• Tidak ada hasil yang ditemukan

MESIN-BUBUT.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MESIN-BUBUT.pdf"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS PROSES PRODUKSI 1

TUGAS PROSES PRODUKSI 1

MESIN BUBUT

MESIN BUBUT

KETUA

KETUA KELOMPOK KELOMPOK : : Rizki Rizki Septianto Septianto (27413906)(27413906) ANGGOTA

ANGGOTA KELOMPOK KELOMPOK : : Muhamad Muhamad Dewangga Dewangga (25413713)(25413713) Andika Ardijianto

Andika Ardijianto (2041388(20413881)1) Hari Aji

Hari Aji (23413921)(23413921) Ichiamil Purji Antoro

Ichiamil Purji Antoro (24413190)(24413190) Ryan Hutama Putra (28413151) Ryan Hutama Putra (28413151)

UNIVERSITAS GUNADARMA

UNIVERSITAS GUNADARMA

TEKNIK MESIN

TEKNIK MESIN

(2)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu penyusun Terimakasih kepada tuhan yang maha esa yang telah membantu penyusun untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa untuk menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Karena tanpa  pertolongan

 pertolongan tuhan tuhan yang yang maha maha esa esa penyusun penyusun tidak tidak akan akan sanggup sanggup menyelesaikanmenyelesaikan makalah ini dengan baik.

makalah ini dengan baik.

Makalah ini sengaja di buat penyusun untuk muenambah pengetahuan pembaca Makalah ini sengaja di buat penyusun untuk muenambah pengetahuan pembaca mengenai mesin bubut, jenis-jenis mesin

mengenai mesin bubut, jenis-jenis mesin bubut, cara kerja mesin bubut, nama-namabubut, cara kerja mesin bubut, nama-nama komponen mesin bubut, fungsi komponen, dan berbagai pembahasan t

komponen mesin bubut, fungsi komponen, dan berbagai pembahasan t entang mesinentang mesin  bubut

 bubut lainnya lainnya yang yang akan akan menambah menambah wawasan wawasan pembaca pembaca mengenai mengenai mesin mesin bubut.bubut. Penyusun mengambil isi pokok pembahasan dalam makalah ini dari berbagai Penyusun mengambil isi pokok pembahasan dalam makalah ini dari berbagai sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama

sumber. Tetapi yang pada dasarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu menambahyaitu menambah  pengetahuan pembaca mengenai mesin bub

 pengetahuan pembaca mengenai mesin bubut.ut.

Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen/guru yang telah Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen/guru yang telah memberikan tugas kepada penyusun karena dengan tugas tersebut penyusun jadi memberikan tugas kepada penyusun karena dengan tugas tersebut penyusun jadi lebih mengetahui mengenai mesin bubut.

lebih mengetahui mengenai mesin bubut. Semoga makalah in

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat di dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan an menambah wawasan kepadakepada  pembaca,

 pembaca, meskipun meskipun makalah makalah ini ini ada ada kelebihannya kelebihannya dan dan kekurangannya kekurangannya penyusunpenyusun mohon kritik dan saranya agar penyusun bisa memperbaikiya.

mohon kritik dan saranya agar penyusun bisa memperbaikiya.

Terimakasih Terimakasih

Penyusun Penyusun

(3)

Daftar isi

KATA PENGANTAR………......i

DAFTAR ISI………...ii

BAB I PENDAHULUAN...iii

LATAR BELAKANG….………......iii

PERUMUSAN MASALAH……….……….....iii

TUJUAN…………...………...iii

METODE PENULISAN………...……….....iv

BAB II ISI...1

PENGERTIAN MESIN BUBUT………..1

SEJARAH PERKEMBANGAN MESIN BUBUT...….1

JENIS-JENIS MESIN BUBUT...4

JENIS-JENIS MESIN BUBUT BERDASARKAN PRINSIPNYA...6

SUMBER - SUMBER YANG TERKAIT...9

KOMPONEN MESIN BUBUT ...14

PERAWATAN MESIN BUBUT...16

BAB III PENUTUP...22

KESIMPULAAN...22

SARAN...22

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar.Di bidang industri, keadaan mesin bubut sangat berper an, terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri otomotif, mesin  bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur,  baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor (drilling machine), mesin gerinda (grinding machine), mesinfrais (milling machine), mesin sekrap (shaping machine), mesin gergaji ( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu hal yang paling penting dari sebuah mesin adalah perawatannya. Perawatan dilakukan untuk menjaga kondisi mesin dalam keadaanyang baik. Sebelum kegiatan perawatan dilaksanakan, diperlukan kegiatan perencanaan  perawatan terlebih dahulu. Ini bertujuan agar proses perawatan berjalan sesuai

rencana.

1.2.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka  perumusanmasalah dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :

a. Apa itu mesin bubut ?

 b. Bagaimana sejarah perkembangan mesin bubut ? c. Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?

d. Apa sajakah sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan mesin bubut? e. Bagaimana langkah –  langkah perawatan mesin bubut

f. Bagaimana sistematika pelumasan eretan pada mesin bubut?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan perencanaan perawatan ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui pengertian mesin bubut.

 b. Mengetahui fungsi utama komponen mesin bubut.

c. Mengetahui sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan mesin bubut. d. Mengetahui langkah –  langkah perawatan mesin bubut.Mengetahui sistematika

(5)

1.4 Metode penulisan

Metode penulisan pada makalah ini berhubungan dengan pokok  pembahasan pada mesin bubut. Sumber data yang di bahas dalam makalah ini di

(6)

BAB II

ISI

2.1. Pengertian Mesin Bubut

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong  benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan  pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda

kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh  berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan  pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi  besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

2.2. Sejarah Mesin Bubut

Sejarah berawal ketika manusia pertama kali membangun sebuah rangka kaku bantalan untuk mendukung benda kerja yang dapat diputar pada sebuah kumparan dan dipotong menjadi bentuk melingkar dengan alat genggam.

Metode ini digunakan pertama kali untuk pembuatan mangkuk dangkal pada tahun 1200 SM dan ditemukan di sebuah kuburan di Mycenae yang diyakini telah berubah. Tak terbantahkan lagi contoh paling kuno dari seni  pembubutan sejauh ini ditemukan adalah fragmen dari

(7)

Pembubut dari Timur awalnya duduk di tanah  pada mesin bubut primitif mereka, dengan menggunakan satu tangan untuk memutar kumparan sambil membungkuk sementara tangan lain memegang gagang pahat. Mereka menggunakan satu kaki untuk menjaga kestabilan mesin bubut dan bertindak sebagai alat penumpu, sementara ujung kaki yang lain digunakan untuk memandu titik alat pemotongan. Alat primitif seperti mesi n bubut kuno masih dapat kita lihat saat ini dan digunakan di pasar-pasar di Timur Dekat dan Asia.

Di China, orang duduk di mesin bubut dan menggunakan kakinya untuk membuat gerakan  bolak-balik (reciprocating) oleh pedal secara  bergantian kaki kiri dan kanan pada papan yang dikaitkan pada tali yang dililitkan pada mesin spindle bubut, sehingga membuat kedua tangan  bebas untuk memegang dan mengarahkan pahat  pemotong.

Orang Barat, lebih memilih untuk berdiri di mesin bubut. Mereka mengembangkan mesin  bubut tiang dimana hanya satu kaki yang dibutuhkan untuk gerakan bolak-balik. Ilustrasi  pertama yang diketahui dari mesin bubut tiang muncul pada abad ke-13 di jendela kaca patri di Chartres yang diberikan oleh pembubut gilda setempat untuk menghormati pelindung mereka, Saint Julien.

Perkembangan berikutnya, terlihat di sini dalam sebuah ilustrasi dari Mendelsches Bruderbuch 1395, menunjukkan bingkai  bubut dan eretan yang terbuat dari kayu-kayu yang berat untuk meningkatkan

(8)

Kesulitan memegang alat  pemotong dengan kuat ketika memotong material yang keras melahirkan penemuan eretan utama di mana alat ini berpegang kuat dan maju dipotong oleh sebuah slide di  bawah kendali sebuah sekrup. Ini

ilustrasi

dari Mittelalterliche Hausbuchdari 1480 menunjukkan bentuk yang sangat awal.

Pemanfaatan putaran roda memiliki keuntungan luar biasa karena menghasilkan kecepatan konstan dan dengan demikian meningkatkan kontrol atas alat  potong. Ilustrasi ini juga yang pertama menunjukkan Drive antara dua bantalan dari headstock dan sebuah tailstock dengan penyesuaian untuk memutar sekrup  benda kerja panjang yang berbeda antara pusat-pusat.

Leonardo, pengganti Jacques Besson sebagai insinyur di Pengadilan Perancis, juga tertarik pada pengembangan mesin bubut dan membawa beberapa ide menjadi realitas  praktis dengan membangun sebuah sekrup-pemotongan dan dua mesin bubut hias berputar. Ilustrasi di samping ini dari buku Besson "Teater Instrumens Mathématiques et des Mecanique" (1578).

Pada tahun 1615 Salomon de Caus dari Wales menggambarkan sebuah mesin bubut eksentrik (Eccentric Lathe) untuk mengubah benda oval. Untuk pertama kalinya mesin bubut spindle yang dapat diubah di bawah kendali eksentrik Cams terhadap tekanan tegangan tali. Ini merupakan ilustrasi awal prinsip mesin  bubut.

(9)

Pada tahun 1797, Henry Mauldslay (1771-1831) mendesain dan membuat mesin bubut yang disebut sebagai  screw cutting lathe, salah satu karyanya yang

 berkembang di Negara bagian New England. Waktu itu, Amerika Serikat masih mengalami hambatan yang sangat ketat dengan undang-undang negeri Inggris yang melarang ekspor mesin-mesin ke luar negeri. Sementara undang-undang ini merupakan penghambat untuk sementara waktu tapi tidak memakan waktu terlalu lama bagi bangsa Amerika yang bersifat revolusioner untuk memberikan modal pada  perkembangan mesin bubut Maudslay. Dan dibuatlah mesin-mesin bubut yang serupa dengan bed-bed mesin dari kayu dan alurnya terbuat dari besi.

2.3. Jenis-jenis Mesin Bubut

1. Mesin bubut ringan

Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut

 bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut  bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut

(10)

2. Mesin bubut sedang (medium l athe )

Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan  penggabungan

 peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk  pekerjaan yang lebih

 banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.

3. Mesin bubut standar (Standard Lathe) Mesin ini dibuat

lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan

mesin-mesin bubut pada umumnya.

4. Mesin bubut meja panjang (Long Bed Lathe) Mesin ini

termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan

 pekerjaan-pekerjaan  panjang dan besar,  bahan roda gigi dan

(11)

Jenis-jenis Mesin Bubut Berdasarkan Prinsipnya

1. Mesin bubut centre lathe Mesin bubut ini dirancang utnuk berbagai macam bentuk dan yang  paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada  poros spindle dengan  bantuan chuck yang

memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu  putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.

2. Mesin Bubut Sabuk

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau  puli pada poros spindel. Melalui roda gigi  penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

(12)

3. Mesin bubut vertical turning and boring milling

Mesin ini bekerja secara otomatis, pada  pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan,  pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan  batang-batang yang baru dan menyalurkan

produk- produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi  beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.

4. Mesin bubut facing lathe

Sebuah mesin  bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja  berbentuk piringan yang besar. Benda- benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.

(13)

5. Mesin Bubut Turret

Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan  pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku

cadang yang identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama. Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk  penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan kembali.

6. Mesin bubut Turret Jenis Sadel

Mempunyai turret yang dipasangkan

langsung pada sadel yang bergerak maju mundur dengan turret.

(14)

7. Mesin bubut turret vertikal

Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis  pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas  pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan diatas rel  penyilang sebagai tambahan,

terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turret  bujur sangkar untuk memegang pahat. Semua pahat yang dipasangkan  pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang  berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan  pencekaman.

2.4. SUMBER - SUMBER YANG TERKAIT

Dalam mesin bubut terdapat berbagai macam sumber data yang dapat diperoleh diantaranya adalah sebagai berikut

A. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia adalah salah satu faktor penentu yang sangaterat hubungannya dengan mesin bubut, dimana SDM yang berkualitas akanlebih  baik dalam mengoperasikan maupun melakukan perawatan mesin bubut itu

sendiri.Dalam pekerjaan perawatan, sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk merencanakan pekerjaan perawatan maupun perbaikan dapat dilakukan oleh satu orang, namun dalam pelaksanaannya kegiatan perawatan dapat dibantu oleh seorang operator. Sesuai dengan konsep kerja Total Produktif Maintenance (TPM).

(15)

B. Sumber Daya Alat

Sumber daya alat yang dibutuhkan dalam proses pelaksanaan pekerjaan  perawatan seperti membersihkan, pengecekan, pelumasan pengukuran,  penyetelan, penggantian.

Alat - alat yang digunakan untuk mendukung pekerjaan perawatan mesin bubut adalah sebagai berikut :

 Lap

 Kunci Chuck  Kunci L

 Obeng (+) dan (-)  Dan lain-lain

 Kunci pas dan Kunci Ring (1 set)  Dial indicator

 Micrometer  Jangka sorong  Palu

C. Material

Material mesin bubut dan perlengkapannya sangat penting untuk menentukan pekerjaan perawatan mesin itu sendiri. Dimana setiap bahan/material berbeda-beda cara merawatnya. Dibawah ini adalah contoh material pada mesin bubut. Pahat biasanya menggunakan baja HSS ( High Speed Steel ) ataupun carbida. Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan baik. Selama membubut, ujung pahat harus selalu mendapat  pendinginan yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat ausdan tumpul. Cara perawatannya adalah dengan member pelumas  padasaat pengoperasiaanya, ini bertujuan agar pahat tidak cepat aus.

D. Spare Part

Ketersediaan suku cadang atau biasa disebut spare part sangat menentukan keberhasilan perencanaan perawatan pada mesin bubut. Dibawah ini adalah

(16)

a. Pencekam ( Chuck ) dan Pelat Pembawa.

Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang digunakan pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan duasenter, yakni pada proses pembubutan 5 konis misalnya. Pelat ini bentuknya menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelatini bergerak karena dipasangnya pembawa dan dijepit pada benda kerja.

b. Senter

Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut tirus. Untuk menempatkan senter ini, ujung benda

(17)

harus dibuat lubang dengan menggunakan bor senter. Lubang ini dimaksudkansebagai tempat atau dudukan kepala senter. Penggunaan senter inidimaksudkan untuk menjada atau menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 60 derajat. Sem entara pada sisi yanglainnya, berbentuk tirus. Ada dua jenis senter, yaitu senter yang ikut berputar mengikuti putaran benda kerja (senter jalan/live center) dansenter yang tidak ikut berputar dengan putaran benda kerja (senter mati/tail stock center). Berikut ini adalah gambar dari senter jalan dansenter mati.

c. Collet

Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk membantu menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan katalain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisii yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadina kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan collet

d. Penyangga

Penyangga adalah perlatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda kerja agar tidak melentur pada saat dibubut, sehinggakelurusan benda kerja bisa tetap terjaga. Ada dua jenis penyangga yang dapat digunakan, yaitu

 penyangga tetap (stead rest) dan  penyangga jalan(follow rest). Kedua  jenis penyangga tersebut dapat dilihat  pada gambar berikut.

(18)

e. Pahat Bubut

Pahat bubut adalah perkakas potong yang digunakan dalam membubut. Pahat ini terbuat dari bahan logam keras, seperti HSS ataupun Carbida. Logam-logam tersebut memiliki kekerasan yang lebih tinggi dari bahan benda kerjanya, sehingga pahat bisa menyayat dengan  baik.Selama membubut, ujung pahat harus selalu mendapat pendinginan

yang kontinyu, karena jika ujung pahat tersebut panas, pahat akan cepat aus dan tumpul. Sesuai dengan bentuk dan penggunaannya, pahat-pahat bubut dapat dinamakan: pahat kasar, pahat penyelesaian, pahat pemotong,  pahatalur, pahat ulir, dan pahat bentuk. Berdasarkan arah pemakanan, pahat dapat dikelompokkan menjadi pahat kanan dan pahat kiri. Pahat kanan adalah pahat yang arah pemakanannya dari kanan ke kiri, dan pahat kiri adalah pahat yang arah pemakannnya dari kiri ke kan.

Gambar 2.7. Pahat Bubut

E. Data Teknik Mesin Bubut

Dimensi atau ukuran mesin bubut biasanya dinyatakan dalam diameter benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin tersebut. misalnya sebuah mesin bubut ukuran 400 mm mempunyai arti mesin bisa mengerjakan  benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua pusat mesin bubut, sedangkan sebagian pabrik lain menyatakan dalam panjang bangku. Ada  beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam desainnya tersebut

tergantung cara pengoparasiannya dan jenis produksi atau jenis benda kerja.Dilihat cara pengoperasian mesin bubut dibagi menjadi dua jenis yaitu mesin bubut manual dan mesin bubut otomatis. Mesin bubut manual adalah mesin bubut yang proses pengoperasiannya secara manual dilakukan oleh

(19)

manusia secara langsung, sedangkan mesin bubut atomatis adalah mesin bubut yang perkakasnya secara otomatis memotong benda kerja dan mundur setelah proses diselesaikan, dimana semua pegerakan sudah diatur atau deprogram secara otomatis dengan mengunakan komputer. Mesin bubut yang otomatis sepenuhnya dilengkapi dengan tool magazine sehingga sejumlah alat  potongdapat diletakan dimesin secara berurutan dengan hanya sedikit  pengawasan dari operator. Mesin bubut otomatis ini lebih dikenal dengan sebutan CNC(Computer Numerical Control) Lathe Machine ( mesin bubut dengan sistemkomputer kontrol numeric ).

2.5. KOMPONEN MESIN BUBUT

1. Kepala Tetap (Head Stock)

Kepala tetap atau Head Stock adalah bagian utama dari mesin bubut yang digunakan untuk menyangga poros utama, yaitu poros yang digunakan untuk menggerakkan spindle. Poros utama yang terdapat pada Head Stock  tersebut juga digunakan sebagai dudukan roda gigi untuk mengatur kecepatan putaran yang diinginkan. Fungsi rangkaian roda gigi dalam kepala tetap adalah untuk meneruskan putaran motor menjadi putaran spindle.

(20)

 Sebagai Tempat kedudukan penjepit bor

Kepala lepas dapat bergeser di sepanjang alas mesin.kepala lepas terdiri atas dua  bagian: yaitu alas dan ban,kedua bagian itu di ikat dengan 2 atau 3 baut.ikat dan

dapat digerakkan dipenggeser itu di perlukan apabila: 1. Kedudukan kedua senter tersebut tidak sepusat

Kedudukan kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan  pembubutan yang tirus.

2. Kedudukan kedua senter tidak harus sepusat misalnya untuk menghasilkan  pembubutan yang tirus.

2. Kepala Lepas (Tail Stock)

Kepala lepas atau Tail Stock   adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya di sebelah kanan dan dipasang di atas alas atau meja mesin. Bagian ini  berfungsi untuk tempat pemasangan senter yang digunakan sebagai penumpu ujung benda kerja dan sebagai dudukan penjepit mata bor pada saat melakukan  pengeboran. Tail Stock  ini dapat digerakkan atau digeser sepanjang meja mesin, dan dikencangkan dengan perantara mur dan baut atau dengan tuas pengencang. Selain digeser sepanjang alas atau meja mesin, tail stock  juga dapat digerakkan maju atau mundur atau arah melintang saat digunakan untuk keperluan  pembubutan benda yang konis.

2. Alas(Ways)

Fungsi utama alas mesin bubut ada 3 yaitu

 Tempat kedudukan kepala lepas

 Tempat kedudukan eretan (cariage/support)

 Tempat kedudukan penyangga diam(stendy prest)

Alas yang terbentuk memanjang merupakan tempat tumpuan gaya-gaya  pemakanan pahat saat membubut.

3. Alas Mesin (Bed)

Alas mesin adalah bagian dari mesin bubut yang berfungsi sebagai  pendukung serta lintasan eretan ( support ) dan kepala lepas (head stock ). Permukaan alas mesin ini yang rata dan halus dapat mendukung kesempurnaan  pekerjaan membubut (kelurusan).

(21)

4. Eretan (Support)

Eretan adalah bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai penghantar pahat  bubut sepanjang alas mesin. Ada tiga jenis eretan, yaitu:

a. Eretan bawah, eretan ini berjalan sepanjang alas mesin.

 b. Eretan lintang, eretan ini bergerak tegak lurus terhadap alas mesin.

c. Eretan atas, eretan ini digunakan untuk menjepit pahat bubut dan dapat diputar ke kanan atau ke kiri sesuai dengan sudut yang diinginkan, khususnya pada saat mengerjakan benda-benda yang berbentuk konis. Eretan ini dapat digerakkan secara manual maupun otomatis.

Selain ketiga bagian utama tersebut,pada mesin bubut terdapat juga bagian- bagian lainnya. Berikut ini adalah bagian-bagian lainnya pada mesin bubut:

a. Tuas pengendali kecepatan putaran.

 b. Tuas pengatur tebal sayatan dan penguliran, berpasangan. c. Tuas kecepatan poros kepala tetap.

d. Pen pengaman pada selongsong sambungan. e. Roda tangan untuk gerakan arah memanjang.

f. Tuas untuk menjalankan gerakan otomatis arah memanjang dan melintang. g. Sekrup pengunci luncuran.

h. Roda tangan penggerak luncuran melintang. i. Tuas pengunci rumah pahat (tool-post ).  j. Tuas pengunci kedudukan ( support ).

k. Tuas pengunci kepala lepas.

l. Roda tangan penggerak poros senter kepala lepas. m. Tuas pengunci kedudukan senter kepala lepas. n. Sekrup-sekrup pengunci kedudukan kepala lepas.

o. Penunjuk jarak gerakan support pada arah memanjang.  p. Saklar utama (tombol).

2.5. PERAWATAN MESIN BUBUT

Perawatan adalah Teknik perawatan adalah sesuatu system kegiatan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan, mengembangkan dan memaksimalkan

(22)

Tugas utama perawatan adalah untuk melakukan pemeliharaan , perbaikan dari alat-alat, peralatan, mesin dan perlengkapanya serta semua unit yang  berhubungan dengan proses produksi atau kegiatan dengan penggunaan sarana  prasarana tersebut.

Seperti pada umumnya mesin,maka mesin bubut memerlukan perawatan yang baik,agar ia dapat selalu siap untuk dioperasikan.Perawatan mesin produksi dilakukan secara umum dan khusus.Petunjuk perawatan umum pada mesin bubut  biasanya telah diberikan oleh pabrik pembuat mesin,sedangkan perawatan khusu

harus dicari berdasarkan pengalaman dan berdasarkan teori-teori mengenai  perbaikan terhadap peralatan atau mesin.

A. BENTUK-BENTUK PERAWATAN

1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)

Adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk: inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau mesin-mesin selama  beroperasi terhindar dari kerusakan.

2. Perawatan Korektif

Adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi rancangan agar  peralatan menjadi lebih baik.

3. Perawatan Berjalan

Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.

4. Perawatan Prediktif

Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Bia sanya

(23)

 perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat-alat monitor yang canggih.

5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)

Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat- alat dan tenaga kerjanya.

6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)

Adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.

7. Perawatan Umum

Untuk menjaga agar mesin tidak cepat rusak diperlukan perawatan dan pengoperasian yang benar dan seksama.prosedur perawatan mesin  bubut ini adalah:

1. Mesin bubut ini tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung 2. Dalam pelaksanaan perawatan seperti pengantian oli pelumasan mesin

dan pemberian grease,diharuskan memakai oli yang dipersyaratkan oleh pabrik pembuat mesin

3. Setelah selesai mengoperasikan mesin,bersihkan bagian-bagian mesin dari beram-beram hasil pemotongan dan cairan pendingin

4. Untuk pemasangan benda kerja pada poros utama,tidak diperkenakan memukul benda kerja secara keras dengan mengunakan palu/hammer  5. Jaga dan perhatikan secara seksama selama pengoperasian

mesin,jangan sampai beram-beram yang halus dank eras terutama  beram besi tulang jatuh ke meja mesin dan terbawa oleh eretan.

6. Setelah selesai mengoperasikan mesin,atur semua handel-handel pada  posisi netral dan mematikan sumber tenaga mesin

(24)

8. Perawatan Khusus

Perawatan khusus ini dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat,berdasarkan pengalaman dan buku petunjuk perawatan yang diberikan oleh pabrik pembuat mesin.

 Motor utama (motor pembangkit)

Ada dua kerusakan yang biasa terjadi pada motor pembnagkit yaitu: 1) Motor tidak mampu bekerja

Ada 7 kemungkinan yang menyebabkan motor pembangkit tidak mau bekerja :

a) Tegangan dari sumber tenaga yang masuk ke motor pembangkit rendah,sehingga tidak sanggup membangkitkan motor pembangkit  b) Arus yang masuk ke motor pembangkit beda phasanya, maka

diperlukan pengikuran arus yang masuk satu phasa atau tiga phasa sesuai dengan motor pembangkit.

c) Sekring pada circuit breaker putus/terbakar,apabila terjadi hal yang demikian,maka gantilah sekring tersebut dengan yang baru dan spesifikasi yang sama.

d) Tidak sempurnanya kontak-kontak pada switch atau saklar. e) Coil pada saklar terbakar

f) Tidak terjadi hubungan pada kontak limit switch g) Rem motor tidak berfungsi secara baik

2) Motor cepat panas

Ada tiga penyebab yang mengakibatkan motor penggerak menjadi cepat panas yaitu:

a) Perbedaan tegangan

 b) Periksa tegangan listrik yang masuk

c) Beban motor yang berlebihan; Dengan adanya beban yang berlebihan dari yang ditentukan akan dapat menimbulkan panas berlebihan pada yang berlebihan pada motor pengerak,untuk itu perlu diatur kembali beban agar sesuai dengan yang telah ditentukan.

(25)

B. BAGIAN ATAU KOMPONEN PERAWATAN

1. Kepala tetap

Pada mesin bubut adalah memegang kunci utama pada keberhasilan pekerjaan mengunakan mesin bubut. Kerusakan yang umum terjadi pada kepala tetap mesin bubut di antaranya adalah:

a) Putaran poros utama tersendat-sendat  b) Putaran poros utama terlalu berat

c) Suhu atau temperature pada kepala lepas terlalu tinggi d) Terjadinya suara yang bising pada kepala lepas

e) Tidak senter 2. Eretan

Kesalahan atau kerusakan yang sering timbul pada eretan adalah sebagai  berikut:

a) Eretan sangat berat meluncur pada mesin bubut.penyelesaianya lakukan  pemeriksaan baut-baut penyetel kerapatan eretan,apabila terlalu kuat

longarkan baut-baut tersebut.

 b) Hasil pekerjaan tidak rata.hal ini terjedi karena adanya ganguan pada pinion gear.usaha mengatasinya ialah dengan memperbaiki gigi pinion atau mengganti gigi pinion yang baru

c) Pemakanan pada benda kerja tidak rata pada waktu langkah otomatis atau  penyayatan otomatis.hal ini disebabkan oleh tidak senternya poros

trasportir.

d) Terlalu berat pada waktu pemotongan menyilang.kemungkinan ini disebabkan terlalu kuatnya pengikat baut untuk pemotongan menyilang. e) Tidak rata permukaan penyayatan menyilang (facing).hal ini kemungkinan

di sebabkan tidak tepatnya penyetelan baut-baut pengikat poros utuk  pemakanan.

f) Teralalu keras gerakan toolpost.hal ini disebabkan oleh gangguan  pemasangan pasak.

g) Kedudukan toolpost kurang teliti sehingga pemakanan kurang baik.

(26)

9. Kepala lepas

Kepala lepas mudah bergetar atau tidak setabil selama  pelaksanan pembubutan. Jika hal ini terjadi kemungkinan ialah kurang kuatnya  pengikat baut pengikat kepala lepas dengan meja atau rangka mesin

Kunci chak :

a) Pada kunci chak adalah bagian alat yang sangat penting, karena alat yang sering digunakan untuk membuka dan mengencangkan  pencekam, perawatan yang harus dilakukan adalah :

 b) Periksa bagian pengencang/ mulut pengunci terlihat aus atau tidak, jika terjadi haus maka pengencangan terjadi slip

c) Jika terjadi haus, perlu penambahan daging, dengan cara pengelasan listrik

d) Setelah dilas kemudian, fraislah ( Mesin Milling) pengunci hingga terbentuk persegi, ( segi empat )

(27)

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Keselamatan kerja dalam bekerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan pada saat melaksanakan suatu pekerjaan. Keselamatan kerja tersebut harus menyangkut aspek keselamatan kerja yang terkait dengan manusia (operator/pekerja), mesin, dan alat.Sehubungan dengan sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, harus diperhatikan instruksi-instruksi yang terkait dengan keselamatan kerja.

3.2.Saran

 Selalu membaca manual book mesin sebelum menggunakan mesin  Utamakan keselamatan kerja

 Hindari hal-hal potensial yang menyebabkan kecelakaan.

Lindungi lintasan meja dari hubungan langsung dengan listrik

 Selalu gunakan kaca mata pelindung

 Jangan menghentikan spindel dengan tangan

 Jangan biarkan kunci Chuck tetap menempel pada Chuck  Lakukan perawatan mesin bubut secara berkala.

(28)

Daftar pustaka: http://www.scribd.com/doc/62098732/Makalah-an-Perawatan-Mesin-Bubut http://yakinmajusentosabdg.blogspot.com/2011/09/turning-and-milling machine.html http://eko-m228.blogspot.com/2011/01/bagian-bagian-utama-mesin-bubut.html http://afiffauzy.blogspot.com/2012/04/sejarah-dari-mesin-bubut.html http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut http://doelmallik.blogspot.com/2013/03/mesin-dua-tak.html http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut http://indopanama.blogspot.com/2011/10/teknik-perawatan-mesin-bubut.html http://yakinmajusentosabdg.blogspot.com/2011/09/turning-and-milling machine.html http://www.scribd.com/doc/62098732/Makalah-an-Perawatan-Mesin-BUbut

Gambar

Gambar 2.7. Pahat Bubut

Referensi

Dokumen terkait

Mengenai peran dan upaya apa saja yang mesti dilakukan KUAdi wilayah Kota Banjarmasin dalam pencegahan perceraian dini di masyarakat, maka pemerintah melalui

Seperti yang dikatakan dalam buku Jones dan Olive (2007), bahwa dalam membangun sebuah karakter, riwayat hidup karakter diperlukan agar karakter tersebut tetap pada peran

Semua komposit sandwich dengan variasi skin 2,3 dan 4 lapis yang telah dibuat dan dilakukan pengujian bending semuanya mengalami kegagalan skin dan deformasi core

Suku Dayak merupakan salah satu suku yang terdapat di Kalimantan yang memiliki kebudayaan ”Telingaan Aruu” yang sangat khas. Tradisi tersebut merupakan tradisi yang diteruskan secara

pipet 1 mL larutan baku As 100 µg/mL ke dalam labu ukur 100 mL dan encerkan dengan air suling sampai tanda garis. Larutan baku ketiga ini memiliki konsentrasi 1 µg/mL As. n)

Di depan Presiden di acara tersebut saya mengemukakan tekad untuk mengajak swasta secara bersama-sama mengincar anggaran Rp 250 triliun setahun (sekali lagi:

kasus lainnya di negara tersebut. Jadi, tidak mengejutkan jika poin ini masih belum terealisasi  hingga sekarang.