Kolera
Kolera
Twinda Rarasati Twinda Rarasati 1010211042 1010211042Definisi
Definisi
•• Penyakit infeksi yang disebabkanPenyakit infeksi yang disebabkan VibrioVibrio
cholerae
cholerae dengan manifestasi diare disertaidengan manifestasi diare disertai muntah yang akut dan hebat akibat
muntah yang akut dan hebat akibat enter
enterotoksin yang dihasilkan otoksin yang dihasilkan oleh bakterioleh bakteri tersebut (Ilmu Penyakit Dalam)
Etiologi
Etiologi
Identifikasi
Identifikasi
•• Bentuk : Bentuk : Batang Batang pendek pendek bengkok bengkok (k(koma)oma) •• Susunan : BerkSusunan : Berkelompokelompok
•• Warna : Warna : MerahMerah •• Sifat Sifat : : Gram Gram
Klasifikasi
• Struktur biokimia – Klasik – El Tor • Parameter laboratorium – Inaba – OgawaTransmisi
• Daerah endemik : Air
• Epidemi yang besar penularannya : Makanan
yang terkontaminasi oleh tinja atau air yang mengandung mikroorganisme
Epidemiologi
• Penderita asimtomatik : simtomatik =
– Kolera Asiatika 4:1 – Kolera El Tor 10:1
• Fenomena gunung es
• Prevalensi kolera di daerah endemik pada
anak : dewasa = 10:1
• Prevalesi pada orang dewasa
♀
>♂
Manifestasi Klinis
• Masa inkubasi 16 – 72 jam.
• Gejala variatif. Asimtomatik
→
Dehidrasi • Khas:– Diare encer dan berlimpah tanpa mulas maupun
tenesmus; bertahan 5 hari tanpa diobati
– Tinja berwarna dan berbau feses → cairan putih
keruh (seperti cucian beras), tidak berbau busk
maupun amis, tapi “manis” menusuk →
– Cairan keluar berkali-kali dan dalam jumlah besar – Muntah timbul setelah diare dan tanpa didahului
mual
– Kejang otot dapat menyusul (fibrilasi atau
fasikulasi) maupun kejang klonik yang nyeri dan mengganggu.
• Akibat kehilangan cairan dan elektrolit serta
asidosis:
– Keadaan lunglai, tak berdaya namun kesadaran relatif baik. (Koma hanya saat-saat terakhir)
– 10% bayi & anak dapat dijumpai kejang sentral dan stupor ec. Hipoglikemia
– Tanda dehidrasi:
• Nadi cepat • Napas cepat,
• Suara serak seperti bebek (vox cholerica) • Turgor kulit menurun
• Mukosa mulut kering
• Perut skafoid tanpa ada steifung atau kontur usus • Suara peristaltik usus jarang
• Ujung jari keriput
Komposisi Elektrolit dalam Feses
Pasien Kolera
Natrium Kalium Klorida Bikarbonat
Dewasa 124 16 90 48
Tanda Gagal Sirkulasi
• Volume cairan menurun + viskositas darah
meningkat = kegagalan sirkulasi darah
• Tanda khas:
– Suhu tubuh rendah (34 – 24,5 ˚C)
– Frekuensi nadi cepat dengan isi yang kurang
hingga jadi cepat dan kecil (filiform)
– Denyut jantung cepat
– Suara jantung terdengar jauh dan kadang hanya
– TD menurun; tanda renjatan hipovolemik (hanya
terukur dengan palpasi)
– Warna kulit, bibir dan selaput mukosa serta kuku
ungu (sianosis perifer); pada perabaan terasa lembab
– Asidosis metabolik akibat kehilangan bikarbonat
dalam jumlah besar dan met. Anaerob akibat gagal sirkulasi
– Kussmaul breathing (cepat & dangkal hingga
Diagnosis
Klinis (Berat)
• Diare sekretorik
• Sering mulas diikuti dengan
muntah tanpa rasa mual
• Cairan feses = cucian air
beras
• Suhu badan normal atau
menurun
• Keadaan jadi buruk dengan
cepat
Bakteriologis
• Tinja segar
• Tanpa pewarnaan =
mikroorganisme berbentuk spiral dengan pola motilitas spt shooting star .
• Biakan = apus rectal dengan
media transport carry-blair atau pepton alkali atau
langsung pada TCBS, akan berikan hasil positif tinggi
Bakteri Penyebab Diare Sekretorik
• V. cholerae
• V. Cholerae non 0 group 1 • Escherichia coli
• Clostridium perfingens • Bacillus cereus
Penatalaksanaan
• Terapi simtomatik dan kausal secara simultan.
• Mencakup:
– Penggantian kehilangan cairan tubuh dengan segera dan cermat (rehidrasi)
• Rehidrasi
– Ringan: PO
– Berat : IV (infus)
• Rumatan
– Cairan konsentrasi garam rendah seperti: air minum biasa atau susu yang diencerkan, dan ASI untuk bayi dan anak-anak
– Koreksi gangguan elektrolit dan bikarbonat – Terapi anti mikrobial
Penyulit
• Dapat berakhir penyembuhan ad integrum (sehat
utuh) atau kematian.
• Penyulit biasanya ec keterlambatan pertolongan
atau pertolongan yang inadekuat.
– Uremia
– Asidosis yang tidak terkompensasi – ATN
– Abortus pada pasien hamil muda
– Iatrogenik; gagal jantung, reaksi infus seperti demam, nosokomial
Amebiasis
Twinda Rarasati 1010211042
Definisi
• Penyakit infeksi usus besar yang disebabkan
oleh parasit usus Entamoeba histolytica. (IPD
– UI)
• =Disentri ameba, enteritis ameba, kolitis
Epidemiologi
• Fekal oral; langsung (tangan) & tidak langsung
(makanan & air)
• Asal: tinja yang mengandung kista amuba dari
karier.
• Laju infeksi tinggi: tempat penapungan anak
cacat atau pengungsi dengan sanitasi yang buruk
• >> Negara berkembang di daerah tropis. (Faktor
kepadatan penduduk, higiene individu, sanitasi lingkungan hidup serta kondisi sosial ekonomi dan kultural yang menunjang)
• Negara beriklim tropis
→
>> strain patogendibanding negara maju beriklim sedang
negara maju asimtomatik; negara berkembang simtomatik
Etiologi
Patogenesis & Patofisiologi
• Trofozoit komensial berubah jadi patogen • Enzim fosfoglukomutase dan lisozim
• Kerusakan dan nekrosis jaringan dinding usus • Timbulkan perdarahan bila menembus lapisan • Bisa “metastasis”
Klasifikasi
• Berdasarkan berat ringannya gejala yang
timbul:
– Karier (cyst passer )
– Amebiasis intestinal ringan (disentri ameba
ringan)
– Amebiasis intestinal sedang – Disentri ameba berat
Manifestasi Klinis
• CYST PASSER
– Asimtomatis
– Ameba yang berada di dalam usus besar, tidak
mengadakan invasi ke dinding usus
• Amebiasis Intestinal Ringan (Disentri Ameba Ringan)
– Onset perlahan – Keluhan:
• Perut kembung
• Kadang nyeri perut ringan bersifat kejang • Diare ringan, 4-5 kali sehari
• Tinja berbau busuk, kadang bercampur darah dan lendir • Sedikit nyeri tekan di sigmoid
• Secara umum baik, tanpa atau disertai demam ringan (subfebril) • Kadang ada hepatomegali yang tidak atau ada sedikit nyeri tekan
• Amebiasis Intestinal Sedang
– Keluhan dan gejala lebih berat dibanding disentri
ringan tapi masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari
– Tinja disertai darah dan lendir
– Pasien mengeluh perut keram, demam dan lemah
badan
• Disentri Ameba Berat
– Keluhan dan GK lebih hebat lagi
– Diare disertai darah yang banyak, >15 kali sehari – Demam tinggi (40-40,5 C)
– Mual – Anemia
– Tidak dianjurkan dilakukan pemeriksaan
sigmoidoskopi karna dapat mengakibatkan perforasi usus
• Disentri Ameba Kronik
– Gejala menyerupai disentri ameba ringan
– Serangan diare disertai periode normal atau tanpa
gejala
– Berbulan-bulan sampai tahunan – Neurastenia
– Serangan terjadi karna kelelahan, demam atau
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
– Makroskopik
• Tinja berbau busuk, bercampur darah dan lendir
– Mikroskopik
• Tinja fresh
• Kadang diperlukan pemeriksaan berulang-ulang minimal 3
kali seminggu dan sebelum pasien mendapat pengobatan
• Tinja masih berbentuk: Trofozoit
• Tinja yang cair: Sediaan langsung ada kista berbentuk bulat,
berkilau seperti mutiara dengan badan-badan kromatoid yang berbentuk batang, dengan ujung tumpul, sedang inti tidak tampak.
Diagnosis Banding
• Disentri basilar • Kolitis ulserosa • Skistosomiasis
Komplikasi (Lokasi)
• Intestinal – Perdarahan usus – Perforasi usus – Ameboma – Intususepsi– Penyempitan usus (striktura) • Ekstraintestinal
– Amebiasis hati
– Amebiasis pleuropulmonal
– Abses Otak, Limpa dan Organ Lain. – Amebiasis kulit
Pengobatan
• Amebiasis Asimtomatik – Amebisid luminal • Diloksanit Furoat • Diyodohidroksiklin • Yodoklorohidroksiklin • Kabarson • Klefamid • Klorokuin difosfat • Metronidazol • Tinidazol • Ordinazol• Disentri Ameba Ringan-Sedang
– Metronidazol 3 x 750 mg sehari selama 5-10 hari – Tinidazol atau ornidazol = metronidazol
– + amebiasis luminal
• Disentri Ameba Berat
– +emetin
– Atau dihidroemetin IM.
• Amebiasis Ekstraintestinal dan Ameboma
Prognosis
• Umumnya baik tanpa komplikasi
• Bila ada komlipkasi amebiasis otak; kurang
Pencegahan
• Makanan, minuman dan keadaan lingkungan
hidup yang memenuhi syarat kesehatan
• Air minum masak dulu (kista binasa 50C
selama 5 menit)
• Jamban keluarga, isolasi dan pengobatan
Definisi
• Kolitis radang menular akut yang disebabkan
Epidemiologi
• >>> di negara berkembang
• Berhubungan dengan higienitas
Etiologi
• Shigella
• Mikrobiologi
Penularan
• Fecal oral
• Kontak langsung
• Makanan yang terkontaminasi
Manifestasi Klinis
• Masa inkubasi 1-2 hari
• Setelah itu ada serangan tiba-tiba – Sakit perut
– Demam: pada anak muda kurang lebih 40-41C
sehingga dapat sebabkan stimulus kejang generalisata – Diare cair
– Gejala disentri
– Pada penyakit ringan umumnya sembuh tanpa terapi spesifik dalam beberapa hari sampai satu minggu
– Sebagian besar membentuk Ab tapi tidak terlindungi dari infeksi berulang
Bentuk Klinis
• Berat/fulminan
– Ec S.dysentriae
– Berjangkit cepat, mendadak, berat
– Feses banyak seperti air, berlendir dan berdarah, bersifat basa – Muntah
– Dehidrasi
– Muka kebiruan – Ekstremitas dingin – Hemokonsentrasi
– Sakit perut bagian diri – Luka dan nyeri di anus
– Kadang terjadi prolaps (hemoroid) – Suhu badan tidak khas
– Nadi cepat lemah – Nyeri otot dan kejang
• Bentuk sedang
– Tinja terbentuk dan sedikit darah/lendir
• Bentuk ringan
– Gejala lebih ringan dari atas
• Bentuk menahun
– Ada serangan bentuk akut tapi menahun
– Pengobatan adekuat jarang sebabkan bentuk
Kelainan anatomis
• Keadaan akut dan fatal
– Mukosa usus hiperemis, lebam dan tebal, nekrosis
superfisial, ulkus
• Subakut
– Ulkus pada folikel limfoid
– Ulkus dangkal dan kecil di selaput lendir
– Lipatan transversum tepinya menebal dan ada infiltrat – Tidak ada ulkus bergaung
• Kronik
– Terbentuk selaput tebal hingga 1,5 cm hingga dinding usus
jadi kaku, tidak rata, lumen usus mengecil
DIagnosis
• Laboratorium
– Leukositosis neutrofilik sedang – Anemia
– Azotemia prarenalis – Asidosis hiperkloremik
• Endoskopi
– Mukosa hemoragik dan terlepas hingga bentuk ulserasi – Kadang tertutup eksudat
– Sebagian lesi di distal kolon dan secara progresif berkurang di
segmen proksimal
• Enzim immunoassay
– Untuk pasien yg terinfeksi tiper1 atau toksi E.coli
• Sigmoideskopi
Diagnosis Banding
• Radang kolon oleh kuman enterohemoragik
dan enteroinvasif
Komplikasi
• HUS • Artritis • Stenosis • Neuritis perifer • Toksis megakolon• Bisul dan megakolon • Perforasi