BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Pengendalian hama dan penyakit secara konvensional pada tanaman dengan Pengendalian hama dan penyakit secara konvensional pada tanaman dengan menggunakan pestisida kimia saat ini sudah tidak merupakan solusi bijak lagi, hal ini menggunakan pestisida kimia saat ini sudah tidak merupakan solusi bijak lagi, hal ini terkait dengan berbagai dampak negatif, berupa residu bahan kimia pada lingkungan terkait dengan berbagai dampak negatif, berupa residu bahan kimia pada lingkungan yang dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air serta residu tersebut juga akan yang dapat menimbulkan pencemaran tanah dan air serta residu tersebut juga akan terdapat pada hasil panen pada
terdapat pada hasil panen pada tanaman pangan.tanaman pangan.
Pengendalian hama terpadu (PHT) telah banyak dikembangkan dalam Pengendalian hama terpadu (PHT) telah banyak dikembangkan dalam intensifikasi pertanian, guna mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida intensifikasi pertanian, guna mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida kimia. Salah satu komponen PHT yaitu dengan teknik pengendalian hayati. kimia. Salah satu komponen PHT yaitu dengan teknik pengendalian hayati. Pengendalian hayati yaitu pengendalian hama secara biologi yang memanfaatkan Pengendalian hayati yaitu pengendalian hama secara biologi yang memanfaatkan agen pengendali hayati (musuh alaminya) baik itu predator, parasitoid dan patogen. agen pengendali hayati (musuh alaminya) baik itu predator, parasitoid dan patogen. Namun
Namun di di makalah makalah hanya hanya akan akan dibahas dibahas tentang tentang pengendalian pengendalian hayati hayati dengandengan menggunakan predator dan parasitoid.
menggunakan predator dan parasitoid.
1.2
1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah Predator
Predator 1.
1. Apa pengertian predator?Apa pengertian predator? 2.
2. Bagaimana ciriBagaimana ciri – – ciri predator? ciri predator? 3.
3. OrdoOrdo – – ordo serangga yang bertindak sebagai predator? ordo serangga yang bertindak sebagai predator?
Parasitoid Parasitoid 1.
1. Apa pengertian parasitoid?Apa pengertian parasitoid? 2.
2. Bagaimana siklus hidup dan sistem navigasi parasitoid?Bagaimana siklus hidup dan sistem navigasi parasitoid? 3.
3. Bagaimana jenisBagaimana jenis – – jenis parasitoid? jenis parasitoid? 4.
4. Bagaimana penggolongan parasitoid berdasarkan fase tumbuh?Bagaimana penggolongan parasitoid berdasarkan fase tumbuh? 1.3
1.3 TujuanTujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian predator, Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian predator, ciri-ciri dan ordo serangga yang bertindak sebagai predator. Untuk mengetahui ciri-ciri dan ordo serangga yang bertindak sebagai predator. Untuk mengetahui pengertian
BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN 2.1 Predator 2.1 Predator 2.1.1 Pengertian Predator 2.1.1 Pengertian Predator
Predator adalah binatang atau serangga yang memangsa binatang atau Predator adalah binatang atau serangga yang memangsa binatang atau serangga lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
serangga lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Predator menpunyai bentukPredator menpunyai bentuk yang sangat mudah dilihat kendatipun kerap kali atau ada beberapa yang masih yang sangat mudah dilihat kendatipun kerap kali atau ada beberapa yang masih sulit dibedakan dengan hama yang banyak terdapat disekitar tanaman.
sulit dibedakan dengan hama yang banyak terdapat disekitar tanaman.
Predator cenderung merupakan pemangsa yang umum dan sering juga Predator cenderung merupakan pemangsa yang umum dan sering juga menyerang spesies serangga berguna lainnya. Hal ini dapat terjadi terutama bila menyerang spesies serangga berguna lainnya. Hal ini dapat terjadi terutama bila jumlah
jumlah makanan makanan yang yang tersedia tersedia terbatas. terbatas. Namun Namun pada pada umumnya umumnya predator predator akanakan memakan jenis serangga yang paling melimpah dijumpai pada pertanaman seperti memakan jenis serangga yang paling melimpah dijumpai pada pertanaman seperti seranggaserangga hama tanaman. Perlu disadari bahwa serangga hama dalam seranggaserangga hama tanaman. Perlu disadari bahwa serangga hama dalam jumlah
jumlah tertentu, tertentu, selama selama tidak tidak merugikan merugikan secara secara ekonomis ekonomis adalah adalah baik baik untukuntuk memelihara adanya populasi predator, sehingga dapat mencegah terjadinya memelihara adanya populasi predator, sehingga dapat mencegah terjadinya ledakan hama yang menimbulkan kerusakan.
ledakan hama yang menimbulkan kerusakan. 2.1.2 Ciri
2.1.2 Ciri
–
–
Ciri Predator Ciri PredatorMenurut Price (1984) yang mengatakan bahwa ada beberapa ciri
Menurut Price (1984) yang mengatakan bahwa ada beberapa ciri
–
–
ciri ciri predator antara lain yaitu:predator antara lain yaitu: 1.
1. Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya (telur,Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya (telur, larva, nimfa, pupa dan imago).
larva, nimfa, pupa dan imago). 2.
2. Predator membunuh dengan cara memakan atau menhisap mangsanyaPredator membunuh dengan cara memakan atau menhisap mangsanya dengan cepat.
dengan cepat. 3.
3. Seekor predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selamaSeekor predator memerlukan dan memakan banyak mangsa selama hidupnya.
hidupnya. 4.
4. Predator membunuh mangsa untuk dirinya sendiri.Predator membunuh mangsa untuk dirinya sendiri. 5.
5. Kebanyakan predator bersifat kemifor, baik pada saat pradewasa maupunKebanyakan predator bersifat kemifor, baik pada saat pradewasa maupun sesudah dewasa dan memakan jenis mangsa
sesudah dewasa dan memakan jenis mangsa yang sama atau beberapa jenisyang sama atau beberapa jenis mangsa.
6.
6. Predator memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan tubuhPredator memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan tubuh mangsanya.
mangsanya. 7.
7. Dari segi perilaku makannya, ada predator yang menguyah semua bagianDari segi perilaku makannya, ada predator yang menguyah semua bagian tubuh mangsanya, misalnya Coccinelidae dan Carabidae(Coleoptera). tubuh mangsanya, misalnya Coccinelidae dan Carabidae(Coleoptera). Selain itu, ada predator yang menusuk mangsanya dengan mulutnya yang Selain itu, ada predator yang menusuk mangsanya dengan mulutnya yang berbentuk
berbentuk jarum, jarum, kemudian kemudian mengisap mengisap cairan cairan tubuh tubuh mangsanya, mangsanya, sepertiseperti predator dari famili Reduviidae (Hemiptera).
predator dari famili Reduviidae (Hemiptera). 8.
8. Metamorfosis predator ada yang sempurna ada juga yang tidak sempurnaMetamorfosis predator ada yang sempurna ada juga yang tidak sempurna 9.
9. Predator ada yang monofag, oligofag dan polifag. Ada juga yang bersifatPredator ada yang monofag, oligofag dan polifag. Ada juga yang bersifat omnifor, yaitu sebagai pemakan bagian dari tanaman.
omnifor, yaitu sebagai pemakan bagian dari tanaman. 2.1.3 Ordo
2.1.3 Ordo
–
–
Ordo yang Bertindak sebagai Predator Ordo yang Bertindak sebagai PredatorMenurut Untung (1993) yang menyatakan bahwa hampir semua ordo Menurut Untung (1993) yang menyatakan bahwa hampir semua ordo serangga memiliki jenis yang menjadi predator, tetapi selama ini ada beberapa serangga memiliki jenis yang menjadi predator, tetapi selama ini ada beberapa ordo yang anggotanya merupakan predator yang digunakan dalam pengendalian ordo yang anggotanya merupakan predator yang digunakan dalam pengendalian hayati. Ordo
hayati. Ordo
–
–
ordo tersebut yaitu : ordo tersebut yaitu : 1.1. Coleoptera, misalnyaColeoptera, misalnya Colpodes rufitarsisColpodes rufitarsis dan dan C. SapyrinusC. Sapyrinus (famili (famili Carabidae) sebagai predator ulat penggulung daun
Carabidae) sebagai predator ulat penggulung daun Palagium Palagium dp.dp. Harmonia
Harmonia actamaculataactamaculata (famili Coccinellidae) sebagai preador kutu (famili Coccinellidae) sebagai preador kutu Jassidae dan Aphididae.
Jassidae dan Aphididae. 2.
2. Orthoptera, misalnyaOrthoptera, misalnya Conocephalus longipennisConocephalus longipennis (famili Tettigonidae) (famili Tettigonidae) sebagai predator telur dan larva penggerek batang padi dan walang sangit. sebagai predator telur dan larva penggerek batang padi dan walang sangit. 3.
3. Diptera, misalnyaDiptera, misalnya Philodicus Philodicus javanusjavanus dan dan Ommatius conopsoidesOmmatius conopsoides (famili (famili Asilidae)
Asilidae) sebagai sebagai predator predator serangga serangga lain.lain. Syrpus serrariusSyrpus serrarius (famili(famili Syrpidae) sebagai predator berbgai jenis apids.
Syrpidae) sebagai predator berbgai jenis apids. 4.
4. Odonata, misalnyaOdonata, misalnya Agriocnemis Agriocnemis femina ffemina feminaemina dan dan Agriocnemis pygmaea Agriocnemis pygmaea (famili Coenagrionidae) sebagai predator wereng coklat dan ngengat hama (famili Coenagrionidae) sebagai predator wereng coklat dan ngengat hama putih
putih palsu.palsu. Anax Anax juniusjunius (famili Aeshnidae) sebagai predator beberapa (famili Aeshnidae) sebagai predator beberapa jenis ngengat.
5.
5. Hemiptera, misalnyaHemiptera, misalnya Cyrtorhinus lividipennisCyrtorhinus lividipennis (famili Miridae) sebagai (famili Miridae) sebagai predator
predator telur telur dan dan nimfa nimfa wereng wereng coklat coklat dan dan wereng wereng hijau. hijau. MesoveliaMesovelia vittigera
vittigera (famili Mesoveliidae) sebagai predator larva penggerek batang (famili Mesoveliidae) sebagai predator larva penggerek batang padi dan wereng yang jatuh di p
padi dan wereng yang jatuh di permukaan air.ermukaan air. 6.
6. Neuroptera, Neuroptera, misalnyamisalnya ChyysopaChyysopa sp.(famili Chrysopadae) sebagai predator sp.(famili Chrysopadae) sebagai predator berbagai hama khususnya
berbagai hama khususnya Apids Apids sp.sp. 7.
7. Hymenoptera, misalnyaHymenoptera, misalnya Oecophylla smaragdinaOecophylla smaragdina (famili Forma (famili Forma
–
–
cidae) cidae) sebagai predator hama tanaman jeruk.sebagai predator hama tanaman jeruk. 2.2 Parasitoid
2.2 Parasitoid
2.2.1 Pengertian Parasitoid 2.2.1 Pengertian Parasitoid
Parasitoid adalah serangga yang bersifat sebagai parasit pada serangga atau Parasitoid adalah serangga yang bersifat sebagai parasit pada serangga atau binatang
binatang Arthropoda Arthropoda yang yang lain. lain. Parasitoid Parasitoid berifat berifat parasitik parasitik pada pada fasefase pradewasanya
pradewasanya (larva) (larva) sedangkan sedangkan pada pada fase fase dewasanya dewasanya mereka mereka hiduo hiduo bebas bebas dandan tidak terikat pada inangnya.
tidak terikat pada inangnya.
Umumnya parasitoid dapat membunuh inangnya meskipun ada inang yang Umumnya parasitoid dapat membunuh inangnya meskipun ada inang yang mampu melengkapi siklus hidupnya sebelum mati. Parasitoid dapat menyerang mampu melengkapi siklus hidupnya sebelum mati. Parasitoid dapat menyerang inang pada ssetiap instar serangga, meskipun instar dewasa yang paling jarang inang pada ssetiap instar serangga, meskipun instar dewasa yang paling jarang terparasit. Fase inang yang diserang umumnya adalah telur dan larva, beberapa terparasit. Fase inang yang diserang umumnya adalah telur dan larva, beberapa parasitoid menyerang pupa dan sang
parasitoid menyerang pupa dan sangat jarang menyerang imago.at jarang menyerang imago. Parasitoid memiliki ciri
Parasitoid memiliki ciri
–
–
ciri sebagai berikut: ciri sebagai berikut: 1.1. Kebanyakan parasitoid bersifat monofag (memilih inang spesifik), akanKebanyakan parasitoid bersifat monofag (memilih inang spesifik), akan tetapi ada juga yang oligofag.
tetapi ada juga yang oligofag. 2.
2. Parasitoid memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan denganParasitoid memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dibandingkan dengan inangnya.
inangnya. 3.
3. Inang parasitoid adalah serangga juga.Inang parasitoid adalah serangga juga. 4.
4. Parasitoid hanya berkembang pada satu inang dalam siklus hidupnya.Parasitoid hanya berkembang pada satu inang dalam siklus hidupnya. 5.
5. Parasitoid dewasa tidak lagi melakukan aktivitas parasitoid.Parasitoid dewasa tidak lagi melakukan aktivitas parasitoid. 6.
2.2.2
2.2.2 Siklus Hidup dan Sistem Navigasi ParasitoidSiklus Hidup dan Sistem Navigasi Parasitoid
Siklus hidup pada parasitoid dapat terbagi menjadi empat tahap yaitu, telur, Siklus hidup pada parasitoid dapat terbagi menjadi empat tahap yaitu, telur, larva, pupa dan imago atau dengan kata lain termasuk serangga dengan larva, pupa dan imago atau dengan kata lain termasuk serangga dengan perkembangan holometabola.
perkembangan holometabola.
Proses penemuan inang oleh parasitoid merupakan sebuah proses yang Proses penemuan inang oleh parasitoid merupakan sebuah proses yang sangat kompleks, dimana proses itu perbedaannya tergantung pada jarak inang. sangat kompleks, dimana proses itu perbedaannya tergantung pada jarak inang. Hal itu merupkan proses yang dilakukan oleh parasitoid betina sebelum Hal itu merupkan proses yang dilakukan oleh parasitoid betina sebelum meletakkan telurnya pada inang. Parasitoid betina dalam meletakkan telur pada meletakkan telurnya pada inang. Parasitoid betina dalam meletakkan telur pada permukaan
permukaan kulit kulit inang inang atau atau dengan dengan tusukan tusukan ovipositornya ovipositornya telur telur langsunglangsung dimasukkan dalam tubuh inang. Larva yang keluar dari telur menghisap cairan dimasukkan dalam tubuh inang. Larva yang keluar dari telur menghisap cairan inangnya dan menyelesaikan perkembangannya dapat dari luar tubuh inang inangnya dan menyelesaikan perkembangannya dapat dari luar tubuh inang (sebagai ektoparasitoid) dan sebagian besar di dalam tubuh inang (Sebagai (sebagai ektoparasitoid) dan sebagian besar di dalam tubuh inang (Sebagai endoparasitoid).
endoparasitoid).
Proses perilaku pencarian inang pada parasitoid dapat di kategorikan Proses perilaku pencarian inang pada parasitoid dapat di kategorikan menjadi dua, yaitu penemuan habitat inang (
menjadi dua, yaitu penemuan habitat inang (host habitat rangehost habitat range), dimana), dimana merupakan proses pencarian habitat inang dan
merupakan proses pencarian habitat inang dan host locationhost location yang merupakan yang merupakan proses
proses pencarian pencarian inang inang dalam dalam habitat habitat inang (inang (Van Van Alphen dan Alphen dan Jervis, Jervis, 1996 dalam1996 dalam Purnomo, 2010).
Proses penemuan inang pada jarak yang panjang selalu di tentukan secara Proses penemuan inang pada jarak yang panjang selalu di tentukan secara kimiawi, berupa
kimiawi, berupa kairomonkairomon atau atau synomon synomon yang secara umum berasal dari: yang secara umum berasal dari: 1.
1. Di produksi oleh inang itu sendiri, yang berupa kotoran inang, selamaDi produksi oleh inang itu sendiri, yang berupa kotoran inang, selama ganti kulit, selama proses makan dan
ganti kulit, selama proses makan dan feromon agregasi, feromon agregasi, atauatau kairomon. kairomon. 2.
2. Tanaman dimana inang menyerang berupaTanaman dimana inang menyerang berupa synomon synomon untuk parasitoid. untuk parasitoid. 3.
3. Berasal dari interaksi inang dan tanaman inang seperti kerusakan selamaBerasal dari interaksi inang dan tanaman inang seperti kerusakan selama proses makan inang, yang berupa
proses makan inang, yang berupa synomon synomon pada parasitoid. pada parasitoid.
Senyawa kimia sangat menentukan dapat tidaknya parasitoid mengidentifikasi Senyawa kimia sangat menentukan dapat tidaknya parasitoid mengidentifikasi arah dimana inang berada. Senyawa kimia yang di produksi oleh inang mungkin arah dimana inang berada. Senyawa kimia yang di produksi oleh inang mungkin merupakan feromon sex atau senyawa kimia yang di produksi ketika proses merupakan feromon sex atau senyawa kimia yang di produksi ketika proses makan atau perkembangan inang.
makan atau perkembangan inang.
Proses penemuan inang dalam jarak pendek oleh parasitoid sangat di Proses penemuan inang dalam jarak pendek oleh parasitoid sangat di tentukan oleh senyawa kimia tertentu yang memberitahukan kepada parasitoid itu tentukan oleh senyawa kimia tertentu yang memberitahukan kepada parasitoid itu bahwa inangnya sudah
bahwa inangnya sudah dekat, yang dekat, yang membuat parasitoid membuat parasitoid semakin mengidentifikasisemakin mengidentifikasi pencariannya
pencariannya pada pada area area tertentu. tertentu. Senyawa Senyawa kimia kimia ini ini sering sering dinamakan dinamakan arrestansarrestans yang berupa senyawa kimia yang kurang mudah menguap dibandingkan senyawa yang berupa senyawa kimia yang kurang mudah menguap dibandingkan senyawa attractans. Senyawa ini sering di produksi inang ketika dalam proses makan atau attractans. Senyawa ini sering di produksi inang ketika dalam proses makan atau peletakkan telur.
peletakkan telur.
Ketika inang ditemukan, beberapa senyawa kimia dan tanda
Ketika inang ditemukan, beberapa senyawa kimia dan tanda
–
–
tanda fisik tanda fisik akan memacu parasitoid untuk meletakkan telurnya, di sebut oviposisi. Telur akan memacu parasitoid untuk meletakkan telurnya, di sebut oviposisi. Telur dapat diletakkan dalam hitungan detik seperti pada Ichneumonid yang menyerang dapat diletakkan dalam hitungan detik seperti pada Ichneumonid yang menyerang larva Lepidoptera atau juga bisa memburuhkan waktu beberapa jam.larva Lepidoptera atau juga bisa memburuhkan waktu beberapa jam. 2.2.3 Jenis
2.2.3 Jenis
–
–
Jenis Parasitoid Jenis ParasitoidBerdasarkan posisi makan parasitoid digolongkan menjadi dua golongan Berdasarkan posisi makan parasitoid digolongkan menjadi dua golongan yaitu:
yaitu: 1.
1. Ektoparasitoid adalah parasitoid yang seluruh siklus hidupnya ada diluarEktoparasitoid adalah parasitoid yang seluruh siklus hidupnya ada diluar tubuh inang (dengan menempel pada tubuh inang). Misalnya tubuh inang (dengan menempel pada tubuh inang). Misalnya Campsomeris
Campsomeris spp. (Hymenoptera, Scoliidae) yang menyerang larva spp. (Hymenoptera, Scoliidae) yang menyerang larva Exopholis
2.
2. Endoparasitoid adalah parasitoid yang berkembang dalam tubuh unangEndoparasitoid adalah parasitoid yang berkembang dalam tubuh unang dan sebagian besar fase hidupnya ada didalam tubuh inangnya. Misalnya dan sebagian besar fase hidupnya ada didalam tubuh inangnya. Misalnya Trichogramma sp. (Hymenoptera, Trichogrammadae) sabagai parasit telur Trichogramma sp. (Hymenoptera, Trichogrammadae) sabagai parasit telur penggerek
penggerek batabg batabg tebu tebu dan dan padi. padi. Opius Opius sp. sp. (Hymenoptera, (Hymenoptera, BraconidaeBraconidae yang memparasit larva lalat padi (Whorl manggot) (Jumair, 2000).
yang memparasit larva lalat padi (Whorl manggot) (Jumair, 2000).
Pembagian kategori parasitoid terus berkembang hingga sampai pada Pembagian kategori parasitoid terus berkembang hingga sampai pada kemampuan parasitoid itu mempengaruhi fisiologi inangnya. Spesies parasitoid kemampuan parasitoid itu mempengaruhi fisiologi inangnya. Spesies parasitoid seperti Braconidae endoparasitoid yang hidup dalam tubuh inangnya yang masih seperti Braconidae endoparasitoid yang hidup dalam tubuh inangnya yang masih hidup, aktif bergerak dan mendapatkan keuntungan untuk terus hidup dan makan hidup, aktif bergerak dan mendapatkan keuntungan untuk terus hidup dan makan pada inangnya se
pada inangnya sering disebut ring disebut sebagaisebagai koinobiont.koinobiont. Ektoparasitoid yang membunuh Ektoparasitoid yang membunuh inangnya dulu sebelum meletakkan telur dan berkembang pada atau di dalam inangnya dulu sebelum meletakkan telur dan berkembang pada atau di dalam inang yang sudah mati atau paralisis di kenal sebagai
inang yang sudah mati atau paralisis di kenal sebagai idiobiont idiobiont (Purnomo, 2010). (Purnomo, 2010). 2.2.4
2.2.4 Penggolongan Parasitoid Berdasarkan Fase TuPenggolongan Parasitoid Berdasarkan Fase Tumbuhmbuh
Parasitoid juga dapat digolongkan berdasarkan fase tumbuh inang yang Parasitoid juga dapat digolongkan berdasarkan fase tumbuh inang yang diserangnya, yaitu parasitoid telur, parasitoid larva, parasitoid telur
diserangnya, yaitu parasitoid telur, parasitoid larva, parasitoid telur
–
–
larva, larva, parasitoid larvaparasitoid larva
–
–
pupa, parasitoid pupa, dan parasitoid imago. pupa, parasitoid pupa, dan parasitoid imago. 1.1. Parasitoid telur adalah parasitoid yang menyerang inang pda fase telur danParasitoid telur adalah parasitoid yang menyerang inang pda fase telur dan bersifat
bersifat endoparasitoid. endoparasitoid. Misalnya Misalnya Anagrus Anagrus optabilis optabilis (Hymenoptera,(Hymenoptera, Mymaridae) merupakan parasitoid telur wereng coklat dan wereng Mymaridae) merupakan parasitoid telur wereng coklat dan wereng lainnya.
lainnya. 2.
2. Parasitoid larva adalah parasitoid yang menyerang inang yang berada padaParasitoid larva adalah parasitoid yang menyerang inang yang berada pada fase larva atau ulat. Misalnya
fase larva atau ulat. Misalnya Apanteles Apanteles erionotaeerionotae (Hymenoptera, (Hymenoptera, Braconidae) yang menyerang larva penggulung daun pisang,
Braconidae) yang menyerang larva penggulung daun pisang, Erionata Erionata thrax
thrax,, Itoplectis Itoplectis narangaenarangae (Hymenoptera, Ichneumonidae) yang (Hymenoptera, Ichneumonidae) yang merupakan parasit pada larva penggulung daun, ulat jengkal hijau, ulat merupakan parasit pada larva penggulung daun, ulat jengkal hijau, ulat bulu,
bulu, ulat ulat penggerek penggerek batang batang padi padi bergaris bergaris dan dan penggerek penggerek batang batang padipadi merah jambu.
3.
3. Parasitoid telurParasitoid telur
–
–
larva adalah parasitoid yang berkembang mulai dalam larva adalah parasitoid yang berkembang mulai dalam bentukbentuk telur telur hingga hingga larva. larva. MisalnyaMisalnya Chelonus sp.Chelonus sp. (Hymenoptera, (Hymenoptera, Braconidae) yang meyerang penggerek mayang kelapa.
Braconidae) yang meyerang penggerek mayang kelapa. 4.
4. Parasitoid larvaParasitoid larva
–
–
pupa adalah parasitoid yang berkembang mulai inang pupa adalah parasitoid yang berkembang mulai inang dalam bentuk larva sampai menjadi pupa. Misalnyadalam bentuk larva sampai menjadi pupa. Misalnya TetrestichusTetrestichus brontispae
brontispae (Hymenoptera, Eulopidae) yang menyerang Brontispa. (Hymenoptera, Eulopidae) yang menyerang Brontispa. Parasitoid ini lebih menyukai larva instar terakhir yang akan menjadi Parasitoid ini lebih menyukai larva instar terakhir yang akan menjadi pupa.
pupa. Trichomma onaphalocrosisTrichomma onaphalocrosis (Hymenoptera, Icneumonidae) yang (Hymenoptera, Icneumonidae) yang menyerang larva tua dari penggulung daun padi. Parasitoid ini meletakkan menyerang larva tua dari penggulung daun padi. Parasitoid ini meletakkan telur pada tiap larva penggulung daun padi yang di jumpai. Satu larva telur pada tiap larva penggulung daun padi yang di jumpai. Satu larva parasitoid
parasitoid ini ini berkembang berkembang dan dan berkepompong berkepompong di di lahan lahan inangnya,inangnya, kemudian muncul dari ujung kepala kepompong (pupa) penggulung daun kemudian muncul dari ujung kepala kepompong (pupa) penggulung daun padi.
padi. 5.
5. Parasitoid pupa adalah parasitoid yang menyerang inang pada faseParasitoid pupa adalah parasitoid yang menyerang inang pada fase kepompong (pupa). Misalnya
kepompong (pupa). Misalnya Opius spOpius sp (Hymenoptera, Braconidae) yang (Hymenoptera, Braconidae) yang menyerang kepompong lalat buah. Brachymeria euploeae yang menyerang kepompong lalat buah. Brachymeria euploeae yang memparasit kepompong
memparasit kepompong Hidari, Erionata, dan Pl Hidari, Erionata, dan Plusia.usia. 6.
6. Parasitoid imago adalah parasitoid yang menyerang serangga dewasa.Parasitoid imago adalah parasitoid yang menyerang serangga dewasa. Misalnya
Misalnya Comperiella unifasciataComperiella unifasciata (Hymenoptera, Encyrtidae) yang (Hymenoptera, Encyrtidae) yang memparasit Aspidiotus regidus.
memparasit Aspidiotus regidus. Aphytis Aphytis chrysomphalichrysomphali (Hymenoptera, (Hymenoptera, Aphelinidae) yang menyerang
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
berikut: 1.
1. Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya (telur,Predator dapat memangsa semua tingkat perkembangan mangsanya (telur, larva, nimfa, pupa dan imago).
larva, nimfa, pupa dan imago). 2.
2. OrdoOrdo
–
–
ordo yang bertindak sebagai predator yaitu terdiri dari ordo ordo yang bertindak sebagai predator yaitu terdiri dari ordo Coleoptera, Orthoptera, Diptera, Odonata, Hemiptera, Neuroptera, dan Coleoptera, Orthoptera, Diptera, Odonata, Hemiptera, Neuroptera, dan Hymenoptera.Hymenoptera. 3.
3. Parasitoid digolongkan menjadi dua golongan yaitu ektoparasitoid danParasitoid digolongkan menjadi dua golongan yaitu ektoparasitoid dan endoprasitoid
endoprasitoid 4.
4. Parasitoid juga dapat digolongkan berdasarkan fase tumbuh inang yangParasitoid juga dapat digolongkan berdasarkan fase tumbuh inang yang diserangnya, yaitu parasitoid telur, parasitoid larva, parasitoid telur diserangnya, yaitu parasitoid telur, parasitoid larva, parasitoid telur
–
–
larva, parasitoid larvalarva, parasitoid larva
–
–
pupa, parasitoid pupa, dan parasitoid imago. pupa, parasitoid pupa, dan parasitoid imago.3.2 Saran 3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA Jumar. 2000.
Jumar. 2000. Entomologi Pertanian Entomologi Pertanian. PT Rineka Cipta. Jakarta. PT Rineka Cipta. Jakarta
Price, P. W. 1984. Insect Ecology. John Wiley And Sons. New York. Toronto. Price, P. W. 1984. Insect Ecology. John Wiley And Sons. New York. Toronto.
Singapura. Singapura.
Untung, K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Gadjah Mada University. Untung, K. 1993. Konsep Pengendalian Hama Terpadu. Gadjah Mada University.
Yogyakarta Yogyakarta