• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

A. Jenis penelitian

Penelitian ini termasuk “ explanatory research” di bidang gizi masyarakat, sesuai dengan tujuan yang ditetapkan yaitu untuk mengetahui hubungan kausal antara satu variabel dengan variable yang lain. Pendekatan yang digunakan adalah “cross sectional”.

B. Tempat dan Waktu penelitian

Tempat penelitian diambil di Desa Dermasandi Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal. Waktu penelitian dihitung dari awal pembuatan proposal sampai dengan penulisan karya ilmiah ini dimulai bulan Agustus 2005 sampai dengan bulan Juli 2006 sedang pengambilan data dilakukan pada bulan Januari sampai dengan Maret 2006.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester I,II dan III yang bertempat tinggal di desa Dermasandi Kecamatan Pangkah Kabupaten Tegal, yang berjumlah 90 orang

2. Sampel

Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah : a. Ibu hamil trimester I, II dan III.

b. Bersedia diambil data dan darahnya dan tidak dalam keadaan sakit. Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus :

( Ariawan, I 1998 ) Z2 α . PQ n =

(2)

Keterangan :

n = Besar sampel

P = Prevalensi anemia di Kab. Tegal th. 2005 (45,8 % = 0,45 ) d2 = Presisi = 10 % = 0.1

Z = Pada tingkat kepercayaan 90 % Z =1.64 Q = 1 – 0,45 = 0,55

Berdasarkan rumus tersebut diperoleh besar sampel 67 ibu hamil. Metode pengambilan sampel dengan cara “ Simple Random Sampling “ atau pengambilan sampel secara random atau acak sederhana.

D. Jenis dan Cara pengumpulan Data 1. Data Primer.

Yaitu data yang diambil berdasarkan penelitian langsung pada responden, yang meliputi :

a. Identitas responden nama, umur, umur kehamilan, dan alamat tempat tinggal responden, diambil menggunakan kuesioner.

b. Data konsumsi zat besi dan vitamin C responden, diambil berdasarkan kuesioner menggunakan metode recall 3 x 24 jam.

c. Kadar hemoglobin (Hb) diperoleh dengan cara pengukuran langsung darah responden atau sampel dengan metode Sahli yang dilakukan petugas Laboratorium Puskesmas Pangkah.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan langsung terhadap data yang sudah ada di desa Dermasandi dan Puskesmas Pangkah. Data sekunder meliputi :

a. Keadaan umum lokasi penelitian

(3)

E. Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

a. Editing, merupakan kegiatan mengoreksi data yang telah diperoleh meliputi kelengkapan jawaban, konsistensi serta relevensi jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan.

b. Koding

Berupa pengklasifikasian dan pemberian kode pada data. Kode yang diberikan berupa angka

c. Entri Data

Data recall yang sudah terkumpul diolah memakai komputer dengan software Nutrsoft, AKG nya setelah data masuk kemudian direkap dan dihitung tingkat konsumsinya.

Pengolahan data tingkat konsumsi zat besi : konsumsi zat besi

--- X 100 %

AKG zat besi ibu hamil

Pengolahan data tingkat konsumsi vit C : konsumsi vitamin C

--- X 100 % AKG vitamin C ibu hamil

Kategori untuk tingkat konsumsi zat besi dan vitamin C − ≥ 2/3 dari kebutuhan ( ≥ 65 % ) : cukup

− < 2/3 dari kebutuhan ( < 65 % ) : kurang (Gibson, 2002) 2. Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Variabel yang dianalisis deskriptif antara lain :

a) Data umur responden dan umur kehamilan b) Data tingkat konsumsi zat besi dan vitamin C c) Data konsumsi suplemen Zat besi

(4)

e) Analisis Inferensial

Untuk mengetahui normalisasi data digunakan uji kolmogorof smirnof. Karena data berdistribusi normal, untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan uji Korelasi Parsial.

F. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Skala

1. Tingkat konsumsi zat besi

Jumlah rata-rata makanan sumber zat besi (fe) yang dikonsumsi sehari-hari, diukur dengan jumlah bahan makanan yang masuk kedalam tubuh dan diperoleh melalui recall 3 x 24 jam, dihitung dengan computer dan dibandingkan dengan angka kecukupan individu.

Interval

2. Tingkat konsumsi vitamin C

Jumlah rata-rata makanan sumber vitamin C yang dikonsumsi sehari-hari, diukur dengan jumlah bahan makanan yang masuk ke dalam tubuh dan diperoleh melalui recall 3 x 24 jam, dihitung dengan computer dan dibandingkan dengan angka kecukupan Individu.

Interval

3. Kadar Hb Hasil pengukuran atau pemeriksaan darah dengan sahli dan dinyatakan dalam satuan gram/ dl.

(5)

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1996.

Ariawan, I. Besar Sample pada Penelitian Kesehatan. Jakarta 1998. BKKBN. Penelitian Anemia, Jakarta 2000

Bakta, dkk.2000. Anemia Pada Ibu Hamil Di Bali. Edisi Februari. Medika, Jakarta. Beck, dkk. 1995. Ilmu Gizi, Diet dan Hubungan dengan Penyakit Penyakit untuk

Perawat dan dokter. Yayasan Essentia Medica, Yogyakarta.

De Maeyer EM. Pencegahan Dan Pengawasan Anemia Defisiensi Besi. Jakarta, Widya Medika, 1993.

Departeman Kesehatan RI. Survei Kesehatan Rumah Tangga. 1995.

Direktorat Gizi Departeman Kesehatan RI. Daftar Komposisi Bahan Makanan, Jakarta Bhratara, 1996.

Hallberg, Leif. Mineral. Jakarta : PT. Gramedia, 1988. Harli, Mohamad. Anemia. Intisari Edisi Oktober, 1995.

Hoffbrand AV dan Pettit JE. Essential Hematology. Edisi 2 Jakarta, EGC Penerbit Buku Kedokteran, 1996.

Husaini, M.A 1989. Prevalensi Anemia Gizi, Jakarta

Jalal, Fasli. Survei Diit (Pengukuran Konsumsi Makanan). Makalah Diajukan Pada Kursus Singkat Epidemiologi Gizi FK – FKMUI, Jakarta, 1991.

Kuntaraf. 1984. Makanan Sehat cetakan kedua.Indonesia Publishing House Jakarta LIPI.

LIPI. Widya Karya Pangan dan Gizi V. Jakarta, Depkes, 1994. LIPI. Widya Karya Pangan dan Gizi VI. Jakarta, Depkes, 1998

(6)

LIPI. Widya Karya Pangan dan Gizi VII. Jakarta, Depkes, 2000

Marsetyo dan Kartasapoetra. 1991. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi Kesehatan dan Produktivitas Kerja), PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Mayes, Peter A, 1996. Biokimia Harper, edisi 20 EGC, Jakarta.

Muhilal, dkk. 2000. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan. Makalah hasil seminar Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI, Jakarta.

Murray, Robert K, dkk. Biokimia Harper. Edisi 24 Jakarta, EGC Penerbit Buku Kedokteran, 1997.

Profil Dinkes RI Semarang. 2003. Prevalensi Anemia. Semarang

Sauberlich, Howerde E. Pengetahuan Gizi Mutakhir Vitamin. Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 1986.

Suhardjo. Sosio Budaya Gizi. Bogor, PAU Pangan dan Gizi IPB, 1989

Sukirman. 1999. Ilmu Gizi dan Amplikasinya Untuk Keluarga dan Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Departemen Pendidikan Nasional. Sumardjo, Damin. Kimia Kedokteran. UNDIP Fakultas Kedokteran, 2000.

Supariasa, I Dewa Nyoman, dkk. 2002. Penilaian Status Gizi., EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

Tan, Anthony. Wanita dan Nutrisi. Jakarta, Bumi Aksara, 1996. Utamadi, Guntoro. Kurang Darah. Kompas 12 Oktober 2000.

Wirakusumah, Emma S. Perencanaan Menu Anemia Gizi Besi. Jakarta, PT. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, 1999.

(7)

Lampiran 1

PROSEDUR PENGUKURAN HEMOGLOBIN DENGAN METODE SAHLI.

1. Kira-kira 5 tetes HCL 0,1 N dimasukkan ke dalam tabung khusus yang disebut tabung hemometer.

2. Darah yang akan ditentukan kadar Hb-nya dippipet sebanyak 20 mikroliter, dan masukkan ke dalam tabung hemometer tadi.

3. Tabung kemudian ditempatkan dalam alat hemometer. Pada alat tersebut ada dua tempat tabung yang letaknya berdampingan dan kedua tabung dapat dilihat dari satu sisi. Tabung pertama berisikan contoh darah yang akan ditentukan kadar Hb-nya dan tabung kedua berisikan larutan standar.

4. Kemudian tabung yang berisikan contoh darah ditambah aquades secara perlahan hingga warna larutan menyamai warna larutan standar.

5. Setelah persamaan warna tercapai, kadar Hb dapat diketahui dengan membaca batas permukaan larutan yang berimpitan dengan skala yang tertera pada alat hemometer dekat tempat tabung contoh darah.

(8)

Lampiran 2

FORMULIR

RECALL 3 X 24 JAM

KODE RESPONDEN : N A M A : UMUR KEHAMILAN : UMUR : Th. KADAR Hb : g/dl TANGGAL SURVEY :

PROGRAM DIPLOMA III GIZI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

(9)

Recall 3 x 24 jam

Hari : …………

Berat No. Nama Hidangan Bahan Makanan

URT Gram Fe (mg)

Vit C (mg)

Referensi

Dokumen terkait

“U ntuk melakukan pendidikan etika toleransi kepada anak-anak tidak hanya di dalam kelas saat pembelajaran saja, namun harus di beri contoh langsung seperti kita, dari

Sayur Mayur Lembang menerapkan teknologi sistem informasi di perusahaannya maka akan ada kemajuan profit perusahaan secara signifikan dan meminimalisir kesalahan

orientasi keberagamaan ekstrinsik sebesar 11,70 dengan SD 1,88 sementara perilaku menyontek memiliki rerata empirik sebesar 75,22 dengan SD 15,44, dapat diketahui

Hal ini disebabkan karena sebagian besar wilayah perbatasan Indonesia dengan negara lain berupa perairan laut dimana sumberdaya yang cukup dominan di wilayah tersebut

(Jakarta: Kencana.. memerlukan pembaruan akad nikah ataupun mahar. Sebagaimana pada ayat 229 surah al-Baqarah bahwa talak raj‟i itu adalah talak yang kedua kalinya

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil

Perlakuan pemberian pupuk hayati cair berpengaruh mandiri terhadap tinggi tanaman umur 31 HST, jumlah daun umur 21, 31, 41 HST dan biomassa kering tanaman umur 31 HST,

F. Peserta diberikan waktu pengerjaan sesuai dengan yang telah diberikan oleh panitia. Peserta yang telat mengumpulkan dari waktu yang telah ditentukan dianggap