• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V KESIMPULAN DAN SARAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

165 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian ini dihasilkan 12 komoditas pertanian yang menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Sumenep. Komoditas tersebut adalah : jagung, kedelai, kacang tanah, ketela pohon, kelapa, cabe jamu, rimba (hasil hutan), kambing, ayam kampung, ayam ras, itik, dan perikanan laut. Komoditas-komoditas tersebut digunakan sebagai bahan baku agroindustri yang akan dikembangkan di Kabupaten Sumenep.

2. Faktor yang menjadi prioritas pengembangan wilayah berbasis agroindustri adalah faktor bahan baku, faktor tenaga kerja untuk agroindustri, faktor jaringan listrik, dan faktor ketersediaan pasar sebagai tempat pendistribusian hasil produk-produk agroindustri. 3. Pengelompokan wilayah dikelompokkan menjadi 3 cluster, yaitu

tipologi 1, tipologi 2, dan tipologi 3. Tipologi 1 merupakan wilayah yang memiliki potensi pengembangan industri besar dengan jumlah tenaga kerja paling banyak. Tipologi 2 merupakan Wilayah yang memiliki cukup potensi pengembangan industri dengan tingkat kecukupan jumlah tenaga kerja, dan tipologi 3 merupakan wilayah yang memiliki potensi pengembangan industri dengan jumlah tenaga kerja paling sedikit.

4. Arahan bentuk dan jenis pengembangan wilayah berbasis agroindustri yang tepat untuk dikembangkan di Kabupaten Sumenep yang disesuikan dengan tujuan dari agroindustri. Berikut merupakan kesimpulan arahan untuk pengembangan

(2)

wilayah berbasis agroindustri di Kabupaten Sumenep pada masing-masing tipologi:

a. Tipologi 1 :

• Jenis dan bentuk pengembangan agroindustri

Jenis industri yang sesuai dan prioritas untuk dikembangkan berdasarkan penelitian adalah industri yang berbahan baku hasil hutan misalnya: Garden Furniture, Housing Component (Pintu dan Kusen), Indoor Furniture, Flooring (Lantai Kayu), Raw Sawn Timber, TOP dan Produk lain sesuai pesanan. Pembentukan sentra-sentra baru diarahkan pada Kecamatan Pragaan

• Wilayah pemasaran hasil produksi agroindusri

Arahan wilayah pemasaran industri hasil hutan berdasarkan hasil analisis adalah lokal dan regional karena bentuk pengembangannya masih berbentuk sentra.

• Linkage wilayah

- Pusat produksi/bahan baku : Kecamatan Kec. Bluto, Saronggi, Ganding, Guluk-guluk, Rubaru, Batuputih, dan Gapura.

- Pusat Pengolahan : Kec. Pragaan karena pada kecamatan ini terdapat sentra industri pengolahan hasil hutan.

- Pusat pemasaran : Kec. Pragaan. Kecamatan Sumenep Kec. Kalianget

• Infrastruktur (listrik dan air bersih)

Diperlukan penambahan jaringan-jaringan infrastruktur secara signifikan, terutama pada wilayah-wilayah yang mempunyai tingkat pelayanan jaringan listrik yang sangat rendah bahkan belum ada, misalnya : Kec. Pasongsongan, ambunten, Rubaru, Dasuk, dan Batuputih.

(3)

• Aksesibilitas (Jaringan jalan)

Peningkatan dan perbaikan jaringan jalan pada Kecamatan Ambunten, Gapura, dan Batang-batang.

b. Tipologi 2 :

• Jenis dan bentuk pengembangan agroindustri

Arahan pengembangan yang tepat dalam pengembangan industri pada tipologi ini adalah sentra industri keripik singkong dan sentra industri berbahan baku ikan.

• Wilayah pemasaran hasil produksi agroindusri

Wilayah pemasaran hasil produksi industri ikan dan industri ketela pohon pada tipologi ini adalah tempat-tempat wisata di Kabupaten Sumenep, lokal dan regional

• Linkage wilayah

- Pusat produksi/bahan baku: Kec. Giligenting, Talango, Gayam, Raas, dan Kangayan.

- Pusat Pengolahan : Kecamatan Manding dan Nonggunong.

- Pusat Pemasaran : Kec. Sapeken dan Masalembu. • Infrastruktur (listrik dan air bersih)

Dalam pengembangan industri, pada tipologi ini hanya diperlukan penambahan infrastruktur jaringan listrik di wilayah yang ketersediannya paling rendah diantara yang lain yaitu pada Kec. Manding, Raas, Sapeken, kangayan, dan Masalembu.

• Aksesibilitas (Jaringan jalan)

Penambahan sarana transportasi seperti terminal untuk memudahkan perpindahan orang dan barang dan untuk memudahkan pendistribusian hasil produksi agroindustri perikanan dan hasil olahan berbahan baku ketela pohon.

(4)

c. Tipologi 3 :

• Jenis dan bentuk pengembangan agroindustri

Jenis industri yang paling sesuai dan prioritas untuk dikembangkan berdasarkan hasil analisis, adalah sentra industri berbahan baku jagung dan kacang tanah.

• Wilayah pemasaran hasil produksi agroindusri

Arahan pemasaran produk-produk industri berbasis agro dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal, Kabupaten Sumenep dan Propinsi Jawa Timur. Khusus untuk produk yang menunjang wisata Sumenep, dipasarkan di seluruh tempat-tempat wisata strtategis yang terdapat di Kabupaten Sumenep.

• Linkage wilayah

Arahan yang tepat untuk pengembangan pada tipologi ini adalah sebagai tempat industri pengolahan jagung dan kacang tanah dalam bentuk industri skala besar, karena wilayah ini memiliki potensi ketersediaan infrastruktur sarana dan prasarana yang cukup tinggi. Hal ini tampak dari tingkat pelayanan jaringan listrik pada Kec. Batuan tergolong cukup tinggi. Selain itu, akses menuju pusat kota cukup dekat yang merupakan potensi untuk mendistribusikan hasil olahan industri pengolahan jagung dan kacang tanah.

• Infrastruktur (listrik dan air bersih)

Karakteristik pada tipologi 3 memiliki potensi pengembangan industri yang besar, karena wilayah ini memiliki potensi ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup tinggi. Untuk prasarana jaringan air bersih untuk kebutuhan agroindustri sudah cukup memadai.

• Aksesibilitas (Jaringan jalan)

Arahan pengembangan aksesibilitas hanya perlu dilakukan dengan pelebaran jalan atau pengaturan jalan satu arah ke

(5)

pusat kota di Kabupaten Sumenep serta pembukaan jalan-jalan alternatif baru menuju pusat kota Sumenep untuk memudahkan aksesibilitas.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini, maka didapatkan saran sebagai berikut:

1. Sebaiknya dilakukan penetuan jenis industri sesuai komoditas unggulan pada masing-masing tipologi pada penelitian selanjutnya. Misalnya saja, untuk komoditas unggulan berbahan baku jagung dengan jenis industri pembuatan tepung, industri berbahan baku ikan dengan jenis industri kerupukikan, dan lain sebagainya.

2. Saran untuk pemerintah Kabupaten Sumenep khususnya, dalam pengimplementasian jenis industri yang menghasilkan limbah harus memeperhatikan lingkungan sekitar lokasi industri, misalnya menyediakan tempat untuk pembuanagan hasil industri tersebut.

3. Untuk mempermudah pembentukan sentra atau klaster industri, pembangunan industri berbasis pertanian di Kabupaten Sumenep bisa dimulai dengan pembentukan KUB (Kelompok Usaha Bersama) yang beranggotakan 5-10 orang, kemudian diikuti pengembangan awal industri rumah tangga (home industry), pengembangan industri skala menengah dan industri skala besar.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan sistem teknologi online dalam melakukan proses pelayanan dan kegiatan operasional perusahaan agar setiap Kantor Wilayah dan Kantor Cabang atau UPC

Untuk wilayah Bali, pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada proyek konstruksi yang utama adalah setiap pekerja dalam proyek dapat mencapai tempat bekerja

Pada sikap penggunaan yang ditunjukan oleh pengguna Agoda, keputusan tepat mendapatkan skor paling rendah diantara lima indikator lainnya, meskipun keputusan tepat

Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan tepung kacang hijau yang berasal dari suhu pengeringan 65 o C dalam pembuatan cookies bayi, namun

Upaya pembinaan akhlak mulia terhadap siswa dilakukan guru melalui disiplin waktu dengan mencontohkan datang ke sekolah tepat waktu baik, pulang sekolah tepat waktu,

Berdasarkan hasil dan analisis pada Bab IV, pengembangan model pusat inovasi yang sesuai dengan kondisi industri alas kaki (footwear) di Cibaduyut harus memiliki program

Pelaku industri harus melakukan riset baik secara internal industri (perkembangan produsen alas kaki) maupun secara eksternal industri (apa yang konsumen inginkan dan tren ke

Produk product, dengan menyediakan berbagai produk makanan atau menu makanan yang bervariasi, proses pengolahan produk yang terdiri dari 2 pengolahan yaitu pada dapur produksi dan dapur