• Tidak ada hasil yang ditemukan

JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKU YANG TERDAPAT DI BUKIT BAJOLOK JORONG SAWAH SILUAK KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKU YANG TERDAPAT DI BUKIT BAJOLOK JORONG SAWAH SILUAK KECAMATAN SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL ILMIAH"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKU YANG TERDAPAT DI BUKIT

BAJOLOK JORONG SAWAH SILUAK KECAMATAN

SUNGAI PAGU KABUPATEN SOLOK SELATAN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

JESI AFRIANTI

NIM .12010239

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2017

(2)

JENIS-JENIS TUMBUHAN PAKU YANG TERDAPAT DI BUKIT

BAJOLOK JORONG SAWAHSILUAK KECAMATAN SUNGAI PAGU

KABUPATEN SOLOK SELATAN

Jesi Afrianti, Abizar, Elza Safitri

Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat e-mail: jesy_afrianti@yahoo.com

ABSTRACT

Terrestrial fern is plants found in the forest which group of low level plants that have high species diversity. Terrestrial fern thrives in temperate climates, easy to find in the forests, on the edge of the river, trees or grow above ground. Bukit Bajolok is one of the hills in Sawah Siluak that are far away from residential areas. Bukit Bajolok have been changes hill ecosystems due to human activities, such as logging of large trees which resulted fern does not have a place to live so that habitat disturbed. It can affect the survival of fern. One of the consequences of environmental damage that may happen is missing or extinction types of fern. The purpose of this study is to increase the author’s insight about the types of fern founds in the Bukit Bajolok’sSawahSiluak, to informing the people not to cut down trees indiscriminately, as a preliminary information, referral or reference for subsequent researchers. The study was conducted on Bukit Bajolok’s Sawah Siluak, Sungai Pagu District, Solok Selatan Regency from December 2016 until January 2017, Samples identification carried out in the Botanical Laboratory – Biology Education Program STKIP PGRI Sumatera Barat. The research method is descriptive survey with analysis that is based on the data and a description of the type obtained. From research the types of terrestrial ferns and epiphytic contained in Bukit Bajolok’sSawahSiluak, Sungai Pagu District, Solok Selatan Regency, retrieved 7 different kinds of terrestrial ferns and 4 kinds epiphytes that is included in 2 class, 4 orders, 7 familia, 9 genus, and 11 types Thelypteris opulenta (Kaulf.) Fosberg., Thelypteris abrupta (Desv.) Proctor., Thelypteris sp., Phymatodes longissima (BI.) J. Sm., Drymaglossum piloselloides (Linn.) Pr., Pityrogramma calomelanos (L.) Link., Asplenium nidus Linn., Cyathea burbidgei (Baker.) Copel., Nephrolepis biserrata (Sw.) Schott., Davalia denticulata (Brum.) Mett., Selaginella wiidenowii (Desv.) Backet.

Keyword: Fern, Epiphytic And Terrestrial, Bukit Bajolok’s

PENDAHULUAN

Tumbuhan paku merupakan salah satu tumbuhan yang banyak ditemukan di hutan. Tumbuhan paku dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun. Namun, demikian tumbuhan paku belum menghasilkan biji, tetapi berkembang biak dengan alat utamanya yaitu spora, dan juga tumbuhan paku merupakan tumbuhan yang heterogen baik ditinjau dari segi habitat maupun dari segi hidupnya. Sebagian besar tumbuhan paku bersifat higrofit dan menyukai tempat-tempat yang lembab (Tjitrosoepomo,2009). Dari segi cara hidupnya ada jenis-jenis paku yang hidup teresterial (paku tanah), ada paku epifit dan paku air.

Tumbuhan paku merupakan tumbuhan kormophyta berspora yang dapat hidup di mana saja (kosmopolitan). Kelimpahan dan penyebaran tumbuhan paku sangat tinggi terutama di daerah hujan tropis. Tumbuhan paku juga banyak terdapat di hutan pegunungan (Widhiastuti, R 2015)

Tumbuhan paku dimasa

berkembangnya pernah merajai bumi ini yaitu zaman paku (Palaeozoicum). Tumbuhan paku juga dikenal sebagai tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai tanaman hias, kerajinan tangan, obat-obatan, dan bahan pangan. salah satu contoh tumbuhan paku yang dijadikan bahan pangan atau sebagai sayur adalah (Diplazium esculentum). Tumbuhan paku sekarang disamping tanaman hias juga

(3)

mempuyai arti penting dalam ekonomi untuk diperdagangkan (Tjitrosoepomo, 2009).

Tumbuhan paku terancam kelestariannya karena kerusakan ekosistem, dan penebangan pohon secara sembarangan akibatnya habitat tumbuhan paku menjadi berkurang, seperti paku yang hidup sebagai epifit kelangsungan hidupnya tergantung pada pohon tempat hidupnya, sementara banyak pohon-pohon ditebangi oleh manusia. Kalau upaya pelestarian hutan tidak dilakukan maka masyarakat sendirilah yang menanggung akibatnya (Hartini, 2006). Tumbuhan paku terdistribusi secara luas namun memiliki jumlah jenis yang belum dipastikan. Untuk seluruh dunia diperkirakan terdapat sekitar 10.000 jenis paku yang mencakup 400 genera dan 36 famili (Tyron, 1992 dalam Fridawati, 2012). Namun keberadaan tumbuhan paku saat sekarang dihutan terancam punah terutama disebabkan oleh aktivitas manusia dalam pemanfaatan hutan. Tumbuhan paku adalah tumbuhan kosmopolit, distribusinya meliputi daerah ekuator sampai daerah kutub, mulai daerah pantai sampai daerah pegunungan. Kehidupan optimalnya dijumpai daerah tropis terutama pada ketinggian lebih dari 600 meter diatas permukaan laut. Tumbuhan paku ini sering tumbuh di lantai-lantai hutan yang sedikit basah, tebing, pada batang pohon, batu-batuan, dan pinggir danau (Holltum, 1967).

Tumbuhan paku memiliki daya adaptasi yang cukup tinggi, sehingga tidak jarang dijumpai paku dapat hidup dimana – mana, diantaranya di daerah lembab, di bawah pohon, di piggiran sungai, di lereng- lereng terjal, di pegunungan bahkan banyak yang sifatnya menempel di batang pohon, batu atau tumbuh di atas tanah. Jenis-jenis tumbuhan paku epifit yang berbeda, juga akan berbeda kebutuhannya terhadap cahaya. Ada yang menyenangi tempat terlindung dan ada sebagian pada tempat tertutup. Kondisi lingkungan di hutan tertutup ditandai dengan sedikitnya jumlah sinar yang menembus kanopi hingga mencapai permukaan tanah dan kelembapan udaranya sangat tinggi. Dengan demikian paku hutan memiliki kondisi hidup yang seragam dan lebih terlindung dari panas. Kondisi ini dapat terlihat dari jumlah paku yang dapat beradaptasi dengan cahaya matahari penuh tidak pernah dijumpai di

hutan yang benar-benar tertutup. Beberapa paku hutan tidak dapat tumbuh di tempat yang dikenai cahaya matahari (Holltum,1967).

Bukit Bajolok merupakan salah satu bukit yang terdapat di Jorong Sawah Siluak yang berada jauh dari pemukiman penduduk. Bukit Bajolok ini telah terjadi perubahan-perubahan ekosistem bukit akibat aktivitas manusia, seperti penebangan pohon-pohon besar yang mengakibatkan tumbuhan paku tidak memiliki tempat hidup sehingga habitat tumbuhan paku terganggu. Hal ini dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup tumbuhan paku. Salah satu akibat dari kerusakan lingkungan yang mungkin terjadi adalah hilang atau punahnya jenis tumbuhan paku tersebut.

Penelitian tumbuhan paku yang sudah dilakukan antara lain Fridawati (2012) mengenai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku Teresterial Dan Epifit di Desa Sipora Selatan diperoleh 13 jenis tumbuhan paku teresterial dan 10 tumbuhan paku epifit, Surianti (2013) mengenai Jenis-Jenis Tumbuhan Paku Yang Terdapat di Kelurahan Beringin Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang diperoleh 14 jenis tumbuhan paku teresterial dan 3 tumbuhan paku epifit. Sedangkan di Bukit Bajolok Jorong sawah siluak kecamatan sungai pagu kabupaten solok selatan ini belum diketahui jenis-jenis tumbuhan paku yang ada.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis telah melakukan penelitian tentang Jenis-Jenis Tumbuhan Paku Yang Terdapat di Bukit Bajolok Jorong Sawah Siluak Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode survey dan observasi langsung di lapangan. Pengambilan sampel dilakukan di lokasi kawasan bukit Bajolok Jorong Sawah Siluak. Teknik pengambilan sampel secara penulusuran (tracking) langsung dalam bukit yang terdapat pada lokasi penelitian. Pengambilan sampel berjarak 10 meter kekanan 10 meter kekanan sungai dan 10 meter. kekiri 10 meter dari kiri sungai, dan dilanjutkan dengan pembuatan spesimen hebarium.

(4)

Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Desember 2016. Lokasi penelitian di kawasan Bukit Bajolok Jorong Sawah Siluak Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, dan identifikasi dilakukan di Laboratorium Botani Prodi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat.

ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang dipakai yaitu, alat-alat tulis, parang atau pisau, gunting tanaman, meteran, koran bekas, kantong plastik, label spesimen, kamera digital, oven, jarum penjahit, lakban, karung plastik, tali rafia, kardus, kertas mounting, benang jagung, label herbarium, dan kertas kalkir. Serta peralatan pendukung lainnya. Bahan yang digunakan untuk pembuatan spesimen herbarium adalah tumbuhan paku dan spiritus.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang Jenis-Jenis Tumbuhan Paku yang

Terdapat di Bukit Bajolok Jorong Sawah Siluak Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, ditemukan 11 jenis. 7 jenis tumbuhan paku teresterial, 4 jenis paku epifit.

familia tumbuhan paku yang paling banyak ditemukan adalah familia Polypodiaceae ordo Polypodiales yaitu Phymatodes longissima (BI.) J. Sm, Drymoglossum piloselloides (Linn.) Pr, Pityrogramma calomelanos (L.) Link., dan Asplenium nidus L. Pada ordo Polypodiales dari familia Thelypteriaceae ditemukan 3 jenis yaitu Thelypteris opulenta (Kaulf.) Fosber.,

Thelypteris abrupta (Desv.) Proctor., Thelypteris sp. Pada ordo Filicales ditemukan 2 jenis yaitu Cyathea burbidgei (Baker.) Copel., dan Nephrolepis hirsutula (Fost.) Presl. Pada famili Davalliaceae dari ordo Davalliales terdapat 1 jenis saja yaitu Davalia denticulata (Brum.) Mett. Pada Familia Selaginellaceae dari ordo Selaginellales terdapat 1 jenis juga yaitu Selaginella sp ( Tabel 1)

Tabel 1. Klasifikasi Jenis- Jenis Tumbuhan Paku yang Ditemukan di Bukit Bajolok Jorong Sawah Siluak Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan.

Keterangan :E = Epifit T = Teresterial

Kelas dan Ordo Familia Genus Spesies Habitat

Filicopsida

Filicalles Aspleniaceae Asplenium Asplenium nidus L. E

Cyatheaceae Cyathea Cyathea burbidgei (Baker.) Copel. T

Nephrolephidaceae Nephrolepis Nephrolepis hirsutula (Fost.) Presl T Polypodiales Polypodiaceae Phymatodes Phymatodes longissima (BI.) J. Sm E Drymoglossum Drymoglossum piloselloides (Linn.) Pr. E Pityrogramma Pityrogramma calomelanos (L.) Link. T Thelypteriaceae Thelypteris Thelypteris opulenta (Kaulf.) Fosber T Thelypteris abrupta (Desv.) Proctor T

Thelypteris sp T

Davalliales Davalliaceae Davallia Davalia denticulata (Brum.) Mett. E

Lycopsida

(5)

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan jenis tumbuhan paku yang terbanyak didapatkan yaitu dari familia Polypodiaceae ordo Polypodiales hal ini disebabkan karena familia Polypodiaceae merupakan tumbuhan paku yang memiliki jumlah jenis yang sangat banyak ditemukan di lokasi penelitian karena lokasi ini cocok dengan tempat tumbuh tumbuhan paku ini. Holltum (1967) menyatakan bahwa familia Polypodiaceae memiliki jumlah species yang banyak telah ditemukan hampir 1000 species dan tersebar luas di daerah tropik dan sub tropik. Dan sebagian besar hidup sebagai epifit serta tergolong paku modern sehingga species yang tercakup kedalam kelompok ini memiliki kemempuan adaptasi yang cukup tinggi dan menyebabkan terdistribusi sangat luas.

Dari 11 jenis yang di dapatkan pada penelitian ini jauh berbeda dengan hasil penelitian Nora Yuni (2013) Paku Teresterial Dan Epifit Yang Didapatkan Di Kawasan Wisata Bayang Sani Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan 11 familia yang terdiri dari 21 species tumbuhan paku. Jenis-jenis tumbuhan paku yang terdapat di Bukit Bajolok Jorong Sawah Siluak Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan maka dapat dikelompokan menjadi 2 classis, 4 ordo dengan 7 familia 9 genus dan 11 jenis.

Sedangkan jenis tumbuhan paku yang ditemukan paling sedikit yaitu dari familia Nephrolephidaceae, Davalliaceae dimana masing-masing familia hanya ditemukan satu jenis saja. Kondisi lingkungan penelitian yang kurang mendukung karena adanya penebangan pohon dan tumbuhan semak sembarangan tanpa mereka sadari bahwa yang di tebang tersebut termasuk salah satu tumbuhan paku, dan penebangan pohon-pohon besar juga berpengaruh terhadap habitat tumbuhan paku, karena ada tumbuhan paku yang tidak dapat tumbuh yang dikenai cahaya matahari, tetapi ada juga yang dapat hidup di dengan cahaya matahari penuh.

Menurut Holltum (1986) jenis-jenis tumbuhan paku epifit yang berbeda, juga akan berbeda kebutuhannya terhadap cahaya. Ada yang menyenangi tempat terlindung dan ada sebagian pada tempat tertutup. Kondisi lingkungan di hutan tertutup ditandai dengan sedikitnya jumlah

sinar yang menembus kanopi hingga mencapai permukaan tanah dan kelembapan udaranya sangat tinggi. Dengan demikian paku hutan memiliki kondisi hidup yang seragam dan lebih terlindung dari panas. Kondisi ini dapat terlihat dari jumlah paku yang dapat terlihat dari jumlah paku yang dapat beradaptasi dengan cahaya matahari penuh tidak pernah dijumpai di hutan yang benar-benar tertutup. Beberapa paku hutan tidak dapat tumbuh yang dikenai cahaya matahari.

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap jenis tumbuhan paku yang ditemukan di Bukit Bajolok Jorong Sawah Siluak Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan, ditemukan 11 jenis tumbuhan paku. Diantaranya 7 jenis tumbuhan paku teresterial, dan 4 jenis tumbuhan paku epifit.

DAFTAR PUSTAKA

Fridawati.2012. Jenis-Jenis Tumbuhan Paku Yang Terresterial Dan Epifit Yang Terdapat Di Sioban

Kecamatan Sipora

Selatan.Skripsi: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Hartini, S. 2006. Tumbuhan Paku Di Cagar Alam Sago Malintang,

Sumatera Barat dan

Aklimatisasinya Di Kebun Raya Bogor, Biodiversitas, (Online). Vol 7, no. 3, http;//biodiversitas.MIPA.uns. ac.id, diakses tanggal 12 Agustus 2016.

Holltum, R.E.1967. Flora Of Malaya volume II Fern Of Malaya The Morphology Of Fern Floramellislanna Series II Pteridophyta. Groningens: The Netherlands.

Loveless, A. R. 1989. Prinsip-prinsip biologi tumbuhan untuk daerah tropik 2. PT. Gramedia, Jakarta. Hlm. 79-86

Marlinda, S. 2013. Paku Teresterial Dan Epifit Yang Terdapat Di

(6)

Kelurahan Beringin

Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang. Skripsi: STKIP PGRI Sumatera Barat. Tjitrosoepomo,G.2009.Taksonomi

Tumbuhan. Gajah mada University Press: Yogyakarta Widhiastuti, R.2015. Struktur Dan

Komposisi Tumbuhan Paku-Pakuan Di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo. Universitas Sumatera Utara

Yuni, N. 2013. Paku Teresterial Dan Epifit Yang Di Dapatkan Di Kawasan Wisata Bayang Sani Kecamatan Bayang Kabupaten Pesisir Selatan. Skripsi: STKIP PGRI Sumatera Barat.

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Jenis- Jenis Tumbuhan Paku yang Ditemukan di Bukit Bajolok Jorong  Sawah Siluak Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan

Referensi

Dokumen terkait

Demikianlah penelitian terdahulu mengenai Strategi Humas, penelitian terdahulu tersebut memberi sumbangsih pemikiran yang positif untuk penelitian yang akan dilakukan

permasalahan pengambilan keputusan penentukan proporsi alokasi anggaran belanja daerah ini akan didekati dengan konsep AHP, sehingga dapat diperoleh/dihasilkan sistem penilaian

bahwa penetapan batas wilayah Kelurahan Harapanmulya Kecamatan Medansatria Kota Bekasi sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah disepakati oleh masing-masing pihak

Dari data yang telah diuraikan sebelumnya penulis menemukan bahwa Citra Perusahaan Otobis (PO) Selamat Group dalam pandangan konsumen cukup baik. Citra yang cukup baik itu

Komunikasi ke atas tidak pernah mengikuti struktur organisasinya, bawahan bisa langsung mendapatkan informasi dari atasan, karena kalau mengikuti garis komunikasi

Pemerintah Propinsi yang merupakan perwakilan pemerintah pusat di daerah (dekonsentrasi) menguasai basis pajak yang besar pula.Pajak yang dikelola pemerintah

(5) Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf g dan huruf h yang dilakukan dengan perguruan tinggi dalam dan luar negeri dilaksanakan oleh program

117 ID300244 Indonesia,Sumatera - Pantai Barat.Teluk Sambat hingga Tanjung Cuku Balimbing dan Pulau Enggano... 156 ID300374 Indonesia,Laut Flores.Pulau-Pulau Tengah dan