• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1. Latar Belakang Masalah

Kondisi yang sangat kompetitif saat ini, bidang Humas Polda Metro Jaya berupaya merebut dukungan publik melalui program yang dilakukan agar Polda Metro Jaya tetap berkembang terus-menerus. Upaya meraih dukungan publik dalam kegiatannya Humas Polda Metro Jaya perlu bekerja keras dengan mencari dan memberi informasi kepada masyarakat supaya Polda Metro Jaya akan tetap tumbuh subur, karena kepercayaan dan sokongan publiklah Polda Metro Jaya akan tetap berjalan.

Tugas-tugas kehumasan Polda Metro Jaya memegang peranan yang sangat penting dalam suatu dinamika kegiatan Polda Metro Jaya. Humas Polda Metro Jaya disamping menjadi saluran informasi antara Polda Metro Jaya dan publiknya juga menjadi tumpuan sumber informasi dari Polda Metro Jaya serta kalangan penyedia jasa layanan informasi. Setelah pemisahan Polri dan TNI sesuai dengan MPR RI/Nomor 02 Tahun 2000, DISPEN (Dinas Penerangan) berganti nama menjadi Humas dalam rangka mewujudkan pencapaian keberhasilan tugas, dan juga seiring dengan UU RI Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan Informasi Publik maka

(2)

dibuatlah pedoman cara penyusunan Hubungan Tata Cara Kerja (HTCK) dilingkungan Polri sesuai Keputusan Kapolri Nomor : Kep/425/VII/20101. Humas di Polda Metro Jaya ini merupakan unsur pengawasan dan pembantu pimpinan yang berada dibawah Kapolda yang dipimpin oleh Kabid Humas yang bertanggung jawab kepada Kapolda dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari berada dibawah kendali Wakapolda.

Undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik merupakan hukum baru yang mengusung prinsip transparansi dalam penyelenggaranaan kehidupan berbangsa dan bernegara. Undang-undang ini bertujuan agar seluruh badan publik menjadi lebih transparan, bertanggung jawab, serta optimal didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Penilaian dan sorotan tajam terhadap pelaksanaan tugas Polri, terus diberikan oleh masyarakat seiring dengan besarnya harapan dan tuntutan masyarakat terhadap Polri. Perkembangan teknologi informasi juga telah memberikan wadah serta ruang penilaian dan sorotan terhadap Polri yang terkadang sangat tendensius (berpihak) ketika dikaitkan dengan tindakan pelanggaran yang dilakukan oleh personel polri seperti penyalahgunaan wewenang dan jabatan, korupsi, tindak kekerasan dan pidana serta pelanggaran terhadap hak asasi manusia sehingga berkontribusi kepada penurunan tingkat kepercayaan masyarakat.

1

(3)

Kondisi ini tentunya tidak terlepas dari keberadaan media massa, baik media cetak, elektronik, maupun media online sebagai penyaji informasi kepada masyarakat sekaligus pembentukan opini publik yang tentunya memegang peranan yang sangat penting dalam langkah pencitraan polri.

Humas Polda Metro Jaya bertugas untuk menyelenggarakan fungsi hubungan masyarakat melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan atau informasi serta kerjasama atau kemitraan dengan media cetak dalam rangka pembentukan opini masyarakat yang postif bagi keberhasilan-keberhasilan pengungkapan kasus dan penangkapan tindakan kriminal yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya berserta jajaran polres-polres.

Salah satu kegiatan Humas Polda Metro Jaya dalam memberikan informasi kepada masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah dengan kegiatan Hubungan Pers (Press Relations/Media Relations) yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola media cetak (surat kabar/majalah).

Memperhatikan dan melibatkan hubungan dengan pers dalam setiap kegiatan Polda Metro Jaya merupakan salah satu cara terciptanya hubungan timbal balik antara Polda Metro Jaya dengan media. Hubungan timbal balik dibutuhkan oleh Polda Metro Jaya agar Polda Metro Jaya memperoleh dukungan dari media dan masyarakat.

(4)

Pers lebih menekankan fungsi kontrol terhadap berbagai tindakan Polda Metro Jaya yang berhubungan dengan masyarakat umum.

Untuk mewujudkan semua itu diperlukan pendekatan-pendekatan seperti hubungan formal maupun informal sebagai usaha membina hubungan baik dan harmonis antara Polda Metro Jaya dengan pers. Dengan pendekatan-pendekatan formal maupun informal tersebut diharapkan pers dapat memberikan dampak yang postif kepada Polda Metro Jaya. Tapi sebaliknya jika hubungan yang terjalin tidak baik akan menimbulkan dampak negatif sehingga akan mempengaruhi citra atau image Polda Metro Jaya.

Pendekatan-pendekatan yang bersifat formal maupun informal tersebut dapat diwujudkan melalui terjalinnya kerjasama dan keterlibatan pers dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya. Polda Metro Jaya baik diminta atau tidak dapat memberikan informasi tentang apa saja yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya. Informasi tersebut harus ditunjang dengan komunikasi dua arah dan timbal balik agar pers merasa dianggap karena secara tidak langsung telah membantu kegiatan humas Polda Metro Jaya tersebut.

Menurut seorang pakar dan praktisi kehumasan bernama Frank Jeffkins, yang dikutip oleh Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam bukunya Dasar-dasar Public Relations menyebutkan bahwa Definition of press relations. The role of press relations is to achieve maximum publication or broadcasting of PR information in

(5)

order to create knowledge and understanding (Peran dan hubungan dengan media adalah pencapaian informasi publik atau broadcasting atau PR yang disusun menurut pengetahuan dan pemahaman).2 Tujuan pokok hubungan pers sebenarnya adalah menciptakan pengetahuan dan pemahaman, bukan hanya menyebar informasi atau pesan demi citra yang indah saja dihadapan khalayak.3 Karena menurut Frank Jeffkins tak seorangpun yang berhak untuk mendikte apa yang harus diterbitkan oleh media massa.4

Peneliti beranggapan bahwa sebagai humas tidak boleh mendikte media cetak dan wartawan, oleh karena itu dengan adanya press relations dapat menciptakan keselarasan kepentingan. Hubungan dengan wartawan bukan hanya kegiatan press relations saja tapi komunikasi yang efektif dan hubungan personal baik formal maupun informal. Misalnya menghadiri saat pernikahan, acara ulang tahun dan ikut berduka cita saat wartawan mengalami musibah.

Lembaga kepolisian memerlukan pencitraan yang baik di mata publiknya, karena banyak sekali yang memandang sebelah mata kerja kepolisian. Media merupakan alat untuk mempublikasikan apa saja yang telah dilakukan Polda Metro Jaya berserta Polres-Polres yang berada dibawah naungan Polda Metro Jaya. Sehingga perlunya hubungan baik dengan media cetak agar pemberitaan lebih berimbang, mengingat citra yang negative melekat di kepolisian dan media cetak

2

Soleh Soemira dan Elvinaro Ardianto. Dasar-dasar Public relations. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya. Hal 122

3 Aceng Abdullah. Press Relations. Bandung :PT.Remaja Rosdakarya. Hal 4.

(6)

merupakan peran yang penting untuk melakukan publikasi agar opini di masyarakat akan lebih berimbang.

Manusia bukan sekedar menggunakan istilah Immanuel Kant, fenomena yang pasif, sekedar bereaksi, merespons rangsangan, atau dikendalikan lingkungan (seperti pemirsa TV), tetapi juga adalah noumena, yakni makhluk yang berpikir, berkehendak dan mengubah lingkungan.5 Sisi noumena manusia ini muncul signifikan ketika manusia membaca surat kabar dibandingkan ketika ia menonton TV atau mendengarkan radio. Kelebihan surat kabar dibandingkan dengan TV dan radio adalah surat kabar mudah dan lebih cocok dibawa kemana-mana dan dapat dibaca dibanyak tempat seperti rumah, kantor, didalam kendaraan, dikafe, ditaman, dsb, selain itu surat kabar tidak memerlukan listri maupun batrei harganya pun relatif lebih murah dan terjangkau masyarakat luas, dan juga surat kabar sebagian isinya penting dan menarik dapat disimpan dan dibaca-ulang kapanpun.6

Radio ataupun TV sebenarnya tidak efisien sebagai penyimpan informasi; keduanya sekedar mengikat waktu, sebaliknya surat kabar lebih efisien sebagai penyimpan informasi yang sekali-kali dibutuhkan; radio dan TV kurang mengikat waktu; tetapi lebih mengikat ruang, untuk menonton acara tertentu radio dan TV harus benar-benar menyediaknan waktu saat itu juga, sementara untuk membaca rubric tertentu surat kabar dapat menundanya hingga kapanpun, dan surat kabar

5

Dedy Mulyana. Komunikasi Massa. Bandung : Widya Padjadjaran. Hal 122

6

(7)

memiliki fungsi yang berbeda terhadap eksistensi dibandingkan dengan radio dan TV.7

Kekuatan dan kemampuan yang dimiliki media cetak, maka peran media cetak tidak dapat diabaikan dalam kegiatan dan program Humas Polda Metro Jaya. Setelah peneliti melakukan pra riset, peneliti melihat bahwa aktivitas yang dilakukan oleh wartawan media cetak lebih intensif, saat wartawan mencari data dan menggali informasi tentang kasus-kasus yang wartawa perlukan. Mengetahui pentingnya posisi media cetak didalam kegaiatan dan program Humas Polda Metro Jaya, maka hubungan yang baik dengan media cetak itu menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam berbagai kegiatan Humas Polda Metro Jaya dikarenakan media cetak memiliki peran penting disetiap penyelenggaraan konferensi pers dan setiap harinya diterbitkan di surat kabar harian.

Pihak Humas Polda Metro Jaya menjalin kerja sama yang baik dengan media cetak dengan harapan dapat membentuk opini positif Polda Metro Jaya beserta polsek-polsek jajaran. Untuk itu peran humas dalam membina hubungan baik dengan pers sangat penting dalam sebuah organisasi, terlebih lembaga yang melindungi masyarakat.

Media-media yang bertugas dalam peliputan diwilayah Polda Metro Jaya sebanyak 72 wartawan8, wartawan dari media cetak, online dan elektronik. Namun

7

Ibid. Hal 124

(8)

peneliti hanya meneliti wartawan surat kabar harian, dikarenakan wartawan-wartawan tersebut menerbitkan release disetiap hari nya. Dan intensifitas kehadiran surat kabar harian lebih sering. Berikut nama-nama waratawan surat kabar harian yang berada di Balai Wartawan :

Tabel 1.1

Daftar wartawan media cetak di Polda Metro Jaya

Nama Wartawan Media

Edision Siahan Berita Batavia

Dedy Warta Kota

Helmi Sindo

Gardi Gazarin Suara Pembaruan

Irwan Tommy Harian Pelita

Rizky Republika

Indra Bonaparte Indopos

Adit Koran Tempo

Marolop Situmorang Harian Terbit

Edna Media Indonesia

Sadono Priyo Suara Karya

Hesti Kompas

Adi Subchan Nonstop

Frans Gultom Internasional News

Takdir Siregar Lampu Hijau

Adin Poskota

Toar Sinar Harapan

Yahya Poskota

Fadloli Koran Jakarta

Hendra Usmaya Amunisi

Sumber : Daftar List Wartawan Humas Polda Metro Jaya Edisi 2013

Wartawan-wartawan tersebut terdaftar di Balai Wartawan yang dikelolah oleh watawan-wartawan yang bertugas di Polda Metro Jaya. Wartawan-wartawan yang bertugas di Polda mengirimkan surat tugas yang dibuat oleh pemimpin redaksi dan

(9)

akan diarsipkan oleh Penmas (Penerangan Masyarakat) sebagai dokumentasi dan data berapa jumlah wartawan yang bertugas di Polda Metro Jaya.

Peneliti memilih 2 wartawan yang mewakili 2 surat harian kabar, yaitu dari surat harian Kompas dan Poskota. Dan peneliti juga mewawancai editor Metro Politan surat harian Wartakota. Peneliti memilih 2 wartawan dan editor metro politan surat harian WartaKota tersebut karena berkaitan dengan data yang telah didapat pada saat Pra-penelitian. Surat kabar harian tersebut merupakan surat harian yang kriteria berita kriminal yang dimuat cukup banyak, dan juga surat harian tersebut memiliki pengaruh yang cukup baik.

Wartawan-watawan surat kabar harian selalu mengikuti release yang diselenggarakan oleh Polda Metro Jaya, apabila wartawan tersebut ingin menanyakan informasi-informasi bisa langsung bertemu dengan Kabid Humas Polda Metro Jaya. Humas Polda Metro Jaya melayani 24 jam guna pemberitaan dan wartawan juga boleh meminta video atau foto yang sudah didokumentasikan oleh Humas Polda Metro Jaya.

Strategi Press Relations Humas Polda Metro Jaya periode 2013, Dalam pelaksanaan tugasnya, yang dituangkan dalam grand stategi polri tahun 2005-2025 yang dibagi dalam tiga tahap yaitu tahap Trust Building, Partnership Building, dan

Strive For Excellence. Tahun 2013, polri telah memasuki tahun ketiga dalam tahap

(10)

pemangku kepentingan termasuk masyarakat secara luas merupakan faktor yang harus dikedepankan didalam menghadapi setiap permasalahan masyarakat yang terjadi, sehingga dapat diselesaikan secara simultan dan sinergis serta menyentuh substansi permasalahan sebenernya.

Alasan peneliti tertarik untuk meneliti periode 2013 dikarenakan sejalan dengan arah kebijakan tersebut, dalam konteks penyajian informasi kepada masyarakat, polri umumnya dan polda khususnya membutuhkan bantuan dari pihak media massa untuk menyajikan informasi secara benar, transparan dan akuntabel. Oleh karena itu kemitraan, pembinaan dan kerja sama dengan media massa merupakan hal yang harus senantiasa ditingkatkan berdasarkan hubungan yang saling membutuhkan guna mendukung pelaksanaan tugas kepolisian. Dalam menjalin hubungan baik dengan media massa sangatlah menarik untuk diteliti, karena menurut peneliti adanya kegiatan press relations dapat membuat hubungan antara humas Polda Metro Jaya dengan para wartawan menjadi baik, sehingga pemberitaan mengenai Kepolisian bukan hanya positive tetapi lebih berimbang.

Kegiatan Komunikasi dan informasi melalui media pada aktivitas kerja di Humas Polda Metro Jaya sangat transparan karena penyebaran informasi tersebut bersifat terbuka, kasus-kasus yang telah diungkap dan dalam proses pengungkapan akan diberikan informasinya oleh humas. Bagian humas atau seksi penerangan masyarakat (PENMAS) bertanggung jawab atas pengarahan hubungan Polda Metro

(11)

Jaya dengan media cetak dalam penyebaran berita. Setiap pengadaan release humas lah yang menghubungi para wartawan.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan oleh peneliti, maka rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Strategi Media Relations Humas Polda Metro Jaya dalam Membina Hubungan Baik dengan Wartawan (Press Relations) periode 2013?”

1.3. Tujuan Penelitian

Peneliti bertujuan untuk mengetahui Strategi Media Relations Humas Polda Metro Jaya dalam Membina Hubungan Baik dengan Wartawan (Press Relations) Periode 2013.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Penelitian ini di harapkan dapat menambahkan ilmu pengetahuan yang dapat memberikan manfaat di pengembangan ilmu humas khususnya tentang Hubungan antara Organisasi dan Pers (Press Relations).

(12)

1.4.2. Manfaat Praktisi

Di harapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi Polda Metro Jaya, khususnya bagi Humas sebagai acuan atau referensi dalam mengatasi masalah ataupun dalam rangka meningkatkan program kegiatan membina hubungan yang baik dengan pers.

Referensi

Dokumen terkait

Mengacu pada indeks kemiripan Bray Curtis pada taraf 97% (Gambar 3), dari 325 titik lapangan dapat dibedakan 8 kelompok substrat yaitu dominan terumbu karang hidup (80% dari 57

Observasi yang ketujuh peneliti menemukan adanya kompromi yang dilakukan anggota Komisariat Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan anggota Komisariat Ilmu Sosial Dan

Pulley dan as pengaduk merupakan alat untuk menghasilkan putaran yang bersumber dari motor listrik yang dipasang pada alat pengaduk sabun cair, tenaga dihasilkan motor

Dengan melihat lokasi dan perhitungan beban peternakan ayam kita dapat menentukan rancangan turbin angin, rancangan kontrol hibrid, kapasitas panel surya,

Oleh karena itu, dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan yang diterima petani wortel dan kelayakan usahatani wortel yang diusahakan oleh petani yang ada

Sirkulasi vertikal bangunan rumah sejahtera susun diletakkan pada bagian tepi timur dan barat bangunan berupa tangga darurat yang juga berfungsi untuk mereduksi

perusahaan manufaktur dalam hal ini adalah informasi mengenai biaya- biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya

Tidak ada hubungan yang signifikan antara frekuensi dan intensitas sakit perut berulang pada anak usia sekolah dengan intelligence quotient (IQ). Keywords: sakit perut