• Tidak ada hasil yang ditemukan

Term of Reference (TOR) 02

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Term of Reference (TOR) 02"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

THE GREEN PROSPERITY PROJECT

COMMUNITY-BASED NATURAL RESOURCE MANAGEMENT

AGREEMENT PROJECT 2016

Pengembangan Usaha-usaha Ramah Lingkungan Berbasis Potensi

Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau

17

Term of Reference (TOR) 02

Battery System

(2)

1 | P a g e

Daftar Isi

DAFTAR ISI ... 1

DAFTAR GAMBAR ... 3

DAFTAR TABEL... 4

TERM OF REFERENCE (TOR) 02 ... 5

Latar Belakang ... 5

Pendahuluan ... 5

BAB 1. BASIS DATA ... 7

1.1 Pendahuluan ... 7

1.2 Data Iklim Setempat... 7

BAB 2. DESAIN SISTEM ... 8

2.1 Kegunaan Listrik ... 8

2.2 Load/Power Assessment ... 8

2.3 Analisis Sistem Panel Surya ... 8

a. Sistem Utama ... 8

b. Sistem Pendukung... 9

2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block... 9

a. Sistem Utama ... 9

b. Sistem Pendukung... 10

BAB 3. DETAIL SISTEM BATERAI ... 11

3.1 Baterai Sistem Utama ... 11

3.1. Baterai Sistem Pendukung ... 11

3.3 Jumlah Baterai... 12

(3)

2 | P a g e

BAB 4. TESTING AND COMMISSIONING ... 13

4.1 Pengujian... 13

4.2 Commissioning ... 13

(4)

3 | P a g e

Daftar Gambar

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar Pv Ice Block ... 10 Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block ... 10

(5)

4 | P a g e

Daftar Tabel

Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu ... 7

Tabel 2. Beban Sistem ... 8

Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama ... 9

Tabel 4. Sistem Pendukung ... 9

(6)

5 | P a g e

Term of Reference (TOR) 02

Latar Belakang

Pada dokumen Terms of Reference (TOR) 02 ini terdapat persyaratan, spesifikasi dan standar teknis untuk sistem baterai yang dibutuhkan untuk kegiatan Solar PV Ice Block di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia.

Kegiatan yang berjalan dengan sumber pendanaan dari Millenium Challenge Account

Indonesia (MCAI) untuk kegiatan “Pengembangan Usaha-Usaha Ramah Lingkungan Berbasis

Potensi Lokal di Kawasan Timur Kabupaten Berau” ini, diusulkan dan dilaksanakan oleh Yayasan Javlec yang bekerja sama dengan Yayasan Energi Bersih Indonesia (EnerBI) – Konsorsium Javlec.

Pendahuluan

Pulau Derawan dan Maratua yang terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur merupakan kawasan pesisir di mana sektor perikanan menjadi sektor utama dalam perekonomian daerah ini. Sebagian besar mata pencaharian penduduk daerah ini adalah nelayan. Pada daerah Tanjung Batu, Teluk Semanting, Teluk Alulu dan Teluk Harapan/Bohebukut yang merupakan daerah target kegiatan, diperkirakan bahwa jumlah nelayan setempat mencapai 77,8% atau sebanyak 1.238 orang. Hasil laut berupa ikan-ikan selanjutnya akan dijual di luar daerah tersebut. Perdagangan hasil laut dari kawasan ini terhubung dengan kota-kota besar di Kalimantan, luar pulau Kalimantan dan bahkan sampai ke luar negeri.

Dalam usaha menjaga kualitas hasil laut selama ini, nelayan harus menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan yang berisi es balok untuk selanjutnya dijual ke distributor. Namun, permasalahan yang terjadi adalah nelayan harus membeli es balok dari luar Kampung Teluk Alulu, biasanya di Kabupaten Berau, karena tidak adanya penjual es balok di daerah mereka. Akses nelayan untuk membeli es balok di Kabupaten Berau bisa menghabiskan waktu hingga 12 jam bahkan lebih. Hal ini tentunya akan mempengaruhi biaya operasional nelayan. Belum lagi adanya biaya transportasi yang harus ditanggung dalam proses pembelian es balok. Padahal hasil jual ikan para nelayan sangat dipengaruhi oleh es balok. Jika es balok tidak tersedia, maka hasil tangkapan ikan yang akan dijual menjadi tidak segar sehingga dapat menurunkan harga jual ikan. Di sisi lain, Pulau Derawan dan Maratua memiliki potensi pengembangan energi alternatif terbarukan yang cukup tinggi, khususnya tenaga surya. Potensi ini tentunya mampu menjanjikan solusi terkait persoalan defisit energi khususnya energi listrik dan ketergantungan pada bahan bakar fosil yang masih berlangsung di kawasan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut diatas, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melakukan pengembangan ekowisata dan industri kreatif ramah lingkungan. Pada pengembangan industri kreatif ramah lingkungan ini, akan diimplementasikan dalam bentuk pembuatan es balok dengan memanfaatkan energi terbarukan berbasis tenaga surya. Mesin pembuat es balok akan digunakan untuk memproduksi es balok dalam siklus rutin harian sehingga dapat dipergunakan untuk menyimpan sementara hasil tangkapan ikan. Mesin pembuat es balok sendiri, mendapatkan sumber daya listrik dari sistem pembangkit listrik tenaga surya. Selain dipergunakan untuk sumber daya

(7)

6 | P a g e listrik mesin pembuat es balok, sistem pembangkit listrik tenaga surya juga akan dipergunakan untuk penerangan serta pompa tangki air tawar sebagai masukan/ input mesin pembuat es balok.

Keberhasilan pengembangan industri ini, nantinya diharapkan mampu memberikan pembelajaran dan acuan dalam pemanfaatan sumber energi terbarukan yang mampu memberikan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan, serta mampu meningkatkan perekonomian nelayan setempat.

(8)

7 | P a g e

Bab 1. Basis Data

1.1 Pendahuluan

Lokasi pelaksanaan kegiatan berada di Kampung Teluk Alulu, Kecamatan Maratua, yang berupa kawasan pantai dan gugusan pulau kecil. Dengan luas sekitar 53.33 km2 serta penduduk sekitar 343 jiwa (135 KK), Teluk Alulu merupakan satu dari tiga (3) Kampung yang berada di wilayah Kecamatan Maratua. Wilayah ini didominasi oleh perairan dan pantai serta daratan yang berbukit. Dari kondisi bentang alam tersebut penduduk Kampung Teluk Alulu sebagian besar bekerja sebagai nelayan.

Hasil tangkapan hasil laut relatif banyak terutama saat musim ikan, sedangkan pada musim paceklik mereka tetap mendapatkan ikan yang cukup banyak dikarenakan potensi hasil laut yang tinggi di laut sekitar Kampung Teluk Alulu.

Meskipun sebagian besar penduduk Kampung Teluk Alulu adalah nelayan, akan tetapi mereka tidak dapat menjual hasil laut segar langsung kepada pembeli. Mereka menampung ikan tangkapan dalam kotak penyimpanan berisi es balok sampai dengan lima (5) hari dan baru kemudian menjual ke distributor. Tidak adanya produsen es balok membuat nelayan Teluk Alulu harus membeli es balok dari Kabupaten Berau, padahal selain biaya pembelian es, juga masih ada biaya transportasi dan waktu yang dihabiskan untuk untuk perjalanan Kampung Teluk Alulu ke Berau dan sebaliknya. Pada akhirnya jumlah penghasilan nelayan juga akan dipengaruhi oleh balok es yang dapat mereka bawa, karena bagaimanapun harga tangkapan hasil laut sangat dipengaruhi oleh kesegarannya.

1.2 Data Iklim Setempat

Dari hasil survey awal didapat data keadaan di Teluk Alulu sebagai berikut Tabel 1. Data Keadaan di Teluk Alulu

No Diskripsi Iklim Keterangan

1. Ambient Temperature at sunny day 30 deg C

2. Average Temperature 28 deg C

3. Temperature Min and Max Min 26.6 deg C – Max 31.5 deg C 4. Surface Temperature at sunny day 43 deg C

5. Humidity 60-90%

6. Irradiance Data Spot Check

08.00 AM 1050 W/m2

01.00 PM 1250 W/m2

(9)

8 | P a g e

Bab 2. Desain Sistem

2.1 Kegunaan Listrik

Listrik yang dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya ini akan dipergunakan untuk keperluan-keperluan sebagai berikut

1. Sistem Utama : pengoperasikan mesin es balok

2. Sistem-sistem Pendukung : pengoperasikan sistem pemompaan dan penerangan

2.2 Load/Power Assessment

Jumlah daya listrik yang akan dibangkitkan oleh sistem pembangkit listrik tenaga surya disesuaikan dengan kebutuhan beban daya oleh peralatan-peralatan yang terinci berikut

Tabel 2. Beban Sistem

Peralatan Daya (Watt) Jumlah

A. Sistem Utama Mesin es balok 8160 1 Inverter 6500 3 Charge Controller 3500 18 B. Sistem Pendukung Lampu 9 15 Pompa air 500 1 Inverter 6500 1 Charge Controller 3500 1

2.3 Analisis Sistem Panel Surya

Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.

a. Sistem Utama

Pada sistem utama, beban daya yang akan dibangkitkan oleh panel surya akan digunakan untuk mesin produksi es balok berkapasitas 2 ton dengan daya sebesar 8,16 kW. Mesin ini akan beroperasi 2 kali dalam waktu sehari, dimana satu kali siklus operasi memakan waktu 12 jam. Maka dalam 1 hari, beban daya yang ditanggung oleh panel surya untuk mengoperasikan mesin es adalah 195.84 kWh atau 97,92 kWh tiap siklus operasi. Pada sistem ini, panel surya yang digunakan adalah panel surya satuan 200 Wp dan diasumsikan lama penyinaran efektif adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%. Maka, untuk memenuhi beban daya dari sistem utama ini digunakan panel surya sebanyak 270 buah. Tabel 3 berikut merupakan perincian perhitungan teknis dari sistem pembangkitan utama.

(10)

9 | P a g e Tabel 3. Sistem Pembangkitan Utama

b. Sistem Pendukung

Pada sistem pendukung yang terdiri dari sistem pemompaan dan sistem penerangan, beban daya yang ditanggung oleh panel surya pada sistem ini telah dirinci pada Tabel 2. Dengan menggunakan panel surya 200 Wp dan asumsi bahwa lama penyinaran efektif dalam satu hari adalah 4 jam/hari dan asumsi efisiensi 60%, maka pada sistem pendukung membutuhkan 10 buah PANEL SURYA. Tabel 4 berikut merupakan perincian dari sistem pembangkitan utama.

Tabel 4. Sistem Pendukung

2.4 Desain Sistem Solar PV Ice Block

Sistem Solar PV Ice Block dibagi menjadi 2 jenis sistem sebagai berikut.

a. Sistem Utama

Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem utama, diantaranya :

Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 270 buah

Inverter 3 phase 380 V, 50 Hz, 6500 Watt : 3 buah

Charge Controller 3500 watt : 18 buah

Baterai deep cycle 2V 1000 Ah : 96 buah

 Mesin Es 2 Ton, 380 V, 50 Hz, 9 kW : 1 unit

Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem utama

Solar PV Ice Block. Blok diagram pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 1

(11)

10 | P a g e Gambar 1. Blok Diagram Sistem Utama Solar Pv Ice Block

b. Sistem Pendukung

Beberapa komponen sistem yang diperlukan pada sistem pendukung, diantaranya :

Panel surya 200 Wp Monocrystaline: 10 buah

Inverter 1 phase 220 V, 50 Hz, 6500 Watt : 1 buah

Charge Controller 3500 watt : 1 buah

 Baterai VRLA 12V 100 Ah : 4 buah

 Lampu AC 220 V LED 9 watt: 15 buah

 Pompa air hisap 500 watt : 1 buah

Komponen-komponen tersebut selanjutnya dapat dirangkai untuk menjadi sistem pendukung Solar PV Ice Block. Diagram alir proses pada sistem Solar PV Ice Block ditunjukkan oleh Gambar 2 sebagai berikut :

(12)

11 | P a g e

Bab 3. Detail Sistem Baterai

3.1 Baterai Sistem Utama

Baterai merupakan komponen paling rentan dalam sebuah sistem pembangkit listrik

alternative. Sehingga diperlukan pemilihan baterai yang baik dan sesuai dengan peruntukkannya.

Untuk sistem PLTS karena selalu digunakan membutuhkan batterai yang memiliki cycle penyimpanan yang cukup panjang, biasanya berkisar antara 1000 – 7000 cycle tergantung penggunaan.

Sistem DC yang dibangkitkan pada sistem utama menggunakan tegangan 48V, sehingga untuk baterai bank disesuaikan dengan keadaan tersebut. Back up power yang dibutuhkan sesuai dengan perhitungan, sebanyak 96 buah (96000 Ah). Adapun spesifikasi sebagai berikut

Tipe : OPzV

Tegangan nominal @baterai : 2 V

Kapasitas nominal @baterai : 1000 Ah

Kemampuan Cycling : min. 1200 cycle pada 80% DoD

Lifetime Baterai : min. 10 tahun

Garansi : 3 tahun

Self discharge capacity (3 bulan penyimpanan) : min. 90%

3.1. Baterai Sistem Pendukung

Pada sistem pendukung yang dibutuhkan hanyalah untuk back-up power untuk penerangan dan pompa, adapun daya yang di penuhi cukup kecil sehingga apabila menggunakan batterai 2V akan menjadi tidak efisien mengingat sistem DC yang nantinya digunakan juga 48V. Dengan demikian dipilih untuk sistem back up menggunakan baterai 12 V 100 Ah dengan tipe VRLA Gel dengan spesifikasi sebagai berikut:

Tipe : VRLA Gel 12-100

Tegangan nominal : 12 V

Kapasitas nominal : 100 Ah

Kemampuan Cycling : min. 600 cycle pada 50 % DoD

Garansi : 2 tahun

Self discharge capacity (3 bulan penyimpanan) : min. 90%

(13)

12 | P a g e

3.3 Jumlah Baterai

Jumlah baterai yang dibutuhkan sebanyak 96 buah dengan tipe OpzV untuk sistem utama dan 4 buah dengan tipe VRLA untuk sistem pendukung. Baterai yang disediakan dilengkapi aksesories berupa eksternal konektor untuk menyambungkan setiap cell .

Tabel 5. Kebutuhan Battery Project

Sistem Type Battrey Jumlah Battrey

Sistem Utama OPZV 2V 1000ah 96 buah

Sistem Pendukung VRLA 12V 100ah 4 buah

3.4 Dokumen Pendukung Spesifikasi Baterai

1. Surat Penawaran harus dibubuhkan materai Rp 6000,- di tanda tangani pejabat yang berwenang serta di cap basah perusahaan.

2. Brosur dan Sertifikat Pendukung

3. Hasil Pengujian baterai merupakan hasil pengujian dalam laboratorium dalam keadaan standar dengan hasil tes berupa kurva karakteristik cycle pemakaian terhadap umur baterai.

(14)

13 | P a g e

Bab 4. Testing and Commissioning

4.1 Pengujian

Pengujian baterai akan dilakukan selama proses pengadaan yang akan dilaksanakan oleh pihak supplier dan Konsorsium Javlec, untuk mengkonfirmasi data spesifikasi baterai yang telah diajukan. Pengujian baterai akan dilakukan secara acak terhadap baterai OpzV dan baterai VRLA yang tersedia.

Adapun yang menjadi parameter inspeksi:

1. Kondisi baterai sempurna, tidak ada cacat yang dapat terlihat, seperti keretakan, terminal yang hilang, pole tertukar dsb.

2. Cek kesesuaian Open Circuit Voltage (OCV), deviasi OCV tidak lebih dari ±0.025 V dari spesifikasi dan nilai OCV tidak kurang dari 2.05 Volt untuk kelas OpZv 2 V.

3. Pengujian akan dilakukan kembali secara acak dengan jumlah yang akan dilakukan kemudian kepada pihaksupplier yang ditunjuk sebagai pemenang sebelum pengiriman ke lokasi.

4.2 Commissioning

1. Commissioning

baterai

akan dilakukan secara keseluruhan saat sistem start up pertama kali, sehingga apabila didapatkan ada anomali

baterai

, dapat dilakukan re-arrangement

baterai

atau apabila kondisi cacat bawaan fabrikasi dapat segera dilakukan penggantian

baterai

. 2. Supplier menyiapkan dokumen Standard Operating Procedure (SOP) Commissioning dan

instalasi dan dokumen tersebut harus mendapatkan persetujuan dari Konsorsium Javlec. 3. Supllier bertanggung jawab dalam periode commissioning dengan mengirimkan perwakilan

(tim teknis) ke lokasi kegiatan.

4. Commissioning

baterai

akan dilakukan oleh tim teknis supplier dengan disaksikan dan disetujui oleh perwakilan Konsorsium Javlec di lokasi kegiatan.

5. Konsorsium Javlec akan memberikan sertifikat serah terima (Certificate of Acceptance / COA) sebagai bagian dari penyelesaian pekerjaan.

(15)

14 | P a g e

Bab 5. Syarat dan Ketentuan

Dalam pemenuhan kebutuhan Sistem Baterai, berlaku syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi sebagai berikut :

1. Jadwal pengadaan*

a. Rapat Teknis : 17 Juli 2017

b. Pemasukan Dokumen Penawaran : 20 Juli 2017 c. Jadwal Inspeksi : 24 – 25 Juli 2017

*Catatan: Konsorsium Javlec dapat merubah jadwal pengadaan dengan pemberitahuan sebelumnya kepada peserta pengadaan.

2. Dokumen penawaran dan Sertifikat dikirim melalui softcopy dan hardcopy ke

a. Soft copy: [email protected] cc : [email protected] dan

[email protected]

b. Hard copy: Kantor Javlec, Banjarsari RT 06 RW 12, Sukoharjo, Ngaglik, Jalan Kaliurang KM 13 Sleman, Yogyakarta

3. Lokasi Pengiriman Unit adalah FOB Jakarta.

4. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) waktu pengiriman (Delivery

Time). Waktu pengiriman maksimal sepuluh (10) minggu.

5. Peserta pengadaan harus melampirkan surat pernyataan (asli) dari lokasi gudang atau lokasi penyimpanan sementara yang akan digunakan beserta informasinya

6. Peserta pengadaan harus melampirkan surat garansi (asli) produk barang dan/atau jasa manufaktur atau dengan cap basah untuk supplier.

7. Peserta pengadaan harus memiliki pengalaman dalam pengadaan Sistem Baterai dan proses

commissioning dalam 5 tahun terakhir dan dibuktikan dengan daftar pengalaman proyek.

8. Peserta pengadaan harus menyampikan (kopi) bukti laporan pajak tahun 2016

9. Peserta pengadaan menyantumkan jadwal pengadaan lengkap dengan CV personil yang akan melakukan commissioning.

10. Konsorsium Javlec tidak melakukan komunikasi kepada peserta pengadaan selama tahap

document submision.

11. Penawaran harga tidak dicantumkan nilai pajak.

12. Penawaran harga dari peserta pengadaan harus dibubuhkan materai Rp 6000,- dan ditandatangani oleh pemimpin tertinggi perusahaan serta cap basah dari perusahaan.

13. Dokumen penawaran berikut kelengkapannya dilampirkan sesuai dengan poin– poin yang tertera dalam file Adm & Technical Procurement (terlampir). Jika terdapat salah satu atau beberapa item yang tidak disampaikan, maka Konsorsium Javlec berhak untuk mendiskualifikasi penawaran.

14. Konsorsium Javlec dapat melakukan inspeksi teknis unit yang ditawarkan jika diperlukan.

15. Jika dalam masa inspeksi Konsorsium Javlec menemukan penawaran teknis produk dengan spesifikasi teknis aktual yang tidak sesuai sesuai maka inspeksi dihentikan dan proses seleksi dihentikan terhadap peserta tersebut.

16. Pemilihan baterai didasarkan pada kesesuaian antara dokumen administrasi, spesifikasi teknis dan harga.

17. Pembayaran akan dilakukan dalam 3 termin pembayaran :

a. Pembayaran pertama sebesar 30 % dibayarkan sebagai Down Payment, b. Pembayaran kedua sebesar 60% pada saat barang siap dikirim,

c. Pembayaran ketiga sebesar 10% dibayarkan setelah selesai seluruhnya terinstalasi (Commissioning) dan diterima baik oleh Konsorsium Javlec.

(16)

15 | P a g e 18. Apabila terjadi keterlambatan dalam penyelesaian pelaksanaan pekerjaan pengadaan baterai

tersebut akan dikenakan denda sebesar 0.17% per hari dengan maksimal denda sebesar 5% atau keterlambatan 30 hari.

19. Pada mekanisme pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan ini diberlakukan adanya beberapa jaminan antara lain :

a. Jaminan Penawaran

Kesanggupan tertulis yang diberikan oleh bank umum/asuransi/penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) bahwa penjamin akan membayar sejumlah uang kepadanya jika pihak terjamin (peserta lelang) mengundurkan diri dari lelang setelah pembukaan dokumen penawaran atau tidak bersedia diberi kontrak dalam hal penawarannya diterima/dinyatakan menang. Jaminan Penawaran ini berlaku untuk semua jenis penawaran. Besar nilai jaminan penawaran adalah 3%.

b. Jaminan Pelaksanaan

Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) atau kontraktor akan dapat menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pemberi pekerjaan sesuai dengan ketentuan - ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pelaksanaan ini besar nilainya adalah 5%.

c. Jaminan Pemeliharaan

Jaminan yang diterbitkan oleh bank umum/asuransi/ penerbit jaminan kepada penerima jaminan (pemberi pekerjaan) yang menyatakan bahwa pihak terjamin (pelaksana pekerjaan) akan sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah pelaksanaan pekerjaan selesai sesuai dengan yang diperjanjikan dalam kontrak. Jaminan Pemeliharaan ini berlaku untuk jenis pengadaan Struktural. Besarnya jaminan ini adalah 5% Jaminan pemeliharaan akan diserahkan oleh pelaksana pekerjaan setelah 6 bulan masa konstruksi selesai dan diterima oleh pihak Konsorsium Javlec

20. Keputusan Konsorsium Javlec adalah mengikat dan tidak dapat diganggu gugat oleh pihak manapun.

21. Dengan memasukkan dokumen penawaran, maka calon Rekanan dianggap menyetujui semua poin tersebut di atas.

Gambar

Tabel 2. Beban Sistem
Tabel 4. Sistem Pendukung
Gambar 2. Blok Diagram Sistem Pendukung Solar PV Ice Block

Referensi

Dokumen terkait

Penjaminan mutu kegiatan dilakukan oleh DRPM UI dan Mitra melalui pendampingan program, monitoring evaluasi program (pada tahun berjalan) dan pengukuran dampak

Dn UDK 711.52:902:712.25043.2 oblikovanje krajine/zelene površine/mestni park/arheološki muzej na prostem/Ptuj VODA, Nuša GAZVODA, Davorin mentor SI- 1000 Ljubljana, Jamnikarjeva

Dengan menghitung koefisien determinasi berdasarkan metode kuadrat terkecil dan metode TELBS diperoleh hasil bahwa metode TELBS adalah metode yang tepat digunakan untuk

2. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberi tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok lain. Guru memberikan tanggapan kepada kelompok yang sudah

Penghargaan di sini lebih bersifat penguatan (reinforcement). Ini berhubungan dengan kejiwaan. Penghargaan minimal yang bisa diberikan adalah dengan "ucapan

sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah ini, dapat juga dilakukan oleh Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) dilingkungan Pemerintah Kota yang pengangkatannya

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul” Pengaruh Return On Investment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Harga Saham pada

Selain Kecamatan Pontianak Utara (yaitu Selatan, Timur, Barat, Kota, Tenggara) diambil di kantor Kecamatan masing-masing - Waktu pengambilan pada jam dan hari kerja Senin s/d