BAB IV
KONDISI UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Perusahaan.PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan bagian dari Sinar Mas Grup. Berdiri pada tahun 1967 di Karawang Jawa Barat. PT. Pindo Deli Pulp and Paper mempunyai dua pabrik dengan 15 divisi yang terdiri dari 13 Paper Machine (PM), castcoated dan Non Carbonless Required (NCR). Pabrik pertama terletak di Jalan Adiarsa Teluk Jambe Karawang Jawa Barat. Sedangkan Pabrik 2 terletak di Desa Kuta Mekar Karawang Jawa Barat. Perusahaan yang memiliki kurang lebih 10.000 karyawan ini pemegang saham terbesarnya adalah PT. Purinusa Ekapersada. Struktur organisasi perusahaan terlampir pada Lampiran 2. Pada bulan Oktober tahun 1999, Pindo Deli I dan II mendapatkan sertifikat ISO 14001 atas komitmennya terhadap lingkungan, sertifikat ISO 9002 juga diberikan kepada Pindo Deli I dan II karena kemampuannya dalam memenuhi Quality Management
System yang bertaraf Internasional. Beberapa merk dagang produksi PT. Pindo
Deli Pulp and Paper yaitu Passeo Tissue, Nice Tissue, Bola Dunia, Sinar Dunia, Lucky Boss, Mirage, dan merk terkenal lainnya. Penelitian ini dikhususkan di PM 12.
PM 12 mulai beroperasi pada tahun 2005 menggunakan mesin second-hand buatan IHI Co. Ltd. Jepang. Mesin dengan tipe fourdriner ini memiliki lebar 3,3 meter dan memiliki kecepatan 1000-1200 m/ menit. Kapasitas produksinya mencapai 7.000 ton per bulan. PM 12 dilengkapi dengan sistem operasi DCS (Distributed Control System). PM 12 memproduksi enam kelompok jenis kertas yaitu:
1. Base paper castcoated, jenis kertas yang merupakan bahan baku untuk kertas castcoated. Biasa digunakan untuk kertas stiker, kertas foto dll. 2. Woodfree, jenis kertas dengan tingkat kecerahan yang tinggi, kisaran
gramatur kertas ini sekitar 60-90 gsm. Biasa digunakan untuk kertas
photocop, office paper (amplop dan buku tulis).
3. Stiffnerboard, jenis kertas tebal yang biasa digunakan untuk bungkus atau kertas sabun
4. Drawing paper, jenis kertas tebal yang biasa digunakan untuk media gambar. Kertas ini biasa diekspor ke China, Malaysia, dan Hongkong. 5. Preprint, jenis kertas yang biasa digunakan untuk mencetak seperti
struk, dengan kisaran gramatur 60-120 gsm.
6. Briefcard, jenis kertas dengan nama dagang kertas manila. Biasa juga digunakan untuk core tissue
4.2 Perencanaan Produksi, Proses Produksi, dan Pemasaran.
Perencanaan produksi PT. Pindo Deli bermula dari pemesanan yang dilakukan oleh konsumen ke bagian marketing. Setelah itu pihak marketing membuat Purchase Order (PO). PO kemudian diserahkan kebagian Production
Planning and Inventory Control (PPIC). PPIC ini bertugas untuk memastikan
pemesanan yang diminta sesuai dengan kualitas, kuantitas dan waktu yang tepat. Bagian PPIC membuat rencana produksi. Selain rencana produksi, PPIC juga bertanggung jawab atas kontrol persediaan kertas yang terdapat di gudang. Rencana produksi kemudian diberikan ke bagian Raw Material Departemen (RMD). RMD mencatat dan menghitung kebutuhan bahan baku yang diperlukan. Rencana produksi juga diberikan ke bagian produksi. Rencana produksi dan semua jenis data disalurkan melalui Sistem Aplikasi Produksi (SAP). Rencana produksi paling lambat dibuat satu minggu sebelum produksi berlangsung.
Proses produksi kertas di PM 12 sama seperti produksi kertas pada umumnya. Proses produksi terdiri dari stock preparation, approach flow system,
paper machine, rewinder, dan finishing. Pada tahapan stock preparation bahan
baku dipersiapkan dan diolah sebelum masuk ke paper machine. Tahapan-tahapan pada stock preparation terdiri dari pembuburan kembali virgin pulp, pembersihan menggunakan High Density Cleaner (HDC), penggilingan di refiner dan pencampuran mixing chest.
Serat yang telah bercampur di machine chest dipompakan menuju Approach
Flow System (AFS) untuk mengoptimalkan kondisi stock agar siap dibuat
lembaran kertas di mesin pembuat kertas. Dalam tahap pembuatan kertas ini, dilakukan proses pembentukkan serat dari headbox kemudian didistribusikan seleber mesin ke atas wire.
Lembaran yang keluar dari wire masih dalam keadaan basah. Untuk mengeluarkan air yang terkandung dalam lembaran dilakukan pengeluaran air menggunakan press. Press yang digunakan yaitu melakukan penekanan lembaran diantara dua roll. Lembaran masuk kebagian press melalui pick up roll dan dibawa oleh felt. Lembaran mengalami pengeluaran air secara mekanis dengan cara dijepit diantara kedua roll.
Lembaran kemudian masuk ke bagian sizing. Pada tahap ini diaplikasikan bahan kimia berupa starch yang berfungsi meningkatkan penetrasi pada tinta dan air maupun daya cetak. Pada bagian ini menggunakan dua roll (pre dryer dan
after dryer) yang dipasang secara diagonal dengan tekanan tertentu.
Proses calendering menggunakan prinsip utama yaitu melakukan penekanan pada lembaran diantara dua roll dengan tekanan tertentu. Tujuan dari calendering untuk meningkatkan smoothness, kelicinan kertas, mengukur caliper dan ketebalan kertas. Setelah itu kertas di gulung menggunakan spool menjadi jumbo
roll kertas. Setelah menjadi jumbo roll kertas, kemudian dikirim ke divisi rewinding.
Pada tahapan rewinding ini jumbo roll digulung ulang dari steel core ke
paper core menjadi ukuran yang dipesan oleh konsumen. Sedangkan, apabila order trermasuk order sheet, maka setelah di rewinding, kertas dikirim ke bagian cutter untuk dipotong sesuai dengan ukuran target.
Kertas yang telah dipotong kemudian di sortir dibagian finishing. Terdapat lima langkah dalam finishing ini yaitu counting, shorting, wrapping, stacking dan
labeling. Counting merupakan tahapan penghitungan lembaran kertas yang akan
di sortir. Shorting yaitu memilih kertas yang reject atau terdapat cacat. Stacking merupakan kegiatan menumpuk kertas yang lolos shorting. Kemudian kertas di
warping atau di bungkus dan diberi label atau labeling.
Target pemasaran kertas perusahaan ini lokal dan ekspor. Pemasaran lokal contohnya ke perusahaan reseler yaitu Cakra Wala Mega. Sedangkan untuk ekspor dibagi menjadi beberapa region yaitu: Eropa dan Afrika; Middle East; India dan Sub continental; Malaysia, Korea Selatan dan south east; Jepang dan Taiwan; Eropa Timur.
Gambar 3 Proses perencanaan dan produksi kertas di paper machine 12.
Ordering
Making purchase order
Production planning
Planning raw material
Stock preparation Paper making Pressing Sizing Calendering Rolling paper Rewinding Finishing
(a) (b) (c) (d) (e) (f) (g) (h)
Gambar 4 Proses produksi (a) Stock preparation, (b) Paper making, (c) Pressing, (d) Sizing, (e) Calendering, (f) Rolling paper, (g) Rewinding, (h) Finishing.
Terdapat dua jenis perencanaan di PT. Pindo Deli Pulp and Paper yaitu perencanaan produksi dan perencanaan bahan baku. Penelitian ini dikhususkan pada perencanaan bahan baku.
4.3 Metode Perencanaan Bahan Baku Perusahaan
Bahan baku merupakan hal yang terpenting dalam suatu proses produksi. Oleh sebab itu perencanaan bahan baku harus dilakukan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan namun tidak terjadinya kelebihan persediaan. RMD merupakan suatu divisi yang menangani kebutuhan dan perencanaan bahan baku seluruh PT. Pindo Deli Pulp and Paper. Perencanaan kebutuhan dilakukan masing-masing paper machine yang kemudian melakukan pemesanan ke pihak RMD. Perencanaan bahan baku perusahaan dilakukan setiap bulannya. Setiap bulan perusahaan menghitung kebutuhan untuk satu bulan ditambahkan perkiraan pemakaian 21 hari untuk bahan baku kimia, 45 hari untuk NBKP dan 30 hari untuk LBKP.
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kertas adalah:
1. Pulp yaitu serat kayu sebagai bahan utama pembuatan kertas. Pulp ini terbagi menjadi LBKP (Leave Bleached Kraft Pulp), NBKP (Needle
Bleached Kraft Pulp), wet broke, dan dry broke. LBKP adalah pulp serat
pendek dan NBKP pulp serat panjang. Wet broke merupakan sisa trimming kertas yang masih basah. Sedangkan dry broke diperoleh dari kertas reject yang dibubur kembali.
2. Filler yaitu bahan pengisi yang ditambahkan dalam pembuatan kertas. Penambahan filler ini bertujuan efisiensi biaya. Bahan yang digunakan adalah CaCO3. Penambahan Filler dilakukan dibagian Hydrapulper diaduk
bersama pulp dan air pada tahapan stock preparation.
3. Internal sizing agent yaitu bahan kimia untuk penahan daya serap air.
Sizing agent yang digunakan adalah AKD (Alkyl Keton Dimer).
Penambahan dilakukan di bagian silo pada tahapan approach flow system. 4. Retention aids yaitu bahan kimia yang terdiri dari anionic retention aids dan
cationic retention aids yang berfungsi meningkatkan daya ikat antar serat. Retention aids diinjeksi pada bagian stuffbox pada tahapan approach flow system.
5. Surface sizing yaitu bahan kimia yang berfungsi mengendalikan porositas dan meningkatkan kehalusan pada permukaan kertas. Diinjeksi pada size
6. Cationic Starch berfungsi meningkatkan kekuatan pada kertas terhadap daya tarik melalui ikatan hidrogen antara serat, starch, dan air. Penambahan dilakukan dibagian after screen pada tahapan paper machine.
Sistem yang digunakan dalam penanganan bahan baku yaitu sistem FEFO (First Expired First Out). Sedangkan untuk LBKP dan NBKP menggunakan sistem FIFO (First In First Out). Proses pembeliaan barang pasti terdapat waktu tunggunya, waktu tunggu ini lebih dikenal dengan sebutan lead time. Lead time merupakan lamanya waktu dari pemesanan barang sampai barang itu sampai dan siap untuk dipergunakan. Lead time untuk barang yang dibeli dari dalam negeri sekitar satu bulan. Sedangkan untuk barang yang diimpor lamanya lead time mencapai 4-5 bulan. Oleh sebab itu diperlukan persediaan pengaman yang ada di dalam gudang guna estimasi keterlambatan dari bahan baku. Terdapat beberapa masalah yang terjadi dalam perencanaan bahan baku ini. Kebusukan atau Expire
(a) (b)
(c) (d)
(e) (f)
Gambar 5 Bahan baku (a) Pulp, (b) Filler, (c) AKD, (d) Retention aid, (e)