• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhanya, semakin tingginya persaingan serta berdirinya industri yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhanya, semakin tingginya persaingan serta berdirinya industri yang"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini sudah sangat pesat pertumbuhanya, semakin tingginya persaingan serta berdirinya industri yang semakin pesat baik manufaktur dan jasa. Akibatnya akan terjadi perubahan-perubahan yang terjadi pada dunia usaha, perubahan-perubahan tersebut seperti sangat sulit untuk mencari lokasi strategis untuk mendirikian usaha baru atau memperluas usaha tersebut.

Menurut Haming & Nurnajamuddin (2011), Lokasi menjadi salah satu keunggulan bersaing dari perusahaan sehingga lokasi dimaksut memiliki nilai strategis dan menjadi bagian dari jangka panjang perusahaan. Berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas perusahaan memerlukan berbagai macam masukan (input) dan masukan tersebut harus dapat mencapai perusahaan dengan mudah, tepat jumlah, tepat waktu, dan murah. Baik perusahaan manufaktur maupun jasa keduanya akan memasarkan dan menjual produknya.

Selanjutnya menurut Muhardi (2011), Pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor penting dalam memulai usaha, karena dalam menentukan lokasi tidak bisa secara sembarangan, lokasi usaha ditentukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang matang, diantaranya untuk alasan kesinambungan dan keberhasilan perusahaan dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang. Ketidak tepatan dalam menentukan pilihan lokasi usaha dapat

(2)

berakibat kerugian besar bagi perusahaan bahkan dapat menyebabkan kebangkrutan bagi perusahaan.

Heizer & Render (2015). Perusahaan ritel dan jasa lebih diutamakan pada kedekatanya dengan pasar atau konsumen karena pada dasarnya perusahaan jasa dan ritel bertujuan untuk memberikan pelayanan semaksimal mungkin kepada para konsumenya. Salah satunya dengan mempermudah konsumen untuk dapat menjangkau lokasi jasa dan retail tersebut. Bagi organisasi ritel dan jasa profesional, strategi dipusatkan dalam memaksimalkan pendapatan.

Tabel 1.1 Kriteria menurut para pemimpin toko bangunan

Nama kriteria

Bapak Anas

• Dekat pemukiman atau perumahan • Akses jalan lebar dan ramai • Jarak pesaing

Bapak Farkhan

• Dekat pasar

• Dekat kantor pemerintahan • Jarak pesaing

• Berada pada pertingaan atau perempatan jalan

Bapak Sanan

• Jalan ramai

• Jalan penghubung antar kecamatan, kabupaten, atau kota • Berada pada pertingaan atau perempatan jalan

• Jarak pesaing

Sumber : Bapak Anas, Bapak Farkhan, dan Bapak Sanan (2018)

Dalam penentuan lokasi perluasan usaha khususnya perusahaan ritel ada beberapa kriteria yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi cabang usaha baru (Cindra Onggo dan Fiftin Noviyanto, 2013). Harga tanah merupakan salah satu kriteria yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi dipilih dengan alasan meminimalkan baiaya perluasan usaha.

(3)

kriteria selanjutnya yang perlu dipenuhi adalah akses jalan. Perusahan retail sangat memerlukan akses jalan yang memadai karena berhubungan dengan arus keluar dan masuknya produk yang ditawarkan kekonsumen. Dan juga akses jalan juga bergunan untuk para konsumen agar mempermudah dalam menuju ke lokasi ritel. Akses jalan yang diharapkan oleh perusahaan ritel biasanya yang memiliki tingkat keramaian yang tinggi dengan tujuam untuk menarik minat beli konsumen.

Kedekatan dengan pangsa pasar juga merupakan kriteria yang penting bagi perusahaan ritel. karena bagi beberapa jenis perusahaan memerlukan lokasi yang dekat dengan konsumenya seperti perusahaan yang bergerak dalam bidang retail dan jasa dengan alasan untuk meningkatkan penjualan. Tapi kedekatan dengan pangsa pasar ini juga akan menimbulkan adanya pesaing lain yang memiliki usaha sejenis berada pada daerah tersebut. Maka dari itu kedekatan para pesaing juga menjadi kriteria penentu lokasi perluasan usaha ritel.

UD. Sari Bumi Bangunan yang terletak di daerah waru sidoarjo merupakan usaha retail yang menjual berbagai kebutuhan bahan bangunan seperti pasir, semen, batu bata, batu koral, batu kali, genteng, kayu. Juga ada barang-barang kelistrikan, saluran air, cat, dan kebutuhan pembangunan lainya. Berdiri sejak 1982 UD. Sari Bumi Bangunan saat ini sudah memiliki 50 cabang toko bangunan yang tersebar di Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. selain itu UD. Sari Bumi Bangunan juga melebarkan sayap tidak hanya dibidang banhan

(4)

bangunan tetapi juga meramba kedunia otomotif dengan didirikanya sari bumi motor dan memiliki yayasan pendidikan sari bumi.

Dalam rangka pertumbuhan usaha dan menunjang pengembangan jaringan pemasaran yang lebih luas UD. Sari Bumi Bangunan terus mencari lokasi-lokasi strategis untuk membuka cabang-cabang baru yang diharapkan akan mampu menjangkau, memenuhi, dan melayani kebutuhan konsumen akan bahan bangunan. Sesuai dengan visi dari UD. Sari Bumi Bangunan yakni “membangun 1000 outlet dinusantara”. (Company Profil UD. Sari bumi Bangunan, 2011).

UD Sari Bumi Bangunan berencana melakukan perluasan usaha diluar daerah Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik karena ingin memperluas daerah pemasaranya. Daerah yang dianggap memliki peluang untuk perluasan usaha yakni didaerah Mojokerto dengan alasan perkembangan industry di Mojokerto semakin pesat yang berdampak pada meningkatnya permintaan akan bahan bangunan.

Berdasarkan RTRW (rencana tata ruang wilayah) Jawa Timur nomor 26 tahun 2008, Mojokerto termasuk kedalam wilayah pengembangan sektor industri. Perkembangan ini tercermin pada semakin banyak berdirinya industri atau pabrik yang semakin banyak, baik itu manufaktur maupun jasa. Serta dibangunya jalan tol yang terhubung dari Surabaya sampai Mojokerto yang disebeut tol Sumo (Surabaya - Mojokerto) yang diharapkan akan menarik infestor menanamkan modalnya di Mojokerto.

(5)

Dari perkembangan industri di Mojokerto akan banyak perubahan dan dampak yang akan terjadi pada dunia usaha diwaktu sekarang dan yang akan datang. Salah satu perubahan yang akan terjadi akibat dari pertumbuhan industri di Mojokerto khususnya industri padat karya yang memerlukan banyak tenaga kerja adalah akan beralihnya penduduk dari suatu daerah ke daerah Mojokerto tempat mereka bekerja.

Beralihnya penduduk dari daerah asal menuju daerah Mojokerto tempat mereka bekerja ini tentunya akan mencari atau membuat tempat tinggal untuk mereka tinggali. Maka akan banyak bermunculan pemukiman baru didaerah yang tidak jauh dari tempat mereka bekerja, Ada yang berupa rumah kos atau rumah kontrakan, Ada juga pegawai yang memilih membangun tempat tinggal sendiri untuk menetap didaerah tersebut dalam waktu yang lama.

Bertambahnya pemukiman didaerah Mojokerto yang diakibatkan oleh perkembangan industri menimbulkan meningkatnya permintaan akan bahan bangunan yang diperlukan untuk melakukan pembangunan pemukiman bagi para pekerja. Maka peluang usaha yang sesuai dengan permintaan bahan bangunan tersebut adalah didirikanya toko bangunan.

Setelah beberpa kriteria yang telah ditentukan oleh UD Sari Bumi Bangunan dalam penentuan lokasi perluasan usaha maka terpilihlah beberapa alternatif lokasi yang sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan oleh UD Sari Bumi Bangunan. Alternatif lokasi yang terpilih yakni Kecamatan Puri, Kecamatan Jetis, dan Desa Sambiroto Kecamatan Sooko.

(6)

Metode AHP (Analitycal Hierarchy Process) dipilih karena dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang tidak terstruktur kedalam beberapa komponen dalam sususnan yang hirarki, dengan memberi nilai subjektif pentingnya setiap kriteria secara relative dan menetapkan kriteria mana yang memiliki prioritas paling tinggi, kemudian menentukan salah satu alternative dari bebebrapa alternative yang telah ditentukan sebelumnya.

Dari beberapa hal yang telah dijelaskan diatas dan didukung oleh berbagai teori yang ada serta dilengkapi oleh data yang diperoleh maka peneliti mengusulkan penelitian dengan judul “Penentuan Lokasi Perluasan Usaha Toko Bangunan pada UD Sari Bumi Bangunan di Daerah Mojokerto”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapat adalah “Dimana lokasi strategis yang sebaiknya dipilih oleh UD Sari Bumi Banguana di daerah Mojokerto ?”

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan yang dibahas tidak meluas maka diperlukan batasan masalah. Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi masalah yang menyangkut pada judul penelitian yaitu “Alternatif pilihan lokasi di daerah Mojokerto antara lain Kecamatan Puri, Kecamatan Jetis, dan Desa Sambiroto Kecamatan Sooko”.

(7)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan lokasi strategis yang sebaiknya dipilih oleh UD Sari Bumi Banguana di daerah Mojokerto.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan

Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan perluasan usaha toko bangunan pada UD Sari Bumi Bangunan.

2. Bagi peneliti selanjutya

Dapat digunakan masukan atau referensi pada penelitian selanjutnya tentang penentuan lokasi usaha toko bangunan dan juga pemahaman mengenai alat analisis AHP (Analytical Hierarchy Process) sebagai alat untuk pengambilan keputusan.

Gambar

Tabel 1.1 Kriteria menurut para pemimpin toko bangunan

Referensi

Dokumen terkait

Data dari kedua kelas dikatakan memiliki rataan yang sama jika nilai signifikan > 0,05, sedangkan data dari kedua kelas dikatakan memiliki rataan yang berbeda jika

Pada pembelajaran IPA melalui kegiatan praktik di sekolah, tentu saja seorang guru harus selektif dalam menentukan jenis kegiatan sehingga keterampilan proses yang diharapkan

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan faktor- faktor yang memengaruhi penerapan produktivitas hijau pada proses produksi susu bubuk dewasa, menentukan nilai

Metode penelitian yang digunakan adalah studi literatur yang berhubungan dengan perencanaan design dan simulasi hydraulic fracturing serta melakukan pengumpulan

Berdasarkan aspek pengetahuan gizi terkait anemia dan zat besi, seluruh petugas kesehatan (100% subjek menjawab dengan benar) pada kedua wilayah telah memahami tentang risiko ibu

Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu ekonomi manajemen khususnya pada bidang manajemen pemasaran,

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses penumbukan material antara lain jumlah putaran silinder dan massa butiran yang diumpan.. Jika

1) Merangsang keluarga mengenal, menerima, masalah, dan kebutuhan mereka, melalui memperluas pengetahuan keluarga melalui penyuluhan kesehatan, membantu keluarga melihat situasi dan