• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. Upaya Pengelolaan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III. Upaya Pengelolaan Lingkungan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

A. Rehabilitasi Lingkungan

Upaya rehabilitasi/ pemulihan lingkungan melibatkan banyak pihak; kesiapan institusi baik personil maupun anggaran keuangan, peran serta masyarakat dan dukungan dunia usaha adalah tiga hal penentu keberhasilannya.

Setiap tahun Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Kehutanan selalu berusaha meningkatkan perbaikan pengelolaan lingkungan terutama kawasan hutan. Tercatat telah dilakukan kegiatan penghijauan pada lahan seluas 1.405 Ha di Kecamatan Semende dengan jumlah pohon yang ditanam sebanyak 242.000 pohon. Kegiatan penanaman ini berkaitan dengan di perolehnya Dana Alokasi khusus untuk bidang Kehutanan dan program Gerakan Rehabilitasi Lahan dan Hutan (GERHAN). Target dan realisasi penghijauan selalu mencapai 100 %, hal ini dikarenakan sebelum menentukan target Dinas Kehutanan telah melakukan survey daerah dan lokasi yang perlu dilakukan penghijauan.

(3)

Rencana kegiatan reboisasi, seperti halnya kegiatan penghijauan telah terealisasi 100% dengan seluas 1.196 Ha dan jumlah pohon yang telah ditanam sebanyak 334.200 pohon di Kecamatan-kecamatan yang ada di daerah Semende.

Gambar 3.2 Rencana dan Realisasi Kegiatan Reboisasi

Program Pemerintah /kegiatan fisik lain yang telah dilaksanakan untuk perbaikan kondisi lingkungan adalah kegiatan One Man One Tree (OMOT) dan One Billion Indonesia Trees (OBIT). Pada tahun 2009 melalui kegiatan OMOT tercatat telah ditanam 42.100 pohon dan kegiatan OBIT pada tahun 2010 di Kabupaten Muara Enim sendiri telah ditanam 32 juta pohon guna mensukseskan program ini. Karena antisipasi pemanasan global yang paling mudah dan nyata hasilnya adalah gerakan penghijauan, maka sejak Pebruari 2010 Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Badan Lingkungan Hidup berkomitmen melaksanakan kegiatan penghijauan dengan motto “Tiada Jum’at tanpa Menananam Pohon”. Kegiatan ini juga bertujuan guna mendukung Program ADIPURA. Dinas Kehutanan menyediakan bibit untuk penghijauan melalui dana APBD Kabupaten Muara Enim

(4)

untuk 7000 bibit, APBN 250.000-300.000 bibit dan 200.000 bibit dari APBD Provinsi Sumatera Selatan.

Melalui pendekatan institusional, perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Muara Enim didorong untuk memberikan bantuan dalam bentuk bibit pohon. Pendekatan sosial fungsional, dengan cara terus memasyarakatkan menanam pohon di lingkungan perumahan, kantor, sekolah serta melibatkan hampir seluruh komponen masyarakat baik sipil maupun militer. Kegiatan menanam pohon menjadi agenda wajib baik seremonial maupun rutin pada waktu penerimaan murid baru sekolah, kunjungan dan pertemuan ibu-ibu PKK, peringatan hari-hari besar di lingkungan TNI dan POLRI. Bisa dikatakan sepanjang tahun 2010 di Kabupaten Muara Enim diwarnai oleh berbagai agenda-agenda penanaman pohon.

Program yang paling menonjol dan menyuplai bantuan bibit yang cukup besar yaitu Program Green Mining yang dilaksanakan oleh PT. Bukit Asam (program penghijauan di dalam dan diluar tambang). Melalui program ini PT. Bukit Asam (PTBA) berkomitmen menyediakan terus bibit penghijauan untuk ditanam di lokasi reklamasi tambang atau lokasi lain, baik yang dilakukan sendiri oleh PTBA maupun bersama-sama dengan instansi atau organisai lain.

Kegiatan reklamasi dan rehabilitasi lahan juga dilakukan di areal lahan bekas tambang salah satunya lahan bekas tambang batubara milik PTBA. Sejak tahun 2004 Pemerintah Kabupaten Muara Enim meminta pihak PT. BA untuk memanfaatkan Lahan bekas tambang menjadi Taman Hutan Raya (TAHURA) diharapkan apabila proses penambangan telah selesai, lahan pasca tambang tersebut masih mampu mendukung kegiatan ekonomi yang lain. Guna melegalisasikan kegiatan tersebut telah ditetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 4 tahun 2004 tentang

(5)

pemanfaatan lahan bekas tambang PT. BA di Kabupaten Muara Enim sebagai Taman Raya (TAHURA Enim). Sampai saat ini upaya-upaya telah dilakukan untuk mewujudkan rencana tersebut antara lain;

1. Membangun zona penerima : yaitu dengan pembebasan lahan untuk relokasi wilayah atas dapur buffer zone TAHURA, pembangunan kebun bibit, pembangunan sarana olahraga golf hole, pembuatan gedung olahraga sarana olahraga panjat tebing, dan sarana out bound.

2. Membangun zona Sarana dan Prasarana: yaitu dengan pembuatan kantor tambang terpadu dan pembangunan pengelolaan limbah B3 (incinerator dan Bioremidiasi).

3. Membangun zona Penelitian Produktif: yatitu dengan melakukan kerja sama dengan universitas untuk penelitian tanaman lokal dan telah dibangun Rumah kaca (green house) skala Laboratorium.

4. Membangun zona Hutan Tanaman : yaitu dengan melakukan pengayaan tanaman dengan jenis tanaman yang bernilai ekonomi

Upaya lain selain penanaman bibit pohon yang paling menonjol pada tahun 2010 adalah memasyarakatkan penggunaan alat biopori serta pengomposan. Penggunaan dan bantuan alat biopori di awali dari bantuan PT. Pama Persada dan PT. Bukit Asam (persero) Tbk ke sekolah-sekolah dan instansi pemerintah, penggunaannya kemudian memasyarakat bersamaan dengan kegiatan penghijauan. Untuk kegiatan pengomposan, tahun 2010 ini semakin meningkat terutama di perumahan, sekolah dan pasar. Untuk mendorong minat masyarakat maupun sekolah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim melakukan program Buyback kompos kepada masyarakat.

(6)

B. AMDAL

Upaya yang telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Muara Enim dalam meningkatkan pembangunan, namun tetap menjaga kelestarian lingkungan dengan dilakukannya pengawasan terhadap dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan dari kegiatan usaha, ini di mulai dari perencanaan awal berdirinya perusahaan dengan melakukan penilaian dokumen kelayakan lingkungan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan UKL/UPL, yang akan dijadikan pedoman dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan oleh perusahaan. Selanjutnya dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penerapan Dokumen AMDAL, UKL/UPL yang telah disyahkan kelayakannya. Dengan adanya pengawasan ini diharapkan pembangunan yang dilakukan sesuai dengan konsep pembangunan berwawasan lingkungan. Pelaksanaan evaluasi sampai dengan persetujuan dokumen pengelolaan lingkungan (AMDAL, UKL-UPL dan SPPL) berada dalam suatu Bidang Tata Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim, serta di sini juga berkedudukan Sekretariat Komisi AMDAL yang bekerja mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor. 5 Tahun 2008 mengenai Tata Kerja Komisi AMDAL, serta telah memiliki Lisensi dengan Nomor Lisensi 660/846/Ban.LH/I/2009. Sepanjang tahun 2010 Tim Komisi Penilai AMDAL Kabupaten Muara Enim telah melakukan penilaian terhadap 26 Dokumen Lingkungan, yang terdiri dari 12 Dokumen AMDAL dan 14 Dokumen UKL/UPL.

Dari 12 Dokumen AMDAL yang di nilai, 6 diantaranya telah diterbitkan kelayakan lingkungannya dan 14 dokumen UKL/UPL telah diterbitkan rekomendasinya sebagaimana terlihat pada tabel berikut:

(7)

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang telah Diterbitkan Rekomendasinya selama tahun 2010

No Nama Perusahaan Jenis Dokumen

Kelayakan/Rekomendasi

1 PT. Meppo Gen AMDAL Keputusan Bupati Muara Enim

Nomor 188/BLH-1/2010 tanggal 28 Januari 2010

2 PT. Cahaya Vidi

Abadi AMDAL 705/KPTS/BLH-I/2010 tanggal 1 Keputusan Bupati Nomor November 2010

3 PT. Dizamatra

Powerindo AMDAL Keputusan Bupati Muara Enim Nomor764/KPTS/BLH-I/2010

4 PT. GH-EMM

Indonesia AMDAL Keputusan Bupati Muara Enim Nomor 765/KPTS/BLH-I/2010 tanggal 1 November 2010

5 PT. Bumi Sawindo

Permai

AMDAL Keputusan Bupati Muara Enim

Nomor 788/KPTS/BLH-I/2010 tanggal 8 November 2010

6 PT. Wiraduta

Sejahtera AMDAL Keputusan Bupati Muara Enim Nomor 706/KPTS/BLH-I/2010 tanggal 6 Oktober 2010

7 PT. Mahkota

Andalan Sawit UKL/UPL 6.R/BLH-I/2010 tanggal 21 Januari Rekomendasi Kepala BLH Nomor 2010

8 PT. Swarnadwipa

Dermaga Jaya

UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

7.R/BLH-I/2010 tanggal 22 Januari 2020

9 Dinas PU Cipta

Karya dan Tata Ruang

UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

8.R/BLH-I/2010 tanggal 16 Februari 2010

10 PT. Pertamina EP UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

9.R/BLH-I/2010 tanggal 23 Juni 2010

11 PT. Pertamina EP UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

10.R/BLH-I/2010 tanggal 23 Juni 2010

12 PT. Pertamina EP UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

12.R/BLH-I/2010 tanggal 25 Juni 2010

13 Arrow Energy

Pte.Ltd

UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

11.R/BLH-I/2010 tanggal 23 Juni 2010

14 PT. Pertamina EP

unit Bisnis EP (UBEP) ADERA

UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

13.R/BLH-I/2010 tanggal 28 Juni 2010

15 PT. Sele Raya Belida UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

14.R/BLH-I/2010 tanggal 8 Juli 2010

16 PT. Pertamina

EP-PT. Geraldo Putra Mandiri

UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

15.R/BLH-I/2010 tanggal 23 Juli2010

17 PT. Linud Indonesia UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

17.R/BLH-I/2010 tanggal 30 Agustus 2010

(8)

No Nama Perusahaan Jenis

Dokumen Kelayakan/Rekomendasi

18 Dinas

Pertambangan dan Energi

UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

18.R/BLH-I/2010 tanggal 14 Desember 2010

19 Dinas

Pertambangan dan Energi

UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

19.R/BLH-I/2010 tanggal 14 Desember 2010

20 PT. Pertamina EP UKL/UPL Rekomendasi Kepala BLH Nomor

20.R/BLH-I/2010 tanggal 8 Desember 2010

Sumber : Badan Lingkungan Hidup, 2010

Untuk mengetahui usaha yang telah dilakukan oleh pihak perusahaan dalam upaya mengelola lingkungan hidup, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim telah melakukan Pengawasan ke beberapa perusahaan yang telah memiliki Dokumen Lingkungan. Selama tahun 2010, perusahaan-perusahaan yang telah dilakukan monitoring dan evaluasi ada 19 perusahaan yaitu:

Tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang telah Dilakukan Pengawasan pada Tahun 2010

No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan

1 PLTU Bukit Asam Pembangkit Listrik

2 PT. Bukit Batu Karya Bersama Batu Andesit

3 PT. Manunggal Multi Energi Pertambangan Batubara

4 CV. Bumi Khatulistiwa Pengumpul Accu Bekas

5 PT. Lingga Jaya Crumb Rubber

6 SPBU Dana Kopkar Abadi Stasiun Pembelian Bensin Umum

7 PT. Cipta Futura Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

8 PT.PN VII SUNI Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

9 PT. Sriwijaya Setia Stasiun Pembelian Bensin Umum

10 CV. Mega Mas Kayu Olahan

11 PT. Musi Prima Coal Pertambangan

12 PT. PN VII SUNI Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

13 PT. Laras Karya Kahuripan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

14 PT. Proteksindo Utama Mulia Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

15 PT. Kirana Permata Crumb Rubber

16 PT. PN VII Unit Usaha Beringin Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

17 PT. Baniah Rahmat Utama Kegiatan AMP/Stone Crusher

18 PT. Tansri Madjid Energi Pertambangan Batubara

19 PT. Suryabumi Agro Langgeng Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

(9)

Sesuai dengan amanat Undang-undang 32 tahun 2009 tentang pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup, sejak tahun 2010 pembahasan UKL-UPL migas yang semula dilakukan di tingkat pusat sudah dilaksanakan di Kabupaten Muara Enim sebagaimana terdapat pada tabel 3.2 Daftar Perusahaan yang telah diterbitkan rekomendasinya selama tahun 2010 nomor 7 sampai dengan 19. Guna terus meningkatkan pelayanan dalam pengurusan persetujuan AMDAL dan UKL-UPL telah disusun SOP, sebagaimana Flowchart berikut:

(10)

Gambar 3.4 Prosedur Penilaian Dokumen KA-ANDAL

(11)

Gambar 3.6 Prosedur Persetujuan SPPL

Selain AMDAL ada beberapa Perusahaan yang mendapat izin membuang pembuangan limbah cair, seperti tampak pada Tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan yang Mendapat Izin Pembuangan Limbah Cair Tahun 2010

No Nama Perusahaan Jenis Kegiatan

1 PT. Tanjung Enim Lestari & PP Bubur kerta

2 PT. Pertamina EP Pendopo Migas

3 PT. Lingga Jaya Crumb Rubber

4 PT. PN VII SUNI Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

5 PT. PN VII SUNI Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

6 PT. PN VII Unit Usaha Beringin Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

7 PT. Suryabumi Agro Langgeng Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

8 PT. PLN (Persero) Sektor

Pembangkit sumbagsel Pembangkit Listrik

9 PT. Bukit Kendi Pertambangan Batubara

10 PT. Bukit Asam Pertambangan

11 PT. Cipta Futura Perkebunan dan Pabrik Pengolahan

Kelapa Sawit 12 PT. Bukit Asam lokasi bangko

Barat

Pertambangan Batubara

13 PT. Laras Karya Kahuripan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit

(12)

C. Penegakan Hukum

Proses penegakan hukum dilakukan berdasarkan laporan dan pengaduan masyarakat. Sehubungan dengan makin meningkatnya jumlah pengaduan kasus pencemaran maupun kerusakan lingkungan dengan karakteristik serta tingkat permasalahan (konflik) lingkungan yang besar dan berpotensi menimbulkan keresahan masyarakat, maka sejak tahun 2008, di Kabupaten Muara Enim telah dibentuk Pos Pelayanan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (P3SLH) yang diresmikan Kementerian Lingkungan Hidup.

Pada tahun 2010 tercatat ada 43 pengaduan yang disampaikan ke Badan Lingkungan Hidup, dengan rincian pencemaran tanah 6 kasus, pencemaran air baik sungai maupun rawa 11 kasus, pencemaran akibat limbah B3 21 kasus, pencemaran tanah dan air 2 kasus, penambangan liar 1 kasus, pengaduan karena kebisingan debu dan getaran 1 kasus serta 1 kasus limbah dari klinik Bersalin Az-zahra. Karena kompleksitas permasalahan yang dihadapi di lapangan yang mebutuhkan proses yang cukup panjang serta keterbatasan dalam pelaksanaan di lapangan, maka tidak seluruh kasu bisa di selesaikan dengan tuntas, 31 kasus berhasil di selesaikan dan sisanya akan dilanjutkan di tahun berikutnya.

(13)

Dari gambar di atas jumlah tingkat pengaduan masyarakat akibat pencemaran dan / atau kerusakan Lingkungan tertinggi di Kabupaten Muara Enim adalah pencemaran limbah B3 (LB3) dengan 49% yang disebabkan oleh industri minyak dan gas yaitu PT. Pertamina EP Fild Pendopo, PT. Pertamina EP Region Sumatera EP Prabumulih, Pertamina Pilona dan pengumpul LB3.

Setelah pencemaran LB3, pencemaran air (sungai, rawa) yaitu 26% atau 11 pengaduan. Pencemaran air diakibatkan aktifitas perusahaan migas, pembangkit listrik, perkebunan, bubur kertas, tambang batubara PT Medco E&P Indonesia, PT. Pertamina Geothermal energy, PLTU sektor Bukit Asam, PT. PN Suli, PT. TEL P&P, PT Batubara Bukit Asam.

Pencemaran tanah di Kabupaten Muara Enim sebanyak 6 pengaduan yang disebabkan oleh aktifitas perusahaan pembangkit listrik, bubur kertas, migas dan tambang batubara seperti PT. GH.EMM, PT. TEL, PT Pertamina EP Prabumulih dan PT. BA Bukit Asam.

Pencemaran tanah dan air di Kabupaten Muara Enim sebanyak 2 pengaduan yang disebabkan oleh aktifitas indrustri migas yaitu PT. Medco, Meppo-Gen dan MEGGS. Untuk pengaduan akibat tambang liar/ debu/ getaran dan lainnya di Kabupaten Muara Enim ada 1 pengaduan. Tambang liar dilakukan oleh aktifitas masyarakat di Kecamatan Tanjung Agung, Lawang Kidul dan Rambang Dangku dan kasus dampak mobilisasi pengangkutan kayu hasil hutan tanaman insdustri (HTI) PT. MHP.

(14)

Gambar 3.8 Status Pengaduan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2010

Pencemaran pada badan air secara umum disebabkan oleh kegiatan pemboran 2 kasus, aktivitas perusahaan 8 kasus dan tanggul yanng jebol 2 kasus. Sedangkan pencemaran oleh limbah B3 diakibatkan oleh korosi pipa 6 kasus, semburan lumpur 3 kasus dan kegiatan produksi perusahaan 6 kasus.

Setiap kasus pencemaran dan perusakan lingkungan segera ditindaklanjuti dengan melakukan verifikasi ke lapangan dengan disertai Berita Acara Pemeriksaan dilanjutkan dengan pengawasan terhadap tindakan pemulihan lingkungan.

Agar mencegah terjadinya pencemaran, sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air, maka setiap perusahaan yang membuang limbahnya ke perairan harus memenuhi izin di Kabupaten Muara Enim diatur dalam peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2004 tentang Izin pembuangan limbah cair. Pada tahun 2010 terdapat beberapa perusahaan yang mendapat izin dan memperpanjang izin, seperti pada table berikut:

(15)

Tabel 3.4 Daftar Perusahaan yang telah diberikan Izin Pembuangan Limbah Cair selama tahun 2009 (Perpanjangan Izin dan Daftar Ulang)

No Nama

Perusahaan IPLC (Keputusan Bupati Nomor/ Tanggal)

Jenis

Kegiatan Berlaku Masa Ket 1 PT. Tanjung Enim Lestari & PP 133/KPTS/Bapedalda/2 008 tanggal 8 Januari 2008 Bubur kertas 21-01-2008 s/d 21-01-2011 Daftar ulang period 2009-2010 2 PT. Pertamina

EP Pendopo 134/KPTS/Bapedalda/2008 tanggal 21 Januari 2008 Migas 21-01-2008 s/d 21-01-2011 Daftar ulang periode 2009-2010 3 PT. Lingga

Jaya 647/KPTS/BLH/2009 tanggal 9 November 2009 Crumb Rubber 20-08-2009 s/d 20-08-2012 Perpanjangan periode 2009-2012 4 PT. PN VII

SUNI 503/KPTS/Bapedalda/2008 tanggal 2 mei 2008 Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit 2-05-2008 s/d 2-05-2001 Daftar ulang periode 2009-2010 5 PT. PN VII

SULI Pengolahan Pabrik

Kelapa Sawit

6 PT. PN VII Unit Usaha Beringin

506/KPTS/Bapedalda/2

008 tanggal 2 mei 2008 Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit 02-05-2008 s/d 02-05-2011 Daftar ulang periode 2009-2010 7 PT. Suryabumi Agro Langgeng 507/KPTS/Bapedalda/2

008 tanggal 2 mei 2008 Pengolahan Pabrik Kelapa Sawit 02-05-2008 s/d 02-05-2011 Daftar ulang periode 2009-2010 8 PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkit sumbagsel 1309/KPTS/Bapedalda/ 2006 tanggal 7 Desember 2006 Pembangkit Listrik 07-12-2006 s/d 07-12-2009 Daftar Ulang Periode 2008-2009 9 PT. Bukit

Kendi 504/KPTS/Bapedalda/2008 tanggal 2 mei 2008 Pertambangan Batubara 21-05-2008 s/d 21-05-2011

Daftar ulang periode 2009-2010

10 PT. Bukit

Asam 660/KPTS/Bapedalda/2009 tanggal 9 November 2009 Pertambangan 20-08-2008 s/d 20-08-2011 Daftar ulang periode 2009-2010

Sumber : Badan Lingkungan Hidup, 2010

D. Peran Serta Masyarakat

Berdasarkan data dari Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, di Kabupaten Muara Enim terdapat 52 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Jumlah LSM selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seperti dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut ini:

(16)

Tabel 3. 5 Jumlah LSM Berdasarkan Tahun Terbentuknya No Jumlah LSM Tahun Berdiri

1 1 1986 2 2 2002 3 1 2003 4 5 2004 5 8 2005 6 9 2006 7 12 2007 8 3 2008 9 11 2009

Sumber : Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, 2010

Sedangkan LSM yang bergerak dibidang lingkungan hanya ada 3 LSM yaitu GP3LH Kabupaten Muara Enim, Lingkungan Sekundang Muara Enim. Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (FORMIL) . LSM ini turut membantu memfasilitasi peran serta masyarakat untuk ikut dalam pengawasan pencemaran lingkungan di daerah-daerah untuk kemudian melaporkan atau menyampaikan hasil pengawasan tersebut ke Pos Pengaduan di BLH.

Dalam upaya meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, Badan Lingkungan Hidup melakukan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan yang ditujukan kepada siswa sekolah, ibu rumah tangga dan warga masyarakat yang ada di Kabupaten Muara Enim khususnya Kota Muara Enim.

(17)

Tabel 3.6 Kegiatan Penyuluhan Sosialisasi Lingkungan Hidup yang dilaksanakan di Kabupaten Muara Enim selama Tahun 2010

No Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara

1 Penyuluhan tentang Pengelolaan LH PT. TEL Pulp & Paper

2 Sosialisasi UU No. 32 Th. 2009 tentang

Perlindungan Lingkungan Hidup dan UU No. 18 tentang Pengelolaan Sampah

Badan Lingkungan Hidup

3 Penyerahan alat biopori dari Perusahaan ke Sekolah

Perusahaan dan Sekolah

4 Sosialisasi Adiwiyata 2010 Guru Sekolah Adiwiyata

5 Sosialisasi Lingkungan Hidup SMKN 2 Muara Enim

6 Sosialisasi Lingkungan Hidup di Sekolah SMAN 1 Muara Enim

7 Pembinaan Siswa Sekolah Berwawasan

Lingkungan SMP Negeri 2 Muara Enim

8 Pembinaan Guru Adiwiyata Badan Lingkungan Hidup

9 Penyuluhan Sampah Rumah Tangga di Desa

Sugih Waras PKK

10 Sosialisasi Sekolah Adiwiyata se- Kabupaten

Muara Enim

Badan Lingkungan Hidup

11 Penyuluhan KIR siswa SMAN 1 Muara Enim SMAN 1 Muara Enim

12 Penyerahan dan pelatihan penggunaan alat bor

biopori dari PT Bukit Asam (persero) Tbk ke Sekolah

Perusahaan dan Sekolah

Sumber : Badan Lingkungan Hidup, 2010

Tabel 3.7 Kegiatan Pelatihan tentang Lingkungan Hidup

No Nama Kegiatan Instansi Penyelenggara

1 Pembuatan Kompos SMPN I

2 Pembuatan Kompos dan Penghijauan SMPN 5

3 Pelatihan Jurnalistik Lingkungan di Arsendora

Pendopo Kelompok PALI Bersatu

4 Pelatihan Pengelolaan Persampahan

Berwawasan Lingkungan bagi masyarakat, sekolah, organisasi wanita dan pemanfaatan sampah tingkat Kab. Muara Enim

Badan Lingkungan Hidup

5 Pelatihan Pembuatan Kompos dalam Kota

Muara Enim

Badan Lingkungan Hidup

(18)

Guna meningkatkan peran serta masyarakat, Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Badan Lingkungan Hidup juga memberikan bantuan komposter bagi Rumah tangga yang bersedia mengolah sampah rumah tangga sejak tahun 2007 hingga akhir tahun 2010 telah dibagikan 229 buah. Selain itu juga terdapat 2 komplek perumahan percontohan yang telah melakukan pengolahan sampah yaitu komplek perumahan Deksangke Indah dan Rukun Damai.

Dengan adanya kegiatan ini produksi sampah organik yang dihasilkan di rumah tangga dapat berkurang karena telah diolah menjadi kompos dan dimanfaatkan untuk penghijauan, bahkan beberapa diantaranya telah berhasil meningkatkan penghasilannya dari pembuatan kompos ini. Selain pembuatan kompos, Pemerintah Kabupaten Muara Enim juga berupaya menggalakkan kegiatan pemanfaatan sampah non-organik menjadi bahan yang lebih berguna melalui kegiatan prinsip 3R. Pada tahun 2010, Badan Lingkungan Hidup telah mengadakan pelatihan Pengelolaan Persampahan Berwawasan Lingkungan Bagi Masyarakat Tingkat Kabupaten Muara Enim dengan jumlah peserta 240 orang yang terdiri warga masyarakat, pihak sekolah, anggota organisasi wanita dan pemanfaatan sampah yang ada di Kabupaten Muara Enim.

Dalam upaya meningkatkan kebersihan, kegiatan Jum’at bersih dan minggu bersih juga digalakkan di kalangan masyarakat. Ini dilakukan juga untuk mendukung terwujudnya Kota Muara Enim Bersih dan Teduh (Clean and Green City). Selain itu guna mendukung Program Langit Biru, sekarang ini di kalangan masyarakat kota Muara Enim sudah banyak yang melakukan aktivitas bersepeda untuk mengurangi polusi udara. Beberapa komunitas sepeda sudah terebentuk di Kota Muara Enim, mulai dari kalangan pejabat di lingkungan Pemkab Muara Enim sampai masyarakat kecil turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

(19)

Untuk membudayakan masyarakat di tingkat pendidikan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim juga mendukung program yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup yaitu Sekolah Berwawasan Lingkungan atau Sekolah Adiwiyata. Selama tahun 2010 telah dilaksanakan sosialisasi dan pembinaan ke sekolah-sekolah di 3 kota dalam Kabupaten Muara Enim yaitu Kota Muara Enim, Pendopo dan Tanjung Enim untuk diarahkan menjadi sekolah Adiwiyata. Sampai saat ini sudah ada 22 sekolah binaan Adiwiyata oleh Badan Lingkungan Hidup. Guna mendorong keberhasilan program Adiwiyata di Kabupaten Muara Enim, terhadap 22 sekolah binaan tersebut diberikan peringkat dengan keputusan Bupati Muara Enim dan penghargan. Sekolah yang sudah lebih dari 3 tahun terus melakukan peningkatan pengelolaan sekolah sesuai dengan criteria yang terdapat dalam pedoman Sekolah Adiwiyata diberikan predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri Kabupaten, sedangkan sekolah yang kurang dari 3 tahun namun memiliki komitmen melaksanakan prinsip-prinsip Sekolah Adiwiyata diberikan predikat Sekolah Unggulan Adiwiyata sedangkan sekolah-sekolah lain yang baru dan terus dibina menuju Sekolah Peduli dan Berwawasan Lingkungan diberi predikat Sekolah Binaan Adiwiyata seperti pada tabel berikut:

Tabel 3.8 Predikat Sekolah Adiwiyata Kabupaten Muara Enim

No. Sekolah Binaan

Adiwiyata Sekolah Unggulan Adiwiyata Sekolah Adiwiyata Mandiri

1. SDIT Rabbani Muara

Enim

SDN 5 TAlang Ubi SMPN 2 Muara Enim

2. SDN 15 Talang Ubi SDN 20 Muara Enim SMPN 1 Lawang Kidul

3. SD YKPP Pendopo SMPN 1 Muara Enim SMA Bukit Asam

Tanjung Enim

4. SMPN 4 Muara Enim SMKN 2 Muara Enim SMAN 1 Muara Enim

5. SMPN 1 Tanjung Agung SMA YKPP Pendopo SMKN 1 Muara Enim

6. SMPN 1 Gunung Megang SMAN 1 Lawang Kidul

7. SMPN YKPP Pendopo

8. SMPN 5 Muara Enim

9. SMAN 1 Tanjung Agung

(20)

Selain itu setiap tahun dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS), diadakan lomba-lomba bertema lingkungan yang diperuntukkan bagi siswa sekolah guna meningkatkan kecintaan siswa dalam pelestarian dan pengetahuan siswa terhadap isu-isu lingkungan yang tengah terjadi di tingkat Kabupaten. Berikut ini adalah penerima penghargaan tingkat Provinsi Sumatera Selatan yang juga diselenggarakan dalam rangka memperingati HLHS.

Tabel 3.9 Penerima Penghargaan di Bidang Lingkungan Hidup Tahun 2010

No. Nama

Orang/Kelompok/Organisasi Nama Penghargaan Penghargaan Pemberi

1 SD Negeri 15 Talang Ubi Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat

Provinsi Sumatera Selatan Gubernur Sumatera Selatan 2 SMP Negeri 2 Muara Enim Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat

Provinsi Sumatera Selatan Gubernur Sumatera Selatan 3 SMP Negeri 1 Lawang Kidul Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat

Provinsi Sumatera Selatan Gubernur Sumatera Selatan 4 SMA Bukit Asam Tanjung

Enim Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Gubernur Sumatera Selatan 5 Briliana Bopa Alivi Piagam penghargaan Pemenang

I Lomba Lukis tingkas SD se- Provinsi Sumatera Selatan

Gubernur Sumatera Selatan

6 Fircilia Ayuning Piagam penghargaan Pemenang III Lomba Lukis tingkas SMP se-

Provinsi Sumatera Selatan

Gubernur Sumatera Selatan 7 Dea Risti Andani Piagam penghargaan Pemenang

Harapan III Lomba Lukis tingkas SMP se- Provinsi Sumatera

Selatan

Gubernur Sumatera Selatan

8 Norinda Kasuarina Piagam penghargaan Pemenang Harapan II Lomba Baca Puisi

tingkat SMA se- Provinsi Sumatera Selatan

Gubernur Sumatera Selatan

(21)

Pada tahun 2010 HLHS tingkat Kabupaten mengangkat tema dan acara Bike For Green. Kegiatan ini berupa lomba sepeda santai, penanaman bibit penghijauan dan penebaran benih ikan di sungai dibeberapa lokasi yang didatangi dengan memakai sepeda oleh seluruh peserta acara. Kegiatan ini didukung oleh perusahaan-perusahaan yang ada dan terutama oleh komunitas B2W (Bike to Work) dari berbagai organisasi/perusahaan. Lebih dari 300 peserta meramaikan acara ini.

Dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui dana APBN Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) juga telah melibatkan masyarakat terutama di pedesaan untuk melaksakan kegiatan fisik memperbaiki lingkungan seperti terlihat dalam table berikut ini.

Tabel 3.10 Kegiatan Perbaikan Fisik oleh Masyarakat

No. Nama Kegiatan Lokasi Kegiatan Pelaksana Kegiatan 1 Pembangunan Saluran

Air Limbah Desa Tanjung Agung Penyandingan Kec. TPK Desa Penyandingan

2 Pembuatan Saluran Air Desa Gunung Megang Kec.

Gunung Megang TPK Desa Gunung Megang

3 Pembuatan Saluran Air Desa Gunung Megang Luar Kec.

Gunung Megang TPK Desa Gunung Megang Luar

4 Pembuatan Saluran Air Desa Belimbing Kec. Gunung

Megang TPK Desa Belimbing

5 Pembuatan Saluran Air Desa Bangun Sari Kec. Gunung

Megang TPK Desa Bangun Sari

6 Pembuatan Saluran Air a. Desa Jambu Kec. Lembak b. Desa Alai Kec. Lembak c. Desa Lubuk Getam Kec.

Lembak

1. TPK Desa Jambu 2. PK Desa Alai 3. TPK Desa Getam

7 Pembuatan Siring Desa Petar Dalam Kec. Sungai

Rotan TPK Desa Petar Dalam

8 Pembuatan Siring Desa Petar Luar Kec. Sungai

Rotan TPK Desa Petar Luar

9 Pembuatan Siring Desa Danau Rata Kec. Sungai

Rotan TPK Desa Danau Rata

10 Pembuatan Siring Tanjung Kemala Kec. Lubai TPK Tanjung Kemala

11 Pembuatan Siring Beringin Kec. Lubai TPK Beringin

12 Pembuatan Siring Pagar Dewa Kec. Lubai TPK Pagar Dewa

13 Pembangunan Polindes a. Desa Air Asam Kec. Lubai b. Desa Suka Damai

c. Desa Purun Timur Kec. Penukal

a. TPK Desa Air Asam b. TPK Desa Suka Damai c. TPK Desa Purun Timur

(22)

E. Kelembagaan

Instansi Pemerintah yang bertanggungjawab dalam mengelola kondisi lingkungan hidup di Kabupaten Muara Enim adalah Badan Lingkungan Hidup. Jumlah personil pengelola lingkungan hanya 37 orang atau 0,398 % dari 9.302 orang jumlah total pegawai yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Dan Hanya ada 2 orang Pejabat Fungsional Lingkungan PPNS (Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil) atau 5,41 % dari personil pengelola lingkungan yang ada, serta hanya ada 1 orang Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD).

Gambar 3.9 Jumlah Personil Institusi Lingkungan Menurut Tingkat Pendidikan

Produk hukum di Bidang Lingkungan Hidup sebagai pedoman dalam melakukan pemantauan dan pengelolaan Lingkungan hidup maka disusunlah peraturan-peraturan baik berupa Peraturan Daerah, maupun Keputusan Bupati Muara Enim.

Tabel 3.11 Produk Hukum di Bidang Lingkungan Hidup

No. Jenis Produk

Hukum Nomor Tentang

1 Peraturan Daerah Nomor 36 Tahun 1997 Perlindungan dan Pembinaan Kelestarian Sumber Daya Alam dalam Kabupaten Daerah Tingkat II Muara Enim

(23)

No. Jenis Produk

Hukum Nomor Tentang

3 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2001 Retribusi pelayanan persampahan/ kebersihan

4 Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2001 Retribusi Penyedotan Kakus

5 Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2001 Retribusi Jasa Laboratorium Pemeriksa Limbah Cair

6 Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2001 Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Non Kayu

7 Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2001 Izin Pemanfaatan Kayu pada Hutan Rakyat atau Tanah Milik

8 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004 Izin Pembuangan Limbah Cair

9 Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2004 Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Batubara PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk di Kabupaten Muara Enim sebagai Taman Hutan Raya Enim

10 Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2004 Pengelolaan Air Bawah Tanah dan Pengambilan Air Permukaan dalam Kabupaten Muara Enim

11 Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2004 Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim Nomor 12 tahun 2001 tentang Retribusi Jasa Fasilitas Leboratorium Pemeriksaan Limbah Cair

12 Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Pembentukan organisasi dan Tata kerja inspektorat, satuan polisi pamong praja dan lembaga teknis daerah Kabupaten Muara Enim

13 Peraturan Daerah Nomor 38 Tahun 2008 Penjabaran tugas dan fungsi inspektorat polisi pamong praja dan lembaga teknisdaerah.

14 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 68 Tahun 2001 Syarat-syarat dan Tata Cara Pengajuan Permohonan Pemakaian Mobil Tinja

15 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 69 Tahun 2001 Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan

16 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 70 tahun 2001 Syarat-syarat dan Tata Cara pemberian Izin Pembuangan Limbah Cair

17 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 71 Tahun 2001 Prosedur Pemprosesan Izin Pemanfaatan Kayu pada Hutan Rakyat atau pada Tanah Milik

18 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 72 Tahun 2001 Prosedur Pemrosesan Izin Pemanfaatan Hasil Hutan Non Kayu

19 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 565 Tahun 2001 tanggal 4 April 2001 Identitas Flora dan Fauna Kabuapten Muara Enim

20 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 1324 Tahun 2001 Penetapan Petugas Pemungut dan Tempat Pembayaran Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan dalam Kabupaten Muara Enim

21 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 1 Tahun 2004 Pedoman Umum Penanganan Pengaduan Masyarakat melalui Kotak Pos 144

22 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 889/KPTS/Bapedalda/2005 Pengesahan Master Plan Pemanfaatan Lahan Bekas Tambang Batubara PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk di

Kabupaten Muara Enim sebagai Tanaman Hutan Raya Enim

23 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 821/KPTS/Hut/2007 Susunan Personalia Pos Komando (POSKOLAK) Satuan Pelaksana (SATLAK) dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dalam Kabupaten Muara Enim

24 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 656/KPTS/Bapedalda/2007 25 Juni 2007

Pengesahan Rencana Detail Pembangunan Zona-zona Taman Hutan Raya Enim

25 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 303/KPTS/Bapedalda/2008 tanggal 5 Maret 2008

Pembentukan Pos Pengaduan dan Pelayanan Sengketa Lingkungan (P3SLH)

26 Keputusan Bupati

(24)

No. Jenis Produk

Hukum Nomor Tentang

27 Keputusan Bupati

Muara Enim Nomor 513/KPTS/IV/2009 Pembentukan tim koordinasi dan tim teknis perizinan di Bidang Pertambangan, penyediaan dan pemanfaatan energy alternatif

28 Peraturan Bupati

Muara Enim Nomor 38 Tahun 2008 Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Satuan Polisi Pamong Praja dan Lembaga Teknis Daerah

29 Peraturan Bupati

Muara Enim Nomor 21 Tahun 2007 tanggal 20 Agustus 2007 Pembentukan Pos Komando Pelaksana (POSKOLAK), Satuan Pelaksana (SATLAK) dan Regu Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan dalam Kabupaten Muara Enim

Sumber: Badan Lingkungan Hidup, 2010

Jumlah dana yang dianggarkan untuk mengelola lingkungan hidup di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2007-2009 mengalami peningkatan, seperti terlihat pada gambar 3.10 berikut:

Gambar 3.10 Anggaran Pengelolaan Lingkungan Hidup

Terjadi peningkatan sebesar Rp 581.957.495,- pada tahun 2007 ke 2008 dan Rp 349.863.929,- pada tahun 2008 ke tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2010 dibandingkan tahun sebelumnya anggaran ini mengalami peningkatan menjadi Rp 3.745.632.159,-. Jumlah ini merupakan anggaran dana bagi instansi lingkungan. Anggaran dana untuk pengelolaan di bidang kebersihan dan persampahan sebesar Rp. 129.490.500,- dan anggaran untuk pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar Rp 661.129.700,-. Harapannya dana ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan lingkungan hidup.

(25)

Guna meningkatkan kemampuan SDM tahun 2010 pegawai BLH yang ikut pelatihan/magang adalah sebagai berikut:

Tabel 3.12 Pelatihan Yang Diikuti Tahun 2010

No. Nama Nama Kegiatan

1. Ir. Hj. Emawati, M.Si Diklat Sekretariat yang efektif oleh

LAN.

2. - Yulius Ceasar, SH - Haryadiansyah, ST

Pelatihan Pemantauan dan Penilaian Kota Sehat/ Adipura Tk. Provinsi Sumatera Selatan.

3. Haryadiansyah, ST Pelatihan Penyusunan AMDAL

(AMDAL Tipe B) di Pusat Studi LH UGM Yogyakarta.

4. Ir. H. Zulkarnain Bachtiar, MT Pelatihan Audit Lingkungan di

Jakarta.

5. - Silfiana Devi, ST - Susmayani, ST

Pelatihan Pemantauan Kualitas

Udara Ambien di BLH Prov. Sumatera Selatan.

Gambar

Gambar 3.1 Rencana dan Realisasi Penghijauan
Gambar 3.2 Rencana dan Realisasi Kegiatan Reboisasi
Tabel  3.1  Daftar  Perusahaan  yang  telah  Diterbitkan  Rekomendasinya selama tahun 2010
Tabel  3.2  Daftar  Perusahaan  yang  telah  Dilakukan  Pengawasan pada Tahun 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

Setiap Pemegang saham public DVLA yang secara tegas memberikan suara tidak setuju atas rencana Penggabungan Usaha pada saat RUPSLB DVLA dan bermaksud untuk menjual saham

Hal ini artinya bahwa Corporate Social Responbility (CSR) yang dilakukan oleh perusahaan perusahaan sektor pertambangan dan sektor industri dasar dan kimia pada

Variabel pada penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, status pernikahan, dan daerah tempat tinggal pada karakteristik

Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi kepemilikan institusional dalam suatu perusahaan maka tingkat pengendalian terhadap tindakan manajemen sangat tinggi

Dalam contoh ini akan ditunjukan contoh penerapan cara perhitungan hidrograf satuan sintetis dengan cara ITB utuk suatu DAS kecil memiliki Luas DAS = 1.2 km 2 , L=1575 m,

a. Anggaran dasar Perusahaan dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris berikut seluruh perubahan-perubahannya, pengesahannya ataupun pelaporan/pemberitahuannya atau KTP

[r]

Besarnya peluang atau kecenderungan perubahan kualitas hidup, perilaku dan pengetahuan bahwa intervensi edukasi palliative care memberikan pengaruh (affect)