• Tidak ada hasil yang ditemukan

RADIKALISME DAN ANTISIPASI ISIS. OLEH: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RADIKALISME DAN ANTISIPASI ISIS. OLEH: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

RADIKALISME DAN ANTISIPASI ISIS

OLEH:

Duski Samad

Ketua MUI Kota Padang

Meluasnya pemberitaan tentang pengaruh dan rekrutmen anggota ISIS dari Indonesia akhir-akhir ini patut dicermati dan diberikan klarifikasi. Indonesia sebagai negara dengan penduduk mayoritas Islam tidak mudah mengelakkan diri dari tarikan arus informasi dan gerakan global dunia Islam. Adalah cukup beralasan kecemasan dan kewaspadaan terhadap infiltrasi gerakan asing menjadi perhatian aparat keamanan. Simpang siurnya data tentang jumlah orang Indonesia sudah berada diwilayah ISIS, di atas angka 500 orang, adalah juga masalah besar yang mengkhawatirkan dan mestinya diantipasi aparat keamanan.

Beragam analisis tentang gerakan radikal dan ISIS di Indonesia tidak boleh menjadikan perhatian terhadap bahayanya menjadi lemah. Apapun dan siapapun yang berbicara tentang gerakan Islam, tak terkecuali gerakan garis keras dan ISIS, seharusnya dapat menjelaskan dan membedakan antara norma, nilai, ajaran dan prilaku umat. Adalah dosa dan tidak benar ketika membicarakan prilaku, aktivitas dan gerakan penganut Islam (muslim), lalu kemudian

digeneralisir dengan ajaran Islam. Islam yang selamat, menyelamatkan, menyejahterakan dan membawa rahmat bagi semesta alam, tidak akan pernah berubah visi perjuangannya dan juga

tidak akan dipengaruhi prilaku dan

gerakan umatnya yang menyimpang.

(2)

Gerakan Radikalisme adalah satu di antara buah globalisasi. Globalisasi dan religion

movenment ini

melahirkan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi, yakni radikal atau radikalisme. Beberapa negara yang mendapat ancaman dan teror sering kali beranggapan bahwa hal tersebut berasal dari kelompok Islam, sehingga menimbulkan pandangan bahwa Islam adalah agama yang radikal dan penuh kekerasan. Namun gerakan radikal ini bukan hanya fenomena satu agama saja. Ada beberapa gerakan radikal global dan itu bukan hanya Islam. Akan tetapi karena seringnya teror dan sangkaan terorisme yang telah dicitrakan orang-orang non-Islam pada Islam, sehingga radikalisme menjadi sesuatu yang seolah-olah selalu identik dengan Islam, yang pada akhirnya gerakan radikal di luar Islam atau selain agama Islam tidak banyak diketahui oleh masyarakat.

Ada beberapa pendapat dan versi dalam mendefinisikan radikalisme ini, di antaranya ada yang berpendapat bahwa kata radikal itu berasal dari kata latin “radix” yang artinya akar atau pohon. Jadi orang yang radikal sebenarnya adalah orang yang mengerti sebuah permasalahan sampai ke akar-akarnya, dan karena itu mereka lebih sering memegang teguh sebuah prinsip

dibandingkan orang yang tidak mengerti akar masalah.

Pengertian lain mengungkapkan bahwa yang dimaksud dengan radikal atau radikalisme itu adalah prinsip-prinsip atau praktik-praktik yang dilakukan secara radikal. Suatu pilihan tindakan yang umumnya dilihat dengan mempertentangkan secara tajam antara nilai-nilai yang

diperjuangkan oleh kelompok (aliran) agama tertentu dengan tatanan nilai yang berlaku atau dipandang mapan pada saat itu.

Kata radikal juga sering diartikan sebagai keberpihakan, kecondongan, mendukung pada satu ide pemikiran saja, satu kelompok, atau suatu ajaran agama secara penuh dan

bersungguh-sungguh serta terfokus pada suatu tujuan serta bersifat reaktif dan aktif. Secara harfiah, radikalisme atau fundamentalisme tidak memliki sesuatu yang negatif. Namun secara etimologi, radikalisme dan fundamentalisme telah mengalami penyempitan makna yang bermakna negatif.

Pendapat lain menyatakan bahwa yang dimaksud radikalisme adalah gerakan yang berpandangan kolot dan sering menggunakan kekerasan dalam mengajarkan keyakinan mereka. Sementara Islam adalah agama kedamaian yang mengajarkan sikap berdamai dan mencari perdamaian. Karena Islam tidak pernah membenarkan praktek penggunaan kekerasan dalam menyebarkan agama, paham keagamaan serta paham politik.

(3)

Gerakan atau kelompok radikal ini merupakan gerakan yang sangat eksklusif. Mereka memiliki pandangan bahwa mereka dan hanya mereka yang tahu tentang kebenaran. Tidak ada

kebenaran yang lain, mereka benar sementara yang lain salah, tidak bisa dan tidak perlu berdialog dengan mereka tentang kebenaran, karena hanya mereka yang tahu tentang kebenaran. Itulah diantara pemikiran dan persepsi orang-orang dalam kelompok radikal. Mereka hanya membenarkan tindakan kelompok mereka sendiri sementara yang lain mereka salahkan.

RADIKALISME ISIS DAN BAHAYANYA.

Pertengahan tahun 2014 ini dunia dikejutkan bukan saja oleh serangan membabi buta Israel terhadap Gaza di Palestina pada bulan Ramadhan, akan tetapi juga adanya laporan media tentang gerombolan pasukan yang melakukan perebutan kekuasaan dengan cara keras, kejam dan sadis di Irak dan Suriah, yang memperkenalkan diri dengan nama Islamic State Irak dan

Suriah (disingkat ISIS).

Menurut laporan vivanews bahwa sistim pemerintah Khilafah diproklamasikan ISIS pada Minggu, 29 Juni 2014, setelah ISIS di atas angin terhadap tentara Irak. Baghdadi diangkat sebagai Khalifah, pemimpin negara sekaligus spiritual dalam sebuah Kekhalifahan Islam. Dengan berdirinya Khilafah, ISIS menyerukan seluruh umat Muslim untuk berbaiat pada

Khalifah yang kepalanya dihargai US$10 juta oleh Amerika itu. "Adalah tugas semua Muslim di dunia bersumpah setia pada dia dan mendukungnya. Legalitas seluruh emirat, kelompok, negara, dan organisasi menjadi hilang berdasarkan perluasan kekuasaan kekhalifahan dan tibanya tentara khilafah di wilayah mereka," kata juru bicara ISIS Abu Muhammad al-Adnani dalam bahasa Arab, dan diterjemahkan ke banyak bahasa.

ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras pada Islam Wahhabi dan kekerasan brutal seperti bom bunuh diri,

dan menjarah bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen

. Pemberontak ISIS

di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas warga sipil tewas sepanjang Juni 2014. Jumlah korban tewas ini merupakan yang terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir. Aksi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan tak

(4)

harus mengungsi.

Pola pikir dan kecendrungan gerakan yang diperlihatkan oleh ISIS mirip dan memiliki kesamaan dengan pola gerakan kaum khawarij pada masa kekhalifah Ali Ibn Abi Thalib. Khawarij adalah suatu sekte atau kelompok atau Aliran pengikut Ali bin Abi Thalib  yang keluar meninggalkan barisannya karena ketidak sepakat terhadap keputusan Ali yang menerima

arbitrase

(tahkim) dalam perang Shiffin pada tahun 37 H/ 648 M dengan kelompok bughat (pemberontak) Muawiyah bin Abi Sufyan perihal persengketaan Khalifah.

Ciri khas dari Khawarij adalah terletak pada bidang politik. Mereka memiliki pemikiran yang radikal dalam bidang politik. Sifat yang radikal tersebut membuat mereka menjadi fanatik dalam manjalankan agama. Sehingga dapat dikatakan bahwa orang Khawarij adalah orang yang bersifat keras dalam menjalankan ajaran agama. dapat diasumsikan pula bahwa orang Khawarij cenderung berwatak tekstualis yang menjadikan mereka fundamentalis.

Gerakan ISIS dapat dipastikan bukanlah gerakan keagamaan dalam bentuk paham, aliran, akidah ataupun mazhab. Tokoh Islam Hasyim Muzadi memastikan bahwa ISIS bukanlah aliran agama yang berisi ajaran teologi dan ritual keagamaan. "Ini gerakan politik yang bisa

mengancam kedaulatan dan konstitusi," katanya. Hasyim menjelaskan jika gerakan ini merebak di Indonesia, bukan tak mungkin akan ada gerakan-gerakan serupa ISIS yang bermunculan. Menurut dia, ISIS termasuk dalam kategori gerakan transnasional politik agama. Itulah sebabnya organisasi ini dinilai sangat berbahaya. "Sistem negara itu berbeda-beda, kalau dipaksakan bisa merusak konstitusi dan integritas negara lainnya," ujar Hasyim. Ini gerakan ekstrim yang tidak menghormati kedaulatan negara," ujar Hasyim ketika dihubungi

Tempo

, Kamis, 31 Juli 2014.

Pernyataan senada dengan Hasyim disampaikan pula oleh mantan ketua umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Syafi'i Maarif, meminta pemerintah untuk mewaspadai munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Tanah Air. Menurut dia, jika memang ada, pemerintah harus segera membabat kelompok tersebut sebelum berkembang lebih jauh.

"Amati dengan seksama, jika terbukti memang ada, harus dipangkas pada kuncupnya sebelum berkembang," kata Syafi'i kepada Tempo melalui pesan singkat, Kamis, 31 Juli 2014.

(5)

MERUMUS ULANG POLA DAKWAH.

Mencermati pola gerakan dan aksi ISIS dapat diyakini bahwa ISIS adalah gerakkan radikalisme atau juga disebut dengan istilah garis keras yang berbahaya untuk umat Islam, tak terkecuali umat Islam Indonesia. Umat Islam Indonesia yang hidup dalam negara Pancasila sejak awal tidak mengenal penegakan Islam dengan cara-cara kekerasan, pembunuhan, melecehkan hak-hak azazi dan martabat kemanusiaan. Umat Islam Indonesia adalah umat yang lebih mengedepankan akhlakul karimah, berjihad dengan dakwah bil hikmah, mauizadha, wa

mujadalah bil lati hiyal ihsan .

Pemerintah diminta untuk melakukan langkah-langkah antipasi pencegahan masuknya pengaruh ISIS dan melakukan tindakan tegas atas gerakan keras yang menciderai Islam sebagai agama

rahmatan lil alamin

.

Ulama, tokoh umat, pimpinan ormas Islam dituntut untuk terus melakukan kegiatan

penyadaran, pemberdayaan dan pendampingan lewat jalur dakwah, khutbah dan pendidikan yang berkesimbungan. Sejalan dengan kemudahan akses informasi perlu dilakukan percepatan reorentasi materi, metode dan pendekatan dakwah yang moderat, persuasive dan

komperhensif.

Pendekatan model pemahaman dikotomis memandang segala sesuatu hanya dilihat dari dua sisi yang berlawanan, seperti laki-laki dan perempuan, ada dan tidak ada, bulat dan tidak bulat, pendidikan agama dan pendidikan non agama, demikian seterusnya. Pandangan dikotomis tersebut pada gilirannya dikembangkan dalam memandang aspek kehidupan dunia dan akhirat, kehidupan jasmani dan rohani, sehingga pendidikan agama Islam hanya diletakkan pada aspek kehidupan akhirat saja atau kehidupan rohani saja mestinya harus dikaji ulang dan diperkaya dengan model pemahaman lain. Ajaran dan nilai-nilai Ilahi/agama/wahyu didudukkan sebagai sumber konsultasi yang bijak, sementara aspek-aspek kehidupan lainnya didudukkan sebagai nilai-nilai insan yang mempunyai hubungan vertikal-linier dengan nilai Illahi/agama. Ds.120820

(6)

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Tidak adanya perbedaan yang nyata pada kecepatan timbulnya estrus tersebut mungkin juga disebabkan oleh fase pertumbuhan folikel yang tidak berbeda

(1) Detail dimensi elemen dan sistem fondasi, termasuk struktur penahan tanah lateral, harus dilakukan terhadap gaya gravitasi, gempa, angin, dan beban khusus baik dari struktur

Berdasarkan perhitungan beban kerja yang telah dilakukan, beban kerja mental pada operator3 sebesar 62.Maka berdasarkan nilai tersebut, beban kerja mental yang dialami

Pada Desember 96 Ramanathan Guha dari Apple mengusulkan sebuah proyek dengan nama Project Sauce/X dengan format MCF (Meta Content Framework) yang merupakan ide awal untuk

Produksi padi di Indonesia cenderung terus meningkat. Pola pertumbuhan di Jawa dan di luar Jawa sama dengan pertumbuhan padi nasional. Pada tahun 2015 luas panen padi di

Fungsi utama kultur jaringan (kultur in vitro) adalah mendapatkan tanaman baru dalam waktu relatif singkat, memiliki sifat morfologis dan fisiologis yang sama dengan tanaman

Kaleka dan Haryadi (2013) berpendapat, kandang yang baik adalah kandang yang bisa membuat ternak merasa nyaman, tidak menyulitkan pemeliharaan, serta bebas dari bibit

Dalam melakukan pembahasan, batasan yang diberikan pada studi ini adalah fungsi reliabilitas berlaku untuk satu macam service, satu server melayani pelanggan satu persatu,