• Tidak ada hasil yang ditemukan

DRAINASE BAWAH PERMUKAAN (SUB SURFACE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DRAINASE BAWAH PERMUKAAN (SUB SURFACE)"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

DRAINASE

BAWAH

PERMUKAAN

(3)

Tujuan

Untuk mengeringkan lahan agar tidak

terjadi genangan air apabila terjadi hujan.

Lahan pertanian, dampak Genangan di lahan:

Akar busuk daun busuk  tanaman mati

Produksi menurun (contoh : kadar gula tebu

menurun)

Jalan raya/ lapangan terbang

mengalirkan air yg berada dalam tubuh

jalan/lapisan perkerasan, agar jalan terjaga

kestabilannya

Lapangan olah raga

agar tak ada genangan di permukaan lapangan,

sehingga kegiatan olah raga tak terganggu dan

tidak membahayakan pemakai lapangan

(4)

Drainase jalan / Apron, runway, taxiway

Drainase lahan pertanian

Drainase bawah permukaan jalan kereta api

Drainase bawah permukaan di lereng bukit

(5)

Layout Lapangan OR - Heringbone Layout Lapangan OR -Paralel

Layout drainase lahan

(6)

Lapisan Tanah

Menurut kemampuan meresapkan air :

Tanah kedap air

 Jenis tanah, ruang pori kecil clay

(lempung)

 Pemadatan

 Tertutup lapisan tanah yang lebih

kecil porinya (silt)

 Mengandung bahan organik lain,

misalnya semacam sisa rumput-rumputan ilalang

 Kombinasi

Tanah lulus air

Lapisan tanah terdiri dari : butiran tanah/sedimen,

(7)

Penyebab Alam Terjadinya Kondisi Jenuh.

Tidak adanya keseimbangan antara inflow dan outflow dalam tanah.  outflow < inflow  tanah menjadi jenuh, tergantung pada kondisi :

Topografi medan :

Datar  aliran dalam tanah kecil jenuh

Miring besar  aliran menuju daerah rendah jenuh

Geologi :

Permeabilitas kecil, air dalam tanah sulit mengalir jenuh

Curah hujan :

Air masuk ke dalam tanah, bila drainase buruk air tertahan  jenuh.

Luapan Banjir :

(8)

Aliran Melalui Media Tanah.

Hukum Darcy (1856)

Q = K.i.A 

dimana :

Q = debit (discharge per unit time)

K = Koefisien permeabilitas (Coefficient of permeability) i = miring hidrolis (hydraulic gradient) 

A = luas bidang masa tanah tegak lurus arah aliran.

L h h K A Q 12  L h h asan int l head selisih 22

(9)

Faktor-faktor

yang mempengaruhi koefisien permeabilitas :

1. Ukuran butir Allen Hazen 

K dalam cm/dt dan D10 dalam cm. 2. Sifat-sifat dari air pori.

Permeabilitas berbanding langsung dengan kerapatan dan berbanding terbalik dengan kekentalan air tanah. Sedang kekentalan air tanah sangat dipengaruhi oleh perubahan temperatur.

3. Susunan struktur partikel tanah lapisan tanah.

Angka pori bertambah  permeabilitas meningkat  4. Tingkat kejenuhan dan campuran dalam air pori. Hukum Darcy bisa digunakan dalam kondisi jenuh, udara yang terperangkap pada pori pori tanah dan zat asing yang ada dapat mengurangi permeabilitas.

e 1 e K 3   2 10 D . 100 K 

(10)

PIPA DRAIN

 Pipa dari tembikar / gerabah yang dibuat berlubang-lubang dengan

sambungan yang tidak kedap air.

 Pipa plastik berkerut-kerut yang dibuat lubang-lubang kecil di

sekelilingnya atau dibuat celah-celah panjang.

Diameter pipa berkisar 0.l0 – 0.30 meter, dan ditempatkan dalam alur / parit yang digali dalam tanah sekitar 100 – 120 cm dari permukaan tanah. Suatu penampang melintang subdrain ditunjukkan oleh gambar dibawah ini.

Alur galian bisa dibuat dengan penampang persegi empat atau dengan penampang trapesium.

timbunan timbunan

Filter bergradasi

(11)

Macam – macam pipa drain

(12)

Pemasangan Pipa Drain

Pipa yang berlobang-lobang atau dengan

celah-celah pada satu bagian sisinya ditempatkan pada

posisi permukaan air tanah yang ingin diturunkan.

Pipa ditempatkan dan ditutup dengan lapisan filter

bergradasi paling sedikit 30 cm diatas sisi atas pipa.

Kemudian baru ditimbun dengan menggunakan

lapisan filter yang agak lebih halus diameter butirnya.

Dan terakhir bagian atau ditutup dengan tanah

bekas galian sampai rata dengan bagian atas

permukaan tanah. Filter bergradasi terdiri dari

campuran pasir dan kerikil dengan gradasi terbuka

dengan formasi makin dekat dengan pipa

(13)

Metode Perhitungan.

Untuk merencanakan sistem drainase,

diperlukan data-data berikut :

 Koefisien permeability  Letak lapisan kedap air

 Kebutuhan drainase meliputi luas daerah yang

akan didrain serta tingkat laju infiltrasi yang perlu diatasi.

(14)

Jarak Pipa Drain

Suatu sistem drainase dimana jarak antara pipa L meter, diatas impervious layer setinggi a, dan b adalah ketinggian maksimum water table diatas impervious layer.

Jika laju aliran masuk melalui permukaan tanah persatuan luas dinyatakan dengan v yang artinya sama dengan laju infiltrasi K adalah koefisien permiability, maka :

(15)

Contoh 1 :

Tentukan jarak pipa pada suatu daerah yang akan di drain, bila impervious layer terletak 5 meter di bawah muka tanah. Air tanah hanya boleh berbeda 0.5 m dan pipa ditanam pada kedalaman 2 meter dari permukaan tanah. Koefisien permeability 1.2 cm / jam dan infiltrasi 0.025 cm/jam.  Diket: K = 1,2 cm/jam v = 0.025 cm/jam a = 5 – 2 = 3 m b = 3 + 0.5 = 3.5 m

Jawab : Dengan menggunakan rumus Dupuit :

m 25 m 24.98 = ²) 3 ² 5 . 3 ( 025 . 0 2 . 1 2    L

(16)

Menentukan Kapasitas Pipa

Daya resap (infiltrasi)

q1 = nVi

= laju infiltrasi /infiltration rate (mm/hari) untuk luasan 1x1 m2 Vi = kecepatan resap (mm/hari)

Vi sin α = kecepatan searah S n = porositas

(17)
(18)
(19)

Menentukan Lama

Pengeringan / Pembuangan

ASUMSI:

Perhitungan berikut dengan menganggap

bahwa tidak ada air yang mengalir kesamping

sehingga secara keseluruhan semua air yang

ada diatas permukaan tanah meresap kedalam

tanah .

Kemudian dapat dihitung lama waktu yang

dibutuhkan untuk dalam kondisi permukaan

tanah menjadi kering .

Dan selanjutnya dapat dicari lama waktu yang

dibutuhkan untuk tanah menjadi kering semula.

(20)
(21)

Waktu yang diperlukan air untuk sampai ke pipa drain :

Waktu yang diperlukan untuk

sampai kondisi permukaan tanah kering :

Waktu yang diperlukan agar tanah kering seperti semula (mengeringkan tanah jenuh di atas pipa drain.

ttotal = t1 + t2 + t3 (hari)

) ( 1 hari V H t i  ) ( 5 4 2 2 q hari nH h t         ) ( * 5 / 4 2 3 hari q nH t

Menentukan Lama

Pengeringan / Pembuangan

Dimana:

h = tinggi hujan atau tinggi genangan (mm) Vi =kecepatan resap (mm/hari)

(22)

Contoh soal 2 :

Sebidang tanah dipasang subdrain berupa pipa berlobang yang ditanam pada kedalaman 3 m dengan jarak antara 6 m dan panjang pipa 500 m. Bila laju infiltrasi (q1) dari tanah sebesar 150 mm/hari dan porositas tanah (n) 30%, hitung debit pada pipa drain dan berapa lama

pengeringan air setinggi 1 m. DIKET:  H = 3 m = 3000 mm  L= 6 m  P = 500 m  n = 0,3  h = 1 m = 1000 mm.

(23)

PENYELESAIAN:

 = 45o  sin2 = 0,5.

Debit yang dialirkan oleh pipa untuk tiap satuan luas permukaan tanah : q2 = 4/5 n.Vi sin²  = 4/5 x 0,3 500  0,5 = 60 mm/hari = 60  0,116 = 6.96 l/dt/ha Catatan : mm/hari/ha = 0.01 (dm) / (24*3600)(dt)*(10^6)(dm2) = 0.01/(86400)*10^6 = 0.1157 l/dt/ha

Untuk panjang pipa 500 m dengan jarak pipa 6 m , debit yang di alirkan adalah :

1 6 5 , 0 3 5 , 0 tan    x L H  10000 1 2     q L P Q Q 2.088l/dt 10000 1 500 6 96 , 6     

(24)

Waktu yang diperlukan air untuk sampai ke pipa drain :

Vol = 4/5 n H = 4/5 x 0.30 x 3000(mm) = 720 mm

Waktu yang diperlukan untuk sampai kondisi permukaan tanah kering :

Waktu yang diperlukan agar tanah kering seperti semula (mengeringkan tanah jenuh di atas pipa drain.

ttotal = t1 + t2 + t3 = 6 + 4,7 +12 = 22,7 hari

hari 6 ) hr / mm ( 500 ) mm ( 3000 V H t i 1   2 5 4 q nH h       

60 3000 x 30 , 0 x 1000 5 4  t2 = = = t = 4,7 hari hari q nH t 12 60 3000 * 3 . 0 * 5 / 4 * 5 / 4 2 3   

(25)

LAPANGAN

OLAH RAGA 

SUB SURFACE

(26)

Camp Nou

Old Trafford

Gelora Bung Karno

!!

(27)

Lapangan sepak bola sederhana Lapangan sepak bola tergenang air

(28)

TUJUAN

Sistem drainase untuk lapangan olah

raga bertujuan untuk

mengeringkan

lapangan olah raga

agar tidak terjadi

genangan air apabila terjadi hujan.

Genangan akan mengganggu dan

membahayakan pemakai lapangan.

(29)

Jenis-jenis lapangan olah raga

Sepakbola

Golf

Sepakbola america (american football)

Rugby

Cricket

Tenis

Bowling greens

Atletik

(30)

Kriteria Perencanaan

Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat

mengeringkan dengan cepat, tetapi tidak

mengganggu pertumbuhan rumput.

Daerah yang akan ditangani cukup luas dan tidak

memungkinkan untuk dibuat suatu lubang

pemasukan (inlet).

Limpasan permukaan sekecil mungkin, erosi tidak

dibolehkan

Infiltrasi sebesar mungkin

Piping dicegah dengan jalan memberi filter pada

sambungan-sambungan pipa.

Pembebanan air dari luar dihilangkan dengan

membuat saluran di sekeliling lapangan.

(31)

Infiltrasi pada tanah yang dijumpai di alam

berkisar pada kecepatan (V) 430 s.d. 860

mm/hari.

Persentase pori (P) berkisar 10 s.d. 50 %

Daya resap (q) = p . V = 43 s.d. 430 mm/hari.

Hasil penelitian di laboratorium biasanya

berbeda dengan keadaan di alam karena tanah

tidak homogen, terdapat retak-retak bekas akar

dsb.

Prinsip & cara peresapan air pada lapangan olah

raga

Lihat bab tentang “Drainase Bawah Permukaan /

Sub Surface”

(32)

Sketsa saluran dan arah aliran air

Saluran pengumpul Saluran menuju drainase di luar lapangan

(33)

Pipa Pengumpul (Collector Drain)

Lapangan sepakbola i ≤ 0,007 Lintasan atletik i ≤ 0,007 Pipa kolektor

Di perbatasan lapangan sepakbola dan

lintasan atletik dipasang pipa pengumpul

(collector drain).

(34)

Sketsa lapisan lapangan sepakbola

Rumput Lapisan penutup Pasir urug Pasir murni Kerikil Ø 2 – 10 mm Kerikil Ø 10 – 20 mm

Lapisan penutup terdiri dari campuran antara pasir urug dan pupuk kandang (2 s.d. 4) : 1

(35)

Sketsa lapisan lintasan atletik

Campuran khusus Ijuk

Sistel (bubuk batu bata)

Batu koral 5

5 2

(36)
(37)
(38)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam memodelkan akreditasi dengan menggunakan logika fuzzy ini mengasumsikan bahwa : (1) standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan standar

Setelah dibahas beberapa kebutuhan dan perlengkapan dalam membangun sebuah jaringan, selanjutnya akan dicoba mengkonfigurasi atau menyusun sebuah jaringan sederhana yang dalam hal

Berdasakan hasil pengamatan pada saat praktek kerja lapangan (PKL) maka penulis menemukan beberapa gejala masalah sebagai berikut:.. Kurangnya penataan ruangan kerja

Dalam hal terhadap Wajib Pajak badan atau Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dilakukan pemeriksaan sebagaimana diatur dalam Undang-

Akan tetapinya, penggunaan NEM sebagai kriteria kualitas sekolah, adalah pendekatan yang cukup kasar dalam memilih sekolah yang baik; karena kualitas sekolah dapat

Kelompok II, III, IV, V memiliki rata-rata aktivitas SOD lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok I (kontrol negatif), yang membuktikan bahwa pemberian vitamin C

Untuk mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi, perusahaan perlu memperhatikan masalah upah dan jaminan sosial yang merupakan faktor pendorong dalam

Tebu adalah salah satu bahan baku untuk pembuatan gula merah,.. walaupun tebu dapat tumbuh di seluruh Indonesia, tetapi dari segi iklim