• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Belajar Mengajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Strategi Belajar Mengajar"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Pendahuluan

Pendahuluan

paya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya, paya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya, adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional setiap guru. Guru tidak  adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab professional setiap guru. Guru tidak  cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut untuk  cukup hanya menyampaikan materi pengetahuan kepada siswa di kelas tetapi dituntut untuk  meningkatkan kemampuan guna mendapatkan dan mengelola informasi yang sesuai dengan meningkatkan kemampuan guna mendapatkan dan mengelola informasi yang sesuai dengan kebutuhan profesinya. Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, kebutuhan profesinya. Mengajar bukan lagi usaha untuk menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan juga

melainkan juga usaha menciptakan usaha menciptakan system lingkungan yang system lingkungan yang membelajarkan subjek didik agar tmembelajarkan subjek didik agar tujuanujuan pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman ini memerlukan suatu strategi pengajaran dapat tercapai secara optimal. Mengajar dalam pemahaman ini memerlukan suatu strategi belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam belajar mengajar yang sesuai. Mutu pengajaran tergantung pada pemilihan strategi yang tepat dalam upaya mengembangkan kreativitas dan sikap inovatif subjek didik. Untuk itu perlu dibina dan upaya mengembangkan kreativitas dan sikap inovatif subjek didik. Untuk itu perlu dibina dan dikembangkan kemampuan professional guru untuk mengelola program pengajaran dengan strategi dikembangkan kemampuan professional guru untuk mengelola program pengajaran dengan strategi belajar yang kaya dengan variasi.

belajar yang kaya dengan variasi.

A.

A. PPENGERTIANENGERTIAN

Strategi belajar

Strategi belajar--mengajar, menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College Class Roommengajar, menurut J.R. David dalam Teaching Strategies for College Class Room (1976) ialah aplan, method, or series of activities designe to achicves a particular educational goal (1976) ialah aplan, method, or series of activities designe to achicves a particular educational goal (P3G, 1980). Menurut pengertian ini strategi belajar

(P3G, 1980). Menurut pengertian ini strategi belajar--mengajar meliputi rencana, metode danmengajar meliputi rencana, metode dan perangkat kegiatan yang

perangkat kegiatan yangdirencanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Untukdirencanakan untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Untuk melaksanakan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Strategi dapat diartikan melaksanakan strategi tertentu diperlukan seperangkat metode pengajaran. Strategi dapat diartikan s

seebagbagaai i aaplplaan of n of operaoperattiion achievion achieving sng somethiomething “ng “ rreencancana kena kegiatan untgiatan untuk mencauk mencapapai i sseessuauattu”u”.. Sedang

Sedangkan mettode ialah a kan meode ialah a waway iy in acn achihieeviving sng someometthihing “ng “ cacarra ua untntuk mencauk mencapapai i sseessuauattu”u”. U. Untntukuk melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian melaksanakan suatu strategi digunakan seperangkat metode pengajaran tertentu. Dalam pengertian demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi belaja

demikian maka metode pengajaran menjadi salah satu unsur dalam strategi belaja r mengajar. Ur mengajar. Unsurnsur seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi seperti sumber belajar, kemampuan guru dan siswa, media pendidikan, materi pengajaran, organisasi adalah: waktu tersedia, kondisi kelas dan lingkungan merupakan unsur

adalah: waktu tersedia, kondisi kelas dan lingkungan merupakan unsur--unsur yang mendukungunsur yang mendukung strategi belajar

strategi belajar-mengajar.-mengajar.

B.

B. KOMPONEN STRATEGI BEKOMPONEN STRATEGI BELAJLAJARAR--MENGAJARMENGAJAR

Komponen

Komponen-komponen tersebut adalah:-komponen tersebut adalah: 1

1.. Tujuan pengajaranTujuan pengajaran

Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar Tujuan pengajaran merupakan acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar mengajar.

mengajar. 2

2.. GuruGuru Masing

Masing--masing guru berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan menyajikanmasing guru berbeda dalam pengalaman, pengetahuan, kemampuan menyajikan pelajaran,

pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup dan wawasan. Perbedaan ini mengakibatkan adanyagaya mengajar, pandangan hidup dan wawasan. Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar mengajar yang digunakan dalam program pengajaran. perbedaan dalam pemilihan strategi belajar mengajar yang digunakan dalam program pengajaran. 3

3.. Peserta didikPeserta didik

Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik mempunyai latarbelakang

Dalam kegiatan belajar mengajar peserta didik mempunyai latarbelakang yang berbedayang berbeda--beda, halbeda, hal ini perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi belajar mengajar yang tepat

ini perlu dipertimbangkan dalam menyusun strategi belajar mengajar yang tepat 4

4.. Materi pelajaranMateri pelajaran M

Maatteerri i pepellaajjaarraan dan dapapat t didibebedadakakan an antntaarra a mamatteeri ri fforormamal l (i(issi i pepellaajjaarraan dan dallaam buku tm buku teeks resks resmimi// bukubuku paket di sekolah) dan materi informal (bah

paket di sekolah) dan materi informal (bahaann--bahan pelajaran yang bersumber dari lingkunganbahan pelajaran yang bersumber dari lingkungan sekolah)

sekolah)

5

5.. Metode pengajaranMetode pengajaran

Ada berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar Ada berbagai metode pengajaran yang perlu dipertimbangkan dalam strategi belajar mengajar 6

6.. Media pengajaranMedia pengajaran

B

B a

a b

b

1

1

U

U

(2)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 22 K

Keeberhasberhasiillaan prn program beogram bellaajjaar mengar mengajjaar tr tiidadak tk teerrgagantntung daung darri canggi canggiih ah att au tidaknya media yangau tidaknya media yang di

digunagunakan, tkan, teettaapi pi dadarri ki keetteepatan dapatan dan keen keeffeektktiiffaan media n media yayang digunakang digunakan.n. 7

7.. Faktor administrasi dan finansialFaktor administrasi dan finansial

Terdiri dari jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang belajar. Terdiri dari jadwal pelajaran, kondisi gedung dan ruang belajar.

C.

C. JENISJENIS--JENIS STRATEGI BELAJJENIS STRATEGI BELAJARAR--MENGAJARMENGAJAR

Dalam hal ini dikenal tiga macam strategi belajar mengajar yaitu: Dalam hal ini dikenal tiga macam strategi belajar mengajar yaitu: 1

1.. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada guruStrategi belajar mengajar yang berpusat pada guru 2

2.. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada peserta didikStrategi belajar mengajar yang berpusat pada peserta didik 3

3.. Strategi belajar mengajar yang berpusat pada materi pengajaranStrategi belajar mengajar yang berpusat pada materi pengajaran Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau

Dilihat dari kegiatan pengolahan pesan atau materi, maka strategi belajar mengajar dibedakan dalammateri, maka strategi belajar mengajar dibedakan dalam dua jenis, yaitu:

dua jenis, yaitu: 1

1.. SSttrraatteegi belgi belaajjaar mr meengangajjaar r eekspositkspositorori i didimamana gna gururu mengu mengololaah seh secacarra a ttuntuntaas s pespesaan/n/ mamatteerri i sseebelumbelum disampaikan di kelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja.

disampaikan di kelas sehingga peserta didik tinggal menerima saja. 2

2.. Strategi belajar mengStrategi belajar mengajar heuristik atau kuriorstik, dimana peserta didik mengolah sendiriajar heuristik atau kuriorstik, dimana peserta didik mengolah sendiri pes

pesaan/n/ materi materi dengdengaan pengan pengarraahan dahan darri i guru.guru.

Strategi belajar mengajar dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi dibedakan Strategi belajar mengajar dilihat dari cara pengolahan atau memproses pesan atau materi dibedakan dalam dua jenis yaitu:

dalam dua jenis yaitu: 1

1.. Strategi belajar mengajStrategi belajar mengajar deduksi yaitu pesan diolah mulai dari umum menuju kepada yangar deduksi yaitu pesan diolah mulai dari umum menuju kepada yang khusus, dari hal-hal yang abstrak kepada hal-hal yang konkrit.

khusus, dari hal-hal yang abstrak kepada hal-hal yang konkrit. 2

2.. SStrategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari haltrategi belajar mengajar induksi yaitu pengolahan pesan yang dimulai dari hal--hal yang khusushal yang khusus menuju ke hal

menuju ke hal--hal umum, dari perhal umum, dari peristiwaistiwa--peristiwa yang bersifat induvidual menujuperistiwa yang bersifat induvidual menuju keke generalisasi.

(3)

Tuj

Tujuan Pen

uan Pen gaj

gajaran

aran

A.

A. KOMPETENSIKOMPETENSI

Pe

Pendindididikan berdaskan berdasaarrkan kompkan kompeetteensi adansi adallaah suah suattu su sysystteem m dengdengaan kon komponenmponen--komponennya yangkomponennya yang terdiri atas masukan, proses, keluaran, dan umpan balik sebagaim

terdiri atas masukan, proses, keluaran, dan umpan balik sebagaimana digamana digambarkan pada bagan dibarkan pada bagan di bawah. Ciri

bawah. Ciri-cirinya sebagai suatu system dapat kita catat sebagai berikut:-cirinya sebagai suatu system dapat kita catat sebagai berikut: 1

1.. Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dilakukan dengan pendekatan system.Perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dilakukan dengan pendekatan system. 2

2.. Pengembangan program bertitik tolak dari perangkat kompetensiPengembangan program bertitik tolak dari perangkat kompetensi 3

3.. Pelaksanaan prPelaksanaan program bersifat fleksibel dalam arti mengutamakan exit requirement. Peserta didikogram bersifat fleksibel dalam arti mengutamakan exit requirement. Peserta didik secara individual dituntut untuk memenuhi tingkat kompetensi tertentu yang telah ditentukan secara individual dituntut untuk memenuhi tingkat kompetensi tertentu yang telah ditentukan sebelumnya.

sebelumnya. 4

4.. Penyajian pengalaman belajar dilakukan dengan pendekatan modular. ArtinPenyajian pengalaman belajar dilakukan dengan pendekatan modular. Artinya, pengalamanya, pengalaman belajar disajikan dalam bentuk satuan

belajar disajikan dalam bentuk satuan--satuan yang utuh masingsatuan yang utuh masing--masing terarah padamasing terarah pada pembentukan kompetensi tertentu.

pembentukan kompetensi tertentu. 5

5.. Mementingkan balikan sebagai esensi dari accountability. Accountability adalahMementingkan balikan sebagai esensi dari accountability. Accountability adalah pe

perrttaanggnggungjawaungjawaban ban pendidipendidikan kan tteerrhahadadap p lleembambaga ga pependindididikan itkan itu su seendindirrii, pema, pemakai lkai lulusaulusan,n, kelompok profesi yang terkait, anggota masyarakat, peserta didik dan orang tua mereka, dan kelompok profesi yang terkait, anggota masyarakat, peserta didik dan orang tua mereka, dan terhadap Tuhan sendiri.

terhadap Tuhan sendiri.

MOD

MOD EL EL PPENEN DIDI DIDI KAKAN N BERBERDASDASARARKAKAN N KOMPKOMPETENETEN SSII

Pendidikan berdasarkan kompetensi diband

Pendidikan berdasarkan kompetensi dibandingkan dengan pendidikan secara konvensionalingkan dengan pendidikan secara konvensional menunjukkan perbedaan-perbedaan yang esensial sebagai berikut:

menunjukkan perbedaan-perbedaan yang esensial sebagai berikut: 1

1.. Pendidikan berdasarkan kompetensi dilakukan dengan pendekatan system. Berbeda denganPendidikan berdasarkan kompetensi dilakukan dengan pendekatan system. Berbeda dengan pendidikan konvensional bercirikan transformasi informasi, pendidikan berdasarkan kompetensi pendidikan konvensional bercirikan transformasi informasi, pendidikan berdasarkan kompetensi ini berusaha mengembangkan kemampuan dengan pendekatan system.

ini berusaha mengembangkan kemampuan dengan pendekatan system. 2

2.. Pendidikan berdasarkan kompetensi tujuannya diarahkan pada perilaku yang dapatPendidikan berdasarkan kompetensi tujuannya diarahkan pada perilaku yang dapat didemostrasikan. Pendidikan konvensional tujuan pengajarannya tidak dinyatakan dalam

didemostrasikan. Pendidikan konvensional tujuan pengajarannya tidak dinyatakan dalam bentukbentuk perilaku yang dapat didemonstrasikan.

perilaku yang dapat didemonstrasikan. 3

3.. KKonseonsekuenskuensi di daarri pi peendindididikan kompetkan kompeteensi insi iaallaah bah bahwa hwa penilpenilaaiiaan han hassiil bl beellaajjaar dir dillaakukkukaan den dengangann system penilaian acuan patokan atau PAP (criterion referenced assessment)). Berbeda dengan system penilaian acuan patokan atau PAP (criterion referenced assessment)). Berbeda dengan penilaian acuan norma atau

penilaian acuan norma atau PAN PAN (nor(norn rn reeffeerreence ance asssseessssmementnt), p), peeninillaaiiaan pn paada peda pendindididikankan berdasarkan kompetensi didasarkan tingkat kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan kompetensi didasarkan tingkat kompetensi yang dapat dipertanggungjawabkan (criteria) yang harus dikuasai oleh siswa. Mi

(criteria) yang harus dikuasai oleh siswa. Missalnya ditentukan bahwa paling sedikit 70% darialnya ditentukan bahwa paling sedikit 70% dari

B

B a

a b

b

2

2

BALIKAN SUMATIF BALIKAN SUMATIF KELUARAN KELUARAN Ferformance Ferformance PROSES PROSES Proses Belajar Proses Belajar Mengajar Mengajar MASUKAN MASUKAN Kompetensi Kompetensi yang diharapkan yang diharapkan BALIKAN FORMATIF BALIKAN FORMATIF

(4)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 44 kompetensi yang te

kompetensi yang telah dimasukkan dalam proses belajar harus dikuasai oleh siswa bisa lulus padalah dimasukkan dalam proses belajar harus dikuasai oleh siswa bisa lulus pada program pengajaran yang bersangkutan.

program pengajaran yang bersangkutan. 4

4.. Pendidikan berdasarkan kompetensi mementingkan balikan, baik balikan formatif maupunPendidikan berdasarkan kompetensi mementingkan balikan, baik balikan formatif maupun balikan sumatif. Pada pendidikan konvensional hanya balikan sumatif yang dipentingkan, balikan balikan sumatif. Pada pendidikan konvensional hanya balikan sumatif yang dipentingkan, balikan formatif walaupun ada tetapi fungsinya kurang mendapat perhatian yang penting.

formatif walaupun ada tetapi fungsinya kurang mendapat perhatian yang penting. 5

5.. Penyajian pengajaran pada pendidikan berdasarkan kompetensi dilaksanakan dengan menerapkanPenyajian pengajaran pada pendidikan berdasarkan kompetensi dilaksanakan dengan menerapkan belajar tuntas (mastery learning). Dalam hubungan ini orientasi belajar siswa adalah on the task belajar tuntas (mastery learning). Dalam hubungan ini orientasi belajar siswa adalah on the task da

dan bukn bukaan ofn off f tthe tashe task. Mk. Maaksudnyaksudnya, bahwa , bahwa ssiisswa wa ttiidak sdak suka meuka menghinghindari ndari ttugaugass--ttugaugass, , sseebalibaliknyaknya

ia mencari tugas

ia mencari tugas--tugas yang terkait dengan pelajarannya, baik tugas yang diberikan oleh gurutugas yang terkait dengan pelajarannya, baik tugas yang diberikan oleh guru maupun tugas yang

maupun tugas yangdiciptakannya sendiri. Ciri lain dari belajar tuntas ini ialah proses belajardiciptakannya sendiri. Ciri lain dari belajar tuntas ini ialah proses belajar mengajar sama pentingnya dengan tujuan pengajaran. Siswa live in proses belajar mengajar yang mengajar sama pentingnya dengan tujuan pengajaran. Siswa live in proses belajar mengajar yang diikutinya, ia menghayati keterlibatannya di dalam proses itu, karena itu ia mendapa

diikutinya, ia menghayati keterlibatannya di dalam proses itu, karena itu ia mendapatkan sendiritkan sendiri nilai

nilai-nilai tertentu di dalam proses belajar mengajar yang tidak mungkin diperoleh kalau tidak ikut-nilai tertentu di dalam proses belajar mengajar yang tidak mungkin diperoleh kalau tidak ikut terlibat di dalamnya.

terlibat di dalamnya. 6

6.. Pendidikan berdasarkan kompetensi memberi tekanan pada penguasaan secara individual.Pendidikan berdasarkan kompetensi memberi tekanan pada penguasaan secara individual. Pendidikan konvensional lebih bersif

Pendidikan konvensional lebih bersif at klasikal.at klasikal. Kompetensi Guru

Kompetensi Guru Pe

Pedomdomaan Pen Pellaaksaksanaanaan Poln Pola a PePembmbaaharuharuaan Sn Siistem Pestem Pendndiididikan Tkan Tenaenaga ga KKepeependindididikan (P4Skan (P4SPTKPTK ) di) di IIndondonesnesiia mea mengengemukakamukakan 10 kn 10 keemamampuan dampuan dasasar r bagbagi i guru yang prguru yang profofeessssiional, onal, yayaiittu :u :

PR

PROFIOFI L KEL KE MMAMPUAN AMPUAN DASDASAR AR GGURUURU

Menguas

Menguasai bahan bidang studi dalamai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah kurikulum sekolah 1. MENGUASAI 1. MENGUASAI BAHAN BAHAN 1.1. 1.1. a

a.. Menguasai bahan dari metodologiMenguasai bahan dari metodologi pengajaran 4 (empat) bidang studi di pengajaran 4 (empat) bidang studi di S

SD D (Baha(Bahasa sa IIndonesia, Matemandonesia, Matemattiika,ka, IIPA, IPSPA, IPS))

b.

b. Menguasai bahan biang studi dalamMenguasai bahan biang studi dalam kurikulum SPG kurikulum SPG 2 2.. MENGELOLAMENGELOLA PROGRAM PROGRAM BELAJAR BELAJAR MENGAJAR MENGAJAR 2.1.

2.1. MerumusMerumuskan tujuan instruksionalkan tujuan instruksional 2.2.

2.2. Mengenal dan dapat menggunakan metodeMengenal dan dapat menggunakan metode mengajar

mengajar 2.3.

2.3. Memilih dan menyusun prosedurMemilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat

instruksional yang tepat 2.4.

2.4. Melaksanakan program belajar mengajarMelaksanakan program belajar mengajar 2.5.

2.5. Mengenal kemampuan (entering behavior)Mengenal kemampuan (entering behavior) anak didik

anak didik 2.6.

2.6. Merencanakan dan melaksanakan programMerencanakan dan melaksanakan program re

remmedialedial 3

3.. MENGELOLAMENGELOLA KELAS

KELAS

3.1.

3.1. Mengatur tata ruang kelas untuk pengajaranMengatur tata ruang kelas untuk pengajaran 3.2.

3.2. Menciptakan iklim belajar mengajar yangMenciptakan iklim belajar mengajar yang serasi

(5)

4

4.. MENGGUNAKANMENGGUNAKAN MEDI

MEDIA/A/ SSUMBUMBERER

4.1.

4.1. Mengenal memilih dan menggunakan mediaMengenal memilih dan menggunakan media 4.2.

4.2. membuat alatmembuat alat--alat Bantu pelajaran sederhanaalat Bantu pelajaran sederhana 4.3.

4.3. Menggunakan dan mengelola laboratoMenggunakan dan mengelola laboratoriumrium dalam rangka proses belajar mengajar dalam rangka proses belajar mengajar 4.4.

4.4. Mengembangkan laboratoriumMengembangkan laboratorium 4.5.

4.5. Menggunakan perpustakaan dalam prosesMenggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar

belajar mengajar 4.6.

4.6. Menggunakan microteaching unit dalamMenggunakan microteaching unit dalam program pengalaman lapangan

program pengalaman lapangan 5 5.. MENGUASAIMENGUASAI LANDASAN-LANDASAN LANDASAN KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN 6 6.. MENGELOLAMENGELOLA INTERAKSI INTERAKSI BE

BELLAJARAJAR MENGAJAR MENGAJAR 7

7.. MENILAIMENILAI PR

PRESTASI ESTASI SSIISSWAWA UNTUK UNTUK KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN PENGAJARAN PENGAJARAN 8 8.. MENGENALMENGENAL FUNGSI DAN FUNGSI DAN PROGRAM PROGRAM PELAYANAN PELAYANAN BIMBINGAN DAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN PENYULUHAN 8.1.

8.1. MengenaMengenal fl f ungsi dari pungsi dari prrogram layaogram layanan danan dann penyuluhan di sekolah

penyuluhan di sekolah 8.2.

8.2. Menyelenggarakan program layananMenyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah

bimbingan di sekolah

9

9.. MENGENAL DANMENGENAL DAN MENYELENGGA-R RAKANAKAN ADMINISTRASI ADMINISTRASI SEKOLAH SEKOLAH 9.1.

9.1. Mengenal penyelenggaraan administrasiMengenal penyelenggaraan administrasi sekolah

sekolah 9.2.

9.2. Menyelenggarakan administrasi sekolahMenyelenggarakan administrasi sekolah

1

100.. MEMAHAMI DANMEMAHAMI DAN MENAFSIRKAN MENAFSIRKAN HASIL HASIL--HASILHASIL PENELITIAN PENELITIAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN GUNA GUNA KEPERLUAN KEPERLUAN PENGAJARAN PENGAJARAN B.

B. TUJUAN PENDIDIKANTUJUAN PENDIDIKAN

1

1.. Tujuan pendiTujuan pendidikan nsional menurut UU No. 2 tahun 1989 dirumuskan sebagai berikut:dikan nsional menurut UU No. 2 tahun 1989 dirumuskan sebagai berikut:

““ PePendindididikan naskan nasiional onal bertbertujujuauan mencen mencerrdadasskan bangkan bangsa sa dan medan mengengembangkambangkan manusia In manusia Indondonesnesiiaa s

seeututuhnya, yauhnya, yaiittu manusu manusiia a beriberimaman dan bertn dan bertaaqwa qwa tteerrhadahadap Tp Tuhan Yang uhan Yang MMaaha Esha Esa a dadan berbn berbudiudi pekerti luh

pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,ur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsa

kebangsaan”an”.. 2

(6)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 66 Membantu meletakkan d

Membantu meletakkan dasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan dayaasar ke arah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya.

pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. 3

3.. Tujuan pendidikan pada pendidikan dasar menurut PP No. 28 tahun 1990 ialah:Tujuan pendidikan pada pendidikan dasar menurut PP No. 28 tahun 1990 ialah:

Memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya Memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menen

mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.gah. 4

4.. Tujuan pendidikan pada lembaga pendidikan menengah menurut PP No. 29 tahun 1990 ialah:Tujuan pendidikan pada lembaga pendidikan menengah menurut PP No. 29 tahun 1990 ialah: a

a.. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebihMeningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahua tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,n, teknologi, dan kesenian.

teknologi, dan kesenian. b.

b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubunganMeningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan social, budaya, dan alam sekitarnya.

timbal balik dengan lingkungan social, budaya, dan alam sekitarnya. 5

5.. Tujuan pendidikan tinggi menurut PP No. 30 tahun 1990 ialah:Tujuan pendidikan tinggi menurut PP No. 30 tahun 1990 ialah: a

a.. Menyiapkan peseMenyiapkan peserrta didik menjadi anggota masta didik menjadi anggota masyyaarakat yang memiliki kemampuan akademikrakat yang memiliki kemampuan akademik da

dan/n/ aattaau prou proffeessssiional yaonal yang dang dapat menepat menerraapkan, mepkan, mengengembangkambangkan, dan, dan/n/ aattaau meu mencinciptptaakan ilkan ilmumu pe

pengengettaahuahuan, tn, teeknolknologi ogi dadan/n/ aattaau seu senini.. b.

b. MMeengengembangkambangkan n dadan menyen menyebarlbarluauaskaskan in illmu pengemu pengettaahuan teknohuan teknollogiogi, da, dan/n/ aattaau keu kesseeniniaan sn seerrttaa mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

memperkaya kebudayaan nasional.

C.

C. TUJUAN PENGAJARANTUJUAN PENGAJARAN

Program pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai Program pengajaran adalah perangkat kegiatan belajar mengajar yang direncanakan untuk mencapai tujuan ya

tujuan yang king kitta a sesebut but dengdengaan tn tujujuauan in instrnstruksiouksional. Knal. Kaarreena pena penyelenggnyelenggaarraaaan pengan pengajjaarraan di n di sseekokollaahh dilakukan dalam system semester, ma

dilakukan dalam system semester, makka program pengajaran disusun dalam dua tahap, yaitu:a program pengajaran disusun dalam dua tahap, yaitu: 1

1.. Program semesterProgram semester 2

2.. Program tatap muka (penjabaran dari program semester)Program tatap muka (penjabaran dari program semester) Program

Program pengajaran untuk satu semester disebut juga silabi mata pelajaran, atau lebih dikenal denganpengajaran untuk satu semester disebut juga silabi mata pelajaran, atau lebih dikenal dengan nama satuan program pengajaran (SPP). Program pengajaran yang disusun untuk setiap tatap muka nama satuan program pengajaran (SPP). Program pengajaran yang disusun untuk setiap tatap muka merupakan penjabaran secara lebih terperinci dan konkret dari SPP dan disebut satuan pelajaran (SP, merupakan penjabaran secara lebih terperinci dan konkret dari SPP dan disebut satuan pelajaran (SP, atau Satpel) atau satuan acara pengajaran (SAP).

atau Satpel) atau satuan acara pengajaran (SAP). K

Keegiatan belajar mengagiatan belajar mengajjaar r yayang operasng operasiional tonal teerrjjaadi di dadallaam sem settiiaap tp taattaap mukp muka a aantntaarra a guru dan pesguru dan peseerrttaa didik di dalam kelas. Tujuan yang menjadi sasaran kegiatan belajar mengajar dalam setiap pertemuan didik di dalam kelas. Tujuan yang menjadi sasaran kegiatan belajar mengajar dalam setiap pertemuan tatap muka itu disebut tujuan instruksional khusus sebagai penjabaran dari tujuan instruksional tatap muka itu disebut tujuan instruksional khusus sebagai penjabaran dari tujuan instruksional umum. Program pengajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan ini terdiri atas seperangkat umum. Program pengajaran yang dirancang untuk mencapai tujuan ini terdiri atas seperangkat komp

komponen yaonen yang sng saalliing beng berriintnteerraaksi seksi sehihingga ngga memeruprupaakan skan suauattu su sysystteem term terssendirendirii. K. Komponomponenen

--komponen dari system itu ialah: komponen dari system itu ialah: 1

1.. IIssi i aattaau mau matteerri i pepellaajjaaranran 2

2.. KKeemamampuampuanpesnpeseertrta a didididik (k (eentnteeriring beng behahavivioror)) 3

3.. KKeemamampuan gmpuan gururuu 4

4.. Bentuk kegiatan belajar mengajarBentuk kegiatan belajar mengajar 5

5.. Media dan bahan pengajaranMedia dan bahan pengajaran 6

6.. Metode pengajaranMetode pengajaran 7

7.. Sumber belajarSumber belajar 8

8.. RuangRuangkelas dengan segala perlengkapannyakelas dengan segala perlengkapannya 9

9.. Tujuan yang diharapkan, danTujuan yang diharapkan, dan 1

100.. Analisis hasil sebagai balikan.Analisis hasil sebagai balikan.

Menurut Bloom, taksonomi tujuan pengajaran dapat dibedakan dalam tiga kawasan (domain) yaitu: Menurut Bloom, taksonomi tujuan pengajaran dapat dibedakan dalam tiga kawasan (domain) yaitu: 1

1.. KKaawawassaan kn kogniognittiif f aadadallaah th tujujuauan yang ben yang berrhubungan dehubungan dengangan pengen pengettaahuahuan pengenalan, dann pengenalan, dan keterampilan serta kemampuan intelektual.

(7)

2

2.. KKaawawasasan efn efeektktiif f aadadallaah th tujujuauan yan yang berhubng berhubungaungan dengan dengan perubn perubaahan shan siikap, nikap, nillaai i dadann perkembangan moral dan keyakinan

perkembangan moral dan keyakinan 3

3.. KKaawawassaan psikn psikomotomotororiik k aadadallaah th tujuan yaujuan yang beng berrhubungahubungan dengn dengaan kn keetteerraampimpillaan mon mottororiik.k. K

Keettiiga ga kawakawassaan tn tujujuauan tn teerrsesebut but pada pada hakikhakikaattnya nya ttiidadak dapak dapat t didipipissaahkhkaan san sattu dengu dengaan yan yang lng laaiin, san, salliingng berinterpenetrasi sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh.

berinterpenetrasi sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh. Taksano

Taksanommi tujuan pengajaran pada kawasan kognitif menurut Bloom terdiri atas enam tingkatan yi tujuan pengajaran pada kawasan kognitif menurut Bloom terdiri atas enam tingkatan y aangng susunannya sebagai berikut :

susunannya sebagai berikut : 1

1.. Pengetahuan (knowlPengetahuan (knowleedge) adalah kemampuan untuk mengenal atau mengingat kembali sesuatudge) adalah kemampuan untuk mengenal atau mengingat kembali sesuatu objek, ide, prosedur, prinsip atau teori yang pernah ditemukan dalam pengalaman tanpa objek, ide, prosedur, prinsip atau teori yang pernah ditemukan dalam pengalaman tanpa memanipulasikannya dalam bentuk atau symbol lain.

memanipulasikannya dalam bentuk atau symbol lain. 2

2.. Pemahaman (comprehension) adalah kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materiPemahaman (comprehension) adalah kegiatan mental intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui, perilaku yang dapat didemontrasikan yang menunjukkan bahwa kemampuan yang telah diketahui, perilaku yang dapat didemontrasikan yang menunjukkan bahwa kemampuan mengerti, memahami yang telah dikuasai antara lain ialah dapat menjelaskan

mengerti, memahami yang telah dikuasai antara lain ialah dapat menjelaskan dengan katadengan kata--katakata sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan dan dapat mempertimbangkan kemampuan sendiri, dapat membandingkan, dapat membedakan dan dapat mempertimbangkan kemampuan

--kemampuan yang tergolong dalam taksonomi ini, adalah: kemampuan yang tergolong dalam taksonomi ini, adalah: a

a.. Translasi, yaitu kemampuan untuk mengikuti symbol tertentu menjadi symbol lain tanpaTranslasi, yaitu kemampuan untuk mengikuti symbol tertentu menjadi symbol lain tanpa perubahan makna

perubahan makna b.

b. IIntnteerrprpreettaassi i yayaiittu kemau kemampuampuan menjeln menjelaasskan makan makna yakna yang tng teerrdadapapat t di di dadallaam simbom simboll, baik, baik symbol verbal maupun yang non verbal.

symbol verbal maupun yang non verbal.

Dapat menginterpretasikan konsep atau prinsip dan dapat menjelaskan secara rinci makna, Dapat menginterpretasikan konsep atau prinsip dan dapat menjelaskan secara rinci makna, dapat membandingkan, membedakan, atau mempertentangkannya dengan sesuatu yang lain. dapat membandingkan, membedakan, atau mempertentangkannya dengan sesuatu yang lain. cc.. Ekstrapolasi yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau kelanjutan dariEkstrapolasi yaitu kemampuan untuk melihat kecenderungan atau arah atau kelanjutan dari

suatu temuan. suatu temuan. 3

3.. Penerapan (Application) adalah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip, prosedur atauPenerapan (Application) adalah kemampuan untuk menggunakan konsep, prinsip, prosedur atau teori tertentu pada situasi tertentu.

teori tertentu pada situasi tertentu. 4

4.. Analisis (Analysis) adalah kemampuan untuk menguraikan suatu bahan (fenomena atauAnalisis (Analysis) adalah kemampuan untuk menguraikan suatu bahan (fenomena atau bahanbahan pelajaran) ke dalam unsur

pelajaran) ke dalam unsur-unsurnya, kemudian menghubung hubungkan bagian dengan bagian-unsurnya, kemudian menghubung hubungkan bagian dengan bagian lain disusun dan diorganisasikan.

lain disusun dan diorganisasikan. 5

5.. Syntesis (Synthesis) adalah kemampSyntesis (Synthesis) adalah kemampuan untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan semuauan untuk mengumpulkan dan mengorganisasikan semua unsur atau bag

unsur atau bagiiaan sen sehihingga ngga membemembentntuk sauk sattu kesu keselureluruhan suhan sececaarra a ututuh. Duh. Deengangan kn kaatta a llaaiin,n, kemampuan untuk menampilkan pikiran secara orisinil atau inovatif

kemampuan untuk menampilkan pikiran secara orisinil atau inovatif 6

6.. Evaluasi (Evaluation) adalah kemampuan untuk mengambil keputusan, menyatakan pendapatEvaluasi (Evaluation) adalah kemampuan untuk mengambil keputusan, menyatakan pendapat atau memberi penilaian berdasarkan kriteria

atau memberi penilaian berdasarkan kriteria--kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif.kriteria tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif.

Taksonomi tujuan pengajaran pada kawasan afektif penggolongannya dikategorikan dalam lima jenis Taksonomi tujuan pengajaran pada kawasan afektif penggolongannya dikategorikan dalam lima jenis taksonomi yang terurut secara bertahap yaitu:

taksonomi yang terurut secara bertahap yaitu: 1

1.. PePeneneririmamaaan (Ren (Receceiiviving/ng/ AAtttteendinding), dipering), diperinci danci dallaam tim tiga ga ttaahahapp a

a.. KKeesiapasiapan untn untuk meneriuk menerima ma (awa(awarrnesnesss) yait) yaitu au adadanya nya keskesiiaapan untpan untuk buk beerriintnteerraaksi ksi dengadengann stimulus (program pengajaran, bahan bacaan, tontonan).

stimulus (program pengajaran, bahan bacaan, tontonan). b.

b. KKememaauauan untn untuk meneuk menerriima ma (Wi(Willlliingnesngness s TTo Reo Receceiivesves) ya) yaiittu usu usaaha ha untuntuk mengauk mengallokokaassiikankan perhatian pada stimulus yang bersangkutan.

perhatian pada stimulus yang bersangkutan.

cc.. Menghususkan perhatian (Controlled Or Selected Attention) pada bagian tertentu dariMenghususkan perhatian (Controlled Or Selected Attention) pada bagian tertentu dari stimulus yang diperhatikan.

stimulus yang diperhatikan. 2

2.. Penanggapan (Responding), proses ini terdiri atas tiga tahap yaitu:Penanggapan (Responding), proses ini terdiri atas tiga tahap yaitu: a

a.. KKeessiiaapan Menapan Menangganggapi pi ( A( Acquicquieesscecence Of nce Of ReRessponpondiding)ng) b.

b. KKeemamauauan Mn Meenangnanggagapi pi ( Wi( Willlliingnesngness s TTo Reo Ressponpond)d) cc.. KKeepuaspuasaan n menamenangganggapi pi (S(Saattiisfactisfaction on IIn n ReRessponponsese)) 3

3.. Penilaian (Valuing) pada tahap ini sudah mulai timbul proses internalisasi yaitu proses untukPenilaian (Valuing) pada tahap ini sudah mulai timbul proses internalisasi yaitu proses untuk memilik

memiliki dan menghayati nilai dari stimulus yang dihadapi. Proses ini terbagi atas empat tahapi dan menghayati nilai dari stimulus yang dihadapi. Proses ini terbagi atas empat tahap sebagai berikut:

sebagai berikut: a

a.. Menerima nilai (Acceptance Of Value)Menerima nilai (Acceptance Of Value) b.

(8)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 88

cc.. KKomiomittmemen yan yaiittu keu kesseettujujuauan tn teerrhahadadap sp suauattu niu nillaai di deengngan alan alasasanan--alasan tertentu yang munculalasan tertentu yang muncul dari rangkaian pengalaman.

dari rangkaian pengalaman. 4

4.. Pengorganisasian (Organization), tahap ini tidak hanya menginternalisasi satu nilai tertentu tetapiPengorganisasian (Organization), tahap ini tidak hanya menginternalisasi satu nilai tertentu tetapi mulai melihat beberapa nilai yang relevan untuk disusun menjadi satu system nilai, terdir mulai melihat beberapa nilai yang relevan untuk disusun menjadi satu system nilai, terdir i darii dari dua tahapan sebagai berikut.

dua tahapan sebagai berikut. a

a.. KKonseonseptptuaualliissaassi i ninillaai i yayaiittu keingiu keinginanan untn untuk meniluk menilaai i hahassiil l kakarya orang larya orang laiin atan atau meu menenemukamukann asumsi

asumsi-asumsi yang mendasari suatu kebiasaan-asumsi yang mendasari suatu kebiasaan b.

b. Pengorganisasian system nilai, menyusun perangkat nilai dalam suatu system nilai berdasarkanPengorganisasian system nilai, menyusun perangkat nilai dalam suatu system nilai berdasarkan tingkat pref

tingkat prefeerensinyarensinya 5

5.. KKaarraaktkteerriissaassi (i (ChaCharraactcteerriizazattiion) yaiton) yaitu keu kemamampuan untuk menghampuan untuk menghayayatti atau i atau memprimempribadikbadikaan sn sysystteemm ni

nillaaii. P. Prorossees s iini tni teerrdidirri dai dari ri dua dua ttaahahapapan yn yaaiittu.u. a

a.. Generalisasi yaitu kemampuanGeneralisasi yaitu kemampuan untuk melihat suatu masalah dari suatu sudut pandanguntuk melihat suatu masalah dari suatu sudut pandang tertentu

tertentu b.

b. KKaarraaktkteerriissttiik yaitk yaitu meu mengengembambangkangkan pandan pandangangan hin hidup tdup teerrtteentntu yau yang meng memberi mberi corakcorak tersendiri pada kepribadian diri yang bersangkutan

tersendiri pada kepribadian diri yang bersangkutan T

Taaksonoksonomi mi TTujujuauan Pen Pengangajjaarraan pada n pada KKaawawasasan Psn Psiikokomotmotororiik adak adallaah pengah pengajjaarraan pada n pada kawakawassaan in inini menuntut pengembangan keter

menuntut pengembangan keterampilan dalam bidang tertentu. Taksonomi Psikomotorik dapatampilan dalam bidang tertentu. Taksonomi Psikomotorik dapat disederhanakan dalam lima tahap yatu:

disederhanakan dalam lima tahap yatu: 1

1.. KKesesiiapaapan (Sn (Set)et) 2

2.. Meniru (Imitation)Meniru (Imitation) 3

3.. Membiasakan (Habitual)Membiasakan (Habitual) 4

4.. MenyeMenyessuauaiikakan n (A(Adadaptptaattiion)on) 5

(9)

Cara B

Cara B elaj

elajar Siswa

ar Siswa Akti

Aktif 

A.

A. PENGERTIANPENGERTIAN

Cara

CaraBelajar Siswa Aktif adalah cara mengajar dengan melibatkan aktivitas siswa secara maksimalBelajar Siswa Aktif adalah cara mengajar dengan melibatkan aktivitas siswa secara maksimal dalam proses belajar baik kegiatan mental intelektual, kegiatan emosional, maupun kegiatan fisik dalam proses belajar baik kegiatan mental intelektual, kegiatan emosional, maupun kegiatan fisik secara terpadu.

secara terpadu.

Menurut Conny Seniawan, CBSA yang dipraktekkan adalah cara belajar siswa aktif yang Menurut Conny Seniawan, CBSA yang dipraktekkan adalah cara belajar siswa aktif yang meng

mengeembangmbangkan ketkan keteerraampimpillaan memprn memproseosesskan perolkan peroleehan. Khan. Keetteerraampimpillaan memprn memproseosesskan perolkan peroleehanhan pada siswa meliputi keterampilan

pada siswa meliputi keterampilan--keterampilketerampilaan men mengangamamattii// obseobserrvasvasii, me, membuambuat ht hiipotpoteessiiss,,

merenca

merencanakan penelitian, mengendalikan Variabel, menafsirkan data, menyusun kesimpulan,nakan penelitian, mengendalikan Variabel, menafsirkan data, menyusun kesimpulan, membuat prediksi, menerapkan dan mengkomunikasikan.

membuat prediksi, menerapkan dan mengkomunikasikan.

Mengajar dalam pendekatan ini, menciptakan system lingkungan yang memungkinan semua Mengajar dalam pendekatan ini, menciptakan system lingkungan yang memungkinan semua kemampuan siswa dapat dikembangkan dalam proses belajar. Materi disajikan secara

kemampuan siswa dapat dikembangkan dalam proses belajar. Materi disajikan secara merangsang,merangsang, kemampuan siswa diperhitungkan, guru berfungsi sebagai motivator, organisation, pengarah dan kemampuan siswa diperhitungkan, guru berfungsi sebagai motivator, organisation, pengarah dan me

medidia a pengpengaajjaarraan yan yang cukup kng cukup komuniomunikatikatiff. D. Di i dadallaam sisten im sisten inini, siswa , siswa mememperolmperoleeh pengah pengallaamamann belajar dengan cirri

belajar dengan cirri-ciri sebagai berikut.-ciri sebagai berikut. 1

1.. Siswa liveSiswa live--in didain didalam proses belajar mengajar sehingga mereka minikmati pengalam belajar yanglam proses belajar mengajar sehingga mereka minikmati pengalam belajar yang asyik

asyik 2

2.. KKeegiatan belgiatan belaajjaar r berjberjaallaam sem secacarra aa antntusiasusias 3

3.. Ada rasa penasaran diikuti dengan sikap on the task. Pengalam belajar yang telah dikembangkanAda rasa penasaran diikuti dengan sikap on the task. Pengalam belajar yang telah dikembangkan didalam kelas akan diteruskan diluar kelas, baik dalam arti pengalaman belajar terstruktur maupun didalam kelas akan diteruskan diluar kelas, baik dalam arti pengalaman belajar terstruktur maupun pengalaman belajar mandiri.

pengalaman belajar mandiri.

Menurut Conny Semiawan, prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan kondisi Menurut Conny Semiawan, prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam usaha menciptakan kondisi belajar supaya siswa dapat mengoptimalkan aktivitasnya dalam proses belajar mengajar, antara lain: belajar supaya siswa dapat mengoptimalkan aktivitasnya dalam proses belajar mengajar, antara lain: 1

1.. Prinsip motivasiPrinsip motivasi , dimana guru berperan sebagai motivator yang merangsang dan membangkitkan, dimana guru berperan sebagai motivator yang merangsang dan membangkitkan motif-motif yang positif dari siswa dalam proses belajar mengajar

motif-motif yang positif dari siswa dalam proses belajar mengajar 2

2.. Prinsip latarPrinsip latar atauatauk ontk onteek sk s, yaitu prinsip keterhubungan bahan baru dengan apa yang telah, yaitu prinsip keterhubungan bahan baru dengan apa yang telah di

diperoperolleh seh siiswa swa sesebelbelumnumnyaya. D. Dengaengan pern perololehaehan yan yang ang ada da iininillaah siswa h siswa dapadapat t memprmemproseoses s bahabahann baru

baru 3

3.. Prinsip Keterarahan,Prinsip Keterarahan, yaitu adanya pola pengajaran yang menghubungyaitu adanya pola pengajaran yang menghubung--hubungkan seluruh aspekhubungkan seluruh aspek pengajaran

pengajaran 4

4.. PrPriinsnsiip bep belajlajar samar sambil bil bebekk eerjrja,a, yaitu mengiyaitu mengintegrasikan pengalaman dengan kegiatan fisik danntegrasikan pengalaman dengan kegiatan fisik dan pengalaman dengan kegiatan intelektual

pengalaman dengan kegiatan intelektual 5

5.. Prinsip perbedaan perorangan,Prinsip perbedaan perorangan, yaitu kenyataan bahwa ada perbedaanyaitu kenyataan bahwa ada perbedaan--perbedaan tertentu di antaraperbedaan tertentu di antara setiapa siswa, shingga mereka tidak diperlakukan secara klasikal

setiapa siswa, shingga mereka tidak diperlakukan secara klasikal 6

6.. PrinsipPrinsip memenenemukmuk an,an, yaitu membiarkan sendiri siswa menemukan informasi yang dibutuhkanyaitu membiarkan sendiri siswa menemukan informasi yang dibutuhkan dengan pengar

dengan pengaraahan seperlunya dari guruhan seperlunya dari guru 7

7.. Prinsip pemecahan masalah,Prinsip pemecahan masalah, yaitu mengarahkan siswa untuk peka pada masalah dan mempunyaiyaitu mengarahkan siswa untuk peka pada masalah dan mempunyai keterampilan untuk mempu menyelesaikannya

keterampilan untuk mempu menyelesaikannya

B.

B. CBCBSA DAN MATERI PENGAJARANSA DAN MATERI PENGAJARAN

Salah satu unsur penting dalam pengalaman belajar ialah isi atau materi pelajaran. Materi pelajaran Salah satu unsur penting dalam pengalaman belajar ialah isi atau materi pelajaran. Materi pelajaran dapat digolongkan dalam empat kategori, yaitu:

dapat digolongkan dalam empat kategori, yaitu:

· · Fakta,Fakta,

B

B a

a b

b

3

3

(10)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 1010

·

· Prosedur,Prosedur, ·

· KKonseonsep, dap, dann ·

· PrinsipPrinsip

C.

C. CBSA DAN KEBERMAKNAACBSA DAN KEBERMAKNAAN BELAJARN BELAJAR

Aktivitas yang

Aktivitas yang dimaksud dalam konsep CBSA ialah aktivitas yang bermakna. Disampingdimaksud dalam konsep CBSA ialah aktivitas yang bermakna. Disamping kebermaknaan kegiatan, kadar CBSA ditentukan oleh modus kegiatan belajar yang digolongkan kebermaknaan kegiatan, kadar CBSA ditentukan oleh modus kegiatan belajar yang digolongkan dalam tiga kategori yaitu:

dalam tiga kategori yaitu: a

a.. Belajar reseptif (menerima).Belajar reseptif (menerima). Aktivitas belajar yang dominan dalam modus ini ialah: mendengar,Aktivitas belajar yang dominan dalam modus ini ialah: mendengar, memperhatikan, mengamati, dan mengkaji. Belajar res

memperhatikan, mengamati, dan mengkaji. Belajar reseeptif adalah usaha untuk menerimaptif adalah usaha untuk menerima inf

inf ormasormasi, i, memengngololaah ih infnformaormassi, i, dadan n memengngkakaji ji iinfnformasormasi.i. b.

b. Belajar dengan penemuan terpimpin.Belajar dengan penemuan terpimpin. Belajar dalam pengertian ini terarah pada usaha menemukanBelajar dalam pengertian ini terarah pada usaha menemukan konsep atau prosedur atau prinsip di bawah bimbingan guru.

konsep atau prosedur atau prinsip di bawah bimbingan guru. c.

c. Belajar dengan penemuan mandiri.Belajar dengan penemuan mandiri. Di sini siswa berusaha menemukan sendiri tanpa bimbinganDi sini siswa berusaha menemukan sendiri tanpa bimbingan langsung dari guru. Pada umumnya, modus belajar ini merupakan pengembangan dari belajar langsung dari guru. Pada umumnya, modus belajar ini merupakan pengembangan dari belajar reseptif dan belajar dengan penemuan terpimpin.

reseptif dan belajar dengan penemuan terpimpin.

Apabila modus kegiatan belajar tersebut dihubungkan dengan kebermanaan belaj

Apabila modus kegiatan belajar tersebut dihubungkan dengan kebermanaan belaj aar, maka diperolehr, maka diperoleh sembilan jenis kegiatan belajar-mengajar dengan kadar CBSA yang berbeda-beda seperti tampak pada sembilan jenis kegiatan belajar-mengajar dengan kadar CBSA yang berbeda-beda seperti tampak pada bagan di bawah.

bagan di bawah.

M

Modus odus KegiatKegiatan an BelajarBelajar

Kebermaknaan Kebermaknaan

Belajar

Belajar ReseptifReseptif PenemuanPenemuan

terpimpin terpimpin Penemuan Penemuan mandiri mandiri Rote lea

Rote learnirningng TabelTabel

perkalian perkalian Menggunakan Menggunakan rumus untuk rumus untuk menyelesaikan menyelesaikan masalah masalah Menyelesaikan Menyelesaikan dengan coba dengan coba--cobacoba

Belaj

Belajar agaar agakk

bermakna bermakna

Ceramah teks

Ceramah teks KerjaKerja

laboratorik laboratorik

sekolah sekolah

Peneliti

Penelitian atau karyan atau kary

in

intelektuatelektual yl yaangng be

bersifarsifat t rutirutinn

Meaningful Meaningful learning learning Klarifikasi Klarifikasi hubungan hubungan antarkonsep antarkonsep Pengajaran Pengajaran auditorial yang auditorial yang baik baik Pe

Penelitnelitian ilian ilmiahmiah gubah

(11)
(12)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 1212

Strategi INKUIRI

Strategi INKUIRI

A. A. PENGERTIANPENGERTIAN

Strategi inkuiri berarti suatu ran

Strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimalgkaian kegiatan kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya denga penuh percaya diri. Sasaran utama sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya denga penuh percaya diri. Sasaran utama kegiatan mengajar pada strategi ini ialah:

kegiatan mengajar pada strategi ini ialah:

·

· KKeetteerrlliibatan sbatan siiswa swa sesecacarra a mamaksimksimaal l dadallaam prm proseoses s kegkegiiaattaan belajar. n belajar. KKeegiatan belajar di giatan belajar di ssiini ni aadadallaahh

kegiatan mental intelektual dan social emosional. kegiatan mental intelektual dan social emosional.

·

· KKeetteerraarraahan keghan kegiiaattaan sen secacarra logia logis das dan sin sistemastemattiis pas pada tujda tujuauan pn peengng ajaranajaran ·

· Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (Mengembangkan sikap percaya pada diri sendiri (selfbelief)selfbelief) pada diri siswa tentang apa yangpada diri siswa tentang apa yang

ditemukan dalam proses inkuiri. ditemukan dalam proses inkuiri.

Untuk menyusun strategi yang terarah perlu diperhatikan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa Untuk menyusun strategi yang terarah perlu diperhatikan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa dapat berinkuiri secara maks

dapat berinkuiri secara maksimaimal. l. KKondisondisii--kondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnyakondisi umum yang merupakan syarat bagi timbulnya inkuiri bagi siswa adalah:

inkuiri bagi siswa adalah: 1

1.. AAspespek socik sociaal l dididalam kelas dalam kelas dan sdan suauasasana terbna terbuka yauka yang mengng mengundang sundang siiswa swa berdiberdiskusskusii. H. Haal l iinini menuntut adanya suasana bebas di dalam kelas, setiap siswa tidak merasakan

menuntut adanya suasana bebas di dalam kelas, setiap siswa tidak merasakan adanyaadanya tteekanakanan/n/ hambahambattaan n untuntuk uk mengmengeemukakan pendamukakan pendapatnya. Kpatnya. K eebebabebassaan n berbiberbicacarra daa dan n penghapengharrgagaaann terhadap pendapat yang berbeda walaupun pendapat itu tidak relevan.

terhadap pendapat yang berbeda walaupun pendapat itu tidak relevan. 2

2.. IINNKKUIUI RI RI berfberfokus paokus pada hipoda hipotteessiiss. S. Siisswa pewa perrllu menyau menyadadarri i babahwa ahwa ada dada dassaarrnya snya seemuamua pengetahuan bers

pengetahuan bersifat tentatif, tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak. Sehubungan adanyaifat tentatif, tidak ada kebenaran yang bersifat mutlak. Sehubungan adanya berbagai sudut pandang yang berbeda diantara siswa, maka dimungkinkan adanya variasi berbagai sudut pandang yang berbeda diantara siswa, maka dimungkinkan adanya variasi penye

penyelleessaaiiaan masn masaallaah seh sehihingga ngga IINNKKUIUI RI RI bersifbersifaat t open eopen ended, anded, ada da berbagberbagaai i keskesiimpulmpulaan yan yangng berbeda

berbeda dari masingdari masing-mas-masiing sng siisswa wa dedengangan an arrgumegumen yan yang beng benanar. r. DDiissaampimping Ing INNKKUIUI RI RI tteerrbukabuka di

dikenakenal l jjuguga Ia INNKKUIUI RI RI tteerrttututup yaitup yaitu ju jiika haka hanya anya ada sda saattu-sau-sattunya unya keskesiimpulmpulaan yan yang beng benanar r sseebabagagaii ha

hassil il prosprosees Is INNKKUIUIRRII.. 3

3.. PePenggunnggunaaaan fn faktakta a sesebagai ebagai evviidensidensi. Didalam kelas dibicarakan. Didalam kelas dibicarakan validitas dan reliabilitas tentangvaliditas dan reliabilitas tentang fakta sebagimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya.

fakta sebagimana dituntut dalam pengujian hipotesis pada umumnya.

Untuk menciptakan kondisi diatas, maka peranan guru sangat menentukan. Guru tidak lagi berperan Untuk menciptakan kondisi diatas, maka peranan guru sangat menentukan. Guru tidak lagi berperan sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan. sebagai pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi, sekalipun hal itu sangat diperlukan. Peranan utama gurudalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut.

Peranan utama gurudalam menciptakan kondisi inkuiri adalah sebagai berikut. 1

1.. Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikirMotivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah berpikir 2

2.. Fasilisator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswaFasilisator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa 3

3.. PePenanyananya, , untuntuk menyauk menyadadarrkan skan siisswa wa dadarri i kekekekelliirruauan yan yang meng merreeka peka perrbuat dan mebuat dan memberi mberi keyakeyakikinannan pada diri sendiri.

pada diri sendiri. 4

4.. Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas.Administrator, yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas. 5

5.. Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuanPengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siswa pada tujuan yang diharapkanyang diharapkan 6

6.. Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelasManajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas 7

7.. Rewarder, yang memberi penhargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka peningkatanRewarder, yang memberi penhargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka peningkatan semangat heuristik pada siswa

semangat heuristik pada siswa Supaya guru dapat melakukan

Supaya guru dapat melakukan perperaananya snanya sececaarra ea effektektiif f maka pengemaka pengenalnalaan n kemampuan siswa sakemampuan siswa sangangatt diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka menanggapi, dan sebagainya.

diperlukan, terutama cara berpikirnya, cara mereka menanggapi, dan sebagainya.

B.

B. SSTRATEGITRATEGI INKUIRIINKUIRIDAN DIMENSI BERPIKIDAN DIMENSI BERPIKIRR

B

B a

a b

b

4

(13)

Untuk merangsang kegiatan berpikir peserta didik, maka perlu diketahui apa

Untuk merangsang kegiatan berpikir peserta didik, maka perlu diketahui apa yang dia ketahui danyang dia ketahui dan ba

bagagaiimamana na cacarra a iia a beberprpiikikir r untuntuk menguk mengaananal l beberbrbaagagai i cacara bera berrpipikikir r ssiisswawa, t, teerutrutaama ma dadallaam Im INNKKUIUI RIRI,, perlu dikenal cara berpikir antara lain:

perlu dikenal cara berpikir antara lain: 1

1.. Berpikir urutan.Berpikir urutan. Apabila misalnya guru menghadapkan kepada siswa tiga bilangan berurut-Apabila misalnya guru menghadapkan kepada siswa tiga bilangan berurut- urut 2,urut 2, 4

4,,6 maka siswa dapat menyebut tiga bilangan pada urutan k6 maka siswa dapat menyebut tiga bilangan pada urutan k ee--4 adalah 8 dan ke4 adalah 8 dan ke--5 adalah 105 adalah 10..

2

2.. BBeerpirpikk ir ir bebertrteentangntangan.an. Jika pada siswa dihdapkan pasangan kataJika pada siswa dihdapkan pasangan kata--kata panaskata panas--dingin, kecildingin, kecil--besar,besar,

maka ia dapat menyebut pasangan dari kata

maka ia dapat menyebut pasangan dari kata--kata siangkata siang--……, berat……, berat--……, dan s……, dan setereterusnya yausnya yangng

benar. benar. 3

3.. BeBerpikrpik ir ir AA ssoossiasiasi.i. Jika siswa dihadapkan pasangan kataJika siswa dihadapkan pasangan kata--kata besikata besi--berat, kapasberat, kapas--ringan, maka iaringan, maka ia dapat menyebut pasangan dari kata murid-…… dengan benar.

dapat menyebut pasangan dari kata murid-…… dengan benar. 4

4.. BeBerpikrpik ir Kir Kausausalitalit asas.. Jika kepada siswa dihadapkan pasangan kataJika kepada siswa dihadapkan pasangan kata-kata-kata rajinrajin--pandai,pandai, mendungmendung

--hujan

hujanmaka ia dapat menyebut pasangan kata menganggurmaka ia dapat menyebut pasangan kata menganggur ………...dengan benar.………...dengan benar. 5

5.. BeBerpikrpik ir ir kk oonsnseentrintri ss.. Berpikir konsentris menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi dariBerpikir konsentris menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi dari keempat cara berfikir di atas.

keempat cara berfikir di atas. 6

6.. BeBerpirpikk ir ir kk oonvenvergergen.n. berpangkal dari unsurberpangkal dari unsur--unsur yang terpisahunsur yang terpisah--pisah. Dengan mempelajaripisah. Dengan mempelajari karakt

karakteerriissttiik dari kk dari keececenderunnderungagan man massiing-masng-masiing ng unsur, maunsur, maka ka didiketahui seketahui semua mua unsur unsur mengmengaarraahh pada satu titik tertentu.

pada satu titik tertentu. 7

7.. BeBerfikrfik ir Dir D iviveergen,rgen, bertitik tolak dari suatu peristiwa menuju ke berbagai kemungkinanbertitik tolak dari suatu peristiwa menuju ke berbagai kemungkinan 8

8.. Berfikir SiloBerfikir Silogisme,gisme, bertitik tolak pada premis mayor yang tidak diragukan kebenarannya dan adabertitik tolak pada premis mayor yang tidak diragukan kebenarannya dan ada premis minor yang sifatnya lebih khusus dengan menghadapkan premis minor terhadap premis premis minor yang sifatnya lebih khusus dengan menghadapkan premis minor terhadap premis mayor maka dapat diperoleh suatu kesimpulan.

mayor maka dapat diperoleh suatu kesimpulan.

C.

C. PROSESPROSES INKUIRIINKUIRI

Pa

Pada da hahakekakekattnya nya IINNKKUIUI RI RI memerrupaupakakan n ssuauattu u prprososeess

PR

PROSOSES ES II NN KUIKUI RIRI

S

Seemua mua ttaahap dahap dallaam prm proseoses s IINNKKUIUI RI RI tteerrsseebut but di di aattaas s merupakamerupakan kegn kegiiaattaan belajar dan belajar darri sii siswaswa. Gur. Guruu berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pada proses belajar sebagai motivator, fasilitato berperan untuk mengoptimalkan kegiatan tersebut pada proses belajar sebagai motivator, fasilitato rr

dan pengarah. Pada strategi ekspositori murni, semua tahap dilakukan sendiri oleh guru, sedangkan dan pengarah. Pada strategi ekspositori murni, semua tahap dilakukan sendiri oleh guru, sedangkan pa

pada da IINNKKUIUI RI RI dildilaakukakukan oln oleeh sh siswaiswa.. K

Kemaemampuanmpuan-k-keemamampuampuan yan yang ditng dituntuntut pada ut pada sseettiiaap tp taahahap prp prososees s IINNKKUIUI RIRI::

MERUMUSKAN MERUMUSKAN MASALAH MASALAH MENARIK MENARIK KESIMPULAN KESIMPULAN SEMENTARA SEMENTARA MERUMUSKAN MERUMUSKAN HIPOTESIS HIPOTESIS MENGUJI MENGUJI HIPOTESIS HIPOTESIS MENGUMPULKAN MENGUMPULKAN BUKTI BUKTI

(14)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 1414 KEMAMPUAN YA

KEMAMPUAN YANN G G DIDI KEMBANKEMBAN GGKAKAN DN D ALAMALAM

PR

PROSOSES ES II NN KUIKUI RIRI

Ta

Tahahap Ip I nkuirinkuiri KKeemamampuampuan n yayang dinng dintuntuntuttut 1

1.. MerumuskanMerumuskan masalah masalah

a

a.. KKesesaadaran daran tterhadap masaerhadap masallaahh

b.

b. MeliMelihat penthat pentiningnya magnya masasalahlah

cc.. MMerumuerumuskaskan n masmasaallaahh

2 2.. MerumuskanMerumuskan  jawaban  jawaban sementara sementara (hipotesis) (hipotesis) a

a.. Menguji dan menggolongkan jenis dataMenguji dan menggolongkan jenis data yang da

yang dapat dipat diperolperoleehh

b.

b. Melihat dan merumuskan hubunganMelihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis

yang ada secara logis

cc.. Merumuskan hipotesisMerumuskan hipotesis

3

3.. Menguji Menguji jawajawabanban tentative

tentative

a

a.. Merakit peristiwaMerakit peristiwa

-- MengidentiMengidentiffiikakassiikan kan peristiperistiwa wa yayangng

dibutuhkan dibutuhkan

-- MengumpulkaMengumpulkan n dadatata

-- Mengevaluasi dataMengevaluasi data

b.

b. Menyusun dataMenyusun data

-- MentMentrraanslasnslasikikaan datan data

-- MengintMenginteerprrpreetastasikan ikan dadatata

-- MengklasifikasikaMengklasifikasikann cc.. Analisis dataAnalisis data

-- Melihat hubunganMelihat hubungan

-- MMencaencattat pat persaersamaamaan dn dan perban perbedaedaaann

-- Mengidentifikasikan tren,Mengidentifikasikan tren, sekuensi dan keteraturan sekuensi dan keteraturan 4

4.. Menarik kesimpulanMenarik kesimpulan aa.. MencaMencari ri polpola daa dan makna hubunn makna hubungagann

b.

b. MeruMerumuskamuskan kn keesimpulsimpulaann 5

5.. MenerpkanMenerpkan kes

kesimpimpululaan n dandan generalisasi generalisasi

D.

D. SKENARIO KEGIATAN BELAJAR MENGAJARSKENARIO KEGIATAN BELAJAR MENGAJARINKUIRIINKUIRI

Sintaks untuk Model INKUIRI Kelompok Sintaks untuk Model INKUIRI Kelompok 1

1.. Tahap PertamaTahap Pertama

Menghadapi stimulus (terencana atau tidak terencana) Menghadapi stimulus (terencana atau tidak terencana) 2

2.. TahaTahap Kp Keeduadua

Menjajaki reaksi terhadap situasi yang merangsang Menjajaki reaksi terhadap situasi yang merangsang 3

3.. TahaTahap Kp Keettiigaga

Merumuskan tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas (merumuskan masalah, tugas Merumuskan tugas yang dipelajari dan mengorganisasikan kelas (merumuskan masalah, tugas kelas, peranan, dan sebagainya)

kelas, peranan, dan sebagainya) 4

4.. TTaahap Khap Keeeempatmpat

Belajar menyelesaikan masalah secara independen atau kelompok Belajar menyelesaikan masalah secara independen atau kelompok 5

5.. TaTahahap Kp K eelilimama

Menganalisis proses dan kemajuan kegiatan belajar Menganalisis proses dan kemajuan kegiatan belajar 6

6.. TTaahap Khap Keeeenamnam

Evaluasi dan tindak lanjut Evaluasi dan tindak lanjut Sintaks da

(15)

Pe

Pengangajarajaran In I NN KUIKUI RI RI dedengangan Mn M odeodel l KeKerja Kelomporja Kelompokk

KEGIATAN KEGIATAN SISWA SISWA SINTAKS SINTAKS ALIRAN ALIRAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN KEGIATAN GURU GURU KETERANGAN KETERANGAN 1.1. 1.1. MengerjakanMengerjakan pre-pre-testtest 1.2. 1.2. MenunjukkanMenunjukkan kebutuhan kebutuhan masalah dan masalah dan minta minta informasi informasi 1.1. 1.1. MenentukanMenentukan entry entry behaviour behaviour 1.2. 1.2. MenjelaskanMenjelaskan tujuan tujuan pengajaran pengajaran 1.

1. Guru mempersiapkanGuru mempersiapkan hand outs tentang hand outs tentang materi dan yang materi dan yang berhubungan dengan berhubungan dengan konten konten 2.1. 2.1. Mendengar,Mendengar, Mempertanya Mempertanya kan, kan, Mengusulkan Mengusulkan 2.1. 2.1. MemberiMemberi penjelasan penjelasan singkat dan singkat dan menyeluruh menyeluruh tentang tentang konten dan konten dan prosedur prosedur kkerjaerja 2.

2.Menentukan Menentukan batasbatas waktu waktu 3.1. 3.1. Masuk keMasuk ke dalam dalam kelompok kelompok 3.1. Memberi 3.1. Memberi penjelasan penjelasan singkat dan singkat dan menyeluruh menyeluruh tentang tentang konten dan konten dan prosedur prosedur kerja kerja 3.

3. Menjajaki caraMenjajaki cara

pembentukan kelompok pembentukan kelompok 4.1. 4.1. Merumuskan,Merumuskan, mengklarifikasi mengklarifikasi kan tujuan kan tujuan 4.2.

4.2. Urutan tugasUrutan tugas

4.1. Mengamati, 4.1. Mengamati, membantu, membantu, mengarahkan mengarahkan 5.1. 5.1. Membanca,Membanca, bertanya, bertanya, mengamati, mengamati, membuat membuat catatan, catatan, meneliti, meneliti, mengorganis mengorganis si data si data 5.1 5.1. Mnganjur. Mnganjur--kan, kan, memberi memberi fasilitas, fasilitas, dan dan bimbingan bimbingan

5. Saling membantu antar 5. Saling membantu antar

siswa siswa

6.1

6.1 Analisis Analisis data,data, kesimpulan kesimpulan individual individual 6.1 Menganjur 6.1 Menganjur--kan kan memberi memberi fasilitas dan fasilitas dan bimbingan bimbingan

6. Saling membantu antar 6. Saling membantu antar

siswa siswa 7.1 Sharing 7.1 Sharing penemuan, penemuan, kritik, kritik, mengambil mengambil catatan, catatan, kesimpulan kesimpulan pendahuluan pendahuluan 7.1 Menganjur 7.1 Menganjur--kan memberi kan memberi fasilitas dan fasilitas dan bimbinga bimbinga

7. Saling membantu antar 7. Saling membantu antar

siswa siswa 8.1 8.1 MenulisMenulis laporan laporan kelompok kelompok antar siswa antar siswa 8.1 Memberi 8.1 Memberi bantuan bantuan 8. Saling membantu 8. Saling membantu 9.1

9.1 MenMenanggapianggapi dan bertanya dan bertanya 9.1 Memantau 9.1 Memantau membantu membantu mengelola mengelola kelas kelas 9. Memimpin diskusi 9. Memimpin diskusi 10.1. Tanya jawab, 10.1. Tanya jawab, catat catat 10.1 Sistesis, 10.1 Sistesis, menyimpul menyimpul kan kan 10.

10. Memimpin Memimpin diskusidiskusi Menentukan Menentukan tujuan tujuan pengajaran pengajaran Pengantar Pengantar singkat singkat tentang tentang konten dan konten dan prosedur prosedur Membentuk Membentuk kelompok kelompok Klarifikasi Klarifikasi tujuan tujuan Kerja Kerja individual individual Laporan Laporan pada pada kelompok kelompok Diskusi Diskusi kelompok kelompok Laporan Laporan kelompok kelompok Diskusi Diskusi kelas kelas Rangkuman Rangkuman

(16)

S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R S T R A T E G I B E L A J A R M E N G A J A R 1616 11.1. 11.1.MemberiMemberi saran saran 11.1 Menentukan 11.1 Menentukan tindaklanjut tindaklanjut berdasarkan berdasarkan hasil diskusi hasil diskusi 11. Memimpin diskusi 11. Memimpin diskusi Prinsip

Prinsip-prinsip tentang respoms-prinsip tentang respoms Gur

Guru dau dallaam mem mengengembambangkangkan sikn sikaap Ip I NNKKUIUI RI RI di di kelas kelas memempunyampunyai i peperraananan sen sebagbagaai i konsekonselloror,, konsult

konsultaan n dadan n tteemaman n yayang kng krriittiiss. . HHaarrus daus dapapat t memembimbimbimbing dang dan men merreefflleeksikan peksikan pengangallaamamann kelompok melalui tiga tahap:

kelompok melalui tiga tahap: 1

1.. Tahap problem solving atau tugasTahap problem solving atau tugas 2

2.. Tahap pengelolaan kelompokTahap pengelolaan kelompok 3

3.. Tahap pemahaman secara individualTahap pemahaman secara individual

Pada saat yang sama guru sebagai instruktur harus dapat: Pada saat yang sama guru sebagai instruktur harus dapat: 1

1.. Memberi kemudahan bagi kerja kelompokMemberi kemudahan bagi kerja kelompok 2

2.. IIntnteervrveensi dansi dallaam kem kellompokompok 3

3.. Mengelola kegiatan pengajaranMengelola kegiatan pengajaran S

Sttrategrategi i bebellaajjaar mengr mengaajjaar Ir I NNKKUIUI RI RI di di ssaampimping sng sttrategrategi i bebellaajjaar mengr mengaajjaar ir inkuinkuiri ri di di ssaampinmpingg mengantarkan siswa pada tujuan instr

mengantarkan siswa pada tujuan instruuksional tingkat tinggi, dapat juga memberi tujuan ringanksional tingkat tinggi, dapat juga memberi tujuan ringan (nutruna

(nutrunant effect) sebagai berikut:nt effect) sebagai berikut: 1

1.. KKeetteerraampimpillaan memprn memproseoses ss seecacarra ila ilmimiaah (h (mengmengaamamattii, mengumpul, mengumpulkan dan mekan dan mengorngorgaganinissaasikansikan data, mengidentifikasikan variable, merumuskan, dan menguji hipotesis, serta mengambil data, mengidentifikasikan variable, merumuskan, dan menguji hipotesis, serta mengambil kesimpulan)

kesimpulan) 2

2.. Pengembangan daya kreatifPengembangan daya kreatif 3

3.. Belajar secara mandBelajar secara mandiriiri 4

4.. Memahami halMemahami hal-hal yang mendua-hal yang mendua 5

5.. Sikap terhadap ilmu pengetahuan yang menerimanya secara tentatifSikap terhadap ilmu pengetahuan yang menerimanya secara tentatif

E.

E. STRATEGISTRATEGIINKUIRIINKUIRIDAN TEKNIK BERTANYADAN TEKNIK BERTANYA

Strategi belajar mengajar inkuiri dapat dilaksanakan dengan berbagai metode mengajar seperti Tanya Strategi belajar mengajar inkuiri dapat dilaksanakan dengan berbagai metode mengajar seperti Tanya   jawab, diskusi, proble

  jawab, diskusi, problem solving, studi kasus, penelitian mandiri dan sebagainya. Salah satu teknikm solving, studi kasus, penelitian mandiri dan sebagainya. Salah satu teknik yang banyak dipakai dalam berbagai metode mengajar ialah teknik bertanya.

yang banyak dipakai dalam berbagai metode mengajar ialah teknik bertanya. 1

1.. Pentingnya bertanyaPentingnya bertanya

Dalam hubungannya dengan proses belajar, pentingnya bertanya dapat dilihat dalam pert

Dalam hubungannya dengan proses belajar, pentingnya bertanya dapat dilihat dalam pert anyaananyaan be

beririkut ikut inini a

a.. Jantung strategi belajar yang efektif terletak pada pertanyaan yang diajukan oleh guruJantung strategi belajar yang efektif terletak pada pertanyaan yang diajukan oleh guru (Fraenkel)

(Fraenkel) b.

b. Dari sekian banyak metode pengajaran yang paling banyak dipakai ialah bertanya (Bank)Dari sekian banyak metode pengajaran yang paling banyak dipakai ialah bertanya (Bank) cc.. Bertanya adalah salah satu teknik yang paling tua dan paling baik (Clark)Bertanya adalah salah satu teknik yang paling tua dan paling baik (Clark)

d.

d. Mengajar itu adalah bertanya (Dewey)Mengajar itu adalah bertanya (Dewey) e

e.. PertanyaanPertanyaan--pertanyaan adalah unsur utama dalam strategi pengajaran, merupakan kuncipertanyaan adalah unsur utama dalam strategi pengajaran, merupakan kunci permainan bahasa dalam pengajaran (hyam)

permainan bahasa dalam pengajaran (hyam) 2

2.. Fungsi bertanyaFungsi bertanya

Pentingnya bertanya dalam kegiatan belajar mengajar dapat kita pahami kalau diperhatikan Pentingnya bertanya dalam kegiatan belajar mengajar dapat kita pahami kalau diperhatikan peranannya sebagai berikut:

peranannya sebagai berikut: a

a.. Melengkapi kemampuan berceramahMelengkapi kemampuan berceramah

Ti

(17)

b.

b. Mengubah kemampuan berceramahMengubah kemampuan berceramah cc.. Meningkatkan kadar CBSAMeningkatkan kadar CBSA

d.

d. Sikap inkuiri bertitik tolak pada bertanyaSikap inkuiri bertitik tolak pada bertanya e

e.. Mengubah persepsi yang keliru terhadap bertanyaMengubah persepsi yang keliru terhadap bertanya

Dalam peranan yang demikian itu kegiatan bertanya berfungsi untuk : Dalam peranan yang demikian itu kegiatan bertanya berfungsi untuk : a

a.. Mengembangkan minat dan keingintahuanMengembangkan minat dan keingintahuan b.

b. Memusatkan perhatian pada pokok masalahMemusatkan perhatian pada pokok masalah cc.. Mendiagnosis kesulitan belajarMendiagnosis kesulitan belajar

d.

d. Meningkatkan kadar CBSAMeningkatkan kadar CBSA e

e.. KKeemamampuan mpuan memamemahami ihami infnforormamasisi f.

f. KKemaemampumpuaan mn mengeengemukmukaakan pkan pendaendapatpat g

g.. Mengukur hasil belajar.Mengukur hasil belajar. 3

3.. PrinsipPrinsip--prinsip bertanyaprinsip bertanya

Bertanya sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan dapat dibagi dalam dua kelompok, Bertanya sebagai alat untuk mengembangkan kemampuan dapat dibagi dalam dua kelompok, yaitu:

yaitu: a

a.. Bertanya dasar, bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir dasar. DihubungkanBertanya dasar, bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir dasar. Dihubungkan dengan teksonomi Bloom, kemampuan dasar ini terdiri atas pengetahuan knowledge), dengan teksonomi Bloom, kemampuan dasar ini terdiri atas pengetahuan knowledge), pemahaman (comprehension), dan aplikasi

pemahaman (comprehension), dan aplikasi b.

b. Bertanya lanjut, bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatifBertanya lanjut, bertanya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif--inovatif.inovatif.

K

Gambar

gambar di bawah ini) tidak membosankan.

Referensi

Dokumen terkait

Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif , bahwa pembelajaran ( learning ) adalah sesuatu kegiatan yang berupaya

akan digunakan di dalam proses belajar mengajar serta usaha-usaha yang dilakukan oleh.. pendidik untuk meningkatkan kualitas dari kegiatan

ABSTRAK : Penelitian ini mengangkat masalah sebagai berikut: adakah pengaruh keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran bahasa

Sehingga ruang lingkup strategi belajar mengajar adalah batasan atau cakupan kegiatan yang harus dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan

Tujuan kami menulis Karya Tulis ini yang berjudul Pemanfaatan Teknologi Sebagai Sarana Kegiatan Belajar Mengajar adalah untuk mengetahui lebih banyak tentang

Tujuan penelitian ini adalah untuk adalah untuk menelaah motivasi dan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar setelah menerapkan model

3 TUJUAN MANUAL PROSEDUR Manual Prosedur Poses Belajar Mengajar adalah tahapan yang harus dilakukan oleh Program Doktor Ilmu Ekonomi PDIE di dalam mempersiapkan dan melaksanakan

Proses pembelajaran yang berpijak pada teori belajar Behavioristik adalah sebagai berikut: 1 menentukan tujuan pembelajaran dalam bentuk standart kompetensi SK dan kompetensi dasar KD