1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang saat ini digalakkan di semua satuan pendidikan, baik formal, non-formal, maupun informal. Muchtar dan Suryani (2019) menjelaskan bahwa pemerintah juga telah memiliki program bernama PPK (Penguatan Pendidikan Karakter) yang memiliki 5 nilai karakter yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik yaitu religius, nasionalisme, mandiri, integritas, dan gotong royong dengan tujuan membentuk generasi penerus bangsa yang tidak hanya memiliki intelektualitas tinggi tetapi juga memiliki moral dan etika yang baik.
Program PPK sudah gencar disampaikan oleh para guru dan staf pengajar lain di satuan pendidikan kepada peserta didiknya. Pendidikan karakter akan membentuk kepribadian siswa yang berintelektual serta menjunjung tinggi moral dan etika. Pendidikan karakter yang digalakkan oleh pemerintah tidak bisa lepas dari kepentingan negara, dalam hal ini kepentingan yang dimaksud adalah salah satunya dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme peserta didik sebagai calon penerus bangsa agar dapat mengabdi pada negara dan memberikan kontribusi dari bidang manapun yang nanti mereka tekuni. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena suatu bangsa pasti sangat bergantung pada generasi penerusnya agar tetap dapat berdiri kokoh dan menjalankan urusan negara tersebut.
Pendidikan karakter integritas menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) merupakah salah satu bagian dari program
2
penguatan pendidikan karakter di sekolah yang mengajarkan siswa bagaimana menjadi pribadi yang jujur, berwibawa, serta bertanggungjawab terhadap apapun yang dilakukan. Seseorang yang memiliki jiwa integritas tinggi akan dengan mudah menjadi warga negara yang patuh, tertib, serta memiliki rasa cinta tanah air. Integritas seseorang sering pula dikaitkan dengan karakter nasionalisme yang dimiliki, dua hal tersebut dianggap tidak dapat dipisah dan saling berhubungan. Pendidikan karakter integritas yang diberikan sekolah semata-mata diharapkan dapat menciptakan generasi penerus bangsa yang berintelektual, berintegritas, dan memiliki karakter nasionalisme.
Nasionalisme sendiri merupakan tujuan dasar dari adanya pendidikan karakter, dimana peserta didik diharapkan mampu menumbuhkan karakter nasionalismenya serta dapat memiliki etika dan moral yang baik selaras dengan ilmu yang dimilikinya. Menurut Koesoema A. (2015) nilai nasionalisme merupakan salah satu prioritas dari nilai karakter Kemendikbud yang diterapkan dan dijalankan pada lembaga-lembaga pendidikan.
Menumbuhkan karakter dan sikap nasionalisme pada siswa tentunya tidak mudah dan memerlukan waktu yang cukup lama, oleh karena itu pendidikan karakter tidak hanya digalakkan pada pelajaran PPKn saja melainkan hampir diseluruh mata pelajaran karena sejatinya pendidikan karakter seseorang akan terus berjalan seumur hidupnya. Pendidikan karakter yang didapat tiap-tiap orang juga berbeda karena ada faktor tertentu, seperti pendidikan karakter dalam suatu keluarga akan berbeda
3
dengan keluarga lainnya dan juga pendidikan karakter di sekolah satu dengan yang lainnya juga berbeda meski sudah ada patokan resmi dari pemerintah namun itu semua bergantung pada situasi dan lingkungan sekolah tersebut.
Banyaknya kasus krisis nasionalisme di berbagai negara akhir-akhir ini juga menjadikan fokus peneliti untuk melakukan penelitian ini. Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia adalah mengenai tafsir pancasila melansir dari Muzakka (2021) yang dipublish dalam detikNews oleh salah satu ustadz yang beranggapan bahwa tidak ada anjuran untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya pada saat upacara ataupun acara-acara kenegaraan lainnya, ada juga kasus pertentangan antara agama dan nasionalisme melansir dari Egeham (2021) yang sering diperdebatkan mengenai keduanya yang saling bertolakbelakang dan tidak dapat berjalan beriringan. Hal tersebut ditakutkan akan menggiring opini masyarakat Indonesia sehingga akan mempertanyakan kebenaran antara nasionalisme dan agama, hal inilah yang dapat membawa Indonesia ke dalam disintegritas bila tidak segera diluruskan.
Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kota Malang merupakan salah satu sekolah di Kota Malang yang memiliki beragam peserta didik dengan latar belakang yang tentunya berbeda-beda. Sekolah tersebut juga merupakan sekolah peneliti saat SMA, dimana peneliti cukup mengenal lingkungan sekolah tersebut, serta bila mengingat kembali sikap dan karakter nasionalisme generasi muda saat ini yang banyak dianggap sudah
4
hilang dan pudar karena pengaruh perkembangan zaman dan globalisasi peneliti ingin mengetahui fakta di lapangan mengenai hal tersebut.
Peneliti melakukan pra penelitian untuk menemukan data empiris mengenai sikap nasionalisme siswa SMA Negeri 1 Kota Malang dan ditemukan bahwa sebagian siswa masih acuh tak acuh terhadap hal-hal yang berkaitan dengan nasionalisme, seperti tidak terlalu hafal lagu-lagu nasional saat akan menyanyikannya bersama-sama pada awal dimulainya pembelajaran PKN, tidak terlalu mengenal budaya Indonesia, bahkan beberapa ada yang terbalik-balik saat diminta untuk menyebutkan sila-sila dasar negara Indonesia.
Penelitian ini merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan unsur dan variabel yang diteliti. Penelitian dari Jullya Fratiwi (2020) mengenai Nasionalisme dan Pendidikan Karakter Bangsa memiliki perbedaan dengan penelitian ini dari segi metode penelitian dan juga pendidikan karakter yang dibahas dalam penelitian ini lebih spesifik pada pendidikan karakter intgeritas. Ada juga penelitian dari Dimas Teguh (2016) yang berjudul Pengaruh Pendidikan Karakter Nasionalisme dalam Keluarga terhadap Karakter Nasionalisme Anak pada Keluarga Buruh Migran Perkebunan Kelapa Sawit yang memiliki perbedaan dengan penelitian ini dari obyek penelitian, dimana peneliti menggunakan siswa di suatu sekolah sebagai obyek dan juga dari perbedaan jenis pendidikan karakter yang diambil sebagai variabel bebasnya.
Hal-hal itulah yang menjadi motivasi peneliti untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dan pengaruhnya terhadap pengembangan sikap
5
nasionalisme yang didapat dari pendidikan karakter integritas pada peserta didik yang saat ini mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Kota Malang. Melihat dari beragamnya latar belakang peserta didik, peneliti ingin mengetahui seberapa besarkah karakter nasionalisme masing-masing peserta didik dan seberapa besar motivasi mereka sebagai generasi penerus bangsa untuk mengharumkan nama bangsa Indonesia kelak.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penguatan pendidikan karakter integritas yang diajarkan di sekolah
tidak terlalu diperhatikan peserta didik ;
2. Implementasi karakter integritas peserta didik dalam kehidupan sehari-hari masih belum maksimal;
3. Pengembangan sikap nasionalisme peserta didik masih kurang dan seringkali acuh tak acuh terhadap praktek nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari.
C. Batasan Masalah
Penelitian yang akan dilakukan terbilang cukup luas dan mewakili seluruh populasi yang dituju, oleh karena itu diperlukan batasan masalah agar lebih efisien dan sesuai tujuan awal peneliti. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penelitian hanya akan berfokus pada pengaruh pendidikan karakter
integritas yang didapatkan peserta didik terhadap sikap
6
2. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menguji pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat;
3. Data yang disajikan berupa angka statistik yang kemudian akan dianalisis dan ditarik kesimpulan dari data tersebut;
4. Peneliti akan melakukan teknik sampling untuk menentukan sampel penelitian mengingat populasi subjek penelitian cukup banyak jumlahnya.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah implementasi pendidikan karakter integritas siswa SMA Negeri 1 Kota Malang?
2. Bagaimanakah sikap nasionalisme dalam pendidikan karakter siswa SMA Negeri 1 Kota Malang?
3. Bagaimanakah pengaruh pendidikan karakter integritas terhadap sikap nasionalisme siswa SMA Negeri 1 Kota Malang?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini selaras dengan rumusan masalah, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui implementasi pendidikan karakter integritas siswa SMA Negeri 1 Kota Malang;
2. Untuk mengetahui sikap nasionalisme dalam pendidikan karakter siswa SMA Negeri 1 Kota Malang;
7
3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan karakter integritas terhadap sikap nasionalisme siswa SMA Negeri 1 Kota Malang.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi rujukan dan juga referensi mengenai pelaksanaan pendidikan karakter integritas terhadap pengembangan karakter dan sikap nasionalisme peserta didik dimanapun mereka bersekolah. Pengajar di sekolah hingga peserta didik secara tidak langsung dapat mengevaluasi pelaksanaan pendidikan karakter integritas di sekolah masing-masing melalui penelitian ini, karena pendidikan karakter digalakkan disemua satuan pendidikan sehingga mereka dapat menjadikan penelitian ini sebagai tolak ukur masing-masing.
Penelitian ini juga dapat menjadi bahan pertimbangan pemerintah sebagai pembuat kebijakan untuk mengetahui bagaimana kenyataan di lapangan atas pelaksanaan kebijakan dan program PPK yang mereka buat apakah sudah memberi hasil yang signifikan atau belum. Pelaksanaan program PPK khususnya integritas tentunya masih banyak mengalami kendala dan belum mendatangkan hasil yang begitu terlihat, namun dari penelitian ini akan banyak memberikan pandangan dan gambaran bahwa program PPK telah terlaksana di hampir semua satuan pendidikan di Indonesia tentunya dengan proses dan waktu yang berbeda-beda.
8
Penelitian ini juga akan memberi pengetahuan kepada masyarakat bahwa pendidikan karakter integritas berperan penting dalam mencetak generasi muda bangsa yang berjiwa nasionalis tinggi. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memunculkan penelitian lanjutan yang lebih berkembang dan dapat menemukan fakta di lapangan mengenai PPK pada peserta didik beserta implementasinya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti
Memberikan peneliti pengalaman dan wawasan baru dalam meneliti dan mengetahui kenyataan di lapangan mengenai pengaruh pendidikan karakter integritas terhadap pengembangan sikap nasionalisme siswa dengan populasi yang memiliki latar belakang beragam. Penelitian ini juga menjadi syarat kelulusan bagi peneliti dalam menempuh pendidikan S1 (strata1) di Universitas Muhammadiyah Malang.
b. Bagi Prodi PPKn UMM
Penelitian ini dapat memberikan pandangan baru mengenai topik yang diangkat oleh peneliti sehingga menjadikan Prodi PPKn UMM semakin meningkatkan penanaman pendidikan karakter khususnya integritas kepada mahasiswa/i untuk mencetak lulusan Prodi PPKn UMM yang intelektual serta memiliki karakter nasionalisme yang tinggi untuk mengharumkan nama bangsa kelak. Penelitian ini juga dapat memberikan sedikit banyak kontribusi bagi
9
Prodi PPKn UMM untuk mempertahankan akreditasi A(sangat baik) melalui program penelitian mahasiswa/i yang dijalankan.
c. Bagi Universitas Muhammadiyah Malang
Membawa nama baik universitas di kalangan masyarakat dan juga satuan pendidikan dalam melakukan dan mengembangkan hasil penelitian sehingga dapat mempertahankan akreditasi universitas dengan predikat sangat baik(A).
d. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat menjadi referensi bagi SMAN 1 Kota Malang untuk mengevaluasi pelaksanaan pendidikan karakter khususnya integritas pada peserta didik, sehingga kedepannya pelaksanaan PPK di SMAN 1 Kota Malang menjadi lebih baik dan mampu menciptakan lulusan yang memiliki intelektual serta karakter nasionalisme yang lebih besar.
e. Bagi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang
Penelitian ini dapat memberikan pandangan serta menjadi referensi untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang dalam mengetahui bagaimana pelaksanaan serta hasil yang didapat dalam pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) di sekolah dan dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam pengajaran PPK, serta bahan evaluasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang.
10 f. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan referensi dan sumber rujukan dalam melakukan penelitian serta dapat dilakukan pengembangan penelitian dimasa mendatang sesuai dengan kondisi pada saat itu. G. Penegasan Istilah
1. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan pendidikan diluar konteks akademik untuk menyeimbangkan antara intelektual peserta didik dengan etika dan perilaku yang dimilikinya. Pendidikan karakter berusaha untuk membentuk peserta didik menjadi pribadi yang baik, luhur, dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi agar kelak mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa yang mengabdikan kemampuan dan ilmunya untuk kelangsungan hidup bangsa.
Pendidikan karakter menurut Syarbini (2012) adalah suatu proses pendidikan mengenai motivasi, pelajaran, dan penguatan mengenai nilai-nilai kehidupan yang tidak hanya mengedepankan intelektual, tetapi juga moral. Pendidikan karakter memang membutuhkan waktu yang cukup lama karena berkaitan dengan moral dan kepribadian setiap orang, dengan kata lain pendidikan karakter bukanlah suatu proses instan melainkan step by step untuk menanamkan nilai-nilai karakter luhur dan moral etika dalam diri peserta didik untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-harinya.
11 2. Pendidikan Karakter Integritas
Pendidikan karakter integritas merupakan salah satu dari lima nilai karakter Penguatan Pendidikan Karakter yang diterapkan di sekolah dan satuan pendidikan lainnya yang berfokus pada penumbuhan sikap bertanggungjawab atas perkataan dan tindakan, setia pada tanah air, serta menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
Peserta didik diharapkan mampu menumbuhkan karakter tersebut dalam dirinya agar menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki integritas dan nasionalisme dalam kehidupan sehari-harinya, karena seseorang yang memiliki integritas akan selalu menjunjung tinggi harkat dan martabat setiap individu, menghargai perbedaan, menjunjung tinggi persatuan serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi menurut Muchtar dan Suryani (2019).
3. Sikap Nasionalisme
Sikap nasionalisme adalah sikap seorang warga negara yang menunjukkan rasa cinta tanah air dalam kehidupan sehari-harinya. Sikap nasionalisme dapat ditunjukkan melalui beberapa hal, yaitu rela berkorban, bela negara, unggul dan berprestasi,dsb. Semua yang seseorang tersebut lakukan tidak lain semata-mata adalah ingin mnegharumkan nama bangsa Indonesia. Nasionalisme dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencintai bangsa dan negaranya. Nasionalisme menurut Kusumawardani (2015) dapat didefinisikan sebagai sikap sadar berbangsa dan bernegara, dalam kata lain nasionalisme bukanlah sekedar instrumen bangsa saja melainkan
12
merupakan wadah semangat dan penegas bahwa identitas nasional bangsa Indonesia bersifat plural dan hal tersebut menuntut adanya perwujudan nilai-nilai dasar yang berorientasi pada kepentingan bersama.