• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Surveying With Google Earth and Civil 3D

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "5. Surveying With Google Earth and Civil 3D"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

“Apabila anak Adam meninggal, maka terputus darinya semua “Apabila anak Adam meninggal, maka terputus darinya semua amalan kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu

amalan kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang berman-yang berman- faat, dan a

 faat, dan anak shaleh yanak shaleh yang mendoakang mendoakannya.nnya.”” (HR. Muslim 4310)

(3)

“Apabila anak Adam meninggal, maka terputus darinya semua “Apabila anak Adam meninggal, maka terputus darinya semua amalan kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu

amalan kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang berman-yang berman- faat, dan a

 faat, dan anak shaleh yanak shaleh yang mendoakang mendoakannya.nnya.”” (HR. Muslim 4310)

(4)
(5)

Kata Pengantar

Alhamdulillah penulis ucapkan rasa syukur kepada Alloh SWT yang telah memudahkan penulis untuk kembali menghadirkan buku “Surveying With Google Earth and Civil 3D”. Setelah terbit 6 seri pendahulunya yang telah tersebar secara luas dalam berbagai ormat digital dan buku. Dari Aceh ke Papua, hingga menyeberang ke Timorleste.

Buku ini kami susun dari catatan catatan-catatan kecil di lapangan sesuai dengan pengalaman penulis di dalam memanaatkan soware Google Earth dan Autocad Civil 3D terutama untuk mengontrol pekerjaan survey di be-berapa pulau terluar Indonesia. Soware yang dipergunakan adalah Google Earth versi 7.1.8.3036 (32 bit) dan Autocad Civil 3D 2017.

Seluruh tulisan ini dibuat sesuai dengan pengetahuan yang penulis ketahui pada saat penulisan buku dilakukan dan mungkin akan berubah seiring den-gan pengetahuan baru yang diperoleh. Dan semoga dari berbagi catatan kecil ini bisa bermanaat luas bagi pembaca.

20 Ramadhan 1438H Denpasar Bali Indonesia

Edi Supriyanto

(6)
(7)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………... 4

Daar Isi ……….………... 6

Bab 1 Google Earth …... 11

1.1 Apa Itu Google Earth ? ... 11

1.2 Mengenal Keyhole Markup Language (KML) ... 12

1.2.1 Placemarks Dengan KML ... 13

1.2.2 Menambahkan Path Dengan KML ... 14

1.3 Memulai Program Google Earth ... 17

1.4 Google Earth User Interace ... 18

1.5 Setting Option Pada Google Earth ... 20

1.6 Show / Hide Side Bar ... 21

1.7 Status Bar ... 23

1.8 Historical Imagery Date ... 25

1.9 Toolbar ... 27

1.10 Menambahkan Placemark ... 28

1.11 Menambahkan Polygon ... 32

(8)

1.12.1 Menampilkan Elevasi Profile Path ... 42

1.13 Ruller ... 43

1.14 Save Image ... 45

1.15 Save Place ... 48

1.16 Search Panel ... 50

1.16.1 Mencari Lokasi Pada Google Earth ... 50

1.16.2 Get Direction ... 51

1.16.3 Mencari & Menggunakan Koordinat ... 53

1.17 Places Panel ... 56

1.18 Layers Panel ... 57

1.18.1 Borders and Labels ... 57

1.18.2 Places ... 60 1.18.3 Photos ... 61 1.18.4 Roads ... 62 1.18.5 3D Buildings ... 63 1.18.6 Oceans ... 65 1.18.7 Weather ... 70 1.18.8 Gallery ... 71

(9)

1.18.9 Global Awareness ... 73

1.18.10 More ... 76

1.19 Google Street View ... 77

Bab 2 Autocad Civil 3D ... 82

2.1 Apa Itu Autocad Civil 3D ... 82

2.2 Site Survey Data ... 83

2.3 Import Point ... 86

2.4 Setting Drawing ... 93

2.5 Export Point Dalam Civil 3D ... 97

Bab 3 Tool Online ... 101

3.1 Excell To KML ... 101

3.1.1 Excell To KML (Survey Alur Sungai) ... 109

3.2 Menampilkan Source Code KML File ... 113

3.2.1 Tool Online (Zonum) ... 113

3.2.2 Text Editor ... 116

Bab 4 Kolaborasi Google Earth dan Civil 3D ... 120

4.1 Google Earth ... 120

(10)

Tentang Penulis …...…... 123 Daar Pustaka ...…... 125 Lampiran 1 : Sample Drawing Report ... 127

(11)
(12)

BAB 1

GOOGLE EARTH

1.1 Apa Itu Google Earth

Google Earth merupakan sebuah program globe virtual atau bisa juga disebut juga sebagai Earth Viewer yang pada mulanya dikem-bangkan oleh perusahaan Keyhole Inc untuk kemudian diambil alih oleh Google pada tahun 2004.

Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, otografi udara dan globe GIS 3D. Dengan Google Earth pengguna bisa mencari lokasi, memasukkan koordinat, menampilkan pemandangan jalan secara 360 ° dan lain se-bagainya. Tampilan program sebagaimana diperlihatkan pada Gam-bar 1.1

(13)

1.2 Mengenal Keyhole Markup Language (KML )

KML (Keyhole Markup Language) adalah ormat file berba-sis XML yang dipergunakan untuk menampilkan data geografis pada Earth browser semacam Google Earth, Google Maps dan Google Maps untuk perangkat mobile.

Dengan KML, kita bisa menampilkan hampir semua hal pada peta seperti customisasi peta sesuai dengan kebutuhan termasuk didalamnya points, lines, polygons, images dan lain sebagainya.

File KML juga bisa kita upload ke dalam older web hosting kita misalnya http://supriyanto.web.id/myfile.kml. Untuk membukan-ya cukup dengan menuliskan URL tersebut pada Google Maps search box maka selanjutnya akan terbuka. Dan berikut di tampilkan ilustrasi icon file KML pada komputer, sebagaimana diperlihatkan pada Gam-bar 1.2

(14)

Gambar 1.3 Baris Kode Pembuatan Placemark  1.2.1 Placemarks Dengan KML

Placemark adalah salah satu fitur yang sering dipergunakan pada program Google Earth. Fitur ini dipergunakan untuk memberi-kan tanda lokasi pada permukaan bumi dengan mempergunamemberi-kan icon “yellow pushpin”. Kode pemrograman KML yang paling sederhana hanya mempergunakan <Point> elemen dimana memberikan lokasi yang spesifik. Penulisan kode bisa dilakukan dengan mempergunakan program “Notepad” pada sistem operasi windows, untuk kemudian file disimpan dengan extensi *KML, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.3

(15)

Gambar 1.4 Tampilan File KML dalam Program Google Earth

• Dan apabila file tersebut kita buka dengan program Google Earth

akan memberikan tampilan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.4

1.2.2 Menambahkan Path Dengan KML

Path adalah fitur yang dipergunakan untuk membuat jalur pada sebuah permukaan bumi. Ada banyak type path bisa dibuat dalam program Google Earth. Pada pemrogram KML path dibuat dengan elemen <LineString>. Dan berikut diberikan beberapa baris kode pemrograman untuk pembuatan path yang ditulis dengan pro-gram “Notepad” dan disimpan dengan nama “Path River.KML”, seba-gai mana diperlihatkan pada Gambar pada Gambar 1.5

(16)

Gambar 1.1 Baris Kode Pembuatan Path

(17)

• Dan untuk elemen-elemen yang lain tidak akan di bahas lebih

mendetail karena bagi pemula akan sedikit menyulitkan untuk membuat file KML dengan menulisnya kedalam baris-baris kode pemrograman. Dan selanjutnya kita bisa langsung memperguna-kan program Google Earth karena lebih mudah penggunaannya. Gambar 1.6 Tampilan File KML dalam Program Google Earth

• Dan apabila file tersebut kita buka dengan program Google Earth

akan memberikan tampilan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.6

(18)

1.3 Memulai Program Google Earth

Program Google Earth sangat memudahkan pengguna di dalam pembuatan file KML tanpa harus menuliskan kode pemrogra-man sedikitpun. Untuk memulai program Google Earth berikut akan di perlihatkan langkah-langkahnya sebagai berikut:

• Pada older application kita pilih Google Earth dan lakukan klik

kanan kemudian buka, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.7 (contoh tersebut adalah dengan mempergunakan sistem ope-rasi Mac OS X, untuk sistem opeope-rasi yang lain silahkan untuk me-nyesuaikan).

(19)

Selanjutnya akan muncul bola dunia atau globe pada layar uta-ma dengan tambahan menu, tool dan side bar yang berada pada sisi atas dan kiri layar, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.8

Gambar 1.8 Tampilan Utama Program Google Earth

1.4 Google Earth User Interace

Halaman muka program Google Earth terdiri atas beberap ba-gian antara lain : menu, toolbar, search pane, places pane, layers pane dan lain sebagainya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.9

(20)

Gambar 1.9 Google Earth User Interace

  Dan pada bab-bab berikutnya akan diberikan penjelasan men-genai penggunaan tool-tool tersebut, namun tidak seluruhnya di jelas-kan secara mendetail.

(21)

1.5 Setting Option Pada Google Earth

Sebelum mempergunakan program lebih jauh, sebaiknya kita lakukan setting program terlebih dahulu. Adapun lagkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Pada sistem operasi Mac OS X kita lakukan klik pada “Google

Earth > Preerences” (untuk sistem operasi yang lain silahkan me-nyesuaikan), sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.10

Gambar 1.10 Akses Menu Preerences Pada Mac

• Selanjutnya akan muncul jendela preerences, dimana kita bisa

melakukan beberapa pengaturan. Dan untuk kali ini hanya akan diberikan pengaturan “Show Lat/Long ” menjadi Universal Trans- verse Mercator (UTM) dan “Unit Measurement” nya Meters,

(22)

1.6 Show / Hide Sidebar

Hide Sidebar memberikan tampilan yang lebih luas pada layar dan apabila kita memerlukan sidebar kita bisa menampilkannya kem-bali. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita akses tool icon “show / hide Sidebar”, sebagaimana

diperli-hatkan pada Gambar 1.12

Gambar 1.12 Akses Toolbar Show / Hide Sidebar Gambar 1.11 Preerences Setting 

(23)

• Atau kita akses menu “View > Sidebar”, sebagaimana

diperlihat-kan pada Gambar 1.13

Gambar 1.13 Akses Menu Show / Hide Sidebar

Gambar 1.14 Sidebar Dalam Keadaan “Show”

• Dan selanjutnya side bar akan muncul atau menghilang,

(24)

Gambar 1.15 Sidebar Dalam Keadaan “Hide”

1.7 Status Bar

Status Bar memberikan inormasi kepada kita koordinat dan elevasi pada kursor dimanapun berada. Kemanapun perubahan kur-sor akan diikuti oleh perubahan pada latitude, longitude dan elevasi. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita menu “View > Status Bar”, sebagaimana diperlihatkan pada

Gambar 1.16

• Status Bar akan akti saat terdapat tanda centang dan begitu pula

(25)

Gambar 1.16 Status Bar Kondisi Akti 

(26)

1.8 Historical Imagery Date

Historical Imagery Date memberikan inormasi kepada kita kapan tanggal pengambilan image yang tampil pada layar. Adapun langkah-langkah untuk menampilkan pilihan imagery date adalah se-bagai berikut :

• Sebelumnya kita lakukan zoom terlebih dahulu pada area tertentu.

Lakukan double klik pada tahun yang tertera pada sisi kiri bawah layar, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.18

Gambar 1.18 Akses Historical Imagery Date

• Selanjutnya akan muncul slide yang bisa kita geser ke kanan dan

ke kiri yang menunjukkan tahun. Untuk contoh kali ini akan kita bandingkan image pada area teluk benoa dari tahun 2002 hingga tahun 2016 , sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.19

(27)

Gambar 1.19 Area Teluk Benoa Pada Tahun 2016 Gambar 1.19 Area Teluk Benoa Pada Tahun 2016

• Dari perbandingan oto tahun 2002 dan tahun 2016 terlihat jelasDari perbandingan oto tahun 2002 dan tahun 2016 terlihat jelas

perbedaan perubahan pada keberadaan tol bali mandara pada perbedaan perubahan pada keberadaan tol bali mandara pada tel-uk benoa. Pada oto tahun 2002 belum muncul jalan tol Bali uk benoa. Pada oto tahun 2002 belum muncul jalan tol Bali Man-dara sedangkan oto tahun 2016 sudah muncul jalan tol tersebut. dara sedangkan oto tahun 2016 sudah muncul jalan tol tersebut. Hal ini dikarenakan jalan Tol Bali Mandara mulai di konstruksi Hal ini dikarenakan jalan Tol Bali Mandara mulai di konstruksi tahun 2012 dan

(28)

Gambar 1.20 Akses Menu Toolbar Gambar 1.20 Akses Menu Toolbar

Gambar 1.21 Toolbar Dalam Keadaan “Akti” Gambar 1.21 Toolbar Dalam Keadaan “Akti” 1.9 Toolbar

1.9 Toolbar

Menu “Toolbar” dipergunakan untuk menampilkan atau Menu “Toolbar” dipergunakan untuk menampilkan atau me-nyembunyikan toolbar yang terletak pada sisi atar layar, sebagaimana nyembunyikan toolbar yang terletak pada sisi atar layar, sebagaimana diperlihatka

(29)

Gambar 1.22 Toolbar Dalam Keadaan “Non Akti” Gambar 1.22 Toolbar Dalam Keadaan “Non Akti” 1.10

1.10 Menambahkan Menambahkan Placemark Placemark  “

“Placemark” dipergunakan untuk memberikan sebuah tandaPlacemark” dipergunakan untuk memberikan sebuah tanda pada sebuah lokasi di dalam peta. Adapun langkahnya adalah sebagai pada sebuah lokasi di dalam peta. Adapun langkahnya adalah sebagai berikut :

berikut :

• Kita akses toolbar “Kita akses toolbar “Add Placemark Add Placemark ”, sebagaimana diperlihatkan”, sebagaimana diperlihatkan

pada

pada Gambar 1.23Gambar 1.23

Gambar 1.23 Akses Toolbar Add Placemark  Gambar 1.23 Akses Toolbar Add Placemark 

(30)

• Atau dengan cara lain kita akses menu Add > Placemark ,

seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 1.24

Gambar 1.24 Akses Menu Placemark 

• Selanjutnya akan muncul jendela “New Placemark” dan sebuah

“Yellow Pushpin”. Di sini kita bisa memberikan nama serta diberi-kan pula inormasi koordinatnya. Untuk memindahdiberi-kan posisinya cukup dengan melakukan drag and drop “yellow pushpin”, seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 1.25

(31)

Gambar 1.25 Drag and Drop Yellow Pushpin

Gambar 1.26 Memilih Label Color

• Apabila kita aktifan tab “Style Color”, maka kita bisa memberikan

beberapa perubahan warna, ukuran maupun opacity dari “label” dan “icon” nya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.26 dan Gambar 1.27

(32)

Gambar 1.27 Memilih Icon Color

Gambar 1.28 Setting Altitude

• Apabila kita aktifan tab “Altitude”, maka kita bisa menempatkan

posisi icon pada elevasi tertentu. Dan secara deault posisi icon be-rada pada ground, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.28

(33)

1.11 Menambahkan Polygon

“Polygon” dipergunakan untuk memberi tanda berupa area pada sebuah peta. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita akses toolbar “Add Polygon”, sebagaimana diperlihatkan pada

Gambar 1.29

Gambar 1.29 Akses Toolbar Add Polygon

• Atau dengan cara lain kita akses menu Add > Polygon,

(34)

Gambar 1.30 Akses Menu Add Polygon

• Selanjutnya akan muncul jendela “New Polygon” dimana kita bisa

memberikan nama polygon tersebut. Untuk kali ini kita berikan contoh nama misal “Desa Kutosari”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.31

(35)

Gambar 1.33 Pilihan Area Color Gambar 1.32 Pilihan Line Color

• Apabila kita aktifan tab “Style Color”, maka kita bisa

memberi-kan beberapa perubahan warna, lebar maupun opacity dari “garis” dan “area” nya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.32 dan Gambar 1.33

(36)

Apabila kita mempergunakan Google Earth Pro, kita bisa lang-sung mendapatkan luas area dari polygon. Namun apabila kita mem-pergunakan versi gratis kita bisa mengkolaborasikannya dengan Civil 3D untuk mendapatkan luasan polygon tersebut.

Setelah selesai pembuatan polygon maka secara otomatis poly-gon tersebut akan tersimpan pada panel “Places”, sebagaimana diperli-hatkan pada Gambar 1.35

Gambar 1.34 Setting Altitude

• Apabila kita aktifan tab “Altitude”, maka kita bisa menempatkan

posisi polygon pada elevasi tertentu. Dan secara deault posisi icon berada pada ground, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.34

(37)
(38)

1.12 Menambahkan Path

“Path” dipergunakan misalnya untuk membuat rute atau jalur, misalnya jalur jalan, sungai, saluran drainase, power line ataupun jalur yang lainnya. Adapun langkah-langkah di dalam menambahkan se-buah path adalah sebagai berikut :

• Kita akses icon add path pada sisi kiri atas layar, sebagaimana

diperlihatkan pada Gambar 1.36

Gambar 1.36 Akses Icon Toolbar Add Path

• Atau dengan cara lain kita akses menu Add > Path, sebagaimana

(39)

Gambar 1.38 Jendela New Path

• Selanjutnya akan muncul jendela “New Path”, dimana kita bisa

memberikan nama path dalam hal ini kita berikan nama “Jalan Teuku Umar”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.38

(40)

• Untuk membuat path jalan raya atau bisa kita sebut alignment

 jalan raya, maka kita lakukan klik beberapa kali untuk membuat path mengikuti jalan raya, sebagaimana diperlihatkan pada Gam-bar 1.39

Gambar 1.39 Menggambar Path Alignment Jalan Raya

• Semakin banyak titik akan semakin baik didalam membentuk

sebuah alignment jalan raya. titik-titik ini nantinya merupakan kumpulan point koordinat yang bisa kita export dan di olah lebih lanjut dengan soware lain semisal Civil 3D yang akan di bahas pada bab berikutnya.

(41)

Gambar 1.40 Tab Style and Color Line

Gambar 1.41 Tab Altitude

• Warna garis, ketebalan garis dan opacity bisa kita lakukan

peng-aturan pada tab “Style,Color”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.40

• Posisi ketinggian garis path juga bisa kita atur dengan mengakses

tab “Altitude”. Secara deault posisi garis path adalah pada ground, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.41

(42)

Gambar 1.42 Tab Measurements

• Tab “Measurements” memberikan kita inormasi panjang dari path

yang kita buat, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.42

• Apabila seluruh setting sudah kita lakukan maka terakhir kita

te-kan tombol OK untuk konfirmasi sehingga path berhasil kita gam-barkan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.43

(43)

Gambar 1.44 Akses Menu Show Elevation Profile 1.12.1 Menampilkan Elevasi Profile Path

Google Earth memberikan kita kemudahan di dalam membuat elevasi profile dari sebuah path yang kita buat. Adapun langkah-lang-kahnya adalah sebagai berikut :

• Kita akses menu ”Edit > Show Elevation Profile“, sebagaimana

diperlihatkan pada Gambar 1.44

• Sesaat kemudian program Google Earth akan menampilkan

eleva-si dari profile path pada eleva-sieleva-si bawah layar. Diberikan pula inormaeleva-si kemiringan maksimum dan kemiringan rata-ratanya. Kita bisa  juga menggerakkan posisi kursor pada profile grafik yang akan diikuti panah pada path, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.45

(44)

Gambar 1.45 Tampilan Elevation Profile Path 1.13 Ruller

“Ruller” dipergunakan untuk melakukan pengukuran jarak berupa line maupun path yang kita buat. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita akses icon toolbar Show / Hide Ruller, sebagaimana

diperli-hatkan pada Gambar 1.46

(45)

• Atau dengan cara lain kita akses menu Tools >

Ruller, sebagaima-na diperlihatkan pada Gambar 1.47

Gambar 1.47 Akses Menu Tools Ruller

Gambar 1.48 Pengukuran Line Dengan Ruller

• Selanjutnya kita lakukan klik pada layar sehingga membetuk

se-buah garis. Dan secara otomatis pada jendela ruller memberikan nilai jarak, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.48

(46)

• Apabila kita lakukan klik beberapa kali maka akan membentuk

se-buah path. Tinggal kita aktifan tab “Path” maka akan diberikan nilai jarak path yang kita buat, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.49

Gambar 1.49 Pengukuran Path Dengan Ruller 1.14 Save Image

“Save Image” dipergunakan untuk menyimpan tampilan Google Earth menjadi ormat gambar seperti JPEG dan lain sebagain-ya. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita akses icon toolbar “Save Image”, sebagaimana diperlihatkan

(47)

Gambar 1.50 Akses Icon Toolbar Save Image

• Atau dengan cara lain kita akses menu File > Save > Save Image...,

sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.51

Gambar 1.51 Akses Menu Save Image

• Selanjutnya kita berikan nama file serta older penyimpanannya,

(48)

Gambar 1.52 Menyimpan Image Format JPEG

Gambar 1.53 File JPEG Berhasil Di Buat

• Dan kini kita telah berhasil menyimpan tampilan Google Earth

ke-dalam ormat gambar yaitu file JPEG, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.53

(49)

1.15 Save Place

“Save Place” dipergunakan untuk menyimpan lokasi untuk bisa kita tampilkan pada saat yang lain. Sehingga apabila ingin menampil-kan kembali cukup dengan membuka file dengan ormat KML/KMZ . Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita akses menu File > Save > Save Place As..., sebagaimana

diper-lihatkan pada Gambar 1.54

Gambar 1.54 Pengukuran Path Dengan Ruller

• Selanjutnya kita berikan nama file, type file dengan 2 ormat

pili-han KML dan KMZ serta older penyimpanannya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.55

(50)
(51)

1.16 Search Panel

“Search Panel” dipergunakan untuk melakukan pencarian pada program Google Earth. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk melakukan sebiah pencarian. Dan berikut akan diberikan be-berapa cara melakukan pencarian.

1.16.1 Mencari Lokasi Pada Google Earth

Untuk melakukan pencarian lokasi pada program Google Earth, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita buka Google Earth

• Selanjutnya pada kotak pencarian kita bisa ketikkan “nama lokasi”

atau daerah yang kita maksudkan dalam hal ini kita misalkan “Bali” dan selanjutnya menekan tombol search, sebagaimana ditampil-kan pada Gambar 1.56

(52)

1.16.2 Get Direction

“Get Direction” dipergunakan untuk melakukan pencarian arah dari posisi tertentu menuju posisi tertentu. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita tekan tab “Get Direction” sehingga memunculkan dua search

box. Selanjutnya kita ketikkan lokasi awal dan lokasi tujuan, seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 1.57

Gambar 1.57 Menentukan Lokasi Awal Dan Lokasi Tujuan

• Atau dengan cara lain kita bisa langsung ketikkan “rom:Jalan

Teuku Umar Bali to:Jalan Dionegoro Bali” pada search box, seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 1.58

(53)

Gambar 1.59 Hasil Pencarian Get Direction

Gambar 1.58 Menentukan Lokasi Awal Dan Lokasi Tujuan

• Selanjutnya program Google Earth akan memberikan arah dari

lokasi awal ke lokasi tujuan, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.59

(54)

1.16.3 Mencari & Menggunakan Koordinat Lokasi

Apabila koordinat suatu titik sudah diketahui maka kita bisa melakukan pencarian berdasarkan koordinat tertentu dengan ormat sebagai berikut :

• Derajat Desimal: seperti 37,7°, -122,2°

• Derajat, Menit, Detik: seperti 37°25’19.07”U, 122°05’06.24”B

• Derajat, Menit Desimal: seperti 32° 18.385’ U 122° 36.875’ B

• Universal Transverse Mercator: seperti 10 S 055974, 4282182

Dan berikut akan diberikan contoh pencarian lokasi stasiun CORS dengan type tower yang berada di NTT dan Lampung dengan koordinat yang sudah diketahui sebagaimana pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Stasiun CORS Type Tower NTT & Lampung 

Dengan cara yang sama seperti sebelumnya cukup kita ketik-kan nilai-nilai koordinatnya dan selanjutnya kita teketik-kan tombol pen-carian, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1.60  sampai dengan Gambar 1.63

(55)

Gambar 1.60 Stasiun CORS Pulau Sukun

(56)

Gambar 1.63 Stasiun CORS Pulau Sebuku Gambar 1.62 Stasiun CORS Pulau Pamana

(57)

1.17 Places Panel

“Places Panel” dipergunakan untuk menampilkan lokasi-lokasi yang sudah kita simpan sebelumnya yaitu dengan cara mengaktifan “check box” sehingga akan ditampilkan pada layar utama, sebagaima-na diperlihatkan pada Gambar 1.64

(58)

1.18 Layers Panel

Program Google Earth berisi beberapa layer yang bisa kita ak-tifan dan non akak-tifan sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak layer yang akan dijelaskan sebagai berikut.

1.18.1 Borders and Labels

Layer “Borders and Labels” berkaitan dengan batas-batas suatu wilayah, negara yang masing-masing memiliki warna dan garis yang berbeda-beda.

• Misal untuk warna garis kuning solid merupakan batas-batas

ne-gara

• Garis merah solid merupakan batas-batas wilayah yang di

perseng-ketakan

• Garis orange solid merupakan batas sementara yang ditentukan di

dalam perjanjian

• Garis kuning tipis merupakan batas daratan berakhir atau batas

lautan dimulai.

• Demikian pula untuk batas-batas provinsi dan kabupaten

me-miliki garis yang berbeda-beda, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.64 sampai dengan Gambar 1.67

(59)

Gambar 1.65 Batas-Batas Wilayah Sengketa Antar Negara

(60)

Gambar 1.67 Batas-Batas Wilayah Provinsi

(61)

1.18.2 Places

Layer“Places” pada Google Earth memberikan kita inormasi tempat-tempat seperti rumah sakit, bandar udara, univeristas, hotel, dan lain sebagainya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.69 dan Gambar 1.70

Gambar 1.69 Lokasi Bandar Udara

(62)

1.18.3 Photos

Layer “photos” memberikan kita inormasi oto-oto yang di-ambil oleh pengguna melalui Panoramio dan 360 Cities yang tersim-pan dalam database Google Earth, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.71 dan Gambar 1.72

Gambar 1.71 Koleksi Foto Dari Panoramio dan 360 Cities

(63)

1.18.4 Roads

Layer “Roads” pada program Google Earth dipergunakan un-tuk menampilkan nama-nama jalan pada peta, sebagaimana diperli-hatkan pada Gambar 1.73 dan Gambar 1.74

Gambar 1.73 Layer Roads Akti 

(64)

1.18.5 3D Buildings

Layer “3D Buildings” pada program Google Earth diperguna-kan untuk menampildiperguna-kan gedung-gedung secara 3 dimensi. Namun saat ini hanya kota-kota besar saja yang sudah terdapat aslitas ini semacam New York, Paris, Jakarta dan lain sebagainya, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.75 sampai dengan Gambar 1.78

Gambar 1.75 New York 3D Buildings Akti 

(65)

Gambar 1.77 Petronas Tower 3D Buildings Akti 

(66)

1.18.6 Ocean

Layer “Ocean” pada program Google Earth dipergunakan untuk menampilkan inormasi terkait dengan lautan. Pada layer ini terdapat banyak sub layer antara lain : explore the ocean (penjelaja-han lautan), shipwreck (lokasi bangkai kapal), dead zone (zona mati), ocean sports (olahraga air), marine protected areas (daerah lautan yang di lindungi) dan lain sebagainya. Untuk mengaktifan masing-masing sub layer cukup dengan memberikan tanda pada check box, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.79 sampai dengan Gam-bar 1.86

(67)

Gambar 1.80 Ocean Sprorts - Sur Sports Gambar 1.80 Ocean Sprorts - Sur Sports

Gambar 1.81 Ocean Sprorts - Dive

(68)

Gambar 1.82 Ocean Sprorts - Kite Surfing Sports Gambar 1.82 Ocean Sprorts - Kite Surfing Sports

Gambar 1.83 Dead Zones Gambar 1.83 Dead Zones

(69)

Gambar 1.85 Shipwrecks Gambar 1.85 Shipwrecks

Gambar 1.85 Census o Marine L Gambar 1.85 Census o Marine Lieie

(70)
(71)

1.18.7 Weather

Layer “Weather” pada program Google Earth dipergunakan untuk menampilkan inormasi terkait dengan cuaca. Pada layer ini terdapat dua sub layer yaitu : clouds (awan) dan inomation (inor-masi). Untuk mengaktifan masing-masing sub layer cukup dengan memberikan tanda pada check box, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.87 dan Gambar 1.88

Gambar 1.88 Layer Clouds Akti  Gambar 1.87 Layer Clouds Non Akti 

(72)

1.18.8 Gallery 

Layer “Gallery” pada program Google Earth dipergunakan un-tuk menampilkan inormasi terkait dengan banyak hal. Pada layer ini terdapat banyak sub layer antara lain : earthquakes yang menampil-kan kejadian-kejadian rekaman gempa yang pernah terjadi, Volcanoes yang berisi inormasi gunung berapi dan lain sebagainya. Untuk men-gaktifan masing-masing sub layer cukup dengan memberikan tanda pada check box, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.89 sampai dengan Gambar 1.91

(73)

Gambar 1.90 Sub Layer Earthquakes

(74)

1.18.9 Global Awareness

Layer “Global Awareness” pada program Google Earth diper-gunakan untuk menampilkan inormasi terkait dengan kesadaran atau kepedulian masyarakat global terkait dengan lingkungan. Sehingga pada sub layer akan muncul beberapa organisasi seperti Green Peace, WWF Conservation, Unice, Water Aid dan lain sebagainya. Untuk mengaktifan masing-masing sub layer cukup dengan memberikan tanda pada check box, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.92 sampai dengan Gambar 1.95

(75)

Gambar 1.93 Sub Layer - WWF Conservation

(76)
(77)

1.18.10 More

Layer “More” pada program Google Earth dipergunakan un-tuk menampilkan inormasi terkait dengan banyak hal. Pada layer ini terdapat banyak sub layer antara lain : local place names yang berisi-kan nama-nama lokal setempat, parks and recreation yang berisiberisi-kan inormasi taman-taman dan tempat rekreasi, transporstation yang berisikan moda transportasi dan lain sebagainya. Untuk mengakti-kan masing-masing sub layer cukup dengan memberimengakti-kan tanda pada check box, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.96

(78)

1.19 Google Street View 

Google street view merupakan sebuah fitur google maps dan Google Earth yang diperkenalkan pada tahun 2007 dengan menyedia-kan pemandangan 360°. Pada awal kemunculannya, hanya lima kota saja di Amerika Serikat yang baru dimasukkan. Namun saat ini hampir meliputi seluruh kota-kota di seluruh dunia.

Manaat dari tool ini di dalam dunia survey adalah kita bisa melakukan penjelajahan secara virtual jalur-jalur yang dilalui oleh lay-anan Google Street View tanpa kita harus berkunjung ke lokasi terse-but. Hal ini memudahkan kita di dalam memberikan arahan-arahan kepada tim di lapangan untuk mengambil object-object apa saja yang menjadi perhatian dan perlu dimasukkan kedalam drawing nantinya.

(79)

Gambar 1.99 Drag and Drop Pegman Icon

• Selanjutnya kita drag menuju lokasi yang kita maksudkan,

seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 1.98

Gambar 1.98 Klik Icon Pegman

Untuk bisa memanaatkant tool Google Street View maka langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Asumsi kita sedang mengakses program Google Earth. Selanjutnya

kita klik “pegman” dengan icon , sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.97

(80)

• Maka sesaat kemudian kita bisa melakukan penjelajahan secara

 virtual melewati jalur-jalur yang ada sekaligus kita bisa merotasi pandangan secara 360°, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.100  dan Gambar 1.101

Gambar 1.100 Tampilan Google Street View 

(81)

• Dengan bantuan Google Street View, kita dengan mudah

mem-berikan arahan kepada tim saat masih di lapangan untuk mengam-bil koordinat dari object-object tertentu misalnya : tiang listrik, saluran irigasi, pohon, batas paving, dan lain sebagainya sehingga menghasilkan data lapangan yang lengkap dan sesuai dengan ke-butuhan.

(82)
(83)

BAB 2

AUTOCAD CIVIL 3D

2.1 Apa Itu Autocad Civil 3D

Autocad Civil 3D adalah sebuah program desain bidang teknik untuk merencanakan, merancang, dan mengelola proyek teknik sip-il antara lain proyek pengembangan, air dan transportasi darat serta mencakup pula kawasan konstruksi, rekayasa jalan, pengembangan sungai, konstruksi pelabuhan, kanal, bendungan, tanggul dan banyak lainya.

Civil 3D populer di kalangan proesional teknik sipil dan ban-yak dipergunakan pada berbagai proyek inrastruktur baik untuk skala besar maupun kecil. Tampilan program sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.1

(84)

Fitur-fitur dari Autocad Civil 3D sangat lengkap seperti Pres-sure Network, Corridor Modelling, Earthwork Calculation, Grading, Pipes, Production Draing, Analisis Geospasial, Point Cloud dan masih banyak yang lain menjadikan soware keluaran Autodesk Inc saat ini menjadi yang terdepan.

Dalam buku ini hanya beberapa tool saja yang akan di bahas dari Autocad Civil 3D, bagi yang tertarik untuk lebih mendalami fi-tur yang lain silahkan untuk membaca lima (5) seri buku sebelumnya yang berkaitan dengan soware Civil 3D yang di tulis oleh penulis yang sama.

2.2 Site Survey Data

Site survey berkaitan erat dengan pengambilan data-data di-lapangan. Data-data diambil sesuai dengan kondisinya untuk kepent-ingan desain. Pengambilan data diambil secara langsung dengan mem-pergunakan peralatan survey seperti Electronic Total Station, GPS Geodetic dan lain sebagainya.

(85)

Biasanya tahapan site survey adalah tahapan yang paling su-lit, membutuhkan waktu yang paling lama terutama untuk survey di daerah pedalaman yang bervegetasi lebat. Diperlukan tim yang tidak sedikit untuk terjun ke lapangan.

Output dari site survey bisa bermacam-macam tergantung dari peralatan yang dipergunakan. Misal peralatan Electronic Total Station (ETS) akan menghasilkan data point survey, peralatan LIDAR akan menghasilkan data point cloud.

Dan selanjutnya data survey akan di olah lebih lanjut dengan mempergunakan soware-soware tertentu semisal Autocad Civil 3D. Dan berikut diberikan ilustrasi site survey sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.2

(86)

Gambar 2.3 ASCII Data Point

Dan berikut di tampilkan satu contoh output hasil site survey topografi berupa kumpulan koordinat yang dihasilkan oleh alat Elec-tronic Total Station (ETS), sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.3

(87)

2.3 Import Point

Berikutnya adalah kita lakukan import data point survey yang diperoleh dari lapangan sesungguhnya maupun data koordinat yang diperoleh dari source code Google Earth apabila belum dilakukan sur- vey lapangan. Adapun tahapan import point adalah sebagai berikut :

• Kita tekan tab menu “Insert > Points From File”, sebagaimana

diperlihatkan pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Akses Menu Editing Grid

• Selanjutnya akan muncul jendela import point. Untuk

menambah-kan data survey, maka kita temenambah-kan tombol

+

, sebagaimana diperli-hatkan pada Gambar 2.5

(88)

Gambar 2.5 Add File

Gambar 2.6 Akses Menu Editing Grid

• Selanjutnya kita pilih file yang kita maksud yang dalam hal ini

adalah file “DATA POINT.txt”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.6

(89)

Gambar 2.7 Add Point Group

• Untuk ormat file kita sesuaikan dengan file yang kita miliki dalam

hal ini ormat filenya adalah PENZD (Point Easting Northing El-evation dan Description). Untuk menjadikan seluruh point dijadi-kan dalam point group, maka kita beridijadi-kan check box pada “Add Points To Point Group”, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.7

• Selanjutnya kita berikan nama group dalam hal ini kita berikan

nama “DATA SURVEY”, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.8

(90)

Gambar 2.8 Memberikan Nama Point Group

Gambar 2.9 Point Telah Di Import

• Sampai dengan tahap ini kita telah berhasil mengimport file yang

berisi point-point data survey, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.9

(91)

Gambar 2.10 Menampilkan Data Point

• Pada layar belum tampak point hasil survey, dan untuk

menampil-kan seluruh point maka kita lakumenampil-kan klik menampil-kanan pada “DATA SUR-VEY” dan kita pilih “Zoom to”, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.10

• Dan kini seluruh point telah muncul pada layar. Dan untuk

meng-atur tampilan besar dan kecil point bisa dilakukan pengmeng-aturan skala pada sisi kanan bawah layar, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.11

(92)

Gambar 2.11 Mengatur Skala Drawing 

• Apabila kita periksa data dari point group, seluruh koordinat

meskipun sudah merupakan koordinat UTM namun masih di-anggap sebagai koordinat lokal oleh Civil 3D (perlu pengaturan “zone”). Hal ini terlihat pada kosongnya kolom longitude dan lati-tudenya, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.12

(93)
(94)

2.4 Setting Drawing 

Tool drawing setting dipergunakan untuk melakukan be-berapa pengaturan yang salah satunya adalah pengaturan zone dalam suatu sistem koordinat. Untuk pembahasan lebih mendalam silahkan di baca kembali buku sebelumnya berjudul “Civil 3D For Surveyor” yang ditulis oleh penulis yang sama. Untuk menempatkan point-point koordinat survey ke dalam suatu koordinat sistem dengan tepat sesuai dengan zone nya, maka langkah-langkah yang ditempuh adalah seba-gai berikut:

• Kita klik icon Civil 3D > Drawing Utilities > Drawing Settings,

sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.13

(95)

Gambar 2.14 Akses Menu Editing Grid

• Selanjutnya akan muncul jendela “drawing settings” dan kita klik

tab “unit and zone”. Selanjutnya untuk kategori zona kita pilih In-donesia, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.14

• Untuk sistem koordinat kita pilih DGN95/UTM Zone 51S karena

lokasi survey berada di Pulau Rote Nusa Tenggara Timur (untuk lokasi yang lain silahkan untuk menyesuaikan), sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.15

(96)

Gambar 2.15 Akses Menu Editing Grid

• Dan apabila kita telah menyelesaikan seluruh pengaturan, maka

terakhir kita tekan tombol “OK” untuk konfirmasi, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.16

(97)

Gambar 2.17 Nilai Longitude-Latitude Ditambahkan

• Sejauh ini kita telah menentukan seluruh koordinat point survey

ke dalam zona yang tepat sesuai dengan lokasinya. Indikasi yang terlihat pada soware adalah selain muncul nilai-nilai koordinat easting maupun northing (UTM), kini muncul juga nilai-nilai koordinat pada kolom latitude dan longitude (geografis), seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 2.17

(98)

2.5 Export Point Dalam Civil 3D

Apabila kita menghendaki melakukan plotting point-point tersebut ke dalam program Google Earth, maka kita harus meng ex-port point-point tersebut untuk kemudian mempersiapkan pembua-tan file dengan ormat KML. Adapun langkah-langkahnya adalah se-bagai berikut :

• Kita pilih point group “DATA SURVEY” sehingga muncul

selu-ruh data point. Selanjutnya kita seleksi seluselu-ruh point, lakukan klik kanan dan pilih “copy to clipboard”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 2.18

(99)

Gambar 2.19 Paste Seluruh Koordinat Point

Gambar 2.20 Seleksi Unicode Text

• Selanjutnya kita buka file excell dan kita lakukan “paste” seluruh

koordinat point dengan memilih “Unicode Text”, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.19 dan Gambar 2.20

(100)

• Maka kini seluruh koordinat point sudah berada pada kolomnya

masing-masing. Kita bisa memilih point-point mana saja yang akan kita plot ke dalam program Google Earth (GE) nantinya, se-bagaimana dipelihatkan pada Gambar 2.21

Gambar 2.21 Tampilan Koordinat Point Dalam Excell

• Dan sebagai catatan tambahan, ada banyak metode yang bisa kita

lakukan di dalam melakukan export point dari Civil 3D. Silahkan untuk di baca kembali buku Civil 3D For Surveyor yang ditulis oleh penulis yang sama.

(101)
(102)

BAB 3

TOOL ONLINE

Sebagaimana telah di bahas pada bab-bab sebelumnya, buatan file KML bisa kita lakukan dengan cara menuliskan baris rograman dengan text editor seperti notepad atau yang lainnya; pem-buatan dengan langsung mempergunakan program Google Earth; dan kini kita bisa pula membuat file KML dengan layanan berbasis web yang banyak bertebaran di internet.

3.1 Excell To KML

Sebagai contoh kali ini kita akan membuat file KML yang ber-isi data point survey untuk selanjutnya kita masukkan secara seren-tak kedalam satu file KML yang nantinya akan kita buka dengan pro-gram Google Earth dengan mempergunakan bantuan web Earthpoint (http://www.earthpoint.us/). Adapun langkah-langkahnya adalah se-bagai berikut :

• Asumsi kita telah memiliki sebuah file hasil dari data survey

(103)

Gambar 3.2 Excell Hasil Pengeditan Gambar 3.1 Excell Dari Civil 3D

• Selanjutnya kita berikan penyesuaian dengan hanya mengambil

data-data pada kolom Latitude dan Longitude saja, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 3.2

(104)

Gambar 3.3 Menyimpan File

• Selanjutnya kita simpan file tersebut, dalam hal ini kita simpan file

tersebut dengan nama “Export To Kml.xlsx”, sebagaimana dipeli-hatkan pada Gambar 3.3

• Selanjutnya kita akses web browser kita dengan mengetikkkan

sebuah URL : http://www.earthpoint.us/ sehingga menampilkan halaman web baru. Pada halaman web tersebut kita klik link “Ex-cell to Google Earth”, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.4

(105)

• Selanjutnya pada halaman web kita klik tombol “Choose File” yaitu

untuk melakukan browse dan memilih file yang dimaksud. Jenis file yang di dukung antara lain dengan ormat: *xls, *xlsx, *xlsm, *xlsb, *txt dan *csv, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 3.5

Gambar 3.5 Halaman Excell To KML Gambar 3.4 Tampilan Halaman Earthpoint

(106)

• Selanjutnya kita pilih file yang kita maksudkan dalam hal ini

ada-lah “Export To KML.xlsx” yang sudah kita siapkan sebelumnya, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 3.6

Gambar 3.6 Memilih File Yang Dimaksud

• Apabila proses upload telah selesai, maka kita tekan tombol “View

On Google Earth” dimana browser akan secara otomatis men-download file dengan ormat *Kml, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 3.7

(107)

Gambar 3.8 Akses Menu Editing Grid

• Lokasi file hasil download mungkin akan berbeda-beda sesuai

dengan web browser yang kita pergunakan. Selanjutnya kita buka file tersebut, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.8 dan Gambar 3.9

(108)

Gambar 3.9 Akses Menu Editing Grid

Gambar 3.10 Tampilan Point Survey Dalam Google Earth

• Dan selanjutnya program Google Earth akan terbuka dengan

me-nampilkan seluruh data point yang sebelumnya telah kita per-siapkan. Di sini kita bisa melakukan pemeriksaan secara visual point-point survey yang telah diambil oleh tim di lapangan, seba-gaimana dipelihatkan pada Gambar 3.10

(109)

• Dengan di tampilkannya point-point survey ini maka kita bisa

sesegera mungkin memberikan arahan kepada tim di lapangan hal-hal apa saja yang perlu untuk diambil datanya sehingga meng-hasilkan data lapangan yang benar-benar akurat sesuai dengan kebutuhan. Untuk memberikan tampilan yang lebih proesional, maka kita bisa mengubah icon, mengubah skala icon dan keter-angan sesuai dengan kebutuhan.

(110)

Gambar 3.12 Seleksi Icon GE (Lanjutan)

3.1.1 Excell To KML (Survey Alur Sungai)

• Berikut akan diberikan kembali satu contoh pembuatan KML File

dengan cara online (web based). Kali ini adalah untuk survey alur sebuah sungai dengan data point sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.13

(111)

Gambar 3.13 Data Point Survey 

Gambar 3.14 Akses Menu Editing Grid

• Sebagaimana lagkah sebelumnya , kita akses web browser kita

dengan mengetikkkan sebuah URL : http://www.earthpoint.us/ dan melakukan klik link “Excell to Google Earth”. Atau langsung bisa ketikkan http://www.earthpoint.us/ExcellToKml.aspx/, seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 3.114

(112)

Gambar 3.15 Memilih File Yang Dimaksud

• Selanjutnya kita pilih file yang kita maksudkan dalam hal ini

ada-lah “Export To KML.xlsx” yang sudah kita siapkan sebelumnya, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 3.15

• Apabila proses upload telah selesai, maka kita tekan tombol “View

On Google Earth” dimana browser akan secara otomatis men-download file dengan ormat *Kml, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 3.16

(113)

Gambar 3.16 Membuka File Download

Gambar 3.17 Tampilan Pada Google Earth

• Dan selanjutnya program Google Earth akan terbuka dengan

me-nampilkan seluruh data point yang sebelumnya telah kita per-siapkan. Di sini kita bisa melakukan pemeriksaan secara visual point-point survey yang telah diambil oleh tim di lapangan, seba-gaimana dipelihatkan pada Gambar 3.17

(114)

3.2 Menampilkan Source Code KML File

Sebagaimana di bahas pada bab sebelumnya bahwa sebuah file kml adalah terdiri atas beberapa baris kode pemrograman. Untuk me-nampilkan source code file KML bisa dilakukan dengan beberapa cara antara.

3.2.1 Tool Online (Zonum)

Melalui web browser kita bisa mengupload dan menampilkan-baris-baris kode pada file KML. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

• Kita akses web browser kita dengan mengetikkkan sebuah URL

: http://www.zonums.com/ sehingga menampilkan halaman web baru, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.18

(115)

Gambar 3.20 Upload File KML / KMZ

• Selanjutnya pada halaman web kita scroll agak kebawah dan kita

klik link “kml2x”, sebagaimana dipelihatkan pada Gambar 3.19

Gambar 3.19 Link Kml2x 

• Selanjutnya akan muncul jendela baru dan kita tekan tombol

Up-load File KML/KMZ dan menekan kembali tombol “Accept”, seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 3.20

(116)

Gambar 3.21 Memilih File KML / KMZ

• Selanjutnya kita pilih file yang kita maksudkan dalam hal ini

ada-lah “Alur Sungai.kmz” yang sudah kita siapkan sebelumnya, seba-gaimana diperlihatkan pada Gambar 3.21

Gambar 3.22 Source Code File KML

• Setelah proses upload selesai, maka akan ditampilkan seluruh

source code file KML, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.22

(117)

3.2.2 Text Editor

Menampilkan source code sebuah file KML bisa dilakukan dengan membuka melalui text editor semacam “notepad” pada sistem operasi windows ataupun “text edit” pada sistem operasi Mac. Dan berikut langkah-langkahnya :

• Pada sistem operasi Mac kita pilih file KML selanjutnya kita klik

kanan > Open With > TextEdit, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.23

Gambar 3.23 Open With TextEdit

• Selanjutnya program TextEdit akan muncuk dan menampilkan

source code file KML, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.24

(118)

Gambar 3.24 Tampilan Source Code Dalam TextEdit Mac

• Untuk sistem operasi Windows kita pilih file KML selanjutnya kita

klik kanan > Open With > Notepad, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.25

(119)

Gambar 3.26 Tampilan Source Code Dalam Notepad Windows

• Apabila kita sudah berhasil menampilkan source code file KML

maka kita bisa mengambil data-data koordinat tersebut untuk se-lanjutnya kita export ke program Civil 3D untuk berbagai keper-luan desain. Misalnya desain jalan raya, desain normalisasi sungai, desai saluran drainase, power line dan lain sebagainya.

• Selanjutnya program Notepad akan muncuk dan menampilkan

source code file KML, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 3.26

(120)
(121)

BAB 4

KOLABORASI GOOGLE EARTH DAN CIVIL 3D

Sebagai bab akhir dari buku ini kita dapat mengambil kesim-pulan bahwa program Google Earth dan Autocad Civil 3D, keduanya dapat kita kolaborasikan dengan sangat baik. Keduanya memiliki karakteristik dan kekuatan yang berbeda.

Pemanaatan kedua program ini sangat menghemat biaya apa-bila kita tinjau dari sisi ekonomi. Karena kegiatan pengamapa-bilan data di lapangan akan sangat membutuhkan sumber daya dan waktu yang tidak sedikit.

Output dari kedua program bisa kita jadikan reerensi awal se-bagai alat bantu kita di dalam melakukan preliminary design.

4.1 Google Earth

Dengan program Google Earth memberikan kita banyak man-aat antara lain :

• Memberikan data koordinat dan elevasi pada lokasi dimanapun

(122)

• Memiliki akurasi koordinat dan elevasi yang cukup baik, sebagai

reerensi awal dan tentunya bisa kita jadikan pembanding dengan data yang sesungguhnya.

• Data koordinat bisa kita export ke dalam program lain semisal

Au-tocad Civil 3D untuk pengolahan lanjutan.

• Tampilan visual berupa oto udara yang sangat bermanaat untuk

memberikan gambaran secara umum kondisi di lapangan yang sesungguhnya.

• Sangat membantu di dalam mengontrol dan memberikan arahan

kepada tim survey di lapangan secara real time pada saat pengam-bilan data yang sesungguhnya di lapangan.

4.2 Autocad Civil 3D

Dengan program Autocad Civil 3D memberikan kita banyak manaat antara lain :

• Melakukan preliminary desain untuk berbagai proyek

inrastruk-tur seperti jalan raya, saluran irigasi, dinding penahan tanah, ter-owongan dan lain sebagainya dengan mempergunakan data-data yang diperoleh dari Google Earth secara cepat.

(123)
(124)

Edi Supriyanto

Lahir di Kebumen, Jawa Tengah dan selanjutnya menyelesaikan studinya pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Udayana Bali. Semenjak itu penulis telah banyak berkecimpung di dalam dunia konstruksi baik untuk pembangunan gedung maupun pembangunan inrastruktur, baik pada tahap desain maupun tahap supervisi lapangan.

Mempunyai minat yang besar terhadap dunia survey serta penguasaan so-ware-soware populer teknik sipil.

Kecintaannya untuk berbagi dituangkan dalam bentuk penulisan beberapa buku teknik, training soware, baik untuk pribadi maupun perusahaan.

Penulis bisa dihubungi melalui :

Email : edi@supriyanto.web.id Mobile : +6281338718071

(125)
(126)

DAFTAR PUSTAKA

• https://developers.google.com/kml/documentation/ [diakses 15 Juni

2017]

• https://support.google.com/earth/ (diakses 15 Juni 2017) • http://earthpoint.us (diakses 15 Juni 2017)

• http://zonums.com/ (diakses 15 Juni 2017) • http://wikipedia.com/ (diakses 15 Juni 2017)

(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)

Referensi

Dokumen terkait

perawatan alat radiologi dasar seperti warming up (pemanasan alat) dan kebersihan paralatan radiologi menyiapkan peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan pencatatan

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian pemanfaatan media Kit IPA, disarankan: (a) Meningkatkan frekwensi pemanfaatan media Kit dalam pembelajaran IPA baik

〔商法四五四〕 いわゆる私製手形による手形訴訟が手形制度および 手形訴訟制度の濫用悪用として却下された事例東京地裁平成一五

Hasil analisis variabel (X3=Harga ekspor biji tembaga) menunjukkan bahwa harga ekspor biji tembaga Indonesia berpengaruh positif terhadap ekspor biji tembaga

Setelah proses tahap identifikasi potensi dan masalah selesai, maka tahap kedua yaitu mencari informasi berupa sumber yang menunjang penyusunan bahan ajar. Peneliti dalam

Dampak iklan obat terhadap perilaku konsumsi obat pada ibu rumah tangga Kelurahan Bendungan Kecamatan Gajah Mungkur RT 005 / RW 002 dengan mempertimbangkan

Omega-3 fatty acids reduce obesity- induced tumor progression independent of GPR120 in a mouse model of postmenopausal breast cancer.. Medium-chain triglycerides are

Dengan demikian, faktor-faktor yang menjadi kendala dalam pemanfaatan perpustakaan digital iJateng yang peneliti temukan saat melakukan wawancara dan penelusuran