• Tidak ada hasil yang ditemukan

No. : Maret : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Ship Systems and Equipment (SSE 3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "No. : Maret : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Ship Systems and Equipment (SSE 3)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran dari Informasi No: 054 – 2016 Halaman 1 dari 7

Informasi Teknik

No. : 054 - 2016 30 Maret 2016

Kepada : Semua Pihak yang Berkepentingan

Perihal : Laporan Singkat Sidang Sesi ke-3 dari Sub-Committee on Ship Systems and Equipment (SSE 3)

Ringkasan

Informasi Teknik ini merupakan ringkasan hasil sidang sesi ke-3 dari Sub-Committee on Ship Systems and Equipment (SSE 3) yang diselenggarakan dari 14 sampai dengan 18 Maret 2016, dan bertempat di Kantor Pusat IMO di London.

Informasi

1. Berikut beberapa agenda yang didiskusikan pada sidang SDC 3 yang berkaitan dengan pekerjaan BKI:

Nomor

Agenda Topik

3 Safety Objectives and Functional Requirements of the Guidelines on Alternative Design and Arrangements for SOLAS Chapters II-1 and III 4 Making the Provisions of MSC.1/Circ.1206/Rev.1 Mandatory

5 Review of the MODU Code, LSA Code and MSC.1/Circ.1206/Rev.1

6 Development of Life Safety Performance Criteria for Alternative Design and Arrangements for Fire Safety (MSC/Circ.1002)

7

Clarification of the Requirements in SOLAS Chapter II-2 for Fire Integrity of Windows on Passenger Ships Carrying Not More Than 36 Passengers and Special Purpose Ships With More Than 60 (but No More Than 240) Persons On Board

8 Measures for Onboard Lifting Appliances and Winches

9 Amendments to the Guidelines For Vessels With Dynamic Positioning (DP) Systems (MSC/Circ.645) 10 Revision of Requirements for Escape Route Signs and Equipment Location Markings in SOLAS and Related Instruments 11 Revised SOLAS Regulations II-1/13 And II-1/13-1 and Other Related Regulations For New Ships 12 Unified Interpretation of Provisions of IMO Safety, Security, and Environment Related Conventions

(2)

Lampiran dari Informasi No: 054 – 2016 Halaman 2 dari 7 2. Lampiran singkat terkait isu teknis disampaikan pada dokumen terlampir.

3. Segala informasi maupun saran yang tersedia pada dokumen ini bukan merupakan tanggung jawab BKI dan BKI tidak dapat diperkarakan oleh siapapun dari kehilangan, kerusakan atau kerugian biaya akibat ketidakakuratan data yang disampaikan.

Informasi lebih lanjut

Pertanyaan sehubungan dengan Informasi Teknik ini dapat ditujukan ke: BKI Statutory Division

Yos Sudarso 38-40 Jakarta, 14320 Indonesia Phone : +62 21 436 1899, 436 1901, 436 1903, 436 1904 Fax : +62 21 4390 1974 Email : sta@bki.co.id Direktur Klasifikasi -TTD-

(3)

Lampiran dari Informasi No: 054 – 2016 Halaman 3 dari 7

INFORMASI SINGKAT DARI IMO SUB-COMMITTEE ON SHIP SYSTEMS AND EQUIPMENT SESI KETIGA (SSE 3)

A. SAFETY OBJECTIVES AND FUNCTIONAL REQUIREMENTS OF THE GUIDELINES ON ALTERNATIVE DESIGN AND ARRANGEMENTS FOR SOLAS CHAPTERS II-1 AND III (AGENDA ITEM 3)

Menindaklanjuti pengembangan Generic guidelines for developing IMO goal-based standards (MSC.1/Circ.1394/Rev.1), MSC 95 menyetujui rencana kerja baru untuk SSE untuk mengembangkan tujuan dan fungsional persyaratan SOLAS Chapter III.

Selain Guidelines di atas, MSC 95 juga menginstruksikan SSE 3 untuk mempertimbangkan dokumen LSA VIII / 2/5 sebagai referensi ketika mengembangkan persyaratan fungsional dari SOLAS Chapter III.

Setelah diskusi lebih lanjut, SSE 3 mencatat bahwa beberapa draf persyaratan fungsional yang diambil dari LSA VIII / 2/5 berkaitan dengan kriteria perfoma atau performa yang diharapkan. Sehingga, SSE 3 sepakat untuk hanya mempertimbangkan persyaratan fungsional dan tidak menerapkan pengelompokan atau penyortiran persyaratan fungsional berdasarkan kedua hal tersebut, pada tahap ini.

Sebagai hasil akhir, SSE 3 menyetujui draf persyaratan fungsional dari SOLAS Chapter III, sebagai berikut:

1. Provide readily available information to all persons on board and their assignment to life saving equipment

2. Ensure readily available information is provided to support decisions during an emergency 3. Provide means of communications suitable for guiding ships and aircraft to the location of

survivors

4. Provide active means for alerting all persons on board as to the emergency

5. Provide means for safe abandonment for all persons from ship in order to reach the survival place

6. Provide for the [health/survivability] of all persons after abandonment 7. Provide means to enable survival in water of all persons on board 8. Provide nutrition for all persons from the abandoned vessel

9. Provide a safe environment other than the ship to protect all persons 10. Provide ready access to survival systems for all persons

11. All life-saving appliances shall be in a state of readiness

12. Provide active means of detection: electronic, visual and audible 13. Provide passive means of detection: electronic and visual

14. Provide active means for visual and audible detection of persons in the water 15. Provide passive means of visual detection of persons in the water

16. Include provisions for pickup and transferring of persons without hazardous exposure to all persons

17. Provide facilities to rescue persons from the water

Draft ini akan dipertimbangkan pada MSC 96 dan difinalisasi pada SSE 4.

B. MAKING THE PROVISIONS OF MSC.1/CIRC.1206/REV.1 MANDATORY (AGENDA ITEM 4) Requirements for maintenance, thorough examination, operational testing, overhaul and repair of lifeboats and rescue boats, launching appliances and release gear

(4)

Lampiran dari Informasi No: 054 – 2016 Halaman 4 dari 7 Menyadari kebutuhan untuk membangun suatu standar yang seragam, aman dan terdokumentasi untuk pemeliharaan, pemeriksaan menyeluruh, pengujian operasional, dan perbaikan sekoci, peralatan penyelamatan dan pelunucuran dan alat rilis), Maritime Safety Committee (MSC) telah melakukan pekerjaan pada pengembangan resolusi MSC untuk Requirements for maintenance, thorough examination, operational testing, overhaul and repair of lifeboats and rescue boats, launching appliances and release gear.

Pada sesi ini, SSE 3 membahas segala hal yang tekait dengan istilah "authorized service provider" dan " manufacturer" yang digunakan dalam draf resolusi MSC.

Setelah diskusi lebih lanjut, SSE 3 menyetujui beberapa isu berikut:

a. Service Provider, selain Original Equipment Manufacturer (OEM), harus mendapatkan otorisasi dari Administrasi

b. OEM tidak perlu mendapatkan otorisasi

c. Cakupan otorisasi yang diberikan kepada service provider harus ditetapkan dalam draft resolusi MSC

d. Pemeliharaan serta inspeksi mingguan dan bulanan dapat dilakukan oleh awak kapal e. Pemeriksaan menyeluruh tahunan harus dilakukan oleh Manufacturer atau Service

Provider yang diotorisasi Administrasi

f. Perbaikan dan overhaul peralatan, termasuk over-hauling dan pengujian yang dilakukan setidaknya sekali setiap lima tahun, harus dilakukan oleh Manufacturer atau Service Provider yang diotorisasi Administrasi.

Draft amendments to SOLAS regulations III/3 and III/20

Untuk menghindari inkonsistensi antara persyaratan SOLAS regulasi III/3 dan III/20 dengan resolusi MSC, Maritime Safety Committee telah menginstruksikan Sub-Komite untuk menyelaraskan persyaratan pada SOLAS regulasi III/3 dan III/20 dengan resolusi MSC. Setelah dilakukan diskusi, SSE 3 menyetujui amandemen SOLAS regulasi III/3, dengan menambahkan definisi dari "Requirements for maintenance, thorough examination, operational testing, overhaul and repair means the Requirements for maintenance, thorough examination, operational testing, overhaul and repair of lifeboats and rescue boats, launching appliances and release gear".

C. REVIEW OF THE MODU CODE, LSA CODE AND MSC.1/CIRC.1206/REV.1 (AGENDA ITEM 5)

Sub-Komite mengingat bahwa SSE 2, setelah mencatat pandangan yang diungkapkan terhadap usulan amandemen 2009 MODU Code, LSA Code, Revised recommendation on testing of life-saving appliances (MSC.81 (70)), the Measures to prevent accidents with lifeboats (MSC.1 / Circ.1206 / Rev.1) dan Recommendations for the training and certification of personnel on mobile offshore units (MOUs) (A.1079 (28)), memutuskan untuk membentuk Correspondence Group on Review of the MODU and LSA Codes and MSC.1/Circ.1206/Rev.1. Memperhatikan laporan dari Correspondence Group, SSE 3 sepakat bahwa memasukkan draf amandemen ke dalam 2009 MODU Code akan lebih sesuai.

Draf amandemen terhadap Chapter 1, 6, 9 dan 14 dari 2009 MODU Code mencakup beberapa hal, antara lain:

(5)

Lampiran dari Informasi No: 054 – 2016 Halaman 5 dari 7 b. Persyaratan rescue boat yang harus dibawa pada setiap MODU

c. Latihan dipersyaratkan

d. Definisi class division yang baru (H class division) e. Peralatan portabel dan yang diangkut

Amandemen akan dimasukkan ke MSC 96 untuk dipertimbangkan.

D. DEVELOPMENT OF LIFE SAFETY PERFORMANCE CRITERIA FOR ALTERNATIVE DESIGN AND ARRANGEMENTS FOR FIRE SAFETY (MSC/CIRC.1002) (AGENDA ITEM 6)

SSE 2 membentuk Correspondence Group on Life-Safety Performance Criteria for Alternative Design and Arrangements for Fire Safety untuk melanjutkan pekerjaan pada penyusunan Guidelines for the selection of life safety performance criteria.

Guidelines tersebut bertujuan untuk memberikan kriteria yang diperlukan oleh Pemerintah untuk mencapai tingkat keselamatan minimum yang dapat diterima dan seragam sesuai dengan tujuan dari fire safety yaitu untuk mengurangi risiko kehilangan nyawa yang disebabkan oleh api.

Menyusul laporan dari Correspondence Group dan diskusi yang dilakukan pada sesi ini, SSE 3 telah menyelesaikan draf Guidelines for the selection of life safety performance criteria dan memutuskan untuk memasukkan Guidelines tersebut sebagai bagian dari Guidelines on alternative design and arrangement for fire safety (MSC/Circ.1002), sebagai Appendix A baru. Draf amandemen MSC/Circ.1002 akan dimasukkan kepada MSC 97 untuk persetujuan dengan pandangan untuk dapat diadopsi.

E. CLARIFICATION OF THE REQUIREMENTS IN SOLAS CHAPTER II-2 FOR FIRE INTEGRITY OF WINDOWS ON PASSENGER SHIPS CARRYING NOT MORE THAN 36 PASSENGERS AND SPECIAL PURPOSE SHIPS WITH MORE THAN 60 (BUT NO MORE THAN 240) PERSONS ON BOARD (AGENDA ITEM 7)

Menindaklanjuti temuan terhadap kesalahan yang tidak disengaja dalam teks SOLAS regulasi II-2/9.4.1.3.3, terkait perlindungan kebakaran untuk jendela di kapal penumpang dan kapal special purpose, MSC 95 menginstruksikan SSE 3 untuk mengklarifikasi persyaratan untuk jendela tersebut pada kapal penumpang yang membawa tidak lebih dari 36 penumpang dan kapal special purpose dengan lebih dari 60 (tetapi tidak lebih dari 240) orang di kapal.

Untuk memperjelas hal tersebut, SSE 3 sepakat bahwa SOLAS regulasi II-2 /9.4.1.3.3 akan diklarifikasi dengan memisahkan teks menjadi dua paragraf, dimana paragraf pertama berisi persyaratan yang berlaku untuk kapal penumpang yang membawa lebih dari 36 penumpang, dan paragraf kedua berisi persyaratan khusus untuk kapal penumpang yang membawa tidak lebih dari 36 penumpang, yang mempersyaratkan agar jendela yang menghadap survival craft dan escape slide, area embarkasi dan jendela yang terletak di bawah area tersebut, minimal harus setara dengan fire intergrity "A-0" class.

Draf amandemen SOLAS regulasi II-9 /9.4.1.3.3 akan diserahkan kepada MSC 97 untuk persetujuan, dengan pandangan untuk adopsi. Selanjutnya, amandemen tersebut diharapkan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2020, dengan persyaratan bahwa amandemen tersebut

(6)

Lampiran dari Informasi No: 054 – 2016 Halaman 6 dari 7 diadopsi sebelum 1 Juli 2018. Sebagai tambahan, amandemen akan berlaku untuk kapal baru dan kapal existing setelah perbaikan, perubahan dan modifikasi dari karakter utama kapal.

F. MEASURES FOR ONBOARD LIFTING APPLIANCES AND WINCHES (AGENDA ITEM 8) Diskusi di Plenary

SSE 3, dengan memperhatikan laporan dari Correspondence Group, memutuskan untuk mengesampingkan tindakan yang diminta oleh Correspondence Group kepada Sub-Komite termasuk diantaranya adalah hal yang menyangkut draf amandemen terhadap SOLAS amandemen terkait peralatan angkat dan mesin derek.

Dengan memperhatikan komentar disampaikan dalam Plenary, SSE 3 meminta WG untuk melanjutkan pengembangan lebih lanjut penyusunan draf dari tujuan dan persyaratan fungsional, dan kerangka acuan untuk Correspondence Group berikutnya.

Diskusi di Working Group (WG)

Dengan mempertimbangkan pendapat mengenai definisi peralatan angkat dan mesin derek, WG sepakat untuk fokus pada penyusunan tujuan dan persyaratan fungsional dari peralatan angkat dan mesin derek di atas kapal yang bisa digunakan tidak hanya untuk mentransfer kargo atau pemindahan personel, tapi aplikasi lainnya. WG telah memasukkan draf tujuan pertama untuk keselamatan peralatan angkat dan mesin derek di atas kapal kepada SSE 3. Sehingga, WG setuju bahwa pengembangan draf Guidelines akan dipertimbangkan setelah draf tujuan dan persyaratan fungsional telah berada di tahap lanjutan.

Mengenai instruksi untuk mengembangkan daftar Koda atau Standar yang dapat diterima oleh IMO, WG sepakat bahwa lampiran 3 dari dokumen SSE 2/INF.2 (sama dengan yang tercantum dalam lampiran 2 dokumen DE 57/WP.7) sudah berisi daftar Koda dan Standar tersebut.

Pekerjaan Selanjutnya

SSE 3 sepakat untuk membentuk kembali Correspondence Group (CG) on Onboard Lifting Appliances and Winches di bawah koordinasi Jepang, dengan term of reference yang telah ditentukan, dan menginstruksikan kepada CG untuk melaporkan hasilnya kepada SSE 4. Sub-Komite mengundang Negara Anggota yang tertarik dan organisasi-organisasi internasional untuk mengajukan proposal ke sesi sub-komite berikutnya (SSE 4) ,berkaitan dengan Chapter pada SOLAS yang harus diamandemen.

G. AMENDMENTS TO THE GUIDELINES FOR VESSELS WITH DYNAMIC POSITIONING (DP) SYSTEMS (MSC/CIRC.645) (AGENDA ITEM 9)

Setelah memutuskan untuk membentuk kembali Correspondence Group dari pekerjaan Amendments to Guidelines for vessels with dynamic positioning (DP) systems (MSC/Circ.645), dicatat bahwa pekerjaan tambahan masih diperlukan untuk pembahasan tersebut.

Sehingga, setelah Guidelines tersebut difinalisasi, grup akan mengirimkan laporan kepada SSE 4.

H. REVISION OF REQUIREMENTS FOR ESCAPE ROUTE SIGNS AND EQUIPMENT LOCATION MARKINGS IN SOLAS AND RELATED INSTRUMENTS (AGENDA 10)

(7)

Lampiran dari Informasi No: 054 – 2016 Halaman 7 dari 7 Sub-Komite telah mempertimbangkan dokumen yang memberikan proposal untuk mengharmonisasikan persyaratan SOLAS terkait simbol rute penyelamatan dan penandaan lokasi perlengkapan, serta mencatat bahwa ISO sedang mengembangkan standar ISO terbaru untuk simbol di atas kapal terkait alat keselamatan dan tata letaknya serta perlengkapan penyelamatan diri. Kemudian, dipertimbangkanlah untuk menggabungkan bagian ISO standard series yang bersinggungan tersebut ke dalam kerangka aturan IMO.

Disepakati bahwa hanya simbol gambar yang terdapat pada ISO 224409-2:2014 yang perlu untuk digabungkan ke dalam instrument IMO akan datang, tanpa ada perubahan. Sub-Komite juga memutuskan untuk menyiapkan draf resolusi MSC terbaru dengan harapan untuk mengganti catatan kaki relevan bagi resolusi A.760 (18), sehingga resolusi tersebut tetap dapat digunakan untuk kapal existing.

Selanjutnya, Sub-Komite menyepakati draf MSC Circular terkait Shipboard escape route signs and emergency equipment markings, dan menjadi submisi kepada MSC 97 untuk mendapat persetujuan, sebagai langkah interim (awal), sehingga ISO standard series dapat digunakan secara sukarela hingga MSC Resolusi tersebut diadopsi (pada 2018).

I. REVISED SOLAS REGULATIONS II-1/13 AND II-1/13-1 AND OTHER RELATED REGULATIONS FOR NEW SHIPS (AGENDA 11)

Sub-Komite mempertimbangkan proposal untuk memperkenalkan proteksi terhadap crushing of people selama operasi keseharian dari watertight doors, dengan tidak merubah persyaratan SOLAS yang berlaku saat ini untuk menutup watertight door secara kuat pada saat darurat. Disepakati bahwa pekerjaan terkait agenda ini tidak dapat dimulai pada tahap ini dikarenakan belum terdapat bukti keuntungan/praktis yang telah disajikan pada applikasi ACP (anti-crushing protection) di lingkungan maritim, dan bahwa usulan teknologi dan standard yang telah ada harus dipertimbangkan oleh koresponden grup sebelum menyiapkan draft SOLAS amendments.

Sehingga, pihak yang berminat dapat melakukan submisi komentar dan proposal ke SSE 4 berdasarkan hasil pemaparan pada SSE 3.

J. UNIFIED INTERPRETATION OF PROVISIONS OF IMO SAFETY, SECURITY, AND ENVIRONMENT RELATED CONVENTIONS (AGENDA ITEM 12)

Pada sidang ini, Sub-Committee telah menyusun beberapa unified interpretation untuk dipertimbangkan oleh MSC 97, antara lain:

a. Draft MSC circular on unified interpretation of chapter 9 of the FSS Code regarding fixed fire detection and fire alarm systems

b. Draft MSC circular on unified interpretations of SOLAS chapter II-2 regarding fire integrity of the bulkheads between the wheelhouse and a toilet inside the wheelhouse c. Draft MSC circular on unified interpretations of SOLAS chapter II-2 regarding

implementation of SOLAS regulations II-2/3.56 and II-2/20-1, as amended by resolution MSC.365(93)

d. Draft MSC on unified interpretation of chapter 8 of the FSS Code and the Revised guidelines for approval of sprinkler systems equivalent to that referred to in SOLAS regulation II-2/12 (resolution A.800(19)), as amended by resolution MSC.265(84).

Referensi

Dokumen terkait

Karena itu sangat menguntungkan bagi sebuah perusahaan yang mempunyai produk dengan brand yang memiliki brand image yang baik di mata konsumen sehingga harus

Profitabilitas dan Struktur Modal Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Subsektor Coal Mining yang Terdaftar di BEI”. 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode latihan berstruktur yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa mengikuti langkah-langkah sebagai berikut (1) guru

Dengan dikembangkannya aplikasi Alat Musik Tradisional Jawa Tengah dengan metode single marker dan markerless 3D objek tracking, serta dilakukan pengujian aplikasi

Tugas Akhir ini mengambil judul “ Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Plastik Injeksi pada Front bumper Spoiler Dengan Menggunakan Metode Failure Mode and

Penetapan kadar Asam benzoate sebagai pengawet dalam sampel berupa kecap dapat dilakukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi, dengan prinsip terjadinya

1) Fokus sasaran: balita pada rumahtangga miskin, terutama balita laki-laki berusia 1- 3 tahun dengan jenis kelamin laki-laki, dengan tetap tidak mengabaikan balita perempuan. 2)

Dengan perkembangan Teknologi Infirmasi, mendorong Penulis untuk merancang Website Profil Desa Nansgri dengan pembuatan website ini diharapkan berjalan dengan baik maka