• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitan"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitan

Granit secara umum terbagi menjadi dua tipe, yaitu tipe I dan Tipe S. Granit tipe I atau Igneous menunjukan granit yang terbentuk akibat dari proses peleburan (melting) batuan beku pada kerak bagian dalam. Sedangkan tipe S berasal dari S yang menunjukan sedimen atau metasedimen, dimana granit tipe S terbentuk akibat proses partial melting dari metasedimen. Perbedaan tipe granit tersebut adalah dari keterdapatan unsur kimia didalamnya serta dengan memperhatikan afinitas magma dan diagram pembeda tektonik yang dikembangkan oleh Maniar dan Piccolo yaitu diagram Alumunium Saturation Index (ASI) atau Shand Index. Oksida utama dapat sebagai dasar dalam menentukan afinitas magma, proses diferensiasi serta lingkungan tektonik dari batuan tersebut.

Keberadaan granit pada Formasi Komplek Terobosan Netoni (Rn) dijelaskan sekilas oleh Amirudin (2009) tentang granit Indonesia Timur sebagai Intrusi Netoni. Berdasarkan peta geologi lembar Mar, Irian Jaya ( Hartono, 1989) Komplek Terobosan Netoni berumur pada Akhir Permian (240 jtl) hingga Akhir Trias (208 jtl), terdiri dari granit, sienit kuarsa, monzonite kuarsa, sedikit diorite kuarsa, diorite, batuan asing gabro, urat pegmatit, setempat amfibolit, aplit dan sekis hornblenda.

Komplek Terobosan Netoni muncul sebagai hasil dari Lempeng Paleo Pasifik Barat yang bergerak ke arah barat laut dan subduksi atau kolisi dengan lempeng Gondwana sehingga memproduksi granitoid, volcanic arc dan back-arc basins (Smith, 1970). Pada penelitian sebelumnya oleh Ammirudin, 2009 membahas mengenai beberapa granit di Indonesia timur secara umum, namun belum secara mendetail mengenai tipe dan unsur kimia granit pada Komplek Terobosan Netoni. Belum adanya studi mengenai petrogenesis granit pada Komplek Terobosan Netoni melatarbelakangi penulis untuk melakukan uji geokimia unsur utama

(2)

2 dengan metode X-Ray Fluorenscene (XRF) pada sampel granit pada lintasan Sungai Waniopi. Analisis berupa penetuan afinitas dengan diagram SiO2-K2O dan SiO2-MALI, serta diagram indeks SiO2-A/CNK untuk menentukan granit termasuk dalam Tipe I atau Tipe S. Sedangkan Diagram Alumunium Saturation Index (ASI) atau Shand Index dikembangkan oleh Maniar dan Picolli untuk mengetahui lingkungan tektonik.

1.2 Masalah Penelitian

Penelitian mengenai Studi petrogenesis granit dengan metode petrografi dan geokimia pada granit lintasan Sungai Waniopi Gunung Netoti kompleks terobosan Netoni (Rn), Kampung Jambuani, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Lebih lanjut mengenai komposisi mineral dan kimia dari batuan granit pada lokasi penelitian, serta diketahui juga afinitas magma, proses diferensiasi, tipe granit dan lingkungan tektonik dalam diagenesisnya.

1.3 Objek Penelitian

Penelitian ini berdasarkan pada hasil analisis sampel granit yang dilakukan pada lintasan Sungai Waniopi Gunung Netoti Kompleks Terobosan Netoni (Rn), Kampung Jambuani, Distrik Kebar, Kabupaten Papua Barat.

1.4 Maksud Penelitian

Penelitian ini memiliki maksud sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi tekstur dan komposisi dengan pengamatan mikroskopis dan membandingkan SiO2 dengan senyawa lain dengan diagram Harker (1909) serta membandingkan SiO2 vs Na2O+K2O.

2. Mengidentifikasi perbandingan SiO2 vs K2O (Taylor dkk, 1976) dan SiO2 vs MALI (Frost, 2001) serta SiO2 vs FeOtot.

3. Mengidentifikasi perbandingan SiO2 vs A/CNK dengan diagram geokimia oleh White dkk (1974).

4. Mengidentifikasi perbandingan A/CNK vs A/NK berdasarkan diagram

(3)

3 1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk mencapai hal – hal sebagai berikut:

1. Mengetahui proses diferensiasi magma Granit pada Komplek Terobosan Netoni (Rn) berdasarkan tekstur dan komposisi mineral serta analisis geokimia.

2. Mengetahui afinitas magma Granit pada Komplek Terobosan Netoni (Rn) berdasarkan analisis geokimia oksida utama.

3. Mengetahui tipe Granit pada Komplek Terobosan Netoni (Rn). 4. Mengetahui lingkungan tektonik Komplek Terobosan Netoni (Rn). 1.6 Ruang Lingkup Penelitian

1. Lingkup Wilayah

Penelitian Sungai Waniopi Gunung Netoti Kompleks Terobosan Netoni (Rn), Kampung Jambuani, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat. Koordinat geografis lokasi di 0o45’28.8”LS - 0 o 47’16.8”LS dan 133o 04’40.08”BT - 133 o 03’54.00”BT. Sampel didapat dari lintasan pada sungai sepanjang 2,3 km serta dimulai pada elevasi 700 mdpl dan lokasi penelitian terkahir berada pada elevasi 820 mdpl. Jumlah STA sebanyak 6 titik yang selanjutnya dilakukan deskripsi singkapan serta pengambilan sampel. Sampel yang diambil sejumlah dua buah, pertama untuk uji geokimia dan yang kedua untuk uji sayatan petrografi.

2. Batasan Penelitian

Batasan pada studi petrografi dan geokimia granit dilakukan pada lintasan Sungai Waniopi Gunung Netoti Kompleks Terobosan Netoni (Rn), Kampung Jambuani, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat adalah sebagai berikut:

a. Sampel berupa Granit pada lintasan Sungai Waniopi Komplek Terobosan Netoni dengan total 6 buah sampel.

b. Analisis petrografi untuk menentukan jenis litologi dan proses diferensiasi dengan jumlah 6 sayatan.

(4)

4 c. Analisis geokimia oksida utama dengan metode X-Ray Fluorenscene (XRF) untuk menentukan afinitas magma, tipe granit dan lingkungan tektonik dengan jumlah 3 sampel yang diuji.

1.7 Kesampaian Lokasi

Lokasi yang berada pada Kampung Jambuani, Distrik Kebar dapat ditempuh dengan perjalanan laut serta darat. Perjalan dilakukan melalui laut ditempuh selama enam hari dari Jakarta hingga ke Ibukota Provinsi Papua Barat yaitu Sorong. Perjalan dilanjutkan dengan kapal feri ke Distri Sausapor selama 12 jam. Selanjutnya perjalanan ke Distrik Kebar melalui jalur darat selama 8 jam menggunakan mobil 4x4 melewati lembah dan pegunungan sepanjang jalur Sesar Sorong. Pada Distrik Kebar, Kampung Jambuani berada dengan pusat distrik sehingga cukup dengan jalan kaki. Penelitian yang dilakukan pada Gunung Netoti dilakukan selama empat hari melewati Sungai Api dan menelusuri Sungai Waniopi.

Gambar 1.1 Peta Kesampaian Lokasi (Max Webb, 2016)

1.8 Penelitian Terdahulu

Dalam penelitian ini, belum ditemukan kajian mengenai petrografi dan geokimia yang dilakukan pada Granit Netoni. Pendekatan dilakukan dengan Granit Anggi yang berada pada Kabupaten Manokwari serta kajian granit secara umum bagian Indonesia Timur, antara lain adalah:

(5)

5

Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

No Nama

Penulis Judul Tahun Metode

1 Gita dkk Mineralogy, Geochemistry, And Sequential Extraction Experiment Of Ree In Weathered Anggi Granite, Manokwari Regency, West Papua, Indonesia 2015 Geokimia (XRF) dan Petrografi Granit Anggi termasuk dalam peraluminus serta termasuk dalam tipe

S 2 Amiruddin A Review on Permian to Triassic Active or covergent Margin in Southeasternmost Gondwanaland 2009 Studi Literatur

Secara umum granit pada Indonesia Timur

adalah peraluminus

3 Hartono dkk

Peta Geologi Lembar Mar, Irian

Jaya

1989 Pemetaan

Peta Geologi Lembar Mar, Irian Jaya skala

1:2500.000

1.9 Sistematika Penulisan

Laporan penelitian tugas akhir ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab I berupa latar belakang masalah, objek, maksud dan tujuan, ruang lingkup penelitian, serta informasi peneliti terdahulu dan sistematika penulisan

2. BAB II DASAR TEORI

Bab II berupa tentang teori dasar yang menjadi dasar dan referensi bagi penulis. Termasuk didalamnya berisi tentang regional geologi daerah penelitian, yaitu di Komplek Terobosan Netoti (Rn), teori dasar dari objek penelitian serta kajian mengenai metodologi.

(6)

6 3. BAB III METODOLOGI

Bab III berupa metode yang digunakan dalam penelitian, meliputi persiapan alat dan bahan, alur penelitian, analisis batuan secara megaskopis dan petrografi, uji geokimia serta penamaan dan penetuan tipe granit dan lingkungan tektonik. Penentuan tersebut dibantu dengan diagram klasifikasi petrografi untuk batuan pluton serta diagram geokimia dengan memperhatikan nilai dari ASI, MALI, A/CNK, A/NK, dan SiO2 dengan unsur utama lainnya. 4. BAB IV ANALISIS DATA

Bab IV berupa analisis petrografi berupa penamaan pada 6 sampel batuan, hasil uji geokimia pada 3 sampel dan identifikasi afinitas magma, penetuan tipe granit dan lingkungan tektonik dari Komplek Terobosan Netoti.

5. BAB V PEMBAHASAN

Bab V berupa bahasan dari hasil interpretasi studi petrografi dan geokimia granit pada lintasan Sungai Waniopi Gunung Netoti Kompleks Terobosan Netoni (Rn), Kampung Jambuani, Distrik Kebar, Kabupaten Papua Barat. 6. BAB VI KESIMPULAN

Bab VI berupa tentang kesimpulan dari studi petrografi dan geokimia granit pada lintasan Sungai Waniopi Gunung Netoti Kompleks Terobosan Netoni (Rn), Kampung Jambuani, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat.

Gambar

Gambar 1.1 Peta Kesampaian Lokasi (Max Webb, 2016)
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu

Referensi

Dokumen terkait

1. Adanya perasaan senang terhadap belajar. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan dan keterlibatan dengan kegiatan belajar. Adanya perasaan tertarik yang

Berdasarkan hasil pengujian kayu kamper menunjukkan kekuatan lentur maksimum dengan rasio perbandingan antara lebar dan tinggi balok 1 : 2,5 dengan kekuatan lentur rata-rata

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan FGD pada orang tua atau keluarga korban, anak yang menjadi korban, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pejabat dari instansi terkait,

Secara parsial, variabel kualitas layanan yang terdiri dari: dimensi variabel bukti fisik (tangibles) dan empati (emphaty) berpengaruh secara signifikan dan

Berbagai dikotomi antara ilmu – ilmu agama Islam dan ilmu – ilmu umum pada kenyataannya tidak mampu diselesaikan dengan pendekatan modernisasi sebagimana dilakukan Abduh dan

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Penelitian ini difokuskan pada karakteristik berupa lirik, laras/ tangganada, lagu serta dongkari/ ornamentasi yang digunakan dalam pupuh Kinanti Kawali dengan pendekatan

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR