• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 Tentang Pendidikan Klinis Tgs

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1 Tentang Pendidikan Klinis Tgs"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN PENGELOLAAN,PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN PANDUAN PENGELOLAAN,PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN

KLINIS KLINIS

DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III

DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK. III BALIKPAPANBALIKPAPAN BAB I

BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Latar Latar BelakangBelakang

Pembelajaran klinik merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah Pembelajaran klinik merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah pendidikan keperawatan (Hsu, 2015), karena pembelajaran klinik merupakan pendidikan keperawatan (Hsu, 2015), karena pembelajaran klinik merupakan proses belajar mahasiswa untuk menjadi seorang perawat yang professional proses belajar mahasiswa untuk menjadi seorang perawat yang professional (Mahanani, 2014). Keunggulan belajar dilingkungan klinik salah satunya adalah (Mahanani, 2014). Keunggulan belajar dilingkungan klinik salah satunya adalah pembelajaran yang berfokus pada masalah nyata sehingga dapat memotivasi pembelajaran yang berfokus pada masalah nyata sehingga dapat memotivasi mahasiswa untuk berpartispasi aktif dalam pencapaian kompetensi, sedangkan mahasiswa untuk berpartispasi aktif dalam pencapaian kompetensi, sedangkan pemikiran yang kritis, tindakan dan sikap profesionalisme diperankan oleh pemikiran yang kritis, tindakan dan sikap profesionalisme diperankan oleh pembimbing klinik (Nursalam, 2014), namun pada kenyataanya pembimbing pembimbing klinik (Nursalam, 2014), namun pada kenyataanya pembimbing klinik dilapanga

klinik dilapangan belum n belum memahami kmemahami kompetensi yompetensi yang harus ang harus dimiliki. dimiliki. DampakDampak daritidak pembimbing klinik dengan kompetensi yang tidak sesuai adalah mutu daritidak pembimbing klinik dengan kompetensi yang tidak sesuai adalah mutu pendidikan keperawatan yang dibawah standar (Higgins, 2012)

pendidikan keperawatan yang dibawah standar (Higgins, 2012) Melalui observasiMelalui observasi yang dilakukan oleh peneliti pada saat di rumah sakit tempat

yang dilakukan oleh peneliti pada saat di rumah sakit tempat mahasiswa praktik,mahasiswa praktik, masih banyak didapatkan pembimbing klinik yang belum optimal dalam masih banyak didapatkan pembimbing klinik yang belum optimal dalam melakukan tugasnya, pembimbing klinik hanya sekedar membagi pasien untuk melakukan tugasnya, pembimbing klinik hanya sekedar membagi pasien untuk menjadi kelolaan mahasiswa dan melakukan rutinitas pekerjaan sebagai menjadi kelolaan mahasiswa dan melakukan rutinitas pekerjaan sebagai perawat, dan belum adanya umpan balik secara langsung yang diberikan kepada perawat, dan belum adanya umpan balik secara langsung yang diberikan kepada mahasiswa

mahasiswa terhadap terhadap pencapaian pencapaian kompetensi kompetensi yang yang didapat. didapat. Peran pPeran perawaterawat pendidik di Rumah Sakit merupakan f

pendidik di Rumah Sakit merupakan faktor utama dalam mendukung mahasiswaaktor utama dalam mendukung mahasiswa dalam mengaplikasikan pengalamannya diklinik (Conway, Jane., & Elwin, dalam mengaplikasikan pengalamannya diklinik (Conway, Jane., & Elwin, Carolyn., 2006). Pembimbing klinik mempunyai tanggung jawab yang besar Carolyn., 2006). Pembimbing klinik mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengelola, mendidik dan mendukung mahasiswa selama praktik

untuk mengelola, mendidik dan mendukung mahasiswa selama praktik klinik, halklinik, hal yang terpenting adalah memfasilitasi pembelajaran, sehingga perilaku dan yang terpenting adalah memfasilitasi pembelajaran, sehingga perilaku dan ketrampilan yang baik sebagai pembimbing klinik

ketrampilan yang baik sebagai pembimbing klinik sangat diperlukan (Mohamed,sangat diperlukan (Mohamed, 2015). Ketrampilan sebagai pembimbing klinik identik dengan sebuah 2015). Ketrampilan sebagai pembimbing klinik identik dengan sebuah kompetensi dima

kompetensi dimana menurut UU na menurut UU RI No 14 tahun 2RI No 14 tahun 2005 dijelaskan 005 dijelaskan kompetensikompetensi KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR

KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III

RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TK.III BALIKPAPANBALIKPAPAN

LAMPIRAN

LAMPIRAN SURAT SURAT KEPUTUSAN KEPUTUSAN KARUMKITKARUMKIT NOMOR

NOMOR : : SKEP SKEP / / / / /2018/2018 TANGGAL

(2)

dimilliki oleh seseorang, dihayati, dan dikuasai oleh seorang pendidik dalam melaksanakan tugas dan profesinya

B. Tujuan

Tujuannya adalah untuk mengetahui prosedur pengelolaan,pengawasan dan pelaksanaan Pendidikan klinis di RS.BHAYANGKARA TK.III

C. Pengertian

1. Pembimbing Klinik

1) Pengertian Pembimbing klinik adalah seorang yang diangkat dan diberikan tugas oleh institusi pelayanan atau pendidikan kesehatan untuk memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang sedang mengikuti pembelajaran praktik klinik di Rumah Sakit (Pusdiknakes, 2004). Perawat pembimbing klinik adalah seorang perawat profesional yang terpilih, ahli dalam praktik klinik keperawatan (Indawati, 2013) Menurut Baillie (1994) dalam Martono (2009) pembimbing klinik (clinical teacher ) adalah pembimbing/guru perawat (nurse teacher ). Kegiatan pembelajaran klinik merupakan suatu bentuk kegiatan belajar mengajar dalam konteks pelayanan nyata.

2) Syarat dan Kriteria Pembimbing Klinik Menurut Nursalam dan Effendi (2008) untuk menjadi preceptor  atau pembimbing klinik harus mempunyai kriteria seperti :

a. Berpengalaman dan kompeten di lingkungan klinik serta memiliki pengetahuan keilmuan yang dalam dan luas, minimal memiliki latar belakang pendidikan setara dengan jenjang pendidikan peserta didik. b. Berjiwa pemimpin

c. Mempunyai ketrampilan komunikasi yang baik

d. Mempunyai kemampuan dalam mengambil keputusan e. Mempunyai kemampuan dalam mengajar

f. Tidak mempunyai sikap yang menilai terlalu awal pada rekan kerja g. Mempunyai fleksibilitas untuk berubah

h. Mampu beradaptasi dengan kebutuhan pembelajaran individu 3) Peran Perawat Pendidik

(3)

Dalam praktiknya seorang perawat pendidik klinis harus mengetahui peran dan identitasnya, dimana peran mereka dapat memfasilitasi dengan baik untuk pencapaian kompetensi peserta didik di klinik. Empat peran perawat pendidik klinik yang diidentifikasi oleh Ullian (1986) dalam yang dikutip oleh Conway. J., et al (2006) adalah :

a) Sebagai Role Model

Seorang perawat pembimbing klinik harus berkerja sesuai dengan standar profesional, sebagai agen sosial dan sebagai anggota profesi yang memiliki pengetahuan, kompetensi, care dan profesional.

b) Guru / pendidik

Seorang perawat pembimbing klinik harus terlibat dalam perencanaan pendidikan, memotivasi peserta didik dan mengidentifikasi kebutuhan peserta didik untuk memberi dalam kontek klinik

c) Supervisor

Perawat pembimbing klinik harus memberikan pengarahan pada peserta didik dalam perawatan pada pasien serta dapat memberikan umpan balik dan terhadap pencapaian mahasiswa serta dapat melibatkan mahasiswa langsung dalam perawatan pasien di klinik

d) Pemberi dukungan / motivator Perawat pembimbing klinik terlibat dalam proses mentoring dan memberikan gambaran terkait pengembangan karir dalam keperawatan.

4) Indikator Kompetensi Pembimbing Klinik Kinerja pembimbing klinik mengacu kepada lima indikator yaitu :

a. Kompetensi sebagai perawat

b. Kompetensi dalam pengajaran pedagogical c. Kompetensi dalam melakukan evaluasi d. Faktor personal dan

e. Hubungan dengan mahasiswa (Salminen, 2012). 5) Kompetensi sebagai perawat

Kompetensi pembimbing klinik sebagai perawat meliputi kemampuan teoritis mereka dan pengetahuan keperawatan klinis, keterampilan dan sikap mereka terhadap praktik keperawatan. Ini termasuk kemampuan mereka untuk

(4)

keperawatan sebagai dasar untuk mengajar, mampu bekerja sama dengan supervisor klinis, membimbing siswa dalam praktik klinik dan mengevaluasi secara kritis pengetahuan keperawatan yang ada untuk mempertahankan dan meningkatkan kompetensi klinis pendidik perawat, mampu menjamin kualitas pengalaman belajar siswa dan kualitas pengajaran.

6) Kompetensi pengajaran pedagogical

Keterampilan pedagogis terdiri dari proses transmisi pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menciptakan jenis suasana pembelajaran yang dilakukan pembimbing klinik dalam meningkatkan belajar siswa, membimbing mahasiswa menuju self directed learning  dan mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis. Pembelajaran mahasiswa dilakukan dengan memperhatikan tujuan pembelajaran kurikulum dan kebutuhan mahasiswa.

7) Kemampuan melakukan evaluasi

Keterampilan evaluasi mengacu pada jenis dan jumlah umpan balik yang diterima mahasiswa menerima dari pembimbing klinik baik mengenai karakter pribadinya tingkat pengetahuan teori dan keterampilan klinis. Kemampuan pembimbing klinik dalam melakukan self assessment terhadap kompetensinya sebagai seorang perawat pendidik diperlukan secara signifikan karena membantu mereka untuk dapat memahami diri mereka lebih baik dan mengembangkan pengajaran mereka.

8) Faktor personal

Faktor personal mencakup keseluruhan sikap individu, kecenderungan emosional dan karakter, yang mungkin tidak secara langsung berkaitan dengan pengajaran atau status hubungan interpersonal tetapi dapat mempengaruhi mereka

9) Hubungan dengan mahasiswa

Hubungan perawat pendidik dengan mahasiswa melibatkan timbal balik atau komunikasi antara dua orang atau lebih, termasuk komunikasi terapeutik spesifik antara perawat pendidik dan mahasiswa. pembimbing klinik memiliki hubungan yang baik dengan siswa ketika ada rasa saling percaya dan menghormati mereka.

(5)

BAB II

RUANG LINGKUP

 A. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 31 tentang :

1) Pendidik pada pendidikan tinggi, memiliki kualifikasi pendidikan :

a) Lulusan diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) untuk program diploma b) Lulusan program magister (S2) untuk program sarjana (S1); dan

c) Lulusan program doctor (S3) untuk program magiester (S2) dan program doctor (S3)

2) Selain kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) butir a, pendidik pada program vokasi harus memiliki sertifikat kompetensi sesuai dengan tingat dan bidang keahlian.

3) Selain kualifikasi pendidik sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) butir b, pendidik pada program profesi harus memiliki sertifikat kompetensi setelah sarjana sesuai dengan tingkat dan bidang keahlian yang diajarkan yang dihasilkan oleh perguruan tinggii.

Sertifikat kompetensi dalam hal ini dijelaskan pada Undang-Undang Republik Indonesia No 38 tahun 2014 tentang keperawatan pada pasal 1 adalah surat tanda pengakuan terhadap kompetensi perawat yang telah lulus uji kompetensi untuk melakukan praktik keperawatan, selain itu perawat yang menjalankan praktik keperawatan wajib memiliki STR sesuai dengan ketentuan pada pasal 18.

Tugas Perawat Pembimbing Klinik smk kesehatan

MOU

(6)

meliputi peran manajer, peran konselor, peran instruktur, peran observer, peran feedback dan peran evaluator. Pembimbing praktik klinik mempunyai kontribusi meningkatkan kualitas pembelajaran praktik klinik, karena memiliki berbagai peran mulai dari merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran praktek klinik. Pusdiknakes (2004) menetapkan tugas yang dapat dikerjakan pembimbing klinik dalam rangka kegiatan pembelajaran praktik klinik yaitu

1) Merumuskan tujuan pembelajaran praktik klinik

2) Menentukan indikator pencapaian target kompetensi praktik 3) Mengidentifikasi tempat praktik klinik

4) Mengidentifikasi dan menentukan peralatan/sumber yang diperlukan selama pembelajaran praktik klinik

5) Memfasilitasi mahasiswa memperoleh target kompetensi dan alat-alat yang digunakan

6) Memecahkan masalah belajar praktik

7) Membangkitkan dan mendorong semangat mahasiswa selama mengikuti pembelajaran praktik klinik dan menghargai kerja mahasiswa

8) Memberikan contoh pelayanan keperawatan terhadap pasien secara nyata kepada mahasiswa

9) Melakukan penilaian kepada mahasiswa yang mengikuti pembelajaran praktik klinik

(7)

BAB III

(8)

BAB IV DOKUMENTASI 1. SURAT MOU SMK KESEHATAN

2. ABSEN SISWA/SISWI PRAKTIKKUM 3. LOG BOOK SMK KESEHATAN

4. FOTO MAHASISWA PRAKTIKUM SAAT TINDAKAN

5. SPO TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN,PENGAWASAN DAN PELAKSANAAN PENDIDIKAN KLINIS

Ditetapkan di : Balikpapan

Pada tanggal : januari 2018 KARUMKIT BHAYANGKARA TK. III

BALIKPAPAN

Dr. H. YUDI PRASETYO, Sp.P, M.Kes.  AKBP NRP 73120879

Referensi

Dokumen terkait

Faktor siswa yang diamati adalah aktivitas belajar, hasil belajar dan respon siswa, sedangkan faktor guru yang diamati adalah kegiatan guru mengajar menggunakan model

Hal ini mengindikasikanbahwa ayam dengan berat badan awal yang berbeda apabila dipuasakan hingga 60 jam memiliki berat relatif yeyenum yang tidak berbeda.Novel et

Dalam bab ini berisi biografi ulama sunni, yaitu Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, Imam Ahmad ibn Hanbal dan pendapat ulama Sunni tentang talak yang jatuh karena

Setelah terbentuknya Kaldera Rinjani, kegiatan gunungapi berpindah ke bagian dalam kaldera yaitu ke G. Kegiatan letusan di dalam kaldera dimulai dengan pembentukan

Hasil: Setelah dilakukan terapi selama enam kali didapatkan hasil adanya penurun pada nyeri diam saat T1 dengan skala 4 (nyeri tidak begitu berat) menurun menjadi skala 3

Sistem penyimpanan arsip menurut Amsyah (2005: 71) adalah “sistem yang dipergunakan pada penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat diciptakan

Usulan Skripsi (TA) atau proposal penelitian merupakan dokumen yang dibuat untuk mengkomunikasikan usulan penelitian kepada pembimbing, penyandang dana, atau sponsor

Adapun langkah-langkah yang diambil meliputi: (1) melakukan pengamatan secara langsung, (2) mendokumentasi data tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Keluarga