• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SPASIAL UNTUK EVALUASI KESESUAIAN LAHAN BAWANG PUTIH PUTRI CHOLIDHAZIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SPASIAL UNTUK EVALUASI KESESUAIAN LAHAN BAWANG PUTIH PUTRI CHOLIDHAZIA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SPASIAL UNTUK

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN BAWANG PUTIH

PUTRI CHOLIDHAZIA

IlMU KOMPUTER

SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2021

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul sistem pendukung keputusan spasial untuk evaluasi kesesuaian lahan bawang putih adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Januari 2021

Putri Cholidhazia NIM G651180321

(4)

RINGKASAN

PUTRI CHOLIDHAZIA. Sistem Pendukung Keputusan Spasial untuk Evaluasi Kesesuaian Lahan Bawang Putih. Dibimbing oleh IMAS SUKAESIH SITANGGANG dan ANNISA.

Direktur Jenderal Hortikultura Indonesia saat ini melakukan program pembangunan berswasembada pada komoditas bawang putih. Program yang dilakukan untuk meningkatkan luas lahan bawang putih menjadi 72.249 Ha pada tahun 2019 dari semula yang hanya 23.900 Ha pada tahun 2018. Peningkatan luas lahan dikarenakan jumlah produksi bawang putih yang menurun 2,5% per tahun. Namun, jumlah tersebut belum maksimal untuk menutupi jumlah konsumsi bawang putih di Indonesia yang meningkat mencapai 10,6% per tahun.

Pengambilan keputusan yang tepat dalam evaluasi kesesuaian lahan bawang putih sangat penting dalam perencanaan peningkatan luas lahan bawang putih. Keputusan yang baik akan diperoleh apabila data pendukung yang dibutuhkan terpenuhi dan menggunakan metode yang tepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem pendukung keputusan spasial, yang dapat digunakan untuk melakukan evaluasi kesesuaian lahan bawang putih di Kabupaten Magetan dan Kabupaten Solok. Sistem yang dibangun menggunakan model pohon keputusan spatial decision tree. Model spatial decision tree dihasilkan pada penelitian sebelumnya dengan akurasi 94,36%, dengan jumlah aturan 66 pada Kabupaten Magetan dan menghasilkan akurasi 60,29% dengan jumlah aturan 33 pada Kabupaten Solok.

Pada pengembangan sistem berbasis web ini digunakan metode iterative system development cycle. Pengembangan sistem pada penelitian ini terdiri atas empat tahapan pokok yaitu perencanaan, analisis, desain dan implementasi. Penelitian ini berhasil membangun sistem pendukung keputusan spasial (SPKS) untuk evaluasi kesesuaian lahan bawang putih. Hasil pengujian menggunakan blackbox testing menunjukkan bahwa fitur utama yaitu menu klasifikasi lahan dan peta visualisasi lahan. Serta fitur pendukung dalam SPKS kesesuaian lahan bawang putih yaitu menu data master, kriteria lahan, menu basis aturan dan menu bantuan mampu berjalan dengan baik sesuai dengan analisis-analisis kebutuhan sistem.

Kata kunci: bawang putih, iterative system development cycle, kesesuaian lahan, sistem pendukung keputusan spasial, spatial decision tree.

(5)

SUMMARY

PUTRI CHOLIDHAZIA. Development of a Spatial Decision Support System for Evaluation of Garlic Lands Suitability. Supervised by IMAS SUKAESIH SITANGGANG dan ANNISA

The Directorate Jenderal of Horticulture (Indonesia) carried out a self-sufficient development program on garlic commodities by increasing the garlic land area to 72.249 Ha in 2019 from 23.900 Ha in 2018. The expansion of cultivated land caused by the fact that gralic production in 2017 decreases 2,5% per year, meanwhile this number couldn't cope with the garlic consumption rate in Indonesia which increased 1,06% per year.

The proper decision making in evaluating the suitability of garlic cultivation land is crucial for the expansion planning. Good decision will be achieved if the supporting data are complete and developed using the proper method.

This study aims to develop a decision support system for garlic land suitability in Magetan and Solok districts spacial data. This system is developed using the spatial decision trees. On the Magetan dataset, the best model has 33 rules with accuracy of 94,34% and relief variable as the root node. Whereas on the Solok dataset, the best model has 66 rules with accuracy of 60,29% and soil texture variable as the root node.

This web-based system is developed using the iterative system development cycle method. System development in this study consist of four main phases: plan, analysis, design and implementation. This study has successfully produced a spatial decision support System for Evaluation of Garlic Lands Suitability. Knowledge base of the system is created based on the spatial decision tree resulted in the previous study. The results of the blackbox testing show that the five features of the system: land criteria menu, rule base menu, data master, classification menu, visualization map menu, and help menu are working properly.

Keywords: decision support system, garlic, iterative system development cycle, land suitability spatial, spatial decision tree model

(6)
(7)

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2021

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

(8)

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister pada

Program Studi Ilmu Komputer

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SPASIAL UNTUK

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN BAWANG PUTIH

PUTRI CHOLIDHAZIA

ILMU KOMPUTER SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2021

(9)
(10)
(11)
(12)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2020 ialah sistem pendukung keputusan spatial untuk evaluasi kesesuaian lahan bawang putih.

Terima kasih penulis ucapkan kepada kedua Orang Tua penulis Bapak Masril Ses dan Ibu Nikmah Jumiati yang selalu tiada henti dan lelah memberikan kasih sayang dan dukungan hidupnya, tas jerih payah, kepercayaan dan pengorbanannya untuk menyambung setiap detik hembusan nafas dan detak jantung. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada adik, seluruh keluarga atas segala doa dan kasih sayangnya. Kepada Prof. Dr Imas Sukaesih Sitanggang, SSi, MKom dan Dr. Eng. Annisa, SKom, MKom selaku pembimbing yang telah banyak memberikan saran, kritikan, motivasi dan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. Di samping itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada Mas Andi Nurkholis dan Vega Purwayoga yang telah membantu selama pengumpulan data.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Bogor, Januari 2021

(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR GAMBAR xii

DAFTAR LAMPIRAN xiii

I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan 2 1.4 Manfaat 2 1.5 Ruang Lingkup 2 II TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1 Kesesuaian Lahan 3 2.2 Karakteristik Lahan 4 2.3 Bawang Putih 4

2.4 Sistem Pendukung Keputusan Spasial 6

2.5 Model Klasifikasi Spatial Decision Tree 8

III METODE 13

3.1 Area Studi dan Sumber Data 13

3.2 Peralatan Penelitian 13

3.3 Tahapan Penelitian 14

IV HASIL DAN PEMBAHASAN 25

4.1 Analisis Kebutuhan Pengguna 25

4.2 Perancangan Sistem 25

4.3 Implementasi Sistem 33

4.4 Pengujian Sistem 37

V SIMPULAN DAN SARAN 37

5.1 Simpulan 37

5.2 Saran 37

DAFTAR PUSTAKA 38

LAMPIRAN 40

(14)

DAFTAR TABEL

1 Variabel syarat tumbuh tanaman bawang putih 4

2 Estimasi jumlah produksi dan konsumsi bawang putih 6

3 Jumlah impor bawang putih tahun 2014 - 2018 6

4 Deskripsi kriteria lahan pada basis data 8

5 Keterangan model 9

6 Model klasifikasi spatial decision tree Kabupaten Magetan 10 7 Model klasifikasi spatial decision tree Kabupaten Solok 10

8 Akurasi model klasifikasi 10

9 Kriteria kesesuaian lahan bawang putih 13

10 Contoh kriteria lahan 19

11 Contoh potongan basis aturan 19

12 Aturan untuk kesesuaian lahan berdasarkan input pengguna 19

13 Proses input lanjutan 22

14 Fitur-fitur analisis kebutuhan pengguna 25

15 Narasi use case klasifikasi lahan 27

16 Narasi use case peta visualisasi 27

DAFTAR GAMBAR

1 Hubungan antar sub sistem dalam SPKS 7

2 Potongan pohon keputusan spasial model A2 11

3 Potongan pohon keputusan spasial model B3 11

4 Siklus hidup pengembangan sistem 14

5 Struktur model SPKS kesesuaian lahan bawang putih 15

6 Flowchart klasifikasi kesesuaian lahan 16

7 Use case diagram SPKS kesesuaian lahan bawang putih 26

8 Activity diagram klasifikasi kesesuaian lahan 29

9 Activity diagram peta visualisasi 30

10 Class diagram SPKS Kesesuaian lahan bawang putih 30

11 ERD SPKS kesesuaian lahan bawang putih 31

12 Rancangan menu klasifikasi lahan 32

13 Rancangan menu peta visualisasi 32

14 Halaman utama admin 33

15 Halaman utama peneliti bawang putih 33

16 Form input data klasifikasi lahan 34

17 Hasil klasifikasi kelas kesesuaian lahan sangat sesuai 34 18 Hasil klasifikasi kelas kesesuaian lahan cukup sesuai 34 19 Hasil klasifikasi kelas kesesuaian lahan sesuai marginal 35 20 Hasil klasifikasi kelas kesesuaian lahan tidak sesuai 35 21 Menu visualisasi klasifikasi kesesuaian lahan bawang putih 36 22 Menu visualisasi clustering kesesuaian lahan bawang putih 36

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

1 Narasi use case kelola data master 40

2 Narasi use case melihat peta visualisasi 40

3 Narasi ue case kelola kriteria lahan 41

4 Narasi use case melihat kriteria lahan 41

5 Narasi use case membuat basis aturan 42

6 Narasi use case melihat basis aturan 42

7 Narasi use case mengelola menu bantuan sistem 43

8 Narasi use case melihat menu bantuan 43

9 Narasi use case kelola data kabupaten 44

10 Narasi use case kelola data kecamatan 44

11 Narasi use case kelola data kelurahan 45

12 Narasi use case data kategori 45

13 Narasi use case kelola data kelas 46

14 Activity diagram data master 46

15 Aktivity diagram bantuan 47

16 Activity diagram kriteria lahan 47

17 Activity diagram basis aturan 48

18 Tabel User 48 19 Tabel class 48 20 Tabel kabupaten 48 21 Tabel kecamatan 49 22 Tabel kelurahan 49 23 Tabel basis_aturan 49 24 Tabel basis_aturan_detail 49 25 Tabel kriteria_lahan 49 26 Table kriteria_lahan_detail 50 27 Tabel kategori 50

28 Rancangan halaman login 50

29 Rancangan halaman utama 51

30 Rancangan kriteria lahan 51

31 Rancangan basis aturan 52

32 Rancang menu bantuan 52

33 Tampilan halaman Login 53

34 Tampilan menu data master untuk menu kabupaten 53

35 Tampilan menu data master menu kecamatan 53

36 Tampilan menu data master untuk menu kelurahan 54 37 Tampilan menu data master untuk menu tingkat pembatas 54 38 Tampilan menu data master untuk menu kelas kesesuaian lahan 54

39 Tampilan menu kriteria lahan 55

40 Tampilan menu basis aturan 55

41 Tampilan menu bantuan 55

(16)

Referensi

Dokumen terkait

Mansas, mëgindamas apibrëþti kriminalistikos dalykà, teigë, kad „kriminalistikos paþinimo dalykas, visø pirma, yra nusikaltimo padarymo bûdas, profesionalios ypatybës ir

sedangkan di Mansalong yang terletak di wilayah perdesaan sebesar 41,1%, hal ini dipeng-aruhi oleh modifikasi lingkungan daerah perkotaan sudah relatif lebih baik

Keberadaan Undang-undang No: 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan memicu pertumbuhan perpustakaan yang sangat nyata di Indonesia. Analisis tentang Perpustakaan Umum di

Faktor-faktor keterlambatan penyampaian laporan keuangan yang telah diaudit dalam penelitian ini, yaitu ukuran perusahaan, debt to asset ratio, dan ukuran kantor

karya (hemat modal) -atau teknologi tepat guna- merupakan salah satu unsur terpenting dalam strategi pembangunan jangka panjang satu unsur terpenting dalam strategi pembangunan

Sehubungan dengan hal tersebut , (Watson1987 dalam Balqis 1995) menyatakan bahwa bila Drosophila tipe P-cytotype jantan disilangkan dengan Drosophila

A pedagógiai szakmai beszélőközösség tipikus beszédhelyzeteiből kiemelt műfajelem- zés példája arra irányítja figyelmünket, hogy még továbbra is előttünk álló