• Tidak ada hasil yang ditemukan

+1+ MINGGU PENTAKOSTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "+1+ MINGGU PENTAKOSTA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

MINGGU PENTAKOSTA

Minggu Pentakosta ini dirayakan selama 26 minggu. Masa ini disebut masa Gereja berjuang. Ada yang menyatakan bahwa sesudah Minggu Trinitas sudah tidak ada lagi hari raya. Sebenarnya, masih ada yaitu hari Minggu. Di mana melalui setiap hari Minggu, Gereja diingatkan tentang penyertaan TUHAN di dalam perjuangan hidup Gereja. ALLAH selalu beserta dengan GerejaNYA (ALLAH beserta kita) itulah perayaan yang besar dan penuh puji-pujian dan syukur.

Warna dasar : Hijau

Lambang/Logo : Burung merpati dengan ranting-ranting zaitun diparuhnya, perahu berlayar dan pelangi Warna pelangi : Merah, kuning hijau; Burung : Putih; Ranting : Pinggir putih;

Salib : Hijau; Ombak: Putih

Perahu : Bergaris putih; Tiang & Layar: Puith (penuh)

Arti : Pada mulanya dalam sejarah Gereja. Perahu merupakan symbol dari Gereja. Ide ini menjadi berarti bagi orang Kristen mula-mula yang mengalami penganiayaan dan pergumulan, ketika mereka mengetahui bahwa akan ada pertolongan dari TUHAN. Hal ini nyata lewat perpaduan antara perahu dan pelangi. Di sini janji ALLAH tentang pertolonganNYA itu mendapat penekanan yang kuat. Pelangi melambangkan kesetiaan ALLAH atas janjiNYA untuk memelihara bumi, dalam hal ini Gereja. Burung merpati dengan ranting zaitun di paruhnya mengungkapkan tentang janji keselamatan dan kehidupan dari ALLAH (band. Kej. 8:10-11) yang akan terus menyertai sampai ke tempat tujuan. Jadi sekalipun Gereja mengalami berbagai goncangan dan cobaan, Gereja akan tetap hidup di dalam dan oleh janji ALLAH tersebut. Minggu Sesudah Pentakosta adalah sepekan setelah Hari Minggu Trinitas.

P R A K A T A

Jemaat yang dikasihi TUHAN YESUS KRISTUS, Pelayan Firman beserta Penatua dan Diaken bertugas mengucapkan selamat datang dan selamat beribadah kepada Jemaat yang baru pertamakali beribadah maupun jemaat GPIB ”Galilea” Cilacap pada Minggu XVIII sesudah PENTAKOSTA. Tema pada ibadah minggu ini adalah: Santapan Menajiskan. Kiranya Ibadah yang kita lakukan saat ini berkenan dihadapan TUHAN

.

Pelayanan Pastoral dan Informasi penatalayanan dapat menghubungi :

1. Pdt. Ny. Retno W. Siahaan – Sumaredi, S.Th – Pastori Jl. Pisang Telp. 533040 (HP 081364939244) 2. Penatua atau Diaken yang terdekat dengan domisili Bpk/Ibu/Sdr.

3.

Kantor sekretariat setiap hari kerja,

Hari Selasa s/d Sabtu = Pukul 08.00 s/d 15.00 wib.

Hari Minggu = Pukul 08.00 – 13,00 WIB.

Hari Senin = Libur

HP. 085 328 337 040 (AS) 085 747 472 976 (IM3) Telp.& Fax 0282 - 542269

I. BIDANG : IMAN, AJARAN, IBADAH ( IMAJI ) 1. IBADAH MINGGU

Unsur Minggu, 18 September 2016 Minggu, 25 September 2016 Minggu, 02 Oktober 2016 NAS PEMBIMBING AMSAL 9 : 9 KISAH RASUL 18 : 9b – 10

BERITA ANUGERAH NEHEMIA 9 : 17c YEREMIA 33 : 8 PERINTAH HIDUP BARU IMAMAT 19 : 11 – 13 1 YOHANES 2 : 15 – 17

BACAAN ALKITAB DANIEL 1 : 1 – 21 KISAH RASUL 18 : 1 – 17 MAZMUR 40 : 7 – 11

Pujian Umat

Menghadap Tuhan GB. 1 : 1, 2 GB. 262 : 1, 2, 3

Menggunakan Tata Ibadah Khusus Perjamuan Kudus

Menyambut Salam GB. 13 : 1 GB. 61 : 1, 2 Pengakuan Dosa KJ. 27 : 1, 2 GB. 34 : 1 Pengampunan Dosa KJ. 36 : 1, 2 KJ. 278 : 1, 2 GB. 382 KJ. 48 GB. 393 KJ. 472 GB. 392b KJ. 474

Pernyataan Atas Firman GB. 269 : 1, 3 GB. 69 : 1, 2 GB. 389b GB. 389a

Pengucapan Syukur GB. 247 : 1 ( 2x) GB. 83 : 1, 2, 3

Pengutusan GB. 278 : 1, 2 GB. 225 : 1

(2)

2. PELAYAN FIRMAN dan TUGAS PRESBITER, IBADAH MINGGU (UMUM), Minggu, 18 September 2016 TEMA : SANTAPAN MENAJISKAN

Pel. Gereja Jl.Pisang, 06.00 WIB Gereja Jl. Rinjani, 09.00 WIB Gereja Jl.Pisang, 17.00 WIB Purwokerto, 09.00 WIB

PF Napitupulu, M.Si Pdt. Niel Lolita Napitupulu, M.Si Pdt. Niel Lolita Pnt. Irianto Sjioen Pnt. W. Leiwakabessy

P. 1 P. 2 P. 3 P. 4 P. 5 P. 6 P. 7 P. 8 Pnt. David Y. Nisnoni Dkn. Frans E. Fere Dkn. Ny. Erma Vinky Dkn. E.Jakub Warella Dkn. Adrians Wattiheluw Pnt. Risna P. Bone Dkn. Jesaya Pelupessy Pnt. Ir. Y.I.M. Nababan

Pnt. P. Sihombing Pnt. Dr. Naek Siregar Dkn. Stepanus Kale Dkn. Antonius Slamet Pnt. J.W. Darmono Pnt. Yance Kayadu Dkn. Sappe Pakpahan Dkn. M. Taralalu Dkn. P. Manalu Pnt. Ny. Warni Situmeang Pnt. Yohanes Sartono Sound &

Lonceng Dkn. Antonius Slamet

Organis Bpk. Marzel Sahuburua Ibu Sandra Lumba Bpk. Marzel Sahuburua

Kantoria

Sdr. Garry Sapulette, Sdri. Yohana Piay Sdri. Meli Nongkang

PS. Pelkat GP

Sdr. Roy Pasaribu, Sdr. Sadrakh Piay

Isi Pujian PS. Pelkat GP

Multimedia Sdr. Rinto Pasaribu Ibu Reta Budianto Bpk. Tonny Itran

3 . JADWAL TUGAS PF dan PRESBITER, pada IBADAH UMUM (MINGGU), Minggu, 25 September 2016 TEMA : DIHAMBAT MERAMBAT

Pel. Gereja Jl.Pisang, 06.00 WIB Gereja Jl. Rinjani, 09.00 WIB Gereja Jl.Pisang, 17.00 WIB Purwokerto, 09.00 WIB PF Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th. Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th.

Vik. Yosua Wahyu Anggoro, S.Si Dkn. Adrians Wattiheluw P.1 P2 Pnt. Yusuf Jatimulya Dkn. Ny. Yosanthy Louis

Organis Adik Ririn Siahaan Ibu Sandra Lumba Adik Ririn Siahaan

Kantoria Bpk. David Siahaan &

Bpk. Yoyo Latupeirissa PS. Pelkat PKB

Ibu Jeanne Yusuf & Ibu Novi Tetengean

Isi Pujian Dkn. Derald Gaspersz & PSJ

Multimedia Sdr. Vega Baloto Sdr. Sadrakh Piay Sdri. Imelda Natalia 4. IBADAH KELUARGA, RABU, 21 September 2016

TEMA : PENGAKUAN AKAN KUASA ALLAH YANG MENGATASI SEGALA ALLAH (DANIEL 2 : 46-49)

SEK. PKL. KELUARGA ALAMAT PELAYAN FIRMAN

I 18.00 KEL. Ibu HENDRIYETA DJAWAMATA

Jl. Semangka Gg. Kwaci

PF. : Vik. Yosua Wahyu Anggoro, S.Si. PD. : Pnt. Johanes A. Piay

PS. : Dkn. E. Jakub Warella

II 18.00 KEL. Bpk. SAMINGUN Jl. Karangsuci

PF. : Pnt. P. Sihombing PD. : Pnt. Jerry N. Piay PS. : Dkn. Ledrik Sahuburua

III 18.00 KEL. Bpk. YOYO

LATUPEIRISSA Jl. Kinibalu

PF. : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th PD. : Dkn. P. Manalu

PS. : Dkn. Ny. Yosanthy Louis

IV 18.00 KEL. Bpk. IRIANTO SJIOEN Komperta Gunung Simping No. 114 PF. : Pnt. Dr. Naek Siregar PD. : Pnt. Lexy D. Korua PS. : Dkn. Stepanus Kale

+2+

(3)

5. KELAS KETEKISASI

Kelas Katekisasi Tahun Ajaran 2016 – 2017 dilaksanakan setiap hari :

NO NAMA SEKTOR PUKUL KETERANGAN

I Natalia Meliani Sukandar I 11.00 WIB Setiap hari Minggu

2 Devita Maharani IV 10.00 WIB Katekisasi Khusus setiap hari Kamis

3 Pujiati II Katekisasi Khusus Okt – 03 Des 2016 Via Telp. 4 Michael Jackson E. Lomboan III 11.00 WIB Setiap hari Minggu

5

Berhubung Ibu Pdt. Retno W. Siahaan_Sumaredi, S.Th sedang ada Tukar Pelayanan Mupel Jateng – DIY, maka bagi Katekisan diberi Tugas untuk membaca Kitab Matius dan akan ketemu pada Minggu berikutnya.

6. IBADAH PENGUCAPAN SYUKUR

 KEL. Bpk. OSCAR TETENGEAN, alamat Perum Patal C - 18, mengundang seganp warga jemaat Sektor I sampai dengan IV untuk hadir dalam Ibadah Pengucapan Syukur pada hari, Senin, 19 September 2016 pukul 18.00 WIB. PF. : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th.

 KEL. Ibu YOHANA PARIAMA, alamat Jl. Sirkaya, mengundang seganp warga jemaat Sektor I sampai dengan IV untuk hadir dalam Ibadah Pengucapan Syukur pada hari, Selasa, 20 September 2016 pukul 19.00 WIB. PF. : Vik. Yosua Wahyu Anggoro, S.Si

7. IBADAH MISIONER

Mengundang kehadiran seluruh anggota PELKAT dan KOMISI untuk hadir dalam Ibadah Misioner yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 September 2016 pukul 18.00 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani. Sebagai penanggung jawab adalah Komisi Rumah Tangga.

PF. : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th..

8. JADWAL TUGAS PF dan PRESBITER pada IBADAH KELUARGA, Rabu, 28 September 2016 TEMA : BISING VS SENYAP ( KISAH PARA RASUL 21 : 27 – 36 )

Pel. SEKTOR I SEKTOR II SEKTOR III SEKTOR IV

PF Pnt. Irianto Sjioen Vik. Yosua Wahyu

Anggoro, S.Si. Pnt. Jerry N. Piay

Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th

PD Pnt. David Y. Nisnoni Pnt. W. Leiwakabessy Pnt. Risna P. Bone Pnt. Yohanes Sartono PS Dkn. Derald Gaspersz Dkn. Antonius Slamet Dkn. M. Taralalu Dkn. Sappe Pakpahan

9. IBADAH PELKAT PA & PT.

Hari/Tanggal Pukul PA PT

Minggu, 18.09.2016 09.00

GEDUNG PELKAT JL. RINJANI

Kelas Indria : Kak Roosye & Kel Ola Kls. Kecil : Dkn. Ny. Yosanthy Louis Kls. Besar : Ibu Mieke Marpaung

Kelas EKA & DWI PF. : Kak Yvone Noya PD. :

Organis :

Minggu, 25.09.2016 09.00

GEDUNG PELKAT JL. RINJANI

Kelas Indria : Kak Ola & Kak Iis Kls. Kecil :

Kls. Besar : Kak Jakub

Kelas EKA & DWI

PF. : Dkn. Ledrik Sahuburua PD. :

Organis :

10. JADWAL ORGANIS / PROKANTOR / KANTORIA.& PADUAN SUARA

02 Okt 2016 Gereja Jl. Pisang, 06.00 WIB Gereja Jl. Rinjani, 09.00 WIB Gereja Jl. Pisang, 17.00 WIB Organis Bpk. Marzel Sahuburua Ibu Sandra Lumba Sdr. Ricard Sugiharto

Katoria

Ibu Renny Jhony, Bpk. Jhony & Ibu Novi Tetengean

PS. EKLESIA Bpk. David Siahaan &

Bpk. Yoyo Latupeirissa

Isi Pujian PS. EKLESIA

11. JADWAL TUGAS MULTIMEDIA

MINGGU Gereja Jl. Pisang, 06.00 WIB Gereja Jl. Rinjani, 09.00 Gereja Jl. Pisang, 17.00 WIB

02 Okt 2016 Sdr. Roy Pasaribu Sdri. Mitariana Sdri. Meli Nongkang 09 Okt 2016 Sdr. Sadrakh Piay Bpk. Tonny Itran Sdr. Rinto Pasaribu 16 Okt 2016 Sdri. Imelda Natalia Sdr. Frans Sdr. Vega Baloto 23 Okt 2016 Sdri. Meli Nongkang Sdr. Sadrakh Piay Ibu Reta Budianto

12. PERSIAPAN KANTORIA

Persiapan Organis & Kantoria yang bertugas hari Minggu dilaksanakan setiap hari Sabtu Pukul 18.00 wib di Gereja Jl. Rinjani. Atas perhatian dan kehadirannya diucapkan terimakasih.

(4)

12. LATIHAN PADUAN SUARA

 Latihan Paduan Suara Jemaat dilaksanakan setiap hari Senin, pukul 18.00 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani.

 Latihan Paduan Suara Pelkat PKP dilaksanakan setiap hari Selasa, pukul 16.30 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani.

II. BIDANG : PELAYANAN dan KESAKSIAN (PELKES) – LINGKUNGAN HIDUP 1. INFORMASI PELAYANAN ORANG SAKIT / KEDUKAAN

Apabila Bapak / Ibu / Saudara memerlukan pelayanan Diakonia dapat menghubungi Pengurus Komisi PELKES / Diakonia & KORSEK nya masing – masing tersebut dibawah ini :

NO SEKTOR N A M A NO. TELP.

1 I - Dkn. ELIZA JAKUB WARELLA ( KORSEK) 081215739174

2 II - Dkn. FRANS E. FERE (KORSEK) 085225631467

3 III - Pnt. Ny. WARNI E. SITUMEANG (KORSEK) 537361 / 085227059166

4 IV - Dkn. ADRIANS L. WATTIHELUW 08157609137

2. DIAKONIA GEREJA

Bagi Bapak / Ibu / Saudara yang berhak menerima Bingkisan Diakonia Gereja dimohon kehadirannya dalam Ibadah bersama Komisi Diakonia pada hari Senin, 26 September 2016 pukul 16.00 WIB bertempat di Gereja Jl. Pisang. PF. : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th.

III. BIDANG : GEREJA MASYARAKAT dan LINTAS AGAMA (GERMASA) 1. NO TELPON PENTING

NO NAMA INSTANSI NO. TELP

1 RUMAH SAKIT SANTA MARIA 0282 – 534859

2 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH 0282 – 533010

3 RUMAH SAKIT ISLAM FATIMAH 0282 – 542396, 0282 – 541065, 0282 – 540422

4 POLRES 0282 – 541102, 0282 – 533699, 0282 – 542157

5 PALANG MERAH INDONESIA 0282 – 542201

6 PEMADAM KEBAKARAN SENTRAL 113 – (0282 – 537413)

PUSAT PENGENDALIAN OPERASI BENCANA 0282 - 537155

7 AMBULANCE 118

8 RUMAH SAKIT PERTAMINA CILACAP 0282 - 533276

9 RUMAH SAKIT APRILIA 0282 – 536307

IV. BIDANG : PEMBINAAN dan PENGEMBANGAN SDI (PPSDI) V. BIDANG : PELAYANAN KATEGORIAL (PELKAT)

1. JADWAL TUGAS PF dan PRESBITER pada IBADAH PELKAT, Kamis, 29 September 2016 TEMA : BERBICARA MEMPERLIHATKAN IDENTITAS (KISAH PARA RASUL 21 : 37 – 40)

Pel. PKP Wil I PKP Wil II PKB GP (Jum’at, 30.09.16)

BA : Ester 3 : 1 - 15 PF Vik. Yosua Wahyu

Anggoro, S.Si. Dkn. Stepanus Kale Pnt. Jerry N. Piay Dkn. Ny. Yosanthy Louis PD Ibu Ani Anton Ibu Samini Noya Pnt. Yance Kayadu Sdr. Denelvy Franly

2. IBADAH PELKAT

PELKAT Hari/Tanggal Pukul TEMPAT

GP Jum’at,

23.09.2016 19.00

DI Rumah Sdr. BILL PRIWIDODO Jl. Mundu No. 305 PF. : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th.

PD. : Sdr. Vega Baloto PKP Wil. I + II Gabungan Kamis, 22.09.2016 16.00

Di Rumah Ibu JEANNE YUSUF Jl. Safita PF. : Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th.

PD. : Ibu Ida Fitria Piay

PKB 19.00

Di Rumah Bpk. P. SIHOMBING Sidanegara Indah Blok Utama No. 6 PF. : Pnt. Yusuf Jatimulya PD. : Dkn. Stepanus Kale

PKLU 23.09.2016 Jum’at, 16.00

DI GEDUNG PELKAT JL. RINJANI PF. : Pdt. Em. V. Marpaung PD. : Ibu Linaria Sihombing

(5)

VI. BIDANG : INFORMASI ORGANISASI dan KOMUNIKASI (INFORKOM

)

1. PERSIAPAN PRESBITER

Persiapan Presbiter pukul 18.00 WIB dilaksanakan setiap hari Selasa, bertempat di Konsistori Gereja Jl. Rinjani. (Bacaan Alkitab Hari Rabu, 28 September 2016 dari KISAH PARA RASUL 21 : 27 - 36 Hari Kamis, 29 September 2016 KISAH PARA RASUL 21 : 37 - 40 Jum’at, 30 September 2016 dari ESTER 3 :

1 - 15 ).

2. RAPAT PHMJ

Rapat PHMJ dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 10.00 WIB di Ruang Rapat Jl. Rinjani. 3. PERSIAPAN PELAYAN PA

Persiapan Pelayan Pelkat PA dilaksanakan setiap hari Minggu, pukul 10.30 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani. Diharapkan seluruh Pelayan PA untuk hadir dalam Persiapan.

4. PERSIAPAN PELAYAN PT

Persiapan Pelayan Pelkat PT dilaksanakan setiap hari Selasa, pukul 19.00 WIB bertempat di Gedung Pelkat Jl. Rinjani. Diharapkan seluruh Pelayan PT untuk hadir dalam Persiapan.

5. TUKAR PELAYAN FIRMAN MUPEL JATENG DIY

Dalam rangka Tukar Pelayan Firman Mupel Jateng – DIY maka pada hari ini Minggu, 18 September 2016 pukul 06.00 WIB di Gereja Jl. Pisang dan Pukul 09.00 WIB di Gereja Jl. Rinjani di layani oleh Ibu Pdt. Niel Lotota Napitupulu, M.Si dari GPIB Jemaat “ PENABUR “ Solo. Atas nama Jemaat GPIB Galilea Cilacap- Majelis Jemaat mengucapkan terimakasih kepada Ibu Pendeta atas Pelayanan Firman Tuhan hari ini. Tuhan memberkati pelayanan Ibu Pendeta beserta keluarga. Dan terimakasih juga kepada Vokal Group Jemaat GPIB “PENABUR” Solo atas pujiannya. Sedangkan Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th melayani di GPIB Jemaat “SOLO UTARA” Solo Utara dengan didampingi oleh Paduan Suara Jemaat. Mohon dukungan doa jemaat.

. 6. KOTAK PERSEMBAHAN KHUSUS

Menindaklanjuti Program Kerja Mupel Jateng – DIY Tahun Pelayanan 2016 – 2017, Kegiatan Pertukaran Pelayan Firman Mupel Jateng – DIY, sehubungan dengan kegiatan dimaksud, maka kami menghimbau jemaat membantu dalam Persembahan khusus melalui kotak yang tersedia di Gereja pada saat Ibadah Minggu,18 September 2016 pukul 09.00 WIB di Gereja Jl. Rinjani untuk Pendeta Emeritus dan Janda Pendeta. Selanjutnya dikirim ke Mupel.

7. JANJI IMAN

Program Kerja Tahun Pelayanan 2016 – 2017, telah disahkan dalam Sidang Majelis Jemaat pada tanggal 05 April 2016 maka berdasarkan Proker tersebut maka Majelis Jemaat mohon peran serta Jemaat untuk mendukung Program Bidang PEG yaitu :

 Proker PEG 4014.02 tentang Kartu Janji Iman untuk Penggantian Lantai Gereja Jl. Rinjani.  Proker PEG 8114.02 tentang Dana untuk Pengadaan Mobil melalui Kotak Khusus. 8. PRESBITER YANG IJIN

Daftar nama Presbiter yang Ijin Ke Luar Kota pada Minggu ini

NO NAMA TANGGAL KETERANGAN

1 Dkn. Ny. Nelly Sunaryo Sept - Okt Yogyakarta

2 Pnt. T. Sihombing Jakarta

3 Pnt. Lexy D. Korua 18 Sept Solo Utara

4 Pnt. Jerry N. Piay 18 Sept Solo Utara

5 Pnt. Johanes A. Piay 18 Sept Solo Utara

6 Pnt. Yusuf Jatimulya 18 Sept Solo Utara

7 Dkn. Ny. Yosanthy Louis 18 Sept Solo Utara

8 Dkn. Ledrik Sahuburua 18 Sept Solo Utara

9 Dkn. Derald Gaspersz Sept - Nov Banyuwangi

9. HASIL PERTEMUAN TEAM PENGKAJIAN PENDEWASAAN DAN PELEMBAGAAN GPIB GALILEA

CILACAP

Team Team Pengkajian Pendewasaan dan Pelembagaan Jemaat GPIB Galilea Cilacap sementara mengkaji apakah GPIB Galilea Cilacap sudah memenuhi syarat menjadi 2 Bakal Jemaat dengan mempertimbangkan pertumbuhan Jemaat, efisiensi pelayanan dan persyaratan yang ditetapkan dan telah diwartakan mulai tanggal 21 Agustus sampai dengan 11 September 2016. Maka pada tanggal 18 September 2016 Team Pengkajian Pendewasaan dan Pelembagaan dan juga Korsek akan membagikan angket bagi Warga Jemaat. Untuk itu dimohon partsipasi bagi seluruh Warga Jemaat. Demikian untuk menjadikan perhatian bersama.

(6)

10. HASIL LOMBA-LOMBA DALAM RANGKA HUT GPIB

Dalam rangka HUT GPIB Panitia Pelaksana telah melaksanakan Lomba-lomba dengan hasil sebagai berikut :

 Lomba Cerdas Cermat Alkita & Berpacu Dalam Kidung Pujian - Juara I : Sektor II

- Juara II : Sektor I - Juara III : Sektor IV - Juara IV : Sektor III  Lomba Tarik Tambang Laki-laki

 Juara I : Sektor IV  Juara II : Sektor II  Juara III : Sektor I  Juara IV : Sektor III  Lomba Tarik Tambang Perempuan  Juara I : Sektor IV  Juara II : Sektor III  Juara III : Sektor II  Juara IV : Sektor I  Lomba Yel-Yel

 Juara I : Sektor II 11. PULANG KE RUMAH BAPA

Dalam kasih karunia Tuhan Yesus Kristus telah dipanggil pulang ke Rumah Bapa di Sorga Ibu FREDIKA PARIAMA – Jemaat GPIB Gideon Bekasi (adik dari Bpk. Oktavianus Pariama dan Ibu Yohana Pariama – Sektor I) dalam usia 52 Tahun pada hari Kamis, 15 September 2016 di Rumah Sakit Margono Purwokerto dan telah dimakamkan pada hari Jum’at, 16 September 2016 pukul 10.00 di Pemakaman Kristen Arimatea Cilacap. Segenap warga jemaat dimohon untuk turut memberikan dukungan doa bagi keluarga yang ditinggalkan.

VII. BIDANG : PENELITIAN dan PENGEMBANGAN (LITBANG) 1. TINGKAT KEHADIRAN JEMAAT PADA IBADAH

NO KEGIATAN SEK /

PELKAT HARI / TGL TEMPAT

JML. HADIR M P W A JML 1 Ibadah Umum Minggu, 11.09.2016 Gereja Jl. Pisang (06.00) 7 7 12 2 28

Gereja Jl. Rinjani (09.00) 17 85 102 39 243 Gereja Jl. Pisang (17.00) 5 17 25 6 53

Purwokerto 2 2 6 10

2 Ibadah Keluarga I Rabu, 14.09.2016 Kel. Bpk. Sunaryo 4 5 12 3 24 II Kel. Bpk. Budy Riyadi - W 4 5 12 2 23

III Kel. Bpk. Welly Wenas

IV Kel. Bpk. Dwi Adi Santosa 5 4 14 7 30 3 Ibadah Pelkat PKP I Kamis, 15.09.2016 Ibu Merry Noya

PKP II Ibu Risna P. Bone

PKB Bpk. R. Suherman

GP Jum’at, 09.09.2016 Sdri. Dian Estri 1 2 2 5 PT Minggu,11.09.2016 Ruang PT

4 Ibadah Presbiter & Kel Sabtu, 10.09.2016 Kel. W. Leiwakabessy 13 13 10 3 39

VIII. BIDANG : DAYA dan DANA

1. PERBENDAHARAAN MAJELIS JEMAAT 1.1 PEMBANGUNAN EKONOMI GEREJA (PEG)

1.2 Bagi Warga Jemaat maupun Jemaat Tamu, apabila berkerinduan memberikan sumbangan untuk

pelayanan dapat melalui rekening BCA :

- DANA RUTIN : 0962073423 a.n. YOSANTHY DESIRA SOHILAIT/ DAVID YAN NISNONI - DANA PEMELIHARAAN : 0962073326 a.n. YOSANTHY D. SOHILAIT/ DAVID YAN NISNONI 1.5. UCAPAN TERIMA KASIH

 Terpujilah Tuhan untuk segala persembahan jemaat. Kiranya Tuhan memberkati dan melimpahkan

berkat dalam kehidupan segenap warga jemaat.

(7)

IX. BIDANG : UMUM 1. DUKUNGAN DOA

1.1 JEMAAT YANG SAKIT :

 Bpk. Ir. SARTONO - Sektor III Dalam Proses Penyembuhan  Bpk. S. HARIANDJA - Sektor I di Rumah

 Ibu G. SAHERTIAN - Sektor I di Rumah

 Pnt. M. DARTAM HARSONO - Sektor I di Rumah Sakit Darmais Jakarta  Ibu FEMMY PELUPESSY - Sektor II dalam Proses Penyembuhan  Bpk. HERMAN BARUS - Sektor II dalam Proses Penyembuhan  Ibu YOKANAN KUSNADI - Sektor II di RSUD Ruang Flamboyan No. 12A 1.2 DOA SUBUH:

M

AJELIS

J

EM AAT MENGUNDANG SETIAP JEM AAT YANG TERPANGGIL UNTUK BERDOA BERSAM A DALAM

D

OA

S

UBUH YANG DIADAKAN SETIAP HARI

:

1. S

ENIN

,

19

S

EPTEMBER

2016

PUKUL

05.00

WIB

DI

G

EREJA

J

L

.

P

ISANG

.

YANG MEMIMPIN

P

NT

.

D

AVID

Y.

N

ISNONI

2.

S

AB TU

,

24

S

EPTEMBER

2016

PUKUL

05.00

WIB

DI

G

EREJA

J

L

.

R

INJANI

.

YANG MEMIMPIN

P

DT

.

N

Y

.

R

ETNO

W.

S

IAHAAN

-S

UMAREDI

,

S.T

H

.

T

UHAN MEMBERKATI PELAYANAN KITA BERSAM A

.

2. SELAMAT ULANG TAHUN

2.1 Majelis Jemaat mengucapkan Selamat Ulang Tahun Kelahiran bagi : 1 Bpk. RISTOM SIHOMBING 18 Sept Sektor IV 2 Ibu LITA LISTANTI SASABONE – BONE 18 Sept Sektor III 3 Ibu SENTIA SULAWENTARI UMBAS - HARSONO 19 Sept Sektor III

4 Sdri. ADELAIDA BELLATRIX KARAMBUT 19 Sept Sektor I Anak Kel. Ibu Ruth Karambut 5 Bpk. WILLEM YOHANES OPIT 20 Sept Sektor II

6 Adik MARIA MAGDALENA 20 Sept Sektor III Anak Kel. Yofi Firmansyah 7 Ibu CLARA ANNA SINSU – HARMAN 21 Sept Sektor I

8 Ibu M. RUSIYATI BALOTO 21 Sept Sektor I 9 Ibu RATINEM PARIAMA 21 Sept Sektor I

10 Sdr. ALEXANDER YEHEZKIEL SJIOEN 22 Sept Sektor IV Anak Kel. Irianto Sjioen 11 Ibu ELSY KRISTIANAWATI SANTOSA 23 Sept Sektor IV

12 Bpk. SIMSON ITRAN 24 Sept Sektor II 13 Ibu AY LIN GERRY IMMANEUL 24 Sept Sektor III

14 Sdr. JORDI LUKAS MANUHUTU 24 Sept Sektor III Anak Kel. Z. Manuhutu

2.2 Majelis Jemaat mengucapkan Selamat Ulang Tahun Perkawinan bagi :

1 KEL. Bpk. RISNA PUDJANA BONE & Ibu LINARA WIRASASMITA 18 Sept Sektor III 46 Tahun

Demikian Warta Jemaat, atas perhatian jemaat diucapkan terimakasih. Tuhan memberkati.

Pdt. Ny. Retno W. Siahaan-Sumaredi, S.Th Pnt. H. Yance Kayadu Ketua Sekretaris

WJ September HYK / rnt

Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan cetak dan lain-lain. Terimakasih atas koreksi dalam penulisan Warta Jemaat ini

(8)

WARTA SEKTOR I

Rabu, 14 September 2016

1.

Ibadah Pelkat PKP Wil I hari Kamis, 15 September 2016 pukul 16.00 WIB di

Rumah Ibu Merry Noya Jl. L.E. Martadinata (Belakang SMP Kristen)

2.

Ibadah Pelkat PKP Wil II hari Kamis, 15 September 2016 pukul 16.00 WIB

di Rumah Ibu Risna P. Bone Jl. Penyu Timur No. 4

3.

Ibadah Pelkat PKB hari Kamis, 15 September 2016 pukul 19.00 WIB

bertempat di Rumah Bpk. R. Suherman Perum Ketapang Damai Bok XV / A

123.

4.

Ibadah Pelkat GP hari Jum’at, 16 September 2016 pukul 19.00 WIB yang

tertera di Warta Jemaat Di Gereja Jl. Pisang diaohkan di Rumah Sdri Inggird

Tetengean Perum Patal C – 18

5.

KEL. Bpk. YOGA WIBOWO, alamat Perum Permata Indah Jl. Cemara II B

VIII / 132, mengundang seganp warga jemaat Sektor I sampai dengan IV

untuk hadir dalam Ibadah Pengucapan Syukur pada hari, Jum’at, 16

September 2016 pukul 18.00 WIB.

6.

Majelis Jemaat mengundang setiap jemaat yang terpanggil untuk berdoa

bersama dalam Doa Subuh yang diadakan setiap hari Senin, pukul 05.00

WIB di Gereja Jl. Pisang dan setiap hari Sabtu, pukul 05.00 WIB di Gereja Jl.

Rinjani.

7.

Ibadah Keluarga Rabu, 21 September 2016 pukul 18.00 WIB berdasar

Jadwal :

(9)

RESUME BUKU 2

(Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro)

JUDUL

: MEMBINA JEMAAT MISIONER

PENULIS

: D. R. MAITIMOE

PENERBIT/ TAHUN

: BPK GUNUNG MULIA/1984

TEBAL

: 87 HALAMAN

Buku ini bisa dikatakan merupakan “kelanjutan” dari buku D. R. Maitimoe sebelumnya, yaitu

Pembangunan Jemaat Misioner. Buku ini bersifat seperti “panduan praktis”, yaitu bagaimana

mengimplementasikan konsep-konsep dalam buku Pembangunan Jemaat Misioner itu dalam

kehidupan sehari-hari. Sekalipun lebih bersifat praktis, namun Maitimoe tetap memulainya

dari pemaparan akan konsep teologis tertentu sebagai dasar dari Jemaat Misioner ini.

Dasar-dasar teologis itu dapat tercermin misalnya dari Yoh. 3:16, yang menunjukkan bahwa

seharusnya Jemaat (Gereja) hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk dunia ini.

Ini dikarenakan karya penyelamatan Allah berlaku untuk dunia dan segenap manusia, bukan

hanya untuk gereja. Maka itu perlu ada pembinaan kepada jemaat yang meliputi berbagai

aspek, seperti ibadah, pelayanan, kesaksian, atau persekutuan sehingga Jemaat bisa memiliki

sifat yang terbuka, luwes, dinamis, kreatif, positif, dan tetap kritis dalam melihat

perkembangan dunia dan masyarakat (Rom. 1:14; Rom. 12:1-2; 1 Kor. 9:19-23).

Setelah memulai dari dasar teologis, Maitimoe juga menyinggung mengenai strategi

missioner yang dikembangkan Kristus yang bisa menjadi dasar dan teladan dalam strategi

Jemaat Misioner, lalu apa-apa saja yang menghambat/memperlambat upaya perwujudan

Jemaat yang Misioner ini, kepemimpinan seperti apa yang perlu dikembangkan dalam Jemaat

Misioner, apa apa saja dinamika konteks yang dijumpai jemaat.

Dari penjelasan di atas, Maitimoe sampai kepada usulan langkah konkret dan praktis dalam

perwujudan Jemaat Misioner itu. Ada 3 langkah dasar dalam upaya membina jemaat yang

missioner ini, yaitu (1) survey, (2) mengenali dan memahami diri, dan (3) rancangan.

Pertama Survey. Survey ini penting dalam kita memahami dan mengenal konteks di mana

jemaat yang missioner itu hendak hidup, tumbuh, dan berkarya. Perumpamaan mengenai

seorang Penabur (Mat 13:1-23; Mark 4:1-20; Luk 8:4-15) yang mengisahkan tentang benih

yang ditaburkan di berbagai jenis tanah sesungguhnya juga menunjukkan bahwa beda jenis

tanah, bisa berbeda tunas bertumbuh. Begitu juga Injil yang dikabarkan bisa tumbuh secara

berbeda tergantung dengan konteks di mana Injil itu diberitakan atau ditaburkan.

Kita perlu melakukan pengamatan (observasi) yang memadai mengenai konteks, melakukan

pengumpulan data, dan menganalisis data atas konteks itu. Dari sini kita bisa memahami

pokok-pokok permasalahan yang secara riil terjadi di dalam konteks, dan kita bisa mencari

tahu bagaimana Injil bisa berbicara dan berperan di dalam permasalahan-permasalahan itu.

Dari sini juga kita bisa tahu bagaimana secara pribadi maupun secara komunal (organisasi)

kita bertindak dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang ada itu.

(10)

Untuk itu dalam bagian ini juga diperlukan bantuan dari tenaga-tenaga ahli dan orang-orang

yang berpengalaman, tidak hanya untuk mengobservasi, namun juga untuk mengumpulkan

data dan melakukan analisis terhadapnya. Sehingga data yang didapat dan hasil olahan data

itu bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu penting juga adanya kesediaan dari Majelis

Jemaat untuk terbuka mempelajari hasil survey itu, dan tidak hanya diam dan betah saja

dengan kondisi dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah ada. Karena perlu dipahami juga bahwa

kegiatan Survey ini bukan sekedar cara manusia memahami konteks, namun juga merupakan

cara Roh Kudus turut berkarya bagi gereja.

Hasil upaya dari observasi, pengumpulan, dan analisis data itu membawa Jemaat kepada

momen yang kedua, yaitu pengenalan dan pemahaman diri (Sumber Daya Jemaat). Maitimoe

menawarkan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Jemaat perlu melihat

dirinya, mencari tahu apa saja kekuatan (strength) dan kelemahan (Weakness) mereka.

Namun mereka juga perlu tahu apa saja kesempatan (Opportunity) yang ada di sekitar

mereka, dan ancaman (Threat) apa yang bisa menghambat mereka.

Pemahaman dan pengenalan diri yang baik mampu mendorong Jemaat untuk berkarya lebih

luas ke luar gereja. Melalui analisis diri yang baik, disertai dengan penelaahan Alkitab,

persekutuan, diskusi, studi, dan pergumulan doa, maka Jemaat akan mampu memiliki sebuah

pemahaman (gambaran) yang tepat dan utuh perihal tugas perutusannya di dunia.

Ketiga, setelah Jemaat sudah melakukan Survey dan melakukan pemahaman dan pengenalan

yang dalam tentang dirinya, yang harus dilakukan adalah melakukan rancangan sebagai

implementasi perwujudan Jemaat yang Misioner. Di sini setidaknya ada 2 hal yang harus

diperhatikan, yaitu [a] motivasi (teologis) dan [b] tujuan (missioner). Kedua hal ini perlu

dimiliki sehingga proses dan arah pembangunan jemaat ini menjadi jelas.

Dalam hal ini secara teknis perlu dibentuk panitia, yang oleh Maitimoe disebut “Panitia

Perencanaan Pembinaan Jemaah Misioner”, yang terdiri dari warga jemaat, para ahli, majelis,

dan/atau pendeta. Panitia inilah yang berfungsi membuat rancangan yang jelas bagaimana

Jemaat Misioner itu hendak diwujudkan, baik dalam program kerja maupun rencana

pembinaan dan persiapan, hingga bagaimana pelaksanaannya dilakukan oleh warga Jemaat.

Agar semua proses dan rencana itu dapat terwujud, juga perlu untuk diperhatikan adalah

pentingnya semua ini dilaksanakan dengan tidak sambil lalu begitu saja namun dilaksanakan

dengan sungguh-sungguh, dengan metode kerja yang baik, dan dengan tekad iman yang kuat.

Dari seluruh hal di atas terlihat bahwa proses ini membentuk 3 pola, yaitu (1) Pola Datang,

yaitu bagaimana melibatkan dan memobilisasi warga jemaat untuk terlibat; (2) Pola Pergi,

yaitu bagaimana gerakan dan karya missioner itu dilakukan kepada dunia (di luar gereja); dan

(3) Pola Pengemban, yaitu bagaimana membina Jemaat menjadi Jemaat yang Misioner. Pada

akhirnya membina Jemaat Misioner ini memiliki tujuan untuk mengembangkan bentuk, cara,

dan pola berjemaat (bergereja) yang relevan dengan konteks, dan bersama-sama dengan yang

lain membangun dunia yang dipenuhi dengan damai sejahtera.

(bersambung...)

(11)

RESUME BUKU 2

(Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro)

JUDUL

: MEMBINA

JEMAAT MISIONER

PENULIS

: D. R. MAITIMOE

PENERBIT/ TAHUN

: BPK GUNUNG MULIA/1984

TEBAL

: 87 HALAMAN

Catatan-Catatan terhadap Pemikiran Maitimoe

Tul

isan Maitimoe ini meskipun tipis (87 halaman), namun tetaplah sebuah tulisan yang

berbobot. Karena ia tidak hanya menunjukkan hal-hal praktis, namun juga dasar konseptual

yang baik. Sekalipun dasar konseptual yang lebih komprehensif ada di buku yang

sebelumnya, yaitu Pembangunan Jemaat Misioner. Sekalipun demikian ada catatan yang

menurut saya penting untuk diperhatikan terkait dengan konsep yang dijabarkan Maitimoe.

Dalam Bab 2 mengenai Membina Pertumbuhan Jemaah, Maitimoe menjadikan peristiwa

Pentakosta dalam Kisah Para Rasul sebagai contoh, di mana dalam waktu singkat ada 3000

jiwa baru yang menjadi anggota jemaat. Dan memang, sekalipun Maitimoe menekanan

pentingnya kualitas karya pelayanan, namun ia juga melihat pentingnya pertambahan

kuantitas anggota jemaat. Yaitu bahwa Injil yang diberitakan perlu juga untuk menambah

anggota jemaat. Penginjilan perlu dilakukan baik kepada orang Kristen lama maupun

generasi Kristen baru.

Menurut saya, bagian ini perlu kita lihat secara hati-hati. Kecenderungan Gereja untuk

menambah jumlah anggota dalam praktiknya seringkali justru menyinggung kebersamaan

dengan orang lain, baik sesama Gereja maupun orang-orang non Gereja. Tak bisa dipungkiri

salah satu persoalan Ekumenis di Indonesia adalah persoalan “curi domba”. Bagaimana satu

gereja menambah jumlah anggota gerejanya dengan “mengambilnya” dari gereja lain. Hal ini

sering menimbulkan ketegangan antar gereja.

Belum lagi dengan kecurigaan dan cap “Kristenisasi” yang tidak jarang dicetuskan oleh

orang-orang kepada Gereja yang melakukan pelayanan masyarakat. Akibatnya banyak

penolakan-penolakan yang dilakukan kepada gereja, dan menimbulkan kericuhan antar umat

beragama. Gereja bukan membawa damai sejahtera namun justru menjadi sumber keributan!

Untuk itulah kita perlu melihat kembali secara kritis mengenai pemahaman dan motivasi

mengenai kuantitas anggota gereja sebagai salah satu tolok ukur utama dalam pertumbuhan

jemaat.

Maitimoe sendiri sesungguhnya menyadari bahaya akan hal ini, maka itu dalam tulisan ini ia

juga mengatakan bahwa “pelipatgandaan jumlah warga gereja (baru) tidak merupakan

satu-satunya ukuran berhasilnya … Jemaah missioner” (hal. 23). Akan tetapi dalam keseluruhan

tulisannya, terlihat seolah ia keukeuh dengan pemahaman bahwa kuantitas dan angka

merupakan hal yang penting, setidaknya sebagai umpan balik bagi strategi yang akan

dikembangkan ke depan. Karena dalam strategi Kristus sendiri, menurut Maitimoe,

pelipatgandaan jemaat juga merupakan salah satu yang menonjol. Pertanyaannya, benarkah

demikian? Mari kita lihat kembali.

(12)

Dalam Matius 18:20 Yesus berkata: “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam

nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka”. Ayat ini mau menunjukkan bahwa

dalam jumlah yang sedikit sekalipun, Tuhan berkenan hadir. Ini menunjukkan bahwa jumlah

yang lebih banyak tidak berarti lebih baik daripada jumlah yang sedikit. Sedikit asalkan

disertai dengan kualitas yang baik itulah yang diterima Yesus. Ini senada dengan kisah

persembahan seorang janda miskin (Markus 12:41-44; Lukas 21:1-4), di mana janda ini

hanya memberikan persembahan 2 peser, sedikit dari segi jumlah, tapi dari segi nilai dan

kualitas persembahannya lebih besar dari siapapun.

Tidak hanya itu saja, dalam kehidupan-Nya, bukan berarti Yesus selalu senang dan

menyambut dengan terbuka jika ada orang yang ingin menjadi pengikutNya. Dalam Lukas

9:57-62 menunjukkan bagaimana ada orang yang ingin mengikut Yesus, namun ingin

mengubur bapaknya dahulu dan juga ada yang ingin pamitan dengan keluarganya, dan

kepada keduanya Yesus justru menyampaikan kritikan yang pedas. Apa artinya? Ini

menunjukkan bahwa Yesus tidak mengutamakan penambahan jumlah (kuantitas)

pengikutNya, namun Ia lebih memperhatikan dan mengutamakan kualitas diri seseorang.

Demikianlah hendaknya Jemaat yang Misioner dalam melakukan karya misi kepada dunia

tidak memiliki motivasi dan tujuan pertama-tama untuk menambah jumlah anggota, tapi

fokus kepada bagaimana karya misi itu bisa meningkatkan kualitas kehidupan. Bukan hanya

kualitas orang lain, namun juga kualitas diri sendiri.

Sumbangsih Pemikiran Maitimoe bagi Kehidupan Gereja saat Ini

Pertama, Maitimoe menunjukkan kepada gereja mengenai pentingnya memahami dan

mengenali konteks di mana gereja itu hidup. Pertanyaan-pertanyaan seperti: apa saja

permasalahan sosial yang ada di sekitar sini? Apa yang masih kurang di lingkungan ini?

Siapa-siapa saja yang hidup di sini? Dan pertanyaan yang sejenis perlu diajukan. Observasi

dan analisis diperlukan supaya karya misi yang hendak dilakukan menjadi tepat, kabar

sukacita (Injil) yang ditaburkan pun bisa tumbuh.

Kedua, sebagaimana memahami konteks, Maitimoe juga menunjukkan betapa gereja juga

perlu memahami dan mengenal dirinya sendiri. Gereja perlu mengajukan

pertanyaan-pertanyaan seperti: Apa saja kekuatan dan kelebihan yang dimiliki gereja ini? Apa saja

kekurangannya? Apa saja masalah yang dihadapinya? Peluang dan kesempatan apa yang

dimiliki gereja? Ini penting agar Jemaat bisa bertumbuh ke arah yang tepat.

Kedua hal di atas menjadi penting dan dapat terlihat hasilnya ketika gereja membuat Rencana

Program dan Kegiatan. Program dan kegiatan gereja akan memiliki tujuan yang jelas, tepat

sasaran, dan dapat meningkatkan kualitas kehidupan berjemaat, jika kedua hal di atas

(mengenali konteks dan diri sendiri) bisa dilakukan dengan baik. Namun jika kedua hal di

atas tidak dilakukan dengan baik, besar kemungkinan program dan kegiatan gereja hanya

sekedar rutinitas saja, hanya mengulang program dari tahun-tahun sebelumnya, dan tidak

mampu meningkatkan kualitas hidup berjemaat.

Selesai...

(13)

Resume Buku

Judul

: Pembangunan Jemaat Misioner

Penulis

: D. R. Maitimoe

Tahun Terbit : 1978

Penerbit

: BPK Gunung Mulia

Tebal

: 396 halaman (dengan Daftar Pustaka)

Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro

Prinsip ketiga sebagai kelanjutan dari prinsip-prinsip di atas adalah perlunya “pengerahan oleh

pimpinan jemaat sendiri”. Ketika disadari mengenai pentingnya pera warga jemaat dalam

pembangunan jemaat missioner ini, maka timbul pertanyaan terkait peran pendeta. Di manakah peran

pendeta? Masih adakah peran pendeta dalam konsep jemaat yang missioner ini? Jawabannya ada.

Menurut Maitimoe, peran dan fungsi pendeta adalah dalam hal [1] fungsi (me)motivasi (warga gereja);

[2] fungsi refleksi (teologis) secara kristis; dan [3] fungsi pembinaan warga gereja. Bagi Maitimoe,

ketiga fungsi ini sangatlah vital dalam sebuah jemaat missioner. Konsep tradisional tentang pendeta

sebagai “wakil Kristus” yang menempatkan pendeta seolah lebih tinggi dari umat (warga jemaat) harus

dihilangkan. Lebih lanjut Maitimoe menyampaikan: “para pendeta adalah mereka yang ditugaskan

dari antara warga gereja untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu … Pendeta tidak mengambil alih

tugas warga gereja, atau meniadakan tugas warga gereja”. (hal. 251)

Dalam hal ini disadari perlunya seorang pendeta memiliki kemampuan kepemimpinan yang baik, dan

itu perlu dipersiapkan sejak masa studi teologi. Dengan kepemimpinan yang baik, pendeta akan

mampu menjalani ketiga fungsi di atas dengan baik. Dengan motivasi dan pembinaan yang tepat, akan

banyak warga gereja yang bisa menjadi pemimpin-pemimpin baik dalam taraf fungsional, kategorial,

maupun regional dan di mana-mana mereka hidup.

Prinsip keempat yaitu “pengerahan untuk mencapai keseluruhan sasaran”. Di sini hal yang

mendasarinya adalah kasih Allah, sebagaimana yang diungkapkan Yohanes 3:16. Maka itu pelayanan

dan kesaksian yang dilakukan harus mampu menjangkau seluruh lapisan manusia (masyarakat) di

manapun dan siapapun, dan bahkan menjangkau berbagai aspek dalam manusia itu, seperti aspek

jasmani, rohani, bahkan sosial. Mahasiswa, karyawan, para pejabat, pegawai militer, petani, nelayan,

(14)

bahkan sampai para tahanan harus bisa dijangkau oleh pelayanan dan kesaksian jemaat yang

missioner. Demikianlah Injil tersebut harus diberitakan agar bisa dilakukan, dipraktekkan, dan

diimplementasikan.

Selain keempat prinsip-prinsip tersebut, salah satu hal yang juga vital untuk keberlangsungan

pembangunan jemaat missioner ini adalah perlunya pembinaan yang terus-menerus dan bersifat

menyeluruh, baik kepada warga jemaat manupun kepada para pemimpin di jemaat. Mulai dari

pengenalan akan talenta-talenta pribadi dan bagaimana itu digunakan sebagai penunjang kehidupan

pelayanan dan kesaksian, pemahaman yang benar tentang Missio Dei, sampai kepada perubahan yang

terus menerus terjadi di dalam konteks kehidupan, semua itu merupakan bagian dari pembinaan.

Bersambung…….

Resume Buku

Judul

: Pembangunan Jemaat Misioner

Penulis

: D. R. Maitimoe

Tahun Terbit : 1978

Penerbit

: BPK Gunung Mulia

Tebal

: 396 halaman (dengan Daftar Pustaka)

Oleh Vik. Yosua Wahyu Anggoro

Catatan-Catatan terhadap Pemikiran Maitimoe

Tulisan Maitimoe ini sangat menarik karena ia berulang kali menekankan akan pentingnya gereja

menjangkau manusia di manapun dan apapun latar belakang fungsinya. Bahkan dalam beberapa

kesempatan ia memberikan pemikiran yang cukup “berani” mengenai pembentukan Jemaat yang tidak

hanya berdasarkan wilayah atau residen, namun juga Jemaat berdasarkan fungsi atau kategorial. Ini

menunjukkan keprihatinannya akan manusia dalam konteks riil Indonesia.

Akan tetapi ini juga yang menjadi catatan bahwa Maitimoe terlalu melihat manusia “hanya” sebatas

pada fungsi dan kategorinya saja (petani, ABRI, buruh, mahasiswa, dsb.). Ia secara spesifik belum

membahas mengenai masalah konteks manusia secara luas seperti kemiskinan, kepelbagaian agama,

dan sebagainya. Demikian juga disadari bahwa Maitimoe terlalu menekankan karya pelayanan dan

kesaksian hanya kepada “manusia”. Meskipun ia membahas soal “ta panta”, yaitu bahwa sasaran Injil

itu harus menjangkau “semua” tanpa terkecuali, ia tidak membahas lebih dalam mengenai pentingnya

proklamasi Injil juga disampaikan kepada sesama ciptaan non-manusia.

Dalam hal ini pendapat E. G. Singgih bisa memperlengkapi. Singgih menunjukkan bahwa dalam

konteks Indonesia, gereja yang kontekstual adalah gereja yang sadar dengan akan realita konteks

terkait lima hal: kepelbagaian agama, kemiskinan yang parah, penderitaan, ketidakadilan (termasuk

ketidakadilan gender), dan kerusakan ekologis. (Singgih; 2004) Empat dari lima konteks di atas

berbicara mengenai kemanusiaan dan segala permasalahan yang terkait padanya. Juga Singgih

“menambahkan” satu konteks yang berbicara jauh melampaui kemanusiaan: kerusakan ekologis.

Pembakaran dan pembabatan hutan secara serampangan, polusi udara di mana-mana, juga pemanasan

global merupakan contoh nyata betapa kerusakan ekologis semakin parah seiring dengan

(15)

perkembangan zaman. Ini menunjukkan bahwa adalah tugas gereja juga untuk menyadari akan konteks

ini dan turut serta dalam upaya menjaga dan melestarikannya sebagai sesama ciptaan Allah.

Perlunya gereja mengembangkan panggilan tugasnya di dunia kepada ciptaan secara lebih luas juga

sesuai dengan amanat Yesus dalam Markus 16:15. Di sana murid-murid diminta untuk memberitakan

Injil kepada “segala makhluk”. Kata makhluk di sana berasal dari bahasa Yunani ktisis yang berarti

hasil karya ciptaan Allah secara utuh; bisa manusia dan juga alam dan lingkungan. Ini menunjukkan

betapa alam dan lingkungan perlu menjadi sasaran dan teman yang disapa gereja yang kepadanya juga

diupayakan Injil (kesukacitaan) dan kesejahteraan untuk menjalani hidupnya di dunia. Dengan

demikian gereja akan sadar dengan konteks kehidupannya saat ini yang memanggilnya untuk

menjalankan tugas secara holistik.

Akan tetapi di sini juga perlu disadari bahwa ketika Maitimoe penulis buku ini (1978), belum muncul

kesadaran dan keprihatinan yang besar mengenai kerusakan alam dan permasalahan manusia

sebagaimana yang dipaparkan Singgih di atas. Di sinilah pemikiran Singgih ini akan mampu

memperlengkapi konsep pembangunan jemaat missioner yang dipaparkan Maitimoe. Dengan adanya

kesadaran akan permasalahan konteks Indonesia secara faktual, ide pembangunan jemaat missioner

yang dipaparkan Maitimoe akan menjadi lebih hidup dan lebih tepat konteks. Gereja akan tahu dengan

jelas kemana arah pelayanan dan kesaksian itu bisa diarahkan.

Sumbangsih Pemikiran Maitimoe bagi Kehidupan Bergereja Saat Ini

Pertama. Konsep pembangunan jemaat missioner Maitimoe sangat menekankan akan gereja yang

mau keluar dari temboknya untuk menjangkau dunia dan masyarakat. Gereja tidak bisa hanya diam

mengurusi dirinya sendiri. Pemahaman ini mengingatkan kita saat ini untuk mau terbuka mengadakan

program-program gereja yang bisa menjangkau masyarakat. Pelayanan kepada dunia dan masyarakat

harus ditingkatkan, dan tidak bisa hanya dianggap sambil lalu saja.

Untuk merealisasikan hal ini diperlukan struktur gereja yang lebih fleksibel sebagaimana tercermin di

gereja zaman Perjanjian Baru. Gereja juga bisa bekerjasama dengan gereja-gereja lain dalam

melakukan pelayanan dan kesaksian ini. Ini sekaligus bentuk mewujudkan keesaan gereja.

Kedua, konsep Pembangunan Jemaat Misioner ini sangat tergantung kepada peran warga jemaat.

Warga jemaat tidak bisa hanya pasif, atau merasa cukup dengan hadir dalam ibadah Minggu. Lebih

dari itu, warga jemaat diharapkan untuk mau terlibat

aktif dalam upaya memberitakan Injil melalui

kata dan karya. Warga jemaatlah tulang punggung dan ujung tombak gereja, karena tanpa warga

jemaat gereja akan tidak berfungsi. Tugas pendeta sebagaimana dipaparkan Maitimoe, adalah dalam

hal motivasi, refleksi, dan pembinaan.

Selebihnya, yang merancang, bergerak, dan mewujudkan serta

merealisasikannya, adalah warga jemaat!

(16)

Maka itu hendaknya warga jemaat memanfaatkan sarana-sarana yang tersedia, seperti Pelayanan

Kategorial, Komisi, atau pelayanan-pellayanan tertentu, sebagai wadah melaksanakan panggilan dan

pengutusan Allah dan upaya mewujudkan suatu Jemaat yang missioner.

Selesai...

HASIL PERTEMUAN TEAM PENGKAJIAN PENDEWASAAN DAN PELEMBAGAAN GPIB GALILEA CILACAP

 Dasar Program Kerja GPIB Galilea Cilacap Tahun 2016 – 2017 No Program 8010.06 tentang Pendewasaan dan Pelembagaan Jemaat GPIB Galilea Cilacap.

 Sehubungan dengan hal tersebut telah dibentuk Team Pengkajian Pendewasaan dan Pelembagaan Jemaat GPIB Galilea Cilacap.

 Team dimaksud akan mengkaji apakah GPIB Galilea Cilacap sudah memenuhi syarat menjadi 2 Bakal Jemaat dengan mempertimbangkan pertumbuhan Jemaat, efisiensi pelayanan dan persyaratan yang ditetrapkan.

 Pengumuman ini diwartakan mulai tanggal 21 Agustus sampai dengan 11 September 2016.  Pada tanggal 18 September 2016 akan dibuat angket bagi Warga Jemaat.

(17)

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA HUT GPIB, NATAL 2016 DAN PASKAH 2017

Berdasarkan Program Kerja Majelis Jemaat Tahun 2016 – 2017, Rapat PHMJ tanggal 20 Mei 2016, Rapat PHMJ tanggal 10 Juli 2016, Rapat PHMJ beserta Jemaat Tanggal 26 Juli dan Surat Keputusan Majelis Jemaat GPIB Galilea Cilacap Nomor : 054/07.16/MJGC(02)/Kpts tertanggal 28 Juli 2016 telah terbentuk Susunan Panitia HUT GPIB, Natal 2016 dan Paskah 2016 sebagai berikut

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA HUT GPIB, NATAL 2016 DAN PASKAH 2017

Penanggung Jawab : Majelis Jemaat GPIB “ Galilea “ Cilacap

 Penasehat : PHMJ GPIB” Galilea “ Cilacap

 Ketua : Ibu KETY SUSIANA MANABUNG - MAIT

 Sekretaris : Ibu MELIWATI ANDRIS - MARPAUNG

 Bendahara : Ibu ISADORA SARTONO - DJAWAMATA

 Seksi – seksi :

Acara ‘ Lomba & Ibadah : Vik. YOSUA WAHYU ANGGORO, S.Si ( Koordinator ) Ibu SANDRA LUMBA – NIKIJULUW

Ibu ELIZABETH PIAY Bpk. YOHANES TAMBUNAN Sdr. GARRY SAPULETTE Sdri. DUNIE ANATON SARTONO

Usaha Dana : Ibu LILY SAPULETTE ( Koordinator )

Ibu HERNAWATI WATTIHELUW Ibu IRA BARUS

Bpk. YANEMAN ANDRIS

Konsumsi : Ibu JENNY HUTABARAT - SIPAHUTAR ( Koordinator ) Ibu HANNA DWI KRISTIANI ANTON

Ibu RENNY JHONY - DHARMA Ibu IDA FITRIA PIAY

Ibu IHDA RAHMA BUDY PRAYITNO Ibu NENY TRIAGUSTINI WATTIMENA Ibu NOVI PRISCILLA TETENGEAN Ibu BUDI WEKEN

Ibu SAMINI NOYA

Ibu NORIE MANUHUTU - RANSUN

Perlengkapan & : Bpk. JHONY ( Koordinator )

Dekorasi&Transportasi Bpk. RENDIKA WOWOR Bpk. YOHANES ASTIONO

(18)

Sdr. ROY PASARIBU Sdr. DENELVY FRANLY Sdri. AVE SHANIA CHRIESTIN Sdri. UTRICIA WOWOR Sdri. IMELDA NATALIA

Dokumentasi/Publikasi : Bpk. BAMBANG SETYABUDI ( Koordinator ) Bpk. TONNY ITRAN

Sdr. SADRAKH YASUA PIAY Sdr. IMMANUEL TYTO SIHOMBING

Keamanan : Bpk. YUDI M. BOWARD ( Koordinator)

Bpk. ANDREAS PURWANTO Bpk. HERMAN BALOTO

SUSUNAN PENGURUS PGIS KABUPATEN CILACAP

MASA PELAYANAN 2016 – 2018

Berdasarkan Surat dari PGIS Kabupaten Cilacap nomor : 006/Pemb.Pgrs/PGIS/08.2016, perihal Susunan Pengurus PGIS Kabupaten Cilacap Masa Pelayanan Tahun 2016 – 2018 dan yang akan di Lantik pada hari Jum’at, 12 Agustus 2016 pukul 17.00 WIB bertempat di Gereja Kristen Jawa Jl. Dr. Wahidin No. 36 – 38 Cilacap, dengan Susunan sebagai berikut :

Penanggung Jawab : Pendeta – Pendeta di Lingkup PGIS Kab. Cilacap

 Ketua : Pdt. KHONSELMAN RADJABAYCOLLE, S.Si (GKJ Cilacap)

 Wakil Ketua : Pnt. ARI SULISTIYANTO (GKJ Cilacap)

 Sekretaris : 1. Pnt. H. YANCE KAYADU (GPIB Cilacap)

: 2. Pnt. KURNIA PANTJA KUMBUL (GKI Cilacap)

 Bendahara : 1. Pnt. RUMI RACHMAWATI (GKJ Citara)

: 2. Pnt. SUHERI (GKI Cilacap)

 Anggota : 1. Pnt. SUWARDI (GKJ Cilacap)

: 2. Pnt. HENDRO JOKO (GKJ Citara)

: 3. Dkn. STEPANUS KALE (GPIB Cilacap) : 4. Pnt. ENDANG SUMARDANI (GKI Cilacap) : 5. Pnt. St. MARTIN HUTAGALUNG (HKBP Cilacap) : 6. C.Pdt. FIRMANNUDIN HIDAYAT (GKJ Jeruk Legi)

(19)

NO NAMA 06.00 09.00 17.00

I II III IV V I II III IV I II III IV V

AGUSTUS

1 Sdri. Meli Nongkang 2 Sdr. Vega Baloto 3 Sdr. Rinto Pasaribu 4 Sdr. Sadrakh Y. Piay 5 Ibu Reta Budianto 6 Bpk. Tonny Itran 7 Sdri. Imelda Natalia 8 Sdr.Aditya Wattiheluw 9 Sdr. Roy Pasaribu 10 Sdr. David Noya 11 Sdr. Frans 12 Sdri. Mitariana SEPTEMBER 1 Sdri. Mitariana 2 Sdri. Meli Nongkang 3 Sdr. Vega Baloto 4 Sdr. Rinto Pasaribu 5 Sdr. Sadrakh Y. Piay 6 Ibu Reta Budianto 7 Bpk. Tonny Itran 8 Sdri. Imelda Natalia 9 Sdr.Aditya Wattiheluw 10 Sdr. Roy Pasaribu 11 Sdr. David Noya 12 Sdr. Frans OKTOBER 1 Sdri. Mitariana 2 Sdri. Meli Nongkang 3 Sdr. Vega Baloto 4 Sdr. Rinto Pasaribu 5 Sdr. Sadrakh Y. Piay 6 Ibu Reta Budianto 7 Bpk. Tonny Itran 8 Sdri. Imelda Natalia 9 Sdr.Aditya Wattiheluw 10 Sdr. Roy Pasaribu 11 Sdr. David Noya

(20)

12 Sdr. Frans

NOVEMBER

1 Sdri. Mitariana 2 Sdri. Meli Nongkang 3 Sdr. Vega Baloto 4 Sdr. Rinto Pasaribu 5 Sdr. Sadrakh Y. Piay 6 Ibu Reta Budianto 7 Bpk. Tonny Itran 8 Sdri. Imelda Natalia 9 Sdr.Aditya Wattiheluw 10 Sdr. Roy Pasaribu 11 Sdr. David Noya 12 Sdr. Frans

+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+ +1

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+7+ +8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

(21)

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

+8+ +9+ +10+ +11+ +8+ +9+ +10+ +11+ +12+ +8+ +9+ +10+ +11+

PENGUCAPAN SYUKUR

PENGUTUSAN

ROMA 12 : 1 – 2

1 PETRUS 5 : 6 – 7

ROMA 12 : 9

EFESUS 6 : 10 – 11, 19

MALIAKHI 3 : 10

ROMA 15 : 13

AMSAL 3 : 9 – 10

WAHYU 3 : 3 – 6

2 KORINTUS 8 : 9

IBRANI 13 : 5

2 KORINTUS 8 : 12 – 13

KOLOSE 3 : 15

2 KORINTUS 9 : 11 – 12

YAKOBUS 1 : 12

YOHANES 3 : 16

1 TESALONIKA 5 : 16 – 18

1 TESALONIKA 5 : 18

MATIUS 7 : 21

IBRANI 13 : 15 – 16

YOSUA 1 : 9

RATAPAN 3 : 22 – 23

ROMA 8 : 28

MAZMUR 96 : 8

MATIUS 5 : 16

MATIUS 5 : 7 – 9

IBRANI 12 : 5b – 6

WAHYU 3 : 19

BERKAT

YESAYA 41 : 10

Minggu I & V – BILANGAN 6 : 24 - 26

FILIPI 4 : 6

Minggu II – EFESUS 6 : 23 – 24

YOHANES 15 : 4

Minggu III – 1 PETRUS 5 : 10a

IBRANI 10 : 38 – 39

Minggu IV – 2 KORINTUS 13 : 13

KISAH PARA RASUL 4 : 12

KOLOSE 2 : 6 – 7

VOTUM & SALAM

YAKOBUS 4 : 7 – 8a

GALATIA 1 : 3 – 5

1 TIMOTIUS 1 : 2b

TITUS 1 : 4

2 PETRUS 1 : 2

(22)

YUDAS 1 : 2

WAHYU 1 : 4 - 5

JADWAL KEGIATAN

1. Tanggal 19 Maret 2016

-

Presentasi

Khotbah

anak

Katekisasi

dan Penggembalaan.

2. Tanggal 21 Maret 2016

-

POKJA

3. Tanggal 27 Maret 2016

-

Ibadah Presbiter dan keluarga

4. Tanggal 28 Maret 2016

-

Ibadah Misioner - GP

5. Tanggal 29 Maret 2016

-

Persiapan Presbiter dan

Pengensahan Program

Minggu, 13 Maret 2016 :

Tugas Baca Alkitab :

1. Pukul 06.00 WIB Gereja Jl. Pisang -

Debora Novita Saiya

2. Pukul 09.00 WIB Gereja Jl. Rinjani -

Palti Bistok Yosea

Silitonga

3. Pukul 17.00 WIB Gereja Jl. Pisang -

Novia Marga Rini

Tugas Pembawa Kantong Kolekte :

1. Pukul 06.00 WIB Gereja Jl. Pisang -

Bill Yesyurun

Priwidodo

LLesly

2. Pukul 09.00 WIB Gereja Jl. Rinjani -

Paulina Ayu Hastari

Julian Thomas Surya

3. Pukul 17.00 WIB Gereja Jl. Pisang -

Rianita Dian Prasasti

(23)

Harnita Dwi Oktavani

PEMENANG LOMBA HUT GPIB KE 67

Dalam rangka HUT GPIB ke 67 Panitia Pelaksana telah melaksanakan Lomba – lomba pada acara Ibadah Padang di Nusakambangan pada tanggal 14 Oktober 2015. Hadiah Lomba akan dibagikan pada Ibadah Penyegaran Iman pada hari rabu, 04 Nopember 2015. Sebagai Pemenang Lomba adalah sebagai berikut :

LOMBA GERAK DAN LAGU :

JUARA 1 : SEKTOR III JUARA 2 : SEKTOR IV JUARA 3 : SEKTOR I JUARA 4 : SEKTOR II

LOMBA CERDAS CERMAT ALKITAB :

JUARA 1 : SEKTOR I JUARA 2 : SEKTOR IV JUARA 3 : SEKTOR III JUARA 4 : SEKTOR II

LOMBA SEPAK BOLA PANTAI

JUARA 1 : SEKTOR I JUARA 2 : SEKTOR III JUARA 3 : SEKTOR II JUARA 4 : SEKTOR IV

(24)

+11+

PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN

SEBAGAI KEPUTUSAN GEREJAWI

PENGANTAR

Sebuah keputusan gerejawi yang ditetapkan dalam Persidangan Sinode atau Persidangan

Sinode Istimewa atau Persidangan Sinode Tahunan adalah hasil pergumulan dan keputusan

bersama jemaat-jemaat melalui para presbiter yang diutus ke Persidangan. Karena itu sebuah

keputusan gerejawi yang ditetapkan dalam Persidangan Sinode atau Persidangan Sinode

Istimewa atau Persidangan Sinode Tahunan, mengikat sekalian warga jemaat dan

jemaat-jemaat GPIB. Artinya Ketetapan Persidangan Sinode itu harus diberlakukan di seluruh jajaran

pelayanan GPIB di tingkat sinodal maupun di tingkat jemaat dan harus ditaati oleh sekalian

presbiter dan warga jemaat.

PERSEMBAHAN PERSEPULUHAN SEBAGAI SEBUAH UNGKAPAN SYUKUR KEPADA TUHAN

1. Persidangan Sinode telah menetapkan bahwa salah satu sumber penerimaan gereja di

tingkat jemaat adalah persembahan warga gereja, yaitu : (a) persembahan persepuluhan

sebagai persembahan wajib, (b) persembahan syukur (khusus), (c) persembahan

sukarela yang disampaikan dalam ibadah-ibadah jemaat. Dan salah satu penerimaan

gereja di tingkat sinodal adalah persembahan jemaat, yaitu : (a) persembahan persepuluhan

bulanan dari jemaat-jemaat sebagai persembahan wajib.

2. Persembahan warga jemaat sesungguhnya adalah ‘ungkapan syukur’ kepada Tuhan atas

pemeliharaan Tuhan dan berkat-berkat Tuhan yang dialami dalam kehidupan pribadi maupun

bersama keluarga. Karena itu persembahan warga gereja harus diberikan bukan dengan

terpaksa atau karena dipaksa, tetapi dengan hati penuh sukacita karena mengucap syukur

kepada Tuhan. Seperti yang dilakukan raja Daud ketika memberi persembahan untuk

pembangunan Bait Suci di Yerusalem. Daud berkata : “Sekarang ya Allah kami, kami

bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu. Sebab siapakah aku ini dan

siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini?

(25)

Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang

kami berikan kepada-Mu” (1 Tawarikh 29 : 13 – 14).

Juga seperti yang dilakukan warga gereja di Makedonia ketika mereka memberikan

persembahan untuk membantu warga gereja di Yerusalem yang sedang dilanda bencana

kelaparan (2 Korintus 8 : 1 – 3).

3. Ada berbagai macam persembahan yang harus bangsa Israel berikan sehubungan dengan

ibadah kepada Allah. Pertama, persembahan dalam bentuk korban sembelihan, yaitu :

korban bakaran ( Imamat 1 : 1 – 17 ), korban sajian ( Imamat 2 : 1 – 16 ), korban keselamatan

( Imamat 3 : 1 – 17 ), korban penghapus dosa ( Imamat 4 : 1 – 5 : 13 ), korban penebus salah (

Imamat 5: 4–6 :7 ), Kedua, persembahan dalam bentuk ‘bukan korban sembelihan’, yaitu :

persembahan khusus ( Keluaran 25 : 1 – 8 ), persembahan pentahbisan mezbah ( Bilangan 7 :

11 – 14 ).

Mengenai Persembahan Persepuluhan, kitab Bilangan 18 : 20 – 21 mengatakan : “Tuhan

berfirman kepada Harun, di negeri mereka engkau tidak akan mendapat milik pusaka dan

tidak akan memperoleh bagian di tengah-tengah mereka.

+7+

Akulah bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel. Mengenai bani Lewi,

sesungguhnya Aku berikan kepada mereka segala persembahan persepuluhan di antara orang

Israel sebagai milik pusakanya, untuk membalas pekerjaan yang dilakukan mereka, pekerjaan

pada Kemah Pertemuan”. Persembahan Persepuluhan yang orang Israel persembahkan

kepada Tuhan, adalah milik Tuhan. Tuhan memberikan Persembahan Persepuluhan yang telah

menjadi milik-Nya kepada orang-orang Lewi untuk menjadi milik mereka (lihat juga Nehemia

10 : 37; 12 : 44). Sebaliknya, orang Lewi juga diharuskan memberikan Persembahan

Persepuluhan dari Persembahan Persepuluhan yang mereka terima (Bilangan 18 : 26).

Kewajiban memberikan Persembahan Persepuluhan ternyata sudah dipraktekan sejak lama.

Setelah Abraham (nama sebelumnya : Abram) mengalahkan musuh-musuhnya dan ia

diberkati oleh Melkisedek, Abraham memberikan Persembahan Persepuluhan kepada

Melkisedek (Kejadian 14 : 17 – 20). Sebagai ungkapan syukur kepada Allah yang setia

menjaga dan memeliharanya, Yakub berjanji akan memberikan Persembahan Persepuluhan

kepada Allah (Kejadian 28 : 18 – 22). Persembahan persepuluhan itu tidak hanya berupa hasil

pertanian, tetapi juga berupa korban sembelihan (Imamat 27 : 30 – 32).

Raja Hizkia dari kerajaan Yehuda tidak hanya memerintahkan bangsa Israel supaya mereka

membayar Persembahan Persepuluhan kepada Allah, tetapi raja Hizkia juga mengatur

pengumpulan dan pendistribusian Persembahan Persepuluhan itu. Raja Hizkia sendiri juga

memberikan Persembahan Persepuluhan kepada Allah (2 Tawarikh 31). Nehemia juga bahwa

dalam ketaatan kepada Allah dan firman-Nya yang disampaikan dalam Hukum Taurat,

melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan oleh raja Hizkia, yaitu memerintahkan

bangsa Israel supaya mereka membayar Persembahan Persepuluhan kepada Allah (Nehemia

13). Penulis surat Ibrani juga menyampaikan kepada orang-orang Kristen penerima surat

Ibrani tentang kewajiban memberikan Persembahan Persepuluhan (Ibrani 7 : 8 – 9).

Memberikan Persembahan Persepuluhan adalah sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar,

karena itu adalah perintah Tuhan. Kita tidak akan pernah kekurangan apalagi menjadi miskin

karena memberikan persembahan persepuluhan. Melalui nabi Maleakhi Tuhan menegaskan

(26)

kepada umat-Nya bahwa mereka tidak akan pernah kekurangan apalagi menjadi miskin

karena memberikan persembahan persepuluhan (Maleakhi 3 : 10 – 13).

4. Persembahan persepuluhan bukan ‘pajak penghasilan’ yang harus umat bayar kepada Tuhan,

melainkan adalah ‘ungkapan syukur’ umat kepada Tuhan atas berkat yang Tuhan berikan

melalui kerja atau usaha. Jadi Persembahan Persepuluhan diberikan dari hasil kerja atau

hasil usaha umat termasuk upah (gaji/honorarium) dan bukan modal kerja. Umat

memberikannya kepada Tuhan sebagai ungkapan syukur untuk menopang pelayanan gereja

(gereja lokal) dimana ia terdaftar sebagai anggota. Dalam hal ini, para pendeta sebagai

Pelayan Firman dan Sakramen juga harus memberikan Persembahan Persepuluhan sebagai

ungkapan syukur kepada Tuhan atas berkat yang Tuhan berikan melalui pelayanan yang ia

kerjakan (gaji atau honorarium).

Jemaat-jemaat sebagai gereja lokal juga punya kewajiban untuk menopang pelayanan gereja

di tingkat sinodal dengan memberikan Persembahan Persepuluhan setiap bulan kepada

Majelis Sinode. Persembahan Persepuluhan yang dimaksud adalah : sepersepuluh dari jumlah

Persembahan Persepuluhan warga jemaat setiap bulan, sepersepuluh dari jumlah

persembahan syukur warga jemaat setiap bulan, dan sepersepuluh dari jumlah persembahan

sukarela warga jemaat (kolekte dalam ibadah-ibadah) setiap bulan.

+8+

Kepada-Mu ‘ku berdoa dan ‘ku pinta:

“Ulurkanlah tangan kasih-Mu padaku.”

Kar’na ‘ku tahu ‘Kau selalu di sisiku.

Oh, Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu.

Ref. : Kar’na ‘ku tahu, ‘ku tahu pasti,

Oh, Tuhan, apapun juga di dunia ini.

Tanpa Kau, Tuhan, semuanya tak ‘kan berarti.

Oh, Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu.

Berikanlah dan tunjukkan kuasa-Mu,

Tabahkanlah dan kuatkanlah imanku.

Jadikanlah aku ini hamba setia-Mu

agar dapat aku hidup selalu di sisi-Mu.

Ref. : Kar’na ‘ku tahu, ‘ku tahu pasti,

Oh, Tuhan, apapun juga di dunia ini.

Tanpa Kau, Tuhan, semuanya tak ‘kan berarti.

Oh, Tuhanku dengarkanlah doaku kepada-Mu.

(27)

Sahabat SBU yang terkasih,

Kami rindu untuk memberi pelayanan yang lebih baik. Mohon luangkan waktu untuk mengisi

angket di bawah ini dengan melingkari jawaban saudara. Serahkan ke kantor Majelis Jemaat

setempat. Partisipasi saudara sangat kami harapkan. Terima kasih. Tuhan Yesus

memberkati.

1. Jenis kelamin:

a. Laki-laki

b. Perempuan

2. Usia:

a. 25 – 45 tahun

b. 46 – 65 tahun

c. Diatas 65 tahun

3. Pendidikan:

a. SD/SMP (yang sederajat)

b. SMA (yang sederajat)

c. Akademi/Perguruan Tinggi (yang sederajat)

Penjelasan: ………

4. Pekerjaan:

a. Pegawai Negeri Sipil

b. TNI/Polri

c. Swasta

d. Usaha sendiri

e. Pensiunan/Tidak bekerja

5. Di jemaat sebagai:

a. Presbiter

b. Pengurus Pelkat/omisi

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi yang terdapat pada jenis-jenis Asplenium yang ditemukan di kawasan Gunung

Keempat fungsi jiwa yang pokok dan kedua sikap jiwa serta berbagai sistem yang membentuk keseluruhan kepribadian berinteraksi satu sama lain dalam 3 macam cara yaitu: (a)

Lingkup pekerjaan : Melakukan inventarisasi data infrastruktur industri pengguna energi panas bumi, melakukan evaluasi terhadap data yang terkumpul dan selanjutnya

Adanya variasi waktu penahanan yang diberikan pada briket batok kelapa muda pada proses pirolisis fluidisasi bed menggunakan media gas argon, mampu memperbaiki

kita menarik untuk di hire perusahaan. Tidak perlu berlebihan, cukup foto pakai kemeja atau jas rapih. menghadap ke depan dcngiin buckground warna yang umum, misalnya merah.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Yang Maha Kuasa karena dengan rahmat dan karunia-Nya tesis yang berjudul “ANALISIS TENTANG KONSOLIDASI TANAH PADA DESA

Ruang publik politik dan civil society merupakan ruang dan wahana strategis bagi partisipasi politik gereja dalam keberpihakan kepada masyarakat di hadapan kekuasaan politik

Polsek Pituruh yang mendapatkan informasi tersebut langsung mendatangi Tempat kejadian dan bersama team medis dari Puskesmas untuk melakukan pemeriksaan, setelah