• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata kunci : Pola luka kecelakaan lalu lintas, DOA, rawat meninggal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata kunci : Pola luka kecelakaan lalu lintas, DOA, rawat meninggal"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PERBEDAAN POLA LUKA PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS ANTARA DEATH ON ARRIVAL (DOA) DAN YANG DIRAWAT

MENINGGAL DI RSUP SANGLAH TAHUN 2015

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah kesehatan yang cukup serius karena dapat mengakibatkan kerugian material, kecacatan, bahkan kematian. Pola luka merupakan gabungan dari beberapa luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara death on

arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Data-data didapatkan dari data sekunder yaitu laporan

visum et repertum (VeR). Jumlah total sampel penelitian yaitu 84 sampel yang terdiri

dari 42 sampel DOA dan 42 sampel rawat meninggal. Analisis data dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan manual untuk jenis luka.

Hasil menunjukkan regio luka tungkai atas pada DOA (55,4%) dan rawat meninggal (44,6%) berbeda signifikan secara statistik (P<0,05) tetapi tidak berbeda signifikan secara klinis. Jenis luka terbuka terbanyak yaitu kepala leher pada DOA (73,8%) rawat meninggal (30,9%). Jenis luka memar terbanyak DOA yaitu tungkai atas (47,6%) rawat meninggal yaitu kepala leher (57,1%). Jenis luka lecet terbanyak korban DOA yaitu tungkai atas (83,3%) rawat meninggal yaitu tungkai bawah (78,6%). Fraktur basis cranii pada DOA (65,5%) rawat meninggal (34,5%), patah tulang wajah pada DOA (85,2%) rawat meninggal (14,8%), patah tulang dada pada DOA (88,9%) rawat meninggal (11,1%), berbeda signifikan (P<0,05).

Secara statistik, terdapat perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara DOA dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pola luka yang lebih spesifik pada korban kecelakaan lalu lintas dalam membedakan antara DOA dan yang dirawat meninggal.

(2)

ABSTRACT

THE DIFFERENCE IN INJURY PATTERN OF TRAFFIC ACCIDENT VICTIMS BETWEEN DEATH ON ARRIVAL (DOA) AND DEATH AFTER

HOSPITAL CARE IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL IN 2015 Traffic accidents are quite serious health problems because it can lead to material loss, disability, and even death. Injury pattern is a combination of multiple injuries. This research aimed to determine the difference in injury pattern of traffic accident victim between death on arrival (DOA) and death after hospital care in Sanglah General Hospital in 2015.

This research is a analytical study with cross sectional study design. The data obtained from secondary data which is visum et repertum (VER). The total sample were 84 samples consisted of 42 samples DOA and 42 samples death after hospital care. The data was analyzed using univariate and bivariate analysis with chi-square test and manually for injuries types.

The results showed upper limbs injuries region in DOA (55.4%) and death after hospital care (44.6%) were statistically significant different (P <0.05) but clinically not significant different. The most common type of open wounds were head neck in DOA (73.8%) death after hospital care (30.9%). The most common type of bruises in DOA were upper limbs (47.6%) death after hospital care were head neck (57.1%). The most common type of abrasions in DOA were upper limbs (83.3%) death after hospital care were lower limbs (78.6%). Fracture of skull base in DOA (65.5%) death after hospital care (34.5%), facial fractures in DOA (85.2%) death after hospital care (14.8%), sternum or rib fractures in DOA (88.9%) death after hospital care (11.1%), significantly different (P <0.05).

Statistically, there are difference in injury pattern of traffic accident victims between DOA and death after hospital care in Sanglah General Hospital in 2015. It is necessary to do further research related to the more specific pattern of injuries in traffic accident victims in differentiated between DOA and death after hospital care. Keywords: Injury pattern of traffic accident, DOA, death after hospital care

(3)

RINGKASAN

PERBEDAAN POLA LUKA PADA KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS ANTARA DEATH ON ARRIVAL (DOA) DAN YANG DIRAWAT

MENINGGAL DI RSUP SANGLAH TAHUN 2015

Kecelakaan lalu lintas merupakan masalah yang cukup serius karena dapat mengakibatkan kerugian material, kecacatan, bahkan kematian. Pola luka merupakan gabungan dari beberapa luka dengan jenis luka yang sebagian besar ditemukan pada korban kecelakaan lalu lintas yaitu luka karena benda tumpul seperti luka lecet, memar, dan terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015, sehingga dapat dilakukan pencegahan luka atau cedera dan dapat membantu dalam membuat intervensi untuk mengurangi insiden kecelakaan lalu lintas dan dapat mengetahui tingkat keparahan dari luka akibat kecelakaan lalu lintas antara DOA dan rawat meningal.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Data-data didapatkan dari data sekunder yaitu laporan pemeriksaan luar jenazah atau visum et repertum (VeR) tahun 2015 dengan tambahan surat permintaan visum. Jumlah total sampel penelitian yaitu 84 sampel yang terdiri dari 42 sampel DOA dan 42 sampel rawat meninggal. Variabel bebas yaitu jenis luka, usia, jenis kelamin, jenis pengendara, waktu kecelakaan, pekerjaan, regio luka, patah tulang dan dislokasi tulang. Variabel perancu yaitu kondisi cuaca, kondisi jalan, kondisi pengendara. Variabel terikat yaitu pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas yang DOA dan yang dirawat meninggal. Analisis data

(4)

dilakukan secara analitik dengan menggunakan program SPSS yaitu dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan manual untuk jenis luka.

Hasil menunjukkan bahwa data terbanyak pada jenis kelamin yang mengalami kecelakaan lalu lintas adalah laki-laki, waktu kecelakaan terbanyak pada waktu gelap (dini hari), kelompok umur (21-60 tajun), pekerjaan (yang bekerja), jenis pengendara (sepeda motor). Regio luka tungkai atas antara korban DOA (55,4%) dan rawat meninggal (44,6%) berbeda signifikan secara statistik (P<0,05) tetapi tidak berbeda signifikan secara klinis. Total keseluruhan jenis luka terbanyak yaitu luka lecet kemudian luka memar, dan yang paling sedikit yaitu luka terbuka. Jenis luka terbuka terbanyak yaitu kepala leher yaitu korban DOA (73,8%) dan rawat meninggal (30,9%), sedangkan yang paling sedikit yaitu pinggang (0%). Jenis luka memar terbanyak DOA yaitu tungkai atas (47,6%) dan rawat meninggal yaitu kepala leher (57,1%), sedangkan paling sedikit yaitu luka memar pinggang (0%). Jenis luka lecet terbanyak korban DOA yaitu tungkai atas (83,3%) dan rawat meninggal yaitu tungkai bawah (78,6%). Fraktur basis cranii pada korban kecelakaan lalu lintas DOA (65,5%) dan rawat meninggal (34,5%), patah tulang wajah pada korban DOA (85,2%) dan rawat meninggal (14,8%), patah tulang dada pada korban DOA (88,9%) dan rawat meninggal (11,1%), berbeda signifikan (P<0,05).

Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara DOA dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015. Perlunya dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pola luka yang lebih spesifik pada korban kecelakaan lalu lintas dalam membedakan antara DOA dan yang dirawat meninggal.

(5)
(6)

SUMMARY

THE DIFFERENCE IN INJURY PATTERN OF TRAFFIC ACCIDENT VICTIMS BETWEEN DEATH ON ARRIVAL AND DEATH AFTER

HOSPITAL CARE IN SANGLAH GENERAL HOSPITAL IN 2015

Traffic accidents are a serious problem because it can lead to material loss, disability, and even death. The pattern of injuries is a combination of multiple injuries within the most types of injuries found in victims of traffic accidents which are injuries due to blunt force such as abrasions, contusions, and open wound injury. This research aimed to determine the difference in injury pattern of traffic accident victim between death on arrival and death after hospital care in Sanglah General Hospital in 2015, so can do prevention of injuries and can assist in making interventions to reduce the incidence of traffic accidents and can determine the severity of injuries caused by traffic accident between DOA and death after hospital care.

This research is a analytical study with cross sectional study design. The data obtained from secondary data which is visum et repertum (VER) and visum request letter. The total amount of sample is 84 samples consisted of 42 samples DOA and 42 samples death after hospital care. The independent variable is the type of injury, age, gender, type of driver, timing of traffic accident, job, injury region, fracture and dislocation of bones. Confounding variable is the weather condition, road conditions, driver or rider condition. The dependent variable is injury pattern of traffic accident victim in DOA and death after hospital care. The data were analyzed using SPSS

(7)

analytical by univariate and bivariate analysis with chi-square test and manually for the types of injuries.

Results showed that the majority victims in traffic accident in this research were male, the most number timing of traffic accident was in the dark (early morning), age group (21-60 years old), job (work), type of driver (motorcycle rider). The region of upper limb injuries between DOA (55.4%) and death after hospital care (44.6%) were significantly different (P<0.05). Total majority of injury type were abrasion, then bruises, and the least were open wounds type. The most type of open wounds were head neck in DOA (73.8%) and death after hospital care (30.9%), while the least was the waist (0%). The most type of bruises in DOA were upper limbs (47.6%) and death after hospital care were head neck (57.1%), while the least of bruised was waist (0%). The most common type of abrasion in DOA were upper limbs (83.3%) and death after hospital care were lower limbs (78.6%). Fracture of skull base in DOA (65.5%) and death after hospital care (34.5%), facial fracture in DOA (85.2%) and death after hospital care (14.8%), sternum or rib fractures in DOA (88.9%) and death after hospital care (11.1%), were significantly different (P <0.05). Statistically, there are difference in injury pattern of traffic accident victim between DOA and death after hospital care in Sanglah General Hospital in 2015. It is necessary to do further research related to the more specific pattern of injuries in traffic accident victims in differentiated between DOA and death after hospital care. Keywords: Injury pattern of traffic accident, DOA, death after hospital care

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN...iv

ABSTRAK...v

ABSTRACT...vi

RINGKASAN...vii

SUMMARY...x

KATA PENGANTAR xii DAFTAR ISI xiii DAFTAR TABEL xv DAFTAR GAMBAR xvi DAFTAR SINGKATAN xvii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penelitian 3 1.4 Manfaat Penelitian 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 6 2.1 Definisi Pola Luka 6

2.2 Pola dan Biomekanika Luka Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Sepeda Motor, Pengendara Mobil, dan Pejalan Kaki 7

2.2.1 Pola dan Biomekanika Luka Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Sepeda Motor...7

2.2.2 Pola dan Biomekanika Luka Kecelakaan Lalu Lintas pada Pengendara Mobil...8

2.2.3 Pola dan Biomekanika Luka Kecelakaan Lalu Lintas pada Pejalan kaki...11

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kecelakaan Lalu Lintas 16 2.4 Distribusi Luka pada Pengendara Sepeda Motor, Pengendara

(9)

BAB III KERANGKA PIKIR, KERANGAKA KONSEP, HIPOTESIS... 18

3.1 Kerangka pikir 18

3.2 Kerangka konsep...19

3.3 Hipotesis nol... 19

BAB IV METODE PENELITIAN 20

4.1 Jenis Penelitian 20

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 20

4.3 Subyek Penelitian dan Besar Sampel 20

4.3.1 Populasi Target... 20 4.3.2 Populasi terjangkau... 20 4.3.3 Besar Sampel... 20 4.4 Kriteria Sampel... 21 4.4.1 Kriteria Inklusi... 21 4.4.2 Kriteria Eksklusi... 21

4.5 Teknik Pengambilan Sampel 22

4.6 Identifikasi Variabel Penelitian 22

4.7 Definisi Operasional Variabel 23 4.8 Instrumen Penelitian 25 4.9 Protokol Penelitian 25 4.9.1 Pra-Penelitian... 25

4.9.2 Penelitian... 25

4.10 Pengolahan Data dan Analisis Data 26 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN...27

5.1 Karakteristik Sosiodemografi pada Kecelakaan Lalu Lintas antara DOA dan Rawat Meninggal...27

5.2 Regio Luka pada Kecelakaan Lalu Lintas antara DOA dan Rawat Meninggal...30

5.3 Jenis Luka pada Kecelakaan Lalu Lintas antara DOA dan Rawat Meninggal...33

5.4 Patah Tulang dan Dislokasi Tulang pada Kecelakaan Lalu Lintas antara DOA dan Rawat Meninggal...37

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN...41

6.1 Simpulan...41

6.2 Saran...43 DAFTAR PUSTAKA

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia yang cukup serius karena dapat mengakibatkan kerugian material, kecacatan, bahkan kematian. Dalam Number of Road Traffic Deaths, World Health

Organization (WHO) menyebutkan bahwa kecelakaan lalu lintas menempati urutan

nomor delapan penyebab kematian di dunia. Pada tahun 2010, terdapat sekitar 2,4 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di dunia yang diantaranya 77% adalah laki-laki. Data yang dikeluarkan PBB menyebutkan bahwa setiap tahun sekitar 1,3 juta orang atau setiap hari sekitar 3.000 orang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Sekitar 90% kematian akibat kecelakaan lalu lintas terjadi di negara-negara berkembang dengan usia antara 5-44 tahun (Tandle dan Keoliya,2011; WHO,2011; WHO). Pada tahun 2020 diprediksi kecelakaan lalu lintas akan menempati urutan nomor tiga sebagai penyebab kecacatan maupun kematian (Chalya dkk,2012). Kecelakaan lalu lintas menjadi penyebab morbiditas dan mortalitas nomor lima di Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) (Bayan dkk,2013).

Kecelakaan lalu lintas menempati urutan nomor tiga penyebab kematian di Indonesia, setelah penyakit jantung koroner dan tuberkulosis (Anonim,2013). Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Polisi Republik Indonesia (Korlantas Polri), pada tahun 2013 terjadi 93.578 kasus kecelakaan lalu lintas dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 23.385 jiwa, luka berat sebanyak 27.054 orang dan luka

(11)

ringan sebanyak 104.976 orang, dengan kerugian material sekitar Rp. 234 miliar (Anonim,2012). Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di Bali pada tahun 2013 sebanyak 2.166 dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 578 jiwa, luka berat sebanyak 651 orang dan luka ringan sebanyak 2.726 orang , dengan kerugian material Rp. 4.039.845 (BPS,2013).

Death on arrival (DOA) merupakan keadaan korban yang meninggal secara

klinis sebelum sampai di rumah sakit (emergency room) dan tidak perlu dilakukan resusitasi, sedangkan rawat meninggal merupakan keadaan korban yang sempat mendapatkan perawatan sebelum meninggal. Sekitar 10% sampai 50% kematian terjadi sebelum sampai di rumah sakit (Khursheed dkk,2015). Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa dijalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lainnya mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda. Faktor penyebab memiliki peran yang sangat penting dalam terjadinya kecelakaan yaitu faktor manusia, kendaraan, jalan, dan lingkungan.Faktor manusia seperti lelah, lengah, mengantuk, dan usia produktif dengan pekerjaan tertentu memiliki mobilitas lebih tinggi dijalan, sedangkan untuk faktor kendaraan yaitu ban pecah, kerusakan sistem rem, dan lain-lain. Kurangnya fasilitas pejalan kaki menjadi salah satu faktor jalan yang cukup sering menyebabkan kecelakaan dan faktor lingkungan seperti cuaca berkabut juga sering memicu kecelakaan (Ranti dkk,2015).

Pengguna jalan atau jenis pengendara dikategorikan menjadi tiga yaitu pengendara sepeda motor, pengendara mobil, dan pejalan kaki. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa variasi pola luka tergantung pada kategori pengguna jalan yang menjadi korban (Hizal dkk,2011). Pola luka yang sebagian

(12)

besar ditemukan pada korban kecelakaan lalu lintas yaitu luka karena benda tumpul seperti luka lecet, memar, dan luka terbuka atau robek yang mengakibatkan perdarahan yang dapat berujung pada kematian. Bagian tubuh yang terkena benturan saat kecelakaan lalu lintas sangat mempengaruhi tingkat keparahan keadaan korban (Budiyanto dkk,1997).

Dalam meningkatkan keamanan berlalulintas, data pola luka memiliki peran penting untuk pencegahan luka atau cedera dan dapat membantu dalam membuat intervensi untuk mengurangi insiden kecelakaan lalu lintas. Dari segi kedokteran forensik, dapat mengetahui pola luka dan tingkat keparahan pada korban kecelakaan lalu lintas yang DOA dan rawat meninggal sehingga dapat menggambarkan dimana regio-regio anatomi yang paling sering mengalami trauma. Dari segi kriminalistik, jika ditemukan luka yang tidak sesuai dengan pola luka kecelakaan lalu lintas perlu dilakukan pemeriksaan lebih teliti untuk menentukan mekanisme dari luka. Penelitian dapat dimulai dari ruang lingkup yang lebih kecil yaitu Bali. Berdasarkan fakta-fakta diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara DOA dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara death

on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

(13)

1. Untuk mengetahui perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan jenis luka pada korban

death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah

tahun 2015.

2. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan usia pada korban death

on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun

2015.

3. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan jenis kelamin pada korban death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015.

4. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan jenis pengendara pada korban death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015.

5. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan waktu kecelakaan pada korban death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015.

6. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan pekerjaan pada korban

death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah

(14)

7. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan regio luka pada korban

death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah

tahun 2015.

8. Untuk mengetahui kecelakaan lalu lintas berdasarkan patah tulang dan dislokasi tulang pada korban death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah tahun 2015.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademik

Menyediakan informasi tentang perbedaan pola luka pada korban kecelakaan lalu lintas antara death on arrival (DOA) dan yang dirawat meninggal di RSUP Sanglah, menambah pengetahuan, dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2 Masyarakat

Sebagai pencegahan dan intervensi dalam menangani kerugian dan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas.

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Hasan Sadikin Bandung termasuk dalam kategori baik Hal ini dilihat berdasarkan tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang diteliti seperti reability, assurance,

Dengan melihat beberapa aspek diatas, maka dalam hukum pidana Islam orang yang melakukan tindak pidana harus dijatuhi hukuman yang telah ditetapkan atas apa yang

Tés kahiji pikeun ngukur kamampuh awal siswa, sedengkeun tés kadua dilakukeun pikeun ngukur pangaruh perlakuan (média game puzze) kana kamampuh siswa dina pangajaran basa Sunda

Sama hal nya dengan produk pada perbankan konvensional, produk perbankan syariah di bidang penghimpun dana ini disebut sebagai simpanan, yaitu dana yang

Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah panjang tali dan massa benda.. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya)

Suta dan Laksito (2012) juga melakukan penelitian mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela pada laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur

Pada Tabel 4 kolom LSTM dengan menggunakan metode word embedding fastText akan dijadikan untuk pemantauan perhatian publik karena meraih hasil akurasi tertinggi

Penekanan orientasi pasar terhadap daya saing berdasarkan pada pengidentifikasian kebutuhan pelanggan sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat menjawab