1. 8.035.480 a. 2. Retained earnings Laba ditahan 150.435.623 b. 3. 18.405.018 c. 4. N/A 5. 1.949.728 d. 6. 178.825.849 7. 0 8. Goodwill 727.880 e. 9. 5.676 e. 10. N/A Other intangibles other than mortgage‐servicing rights (net of related tax liability) Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book Aset tidak berwujud lainnya (selain Mortgage‐Servicing Rights ) Deffered tax assets that rely on future profitability excluding those arising from temporary differences (net of related tax liability) Aset pajak tangguhan yang berasal dari future profitability Common Equity Tier 1 capital before regulatory adjustments Directly issued capital subject to phase out from CET1 (only applicable to non‐joint stock companies) Common share capital issued by subsidiaries and held by third parties (amount allowed in group CET1) Common Equity Tier 1 capital : regulatory adjustments CET 1 sebelum regulatory adjustment CET 1 : Faktor Pengurang (Regulatory Adjustment ) Common Equity Tier I Capital : Instruments and reserves) Accumulated other comprehensive income (and other reserves) Prudential valuation adjustments Goodwill (net of related tax liability) Modal Inti Utama (Common Equity Tier I) / CET 1 : Instrumen dan Tambahan Modal Disetor Directly issued qualifying common share (and equivalent for non‐joint stock companies) capital plus related stock surplus Saham biasa (termasuk stock surplus ) Akumulasi penghasilan komprehensif lain (dan cadangan lain) Modal yang termasuk phase out dari CET 1 Kepentingan Non Pengendali yang dapat diperhitungkan
11. Cash‐flow hedge reserve Cash‐flow hedge reserve N/A 12. N/A 13. 0 14. 0 15. N/A 16. N/A 17. 0 18. N/A 19. N/A 20. Mortgage servicing rights 0 Securitisation gain on sale (as set out in paragraph 562 of Basel II framework) Shortfall of provisions to expected losses Shortfall of provisions to expected losses Keuntungan penjualan aset dalam transaksi sekuritisasi Investments in own shares (if not already netted off paid‐in capital on reported balance sheet) Reciprocal cross‐holdings in common equity Investments in the capital of banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions, where the bank does not own more than 10% of the issued share capital (amount above 10% threshold) Defined‐benefit pension fund net assets Gains and losses due to changes in own credit risk on fair valued liabilities Significant invetsments in the common stock of banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions (amount above 10% threshold) Mortgage servicing rights (amount above 10% thersold) Peningkatan / penurunan nilai wajar atas kewajiban keuangan (DVA) Aset pensiun manfaat pasti Investasi pada saham sendiri (jika belum di net dalam modal di neraca) Kepemilikan silang pada instrumen CET 1 pada entitas lain Investasi pada modal bank, entiatas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan (jumlah di atas batasan 10%) Investasi signifikan pada saham biasa Bank, entitas keuangan dan asuransi di luar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan (jumlah diatas batasan 10%)
21. N/A 22. N/A 23. N/A 24. N/A 25. N/A 26. 14.282.626 26a. Selisih PPA dan CKPN 156.405 26b. PPA atas aset non produktif 46.200 26c. Aset Pajak Tangguhan 10.105.714 f. 26d. Penyertaan 3.966.302 g. 26e. 0 26.f Eksposur sekuritisasi 0 26.g Lainnya 8.005 27. 0 28. 15.016.181 29. 163.809.668 30. 0 of which : significant invetsments in the common stock of financials of which : mortgage servicing rights Common Equity Tier 1 capital (CET1) of which : deferred tax assets arising from temporary differences Deffered tax assets arising from temporary differences (amount above 10% theshold, net of related tax liability) Amount exceeding the 15% thershold Regulatory adjustments applied to Common Equity Tier 1 due to insufficient Additional Tier 1 and Tier 2 to cover deductions Total regulatory adjustments to Common Equity Tier 1 Additional Tier 1 capital : instruments National specific regulatory adjustments Instrumen AT 1 yang diterbitkan oleh bank (termasuk stock surplus ) Directly issued qualifying Additional Tier 1 instruments plus related stock surplus Aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer (jumlah di atas batasan 10% net dari kewajiban pajak) Jumlah melebihi batasan 15% dari : investasi signifikan pada saham biasa financials Mortgage servicing rights pajak tangguhan dari perbedaan temporer Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi Penyesuaian pada CET 1 akibat AT1 dan Tier 2 lebih kecil daripapa faktor pengurangnya. Jumlah pengurang (regulatory adjustmen t) terhadap CET 1 Jumlah CET 1 setelah faktor pengurang Modal Inti Tambahan (AT 1) : instrumen
31. 0 32. 0 33. N/A 34. 0 35 N/A 36. 0 37. N/A 38. 0 Jumlah AT 1 sebelum regulatory adjustment Modal Inti Tambahan : Faktor Pengurang (Regulatory Adjustmen ) Invetasi pada instrumen AT 1 sendiri Kepemilikan silang pada instrumen AT 1 pada entitas lain. of which : classified as equity under applicable accounting standards Yang diklasifikasikan sebagai ekuitas berdasarkan standar akuntansi Additional Tier 1 instruments (and CET 1 instruments not included in roe 5) issued by subsidiaries and held by third parties (amount allowed in group AT1) of which : instrumets issued by subsidiaries subject to phase out of which : classified as liabilities under applicable accounting standards Instrumen yang diterbitkan Entitas Anak yang termasuk phase out Additional Tier 1 capital : regulatory adjutments Investments in own Additional Tier 1 instruments Resiprocal cross‐holdings in Additional Tier 1 instruments Additional Tier 1 capital before regulatory adjustments Directly issued capital instruments subject to phase out from Additional Tier 1 Yang diklasifikasikan sebagai liabilitas berdasarkan standar akuntansi Modal yang termasuk phase out dari AT 1 Instrumen AT1 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui dalam perhitungan KPMM secara konsolidasi
39. N/A 40. N/A 41. 41.a 0 42. 0 43. 0 44. 0 45. 163.809.667 46. 1.125.000 h. 47. N/A Penempatan dana pada instrumen AT 1 pada Bank lain Penyesuaian pada AT 1 akibat Tier 2 lebih kecil daripada faktor pengurangnya Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment ) terhadap AT 1 Jumlah AT 1 setelah faktor pengurang Jumlah Modal Inti (Tier 1) (CET 1 + AT 1)
Modal Pelengkap (Tier 2) : Instrumen dan cadangan Investasi pada modal bank, entitas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan (jumlah di atas batasan 10%) Investasi signifikan pada modal Bank, entitas keuangan dan asuransi di luar cakupan konsolidasi secara ketentuan (net posisi short yang diiperkenakan) Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh bank (termasuk stock surplus ) Modal yang termasuk phase out Tier 2 Regulatory adjustments applied to Additional Tier 1 due to insufficient Tier 2to cover deductions Total Regulatory adjustments to Additional Tier 1 capital Directly issued qualifying Tier 2 instruments plus related stock surplus Additional Tier 1 capital (AT1) Tier 1 capital (T1 = CET1 + AT1) Tier 2 capital : Instruments and provisions Directly issued capital instruments subject to phase out from Tier 2 National specific regulatory adjustments Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional Investemnts in the capital of banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions, where the bank does not own more than 10% of the issued common share capital of the entity (amount above 10% threshold) Significant investments in the capital of banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation (net of eligible short positions)
48. 0 49. N/A 50. Provisions 9.311.881 51. 10.436.881 52. N/A 53. 0 54. N/A Modal Pelengkap (Tier 2) : Faktor Pengurang (Regulatory Adjustment ) Investasi pada instrumen Tie r 2 sendiri Kepemilikan silang pada instrumen Tier 2 pada entitas lain Investasi pada modal bank, entiatas keuangan dan asuransi diluar cakupan konsolidasi secara ketentuan, net posisi short yang diperkenankan, dimana Bank tidak memiliki lebih dari 10% modal saham yang diterbitkan (jumlah di atas batasan 10%) Instruments in the capital of banking, financial and insurnce entities that are outside the scope of regulatory consolidations, net of eligible short positions, where the bank does not own more than 10% of the issued common share capital of the entity (amount above the 10% threshold) Resiprocal cross‐holdings in Tier 2 instruments Tier 2 capital before rugulatory adjustments Tier 2 capital : regulatory adjustments Investemnts in own Tier 2 instruments Tier 2 Instruments (and CET1 and AT1 instuments not included in row 5 or 34) issued by subsidiaries and held by third parties (amount allowed in group Tier 2) Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh entitas anak yang diakui dalam perhitungan KPMM secara konsolidasi of which : instruments issued by subsidiaries subject to phase out Modal yng diterbitkan entitas anak yang termasuk phase out Cadangan umum PPA atas aset produktif yang wajib dihitung dengan jumlah paling tinggi sebesar 1,25% dari ATMR Risiko Kredit Jumlah Modal Pelengkap (Tier2) sebelum faktor pengurang
55. N/A 56. 56.a Sinking Fund 0 56.b 35.768 57. 35.768 58. Tier 2 capital (T2) 10.401.113 59. 174.210.780 60. 938.484.893 61. 17,45% 62. 17,45% 63. 18,56% 64. 65. 2,50% Rasio Modal Inti Utama (CET 1) ‐ persentase terhadap ATMR Rasio Modal Inti (Tier 1) ‐ persentase terhadap ATMR Rasio Total Modal ‐ persentase terhadap ATMR Tambahan modal (buffer ) ‐ persentase terhadap ATMR Capital conservation Buffer Penempatan dana pada instrumen Tier 2 pada Bank lain Jumlah faktor pengurang (regulatory adjustment ) Modal Pelengkap Jumlah Modal Pelengkap (Tier 2) setelah regulatory adjustment Investasi signifikan pada modal Bank, entitas keuangan dan asuransi di luar cakupan konsolidasi secara ketentuan (net posisi short yang diiperkenakan) Penyesuaian berdasarkan ketentuan spesifik nasional Total Modal (Modal Inti + Modal Pelengkap) Total Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) dan Tambahan Modal (Capital Buffer ) Tier 1 (as a percentage of risk weighted assest) Total capital as percentage of risk weighted assets Significant investments in the capital banking, financial and insurance entitites that are outside the scope of regulatory consolidation (net of eligible short posistions) Institution specific buffer requirement (minimum CET1 requirement plus capital conservation buffer plus counttercyclical buffer requirements plus G‐SIB buffer requirement, expressed as a percentage of which : capital conservation buffer requirement Total regulatory adjustments to Tier 2 capital Total risk weighted assets National specific regulatory adjustments Common Equity Tier 1 (as a percentage of risk weighted assets) Capital ratios and buffers Total capital (TC = T1 + T2)
66. Countercyclical Buffer 0,00% 67. 2,50% 68. 69. N/A 70. N/A 71. N/A 72. N/A 73. N/A 74. N/A Capital surcharge untuk D‐SIB Significant investments in the common stock of financials Mortgage servicing rights (net of related tax liability) Investasi signifikan pada saham biasa entitas keuangan Mortgage servicing rights (net dari kewajiban pajak) National Tier 1 minimum ratio (if different from basel 3 minimum) Amounts below the thersholds for deduction (before risk weighted assets) Non‐significant investments in the capital of other financials Rasio terendah Tier 1 nasional (jika berbeda dengan Basel 3) Rasio terendah total modal nasional (jika berbeda dengan Basel 3) Jumlah dibawah batasan pengurangan (sebelum pembobotan risiko) Investasi non‐signifikan pada modal entitas keuangan lain National total capital minimum ratio (if different from Basel 3 minimum) Common Equity Tier 1 available to meet buffers (as a percentage of risk weighted assets) National minimum (if differetnt from Basel 3) National Common Equity Tier 1 minimum ratio (if different from basel 3) Untuk bank umum konvensional: Modal Inti Utama (CET 1) yang tersedia untuk memenuhi Tambahan Modal (Buffer ) – persentase terhadap ATMR Untuk kantor cabang dari Bank yang berkedudukan di luar negeri: Bagian Dana Usaha yang ditempatkan dalam CEMA (diungkapkan sebagai persentase dari ATMR) yang tersedia untuk memenuhi Buffer . National minimal (jika berbeda dari Basel 3) Rasio terendah CET 1 nasional (jika berbeda dengan Basel 3) of which : G‐SIB buffer requirement of which : bank spesific countercyclical buffer requirement
75. N/A 76. N/A 77. N/A 78. N/A 79. N/A 80. N/A 81. N/A
82. Cap pada AT1 yang termasuk N/A
phase out Cap atas provisi yang diakui sebagai Tier 2 berdasarkan pendekatan IRB Instrumen Modal yang termasuk phase out (hanya berlaku antara 1 Jan 2018 sd 1 Jan 2022) Cap pada CET 1 yang termasuk phase out Amount excluded from CET1 due to cap (excess over cap after redemptions and maturities) Current cap on AT1 instuments subkect to phase out arrangements Current cap on CET1 instruments subject to phase out arrangements Provisions eligible for inclusion in Tier 2 in respect of exposures subject to internal rattings‐ based approach (prior to application of cap) Cap of inclusion of provisions in Tier 2 under internal ratings‐based approach Capital instruments subject to phase out arrangements (only applicable between 1 Jan 2018 and 1 Jan 2022) Provisi yang dapat diakui sebagai Tier 2 sesuai dengan eksposur berdasarkan pendekatan IRB (sebelum dikenakan cap ) Jumlah yang dikecualikan dari CET 1 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah redemptions dan maturities ) Applicable caps on the inclusion of provisions in Tier 2 Provisions eligible for inclusion in Tier 2 in respect of exposures subject to standardised approach (prior to application of cap) Cap on inclusion in Tier 2 under standardised approach Cap yang dikenakan untuk provisi pada Tier 2 Provisi yang dapat diakui sebagai Tier 2 sesuai dengan eksposur berdasarkan pendekatan standar (sebelum dikenakan cap ) Cap atas provisi yang diakui sebagai Tier 2 berdasarkan pendekatan standar Deffered tax assets arising from temporary differences (net of related tax liability) Aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer (net dari kewajiban pajak)
83. N/A 84. N/A 85. N/A
Note :
1)Penjelasan mengenai warna baris :
* * * baris dengan warna abu‐abu terang dengan garis batas (border ) tebal menunjukkan komponen utama permodalan atau rasio‐rasio permodalan. Current cap on T2 instruments subkect to phase out arrangements Amount excluded from T2 due to cap (excess over cap after redemptions and maturities) Jumlah yang dikecualikan dari AT1 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah redemptions dan maturities )Cap pada Tier2 yang termasuk phase out
Jumlah yang dikecualikan dari T2 karena adanya cap (kelebihan di atas cap setelah redemptions dan maturities ) Diisi oleh Bank berdasarkan berdasarkan hasil rekonsiliasi antara komponen permodalan sesuai Format Standar Pengungkapan Perhitungan Permodalan dengan pos‐pos yang sama dalam Neraca yang dipublikasikan (hanya ditampilkan jika terdapat rekonsiliasi sebagaiman pada Bagian 2). baris dengan warna abu‐abu terang tanpa garis batas (border ) tebal menunjukkan jumlah dari masing‐ masing bagian komponen permodalan tertentu. baris dengan warna abu‐abu gelap menunjukkan judul dari masing‐masing bagian komponen permodalan tertentu. Amount excluded from AT1 due to cap (excess over cap after redemptions and maturities)
BI Posisi Posisi 31‐Mar‐20 31‐Mar‐20 A S E T 1. Kas 100 20.612.852 20.887.985 2. Penempatan pada Bank Indonesia 120 98.313.315 102.414.099 3. Penempatan pada Bank Lain 130 27.174.869 27.343.631 4. Tagihan Spot dan Derivatif 135 640.183 703.397 5. Surat Berharga a. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 138 20.036.044 21.914.168 b. Diukur pada nilai wajar melalui penghasilankomprehensif lain 93.344.367 100.032.597 c. Diukur pada biaya perolehan diamortisasi 139 77.339.223 88.398.540 6. Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo ) 160 20.389.391 20.389.391 7. Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo) 164 24.003.118 27.025.531 8. Tagihan Akseptasi 166 9.044.349 9.052.718 9. Kredit a. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi ‐ ‐ b. Diukur pada nilai wajar melalui penghasilankomprehensif lain 168 ‐ ‐ c. Diukur pada biaya perolehan diamortisasi 169 884.269.043 901.828.812 10. Pembiayaan Syariah 174 ‐ 27.972.785 11. Piutang Sewa Pembiayaan ‐ 4.007.733 12. Penyertaan 200 12.368.609 998.019 Diakui dalam CET 1 (Sebagai pengurang) (3.966.302) g. Diakui dalam perhitungan ATMR 11.120 Penyertaan Perusahaan Anak ‐ Tidak diakui dalam CET 1 4.953.201 13. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan ‐/‐ a. Surat Berharga 201 (3.000.224) (3.014.529) b. Kredit 202 (55.632.256) (56.862.633) c. Lainnya 206 (68.503) (68.553) 14. Aset Tidak Berwujud 212 Goodwill ‐ 749.622 Diakui dalam CET 1 (Sebagai pengurang) (727.880) e. Diakui dalam CET 1 (Sebagai pengurang) (5.676) e. Tidak diakui dalam CET 1 1.483.177 Aset Tidak Berwujud Lainnya Akumulasi Amortisasi Aset Tidak Berwujud ‐/‐ 213 ‐ (21.742) 15. Aset Tetap dan Inventaris 214 42.815.912 45.158.098 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap dan Inventaris ‐/‐ 215 (12.225.364) (13.031.161) 16. Aset non produktif a. Properti Terbengkalai 217 20.423 20.423 b. Aset yang diambil alih 218 60.963 63.957 c. Rekening Tunda 219 ‐ ‐ d. Aset Antar Kantor i. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 223 ‐ ‐ ii. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 224 ‐ ‐ 17. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Non Keuangan ‐/‐ 225 ‐ ‐ 18. Sewa Pembiayaan 227 ‐ ‐ 19. Aset Pajak Tangguhan 228 9.839.448 10.393.925 Diakui dalam Tier 1 10.105.714 f. Tidak diakui dalam Tier 1 288.211 20. Aset Lainnya 230 17.748.055 22.622.104 TOTAL ASET 1.287.093.817 1.358.978.917
BI Posisi Posisi 31‐Mar‐20 31‐Mar‐20 LIABILITAS DAN EKUITAS 1. Giro 300 168.592.541 169.927.637 2. Tabungan 320 387.642.377 388.415.127 3. Simpanan Berjangka 330 422.091.454 437.816.166 4. Dana Investasi revenue sharing ‐ 32.837.557 5. Pinjaman dari Bank Indonesia 340 56.857 56.857 6. Pinjaman dari Bank Lain 350 15.884.746 14.990.453 7. Liabilitas Spot dan Derivatif 351 4.899.576 4.930.705 8. Utang atas Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) 352 19.561.423 19.561.423 9. Utang Akseptasi 353 9.044.350 9.052.718 10. Surat Berharga yang diterbitkan 355 40.725.981 41.038.353 11. Pinjaman yang diterima 19.512.882 22.263.334 a. Pinjaman yang dapat diperhitungkan sebagai Modal 500.000 500.000 b. Pinjaman yang diterima Lainnya 360 19.012.882 21.763.334 Diakui dalam Tier 2 1.125.000 h. Tidak diakui dalam Tier 2 20.638.334 12. Setoran Jaminan 370 15.246 17.634 13. Liabilitas Antar Kantor a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia 393 ‐ ‐ b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia 394 ‐ ‐ 14. Liabilitas Pajak Tangguhan 396 ‐ ‐ 15. Liabilitas Lainnya 400 23.629.471 38.432.061 TOTAL LIABILITAS 1.111.656.904 1.179.340.024 17. Modal Disetor a. Modal dasar 421 15.000.000 15.000.000 a. b. Modal yang belum disetor ‐/‐ 422 (8.832.709) (8.832.709) a. c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) ‐/‐ 423 (1.624.819) (1.624.819) a. 18. Tambahan modal disetor a. Agio 431 3.493.008 3.493.008 a. b. Disagio ‐/‐ 432 ‐ (80.529) e. Lainnya i. Faktor penambah 453 1) Waran yang diterbitkan 2) Opsi Saham a) Berbasis saham biasa ‐ 19.553 b) Berbasis saham biasa yang khusus diterbitkan dalam rangka program kompensasi ‐ ‐ c) Lainnya ‐ 0 3) Lainnya 5.836 5.836 Diakui dalam Tier 1 ‐ 4.339 Tidak diakui dalam Tier 1 5.836 1.497 ii. Faktor pengurang ‐/‐ 454 ‐ ‐ Lainnya ‐ ‐ 19. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya a. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan (1.512) (934) i. Faktor penambah 436 (1.512) (934) Diakui dalam Tier 1 (1.512) (1.512) c. Tidak diakui dalam Tier 1 578 b. (1.396.350) (1.767.423) i. Faktor penambah 440 (1.396.350) (1.767.423) Keuntungan (kerugian) dari perubahan nilai aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual
BI Posisi Posisi 31‐Mar‐20 31‐Mar‐20 ii. Faktor pengurang ‐/‐ 445 ‐ ‐ Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya yg dilaporkan di CET 1 (1.396.350) (1.480.238) c. Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya yg tidak dilaporkan di CET 1 ‐ (287.185) d. Selisih penilaian kembali aset tetap 16.864.083 17.099.207 Diakui dalam Tier 1 16.864.083 c. Tidak diakui dalam Tier 1 235.124 e. Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi ‐ ‐ f. Keuntungan (kerugian) aktuarial program manfaat pasti (511.202) (500.496) 23. Cadangan a. Cadangan Umum 451 3.022.685 3.022.685 Diakui dalam Tier 1 3.022.685 c. Tidak diakui dalam Tier 1 0 b. Cadangan Tujuan 452 ‐ ‐ 24. Laba/rugi a. Tahun‐tahun lalu 461 141.113.170 143.260.211 Diakui dalam Tier 1 142.039.701 b. Tidak diakui dalam Tier 1 1.220.510 b. Tahun berjalan 465 8.304.723 8.169.902 Diakui dalam Tier 1 8.395.922 b. Tidak diakui dalam Tier 1 (226.020) TOTAL EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK 175.436.913 177.263.492 25. Kepentingan minoritas (minority interest) 398 ‐ 2.375.401 Diakui dalam CET 1 1.949.728 d. Tidak diakui dalam CET 1 425.673 TOTAL EKUITAS 175.436.913 179.638.893 TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL 1.287.093.817 1.358.978.917
Perlakuan instrumen berdasarkan ketentuan KPMM Modal Disetor 4. Pada saat masa transisi N/A 5. Setelah masa transisi N/A 6. Apakah instrumen eligible untuk Solo/Group atau Group dan Solo N/A 7. Jenis instrumen Saham biasa 8. Jumlah yang diakui dalam perhitungan KPMM 9. Nilai Par dari instrumen 6.167.290,50 10. Klasifikasi akuntansi Ekuitas 11. Tanggal penerbitan 10‐Nop‐03 12. Tidak ada jatuh tempo (perpetual) atau dengan jatuh tempo Perpetual 13. Tanggal jatuh tempo N/A
14. Eksekusi call option atas persetujuan Pengawas Bank Tidak
15. Tidak
16. Subsequent call option N/A
Kupon/dividen N/A
17. Fixed atau floating N/A
18. Tingkat dari kupon rate atau index lain yang menajdi acuan N/A
19. Ada atau tidaknya dividend stopper Tidak
20. Fully discretionary, partial atau mandatory
N/A
21. Apakah terdapat fitur step up atau insentif lain N/A
22. Noncumulative atau cumulative N/A
23. Convertible atau non‐convertible N/A
24. Jika, convertible , sebutkan trigger point ‐nya N/A
25. Jika, convertible , apakah seluruh atau sebagian N/A
26. Jika dikonversi, bagaiman rate konversinya N/A
27. Jika dikonversi, apakah mandatory atau optional N/A
28. Jika dikonversi, sebutkan jenis instrumen konversinya N/A 29. Jika dikonversi, sebutkan issuer of instrument it converts into N/A
30. Fitur write‐down N/A
31. Jika write‐down sebutkan trigger ‐nya N/A
32. Jika write‐down apakah penuh atau sebagian N/A
33. Jika write‐down permanen atau temporer N/A
34. Jika write‐down temporer, jelaskan mekanisme write‐up N/A
35. Hierarki instrumen pada saat likuidasi N/A
36. Apakah transisi untuk fitur yang non‐compliant N/A
37. Jika Ya, jelaskan fitur non‐compliant N/A
3. Hukum yang digunakan Hukum Indonesia Perlakuan instrumen berdasarkan ketentuan KPMM 4. Pada saat masa transisi ‐ 5. Setelah masa transisi AT2 6. Apakah instrumen eligible untuk Solo/Group atau Group dan Solo Solo 7. Jenis instrumen Obligasi Subordinasi 8. Jumlah yang diakui dalam perhitungan KPMM 50% 9. Nilai Par dari instrumen 100% 10. Klasifikasi akuntansi Liabilitas 11. Tanggal penerbitan 26/06/2018 12. Tidak ada jatuh tempo (perpetual) atau dengan jatuh tempo 13. Tanggal jatuh tempo 26/06/2023 14. Eksekusi call option atas persetujuan Pengawas Bank ‐ 15. ‐ 16. Subsequent call option ‐ Kupon/dividen 7,70%
17. Fixed atau floating Fixed
18. Tingkat dari kupon rate atau index lain yang menajdi acuan ‐
19. Ada atau tidaknya dividend stopper ‐
20. Fully discretionary, partial atau mandatory
21. Apakah terdapat fitur step up atau insentif lain Tidak
22. Noncumulative atau cumulative cummulative
23. Convertible atau non‐convertible Non ‐convertible
24. Jika, convertible , sebutkan trigger point ‐nya ‐
25. Jika, convertible , apakah seluruh atau sebagian ‐ 26. Jika dikonversi, bagaiman rate konversinya ‐ 27. Jika dikonversi, apakah mandatory atau optional ‐ 28. Jika dikonversi, sebutkan jenis instrumen konversinya ‐ Tanggal call option , jumlah penarikan dan persyaratan call option Fully discretionary, partial atau mandatory call by OJK
32. Jika write‐down apakah penuh atau sebagian 1. rasio modal inti utama (CET 1) Bank induk secara konsolidasi <= 5,125% 2. terdapat rencana otoritas untuk melakukan penyertaan modal kepada Bank induk yang dinilai berpotensi terganggu kelangsungan usahanya; dan 3. terdapat perintah dari OJK untuk melakukan write down. 33. Jika write‐down permanen atau temporer Permanen/Temporer 34. Jika write‐down temporer, jelaskan mekanisme write‐up Perintah OJK
35. Hierarki instrumen pada saat likuidasi Pemegang Obligasi Subordinasi tidak mempunyai hak untuk didahulukan dari kreditur lainnya dan Obligasi Subordinasi tidak dijamin dengan jaminan apapun 36. Apakah transisi untuk fitur yang non‐compliant Tidak 37. Jika Ya, jelaskan fitur non‐compliant Tidak Pedoman pengisian 1. 2. 3. 4. 5. Bank diminta untuk mengkinikan pengungkapan tersebut bila terdapat perubahan fitur dari instrumen permodalan, misalnya bila terdapat penerbitan instrumen baru, permbayaran, penarikan atau konversi atau write down, atau perubahan lain yang material dari intrumen permodalan yang ada. Dalam hal terdapat fitur yang tidak applicable atau tidak relevan, maka diisi dengan N/A. pada dokumen Composition of Capital Disclosure Requirements yang dikeluarkan oleh Basel Committee on Banking Supervision, Juni 2012. Setiap instrumen permodalan yang diterbitkan bank harus diungkapkan dalam Pengungkapan Rincian Fitur Permodalan. Pengungkapan tersebut menggunakan format yang disediakan oleh Basel, dan merupakan standar minimum. Bank dapat menambahkan fitur‐fitur penting lain dalam bank berdasarkan penilaian bank atau pengawas Bank fitur tersebut penting untuk diungkapkan.