sebagai sarana pengenalan instansi pendidikan politeknikSebagai sarana pengenalan instansi pendidikan politeknik
khususnya Politeknik Negeri Malang, Jurusan Teknik Elektro, khususnya Politeknik Negeri Malang, Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Elektronika kepada badan usaha perusahaan Program Studi Teknik Elektronika kepada badan usaha perusahaan yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh yang membutuhkan lulusan atau tenaga kerja yang dihasilkan oleh Politeknik Negeri Malang.
Politeknik Negeri Malang. 3.
3. Bagi Perusahaan yang BersangkutanBagi Perusahaan yang Bersangkutan a)
a) Sebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada diSebagai sarana untuk mengetahui kualitas pendidikan yang ada di institusi pendidikan khususnya Politeknik Negeri Malang.
institusi pendidikan khususnya Politeknik Negeri Malang. b)
b) Sebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antaraSebagai sarana untuk menjembatani hubungan kerja sama antara perusahaan
perusahaan dengan dengan Politeknik Politeknik Negeri Negeri Malang Malang dimasa dimasa yang yang akanakan datang, khususnya mengenai rekruitmen tenaga kerja.
datang, khususnya mengenai rekruitmen tenaga kerja. 1.3
1.3 Batasan MasalahBatasan Masalah
Batasan masalah yang dibahas pada laporan kerja praktik ini adalah Batasan masalah yang dibahas pada laporan kerja praktik ini adalah sebagai berikut :
sebagai berikut :
1.
1. Mengidentifikasi proses DGA pada sistem pendingin minyak trafoMengidentifikasi proses DGA pada sistem pendingin minyak trafo tahun 2017
tahun 2017 bulan Juni trafo 20/ bulan Juni trafo 20/ 6,3 kV 6,3 kV di Paiton unit 9di Paiton unit 9
2.
2. MenjelaskanMenjelaskan minyak mineral pada proses DGA untuk sistem pendinginminyak mineral pada proses DGA untuk sistem pendingin minyak trafo 20/6,3 kV di Paiton unit 9.
minyak trafo 20/6,3 kV di Paiton unit 9.
3.
3. Penelitian ini hanya mencari berbagai indikasi kegagalan yangPenelitian ini hanya mencari berbagai indikasi kegagalan yang disesuaikan dengan standar analisis tertentu, dan tindakan yang harus disesuaikan dengan standar analisis tertentu, dan tindakan yang harus dilakukan
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
1.4 Tempat dan Waktu
Pelaksanaan praktek kerja lapangan ini dilaksanakan di PT.PJB UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9) di Jalan Raya Surabaya – Situbondo Km . 141 Paiton, Jawa Timur.
Waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan ini dilaksanakan mulai tanggal 23 Januari 2017-17 Februari 2017 dan disesuaikan jam kerja.
Sedangkan lokasi pelaksanaan praktek kerja disesuaikan dengan setiap kegiatan pada bagian Department Electrical Instrument dan Control di PT.PJB UBJ O&M PAITON BARU, JAWA TIMUR (Unit 9).
1.5 Metode Penelitian
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan sebagai proses penyusunan laporan, penulis menggunakan tiga metode yaitu :
1. Metode Pengamatan
Penulis melakukan pengamatan secara langsung terhadap masalah atau obyek yang di teliti.
2. Metode Interview
Penulis mengadakan wawancara dan tanya jawab secara langsung pada pihak terkait dengan obyek data penelitian.
3. Metode Studi Literatur
Penggunaan buku-buku literatur sebagai referensi untuk mendapatkan penjelasan teori berdasarkan penjelasan dilapangan dan pencarian data-data yang berhubungan dengan masalah pada objek pengamatan dan penelitian.
BAB II
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
5
POLITEKNIK NEGERI MALANG
PT. PJB UBJ O&M ( Pembangkitan Jawa Bali Unit Bisnis Jasa Operation and Maintenance ) PLTU Paiton adalah salah satu proyek pembangkit yang ditangani pemerintah dalam menanggulangi krisis energi di Indonesia yang diberi nama Proyek Percepatan 10.000 MW. Pembangunan Proyek Percepatan ini terdiri atas 10 pembangkit dibangun di pulau Jawa dan 25 pembangkit dibangun di luar pulau Jawa.
Berdasarkan RUPS PJB tanggal 28 Januari 2008 dan Letter of Intent PLN tanggal 25 Juli 2008, PJB ditetapkan sebagai pengelola O & M untuk 4 proyek Percepatan Diversifikasi Energi (PPDE) 10.000 MW : Rembang, Indramayu, Pacitan, Paiton baru unit 9.
Paiton Baru unit 9 mempunyai kapasitas 660 MW, terletak diantara desa Sumber Glatik dan desa Binor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur atau sekitar 35 km sebelah timur kota Probolinggo dan berada sekitar 140 km timur laut dari kota Surabaya. Proyek ini dibangun di lahan seluas 48 hektar terletak di komplek area pembangkit yang sudah beroperasi yaitu PLTU unit 1, 2 milik PT. PJB (Pembangkitan Jawa Bali), PLTU unit 3,4 dalam tahap pembangunan, PLTU unit 5, 6 milik PT. YTL (Yeoh Tiong Lay), dan PLTU 7, 8 milik PT. IPMOMI (International Power Misui Operation and Maintenance ).
Kontrak proyek ini ditandatangani tanggal 12 Maret 2007 dengan nomor kontrak 047.PJ/041/DIR/2007 dan nilai kontrak sebesar USD. 428,127,137.46 dan Rp. 777.293.309.115,90 dengan kontrak EPC ( Engineering Procurement Construction). Pelaksana proyek dikerjakan oleh Consortium Harbin Power Engineering Co. Ltd ( HPE ) dari China sebagai Leader Consortium dengan partner Lokal MSHE ( PT. Mitra Selaras Hutama Energi ), sedangka006E sebagai institut desain dari China adalah CSEPDI ( Central Southern China Electric Power Design Institute ).
Dari Jasa Konsultan QA/QC adalah BVI ( Black and Veatch International Company ). Perencanaan Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT ) 500kV dan 150 kV akan diinterkoneksikan dengan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Paiton. Dengan adanya proyek ini, maka
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
masing-masing elemen dari PT. PLN ( Persero ) memiliki tugas sebagai berikut:
a. Sebagai pengendali proyek adalah Unit Pembangkit Indramayu. b. Sebagai Supervisi Konstruksi adalah PT. PLN ( Persero ) Jasa
Manajemen Konstruksi.
c. Sebagai Supervisi Sertifikasi dan Laik Operasi adalah PT. PLN (Persero) (Jasa Sertifikasi).
Dalam pelaksanaan pembangunan PLTU Paiton terdiri dari 9 unit, yaitu sebagai berikut:
Table 2.1 Perencanaan PLTU Paiton Perencanaan Unit Kapasitas
Per Unit ( MW ) Kapasitas Total ( MW ) Keterangan Tahap I 1 & 2 400 800 PLN Tahap 2 3 & 4 400 800 PLN
Tahap 3 5 & 6 600 1200 Swasta II
Tahap 4 7 & 8 600 1200 Swasta I
Tahap 5 9 660 660 PLN
Dalam penggunaan bahan bakar batu bara, kebutuhan akan batu bara di pasok dari tambang paringin dan tutupan Kalimantan selatan, Tambang lati Kabupaten Berau Kalimantan Timur dan juga disuplay oleh PT. Multi Harapan Utama. Jumlah pemakaian untuk operasional unit 9 pembangkit Paiton di perkirakan untuk pengoprasian di butuhkan 600 ton perhari, hal ini di rencanakan sesuai dengan kebutuhan dan beban untuk unit pembangkit paiton. Untuk keperluan sarana konstruksi, operasi untuk mengisi boiler dan untuk keperluan lainnya membutuhkan air tawar yang di ambil dari sumber air tawar di daerah Klontong yang terletak di daerah Besuki, air tawar yang di gunakan untuk operasi, terlebih dahulu melalui proses pengolahan sebelum digunakan sebagai air proses pada peralatan pembangkit. Selain di gunakan air tawae sebagai air proses, air laut yang di dapat yang di dapat di
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
7
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Dalam hal sarana dan prasarana, dibangun 2 dermaga sebagai sarana pendukung, yaitu:
1. Dermaga bongkar muat peralatan dengan kapasitas 8.000 DWT. 2. Dermaga pengiriman batu bara dengan kapasitas 80.000 DWT. Untuk menanggulangi adanya abu hasil pembakaran batu bara, pengendalian abu tersebut disediakan lahan khusus sebagai tempat penampung yang tempatnya tidak jauh dari PLTU Paiton. Abu tersebut dibasahi agar tidak berterbangan di tiup angin dan kemudian dipadatkan. Adapun kegunaan dari abu yang merupakan limbah pembakaran batu bara tersebut adalah:
1. Pembuatan agregat, keraik, sumber bahan kimia (SiO2,Al2O) 2. Sebagai bagai bahan campuran batako, konkret blok,con-blok 3. Sebagai bahan semen
Penanggulangan dampak lingkungan di lakukan dengan memasang cerobong asap (chimmey) setinggi 200m dengan dilengkapi dengan alat hasil pembakaran yang berupa SO2, Nox dan Co arah dan kecepatan angin di padang peralatan air monitoring shelter.
2.2. LOKASI PERUSAHAAN
a. Lokasi Proyek: Desa Bhinor,Kecamatan Paiton – Kab.Probolinggo b. Koordinator Geografis : 07042’ 33” S dan 113034’ 33” E
c. Perbatasan :
a) Sebelah utara : Laut Jawa, Selat Madura.
b) Sebelah timur : Kompleks PLTU Paiton Unit 1-8. c) Sebelah selatan : Jalan Raya Probolinggo – Situbondo d) Sebelah barat : Garis Pantai Lokasi Pembangunan PLTU d. Luas Area : 420.187 m2 atau 42 ha
e. Kapasitas : 1 x 660 MW
f. Spek Bahan Bakar : Batu Bara Kalori Rendah g. Kebutuhan Batu Bara : 2.7 juta ton/tahun
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Gambar 2.1. Denah lokasi PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
9
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Gambar 2.2. Stuktur Organisasi Perusahaan 2.4. VISI dan MISI PERUSAHAAN
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
a. Visi Perusahaan
Menjadi Unit Jasa O&M Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara terbaik di Indonesia
b. Misi Perusahaan
Menjadi Unit Jasa O&M yang mandiri, handal & efisien.
Meningkatkan kinerja secara berkelanjutan melalui implementasi tata kelola pembangkitan dan sinergi bisnis partner dengan metoda best practice dan ramah lingkungan.
Mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM yang mempunyai kompetensi teknik dan manajerial yang unggul dan berwawasan bisnis.
2.5. Strategi O&M PJB
Menerapkan O&M dengan kaidah Asset Management Best Practices
Tahap Mobilisasi (O&M) selesa paling lambat 3 bulan sebelum COD
Berpartner dengan O&M Svc. Int’l
Technical Support oleh Konsultan Ahli batubara.
Benchmarking ke perusahaan pengelola PLTU China “yang berhasil”
2.6. Bentuk dan Badan Hukum Perusahaan
PT. PJB UB J O&M Paiton adalah suatu perusahaan milik pemerintah yang didirikan dengan maksud untuk mengusahakan penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum dalam jumlah dan mutu memadai dengan tujuan:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil, makmur dan merata.
b. Mendorong peningkatan kegiatan ekonomi.
c. Mengusahakan keuntungan agar dapat membiayai pengembangan penyediaan tenaga listrik untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
11
POLITEKNIK NEGERI MALANG
belum dapat diusahakan oleh sektor swasta dan koperasi.
2.7. Bidang Pekerjaan Perusahaan
PT. PJB UB JOM PAITON adalah anak perusahaan dari PT. PLN yang bergerak dibidang industri yang menghasilkan produk berupa tenaga listrik yang disalurkan ke wilayah-wilayah seluruh jawa dan bali.
2.8. Bagian/Divisi Tempat Prakerin
Bagian atau Divisi yang ditempatkan untuk kami Prakerin adalah bagian Pemeliharaan bagian “Instrument and Control” . Divisi Instrument
and control bertugas merawat, memperbaiki, mengoperasikan, serta pengecekan alat/perangkat yang bersifat elektrik dalam area-area tertentu
(Boiler, Turbine, Coal Handling Area, dll).
Dalam tugas yang diberikan oleh atasan, dilakukan oleh beberapa teknisi dan dari PT lain yang membantu dalam mengerjakan tugas tersebut. Yang dilakaukan sebelum melakukan tugas adalah perlengkapan safety yang paling utama. Jika tidak terpenuhi maka teknisi tidak boleh mengerjakan tugas tidak terkecuali mahasiswa PKL. Tugas kami adalah mengikuti perintah yang diberikan oleh teknisi, menanyakan apa yang perlu diketahui terutama ilmu-ilmu yang belum kami dapat di perkuliah, dan membantu bila teknisi mengizinkan untuk membantu.
2.9. Uraian Tugas
1. General Manager
Manajer yang bertugas mengelola peningkatan kerja operasi dan kompetensi SDM unit pembangkitan Paiton sehingga mampu memproduksi tenaga listrik dengan efisien, mutu dan keandalan yang tinggi dengan tetap memperhatikan aspek komersial, dengan harga jual kompetitif sesuai kontrak kinerja yang ditetapkan oleh direksi PT. PJ B.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi program bidang operasi dan pengendalian bahan bakar yang mencangkup penentuan dan penilaian kualitas (efektif dan efisiensi) pelaksanaan pengendalian
operasi unit pembangkit paiton.
Serta mengumpulkan dan mendokumentasi pelaksanaan bidang operasi dan bahan bakar sebagai bahan evaluasi.
Supervisor Senior Bahan Bakar & Niaga
Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan operasi pada unit 9 serta menentukan tindakan teknis pada setiap permasalahan yang timbul pada pelaksanaan program kerja.
Supervisor Senior Produksi
Membantu DM dalam menyusun rencana dan anggaran bidang pengendalian operasi dan menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi tersebut kedalam fungsi produksi, melaksanakan dan mengendalikan agar dicapai proses produksi tenaga listrik yang efektif dan efisien sesuai rencana operasi.
Supervisor Senior Kimia dan Laboratorium
Membantu dalam menyusun rencana dan anggaran bidang kimia serta menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi kimia teknik dan laboratorium, melaksanakan dan mengendalikan agar mencapai sasaran unit pembangkit paiton sesuai dengan standar / ketentuan yang berlaku.
Supervisior Senior Rendal Operasi
Membantu manager operasi melaksanakan operasi dan pengendalian unit dalam proses produksi.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
13
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan bidang pengendalian, pemeliharaan agar selalu siap beroperasi setiap saat sehingga mampu mendukung upaya pencapaian sasaran Unit Pembangkitan Paiton sesuai dengan kontrak kinerja yang ditetapkan redaksi.
Supervisor Senior Rendal Pemeliharaan
Melakukan koordinasi atas pelaksanaan kegiatan perencanaan, pengendalian, dan pemeliharaan secara prediktif, preventif, korektif, dan emergency di unit 9 UP Paiton untuk mendukung pengoperasian unit secara optimal dalam mencapai sasaran unit pembangkit, sesuai dengan kontrak kinerja yang ditetapkan direksi.
Supervisor Senior Outage Management
Melakukan perencanaan dan koordinasi atas pelaksanaan shutdown unit 9 UP Paiton untuk mendukung pengoperasian unit secara optimal dalam mencapai sasaran unit pembangkit, sesuai dengan kontrak kinerja yang ditetapkan direksi.
Supervisor Senior Harian Mesin 1 (Boiler , Turbin dan Alat-alat Bantu)
Membantu Deputi Manajer dalam pelaksanaan dan pemeliharaan harian pada bidang mekanis unit 9 UP Paiton untuk mendukung pengoperasian unit secara optimal.
Supervisor Senior Harian Mesin 2 (Sistem bahan bakar dan Abu)
Membantu Deputi Manajer dalam pelaksanaan dan pemeliharaan harian pada sistem bahan bakar dan abu unit 9 UP Paiton untuk mendukung pengoperasian unit secara optimal.
Supervisor Senior Harian control dan instrument
Membantu Deputi Manajer dalam pelaksanaan dan pemeliharaan harian pada control dan instrument di unit 9 UP Paiton untuk mendukung pengoperasian unit secara optimal.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Membantu Deputi Manajer dalam pelaksanaan dan pemeliharaan harian pada sistem kelistrikan unit 9 UP Paiton untuk mendukung pengoperasian unit secara optimal.
Supervisor Senior Lingkungan & K3
Membantu dalam menyusun rencana dan anggaran bidang lingkungan serta menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi tataletak, perawatan serta kelestarian lingkungan disekitar unit pembangkit paiton sesuai dengan standar nasional dan internasional.
Serta menyusun rencana dan anggaran bidang K3 dan menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi K3 yang menyangkut tentang keselamatan dan kesehatan kerja seluruh karyawan dan semua yang menyangkut aset operasional diunit pembangkit paiton sesuai dengan standar internasional yang berlaku.
Supervisor Sarana
Membantu dalam menyusun rencana dan anggaran dalam bidang sarana dan prasarana dan menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi sarana dan prasarana serta melaksanakan dan mengendalikan kegiatan inventarisasi dan pemeliharaan sarana non intalasi secara terorganisir dengan efektif dan efisien.
4. Manajer Engginering & Quality Assurance
Menyelenggarakan pelaksanaan evaluasi, analisis dan perbaikan penyelenggaraan, pembangkitan lisrik meliputi sistem dan prosedur serta presaurce untuk memastikan produksi listrik yang effisien, serta melaksanakan program sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), sistem manajemen lingkungan (SML), sistem manajemen mutu dan manajemen resiko.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
15
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan bidang umum untuk mendukung upaya pencapaian sasaran yang telah direncanakan unit pembangkitan paiton.
Supervisor Senior Inventori Control dan Cataloger
Membantu dalam menyusun rencana dan anggaran bidang pengendalian pemeliharaan dan menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi inventori control dan cataloger, melaksanakan dan mengendalikan agar dicapai tingkat inventori yang optimal.
Supervisor Senior Pengadaan
Membantu dalam menyusun rencana dan anggaran dalam bidang pengadaan dan kontrak bisnis melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan kontrak bisnis secara terorganisir dengan efektif dan efisien.
Supervisor Senior Administrasi Gudang
Membantu dalam menyusun rencana dan anggaran bidang pergudangan serta menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi administrasi pergudangan serta pelaksanaan dan mengendalikan kegiatan administrasi gudang dengan efektif dan efisien.
6. Manajer Keuangan & Administrasi
Bertugas merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan bidang Administrasi, yang mencangkup sistem dan organisasi bidang Administrasi, serta pendidikan serta pelatihan, penyediaan fasilitas kerja, pembinaan mutu terpadu, hubungan karyawan yang ada di unit pembangkit
Paiton, untuk mendukung upaya pencapaian sasaran unit Pembangkit Paiton sesuai kontrak kinerja yang ditetapkan direksi. Menjabarkan rencana tahunan Unit Pembangkit Paiton, termasuk didalamnya adalah rencana setiap bidang Unit Pembangkit Paiton kedalam anggaran tahunan Unit Pembangkit Paiton serta merencanakan kegiatan Bidang Pengendalian Keuangan dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mendukung upaya pencapaian sasaran unit pembangkitan Paiton secara efektif dan efisien
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Supervisor Senior SDM
Merencanakan, memonitor, dan mengevaluasi program administrasi kepegawaian pada seluruh jenjang jabatan untuk menciptakan sistem administrasi SDM yang tertib dan rapi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan perusahaan.
Supervisor Akutansi
Membantu DM dalam menyusun rencana dan anggaran bidang pengendalian keuangan dan menjabarkan rencana tersebut kedalam
rencana dan anggran fungsi akutansi, mencatat secara sistematis segala transaksi yang mempengaruhi harta, kewajiban perusahaan sehingga dapat diketahui posisi harta dan kewajiban serta besarnya laba rugi perusahaan.
Supervisor Sekretariat dan Humas
Membantu DM dalam menyusun rencana dan anggaran bidang umum, menjabarkan rencana tersebut kedalam fungsi sekretariat dan humas, dan pelaksana pengendalian keigatan sekretariat dan hubungan masyarakat dengan efektif dan efisien.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
17
POLITEKNIK NEGERI MALANG
DASAR TEORI 3.1. Landasan Teori
Pembangkit Listrik Tenaga Uap ( PLTU ) menggunakan 3 peralatan vital utama yang mempunyai fungsi secara garis besar sebagai berikut:
1. Boiler yang berfungsi memproduksi uap, mempunyai energy potensial dengan persyaratan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sistem unit plant.
2. Turbin uap berfungsi mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanik gerak putar poros yang dipergunakan untuk menggerakkan poros generator.
3. Gernerator Listrik Arus Bolak Balik (Alternator) berfungsi mengubah energi mekanik gerak putar menjadi energi listrik.
Penjelasan dari ketiga peralatan vital utama di atas akan dibahas tersendiri. Beberapa proses penting tentang cara kerja ketiga peralatan utama pembangkitan energi listrik tersebut adalah sebagai berikut:
A. Proses pada Boiler : Batu bara dan minyak (hanya untuk awal operasi/starting) berfungsi untuk memberikan pasokan bahan bakar secara kontinyu untuk proses pembakaran dalam ruang boiler dan memberikan energi panas yang digunakan untuk pembentukan uap (Steam Generat ing) di dalam boiler. Udara pembakaran dipasok dengan Force Draft Fan (FDF). B. Turbine uap : Berfungsi mengubah energi potensial uap menjadi energi mekanik (gerak putar poros). Perubahan energi potensial uap menjadi energi mekanik gerak putar poros terjadi pada komponen peralatan turbine diaphram nozzles (sudu tetap) dan bladzz (sudu gerak). Poros turbine HP, IP, dan LP dikopel menjadi satu sumbu dan juga dikopel dengan poros generator, karena satu mekanisme gerak putar ini disebut pula dengan turbine generator.
C. Generator : berfungsi mengubah energi mekanik gerak putar poros rotor generator yang mempunyai medan magnet memotong garis gaya listrik yang membangkitkan tegangan listrik pada stator generator.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Tegangan listrk yang dibangkitkan besarnya 20 KV yang selanjutnya Tegangan listrk yang dibangkitkan besarnya 20 KV yang selanjutnya dinaikkan tegangannya ( Step Up ) menjadi 500 KV oleh generator dinaikkan tegangannya ( Step Up ) menjadi 500 KV oleh generator transformator yang bersambung yang tersambung dengan sistem transformator yang bersambung yang tersambung dengan sistem synchronizing pada jaringan kelistrikan 500 KV gardu induk paiton. synchronizing pada jaringan kelistrikan 500 KV gardu induk paiton. Demikian energi listrik tersalurkan dari unit pembangkitan paiton secara Demikian energi listrik tersalurkan dari unit pembangkitan paiton secara kontinyu.
kontinyu.
3.2.
3.2. Deskripsi Umum PLTU Paiton unit 9Deskripsi Umum PLTU Paiton unit 9
Produksi listrik di PLTU Paiton 9 menggunakan sistem pemanasan air Produksi listrik di PLTU Paiton 9 menggunakan sistem pemanasan air menjadi uap untuk menggerakkan turbin dengan energi mekanik. menjadi uap untuk menggerakkan turbin dengan energi mekanik. Seanjutnya turbin akan memutar generator dan menghasilkan tenaga listrik. Seanjutnya turbin akan memutar generator dan menghasilkan tenaga listrik. Sedangkan uap pembuangan dari turbin dijadikan air kembali dengan proses Sedangkan uap pembuangan dari turbin dijadikan air kembali dengan proses kondensasi. Hal ini dilakukan secara terus menerus sehingga membentuk kondensasi. Hal ini dilakukan secara terus menerus sehingga membentuk suatu siklus, yakni siklus tertutup.
suatu siklus, yakni siklus tertutup.
Gambar 3.1. Gambaran Umum Peralatan Utama PLTU Paiton 9 Gambar 3.1. Gambaran Umum Peralatan Utama PLTU Paiton 9 Air dari Laut Jawa (Selat Madura) dimurnikan dengan sitem Air dari Laut Jawa (Selat Madura) dimurnikan dengan sitem penyaringan (
penyaringan ( Reverse Osmosis Reverse Osmosis) dan sistem ) dan sistem penukaran ion (penukaran ion ( Ionic Exchanger Ionic Exchanger )) melalui peralatan
melalui peralatan Water Treatment PlanWater Treatment Plan (WTP). Air murni yang dihasilkan (WTP). Air murni yang dihasilkan oleh WTP telah memenuhi syarat untuk disalurkan melalui sistem pengisian oleh WTP telah memenuhi syarat untuk disalurkan melalui sistem pengisian ke dalam boiler.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
PT.PJB UBJ O&M PAITON
19
19
POLITEKNIK NEGERI MALANG POLITEKNIK NEGERI MALANG
Untuk pembakaran awal dalam proses pemanasan air menjadi uap Untuk pembakaran awal dalam proses pemanasan air menjadi uap digunakan bahan bakar solar, sedangkan untuk proses selanjutnya digunakan bahan bakar solar, sedangkan untuk proses selanjutnya menggunakan bahan bakar batu bara hingga beban maksimal.
menggunakan bahan bakar batu bara hingga beban maksimal.
Sistem pengisian air ke boiler berasal dari proses kondensasi uap, Sistem pengisian air ke boiler berasal dari proses kondensasi uap, dimana air hasil kondensasi uap (
dimana air hasil kondensasi uap ( steam steam condensatecondensate) yang tertampung di) yang tertampung di dalam dipompa oleh
dalam dipompa oleh Condensate Extraction PumpCondensate Extraction Pump (CEP) kemudian (CEP) kemudian sebagian dialirkan ke
sebagian dialirkan ke Condensate Polisher Plant Condensate Polisher Plant (Unit Penukaran Air (Unit Penukaran Air dengan Penukaran Ion). Setelah itu dilewatkan ke pemanas tekanan rendah dengan Penukaran Ion). Setelah itu dilewatkan ke pemanas tekanan rendah (LPH-5, LPH-6, LPH-7 dan LPH-8) seanjutnya ke
(LPH-5, LPH-6, LPH-7 dan LPH-8) seanjutnya ke Dearator Dearator Storage Storage Tank Tank (DST). Dari DST, air pengisian boiler dipompa dengan Boiler Feed Pump (DST). Dari DST, air pengisian boiler dipompa dengan Boiler Feed Pump (BFP) alu dilewatkan ke pemanas tekanan tinggi (HPH-1, HPH-2, HPH-3) (BFP) alu dilewatkan ke pemanas tekanan tinggi (HPH-1, HPH-2, HPH-3) kemudian ke
kemudian ke economizer economizer ,air masuk ke,air masuk ke steam steam drumdrum. Di dalam steam drum. Di dalam steam drum dihasilkan
dihasilkan saturated saturated steamsteam.. Saturated steamSaturated steam kemudian dilewatkan ke kemudian dilewatkan ke superseater
superseater sehingga dihasilkan uap yang benar-benar kering (sehingga dihasilkan uap yang benar-benar kering ( superheating superheating steam
steam). Uap kering tersebut dialirkan ke turbin tekanan tinggi untuk). Uap kering tersebut dialirkan ke turbin tekanan tinggi untuk memutar HP
memutar HP Turbine,Turbine, sisa uap darisisa uap dari HP turbine HP turbine dipanaskan lagi didipanaskan lagi di reheater reheater .. Dari
Dari reheaterreheater uap tersebut dialirkan ke turbin tekanan rendah (uap tersebut dialirkan ke turbin tekanan rendah ( LP Turbine LP Turbine)) yang terdiri dari dua buah turbin (
yang terdiri dari dua buah turbin ( LP LP Turbine Turbine AA dandan LP Turbine B LP Turbine B). Poros). Poros turbin-turbin tersebut dijadikan satu untuk memutar generator sehingga turbin-turbin tersebut dijadikan satu untuk memutar generator sehingga menghasilkan tenaga listrik. Generator PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton menghasilkan tenaga listrik. Generator PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton menghasilkan tenaga istrik sebesar 20KV, kemudian dinaikkan oeh Main menghasilkan tenaga istrik sebesar 20KV, kemudian dinaikkan oeh Main Transformer menjadi 500 KV. Daya listrik yang dihasilkan oleh PLTU Transformer menjadi 500 KV. Daya listrik yang dihasilkan oleh PLTU Paiton 9 sebesar 660 MW, energi listrik tersebut kemudian disalurkan ke Paiton 9 sebesar 660 MW, energi listrik tersebut kemudian disalurkan ke P3B dan sebagian lagi digunakan untuk pemakaian sendiri, yaitu sekitar 5% P3B dan sebagian lagi digunakan untuk pemakaian sendiri, yaitu sekitar 5% dari daya yang dihasilkan.
dari daya yang dihasilkan.
Mekanisme proses produksi tenaga listrik adalah mealui dua tahap. Mekanisme proses produksi tenaga listrik adalah mealui dua tahap. Tahap pertama, yakni untuk pembakaran awal digunakan bahan bakar solar Tahap pertama, yakni untuk pembakaran awal digunakan bahan bakar solar dengan tingkat beban sampai dengan 50%. Selanjutnya tahap kedua, yang dengan tingkat beban sampai dengan 50%. Selanjutnya tahap kedua, yang merupakan keanjutan dari tahap pertama adalah menggunakan bahan bakar merupakan keanjutan dari tahap pertama adalah menggunakan bahan bakar batu bara hingga mencapai beban 10
batu bara hingga mencapai beban 100%.0%.
Boiler merupakan tempat pembakaran, mendapatkan
Boiler merupakan tempat pembakaran, mendapatkan supply supply air yang air yang diambil dari Laut Jawa (Selat Madura).
Laporan Kegiatan Praktek Kerja
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Pemurnian (bebas mineral) air dilakukan dengan sistem penyaringan Pemurnian (bebas mineral) air dilakukan dengan sistem penyaringan (( Reverse Reverse OsmosisOsmosis) dan sistem penukar ion dalam satu unit pengolahan air,) dan sistem penukar ion dalam satu unit pengolahan air, dalam hal ini di
dalam hal ini di Water Treatment PlantWater Treatment Plant (WTP). Air yang telah bebas(WTP). Air yang telah bebas mineral dialirkan menuju boiler, tetapi terebih dahulu melewati kondensor mineral dialirkan menuju boiler, tetapi terebih dahulu melewati kondensor dan deaerator untuk pemanasan awal. Kemudian air yang telah melewati dan deaerator untuk pemanasan awal. Kemudian air yang telah melewati pemanasan
pemanasan awal awal dialirkan dialirkan menuju menuju boiler. boiler. Air Air yang yang telah telah melewati melewati prosesproses pembakaran pada boiler akan menjadi uap.
pembakaran pada boiler akan menjadi uap.
Uap hasil pemanasan yang telah benar-benar kering (
Uap hasil pemanasan yang telah benar-benar kering ( superheated superheated steam
steam) tersebut dengan tekanan dan temperatur tertentu diairkan menuju) tersebut dengan tekanan dan temperatur tertentu diairkan menuju turbin. Disini uap akan memutar
turbin. Disini uap akan memutar High Press High Pressure ure TurbineTurbine (( HP Turbine HP Turbine), uap), uap bekas
bekas daridari HP HP TurbineTurbine dialirkan kembali ke boiler untuk dipanaskandialirkan kembali ke boiler untuk dipanaskan kembali. Kemudian uap hasil pemanasan tadi dialirkan untuk memutar kembali. Kemudian uap hasil pemanasan tadi dialirkan untuk memutar Intermediate
Intermediate Pressure Pressure Turbine Turbine (IP (IP Turbine).Turbine). Selanjutnya uap hasilSelanjutnya uap hasil pemanasan
pemanasan dialirkan dialirkan untuk untuk memutar memutar turbinturbin Low Low Pressure Pressure Turbine Turbine (LP(LP Turbine).
Turbine).
Uap yang keluar dari turbin dikondensasikan di dalam kondensor Uap yang keluar dari turbin dikondensasikan di dalam kondensor dengan media pendingin air laut dan dialirkan kembali menuju boiler. dengan media pendingin air laut dan dialirkan kembali menuju boiler. Begitu seterusnya dan siklus tersebut berulang-ulang kembali.
Begitu seterusnya dan siklus tersebut berulang-ulang kembali. Selanjutnya semua poros turbin (
Selanjutnya semua poros turbin ( HP HP Turbine, Turbine, IP IP Turbine,Turbine, dandan LPLP Turbine
Turbine) dijadikan satu kemudian dikopel dengan poros generator, sehingga) dijadikan satu kemudian dikopel dengan poros generator, sehingga generator berputar. Perputaran turbin yang menghasilkan tenaga mekanis generator berputar. Perputaran turbin yang menghasilkan tenaga mekanis secara otomatis juga memutar generator hingga menghasilan tenaga listrik. secara otomatis juga memutar generator hingga menghasilan tenaga listrik.
3.2.1
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
21
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Pada dasarnya produksi listrik di PLTU Paiton menggunakan sistem pemanasan air menjadi uap untuk menggerakkan turbin. Selanjutnya turbin akan memutar generator dan menghasilkan tenaga listrik. Sedangkan uap pembuangan dari turbin dijadikan air kembali dengan proses kondensasi. Hal ini dilakukan secara terus menerus sehingga membentuk siklus tertutup.
Gambar 3.2.Siklus Air dan Uap Air pada PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton
Mekanisme proses produksi tenaga listrik adalah melalui dua tahap. Tahap pertama, yakni untuk pembakaran awal digunakan bahan bakar solar dengan tingkat beban sampai dengan 30%. Selanjutnya tahap kedua, yang merupakan kelanjutan dari tahap pertama adalah menggunakan bahan bakar batubara hingga mencapai beban 100%.
Boiler merupakan tempat pembakaran, mendapatkan supply air yang diambil dari Laut Jawa (Selat Madura). Pemurnian (bebas mineral) air dilakukan dengan sistem penyaringan ( Reverse Osmosis) dan sistem penukar ion dalam satu unit pengolahan air, dalam hal ini di Water Treatment Plant (WTP). Air yang telah bebas mineral dialirkan menuju boiler, tetapi terlebih dahulu melewati kondensor dan deaerator untuk pemanasan awal.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Kemudian air yang telah melewati pemanasan awal dialirkan menuju boiler. Air yang telah melewati proses pembakaran pada boiler akan menjadi uap. 1) Demin Water Plant
Setelah dari WTP, air yang di proses secara kimia kemudian dipompa menuju Demin Water Tank. Bagian ini berfungsi untuk menampung air hasil pengolahan WTP yang memiliki kapasitas air 1800 KL.
2) Condensate Storage Tank
Air dari Demin Water Tank dipompa oleh condensate transfer pump menuju ke condensate storage tank. Disini air akan ditampung tapi kapasitas penampungan air lebih sedikit dari DWT yaitu 725 KL.
3) Condensor
Pengertian condensor secara umum adalah tempat yang berfungsi untuk mengubah uap menjadi air, selanjutnya air tersebut dialirkan menuju condensate extraction pump (CEP), CEP berfungsi memompa air dari condenser menuju ke Low Pressure Heater (LPH).
4) Low Pressure Heater (LPH)
LPH digunakan sebagai pemanas air bertekanan rendah. Di PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton, LPH ini dibagi menjadi 4 bagian, yaitu LPH 5, LPH 6, LPH 7, dan LPH 8. Masing-masing LPH mempunyai suhu pemanas yang berbeda.
5) Deaerator
Setelah dari LPH, air diteruskan menuju deaerator. Deaerator adalah suatu komponen dari tenaga uap yang berfungsi untuk menghilangkan oksigen dan gas-gas terlarut lainnya pada feed water sebelum masuk ke boiler. Oksigen dan gas-gas yang terlarut dalam feed water perlu dihilangkan karena dapat mengakibatkan korosi pada pipa logam dan peralatan logam lainnya dengan membentuk senyawa oksida (penyebab berkarat). Biasanya kadar oksigen dikurangi sampai memiliki kadar yang lebih kecil. Setelah air melalui deaerator maka air akan dipompa oleh Boiler Feed Pump (BFP) enuju ke High Pressure Heater (HPH).
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
23
POLITEKNIK NEGERI MALANG
6) High Pressure Heater (HPH)
Berfungsi sebagai pemanas air bertekanan tinggi. PT. PJB UBJ O&M LTU Paiton dibagi menjadi 2 bagian, yaitu HPH-1, HPH-2, dan HPH-3. Masing-masing HPH mempunyai suhu pemanas yang berbeda.
7) Economizer
Berfungsi sebagai pemanas awal dari feed water sebelum masuk ke steam drum dengan jalan megambil sejumlah kalor dari gas buang yang meninggalkan ruang bakar.
Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dari boiler. Dengan adanya economizer ini, gas buang yang keluar melalui cerobong mempunyai suhu yang tidak terlalu panas (memperkecil tingkat pencemaran), hal ini disebabkan karena adana pemaksimalan perbedaan suhu antara feed water dan gas buang sehinga terjadi perpindahan panas yang optimum.
8) Steam Drum
Merupakan tempat penampungan uap hasil air proses penguapan di dalam boiler serta tempat bercampurnya air pengisi boiler. Steam drum ini berfungsi untuk memisahkan uap dan air yang telah terbentuk karena adanya perbedaan jenis. Uap berada di bagian atas dan air berada di bagian bawah. Selain itu, steam drum berfungsi untuk mengurangi kandungan bahan-bahan padat hingga pada batas yang diijinkan, serta dapat mengurangi kadar moisture dari uap jenuh sebelum meninggalkan drum. Di dalam steam drum terdapat alat pemisah ua yang disebut Turboseparator. Prosesnya dibagi dalam 3 tahap. 2 tahap pertama terjadi turboseparator dan tahap akhir tejadi di bagian atas drum setelah meninggalkan drum. Di dalam turboseparator, campuran air akan dipisahkan. Air akan turun ke bawah steam drum akibat gaya sentrifugal, sedangkan uap akan naik ke bagian atas steam drum. Uap jenuh yan berasal dari steam drum akan dipisahkan lebih lanjut di superheater.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
9) Super Heater
Merupakan alat yang berfungsi untuk meningkatkan dan mengurangi moisture dari uap jenuh dengan jalan memberikan panas lanjut, sehingga terbentuk uap kering yang dapat mengurangi terjadinya kondensasi dan mencegah terjadinya bahaya yang timbul akibat pukulan balik atau back stroke karena mengembun sewaktu-waktu.
10) Main Stop Valve (MSV)
Berfungsi untuk membuka dan menutup uap utama (main s team) yan masuk ke HP Turbine dan juga proteksi saat turbine trip.
11) HP Turbin
High pressure turbine mengekspansi uap utama yang dihasilkan dri superheater dengan tekanan 169 kg/cm2 dan temperatur 540 oC. Kemudian uap yang keluar dari HP turbine dengan tekanan 41 kg/cm2 dan temperatur 336 oC dipanaskan kembali pada bagian reheater di Boiler untuk menaikan entalpi uap. Selanjutnya uap diekspansi di dalam Intermediate Pressure (IP) turbine.
12) Reheater
Berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP turbine dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran dengan temperatur tinggi. Pemanasan ini bertujuan untuk menaikkan efisiensi secara keseluruhan. Perpindahan panas yang paling dominan pada reheater adalah 336 oC dengan tekanan 42,8 kg/cm2. Sedangkan uap panas keluarannya adalah 541 oC dengan tekanan 39 kg/cm2. Uap ini kemudian digunakan untuk menggerakan IP turbine selanjutnya digunakan untuk memutar LP turbine tanpa emanasan ulang.
13) Reheat Stop Valve
Digunakan untuk membuka dan menutup aliran uap reheat yang masuk ke IP turbine. Pada saat start u, SRV sudah pada kondisi membuka penuh, sehingga tidak berperan dalam pengaturan laju aliran uap reheat dan juga berfungsi sebagai proteksi saat turbine trip.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
25
POLITEKNIK NEGERI MALANG
14) IP turbine
Intermediate pressure turbine mengekspansi uap reheat denga tekanan 30 kg/cm2 dengan temperatur 538 oC. Sedangkan keluarannya mempunyai tekanan 8 kg/cm2 dengan temperatur 330 oC.
15) LP turbin
Low pressure turbine mengekspansikan uao yang bertekanan 8 kg/cm2 dan tempertur 330 oC, sedangkan uap yang keluar dari LP turbine bertekanan 56 mmHg (Vacum). Kondisi ini dihasilkan didalam kondensor
dengan temperatur 40 oC.
3.2.2 Sistem Penanganan Batu Bara (Coal Handling)
Coal Handling System adalah peralatan atau perlengkapan unit PLTU Paiton yang berfungsi memberikan pelayanan atau servis nutuk pengangkutan atau pengaturan batu bara dati shift unloader hingga ke sistem pembakaran di boiler. Coal Handling System dirancang untuk bekerja pada baseboard dengan operasi 24 jam perhari dan 7 hari dalam seminggu secara terus-menerus tanpa terputus-putus kecuali unit trip/stop. Sistem ini mencapai plant life 30 tahun bekerja dengan baik apabila pada kondisi 24º C- 30º C dengan kelembaban udara relatif 95%.
Batu bara yang digunakan untuk bahan bakar PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton ini semuanya berasal dari pulau kalimantan, untuk sarana pengirimannya digunakan tongkang atau kapal pengangkut batu bara. Oleh karena itu PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton memiliki dermaga kapal (Coal Jetty) lengkap dengan Ship Unloadernya yang berfungsi untuk membongkar batu bara dari tongkang untuk dibawa ke silo dengan belt conveyor.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Gambar 3.3. Siklus Batu Bara pada PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton
1. Ship Unloader
Batu bara yang berasal dari kapal tongkang dibongkar oleh ship unloader yang dijalankan secara manual oleh operator. Terdapat 2 buah unloader dari kapal dengan kapasitas 2 x 1.750 ton/hari. Batu bara kemudian diangkut oleh conveyor ke silo langsung atau ke stock pile area.
2. Belt Conveyor
Belt Conveyor adalah alat yang berfungsi untuk mengangkut batu bara yang dibongkar oleh ship unloader menuju silo. Belt Conveyor ini digerakkan oleh motor – motor listrik yang terdapat pada salah satu ujung belt conveyor. Ujung belt conveyor satu dengan lainnya dipisahkan oleh transfer house. Ada 12 belt conveyor, yaitu belt conveyor 1 hingga belt conveyor 12, masing – masing belt conveyor terdiri atas dua jalur, yaitu jalur A dan jalur B. Bentuk dasar dari conveyor sebagai berikut:
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
27
POLITEKNIK NEGERI MALANG
3. Splitter
Splitter disini berfungsi sebagai pemisah jalur pengangkutan batu bara. Seperti telah diketahui bahwa Belt Conveyor memiliki 2 buah saluran: saluran A & B, dimana hanya salah satu saja yang beroperasi dan satunya dalam keadaan stand by.
4. Transfer House
Transfer House berfungsi untuk memindahkan batu bara dari satu belt conveyor ke belt conveyor lain. Selain itu Transfer House berfungsi untuk mengurangi debu yang ada pada batu bara. Ada dua komponen dalam transfer house yang berfungsi untuk mengurangi kandungan debu dalam batu bara, yaitu:
a. Dust Suppresion
Dust Suppresion adalah alat yang berfungsi untuk mengurangi debu yang tercampur dalam batu bara dengan cara menyemprotkan air (water sprayer) ke permukaan batu bara. Dust Suppresion ini terdapat pada setiap transfer house dan air dispra ykan pada tiap ujung perpindahan belt conveyor.
b. Dust Collection
Tidak semua debu yang ada pada batu bara hilang setelah di spray dengan dust suppresion. Debu yang beterbangan dalam transfer house ditangkap dengan Dust Collection untuk dialirkan menuju s ilo.
Pertama kali batu bara diangkut dari belt konveyor 1A/1B menuju transfer house 1 diteruskan hingga transfer house 3 melalui belt conveyor 2A/2B, 3A/3B dan transfer house 2. Pada transfer house 3 ini sebagian batubara diteruskan ke belt conveyor 4A/4B dibawa ke transfer house 4 dan sebagian lagi diteruskan ke belt conveyor 5B dibawa ke stock pile area RH-2. Penimbunan batubara pada stock pile ini menggunakan Telescopic Chute yang berfungsi untuk mencurahkan batubara dari conveyor ke stock pile area dengan alat semacam belalai (chute) yang dapat bergerak naik turun.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
Dari stock pile area RH-2 ini batubara dimasukkan ke hopper yang terdapat di dasar timbunan batubara untuk diangkut menggunakan belt conveyor F2 menuju transfer house 2.
Dari transfer house 4 sebagian batubara diteruskan ke belt conveyor 10A/10B untuk dibawa ke transfer house 5 sebagian lagi dibawa ke stock pile area RH-1 dengan menggunakan belt conveyor 5A. Dari stock pile area RH-1 ini batubara dimasukkan ke hopper yang terdapat di dasar timbunan batubara untuk diangkut menggunakan belt conveyor 6A menuju transfer house 4.
Dari transfer house 5 batubara dibawa ke transfer tower dengan belt conveyor 11A/11B. dari transfer tower ini batubara dibawa dengan belt conveyor 12A/12B untuk kemudian dimasukkan ke dalam 5 silo pada masing-masing unit dengan menggunakan tripper.
Di dalam silo ini batubara ditampung untuk dialirkan secara gravitasi ke dalam coal feeder yang berfungsi mengatur jumlah batubara yang dibutuhkan oleh boiler. Sebelum masuk ke dalam boiler batubara digiling terlebih dahulu di dalam mill yang di dalamnya terdapat pulverizer, berfungsi untuk menghaluskan batubara hingga menjadi bentuk serbuk/ debu untuk dimasukkan ke dalam boiler dan dibakar. 5. Stock Pile Area (Reclaim Hopper)
Tempat penampungan batu bara sementara. Area ini berada pada ruang terbuka dan terdapat bulldozer untuk memampatkan batu bara agar udara tidak dapat menempati ruang-ruang di batu bara. Hal ini dikarenakan jika udara di dalam batu bara mendapat panas pada siang hari dapat
membakar batu bara. 6. Vibrating Feeder
Alat yang terdapat pada bawah tanah di stock pile area, berfungsi untuk mengangkut batu bara pada area penampungan ke silo-silo. 7. Coal Feeder
Berfungsi untuk mengatur pemasukan batu bara dari storage bunker menuju ke pulverizer . Di PT. PJB UBJ O&M PLTU Paiton coal feeder
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
29
POLITEKNIK NEGERI MALANG
terdiri dari 6 unit, dimana 4 unit beroperasi dan 2 unit dalam keadaan stand by dengan tipe gravimetric feeder.
8. Coal Milling
Penggilingan batu bara ini didasarkan pada gaya sentrifugal, dimana rol-rol digantungkan pada engsel-engsel dengan kecepatan 100 – 450 putaran/menit. Dalam penggilingan memerlukan pengimbangan (balancing)
yang baik dan memerlukan pemisah metal magnetis (magnetic metal separator) yang digunakan untuk memisahkan potongan besi atau logam lainnya dari batu bara yang akan dimasukkan dalam penggilingan agar tidak merusak rol-rol landasannya, sehingga mampu terhindar dari terjadinya bunga api karena adanya pergeseran antara potongan-potongan logam tersebut dengan rol-rol dan landasannya. Sebab timbulnya bunga api di penggilingan akan menimbulkan bahaya kebakaran yang lebih besar.
Kapasitas penggilingan yang menggunakan rol-rol mencapai 48 ton/jam. Penggilingan tekanan rol-rol penggilas pada landasan tekanan pegas ialah jenis penggilingan Raymond Loculco, yang diputar oleh motor listrik. Alat pemisah batu bara terhadap potongan besi dan logam lainnya dengan menggunakan besi magnetic dan metalik economizer ( Magnetic Flron Ad Metal Separator ).
9. Fuel Oil System
Fuel Oil System digunakan untuk ignitation dan start up, Diesel Generator, Diesel Fire Pump dan untuk Auxiliary Boiler. Boiler dapat beroperasi dengan Fuel Oil System .
Fuel Oil Transfer Pumps merupakan alat pemompa minyak HSD agar minyak dapat dikirim dari tank penampung minyak ke mesin yang membutuhkan minyak HSD. Minyak HSD dalam PLTU digunakan oleh tiga mesin yaitu boiler utama, auxiliary boiler ,dan pada bongkar muat batu bara. Fuel Oil Transfer Pumps ini dapat dioperasikan secara manual maupun secara otomatis melalui ruang kontrol. Kontrol manual dilakukan jika terjadi kesalahan pada sistem otomatis akan tetapi jika terjadi eror maka pompa dioperasikan secara otomatis melalui ruang kontrol. Penggunaan minyak ini hanya dilakukan pada saat start up saja atau baru memulai
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
pembakaran. Gambar 3.5 menunjukan mesin pompa untuk memompa minyak HSD ke auxiliary boiler, boiler utama, dan coal handling fuel station.
Gambar 3.5.
F uel Oil Transfer Pumps
Auxiliary boiler merupakan sebuah boiler mini yang digunakan pada saat memulai pengoperasian PLTU. Auxiliary boiler menghasilkan uap. Uap tersebut yang nantinya akan digunakan untuk pengoperasian dari boiler utama. Uap yang dihasilkan dari Auxiliary boiler akan dikirim ke Auxiliary steam header yang berada di boiler utama. Auxiliary boiler ini hanya menggunakan bahan bakar minyak HSD saja tidak menggunakan bahan bakar batu bara. Auxiliary boiler ini jika boiler utama sudah menghasilkan uap sendiri maka Auxiliary boiler ini akan dimatikan atau tidak digunakan. Tetapi harus dilakukan pengecekan secara rutin pada Auxiliary boiler ini agar jika digunakan lagi tidak mengalami kegagalan system. Gambar 3.6 merupakan gambar dari Auxiliary boiler .
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
31
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Gambar 3.6.
Auxiliary Boiler
10. Sistem Penanganan Abu Batubara (Ash Handling)Sistem penanganan abu terbagi atas dua bagian, yaitu Bottom Ash yang tertinggal dibagian bawah ruang bakar, dan Fly Ash atau abu halus yang terbawa bersama gas sisa pembakaran. Abu sisa pembakaran dibuang ke ash disposal area.
Ash Disposal Area direncanakan mampu menampung selama life time unit kurang lebih hingga 30 tahun. Lokasi Ash Disposal Area terletak di barat daya dan selatan area PLTU Paiton dengan total luas kurang lebih 222 Ha.
Untuk menghindari perembesan yang dapat mencemari air tanah, maka area penimbunan debu diberi lapisan yang kedap air dan dikelilingi oleh selokan yang langsung mengalir ke laut.
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
11. Electrostatic Precipitator
Abu hasil pembakaran yang terbawa oleh gas sisa pembakaran melalui GDP (Gas Duct to Precipitator) dilewatkan pada elemen negatif (Wire Frame) pada EP yang mendapat suplai arus searah dari transformator rectifier, berfungsi untuk mengubah arus listrik AC menjadi DC tegangan tinggi.
Abu akan menempel pada elemen positif sedangkan abu yang tidak tertangkap pada elemen positif dihisap ID Fan dan dibuang melalui chimney (cerobong asap). Abu yang menempel pada elemen positif akan jatuh ke Hopper, disebabkan collecting Plate digetarkan oleh DC Electric Rapper.
Pada hopper, abu batubara akan dipanaskan oleh hopper heater untuk mencegah penggumpalan. Level abu batubara di dalam hopper dimonitor oleh nuclear monitor.
Pada hopper terdapat vibrator yang berfungsi mencegah abu batubara tidak menempel pada hopper. Abu dari hopper dihisap ke luar oleh vacuum blowers melalui ash pipe ke fly ash silo.
Untuk menjaga temperatur minimum EP, digunakan Blowers Heater yang mengambil udara luar untuk dipanaskan guna dimasukkan ke dalam penthouse.
a. Ash Handling Process
Sebagai hasil sisa pembakaran batu bara maka dihasilkan 2 jenis debu, yaitu:
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
33
POLITEKNIK NEGERI MALANG
Bottom Ash merupakan abu berat sisa pembakaran dari batu bara. Bottom Ash ini diambil dari bagian bawah furnace, pyrites, dan mill reject dari tangki yang terletak di setiap mill, dan abu economizer dari tangki yang terletak di bawah hopper economizer. Abu-abu tersebut dibawa oleh submerged scrapper conveyor dan ditampung dalam Bottom Ash Silo dan dibuang setiap 24 jam sekali ke disposal area.
b. Fly Ash
Selain abu berat pada proses pembakaran batu bara juga dihasilkan abu halus (Fly Ash). Fly Ash ini diambil dari Primary Air Heater (Hopper 1), Secondary Air Heater (Hopper 2), Electrostatic Precipitator (Hopper 3-18), dan gas duct.
Setelah melewati ketiga jenis hopper tersebut maka udara sisa pembakaran akan terbebas dari debu sisa pembakaran batubara dan udara bersih tersebut dapat dibuang ke atmosfir melalui chimney / stack.
Sedangkan Fly Ash yang tertangkap akan ditampung di Fly Ash Silo yang berada didekat Stack sebelum akhirnya dibawa ke Ash Disposal Area. Silo ini berfungsi sebagai Surge Tank, dan dilengkapi dengan Vacum Boiler untuk menghisap (menarik debu dari EP Hopper) ke Fly Ash Silo. Fly Ash Silo ini mampu menampung 3 x 24 jam.
Gambar 3.9. Fly Ash Handling System
Pengangkutan abu dari Bottom Ash Silo untuk ditempatkan di Ash Disposal Area menggunakan Dump Truck sedangkan dari Fly Ash Silo menuju Ash Disposal Area menggunakan sistem transportasi pipa
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
(pneumatik) atau truck (manual). Ash Disposal Area adalah suatu lokasi yang digunakan untuk penimbunan ash (abu) yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara dalam Boiler. Adapun lokasi penimbunan terletak di barat daya dan selatan areal PLTU Paiton seluas 200 ha.
Untuk menghindari perembesan yang mencemari air tanah, maka areal penimbunan abu dibuat lapisan yang kerah air dan dikelilingi selokan dan penghijauan. Lebih lanjut untuk menanggulangi dampak abu batu bara yang jumlahnya cukup banyak itu dapat dilakukan pengolahan terhadap bahan tersebut antara lain menjadi bahan bangunan, misalnya sebagai bahan campuran beton, batako, genteng, dan eternit.
3.2.3 Siklus Udara Pembakaran
Siklus udara pembakaran adalah siklus udara yang digunakan untuk proses pembakaran pada PLTU. Terdapat dua udara pembakaran yang
digunkan yaitu udara primer pembakaran dan udara sekunder pembakaran.
Primary Air Fan (PAF) menyediakan 30% udara dari total proses pembakaan. Sebelum udara primer masuk dipanaskan terlebih dahulu melalui pemanas udara awal. Selain itu udara primer pembakaran juga berfungsi sebagai udara transportasi yang mengangkut bahan bakar dari pulverizer meuju uang bakar dan mengeringkan batubara untuk mengurangi kandungan air pada batubara.
Forced Draft Fan ( FDF) menyediakan 70% udara dari udara total dari proses pembakaran.. Sebelum udara sekunder dimasukkan ke ruang bakar dipanaskan melalui pemanas udara awal. Fungsi udara ini selain sebagai pensuplai udara pembakaran juga sebagai pendingin bagian- bagian pembakar (firing system) agar tidak rusak karena panas
(radiasi) api.
Induced Draft Fan (IDF) berfungsi menghisap gas buang agar keluar dari ruang bakar menuju stack dan memberikan tekanan negatif pada ruang bakar agar saat pembakaran terjadi pada ruang bakar aman dan
Laporan Kegiatan Praktek Kerja Lapangan 2017
PT.PJB UBJ O&M PAITON
35
POLITEKNIK NEGERI MALANG
panas lebih sempurna karena losisnya kecil. Tekanan pada furnance dijaga sekitar -1 mbar sampai -2 mbarterdapat 2 induct draft fan dimana beroperasi 50% kapasitasnya pada setiap induced Draft Fan dengan harapan bila terjadi trip pada salah satu IDF maka unit hanya mengalami penurunan beban setengah full loadnya.
3.2.4 Siklus Air Pendingin
Siklus air pendingin ii merupakan siklus air laut yang digunakan untuk pendinginan pada PLTU selma produksi energi listrik. Pada siklus air pendingin ini air laut digunakan untuk proses pendinginan uap pada kondensor, pendingin heat exchanger pada close coolig circulating water (CCCW), pendinginan heat exchanger pada vacuum pump cooler, dan pendinginan heat exchanger pada turbin oil cooer. Ir keluaran dari proses pendinginan tersebut kemudian dibuang menuju laut melalui outlet canal.
3.2.5 Siklus Gas Buang
Dari hasil proes pembakaran batubara akan menghasilkangas asap yang membawa material berupa abu terbang ( fly ash) dan padatan dari sisa pembakaran batubara yan disebut abu berat (bottom ash). Bottom ash yang berupa padatan dari sisa pembakaran batubara akan jatuh pada sisi bawah boiler hopper yang kemudian dikeluarkan menggunakan submersible scraper chain conveyor (SSCC) dan ditampung pada bottom ash silo. Dengan bantuan duce draft fan aka membawa gas yang membawa abu sisa pembakaran keluar boiler dan masuk menuju ESP ( Electro Static Precipitator ). Pada ESP ( Electro Static Precipitator ) menggunakan prinsip elektrostatik tegangan tinggi untuk mengurangi kadar abu yang terbawa oleh gas buang agar tidak mencemari lingkungan. Debu akan menempel pada plat-plat ESP ( Electro Static Precipitator ) yang secara periodik ada
hammer yang memukul rangkaian plat sehingga debu akan jatuh dan ditampung di fly ash silo . Setelah melalu ESP ( Electro Static Precipitator ) gas buang dibuang melalui stack .