BAB III TINJAUAN PUSTAKA A. Biodata 1. Identitas pasien Nama : Ny. Z Umur : 40 tahun Agama : Islam
Alamat : Plososari RT 4 / RW 1, Brangsong – Kendal Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Jenis kelamin : Perempuan Status perkawinan : Kawin Pekerjaan : Tani No. Register : 5516256 Tgl masuk : 2 Mei 2007 Dx. Medis : Mola Hidatidosa 2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. S
Umur : 45 tahun
Alamat : Plososari RT 4 / RW 1, Brangsong – Kendal Pekerjaan : Tani
B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan utama
Keluar darah pervagina dan perut bagian bawah terasa nyeri. 2. Riwayat penyakit sekarang
Selama ± 1,5 bulan pasien mengeluh ada benjolan pada perut bagian bawah, benjolan makin lama makin besar, pasien terasa mual muntah, keluar darah pervagina, ganti pembalut 1-2 x/hari, kepala pusing, mata berkurang-kunang, badan lemas, kemudian periksa ke bidan di sekitar tempat tinggalnya. Oleh bidan tersebut pasien disarankan untuk di bawah ke rumah sakit. Oleh keluarga pasien di bawa ke RSUD Dr. Soewondo Kendal pada tanggal 30 April 2007, selama 2 hari di rawat di RSUD Kendal kemudian oleh dokter yang merawat, pasien akhirnya dirujuk ke RSUP Dr. Karyadi Semarang.
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menula maupun keturunan seperti jantung dan diabetes mellitus dan baru pertama kali di rawat di rumah sakit.
4. Riwayat penyakit keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti yang dialami klien saat ini. Keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit jantung, DM, hipertensi.
5. Riwayat obstetric dan gynekologi
Klien dengan G5 P5 Oo, klien menarche umur 14 tahun, lama haid 5-6 hari, siklus
haid teratur 28 hari, tanpa ada nyeri haid, pasien tidak tahu kapan hari pertama haid terakhirnya.
6. Riwayat perkawinan
Klien menyatakan menikah 1x, lama 25 tahun. 7. Riwayat kehamilan, persalinan dan daftar yang lalu
No Tahun partus Umur kehamilan Jenis persalinan Penolong Jenis kelamin Nifas Keadaan sekarang 1 1989 9 bulan spontan Dukun
bayi
Perempuan Baik Sehat umur 18 th 2 1991 9 bulan Spontan Dukun
bayi
Perempuan Baik Sehat umur 16 th 3 1994 9 bulan Spontan Dukun
bayi
Perempuan Baik Sehat umur 13 th 4 1999 9 bulan Spontan Dukun
bayi
Laki-laki Baik Sehat umur 8 th 5 2002 9 bulan Spontan Dukun
bayi
Perempuan Baik Sehat umur 5 th
6 2007 - - - -
8. Riwayat Keluarga Berencana (KB)
Klien tidak pernah mengikuti program KB, klien pernah menjalani 1x KB pada kelahiran anak ke-3, jenis KB yang dijalani klien yaitu KB Suntik, karena klien menyatakan tidak cocok dan menstruasinya tidak teratur, akhirnya klien memutuskan untuk tidak mengikuti program KB lagi.
C. Pengkajian Pola Fungsional Menurut Gordon 1. Pola persepsi kesehatan dan pemeliharaan kesehatan
Pasien mengatakan keadaan sehat jika di dalam tubuh tidak merasakan kelainan apapun. Pasien menganggap sakit yang dialaminya saat ini adalah ujian dari Allah SWT. Apabila pasien mengalami masalah kesehatan pasien segera periksa atau berobat, seperti halnya dengan kondisi sakit yang dialaminya saat ini, pasien berupaya dan berusaha untuk melakukan pemeliharaan kesehatan dengan berobat. 2. Pola nutrisi dan metabolik
Sebelum sakit klien bisa makan 3x sehari dengan menu nasi, sayur, lauk. Minum ± 8 gelas / hari. Jenis air putih kadang teh. Selama dirawat klien makan 3x / hari dengan menu nasi, lauk dan sayur. Selama dirawat pasien tidak mengalami gangguan pola makan, klien makan habis 1 porsi dengan menu yang disajikan rumah sakit, minum jenis air putih ± 8 gelas/hari.
3. Pola Eliminasi
Sebelum sakit klien biasa BAB 1-2 x/hari dengan konsistensi lunak, BAK 5-6x /hari dengan konsistensi warna kuning jernih dan encer. Selama dirawat klien tidak mengalami gangguan pola BAB maupun BAK. BAB 1 x / hari dengan konsistensi lunak, BAK 4-5 x/hari dengan konsistensi warna kuning jernih dan encer.
4. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit pasien tidak mengalami keterbatasan aktifitas. Pasien beraktifitas dengan bekerja di sawah dan sebagai ibu rumah tangga. Pemenuhan ADL dapat dilakukan semandiri dan tidak ada gangguan. Selama sakit / dirawat pasien hanya
beristirahat dan tiduran di tempat tidur, namun masih bisa melakukan ADL ringan secara mandiri.
5. Pola istirahat dan tidur
Sebelum sakit klien biasa istirahat tidur malam ± 7-8 jam, klien tidur dari jam 21.00 WIB – 05.00 WIB. Klien tidur siang ± 1 jam. Selama dirawat pola istirahat tidur klien terganggu karna klien mengeluh ruangan panas, suasana gaduh / berisik, rasa cemas terhadap penyakitnya, klien sering terbangun dari tidur malamnya. Klien istirahat tiur dari jam 24.00 WIB – 05.00 WIB, klien tidak pernah tidur siang.
6. Pola persepsi sensori dan kognitif
Pasien tidak mengalami gangguan dari kelima fungsi indranya. Pasien mampu memahami dan menjawab pertanyaan dengan baik. Dalam berkomunikasi pasien menggunakan bahasa Jawa. Memori pasien dalam keadaan baik dan normal. Persepsi terhadap nyeri yang dialami pasien dengan menggunakan pendekatan P, Q, R, S, T dimana :
P : Nyeri meningkat ketika darah keluar pervagina
Q : Frekuensi nyeri berlangsung sebentar tetapi sering dan nyeri terasa diremas-remas
R : Nyeri terjadi pada abdomen bagian bawah S : Skala nyeri 5 (nyeri sedang)
7. Persepsi diri dan konsep diri a. Citra tubuh
Pasien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang dibenci karena semua yang ada pada dirinya adalah anugerah dari Allah SWT.
b. Identitas diri
Pasien adalah seorang perempuan, pasien anak tunggal, di rumah pasien tinggal dengan suaminya dan kliema buah hatinya. Pasien sebagai istri dan bekerja sebagai tani didesanya.
c. Peran
Sebelum sakit pasien adalah sebagai ibu rumah tangga, bekerja ebagai tani untuk membantu kebutuhan keluarga, menjadi anggota masyarakat didesanya, menjalankanperan sebagai anggota masyarakat dengan mengikuti kegiatan di masyarakat seperti pengajian dan arisan.
d. Ideal diri
Pasien sebagai seorang tani dengan penghasilan pas-pasan didesanya sudah merasa puas bila mampu memberikan pada anggota keluarganya. Klien ingin segera sembuh dari penyakitnya dan ingin segera bertemu dengan anak-anaknya di rumah dan anggota keluarga yang lain.
e. Harga diri
Pasien mengatakan dirinya merasa sedih karena tidak dapat mencukupi kebutuhan danhanya merepotkan keluarganya.
Klien menjalani peran sebagai ibu rumah tangga dan dalam masyarakat klien tidak mengalami hambatan dalam menjalin hubungan (bersosialisasi).
9. Pola reproduksi dan sexual
Pasien mempunyai 5 orang anak dari hasil perkawinannya. Pasien tidak mengalami masalah dalam hal reproduksi dan seksual. Selama dirawat klien tidak melakukan hubungan seksual, klien dan suami menyadari akan keadaannya serta keterkaitan dengan ajaran agama yang dianutnya.
10. Pola mekanisme koping
Bila ada masalah klien biasa menyelesaikan masalah secara kekeluargaan, dengan mendiskusikan bersama suaminya. Klien tidak bisa memendam masalahnya sendiri.
11. Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam dan taat menjalankan ibadahnya. Saat ini klien tidak menjalankan ibadah. Klien selalu beribadah, berdua serta berharap agar penyakitnya segera sembuh.
D. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan tanggal 7 Mei 2007. Keadaan umum : baik
Tanda-tanda vital :
- TD : 140/60 mmHg - S : 37 oC
- Nadi : 88 x/mnt - RR : 24 x/mnt
Kepala : mesocephal, Rambut hitam bersih sedikit beruban, Rambut tidak mudah rontok, kulit kepala bersih., tidak terdapat luka Mata : sclera tidak ikterik, konjungtiva palpebra tidak anemis.
Hidung : bersih, tidak ada skret, tidak ada polip, tidak terpasang O2, tidak ada discharge, septum deviasi (-), tidak terdapat pernafasan cuping hidung.
Mulut : mukosa bibir lembab, tidak ada sianosis, tidak ada stomatitis, gigi bersih.
Telinga : bersih, tidak ada serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, deviasi trachea (-)
Dada : simetris, tidak terdapat wheezing, ronkhi (-), tidak terlihat retraksi interkosta.
Jantung : Inspeksi : Ictus cardis tidak teraba
Palpasi : Ictus cardis teraba pada linea 2 media clavicularis kiri
Auskultasi : S1-1, bising (-), gallop (-)
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal Paru-paru : Inspeksi : simetris, inspirasi dan ekspirasi reguler
Palpasi : SF kanan = kiri, tidak ada benjolan / massa Perkusi : sonor lapangan paru
Auskultasi : SD membesar, ST ronkhi (-), wheezing (-) Abdomen : Inspeksi : permukaan perut cembung
Auskultasi : biisng usus (+) normal
Perkusi : kesan asites (-), pekat sisi (+) normal, pekak aktif (-)
Palpasi : tidak ada benjolan / massa
Genital : tidak ada kelainan, perdarahan pervagina (+), tidak terpasang. Ekstremitas : atas : tidak terdapat edema, tangan kiri terpasang infus RL
20 tts/menit, tidak ada gangguan pergerakan, capillary refill < 2 detik, turgor kulit cukup.
Bawah : tidak ada edema, tidak ada gangguan pergerakan. Kulit : bersih, warga gelap, kelembaban cukup, turgor cukup, tidak
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium
• Pemeriksaan hematology 5 Mei 2007
Nilai normal keterangan Hb : 10,80 gr/dl (12,00 – 15,00) L Ht : 28,2% (35,00 – 47,00) L Eritrosit : 3,17 jt/mmk (3,90 – 5,60) L MCH : 31,00 pg (27,0 – 32,0) MCV : 34,80 g/dl (29,0 – 36,0) Leukosit : 9,40 rb/mmk (4,00 – 11,00) Trombosit : 157,0 ribu/mmk (150 – 400)
• Pemeriksaan hematology 6 Mei 2007
Nilai normal keterangan Hb : 11,20 gr/dl (12,00 – 15,00) L Ht : 32,3% (35,00 – 47,00) L Eritrosit : 36,8 jt/mmk (3,90 – 5,60) L MCH : 30,40 pg (27,0 – 32,0) MCV : 87,90 g/dl (29,0 – 36,0) Leukosit : 8,5 rb/mmk (4,00 – 11,00) Trombosit : 179,0 ribu/mmk (150 – 400)
• Pemeriksaan sekresi – ekskresi 5 Mei 2007 Tes kehamilan (urin)
1 : 10 +/pos 1 : 100 +/pos 1 : 200 +/pos 1 : 400 /
• Pemeriksaan Imunologi
Nilai normal keterangan
Free T4 : 37 p mel/l 9 – 20 H
T3 : 1,28 n mol/l 0,92 – 2,33
TSH : < 0,05 VTV/Ml 0,25 – 5,00 L • Pemeriksaan hematology 7 Mei 2007 jam 09.26 WIB
a. Plasma protrombin time
Waktu protrombin : 10,7 detik PPT kontrol : 36,2 detik b. Parsial thrombaplastin T
Waktu protrombin : 30,8 detik PPT kontrol : 36,2 detik • Kimia klinik 7 Mei 2007
Nilai normal keterangan Ureum : 16 mg/dl 15 – 39
Elektrolit :
Natrium : 137 mmol/L 136 – 145 Kalium : 3,4 mmol/L 3,5 – 5,1 Chlorida : 103 mmol/L 98 – 107 • Pemeriksaan Laboratorium
a. Plasma protrombin time nilai normal Waktu protrombin : 11,5 detik 10,0 – 15,0 PPT kontrol : 11,2 detik
b. Parsial thrombaplastin T
Waktu protrombin : 29,7 detik 23,0 – 36,8 PPT kontrol : 36,2 detik
• Hasil foto thorax 2 Mei 2007 COR : CTR tak dinilai
Bentuk dan letak normal
Pulma : Gerakan bronkovaskuler normal
Tak tampak bercak kesuraman pada ke-2 lapangan paru Tak tampak gambaran coin lesion
Diafragma kanan setinggi costa VIII posterior. Sinus costhaprenicus kanan kiri lancip.
Tak tampak gambaran destruksi tulang costa dan klavikula. Kesan : COR tidak membesar
• Hasil USG 2 Mei 2007
Tampak fundus uteri terisi kurang
Tampak uterus ukuran 12 x 8 x 5 cm, dinding regular tidak tampak massa Tidak didapatkan gambaran cairan bebas intra abdomen
• Therapy 7 Mei 2007 Vitamin A : 1 x 50.000 mg Vit B C / C / SF : 2 x 1 tab Kalnex tab : 3 x 1
Diit : nasi (biasa) tinggi kalori tinggi protein
F. Pengelompokkan Data
DS : - Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah P : nyeri meningkat ketika darah keluar pervagina
Q : frekuensi nyeri sering, berlangsung sebentar dan terasa seperti diremas-remas
R : nyeri terjadi pada abdomen bagian bawah S : skala nyeri 4 – 5 (sedang)
T : nyeri berlangsung sebentar tapi sering ketika darah keluar pervagina. - Klien mengatakan belum tahu tentang penyakit yang dideritanya saat ini - Klien mengatakan tidurnya kurang (5-6 jam/hari)
- Klien mengeluh cemas / kwatir terhadap penyakit yang dideritanya saat ini - Klien mengeluh kalau malam tidak bisa tidur karena berisik, ruangan yang
- Klien mengatakan masih mengeluarkan darah pervagina. DO : - Klien tampak menahan sakit ketika perutnya di palpasi
- Terdapat perdarahan pervagina yang abnormal - S : 37 oC TSH : < 0,05 VTV/ml
Hb : 11,20 gr% leukosit : 8,50 ribu/mmk - Ganti pembalut 1 – 2 x / hari
- Wajah klien tampak cemas
- Klien terlihat lelah, mengantuk, mata agak kemerahan
G. Analisa Data
No Data (DS dan DO) Problem Etiologi
1. DS : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah
P : nyeri meningkat ketika darah keluar pervagina
Q : frekuensi nyeri sering, berlangsung sebentar dan terasa seperti diremas-remas R : nyeri terjadi pada abdomen
bagian bawah
S : skala nyeri 4 – 5 (sedang) T : nyeri berlangsung sebentar
tapi sering ketika darah keluar pervagina.
DO : Klien tampak menahan sakit ketika perutnya di palpasi
Gangguan rasa nyaman nyeri
Kontraksi otot uterus / dilatasi servik
2 DS : Klien mengatakan masih mengeluarkan darah pervagina. Do : - Terdapat perdarahan
pervagina yang abnormal - Ganti pembalut 1 – 2 x / hari - S : 37 oC
Hb : 11,20 gr% TSH : < 0,05 VTV/ml leukosit : 8,50 ribu/mmk
Risiko infeksi Perdarahan
pervagina yang abnormal
No Data (DS dan DO) Problem Etiologi 3 DS : Klien mengatakan belum tahu
tentang penyakit yang dideritanya saat ini
DO : - Klien sering bertanya tentang kondisi dan penyakit yang dideritanya saat ini - Wajah klien tampak cemas
Kurang pengetahuan Kurang pemahaman dan tidak mengenal sumber informasi
DS : - Klien mengatakan tidurnya kurang (5-6 jam/hari)
- Klien mengeluh cemas / kwatir terhadap penyakit yang dideritanya saat ini
- Klien mengeluh kalau malam tidak bisa tidur karena berisik, ruangan yang panas (efek hospitalisasi)
DO : Klien terlihat lemah, mengantuk, mata agak kemerahan
Gangguan pola istirahat tidur
Efek hospitalisasi
H. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi otot uterus / dilatasi serviks dd:
DS : Klien mengatakan nyeri pada perut bagian bawah P : nyeri meningkat ketika darah keluar pervagina
Q : frekuensi nyeri sering, berlangsung sebentar dan terasa seperti diremas-remas
R : nyeri terjadi pada abdomen bagian bawah S : skala nyeri 4 – 5 (sedang)
T : nyeri berlangsung sebentar tapi sering ketika darah keluar pervagina. DO : Klien tampak menahan sakit ketika perutnya di palpasi
2. Risiko infeksi berhubungan dengan perdarahan pervagina yang abnormal dd: DS : Klien mengatakan masih mengeluarkan darah pervagina.
Do : - Terdapat perdarahan pervagina yang abnormal - Ganti pembalut 1 – 2 x / hari
- S : 37 oC Hb : 11,20 gr% TSH : < 0,05 VTV/ml leukosit : 8,50 ribu/mmk
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman dan tidak mengenal sumber informasi dd :
DS : Klien mengatakan belum tahu tentang penyakit yang dideritanya saat ini DO : - Klien sering bertanya tentang kondisi dan penyakit yang dideritanya saat
ini
- Wajah klien tampak cemas
4. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan efek hospitalisasi dd : DS : - Klien mengatakan tidurnya kurang (5-6 jam/hari)
- Klien mengeluh cemas / kwatir terhadap penyakit yang dideritanya saat ini
- Klien mengeluh kalau malam tidak bisa tidur karena berisik, ruangan yang panas (efek hospitalisasi)
DO : Klien terlihat lemah, mengantuk, mata agak kemerahan
I. Intervensi
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan kontraksi otot uterus / dilatasi serviks
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam nyeri berkurang atau hilang.
KH : - nyeri hilang atau berkurang - ekspresi wajah tenang, rileks - klien tidak mengeluh nyeri Intervensi :
a. Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri
Rasional : untuk membantu menentukan pilihan intervensi dan memberikan dasar untuk perbandingan dan evaluasi terhadap terapi.
b. Kaji stress psikologis klien / pasangan dan respon emosional terhadap kejadian
Rasional : ansietas sebagai respon terhadap situasi darurat dapat memperberat derajat ketidaknyamanan
Rasional : memfokuskan pada perhatian tertentu akan menurunkan ketegangan otot.
d. Berikan lingkungan yang tenang dan aktifitas untuk mengalihkan rasa nyeri Rasional : lingkungan yang tenang dapat membantu dalam menurunkan
tingkat ansietas dan karenanya mereduksi ketidaknyamanan. e. Kolaborasi untuk dilakuakntidnakan curettage bila diindikasikan
Rasional : untuk menghilangkan nyeri.
2. Risiko infeksi berhubungan dengan perdarahan pervagina yang abnormal
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam infeksi tidak terjadi
KH : - tidak ada tanda-tanda infeksi (dolor, color, rubor, tumor dan fungsi leasa)
- tanda-tanda vital dalam batas normal Intervensi :
a. Catat suhu, jumlah bau dan warna darah pervagina
Rasional : kehilangan darah berlebihan dengan penurunan haemoglobin meningkatkan risiko klien untuk terkena infeksi.
b. Pantau respon merugikan pada pemberian produk darah
Rasional : pengenalan dan intervensi dini dapat mencegah situasi yang mengancam hidup.
c. Berikan informasi tentang risiko penerimaan produk darah
Rasional : komplikasi seperti hepatitis dan (HIV / AIDS) dapat tidak bermanfestasi selama perawatan di rumah sakit.
d. Anjurkan ganti pembalut bila basah atau habis BAK
Rasional : basah merupakan media kuman untuk berkembang. e. Kolaborasi pemberian antibiotik
Rasional : untuk mencegah dan meminimalkan infeksi.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang pemahaman dan tidak mengenal sumber informasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan klien mengerti / paham tentang penyakitnya.
KH : Klien tampak rileks, klien dapat mengungkapkan tentang penyakitnya dalam istilah sederhana sesuai dengan situasi klinis.
- tanda-tanda vital dalam batas normal Intervensi :
a. Jelaskan tindakan dan rasional yang ditentukan untuk kondisi hemoragic Rasional : memberi informasi, Memperjelas kesalahan konsep dan membantu
b. Kaji ulang pengetahuan pasien tentang pengetahuan
Rasional : untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan pasien tentang penyakitnya.
c. Motivasi pasien untuk menerima keadaannya
Rasional : untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan pasien tentang penyakitnya.
d. Motivasi pasien untuk menerima keadaannya
Rasional : penerimaan tentang keadaan dapat mengurangi stress psikologisnya.
e. Libatkan keluarga untuk memberi dukungan moril maupun spiritual pada klien.
Rasional : memberi support membantu untuk pemulihan kesembuhan pasien. 4. Gangguan pola istirahat tidur berhubungan dengan efek hospitalisasi
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 x 24 jam kebutuhan istirahat tidur klien terpenuhi.
KH : Klien tampak tidur nyenyak Ekspresi wajah segar Intervensi :
a. Kaji kemampuan dan kebiasaan istirahat dan tidur klien
Rasional : untuk mengetahui pola tidur klien selama, sebelum dan sesudah sakit.
b. Kaji penyebab gangguan istirahat tidur klien
Rasional : mengetahui penyebab dan tindakan mengatasi gangguan tersebut. c. Ciptakan dan jaga suasana lingkungan fisik klien yang tenang sesuai dengan
keadaan dan kebutuhan klien
Rasional : suasana bersih dan tenang dapat membuat tidur nyenyak d. Bersihkan keluhan klien dan lakukan tindakan untuk mengatasinya
Rasional : klien merasa nyaman, dapat tidur dengan tenang, tanpa gangguan apapun termasuk kondisi ruangan / lingkungan sekitar, suara ramai disaat klien bisa tidur.
e. Beri penjelasan tentang penyakitnya
Rasional : dengan klien paham dan mengerti tentang penjelasan penyakitnya maka rasa cemas dapat berkurang / hilang.
J. Implementasi Waktu No.
Dp Implementasi Respon Paraf
5-5-07 Jam 08.00 1,2 Memonitor KU pasien S : - O : KU : cukup, kesadaran composmentis
08.30 1 Mengkaji sifat, lokasi dan durasi nyeri
S : P : nyeri meningkat ketika darah keluar pervagina Q : frekuensi nyeri sering,
berlangsung sebentar dan terasa seperti diremas-remas
R : nyeri terjadi pada abdomen bagian bawah
S : skala nyeri 4 – 5 (sedang) T : nyeri berlangsung sebentar
tapi sering ketika darah keluar pervagina.
O : Klien tampak menahan sakit ketika perutnya di palpasi 08.45 1 Mengkaji respon stress
psikologis klien
S : klien mengatakan takut akan dilakukan tindakan wretage O : Klien dapat mengungkapkan
perasaannya dengan tenang. 09.00 1 Menganjurkan klien tarik
nafas dalam jika nyeri tiba dilakukan masase
S : klien mengatakan sudah mencobanya
O : Klien sedang melakukan masase perut.
09.00 1,2 Memonitor TTV S : -
O : TD : 140/90 mmHg S : 37 oC
RR : 24 x/menit 7-5-07
09.30
1 Memberikan obat peroral Vitamin A : 1 x 50.000 mg Vit B C / C / SF : 2 x 1 tab Kalnex tab : 3 x 1
S : klien mengatakan mau minum obat
O : obat masuk per oral
9.45 3 Memberikan kesempatan bagi klien untuk mengungkapkan
perasaannya
S : klien mengatakan belum mengerti tentang “hamil anggur”
O : klien kooperatif, sering bertanya kepada perawat 10.00 3 Menjelaskan mengenai
tindkan medis yang akan dilakukan / dijalani (curettage)
S : klien mengatakan belum mengerti
O : Klien kooperatif, memperhatikan penjelasan yang diberikan perawat. 10.30 4 Mengkaji kemampuan dan
kebiasaan istirahat tidur klien terhadap perubahan yang terjadi.
S : klien mengatakan terbiasa tidur lebih awal
O : klien tampak sedang bercerita
10.45 1,2 Mengganti dan memonitor cairan infus RL 20 tts/mnt
S : -
O : infus lancar 10.50 4 Menganjurkan pasien
untuk tidur dengan posisi nyaman
S : klien mengatakan lebih nyaman tidur dengan posisi terlentang
O : klien terlihat istirahat ditempat tidur dengan posisi terlentang
8-5-07 7.30
1,4 Verbeden untuk
menciptakan lingkungan fisik tempat tidur yang nyaman
S : klien mengatakan lebih nyaman setelah linen diganti O : klien tenang, rileks
8.00 2 Mencatat suhu, jumlah, bau dan warna darah pervagina
O : Klien mengatakan darah yang keluar pervagina kurang
S : S : 37 oC, bau amis, warna darah merah segar, jumlah sedang
09.10 2 Memantau respon
merugikan dari pemberian produk darah.
S : klien mengatakan setelah menerima transfusi darah tidak ada perubahan yang terjadi
O : KU : cukup 8-5-07
08.30
3,4 Memberikan penjelasan kepada klien tentang penyakitnya
S : klien mengatakan paham setelah diberi penjelasan kepada perawat
O : klien memperhatikan
penjelasan perawat, kooperatif
09.00 3 Memotivasi klien untuk menerima keadaannya
S : klien mengatakan /
menyadari dengan keadaannya, klien akan
berusaha untuk sembuh O : klien tampak tenang 10.00 3 Melibatkan keluarga untuk
memberi dukungan moril maupun spiritual pada pasien.
S : klien mengatakan bahagia karena suami dan anaknya selalu memberi semangat kepada klien
O : klien terlihat sedang ditunggui oleh suami dan anaknya
gangguan istirahat tidur klien
tidur karena suasana berisik (gaduh, ruangan panas). O : klien terlihat lelah, mata
agak kemerahan, sering menguap.
11.00 3 Mengkaji ulang
pengetahuan klien tentang pengetahuan mengenai penyakitnya
S : klien mengatakan sudah mengerti tenang “hamil anggur”
O : klien terlihat lebih rileks 12.10 1 Mengantarkan pasien ke
IBS untuk dilakukan tindakan curettage
S : pasien mengatakan “semoga dengan di curettage penyakitnya sembuh
O : klien kooperatif, tenang, diam
12.45 1,2 Melakukan pengawasan kondisi pasien
S : -
K. Evaluasi Waktu No
Dx Evaluasi Paraf
8-5-07 13.00
1 S : Klien mengatakan perut bagian bawah sudah tidak terasa nyeri pada perut bagian bawahnya setelah dilakukan tindakan wretage.
O : Klien tampak tenang, rilex A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi - Pasien boleh pulang - Kontrol teratur 8-5-07
13.25
2 S : Klien mengatakan sudah tidak mengeluarkan darah pervagina
O : Tidak ada tanda-tanda inveksi
- Perdarahan pervagina sudah tidak ada - Pasien tidak memakai pembalut - S : 37 oC RR : 24 x/menit N : 80 x/menit TD : 130/90 mmHg Leukosit : 8,50 ribu/mmk (4,00 – 11,00 rb/mmk) A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi 8-5-07 13.45
3 S : Klien mengatakan sudah mengerti tentang penyakitnya “hamil anggur” dan tujuan dilakukan tindakan curettage pada dirinya.
O : Klien tampak tenang, expresi wajah rilex A : Masalah teratasi
8-5-07 14.00
4 S : Klien mengatakan suasana nyaman dan enak untuk tidur
O : Klien terlihat mengantuk dan tidur, suasana tenang, hawa tidak panas, tempat tidur bersih
A : Masalah teratasi P : Pertahankan intervensi
- Pertahankan kebutuhan istirahat tidur klien terpenuhi dengan baik