• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saksi #17: Budi Maryati

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Saksi #17: Budi Maryati"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Selasa, 18 Oktober 2011

Saksi #17: Budi Maryati

(Saksi telah disumpah pada persidangan tanggal 11 Oktober 2011)

Hakim Ketua : Saudara saksi Budi Maryati ya, saudara sudah disumpah dalam persidangan yang lalu untuk memberikan keterangan yang benar mengenai apa yang saudara ketahui, saudara alami dan saudara dengar langsung ya. Dalam kaitan dengan perkara ini yaitu mengenai masalah CIS RISI ini, apa yang saudara ketahui selaku akuntan publik?

Saksi (BM) : Tidak tahu Pak.

Hakim Ketua : Tidak tahu. Saudara pernah dihubungi oleh saudara terdakwa? Saksi (BM) : Tidak pernah

Hakim Ketua : Dari PT. Netway pernah menghubungi saudara, Netway? Saksi (BM) : Iya.

Hakim Ketua : Pernah saudara dihubungi oleh saudara Gani Abdul Gani? Nah, bagaimana, coba ceritanya bagaimana tuh?

Saksi (BM) : Dihubungi untuk diminta mengaudit perusahaan. Hakim Ketua : Perusahaan apa?

Saksi (BM) : Netway Utama Hakim Ketua : Tahun berapa? Saksi (BM) : 2002 dan 2003

Hakim Ketua : Bagaimana itu ceritanya bagaimana?

Saksi (BM) : Diminta untuk mengaudit laporan keuangan 2002 dan 2003. Hakim Ketua : Lalu? Apa yang saudara lakukan? Prosesnya gimana itu?

Saksi (BM) : Kemudian setelah diminta saya sebagai auditor, beliau meminta untuk mengaudit, ya kita melakukan audit Pak.

(2)

Hakim Ketua : Terus?

Saksi (BM) : Ya sudah kita melakukan.

Hakim Ketua : Senyatanya hasil audit laporan keuangan tersebut?

Saksi (BM) : Audit laporan keuangan 2002 dan 2003 wajar-wajar saja. Hakim Ketua : Nah terus? Tidak ada ini? Mengenai gaji memang sesuai?

Saksi (BM) : Gaji karyawan di dalam laporan keuangan itu kelihatan, memang. Hakim Ketua : Bagaimana Bu? Kelihatan bagaimana?

Saksi (BM) : Kelihatan angkanya

Hakim Ketua : Itu ada dirubah lagi atau tidak? Saksi (BM) : Apanya Pak?

Hakim Ketua : Itu, mengenai gaji, atau apa itu?

Saksi (BM) : Kalau dirubah lagi atau tidak saya tidak tahu, karena kalau menyangkut laporan keuangan, itu kan adalah produk daripada perusahaan itu sendiri.

Hakim Ketua : Jadi saudara mengaudit berdasarkan data-data, dokumen-dokumen yang diberikan perusahaan kepada saudara?

Saksi (BM) : Betul

Hakim Ketua : Jadi saudara telah melakukan apa yang saudara lakukan berdasarkan data-data yang diberikan kepada saudara?

Saksi (BM) : Betul

Hakim Ketua : Adakah kewajiban daripada saudara untuk meneliti kebenaran daripada dokumen-dokumen tersebut selaku akuntan publik?

Saksi (BM) : Kita meneliti kebenaran hanya sebatas kita menanyakan nilai-nilai yang diberikan produk daripada perusahaan itu material atau tidak, wajar atau tidak, dan itu yang bisa menjawab adalah perusahaan yang berangkutan.

Hakim Anggota : Saudara saksi ya, pada waktu itu saudara dalam rangka apa waktu itu untuk diaudit?

(3)

Saksi (BM) : PT. Netway Utama meminta kami untuk mengudit dalam rangka tender kepada PLN.

Hakim Anggota : Ooh dalam rangka tender kepada PLN. Apakah sebelum-sebelumnya saudara melakukan audit kepada PT. Netway?

Saksi (BM) : Tidak.

Hakim Anggota : Jadi hanya sekali saudara melakukan audit? terhadap PT.Netway? Saksi (BM) : Iya.

Hakim Anggota : Tahun 2002-2003 dalam rangka ada tender. Kemudian Netway ini yang saudara ketahui ini bergerak di bidang apa?

Saksi (BM) : Informasi dan teknologi.

Hakim Anggota : Informasi dan teknologi. Kemudian hasilnya seperti yang saudara tadi katakan wajar. Ini wajarnya tingkatannya wajar apa ini?

Saksi (BM) : Wajarnya itu sebatas penilaian, opini angkutan publik. Hakim Anggota : Wajar penilaian opini angkutan publik begitu ya? Cukup pak. Hakim Ketua : Silahkan penuntut umum.

PU : Terima kasih Yang Mulia izin bertanya. Saudara saksi ya, di keterangan saksi pada No. 10 BAP tanggal 10 Mei 2010 kemudian juga pada BAP No. 26 tanggal 2 Maret 2011. Saksi menceritakan mengenai atau menerangkan mengenai adanya permintaan pembuatan audited payroll ya? Benar?

Saksi (BM) : Mengenai audited payroll itu tidak diminta secara langsung, yang diminta adalah audit laporan keuangan PT. Netway Utama untuk kepentingan tender kepada PT. PLN.

PU : Tapi saksi dari kantor akuntan Publik Rodi ya? Saksi (BM) : Rodi Kartamulya.

PU : Tapi kan pernah diminta untuk membuat audit payroll kan?

Saksi (BM) : Audit laporan keuangan Pak. Di dalam laporan keungan itu ada biaya payroll atau biaya gaji yang memang dikeluarkan perusahaan setiap bulan untuk membayar gaji karyawan-karyawannya.

(4)

PU : Baik. Ketika saksi diminta untuk melakukan audit payroll tadi ya? (dipotong oleh saksi)

Saksi (BM) : Audit laporan keuangan, saya luruskan. PU : Ya. Itu disana ada audit payroll ya?

Saksi (BM) : Kalau di dalam apa namanya, auditor Pak, ketika kita mengaudit laporan keuangan. Laporan keuangan itu ada dua, Neraca dan laba rugi. Nah di dalam laba rugi itu, otomatis setiap bulannya ada biaya gaji karena perusahaan itu harus membayar kepada karyawan-karyawannya yang bekerja di situ. Nah jadi otomatis di situ muncul payroll ataupun gaji.

PU : Baik ya saya bacakan keterangan saksi ya. Saya bacakan ya pada BAP No.26. Saya jelaskan kembali ya, langsung saja dari keterangan saksi. Saya jelaskan kembali pada saat akhir pelakanaan audit terhadap laporan keuangan PT. Netway Utama pada tahun 2003, saya diberikan dokumen berupa print out yang berisi daftar nama pegawai serta daftar jumlah gaji oleh sdr Kahar Mulyani di depan sdr Gani Abdul Gani. Lalu atas permintaan dari sdr. Kahar Mulyani dan sdr. Gani Abdul Gani, untuk membuat audited pay roll terhadap laporan dokumen daftar nama pegawai serta daftar jumlah gaji yang digunakan untuk kepentingan tender di PLN. Pada saat itu saya menanyakan ke saudara Gani Abdul Gani, “ Pak, ini kok gajinya besar-besar sekali ya, kalau bisa saya minta bukti transfernya Pak.” Lalu sdr. Gani Abdul Gani dengan nada marah berkata, “saya direkturnya di sini bu, tentunya saya yang tau gaji karyawan saya, kalau ibu tidak bisa ya kita bisa cari yang lain. Ibu stop aja sampai pada tahun 2002”. Atas jawaban saudara tersebut saya lalu minta maaf kepada yang bersangkutan. Lalu saudara Kahar menimpali.“Memang biasanya orang teknik lebih tinggi dari orang ekonomi bu gajinya”. Saya juga sempat menanyakan kepada saudara Gani tentang kepentingan audit pay roll tersebut dan jawaban beliau adalah untuk kepentingan tender proyek di PLN. Saya juga menanyakan beberapa pegawai yang tecantum dalam daftar tersebut kepada sdr Gani, namun jawaban yang diberikan sdr Gani adalah pegawai tersebut tidak ada di tempat, kantornya di PLN. Sehingga hanya berdasarkan print out daftar gaji tanpa ada bukti transfer tersebut dibuat surat yang menyatakan hasil audit payroll yang kemudian ditandatangani oleh Sdr Rodi Kartamulya, bersamaan dengan proses penandatanganan tersebut, Sdr. Gani

(5)

melampirkan rincian perhitungan gaji setelah dipotong pajak setiap personil yang dibuat oleh PT. Netway Utama. Rincian tersebut dilegalisir menggunakan stempel KAP Rodi Kartamulya, Budiman dan Rekan atas permintaan Gani, sehingga seolah-seolah daftar gaji tersebut sudah diaudit untuk memperkuat dokumen yang diinginkan oleh Sdr. Gani Abdul Gani. Namun pada saat itu saya memastikan bahwa tidak ada tanda tangan saya sebagai kasir. Benar ya begitu? Saksi (BM) : Iya. Saya bukan kasir pak.

PU : Baik. Kemudian ini ada lagi saudara dalam BAP saudara No.13. langsung saya bacakan ya. Saya berpendapat bahwa besaran gaji yang diterima karyawan PT. Netway Utama pada saat saya melakukan audit pay roll sangat imajiner karena tidak adanya bukti transfer gaji pegawai yang diberikan pada saat audit, kemudian keterbatasan dokumen yang diberikan saat melakukan audit payroll tersebut. Benar ya?

Saksi (BM) : Iya.

Hakim Ketua : Cukup? Silahkan saudara penasihat hukum.

PH (MI) : Terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi ya, saudara saksi tadi saudara menjawab atas pertanyaan JPU ada jawaban saksi “saya berpendapat”. Ketika itu sebelum saudara saksi diperiksa, diminta sebagai ahli atau saksi mengenai fakta- fakta?

Hakim Ketua : Dari tidak adanya bukti transfer ya, mengenai gaji, juga tidak adanya bukti transfer lalu disinilah saudara berpendapat bahwa gajinya terlau besar, gitu ya. Itu pendapat lho ya.

Saksi (BM) : Yang ditanya apa Pak?

PH (MI) : Pertanyaan saya, ketika saudara saksi diperiksa itu dinyatakan terlebih dahulu saudara sebagai ahli atau sebagai saksi fakta?

Saksi (BM) : Maaf, saya mau tanya ulang, diperiksa oleh siapa? PH (MI) : Oleh KPK

Saksi (BM) : Oleh KPK? Berarti bapak menanyakan saya sebagai apa? Hakim Ketua : Ndak, Begini lho Bu,

(6)

Hakim Ketua : Iya..Itu pada waktu itu oleh penyidik, diterangkan tidak ibu diminta sebagai ahli, atau sebagai sebagai saksi fakta auditor yang memeriksa PT. Netway?

Saksi (BM) : Sebagai auditor. Dari awal saya sudah katakan saya sebagai auditor. PH (MI) : Baik makasih. Saya teruskan, tadi saudara saksi mengatakan bahwa

yang diperiksa itu adalah dokumen-dokumen yang berhubungan untuk kegiatan tender proyek PLN. Itu dokumen-dokumen itu tahun 2002-2003 ya? Termasuk pay roll itu tadi yang diperiksa tahun 2002-2003? Betul Bu?

Saksi (BM) : Ya, sesuai permintaan tahun yang diaudit.

PH (MI) : Apakah saksi juga pernah diperiksa sesudah tender itu dilaksanakan, untuk memeriksa, untuk melihat kebenaran apakah pay roll tadi yang dipakai ketika mereka melakukan penagihan, ketika Netway melakukan penagihan kepada PLN?

Saksi (BM) : Kepentingan saya sebagai auditor, hanya melaksanakan apa yang diminta, karena kita melayani klien. Selanjutnya setelah itu, itu bukan, it is not our problem. Udah berbeda kepentingan.

Hakim Ketua : Begini aja, tidak. Kan selesai. Ya? Saksi (BM) : Ya.

PH (MI) : Ya tapi pernyataan ibu itu, meskipun bukan problem anda, akan tetapi ini kan berhubungan dengan nasib orang. Makanya saya tanya, ibu, sesudah pemeriksaan itu, ya, sesudah tahun 2004, diminta lagi untuk memeriksa, melakukan audit?

Saksi (BM) : Tidak Pak.

PH (MI) : Oh tidak. Apakah saksi tahu bahwa dokumen-dokumen yang saudara saksi periksa dulu itu, itu yang digunakan oleh PT. Netway untuk mengikuti yang saudara saksi sebut untuk tender proyek di PLN? Saksi (BM) : Tidak tahu.

PH (MI) : Tidak tahu. Apakah saksi juga pernah dimintai untuk mengaudit laporan keuangan PT. Netway tahun 2005-2006?

(7)

PH (MI) : Tidak. Apakah saksi pernah ditunjukkan bahwa dalam Business Plan nya PT. Netway ada penerimaan uang yang diterima oleh beberapa orang, termasuk diantaranya Eddie Widiono menerima uang 2 miliar rupiah? Pernah ditunjukkan itu?

Saksi (BM) : Tidak pernah. Dan saya tidak tahu itu Pak.

PH (MI) : Apakah saksi juga pernah diperiksa dan ditanya oleh penyidik mengenai adanya kerugian akibat adanya kontrak Netway dengan PT. PLN yang nilainya sampai berjumlah 46 miliar?

Saksi (BM) : Tidak.

PH (MR) : Kami lanjutkan, terima kasih atas waktunya Yang Mulia. Saudara sakksi ya, ketika saudara melakukan audit dan disajikan angka-angka ya oleh Netway tentang daftar gaji, darimana saudara bisa mengatakan di dalam BAP saudara ini ya “Pak ini kok gajinya besar-besar sekali.” Saudara bisa mengatakan gajinya besar-besar sekali ukurannya apa ya?

Saksi (BM) : Kalau ditanya ukuran Pak, saya sarjana, orang tersebut juga sarjana, walaupun kita beda bidang studi, gaji saya aja nggak sampe sebesar itu

PH (MR) : Maksudnya sebesar itu yang mana ya? Ini kan banyak sekali gajinya ini, mulai dari Adam dst sampai Yudi ya. Ini yang Ibu maksud sebagai ukuran bahwa gaji mereka besar-besar sekali dari mana itu? Saksi (BM) : Bapak menanyakan ukuran ya, berarti kan subjektif ya. Saya

mengukur dengan gaji saya sendiri. Ya gaji seorang.. (dipotong oleh Hakim Ketua)

Hakim Ketua : Berapa sih gaji mereka di sana? Berapa waktu diaudit itu berapa? Saksi (BM) : Besarannya saat itu ada yang gajinya 16 juta, 14 juta. Saya pikir saya

sarjana, akuntansi. (dipotong oleh Hakim Ketua) Hakim Ketua : Waktu itu gaji Ibu sebagai akuntan berapa? Saksi (BM) : 2 juta.

Hakim Ketua : 2 juta, jadi atas dasar itu lah lalu, kakinya Bu. Atas dasar itulah Ibu menyatakan nilainya terlalu besar. Ya. Gitu lho.

(8)

Hakim Ketua : Sudah jelas itu subjektif.

PH (MR) : Saudara saksi ya, apakah saudara mengetahui siapa yang bertanggung jawab terhadap angka-angka yang disajikan PT. Netway Utama, tentang kebenaran angka-angka ini?

Saksi (BM) : Tidak tahu.

PH (MR) : Saudara tidak tahu siapa yang bertanggung jawab ya. Kemudian saudara di sini ada lampiran di dalam BAP saudara, saudara menandatangani pada nama pegawai M. Bagja Rasa sebagai kasir itu tanggal 3 Februari 2003. Ini bagaimana Bu soal tanda tangan saudara ini?

Saksi (BM) : Saya tidak pernah menandatangani. PH (MR) : Cukup Yang Mulia.

PH (SFM) : Terima kasih Yang Mulia. Saudara saksi, ketika saksi melakukan audit keuangan PT. Netway Utama, tahun 2002-2003. Apakah saksi mengetahui atau menemukan ada dana PT. Netway Utama yang mengalir kepada Eddie Widiono?

Hakim Ketua : Tidak ada. Karena dia tidak mengaudit pada tahun 2005 PH (SFM) : Tapi ini kan yang ditanyakan tahun 2002-2003 Yang Mulia

Hakim Ketua : Ada dana kesitu gak? Ada data dana yang diserahkan tapi proyeknya belum kan?

Saksi (BM) : Saya tidak tahu Pak.

Hakim Ketua : Itu kan baru rencana untuk mengikuti tender Pak, mengaudit itu PH (SFM) : Terima kasih Yang Mulia.

PH (MI) : Saya satu lagi Yang Mulia, ini saudara saksi mengatakan tadi bekerja pada Rodi Kartamulya ya, saudara saksi sejak, menurut ingatan saudara saksi, kantor akuntan publik ini ditutup oleh pemerintah kapan?

Saksi (BM) : Saya tidak tahu.

PH (MI) : Apa bukan sesudah pekerjaan ini? Saksi (BM) : Saya tidak tahu.

(9)

PH (MI) : Saudara saksi tidak tahu bahwa kantor akuntan publik Rodi Kartamulya, Budiman dan Rekan ini ditutup? Saudara saksi bekerja di akuntan publik ini sejak, sampai kapan?

Saksi (BM) : Saya sampai dengan tahun 2004. PH (MDK) : Satu.

Hakim Ketua : Apa yang satu ini?

PH (MDK) : Pertanyaan satu. Saksi, saksi, disini saya melihat nama saudara ini sama persis dengan nama kasir dari PT. Netway pada tahun 2003. Kemudian saya melihat tarikan garis tanda-tangannya hampir mirip. Saya mohon izin kepada Yang Mulia, apakah kami bisa melihat KTP dan SIM nya untuk mencocokkan tanda tangannya Yang Mulia? (Penasihat Hukum dan Saksi mencocokkan tanda tangan)

PH (MDK) : Cukup.

Hakim Ketua : Jadi akan ditanggapi dalam pledoi atau bagaimana? Apa saudara tidak tahu keterangan saksi ini?

Terdakwa : Saya tidak tahu Yang Mulia.

Hakim Ketua : Silahkan Ibu, masih ada yang mau disampaikan? Saksi (BM) : Tidak.

Hakim Ketua : Silahkan meninggalkan ruangan sidang. PU : Maaf yang mulia. Ada BB yang.

Hakim Ketua : Oh ya BB nya. Silahkan. Sini Bu. Terdakwa mungkin tidak tahu BB ini kan?

PU : Saudara saksi ya ini BB No.387. Audited pay roll CIS RISI tahun 2003 ya. Saksi mengetahui ini? Kemudian ini isinya mengenai audited pay roll, nama, take home pay benar ini? Dokumen ini yang dimintakan audited pay roll?

Saksi (BM) : Oh kita hanya menerima dokumen nama ini gajinya sekian. PU : Ini bener ya tanda tangan Rodi dan cap nya ya

(10)

Saksi (BM) : Suratnya nggak tahu. Tapi saya dikasih tau gajinya sekian PU : Bener gak ini? Yang namanya Adam gajinya sekian? Saksi (BM) : Bener apa nggak saya nggak tahu.

PU : Bukan maksud saya pada waktu ibu diberikan ini namanya ini gajinya sekian. Bener ya?

Saksi (BM) : Oh iya. PU : Oke cukup.

Hakim Ketua : Baik kepada saksi untuk meninggalkan ruang sidang. Saksi berikut. Ya berikutnya Budi Harsono.

PU : Yang Mulia apakah diperkenankan saudara Budi Harsono dapat digabung dengan Djoko Tetratmo namanya?

Hakim Ketua : Gimana itu penasihat hukum? Keberatan atau tidak? PH (MI) : Pada dasarnya tidak ada masalah, Yang Mulia. Hakim Anggota : Tidak ada masalah. Silahkan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Konveksi alami biasanya ditekan pada Gr yang cukup kecil, mulai pada suatu nilai kritis dari Gr, yang bergantung pada system tersbut, maka kemudian menjadi semakin lebih efektif jika

Dalam hal ini implikasi pada CV Citra Jaya adalah perusahaan harus mampu meningkatkan kesadaran terhadap kondisi faktor eksternal, dalam menghadapi ancaman

Komite Pengusaha Alas Kaki Kota Mojokerto (KOMPAK) tentunya memiliki struktur organisasi sendiri, struktur organisasi ini berbeda dengan jaringan komunikasi yang terbentuk antara

[r]

Salah satu kegiatan Humas Polda Metro Jaya dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah dengan kegiatan

Berdasarkan kepada definisi yang dinyatakan oleh sarjana tersebut, kemahiran menulis yang dimaksudkan di dalam kajian ini ialah kemampuan pelajar menghasilkan satu penulisan

yang menerima hak tersebut dari Pencipta, atau pihak lain yang menerima. lebih lanjut hak dari pihak yang menerima