• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tutorial Hidranensefali (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tutorial Hidranensefali (2)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Bagian

Bagian Ilmu Ilmu Penyakit Penyakit Anak Anak Tutorial Klinik Tutorial Klinik PerinatologiPerinatologi Fakultas Kedokteran Umum

Fakultas Kedokteran Umum Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman

Bayi Cukup Bulan dengan Hidranensefali

Bayi Cukup Bulan dengan Hidranensefali

Disusun Oleh :

Disusun Oleh :

Famela Asditaliana

Famela Asditaliana

Marini Tandarto

Marini Tandarto

Pembimbing :

Pembimbing :

dr. Sukartini, Sp.A

dr. Sukartini, Sp.A

Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik

Bagian Ilmu Kesehatan Anak Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda Samarinda

2016 2016

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin  besar

 besar bagian bagian dari dari belahan belahan otak otak dan dan corpus corpus striatum striatum digantikan digantikan oleh oleh cairancairan cerebrospinal dan jaringan glial.

cerebrospinal dan jaringan glial. Hydranencephaly adalah nekrosis masif hemisferHydranencephaly adalah nekrosis masif hemisfer otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur  bilateral

 bilateral kista, kista, biasanya biasanya jarang jarang mengenai mengenai basal basal ganglia, ganglia, brainstem, brainstem, dan dan cerebellum.cerebellum. Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, penyakit ini dapat terjadi Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, penyakit ini dapat terjadi sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya.

iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya.

Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang  paling

 paling parah parah dari dari kehancuran kehancuran korteks korteks serebral serebral bilateral. bilateral. Hydranencephaly Hydranencephaly terjaditerjadi setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan. trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan.

Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses  perkembangan

 perkembangan yang yang kurang kurang destruktif destruktif pada pada otak), otak), hidrosefalus hidrosefalus berat berat (cerebrospinal(cerebrospinal kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali  perkembangan neurologis).

 perkembangan neurologis).

Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya  bersifat

 bersifat simptomatik simptomatik dan dan suportif. suportif. Prognosis Prognosis untuk untuk anak-anak anak-anak dengandengan hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun  pertama kehidupan.

(3)

BAB II

STATUS PASIEN

Identitas Pasien

 Nama : By. Ny.DM

Usia : 1 hari

Usia Gestasi : 42-44 minggu Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal Lahir : 14 Maret 2016

Anak ke : I

Kamar : Ruang bayi

Identitas Orang Tua

 Nama Ayah : Tn. M.S

Usia : 23 tahun

Alamat : Jl. Raya RT. 20, Muara Kaman Pekerjaan : Wiraswasta

Pendidikan Terakhir : SMP

Suku : Kutai

 Nama Ibu : Ny. DM

Usia : 22 tahun

Alamat : Jl. Raya RT. 20, Muara Kaman Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan Terakhir : SD

Suku : Kutai

MRS : 14 Maret 2016

(4)

Keluhan Utama : Kepala bayi Besar

Riwayat Penyakit Sekarang : Bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 42-44 minggu) secara Secsio secaria atas indikasi post matur, letak sunsang dan Hidrosefalus dengan apgar score 7/9. Saat lahir bayi langsung menangis dengan tubuh kemerahan dan disertai kepala besar.

Riwayat Kehamilan Sekarang

Ibu mengaku jarang memeriksakan kehamilannya. Menurut pengakuan ibu, hal ini dikarenakan jarak rumahnya dengan pelayanan kesehatan cukup jauh. Pada  bulan Febuari, ibu tidak juga merasakan tanda-tanda persalinan. Ibu lalu kontrol ke  bidan. Disana menurut pengakuan ibu, bidan mengalami kesulitan dalam menentukan  posisi bayi. Pasien lalu di rujuk untuk di USG. Dari hasil USG di dapatkan bayi hidrosefalus. Ibu lalu disuruh pulang dan diminta kontrol lagi 1 minggu kemudian, namun Ibu tidak kontrol. Tanggal 5 maret 2016, ibu dirujuk ke IGD dengan IUFD, namun setelah diperiksa di IGD, kondisi janin baik. Ibu lalu dipulangkan dan di suruh kontrol seminggu kmudian. Setelah kontrol, pasien lalu direncanakan untuk di operasi. Ibu menyangkal adanya penyakit selama kehamilan,

Riwayat Persalinan Sekarang

Bayi lahir 14 Maret 2016 dari ibu G2P1A1, 22 tahun, usia kehamilan 42-44 minggu secara sectio secaria di rumah sakit Abdul Wahab Sjahrani Samarinda. Bayi lahir pada pukul 13.08 WITA dengan berat 3100 gram, panjang 47 cm, jenis kelamin Laki-laki, bayi menangis setelah di resusitasi, apgar score 7/9.

Resume Persalinan

Usia kehamilan : 42-44 minggu Letak bayi : Presentasi bokong Ketuban pecah : Tidak

(5)

Jenis persalinan : sectio secaria. Apgar Score : 7/9

Riwayat Menstruasi

 Menarche : 12 tahun

 Siklus haid : 28 hari/ teratur

 Lama haid : 5-7 hari

 Jumlah darah haid : 2-3 kali ganti pembalut

 Hari pertama haid terakhir : Pertengahan - Akhir Maret

 Taksiran persalinan : Akhir Desember

Riwayat Kelahiran yang Lalu Tahun Lahir JK BBL Keadaan Anak Komplikasi Persalinan Penyakit Waktu Hamil Persalinan 2014 Abortus - - Spontan (bidan) 2016 L 3100gr Hidup - - SC (Sp. OG) Kontrasepsi

Tidak pernah menggunakan kontrasepsi

PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR Riwayat Persalinan Sekarang

 Paritas : P1A1

 Lahir di : rumah sakit

 ditolong oleh : dr. Sp.OG

 Berapa bulan dalam kandungan : 42-44 minggu

(6)

 Air ketuban : jernih

NILAI APGAR

Apgar Score 1 menit 5 menit

Detak Jantung 2 2 Pernafasan 2 2 Warna Kulit 1 1 Reaksi Penghisapan 1 2 Tonus otot 1 2 Total 7 9

Apgar score 7/9 : tidak asfiksia

Resusitasi : dilakukan

Penghisapan lendir : dilakukan

VTP : tidak dilakukan

Massage jantung : tidak dilakukan

PEMERIKSAAN FISIK BAYI

Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Berat Badan : 3100 gram

Panjang badan : 47 cm Lingkar Kepala : 45,8 cm Lingkar Dada : 28 cm Lingkar Perut : 27 cm Panjang Lengan : 14 cm Panjang Kaki : 20 cm Anus : + Cacat : Hidrosefalus

 Nadi : 145 x/ menit, regular, kuat angkat Pernafasan : 38 x/menit

(7)

Kepala

Bentuk : Hidrosefalus, Rambut : tipis

Muka

Raut muka : normal Odema : tidak ada Moon face : tidak ada

Mata

Bentuk : Normal Palpebra : edema (-/-) Konjungtiva : Anemis (-/-) Sklera : Ikterik (-/-)

Pupil : isokor (1mm/1mm), reflex cahaya (+/+) Dextra < Sinistra Lensa : Jernih

Gerakan bola mata : Strabismus

Hidung

Bentuk : normal

Pernafasan cuping hidung : (-/-)

Sekret : (-/-)

Darah :

-Mulut

Bibir : merah kecoklatan, mukosa agak kering, sianosis(-) Lidah : merah kekuningan, mukosa basah

Gigi :

-Gusi : kemerahan

Leher

(8)

Kelenjar : KGB normal, tiroid tidak membesar Massa : tidak teraba adanya massa

Thorax

Inspeksi : Bentuk normochest, retraksi (-), iktus kordis tidak terlihat

Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris (D=S), iktus kordis tidak teraba Perkusi : tidak dilakukan

Auskultasi : bronkovesikuler (+), rhonki (-/-), wheezing (-/-),S1 S2 tunggal regular

Abdomen

Inspeksi : agak cembung

Auskultasi : peristaltik dalam batas normal Perkusi : Timpani

Palpasi : distensi (-), nyeri tekan sulit dievaluasi

Ekstremitas

Bentuk : oedem (-) Akral : Hangat

Kulit : kemerahan dan halus CRT : <2”

Genitalia : tidak ditemukan kelainan

Diagnosis

 Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan dengan Hidranensefali

Penatalaksanaan

 ASI on Demand

(9)

CT-Scan : Hidranensefali

FOLLOW UP

Tanggal Pemeriksaan Penatalaksanaan

15 Maret 2016 S :aktif (+), BAK (+), muntah (-), sesak (-), sianosis (-)

O : Gerak, tangis cukup.

Hidrosefalus (+), Anemis(-/-), retraksi (-), Rhonki ), wheezing ), S1S2 tunggal regular, murmur (-), Gallop (-) abdomen soefl, distended(-(-),

HR: 142 x/menit, RR: 40 x/menit,T: 36,5oC A : NCB + SMK + Hidrosefalus Kongenital

Lapor dr. Sp.A:  ASI on Demand

 Rawat Tali Pusat

 CT-Scan Kepala

(10)

16 Maret 2016 S :aktif (+), BAK (+), muntah (-), sesak (-), sianosis (-)

O : Gerak, tangis cukup.

Hidrosefalus (+), Anemis(-/-), retraksi (-), Rhonki ), wheezing ), S1S2 tunggal regular, murmur (-), Gallop (-) abdomen soefl, distended(-(-),

HR: 142 x/menit, RR: 40 x/menit,T: 36,5oC A : NCB + SMK + Hidranensefali

Lapor dr. Sp.A:

 ASI on Demand

 Rawat Tali Pusat

 CT-Scan Kepala Hidranensefali

 Boleh pulang bila Ibu dan keluarga bisa merawat dirumah.

(11)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin  besar bagian dari belahan otak dan corpus striatum digantikan oleh cairan cerebrospinal dan jaringan glial. Hydranencephaly adalah nekrosis masif hemisfer otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur  bilateral kista, biasanya jarang mengenai basal ganglia, brainstem, dan cerebellum. Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, dapat terjadi sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya.

Hydranencephaly adalah bentuk ekstrem dari porencephaly (gangguan langka lain dari sistem saraf pusat yang melibatkan keberadaan kista atau rongga dalam  belahan otak) di mana belahan otak tidak hadir dan digantikan oleh kantung berisi

cairan serebrospinal dan merupakan bentuk yang paling parah dari kerusakan korteks serebral bilateral.

Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses  perkembangan yang kurang destruktif pada otak), hidrosefalus berat (cerebrospinal

kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali  perkembangan neurologis).

Setelah penghancuran otak selesai, otak kecil, otak tengah, thalamus, ganglia  basal, pleksus koroid, dan bagian dari lobus oksipital biasanya tetap dipertahankan untuk berbagai derajat. Meskipun korteks serebral tidak ada, dalam banyak kasus kepala janin tetap membesar karena produksi lanjutan oleh pleksus koroid cairan

(12)

cerebrospinal yang tidak cukup diserap menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.

2.2 Epidemiologi

Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang  paling parah dari kehancuran korteks serebral bilateral. Hydranencephaly terjadi setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan.

2.3. Etiopatologi

Meskipun penyebab pasti dari hydranencephaly tetap belum ditentukan dalam kebanyakan kasus, penyebab umum paling mungkin adalah dengan lesi vaskular seperti stroke atau cedera, infeksi intrauterin, atau gangguan trauma setelah trimester  pertama kehamilan.

Hydranencephaly biasanya berhubungan dengan penyumbatan bilateral Internal Carotid Artery (ICA), apabila lesi vaskular tersebut berkelanjutan, maka akan menyebabkan hilangnya lapisan korteks otak.

Sejauh ini telah ada lima teori yang diusulkan:

1) Bilateral oklusi segmen supraclinoid dari karotid arteri internal atau dari otak tengah.

2) Suatu bentuk ekstrim dari Leukomalacia dibentuk oleh pertemuan dari kapitas kista multiple.

3) Hipoksia-iskemik-necrosis otak yang difus.

4) Infeksi menyebabkan vaskulitis necrotizing. Intrauterine infeksi, terutama oleh toksoplasmosis dan virus Infeksi (enterovirus, adenovirus, parvovirus, cytomegalic, herpes simpleks, virus Epstein-Barr, dan virus pernapasan), telah terlibat di sejumlah kasus.

(13)

5) Bahan dari thromboplastic co-twin1 yang telah rusak.

2.4 Gejala Klinis

Hydranencephaly biasanya dapat terdeteksi saat lahir karena kepala membesar. Beberapa bayi mungkin tampak sehat saat lahir tetapi kemudian mungkin gagal untuk tumbuh pada tingkat yang normal. Iritabilitas, susah makan, kejang infantil atau kejang, dan kelenturan atau kekakuan lengan dan kaki adalah gejala dari gangguan ini. Beberapa individu yang terkena mungkin mengalami berlebihan refleks otot (hyperreflexia) dan / atau peningkatan tonus otot (hypertonia). Tubuh pengaturan suhu miskin, gangguan penglihatan dan keterbelakangan mental juga dapat terjadi.

Gejala lain mungkin termasuk:

 Visual penurunan  Kurangnya pertumbuhan  Keadaan tuli  Kebutaan  Kelumpuhan  Intelektual defisit 2.5 Diagnosis

Diagnosis mungkin tertunda selama beberapa bulan karena perilaku awal bayi tampaknya relatif normal. Transiluminasi biasanya menegaskan diagnosis. Di dalam rahim, hydranencephaly sering didiagnosis dengan ultrasonografi postnatal, ultrasonografi kranial dapat mendeteksi adanya jaringan otak.

Selain USG, CT-Scan juga dapat membantu diagnosis. Pada hydranencephaly, CT-Scan menunjukkan tidak adanya sebagian besar struktur supratentorial, talamus, dan berbagai jumlah lobus oksipital dan ganglia basal. Microcrania atau macrocrania mungkin ada, atau lingkar kepala mungkin normal.

(14)

Kunci untuk membedakan hidrosefalus dari hydranencephaly adalah adanya

lapis tipis jaringan kortikal sisa otak di hidrosefalus yang tidak hadir di hydranencephaly. Karena jaringan kortikal bawah konveksitas tulang parietal dapat diabaikan pada CT scan, bagian tipis dan tumpang tindih dari rekonstruksi koronal dapat membantu dalam mendeteksi pelek ini.

Pada hidrosefalus yang berat, MRI dipercaya bisa menggambarkan sisa rim kortikal serebral. Selain itu, ventrikel ketiga, yang tidak ada di hydranencephaly, dapat diidentifikasi di hidrosefalus.

MRI mungkin adalah modalitas terbaik untuk evaluasi keseluruhan anomali dan untuk dokumentasi sisa-sisa kortikal. Gambaran jaringan lunak yang ditemukan dengan MRI memungkinkan untuk identifikasi lebih baik untuk setiap jaringan otak supratentorial residual.

Membedakan hydranencephaly dari hydrocephalus dan alobar holoprosencephaly pada periode prenatal dapat menantang. Dalam kasus-kasus sulit, MRI prenatal dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis yang benar. Selain itu,  jika temuan ultrasonografi janin yang samar-samar, MRI janin berguna untuk

diagnosis prenatal akurat hydranencephaly.

2.6 Prognosis

Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya  bersifat simptomatik dan suportif. Prognosis untuk anak-anak dengan hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun  pertama kehidupan.

(15)

BAB III PEMBAHASAN Anamnesis

Teori Kasus

Hidroensefali merupakan kelainan kongenital yang cukup jarang.

Penyebab umum paling mungkin adalah dengan lesi vaskular seperti stroke atau cedera, infeksi intrauterin, atau gangguan trauma setelah trimester pertama kehamilan.

Sejauh ini telah ada lima teori yang diusulkan:

1. Bilateral oklusi segmen supraclinoid dari karotid arteri internal atau dari otak tengah.

2. Suatu bentuk ekstrim dari Leukomalacia dibentuk oleh pertemuan dari kapitas kista multiple.

3. Hipoksia-iskemik-necrosis otak yang difus.

4. Infeksi menyebabkan vaskulitis necrotizing. Intrauterine infeksi, terutama oleh toksoplasmosis dan virus Infeksi (enterovirus, adenovirus, parvovirus, cytomegalic, herpes simpleks, virus Epstein-Barr, dan virus  pernapasan), telah terlibat di sejumlah kasus. 5. Bahan dari thromboplastic co-twin1 yang telah

rusak.

Pasien lahir secara secsio secaria atas indikasi post matur, letak sungsang dan hirosefalus. (usia kehamilan 42-44 minggu). Pada saat lahir keadaan umum pasien sedang, dengan Apgar score 7/9. Berat  badan lahir 3100 gram, panjang  badan 47 cm, dan diserti dengan hidrosefalus. Lingkar Kepala 45 cm

Resume Persalinan

Usia kehamilan: 42-44 minggu Letak bayi : Presentasi bokong Warna air ketuban: jernih

Jenis persalinan : secsio secaria Apgar Score : 7/9

(16)

Pemeriksaan Fisik

Teori Kasus

Hydranencephaly biasanya dapat terdeteksi saat lahir karena kepala membesar. Beberapa bayi mungkin tampak sehat saat lahir tetapi kemudian mungkin gagal untuk tumbuh pada tingkat yang normal. Iritabilitas, susah makan, kejang infantil atau kejang, dan kelenturan atau kekakuan lengan dan kaki adalah gejala dari gangguan ini. Beberapa individu yang terkena mungkin mengalami  berlebihan refleks otot (hyperreflexia) dan / atau  peningkatan tonus otot (hypertonia). Tubuh  pengaturan suhu miskin, gangguan penglihatan dan

keterbelakangan mental juga dapat terjadi. Gejala lain mungkin termasuk:

• Visual penurunan • Kurangnya pertumbuhan • Keadaan tuli • Kebutaan • Kelumpuhan • Intelektual defisit Pemeriksaan Fisik

Keadaan Umum: sedang Berat Badan : 3100 gram Panjang badan : 47 cm Lingkar Kepala : 45 cm Lingkar Dada : 28 cm Lingkar Perut : 27 cm Panjang Lengan : 14 cm Panjang Kaki : 21 cm  Nadi : 145 x/ menit, regular, kuat

angkat

Pernafasan : 38 x/menit Suhu : 36,6 C

Anus : (+)

Cacat : Hidrosefalus Pupil: miosis, refleks cahaya (+/+) Gerakan bola mata asimetris ( strabismus)

(17)

Diagnosis

Teori Kasus

Transiluminasi biasanya menegaskan diagnosis. USG postnatal & ultrasonografi kranial dapat mendeteksi adanya jaringan otak.

CT-Scan tidak adanya sebagian besar struktur supratentorial, talamus, dan berbagai jumlah lobus oksipital dan ganglia basal Microcrania atau macrocrania mungkin ada, atau lingkar kepala mungkin normal.

Perbedaan hidrosefalus dan hydranencephaly adalahadanya lapis tipis jaringan kortikal sisa otak di hidrosefalus yang tidak hadir di hydranencephaly.

Pada hidrosefalus yang berat, MRI dipercaya  bisa menggambarkan sisa rim kortikal serebral. Selain itu, ventrikel ketiga, yang tidak ada di hydranencephaly, dapat diidentifikasi di hidrosefalus.

Gambaran jaringan lunak yang ditemukan dengan MRI memungkinkan untuk identifikasi lebih  baik untuk setiap jaringan otak supratentorial residual. Dalam kasus-kasus sulit, MRI prenatal dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis yang  benar. Selain itu, jika temuan ultrasonografi janin yang samar-samar, MRI janin berguna untuk diagnosis prenatal akurat hydranencephaly.

 Neonatus Cukup Bulan + Sesuai Masa Kehamilan + Hidrosefalus

 Neonatus Cukup Bulan + Sesuai Masa Kehamilan + HIdranensefali

(18)

Penatalaksanaan

Teori Kasus

• Tidak ada terapi khusus untuk hidranensefali.

• Penatalaksanaan yang diberikan berupa simptomatik dan Suportif.

 ASI on Demand

 Rawat Tali Pusat

(19)

DAFTAR PUSTAKA

1. Filly RA. Ultrasound evaluation of the fetal neural axis. In: Callen PW,editor. Ultrasonography in obstetrics and gynecology. 3rd ed. Philadelphia, Pa: Saunders; 1994.p.199-218.

2.  Nyberg DA, Pretorius DH. Cerebral malformations. In: Nyberg DA, Mahony BS, Pretorius DH, eds. Diagnostic ultrasound of fetal anomalies: text and atlas. Chicago, Ill: Year Book Medical; 1990.p.98-121.

3. Chervenak FA, Isaacson GC,Campbell S. Hydranencephaly. In:Chervenak FA, Isaacson GC, Campbell S, eds. Ultrasound in obstetrics and gynecology. Boston, Mass : Little, Brown; 1993. p.1187-8.

4. Myers R. Brain pathology following fetal vascular occlusion: an experimental study. Invest Ophthalmol. 1969;8:41.

5.  Nahmias A, Keyserling H, Kerrick G, et al. In: Diseases of the fetus and newborn infant. Philadelphia:WB Saunders ;1983.p.636-78.

6. Hoyme HE, Higginbottom MC, Jones KL.Vascular etiology of disruptive structural defects in monozygotic twins. Pediatrics. 1981;67:288-291.

7. Hutto C, Arvin A, Jacobs R,et al. Intrauterine herpes simplex infections. J Pediatrics. 1987;110:97-101.

8. Christie J, Rakusan T, Martinez M, et al. Hydranencephaly caused by congenital infection with herpes simplex virus. Pediatric Inf Disease. 1986;5:473-8.

9. Rais-Bahrami K, Naqvi M. Hydranencephaly and maternal cocaine use: a case report. Clin Pediatr. 1990; 29:729-30.

10. 10. Larroche J, Droulle P, Dalezoide A, et al. Brain damage in monozygous twins. Biol Neonate 1990;57:261-78.

(20)

hydranencephaly. A case report. J Reprod Med. 1986;31:254 -6.

12.  Nicolaides KH, Snijders RJM, Gosden CM, Berry C, Campbell S. Ultrasonographically detectable markers of fetal chromosomal abnormalities. Lancet. 1992; 340:704-7.

13. Sutton LN, Bruce DA, Schut L. Hydranencephaly versus maximal hydrocephalus: an important clinical distinction. Neurosurgery. 1980; 6:34-8. 14. Kurtz AB, Johnson PT. Diagnosis please. Case 7: Hydranencephaly. Radiology.

1999;210(2):419-22.

15. Hidalgo, J Bowie, ER Rosenberg, PC Ram, K Ford, and E Lipsit.In utero sonographic diagnosis of fetal cerebral anomalies. American Journal of Roentgenology. 1982; 39(1):143-8.

16. Chervenak F, Farley M, Walters L. When is termination of pregnancy during the third trimester morally justifiable? N Engl J Med. 1984;310:501.

17. Bordarier C,Robain D.Familial occurrence ofprenatal encephaloclastic damage. Anatomicoclinical report of 2 cases. Neuropediatrics. 1989:103-6.

Referensi

Dokumen terkait

Yang termasuk aktiva tetap tidak berwujud yaitu paten ( patent ), simbol ( trademark ), copyright , waralaba ( franchise ), daftar pelanggan ( customer list ), dan nama

23. Perbuatan kebajikan yang dilakukan secara ikhlas dengan mengharapkan ridha Allah SWT. dan mendatangkan pahala bagi pelakunya meskipun ia telah meninggal disebut

Menurut Payne (2008), menyatakan bahwa proses adalah &#34;menciptakan dan memberikan jasa kepada konsumen, merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran” Untuk

Pengaruh ekstrak kulit luar semangka (Watermelon Peel Extract) sebagai inhibitor korosi terhadap efisiensi inhibisi dan laju korosi tinplate pada media korosi 2% NaCl

Kegiatan ini bermaksud diajukan untuk mendukung pengurangan emisi dengan kegiatan perlindungan dan rehabilitasi pada kawasan gambut, kawasan konservasi, kawasan bernilai

Dr.. Seperti &amp;uga pemeri%aan $ang mendalam. Seperti &amp;uga pen$a%it $ang lain# pemeri%aan )i $ang pen$a%it $ang lain# pemeri%aan )i $ang teliti dan

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara

Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, terdapat 16 kebutuhan penderita stroke akan sistem rehabilitasi atau terapi okupasi