Bagian
Bagian Ilmu Ilmu Penyakit Penyakit Anak Anak Tutorial Klinik Tutorial Klinik PerinatologiPerinatologi Fakultas Kedokteran Umum
Fakultas Kedokteran Umum Universitas Mulawarman Universitas Mulawarman
Bayi Cukup Bulan dengan Hidranensefali
Bayi Cukup Bulan dengan Hidranensefali
Disusun Oleh :
Disusun Oleh :
Famela Asditaliana
Famela Asditaliana
Marini Tandarto
Marini Tandarto
Pembimbing :
Pembimbing :
dr. Sukartini, Sp.A
dr. Sukartini, Sp.A
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie
Samarinda Samarinda
2016 2016
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin besar
besar bagian bagian dari dari belahan belahan otak otak dan dan corpus corpus striatum striatum digantikan digantikan oleh oleh cairancairan cerebrospinal dan jaringan glial.
cerebrospinal dan jaringan glial. Hydranencephaly adalah nekrosis masif hemisferHydranencephaly adalah nekrosis masif hemisfer otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur bilateral
bilateral kista, kista, biasanya biasanya jarang jarang mengenai mengenai basal basal ganglia, ganglia, brainstem, brainstem, dan dan cerebellum.cerebellum. Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, penyakit ini dapat terjadi Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, penyakit ini dapat terjadi sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya.
iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya.
Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang paling
paling parah parah dari dari kehancuran kehancuran korteks korteks serebral serebral bilateral. bilateral. Hydranencephaly Hydranencephaly terjaditerjadi setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan. trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan.
Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses perkembangan
perkembangan yang yang kurang kurang destruktif destruktif pada pada otak), otak), hidrosefalus hidrosefalus berat berat (cerebrospinal(cerebrospinal kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali perkembangan neurologis).
perkembangan neurologis).
Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya bersifat
bersifat simptomatik simptomatik dan dan suportif. suportif. Prognosis Prognosis untuk untuk anak-anak anak-anak dengandengan hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun pertama kehidupan.
BAB II
STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama : By. Ny.DM
Usia : 1 hari
Usia Gestasi : 42-44 minggu Jenis Kelamin : Laki-laki Tanggal Lahir : 14 Maret 2016
Anak ke : I
Kamar : Ruang bayi
Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Tn. M.S
Usia : 23 tahun
Alamat : Jl. Raya RT. 20, Muara Kaman Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan Terakhir : SMP
Suku : Kutai
Nama Ibu : Ny. DM
Usia : 22 tahun
Alamat : Jl. Raya RT. 20, Muara Kaman Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SD
Suku : Kutai
MRS : 14 Maret 2016
Keluhan Utama : Kepala bayi Besar
Riwayat Penyakit Sekarang : Bayi lahir cukup bulan (usia kehamilan 42-44 minggu) secara Secsio secaria atas indikasi post matur, letak sunsang dan Hidrosefalus dengan apgar score 7/9. Saat lahir bayi langsung menangis dengan tubuh kemerahan dan disertai kepala besar.
Riwayat Kehamilan Sekarang
Ibu mengaku jarang memeriksakan kehamilannya. Menurut pengakuan ibu, hal ini dikarenakan jarak rumahnya dengan pelayanan kesehatan cukup jauh. Pada bulan Febuari, ibu tidak juga merasakan tanda-tanda persalinan. Ibu lalu kontrol ke bidan. Disana menurut pengakuan ibu, bidan mengalami kesulitan dalam menentukan posisi bayi. Pasien lalu di rujuk untuk di USG. Dari hasil USG di dapatkan bayi hidrosefalus. Ibu lalu disuruh pulang dan diminta kontrol lagi 1 minggu kemudian, namun Ibu tidak kontrol. Tanggal 5 maret 2016, ibu dirujuk ke IGD dengan IUFD, namun setelah diperiksa di IGD, kondisi janin baik. Ibu lalu dipulangkan dan di suruh kontrol seminggu kmudian. Setelah kontrol, pasien lalu direncanakan untuk di operasi. Ibu menyangkal adanya penyakit selama kehamilan,
Riwayat Persalinan Sekarang
Bayi lahir 14 Maret 2016 dari ibu G2P1A1, 22 tahun, usia kehamilan 42-44 minggu secara sectio secaria di rumah sakit Abdul Wahab Sjahrani Samarinda. Bayi lahir pada pukul 13.08 WITA dengan berat 3100 gram, panjang 47 cm, jenis kelamin Laki-laki, bayi menangis setelah di resusitasi, apgar score 7/9.
Resume Persalinan
Usia kehamilan : 42-44 minggu Letak bayi : Presentasi bokong Ketuban pecah : Tidak
Jenis persalinan : sectio secaria. Apgar Score : 7/9
Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 28 hari/ teratur
Lama haid : 5-7 hari
Jumlah darah haid : 2-3 kali ganti pembalut
Hari pertama haid terakhir : Pertengahan - Akhir Maret
Taksiran persalinan : Akhir Desember
Riwayat Kelahiran yang Lalu Tahun Lahir JK BBL Keadaan Anak Komplikasi Persalinan Penyakit Waktu Hamil Persalinan 2014 Abortus - - Spontan (bidan) 2016 L 3100gr Hidup - - SC (Sp. OG) Kontrasepsi
Tidak pernah menggunakan kontrasepsi
PENGKAJIAN BAYI BARU LAHIR Riwayat Persalinan Sekarang
Paritas : P1A1
Lahir di : rumah sakit
ditolong oleh : dr. Sp.OG
Berapa bulan dalam kandungan : 42-44 minggu
Air ketuban : jernih
NILAI APGAR
Apgar Score 1 menit 5 menit
Detak Jantung 2 2 Pernafasan 2 2 Warna Kulit 1 1 Reaksi Penghisapan 1 2 Tonus otot 1 2 Total 7 9
Apgar score 7/9 : tidak asfiksia
Resusitasi : dilakukan
Penghisapan lendir : dilakukan
VTP : tidak dilakukan
Massage jantung : tidak dilakukan
PEMERIKSAAN FISIK BAYI
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Berat Badan : 3100 gram
Panjang badan : 47 cm Lingkar Kepala : 45,8 cm Lingkar Dada : 28 cm Lingkar Perut : 27 cm Panjang Lengan : 14 cm Panjang Kaki : 20 cm Anus : + Cacat : Hidrosefalus
Nadi : 145 x/ menit, regular, kuat angkat Pernafasan : 38 x/menit
Kepala
Bentuk : Hidrosefalus, Rambut : tipis
Muka
Raut muka : normal Odema : tidak ada Moon face : tidak ada
Mata
Bentuk : Normal Palpebra : edema (-/-) Konjungtiva : Anemis (-/-) Sklera : Ikterik (-/-)
Pupil : isokor (1mm/1mm), reflex cahaya (+/+) Dextra < Sinistra Lensa : Jernih
Gerakan bola mata : Strabismus
Hidung
Bentuk : normal
Pernafasan cuping hidung : (-/-)
Sekret : (-/-)
Darah :
-Mulut
Bibir : merah kecoklatan, mukosa agak kering, sianosis(-) Lidah : merah kekuningan, mukosa basah
Gigi :
-Gusi : kemerahan
Leher
Kelenjar : KGB normal, tiroid tidak membesar Massa : tidak teraba adanya massa
Thorax
Inspeksi : Bentuk normochest, retraksi (-), iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris (D=S), iktus kordis tidak teraba Perkusi : tidak dilakukan
Auskultasi : bronkovesikuler (+), rhonki (-/-), wheezing (-/-),S1 S2 tunggal regular
Abdomen
Inspeksi : agak cembung
Auskultasi : peristaltik dalam batas normal Perkusi : Timpani
Palpasi : distensi (-), nyeri tekan sulit dievaluasi
Ekstremitas
Bentuk : oedem (-) Akral : Hangat
Kulit : kemerahan dan halus CRT : <2”
Genitalia : tidak ditemukan kelainan
Diagnosis
Neonatus Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan dengan Hidranensefali
Penatalaksanaan
ASI on Demand
CT-Scan : Hidranensefali
FOLLOW UP
Tanggal Pemeriksaan Penatalaksanaan
15 Maret 2016 S :aktif (+), BAK (+), muntah (-), sesak (-), sianosis (-)
O : Gerak, tangis cukup.
Hidrosefalus (+), Anemis(-/-), retraksi (-), Rhonki ), wheezing ), S1S2 tunggal regular, murmur (-), Gallop (-) abdomen soefl, distended(-(-),
HR: 142 x/menit, RR: 40 x/menit,T: 36,5oC A : NCB + SMK + Hidrosefalus Kongenital
Lapor dr. Sp.A: ASI on Demand
Rawat Tali Pusat
CT-Scan Kepala
16 Maret 2016 S :aktif (+), BAK (+), muntah (-), sesak (-), sianosis (-)
O : Gerak, tangis cukup.
Hidrosefalus (+), Anemis(-/-), retraksi (-), Rhonki ), wheezing ), S1S2 tunggal regular, murmur (-), Gallop (-) abdomen soefl, distended(-(-),
HR: 142 x/menit, RR: 40 x/menit,T: 36,5oC A : NCB + SMK + Hidranensefali
Lapor dr. Sp.A:
ASI on Demand
Rawat Tali Pusat
CT-Scan Kepala Hidranensefali
Boleh pulang bila Ibu dan keluarga bisa merawat dirumah.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Hydranencephaly merupakan suatu kondisi bawaan langka dimana semakin besar bagian dari belahan otak dan corpus striatum digantikan oleh cairan cerebrospinal dan jaringan glial. Hydranencephaly adalah nekrosis masif hemisfer otak pada janin, dengan penyingkiran debris yang akan meninggalkan struktur bilateral kista, biasanya jarang mengenai basal ganglia, brainstem, dan cerebellum. Meskipun hydranencephaly biasanya kelainan kongenital, dapat terjadi sebagai diagnosis postnatal setelah terjadinya meningitis, infark intra-serebral, dan iskemia (stroke), atau cedera otak traumatis lainnya.
Hydranencephaly adalah bentuk ekstrem dari porencephaly (gangguan langka lain dari sistem saraf pusat yang melibatkan keberadaan kista atau rongga dalam belahan otak) di mana belahan otak tidak hadir dan digantikan oleh kantung berisi
cairan serebrospinal dan merupakan bentuk yang paling parah dari kerusakan korteks serebral bilateral.
Diagnosis diferensial meliputi schizencephaly bilateral simetris (proses perkembangan yang kurang destruktif pada otak), hidrosefalus berat (cerebrospinal
kelebihan cairan di dalam tengkorak), dan alobar holoprosencephaly (anomali perkembangan neurologis).
Setelah penghancuran otak selesai, otak kecil, otak tengah, thalamus, ganglia basal, pleksus koroid, dan bagian dari lobus oksipital biasanya tetap dipertahankan untuk berbagai derajat. Meskipun korteks serebral tidak ada, dalam banyak kasus kepala janin tetap membesar karena produksi lanjutan oleh pleksus koroid cairan
cerebrospinal yang tidak cukup diserap menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial.
2.2 Epidemiologi
Hydranencephaly merupakan abnormalitas yang langka terjadi pada kurang dari 1/10.000 kelahiran di seluruh dunia, sekitar 1:3. Kelainan ini adalah bentuk yang paling parah dari kehancuran korteks serebral bilateral. Hydranencephaly terjadi setelah otak dan ventrikel telah sepenuhnya terbentuk, biasanya dalam kedua trimester. Tidak perbedaan angka kejadian baik pada bayi laki-laki atau perempuan.
2.3. Etiopatologi
Meskipun penyebab pasti dari hydranencephaly tetap belum ditentukan dalam kebanyakan kasus, penyebab umum paling mungkin adalah dengan lesi vaskular seperti stroke atau cedera, infeksi intrauterin, atau gangguan trauma setelah trimester pertama kehamilan.
Hydranencephaly biasanya berhubungan dengan penyumbatan bilateral Internal Carotid Artery (ICA), apabila lesi vaskular tersebut berkelanjutan, maka akan menyebabkan hilangnya lapisan korteks otak.
Sejauh ini telah ada lima teori yang diusulkan:
1) Bilateral oklusi segmen supraclinoid dari karotid arteri internal atau dari otak tengah.
2) Suatu bentuk ekstrim dari Leukomalacia dibentuk oleh pertemuan dari kapitas kista multiple.
3) Hipoksia-iskemik-necrosis otak yang difus.
4) Infeksi menyebabkan vaskulitis necrotizing. Intrauterine infeksi, terutama oleh toksoplasmosis dan virus Infeksi (enterovirus, adenovirus, parvovirus, cytomegalic, herpes simpleks, virus Epstein-Barr, dan virus pernapasan), telah terlibat di sejumlah kasus.
5) Bahan dari thromboplastic co-twin1 yang telah rusak.
2.4 Gejala Klinis
Hydranencephaly biasanya dapat terdeteksi saat lahir karena kepala membesar. Beberapa bayi mungkin tampak sehat saat lahir tetapi kemudian mungkin gagal untuk tumbuh pada tingkat yang normal. Iritabilitas, susah makan, kejang infantil atau kejang, dan kelenturan atau kekakuan lengan dan kaki adalah gejala dari gangguan ini. Beberapa individu yang terkena mungkin mengalami berlebihan refleks otot (hyperreflexia) dan / atau peningkatan tonus otot (hypertonia). Tubuh pengaturan suhu miskin, gangguan penglihatan dan keterbelakangan mental juga dapat terjadi.
Gejala lain mungkin termasuk:
Visual penurunan Kurangnya pertumbuhan Keadaan tuli Kebutaan Kelumpuhan Intelektual defisit 2.5 Diagnosis
Diagnosis mungkin tertunda selama beberapa bulan karena perilaku awal bayi tampaknya relatif normal. Transiluminasi biasanya menegaskan diagnosis. Di dalam rahim, hydranencephaly sering didiagnosis dengan ultrasonografi postnatal, ultrasonografi kranial dapat mendeteksi adanya jaringan otak.
Selain USG, CT-Scan juga dapat membantu diagnosis. Pada hydranencephaly, CT-Scan menunjukkan tidak adanya sebagian besar struktur supratentorial, talamus, dan berbagai jumlah lobus oksipital dan ganglia basal. Microcrania atau macrocrania mungkin ada, atau lingkar kepala mungkin normal.
Kunci untuk membedakan hidrosefalus dari hydranencephaly adalah adanya
lapis tipis jaringan kortikal sisa otak di hidrosefalus yang tidak hadir di hydranencephaly. Karena jaringan kortikal bawah konveksitas tulang parietal dapat diabaikan pada CT scan, bagian tipis dan tumpang tindih dari rekonstruksi koronal dapat membantu dalam mendeteksi pelek ini.
Pada hidrosefalus yang berat, MRI dipercaya bisa menggambarkan sisa rim kortikal serebral. Selain itu, ventrikel ketiga, yang tidak ada di hydranencephaly, dapat diidentifikasi di hidrosefalus.
MRI mungkin adalah modalitas terbaik untuk evaluasi keseluruhan anomali dan untuk dokumentasi sisa-sisa kortikal. Gambaran jaringan lunak yang ditemukan dengan MRI memungkinkan untuk identifikasi lebih baik untuk setiap jaringan otak supratentorial residual.
Membedakan hydranencephaly dari hydrocephalus dan alobar holoprosencephaly pada periode prenatal dapat menantang. Dalam kasus-kasus sulit, MRI prenatal dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis yang benar. Selain itu, jika temuan ultrasonografi janin yang samar-samar, MRI janin berguna untuk
diagnosis prenatal akurat hydranencephaly.
2.6 Prognosis
Tidak ada pengobatan standar untuk hydranencephaly. Pengobatan hanya bersifat simptomatik dan suportif. Prognosis untuk anak-anak dengan hydranencephaly umumnya sangat buruk. Kematian biasanya terjadi pada tahun pertama kehidupan.
BAB III PEMBAHASAN Anamnesis
Teori Kasus
Hidroensefali merupakan kelainan kongenital yang cukup jarang.
Penyebab umum paling mungkin adalah dengan lesi vaskular seperti stroke atau cedera, infeksi intrauterin, atau gangguan trauma setelah trimester pertama kehamilan.
Sejauh ini telah ada lima teori yang diusulkan:
1. Bilateral oklusi segmen supraclinoid dari karotid arteri internal atau dari otak tengah.
2. Suatu bentuk ekstrim dari Leukomalacia dibentuk oleh pertemuan dari kapitas kista multiple.
3. Hipoksia-iskemik-necrosis otak yang difus.
4. Infeksi menyebabkan vaskulitis necrotizing. Intrauterine infeksi, terutama oleh toksoplasmosis dan virus Infeksi (enterovirus, adenovirus, parvovirus, cytomegalic, herpes simpleks, virus Epstein-Barr, dan virus pernapasan), telah terlibat di sejumlah kasus. 5. Bahan dari thromboplastic co-twin1 yang telah
rusak.
Pasien lahir secara secsio secaria atas indikasi post matur, letak sungsang dan hirosefalus. (usia kehamilan 42-44 minggu). Pada saat lahir keadaan umum pasien sedang, dengan Apgar score 7/9. Berat badan lahir 3100 gram, panjang badan 47 cm, dan diserti dengan hidrosefalus. Lingkar Kepala 45 cm
Resume Persalinan
Usia kehamilan: 42-44 minggu Letak bayi : Presentasi bokong Warna air ketuban: jernih
Jenis persalinan : secsio secaria Apgar Score : 7/9
Pemeriksaan Fisik
Teori Kasus
Hydranencephaly biasanya dapat terdeteksi saat lahir karena kepala membesar. Beberapa bayi mungkin tampak sehat saat lahir tetapi kemudian mungkin gagal untuk tumbuh pada tingkat yang normal. Iritabilitas, susah makan, kejang infantil atau kejang, dan kelenturan atau kekakuan lengan dan kaki adalah gejala dari gangguan ini. Beberapa individu yang terkena mungkin mengalami berlebihan refleks otot (hyperreflexia) dan / atau peningkatan tonus otot (hypertonia). Tubuh pengaturan suhu miskin, gangguan penglihatan dan
keterbelakangan mental juga dapat terjadi. Gejala lain mungkin termasuk:
• Visual penurunan • Kurangnya pertumbuhan • Keadaan tuli • Kebutaan • Kelumpuhan • Intelektual defisit Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum: sedang Berat Badan : 3100 gram Panjang badan : 47 cm Lingkar Kepala : 45 cm Lingkar Dada : 28 cm Lingkar Perut : 27 cm Panjang Lengan : 14 cm Panjang Kaki : 21 cm Nadi : 145 x/ menit, regular, kuat
angkat
Pernafasan : 38 x/menit Suhu : 36,6 C
Anus : (+)
Cacat : Hidrosefalus Pupil: miosis, refleks cahaya (+/+) Gerakan bola mata asimetris ( strabismus)
Diagnosis
Teori Kasus
Transiluminasi biasanya menegaskan diagnosis. USG postnatal & ultrasonografi kranial dapat mendeteksi adanya jaringan otak.
CT-Scan tidak adanya sebagian besar struktur supratentorial, talamus, dan berbagai jumlah lobus oksipital dan ganglia basal Microcrania atau macrocrania mungkin ada, atau lingkar kepala mungkin normal.
Perbedaan hidrosefalus dan hydranencephaly adalahadanya lapis tipis jaringan kortikal sisa otak di hidrosefalus yang tidak hadir di hydranencephaly.
Pada hidrosefalus yang berat, MRI dipercaya bisa menggambarkan sisa rim kortikal serebral. Selain itu, ventrikel ketiga, yang tidak ada di hydranencephaly, dapat diidentifikasi di hidrosefalus.
Gambaran jaringan lunak yang ditemukan dengan MRI memungkinkan untuk identifikasi lebih baik untuk setiap jaringan otak supratentorial residual. Dalam kasus-kasus sulit, MRI prenatal dapat digunakan untuk menetapkan diagnosis yang benar. Selain itu, jika temuan ultrasonografi janin yang samar-samar, MRI janin berguna untuk diagnosis prenatal akurat hydranencephaly.
Neonatus Cukup Bulan + Sesuai Masa Kehamilan + Hidrosefalus
Neonatus Cukup Bulan + Sesuai Masa Kehamilan + HIdranensefali
Penatalaksanaan
Teori Kasus
• Tidak ada terapi khusus untuk hidranensefali.
• Penatalaksanaan yang diberikan berupa simptomatik dan Suportif.
ASI on Demand
Rawat Tali Pusat
DAFTAR PUSTAKA
1. Filly RA. Ultrasound evaluation of the fetal neural axis. In: Callen PW,editor. Ultrasonography in obstetrics and gynecology. 3rd ed. Philadelphia, Pa: Saunders; 1994.p.199-218.
2. Nyberg DA, Pretorius DH. Cerebral malformations. In: Nyberg DA, Mahony BS, Pretorius DH, eds. Diagnostic ultrasound of fetal anomalies: text and atlas. Chicago, Ill: Year Book Medical; 1990.p.98-121.
3. Chervenak FA, Isaacson GC,Campbell S. Hydranencephaly. In:Chervenak FA, Isaacson GC, Campbell S, eds. Ultrasound in obstetrics and gynecology. Boston, Mass : Little, Brown; 1993. p.1187-8.
4. Myers R. Brain pathology following fetal vascular occlusion: an experimental study. Invest Ophthalmol. 1969;8:41.
5. Nahmias A, Keyserling H, Kerrick G, et al. In: Diseases of the fetus and newborn infant. Philadelphia:WB Saunders ;1983.p.636-78.
6. Hoyme HE, Higginbottom MC, Jones KL.Vascular etiology of disruptive structural defects in monozygotic twins. Pediatrics. 1981;67:288-291.
7. Hutto C, Arvin A, Jacobs R,et al. Intrauterine herpes simplex infections. J Pediatrics. 1987;110:97-101.
8. Christie J, Rakusan T, Martinez M, et al. Hydranencephaly caused by congenital infection with herpes simplex virus. Pediatric Inf Disease. 1986;5:473-8.
9. Rais-Bahrami K, Naqvi M. Hydranencephaly and maternal cocaine use: a case report. Clin Pediatr. 1990; 29:729-30.
10. 10. Larroche J, Droulle P, Dalezoide A, et al. Brain damage in monozygous twins. Biol Neonate 1990;57:261-78.
hydranencephaly. A case report. J Reprod Med. 1986;31:254 -6.
12. Nicolaides KH, Snijders RJM, Gosden CM, Berry C, Campbell S. Ultrasonographically detectable markers of fetal chromosomal abnormalities. Lancet. 1992; 340:704-7.
13. Sutton LN, Bruce DA, Schut L. Hydranencephaly versus maximal hydrocephalus: an important clinical distinction. Neurosurgery. 1980; 6:34-8. 14. Kurtz AB, Johnson PT. Diagnosis please. Case 7: Hydranencephaly. Radiology.
1999;210(2):419-22.
15. Hidalgo, J Bowie, ER Rosenberg, PC Ram, K Ford, and E Lipsit.In utero sonographic diagnosis of fetal cerebral anomalies. American Journal of Roentgenology. 1982; 39(1):143-8.
16. Chervenak F, Farley M, Walters L. When is termination of pregnancy during the third trimester morally justifiable? N Engl J Med. 1984;310:501.
17. Bordarier C,Robain D.Familial occurrence ofprenatal encephaloclastic damage. Anatomicoclinical report of 2 cases. Neuropediatrics. 1989:103-6.