• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, Msc. NIP.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum. Ir. Mochammad Natsir, Msc. NIP."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Salah satu program andalan Pemerintah untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi perdesaan dengan pendekatan berbasis masyarakat adalah Program Pamsimas. Pelaksanaan Program Pamsimas sejak Tahun 2008 sampai sekarang telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat melalui upaya pemberdayaan masyarakat. Pemberdayaan masyarakat ini telah meningkatkan partisipasi masyarakat sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dan Pemerintah dalam menyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi.

Menyadari bahwa Pemerintah Kabupaten/Kota mampu bermitra dengan masyarakat untuk meningkatkan akses aman air minum dan sanitasi, Program Pamsimas (baik Pamsimas I dan Pamsimas II) memberikan dukungan yang semakin besar untuk mendorong terwujudnya kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam rangka percepatan peningkatan akses aman terhadap air minum dan sanitasi perdesaan. Dukungan Pamsimas ini disusun dalam Paket

Pamsimas Hibah Insentif Kabupaten/Kota (Paket Pamsimas HIK), yaitu hibah insentif

bagi kabupaten/kota yang telah menunjukkan kinerja baik dalam pelaksanaan Pamsimas dan menunjukkan kesiapan dalam menyelenggarakan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dengan pola kemitraan.

HIK sebagai salah satu komponen dalam Program Pamsimas menjadi salah satu tolok ukur kinerja pelaksanaan Pamsimas. Keberhasilan Program Pamsimas turut ditentukan oleh keberhasilan dalam penyelenggaraan HIK ini.

Untuk membantu penyelenggaraan HIK mencapai sasaran dan sesuai aturan yang disepakati bersama, maka diperlukan petunjuk teknis pelaksanaan. Buku Petunjuk Teknis Paket Pamsimas - HIK ini merupakan salah satu buku petunjuk yang sangat penting dalam pelaksanaan Pamsimas secara keseluruhan, mencakup antara lain:

 Penjelasan Paket Pamsimas - HIK sebagai penerapan HIK dimana kabupaten/kota dipilih berdasarkan kinerja dan proposalnya;

 Tata cara pemilihan kabupaten/kota yang akan mendapatkan insentif;

 Tata cara pemilihan desa yang akan mendapat insentif dari pemerintah kabupaten/kota;  Mekanisme penyaluran dana HIK;

 Tata cara pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan pertanggungjawaban.

Dengan demikian diharapkan seluruh kegiatan Paket Pamsimas - HIK dapat berjalan dengan baik. Masyarakat dapat menikmati air bersih dan sanitasi yang layak sepanjang masa dalam pengelolaan yang berkelanjutan.

Jakarta, Mei 2015 Direktur Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum

Ir. Mochammad Natsir, Msc. NIP.195901221986031002

(3)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR SINGKATAN ... iv

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Substansi Utama Petunjuk Teknis Paket Pamsimas HIK ... 3

1.3. Pengguna Petunjuk Teknis ... 3

BAB 2. PAKET PAMSIMAS HIK ... 4

2.1. Konsep Pelaksanaan Paket Pamsimas HIK ... 4

2.2. Tujuan Penyediaan HIK ... 5

2.3. Prinsip Penyelenggaraan HIK ... 6

2.4. Ketentuan Dalam Penyelenggaraan HIK ... 6

2.4.1. Ketentuan Umum ... 6

2.4.2. Ketentuan Khusus ... 7

2.5. Pemanfaatan Dana Paket Pamsimas HIK ... 8

2.5.1. Kegiatan Yang Dibiayai Melalui Paket Pamsimas HIK ... 8

2.5.2. Kegiatan Yang Tidak Dibiayai Melalui Paket Pamsimas HIK (Negative List) ... 9

BAB 3. PENYELENGGARAAN PAKET PAMSIMAS HIK ... 10

3.1. Kriteria Pemilihan Penerima HIK ... 10

3.1.1. Kriteria Pemilihan Kabupaten/Kota ... 10

3.1.2. Kriteria Pemilihan Desa/Kelurahan Sasaran Paket Pamsimas HIK ... 12

3.2. Pelaku Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK ... 13

3.2.1. Pelaku Tingkat Pusat ... 13

3.2.2. Pelaku Tingkat Provinsi ... 14

3.2.3. Pelaku Tingkat Kabupaten/Kota ... 15

3.2.4. Pelaku Tingkat Kecamatan ... 19

3.2.5. Pelaku Tingkat Desa/Kelurahan ... 19

3.3. Kerangka Waktu Dan Tata Cara Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK ... 20

3.3.1. Kerangka Waktu Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK ... 20

3.3.2.Tata Cara Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK ... 21

BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN PAKET PAMSIMAS - HIK ... 27

4.1 Komponen Pendanaan ... 27

4.1.1 BLM Desa/Kelurahan Sasaran ... 27

4.1.2 Bantuan Operasional Pendukung (BOP) Panitia Kemitraan ... 27

4.1.3 Fasilitator Masyarakat-HIK ... 28

4.2 Tata Cara Pencairan BLM Paket Pamsimas HIK... 28

4.3 Pelaporan Dan Pertanggungjawaban ... 28

BAB 5. PEMANTAUAN DAN PELAPORAN ... 30

5.1 Pemantauan Dan Pelaporan Tingkat Kabupaten/Kota ... 30

(4)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1. Kerangka Waktu Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK ... 21

Tabel 3.2. Tata Cara Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK ... 22

DAFTAR BAGAN

Hal Gambar 2.1 Konsep Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK ... 5

Gambar 3.1 Organisasi Pengelola dan Pelaksana Program Pamsimas ... 20

Gambar 3.2 Tahapan Kegiatan Paket Pamsimas HIK ... 26

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Format Data Penilaian Proposal Kab/Kota ... 33

Lampiran 2. Format Proposal Paket Pamsimas-HIK ... 36

Lampiran 3 Format Proposal Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Desa Melalui Paket Pamsimas HIK... 39

Lampiran 4. Format Rekapitulasi Hasil Pelaksanaan Paket Pamsimas HIK ... 50

Lampiran 5. Format Laporan Pelaksanaan Paket Pamsimas HIK ... 51

Lampiran 6. Naskah Perjanjian Kerjasama ... 52

Lampiran 7. Term Of Reference (TOR) Fasilitator Masyarakat Hibah Insentif Kabupaten/Kota ... 59

Lampiran 8. Tata Cara Pencairan, Pelaporan, Dan Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan HIK ... 63

(5)

DAFTAR SINGKATAN

Air Minum : Air yang siap diminum dengan melalui pengolahan (mengacu kepada peraturan yang berlaku)

AMPL : Air Minum dan Penyehatan Lingkungan APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara BABS : Buang Air Besar Sembarangan

Bappeda : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

CPMU : Central Project Management Unit DIPA : Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

Dit.PSPAM : Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum DJCK : Direktorat Jenderal Cipta Karya

DPMU : District Project Management Unit

Fasilitator : Tenaga Pendamping Program Pamsimas di masyarakat IMAS : Identifikasi Masalah dan Analisis Situasi

Kem. PU PR : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kemendagri : Kementerian Dalam Negri

Kemenkes : Kementerian Kesehatan

KPPN : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

KKM : Kelompok Keswadayaan Masyarakat, merupakan nama generik untuk lembaga yang dibentuk secara swadaya oleh masyarakat, seperti Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat NGO : Non Governrment Organization

PA/KPA : Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran PMD : Pemberdayaan Masyarakat Desa

PPK : Pejabat Pembuat Komitmen

PPM : Penanganan Pengaduan Masyarakat PPMU : Provincial Project Management Unit Pokja : Kelompok Kerja

RAD : Rencana Aksi Daerah

RKPD : Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKM : Rencana Kerja Masyarakat

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Sanitasi : Usaha pencegahan penyakit dengan mengendalikan faktor lingkungan, terutama lingkungan fisik, biologis dan sosial

STBM : Sanitasi Total Berbasis Masyarakat SIM : Sistem Informasi Manajemen SPAM : Sistem Penyediaan Air Minum

(6)

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pamsimas merupakan salah satu program nasional untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan dan peri urban terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak dengan pendekatan berbasis masyarakat. Program Pamsimas dimulai pada Tahun 2008 sampai dengan sekarang, telah berhasil meningkatkan jumlah warga miskin perdesaan dan pinggiran kota yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, serta meningkatkan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat

Untuk meningkatkan akses penduduk perdesaan dan pinggiran kota terhadap fasilitas air minum dan sanitasi dalam rangka pencapaian target Universal Access, Program Pamsimas dilanjutkan pada Tahun 2013 sampai dengan Tahun 2016 dan disebut dengan Program Pamsimas II.

Pamsimas II bertujuan untuk meningkatkan jumlah warga masyarakat kurang

terlayani termasuk masyarakat berpendapatan rendah di wilayah perdesaan dan

peri-urban1 yang dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi yang berkelanjutan, meningkatkan penerapan nilai dan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target Universal Access (sektor air minum dan sanitasi) melalui pengarusutamaan dan perluasan pendekatan pembangunan berbasis masyarakat.

Ruang lingkup komponen program Pamsimas II mencakup 5 (lima) komponen kegiatan, yaitu:

1. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan lokal; 2. Peningkatan perilaku higienis dan pelayanan sanitasi;

3. Penyediaan sarana air minum dan sanitasi umum; 4. Insentif desa/kelurahan dan kabupaten/kota; 5. Dukungan manajemen pelaksanaan program.

1

Pinggiran kota yang dapat menjadi lokasi Program Pamsimas II adalah dengan karakteristik: (1) terletak di perbatasan atau pinggiran wilayah kota, (2) cakupan penduduk dengan akses terhadap fasilitas air minum dan sanitasi yang layak masih rendah, dan (3) tidak terdapat layanan jaringan PDAM atau PDAL

(7)

Dengan demikian salah satu komponen dalam program Pamsimas II adalah insentif bagi kabupaten/kota (hibah insentif kabupaten/kota/HIK) yang turut menentukan keberhasilan Pamsimas II secara keseluruhan.

Selama pelaksanaan Pamsimas mulai dari tahun 2008 sampai dengan sekarang, kabupaten/kota telah menunjukkan kinerja yang baik. Hal ini ditunjukkan antara lain dengan penyelesaian kegiatan di desa/kelurahan secara tepat waktu, pelaksanaan replikasi yang sesuai atau melebihi persyaratan, dan dimuatnya program penyediaan air minum dan sanitasi dengan pendekatan berbasis masyarakat dalam dokumen rencana daerah (RPJMD, RKPD, atau RAD AMPL). Kinerja yang baik tersebut menghasilkan pelayanan AMPL menuju kondisi yang diharapkan oleh Pamsimas, yaitu keberfungsian sarana air minum, pencapaian status SBS, dan target sanitasi lainnya, serta potensi keberlanjutan dari sarana air minum terbangun.

Sebagai bentuk penghargaan dan dukungan terhadap kabupaten/kota dengan kinerja baik, maka Pamsimas II menyediakan program insentif penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yaitu Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK).

Pembelajaran penting dari perjalanan pelaksanaan Pamsimas I adalah bahwa adanya kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat akan menjamin keberlanjutan penyediaan dan pemeliharaan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Menyadari hal ini, Pamsimas II memberikan dukungan yang semakin besar untuk mendorong terwujudnya kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam rangka percepatan pencapaian target Universal Access bidang air minum dan sanitasi di perdesaan. Bentuk dukungan ini adalah kegiatan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat melalui pola kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat atau disebut dengan Paket Pamsimas. Pola kemitraan ini diwujudkan dengan adanya pembiayaan dan pengambilan keputusan oleh pemerintah pusat, pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam Paket Pamsimas.

Pamsimas II mendukung penyelenggaraan HIK dengan Pola Kemitraan (Paket). Penyelenggaraan HIK melalui pola kemitraan antara pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat disebut dengan Paket Pamsimas HIK.

Paket Pamsimas HIK diharapkan dapat mempercepat upaya untuk peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten/kota untuk menyelenggarakan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Oleh karena itu, Pamsimas II memberikan HIK sebagai dana insentif kepada kabupaten/kota yang telah siap atau mampu menyelenggarakan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat secara mandiri dan dengan pola kemitraan.

(8)

1.2 SUBSTANSI UTAMA PETUNJUK TEKNIS PAKET PAMSIMAS HIK

Petunjuk teknis ini menjelaskan konsep dan penyelenggaraan Hibah Insentif Kabupaten/Kota (HIK) sebagai acuan bagi kabupaten/kota dalam penyelenggaraan kegiatan Paket Pamsimas HIK.

Petunjuk teknis ini memuat substansi utama sebagai berikut:

1. Konsep HIK serta prinsip dan ketentuan utama yang mendasari seluruh penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK di tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan;

2. Penyelenggaraan HIK, termasuk di dalamnya adalah: (a) persyaratan pemilihan calon penerima HIK baik untuk tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan, (b) peran masing-masing pelaku dalam penyelenggaraan HIK, termasuk peran fasilitator dan konsultan, dan (c) tata cara atau langkah-langkah penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK;

3. Pengelolaan keuangan untuk Paket Pamsimas HIK;

4. Pemantauan dan pelaporan untuk keseluruhan penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK pada tingkat kabupaten/kota dan desa/kelurahan.

1.3 PENGGUNA PETUNJUK TEKNIS

Petunjuk teknis ini diperuntukkan bagi para pelaku Pamsimas terutama para pelaku pada:

1. Tahap seleksi kabupaten/kota penerima HIK-yaitu CPMU, Pokja AMPL Provinsi, PPMU, Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Panitia Kemitraan (Pakem), dan DPMU; 2. Tahap seleksi desa/kelurahan penerima Paket Pamsimas HIK-yaitu Pokja AMPL

Kabupaten/Kota, Pakem, Pemerintah Desa/Kelurahan, dan KKM, serta fasilitator Keberlanjutan;

3. Tahap pelaksanaan-yaitu masyarakat, KKM, fasilitator keberlanjutan, fasilitator masyarakat HIK, Pakem, DPMU, District Coordinator (DC), Finance and Management Assistant (FMA), dan Fasilitator STBM;

4. Tahap pemantauan dan pelaporan pelaksanaan Paket Pamsimas HIK-yaitu Pakem, DPMU, Pokja AMPL kabupaten/kota, Pokja AMPL Provinsi, PPMU, Regional Oversight Management and Services (ROMS), Central Management Advisory Consultant (CMAC), dan tim advisory.

(9)

BAB 2. PAKET PAMSIMAS HIK

2.1 KONSEP PELAKSANAAN PAKET PAMSIMAS HIK

Hibah insentif kabupaten/kota adalah insentif bagi kabupaten/kota pelaksana Program Pamsimas (baik Pamsimas I maupun Pamsimas II) yang telah menunjukkan kinerja baik selama pelaksanaan program Pamsimas . Insentif ini akan diberikan dalam bentuk dana sebagai penghargaan dan dukungan kepada kabupaten/kota yang berkinerja baik, memiliki program keberlanjutan pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat, dan siap menerapkan pola kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah pusat dalam rangka percepatan pencapaian target

Universal Access bidang air minum dan sanitasi di perdesaan.

Pada kabupaten/kota yang terpilih sebagai penerima, HIK menjadi dana tambahan atas pendanaan APBD dan kontribusi masyarakat dalam upaya kabupaten/kota bagi keberlanjutan pengembangan pelayanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK melibatkan Panitia Kemitraan (Pakem) Pokja AMPL Kabupaten/Kota. Dengan demikian, kabupaten/kota penerima HIK tidak perlu membentuk lagi Pakem khusus yang menangani kegiatan Paket Pamsimas HIK. Dana Paket Pamsimas HIK terbuka untuk desa/kelurahan yang pernah menjadi lokasi Pamsimas. Dana ini dimanfaatkan untuk kegiatan pengembangan dan optimalisasi SPAM. Pada desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas-HIK, dana paket dimanfaatkan untuk salah satu jenis kegiatan, apakah pengembangan atau optimalisasi SPAM. Pakem berperan dalam mengelola pemanfaatan dana Paket Pamsimas HIK di tingkat kabupaten/kota. Pemilihan desa/kelurahan penerima Paket Pamsimas HIK diputuskan di tingkat kabupaten/kota berdasarkan sejumlah kriteria. Proses pemilihan desa/ kelurahan ini difasilitasi Pakem.

Pelaksanaan Paket Pamsimas HIK di tingkat desa/kelurahan pada prinsipnya tetap mengacu pada tata cara pelaksanaan kegiatan Pamsimas di tingkat masyarakat dengan beberapa penyesuaian tertentu yang selengkapnya akan diuraikan dalam bab-bab selanjutnya.

(10)

Gambar 2.1 Konsep Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK

2.2 TUJUAN PENYEDIAAN HIK

Tujuan penyediaan HIK adalah mendukung pemerintah kabupaten/kota pelaksana Pamsimas yang telah berkinerja baik untuk:

1. Meningkatkan kapasitas kabupaten/kota untuk penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;

DESA SASARAN BLM APBN KONTRIBUSI MASYARAKAT PAKET PAMSIMAS-HIK APBD  Biaya FM-HIK  BOP Pakem APBN  Pelatihan FM-HIK

Strategi Nasional untuk Pencapaian Target

Universal Access.

Pengembangan Sistem Pemantauan AMPL

BLM APBD

KONTRIBUSI MASYARAKAT

(11)

2. Memperkuat kemitraan antara pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam penyediaan air minum dan sanitasi;

3. Mendorong kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan program penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat;

4. Mendukung percepatan pencapaian target Universal Access kabupaten/kota dalam bidang air minum dan sanitasi;

5. Melembagakan pendekatan berbasis masyarakat untuk penyediaan air minum dan sanitasi;

6. Mendukung pemerintah kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum sesuai Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2005.

2.3 PRINSIP PENYELENGGARAAN HIK

Prinsip penyelenggaraan HIK adalah sebagai berikut:

1. Mendorong kemandirian kabupaten/kota dalam penyediaan air minum dan sanitasi;

2. Mengutamakan kemitraan yang setara antara pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat;

3. Memberikan prioritas kepada desa/kelurahan miskin yang sangat membutuhkan sarana air minum dan sanitasi;

4. Memastikan keberlanjutan pengelolaan dan peningkatan cakupan dan kualitas pelayanan SAM tingkat desa/kelurahan.

2.4 KETENTUAN DALAM PENYELENGGARAAN HIK

2.4.1 Ketentuan Umum

1. HIK adalah dana insentif untuk mendukung kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat. Oleh karena itu, dana ini digunakan untuk pembiayaan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang mengadopsi pendekatan Pamsimas;

2. Paket Pamsimas HIK diselenggarakan melalui sharing program APBN dan APBD; dimana dana APBN membiayai BLM untuk sejumlah 50% dari total kebutuhan BLM seluruh desa/kelurahan sasaran, dan dana APBD yang besarnya minimum 50% dari total kebutuhan BLM seluruh desa/kelurahan sasaran,

3. Pendekatan penyediaan air minum dan sanitasi dalam HIK adalah berbasis masyarakat yang mengadopsi pendekatan Pamsimas. Dengan demikian, pengembangan/optimalisasi SPAM tingkat masyarakat tetap mewajibkan adanya kontribusi masyarakat dalam bentuk in-cash dan in-kind;

(12)

4. Pagu dana HIK dalam Paket Pamsimas adalah pagu tingkat kabupaten/kota. Selanjutnya, pagu dana Paket Pamsimas HIK untuk setiap desa/kelurahan ditentukan di tingkat kabupaten/kota berdasarkan kebutuhan setiap desa/kelurahan tersebut dan evaluasi RKM (evaluasi teknis dan pembiayaan). Dengan demikian, dana Paket Pamsimas HIK bagi pembiayaan SPAM setiap desa/kelurahan bervariasi sesuai evaluasi kebutuhan masing-masing desa/kelurahan sasaran;

5. Dana HIK bersumber dari APBN dengan maksimum jumlah dana HIK dalam Paket Pamsimas HIK untuk setiap kabupaten/kota adalah Rp 1 Milyar;

6. Porsi HIK dalam Paket Pamsimas HIK yang diberikan kepada kabupaten/kota adalah setara dengan komitmen porsi BLM APBD kabupaten/kota;

7. Pemanfaatan dana BLM Paket Pamsimas meliputi pengembangan dan atau optimalisasi SPAM di desa/kelurahan yang pernah menjadi lokasi Pamsimas; 8. Dana BLM Paket Pamsimas-HIK hanya digunakan untuk kebutuhan Bantuan

Langsung Masyarakat (BLM) desa/kelurahan sasaran;

9. Bantuan Langsung Masyarakat, yang selanjutnya disingkat dengan BLM adalah dana bantuan sosial yang disalurkan langsung kepada masyarakat untuk mendanai 80% (delapan puluh per seratus) biaya kegiatan pengembangan dan/atau optimalisasi SPAM sebagaimana tertuang dalam RKM;

10. HIK hanya diberikan kepada kabupaten/kota dengan kinerja baik dalam Pamsimas, memiliki program keberlanjutan pengembangan akses air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam rangka mendukung pencapaian target

Universal Access kabupaten/kota;

11. Berdasarkan pertimbangan kebutuhan khusus dalam rangka keberlanjutan SPAM dan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perdesaan, CPMU dan PIU dapat merekomendasikan kabupaten/kota penerima HIK;

12. Pakem dalam penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK adalah sama dengan Pakem Pokja AMPL Kabupaten/Kota sasaran Pamsimas II.

13. Kabupaten/Kota dapat menyampaikan usulan Paket Pamsimas HIK untuk tahun berjalan dan/atau untuk tahun berikutnya.

2.4.2 Ketentuan Khusus

Berikut ini adalah ketentuan khusus pelaksanaan HIK:

1. Pada desa lokasi pengembangan dan desa optimalisasi SPAM, seluruh ketentuan dan tata cara (IMAS, penguatan KKM, penyusunan dan evaluasi RKM, pengadaan barang dan jasa, pengelolaan keuangan, pengamanan sosial dan lingkungan) adalah mengikuti tata cara dalam juknis Pamsimas yang berkenaan, yaitu:

a. Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat; b. Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan di Tingkat Masyarakat; c. Petunjuk Teknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat Masyarakat;

(13)

d. Petunjuk Teknis Pengelolaan Keuangan;

e. Petunjuk Teknis Pengoperasian dan Pemeliharaan; f. Petunjuk Teknis Pengamanan Lingkungan dan Sosial;

2. Format RKM kegiatan pengembangan atau optimalisasi SPAM disusun dengan mengacu pada format RKM sesuai format pada Lampiran 9;

3. Format Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Paket Pamsimas-HIK mengikuti format SPPB Pamsimas kegiatan reguler dalam buku Kumpulan Format;

4. Dukungan untuk pelaksanaan Paket Pamsimas HIK di tingkat desa/kelurahan: a. Pembiayaan Fasilitator Masyarakat (FM) untuk pendampingan pelaksanaan

Paket Pamsimas HIK (selanjutnya disebut dengan FM-HIK) di tingkat desa/kelurahan disediakan oleh APBD diluar dana BLM APBD untuk Paket Pamsimas-HIK. Jumlah FM-HIK menyesuaikan dengan kebutuhan pendampingan desa/kelurahan, sebagaimana dijelaskan dalam TOR FM-HIK pada lampiran;

b. Pelatihan FM-HIK disediakan oleh CPMU.

2.5 PEMANFAATAN DANA PAKET PAMSIMAS HIK

2.5.1 Kegiatan yang Dibiayai melalui Paket Pamsimas HIK

Berikut ini adalah komponen pemanfaatan dana Paket Pamsimas HIK.

1. Pengembangan SPAM pada desa-desa lokasi Pamsimas

a. Pengembangan SPAM, yaitu kegiatan peningkatan kapasitas SPAM pada desa/kelurahan yang pernah menjadi lokasi Pamsimas dengan tingkat keberfungsian yang baik.

b. Pengembangan SPAM ditujukan untuk menambah jumlah penerima manfaat pada desa/kelurahan tersebut, membantu meningkatkan jangkauan/kualitas pelayanan SPAM tingkat desa/kelurahan, dan berkontribusi pada penambahan jumlah penerima manfaat SPAM tingkat kabupaten/kota.

2. Optimalisasi SPAM pada desa-desa lokasi Pamsimas

a. Optimalisasi SPAM, yaitu kegiatan pemulihan SPAM tidak berfungsi/berfungsi sebagian pada desa/kelurahan yang pernah menjadi lokasi Pamsimas.

b. Optimalisasi SPAM ditujukan untuk menambah jumlah penerima manfaat (jumlah pengguna baru) di luar jumlah pengguna SPAM saat ini pada desa/kelurahan tersebut, membantu meningkatkan kualitas pelayanan

(14)

SPAM tingkat desa/kelurahan, dan berkontribusi kepada penambahan jumlah penerima manfaat SPAM tingkat kabupaten/kota.

2.5.2 Kegiatan yang Tidak Dibiayai melalui Paket Pamsimas HIK (Negative List)

Daftar kegiatan yang TIDAK BOLEH dibiayai Paket Pamsimas HIK adalah sebagai berikut:

1. Daftar kegiatan yang termasuk negative list dalam Juknis Pelaksanaan Kegiatan Pamsimas di Tingkat Masyarakat;

2. Penyelesaian kegiatan (fisik dan non fisik) desa-desa Pamsimas tahun-tahun sebelumnya;

3. Pembiayaan utusan desa/kelurahan dalam pelatihan asosiasi pengelola SPAM dan Sanitasi perdesaan serta pelatihan dan sosialisasi Paket Pamsimas HIK di tingkat kabupaten/kota.

4. Pembangunan sarana sanitasi sekolah, individual, dan komunal di perdesaan dan peri urban

(15)

BAB 3. PENYELENGGARAAN PAKET

PAMSIMAS HIK

3.1 KRITERIA PEMILIHAN PENERIMA HIK

Pemilihan penerima Paket Pamsimas HIK terdiri dari pemilihan kabupaten/kota dan pemilihan desa/kelurahan. Pemilihan kabupaten/kota terdiri dari dua tahap, yaitu tahap prakualifikasi dan tahap penilaian proposal. Setelah penetapan kabupaten/kota penerima, selanjutnya kabupaten/kota penerima HIK menetapkan daftar desa/ kelurahan sasaran Paket Pamsimas HIK berikut pagu indikatif masing-masing desa/ kelurahan.

Berikut ini adalah kriteria pemilihan penerima Paket Pamsimas HIK untuk kabupaten/kota dan desa/kelurahan.

3.1.1 Kriteria Pemilihan Kabupaten/Kota A. Kriteria Prakualifikasi

Kriteria prakualifikasi kabupaten/kota adalah sebagai berikut:

1. Kabupaten/kota telah memenuhi/melampaui jumlah BLM atau jumlah desa/kelurahan yang menjadi kewajiban APBD sampai dengan akhir tahun sebelum tahun pelaksanaan seleksi penerima HIK;

2. Kabupaten/kota telah menyelesaikan seluruh kasus penyalahgunaan dana (misused fund) yang didaftarkan sampai dengan 31 Desember sebelum tahun pelaksanaan seleksi penerima HIK;

3. Kabupaten/kota telah merealisasikan target (kumulatif) penerima manfaat air minum untuk pelaksanaan Program Pamsimas periode 2 (dua) tahun sebelumnya;

4. Kabupaten/kota telah menyelesaikan pelaksanaan Pamsimas di seluruh desa/kelurahan lokasi Program Pamsimas periode 2 (dua) tahun sebelumnya; 5. Status Dusun Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) tingkat kabupaten/kota tidak kurang dari rata-rata nasional pada tahun pelaksanaan seleksi penerima HIK.

Data seleksi prakualifikasi kabupaten/kota adalah Data SIM dan PPM

(16)

B. Penilaian Proposal Kabupaten/Kota

Kabupaten/kota yang memenuhi kriteria prakualifikasi akan diundang untuk mengajukan proposal pemanfaatan dana Paket Pamsimas HIK. Penilaian proposal didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

1. Komitmen penyediaan dana APBD untuk Paket Pamsimas HIK yang meliputi dana BLM minimal 40% dari total biaya pengembangan/optimalisasi SPAM desa-desa sasaran, dana Fasilitator Masyarakat (FM)-HIK, dan BOP Pakem; 2. Efisiensi pembiayaan SPAM terhadap target penerima manfaat (biaya per

penerima manfaat). 3. Data kinerja kab/kota:

a. Status dokumen rencana daerah yang digunakan sebagai acuan kegiatan penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat dalam penyusunan proposal Paket Pamsimas HIK (Dokumen rencana daerah yang dimaksud dalam hal ini adalah salah satu dari dokumen berikut: RPJMD atau RAD AMPL);

b. Persentase jumlah desa berdasarkan status keberfungsian SPAM; c. Persentase jumlah desa yang telah menerapkan iuran air minum;

Proposal kabupaten/kota untuk mendapatkan HIK, selanjutnya disebut dengan Proposal Paket Pamsimas HIK Kabupaten/Kota, memuat:

1. Surat pernyataan Bupati/Walikota yang berisikan:

a. Jumlah dana BLM APBD yang besarnya minimum 40% dari total kebutuhan investasi pengembangan/optimalisasi SPAM pada seluruh desa/kelurahan sasaran, dana APBD untuk biaya FM-HIK dan BOP Panitia Kemitraan sebagai komitmen kabupaten/kota untuk Paket Pamsimas-HIK.

b. Kesediaan mengikuti petunjuk teknis Paket Pamsimas HIK;

c. Kesediaan untuk menyampaikan salinan APBD/APBD perubahan yang menyatakan anggaran untuk BLM Paket Pamsimas HIK, biaya FM-HIK, dan BOP Pakem.

2. Formulir Proposal Paket Pamsimas HIK sebagaimana format dalam lampiran petunjuk teknis ini.

3. Lampiran dokumen sumber data-data yang digunakan dalam proposal: a. Salinan Perda RPJMD atau Perbup/perwali RAD AMPL yang digunakan

sebagai acuan dalam penyusunan proposal Paket Pamsimas HIK. Jika RPJMD/RAD AMPL belum disahkan, maka melampirkan sampul rancangan dokumen tsb untuk menunjukkan status RPJMD/RAD AMPL apakah telah rancangan akhir, atau masih rancangan, atau rancangan awal;

(17)

c. Salinan Proposal Desa/Kelurahan yang digunakan dalam menyusun proposal kabupaten/kota

Hanya proposal yang lengkap (memuat butir (1), (2), dan (3)) yang akan dilanjutkan ke dalam tahap penilaian proposal.

Daftar kabupaten/kota yang lulus kriteria prakualifikasi, daftar yang mengajukan proposal, dan selanjutnya daftar kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai penerima HIK akan diumumkan melalui website Pamsimas. Kabupaten/kota penerima HIK akan menandatangani Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Paket Pamsimas HIK.

3.1.2 Kriteria Pemilihan Desa/Kelurahan Sasaran Paket Pamsimas HIK

Pemilihan desa/kelurahan dan pengambilan keputusan mengenai desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas HIK sepenuhnya dilaksanakan di tingkat kabupaten/kota. Sesuai dengan ketentuan pemanfaatan dana Paket Pamsimas HIK, kabupaten/kota wajib menerapkan kriteria pemilihan desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas HIK sebagaimana dalam petunjuk teknis ini. Kabupaten/kota tetap dapat menambahkan kriteria lain berdasarkan kearifan lokal sepanjang tidak bertentangan dengan kriteria yang telah ditentukan tersebut.

Kriteria pemilihan desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas-HIK pengembangan dan desa optimalisasi adalah:

1. Telah menyelesaikan seluruh kegiatan Pamsimas;

2. Merupakan desa sasaran Pamsimas dengan SPAM yang telah beroperasi minimal 1 (satu) tahun;

3. Mempunyai potensi menambah jumlah pemanfaat SPAM minimal 30% dari jumlah pemanfaat semula (saat ini);

4. Masyarakat bersedia kontribusi minimal 20% dari total usulan pembiayaan kegiatan pengembangan/optimalisasi SPAM tingkat desa/kelurahan. Kontribusi ini dalam bentuk in cash 4% (baik dari dana yang dikumpulkan dari masyarakat maupun dana kas BPSPAMS) dan in kind sebesar 16%;

5. Memenuhi biaya pembangunan SPAM per penerima manfaat yang efisien;

6. Masyarakat bersedia meningkatkan kualitas pelayanan SPAM secara berkelanjutan melalui penerapan tariff pemakaian yang dapat memenuhi biaya operasional, pemeliharaan, dan recovery dengan pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah, Ketua BPSPAMS, dan Ketua KKM; 7. Desa/kelurahan bersedia untuk menyediakan Kader Pemberdayaan Masyarakat

(KPM) yang fokus dalam bidang AMPL (Kader AMPL) (dengan pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah) untuk menjadi mitra KKM dan BPSPAMS dalam pelaksanaan Paket Pamsimas-HIK di tingkat desa/kelurahan.

(18)

3.2 PELAKU PENYELENGGARAAN PAKET PAMSIMAS HIK

3.2.1 Pelaku Tingkat Pusat

A. CPMU

Sebagai bagian dari tugas utama CPMU dan PIU (Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa dan Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan, dan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), CPMU dan PIU bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Paket HIK. Ketua CPMU dan Wakil Ketua CPMU Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah memimpin proses penyelenggaraan Paket HIK.

Tugas CPMU dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi:

1) Melaksanakan seleksi prakualifikasi dan mengumumkan hasil prakualifikasi kepada kabupaten/kota;

2) Melakukan evaluasi atau penilaian proposal Paket HIK kabupaten/ kota;

3) Merekomendasikan daftar kabupaten/kota penerima HIK dan besar porsi APBN untuk penyelenggaraan kegiatan HIK kepada Executing Agency Program Pamsimas;

4) Melaksanakan pemantauan kemajuan pelaksanaan Paket HIK tingkat kabupaten /kota; 5) Melaporkan hasil pelaksanaan Paket HIK kepada Executing Agency Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan tembusan kepada provinsi dan kabupaten/kota penerima HIK.

B. Satker Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat , Direktorat Jenderal Cipta Karya

Tugas Satker Pengembangan Air Minum Berbasis Masyarakat dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi:

1) Memastikan ketersediaan dana APBN untuk penyelenggaraan Paket HIK berdasarkan hasil penetapan kabupaten/kota penerima HIK;

2) Menyediakan kegiatan dan anggaran pelatihan FM-HIK;

3) Mengelola dan melakukan pencairan dana APBN Paket HIK atau menyalurkan dana APBN-HIK kepada Satker kabupaten/kota pelaksana Pamsimas;

4) Melaporkan kemajuan penggunaan dana HIK kepada CPMU berdasarkan laporan Satker Kabupaten/Kota.

C. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Nasional

Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Nasional dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi:

(19)

1) Membantu CPMU mensosialisasikan Paket HIK melalui koordinasi dengan Asosiasi di tingkat kabupaten/kota;

2) Membantu CPMU dalam memantau pelaksanaan Paket HIK;

3) Membantu CPMU menilai proposal kabupaten/kota dan desa calon sasaran HIK; 4) Berkoodinasi dengan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat kabupaten /

kota untuk memastikan kabupaten/kota dan desa sasaran menyusun dan menyampaikan proposal tepat waktu.

D. Konsultan Manajemen (Central Management and Advisory Consultant/ CMAC)

Tugas Konsultan CMAC dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi: 1) Membantu CPMU melakukan seleksi prakualifikasi kabupaten/kota;

2) Membantu CPMU untuk memastikan pelaksanaan HIK sesuai dengan buku Petunjuk Teknis;

3) Membantu CPMU dalam memantau progres pelaksanaan Paket HIK melalui SIM Pamsimas;

4) Berkoordinasi dengan ROMS (Tenaga Koordinator Provinsi, LGS dan Koordinator Pelatihan untuk mempersiapkan dan mengawal pelaksanaan HIK.

3.2.2 Pelaku Tingkat Provinsi

Pelaku utama penyelenggaraan Paket HIK di tingkat provinsi terdiri dari Pokja AMPL Provinsi dan Provincial Project Management Unit (PPMU).

A. Pokja AMPL Provinsi

Tugas Pokja AMPL Provinsi dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi:

1) Membantu memastikan proposal Paket HIK kabupaten/kota yang akan diajukan, memenuhi ketentuan dalam Juknis Paket HIK dan disampaikan tepat waktu kepada CPMU;

2) Memantau kemajuan pelaksanaan Paket HIK di kabupaten/kota yang termasuk dalam wilayahnya sebagai bagian dari pelaporan kemajuan pelaksanaan Pamsimas kepada Gubernur dengan tembusan kepada CPMU;

3) Memberikan masukan/rekomendasi kepada Pokja AMPL Kabupaten/Kota bagi perbaikan kualitas pelaksanaan Paket HIK.

B. PPMU

Tugas PPMU dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi:

1. Memfasilitasi pelatihan bagi seluruh Fasilitator Masyarakat, termasuk FM HIK, sesuai Rencana Kerja Pamsimas;

(20)

2. Jika diperlukan DPMU, memberikan masukan/rekomendasi dalam proses rekrutmen dan pembinaan kualitas pendampingan FM HIK;

3. Membantu Pokja AMPL Provinsi dalam pemantauan pelaksanaan Paket HIK di tingkat kabupaten/kota, serta memberikan masukan/rekomendasi untuk peningkatan kinerja;

4. Memastikan laporan pelaksanaan Paket HIK termasuk dalam laporan rutin DPMU kabupaten/kota penerima HIK.

C. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan Tingkat Provinsi

Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat provinsi dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi:

1) Memastikan semua Asosiasi tingkat kabupaten/kota diwilayah kerjanya mendapat informasi tentang HIK

2) Mendorong Asosiasi tingkat kabupaten/kota untuk berperan aktif

3) Mengumpulkan laporan dari Asosiasi kab/kota dan memberikan feedback terutama kaitannya dengan peran pelaku di tingkat provinsi.

4) Mengkoordinir Asosiasi kab/kota di wilayah kerjanya untuk menyediakan data progres pelaksanaan dalam pertemuan koordinasi di tingkat provinsi.

D. Konsultan Manajemen (ROMS) Tingkat Provinsi

Tugas ROMS Provinsi dalam penyelenggaraan Paket HIK meliputi:

1) Mengadvokasi pemerintah kabupaten/kota untuk menyediakan alokasi APBD untuk pelakasanaan HIK

2) Memastikan pelaku Pamsimas di tingkat kabupaten/kota memahami HIK dengan baik.

3) Berkoordinasi dengan ROMS kabupaten/kota untuk memastikan pemerintah kab/kota menyusun dan menyampaikan proposal HIK dengan tepat waktu.

4) Memberikan dukungan kepada ROMS Kab/Kota dalam pelaksanaan HIK.

E. Fasilitator STBM Tingkat Provinsi.

Tugas Fasilitator STBM Tingkat Provinsi adalah Mendorong desa penerima HIK mencapai Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

3.2.3 Pelaku Tingkat Kabupaten/Kota

Pelaku utama penyelenggaraan Paket HIK di tingkat kabupaten/kota terdiri dari Pokja AMPL Kabupaten/Kota, Panitia Kemitraan Pokja AMPL, DPMU, Satker Kabupaten/Kota dan Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan..

(21)

A. Pokja AMPL Kabupaten/Kota

Tugas Pokja AMPL dalam pelaksanaan Paket HIK sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:

1) Memimpin sosialisasi adanya peluang kabupaten/kota memperoleh Hibah Insentif Kabupaten kepada desa/kelurahan dan kecamatan dan mengundang desa/kelurahan mengajukan proposal menjadi desa sasaran Paket HIK;

2) Menyusun Proposal Paket HIK berdasarkan hasil seleksi desa/kelurahan oleh Panitia Kemitraan, menyampaikannya kepada Bupati/Walikota untuk mendapat persetujuan, dan mengajukannya sesuai periode pemasukan proposal Paket HIK kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL Provinsi dan PPMU; 3) Memastikan RKPD dan KUA-PPAS (tahun pelaksanaan Paket HIK memuat nilai

BLM APBD dan biaya fasilitator masyarakat (FM-HIK) sesuai Proposal Paket HIK; 4) Pasca penetapan, pada kabupaten/kota penerima HIK, Pokja AMPL:

a. Menfasilitasi penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Paket HIK;

b. Menyiapkan Surat Keputusan Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar Desa/Kelurahan Sasaran Paket HIK;

c. Berkoordinasi dengan DPMU agar DPMU menseleksi dan merekrut FM-HIK sesuai kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan;

5) Memberikan persetujuan pada RKM-HIK yang telah lulus dievaluasi oleh Pakem; 6) Memantau kemajuan pelaksanaan Paket HIK di tingkat kabupaten/kota sebagai

bagian dari pelaporan kemajuan pelaksanaan Pamsimas kepada Bupati dengan tembusan kepada Pokja AMPL Provinsi.

B. Panitia Kemitraan Pokja AMPL

Tugas Panitia Kemitraan Pokja AMPL dalam pelaksanaan Paket HIK sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:

1) Membantu Pokja AMPL dalam mensosialisasikan adanya peluang kabupaten/kota memperoleh Hibah Insentif Kabupaten (HIK) Pamsimas kepada desa/kelurahan dengan SPAMS yang tidak berfungsi dan/atau berfungsi sebagian dan kecamatan, serta mengundang desa/kelurahan mengajukan proposal untuk menjadi desa sasaran Paket HIK;

2) Melaksanakan seleksi dan verifikasi calon desa/kelurahan sasaran, yang secara garis besar mengikuti langkah-langkah Pemilihan Desa Sasaran Program Pamsimas;

3) Merekomendasikan daftar desa/kelurahan sebagai sasaran Paket HIK untuk dimuat dalam Proposal Paket HIK Kabupaten/Kota;

4) Merekomendasikan nilai BLM APBD dan biaya fasilitator masyarakat (FM-HIK) berdasarkan hasil seleksi desa/kelurahan untuk dimuat dalam RKPD dan KUA-PPAS tahun pelaksanaan Paket HIK;

(22)

5) Membantu Pokja AMPL Kabupaten/Kota menyusun Proposal Paket HIK yang lengkap dengan lampirannya;

6) Menyampaikan Proposal Paket HIK sesuai batas waktu pengajuan proposal; 7) Pasca penetapan kabupaten/kota penerima HIK membantu Pokja AMPL dalam:

a. Menfasilitasi penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama Paket HIK

b. Menyiapkan Surat Keputusan Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar Desa/Kelurahan Sasaran Paket HIK

c. Koordinasi dengan DPMU agar menseleksi dan merekrut FM-HIK sesuai kualifikasi dan jumlah yang dibutuhkan

8) Mengevaluasi RKM HIK dengan berkoordinasi dengan DPMU;

9) Melaporkan RKM HIK yang lulus evaluasi Pakem kepada Ketua Pokja AMPL untuk mendapat persetujuan Ketua Pokja AMPL;

10) Menfasilitasi penyelesaian/penanganan pengaduan masyarakat sehubungan dengan kegiatan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Paket HIK;

11) Mengevaluasi dan melaporkan kemajuan kegiatan dan keuangan pelaksanaan Paket HIK tingkat kabupaten/kota kepada Ketua Pokja AMPL.

C. District Project Management Unit (DPMU)

Tugas DPMU dalam pelaksanaan Paket HIK sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:

1) Merekrut FM-HIK dan melaporkan daftar nama FM HIK kepada CPMU; 2) Memastikan FM HIK mendapat pelatihan sesuai Rencana Kerja Pamsimas; 3) Berkoordinasi dengan Panitia Kemitraan dalam evaluasi RKM-HIK;

4) Mengesahkan RKM-HIK yang telah disetujui Pokja AMPL Kabupaten/Kota; 5) Menfasilitasi SPPB antara Satker Kabupaten/Kota dengan KKM/BPSPAMS; 6) Merekomendasikan pencairan BLM Paket HIK kepada KKM/BPSPAMS (baik

BLM yang bersumber dari porsi APBN maupun dari porsi APBD);

7) Mengelola dan memonitor pelaksanaan Paket HIK di tingkat desa/kelurahan; 8) Melaporkan kemajuan Paket HIK di tingkat desa/kelurahan (kinerja dan

keuangan) kepada Ketua Pokja AMPL Kabupaten/Kota dan memberikan masukan/rekomendasi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan, dengan tembusan kepada PPMU;

9) Memonitor dan mengevaluasi kebutuhan peningkatan kapasitas pengelolaan Paket HIK di tingkat kabupaten/kota;

10) Memastikan laporan pelaksanaan Paket HIK termasuk dalam laporan kegiatan Pamsimas kabupaten/kota penerima HIK;

(23)

D. Satker Kabupaten/Kota

Tugas Satker Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Paket HIK sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:

1) Memobilisasi FM-HIK;

2) Melakukan kontrak kerja dengan KKM/BPSPAMS dengan fasilitasi DPMU; 3) Membuat SPP (Surat Perintah Pembayaran) sesuai dengan rekomendasi DPMU; 4) Berdasarkan rekomendasi DPMU, menerbitkan SPM-LS dan persetujuan

pencairan BLM Paket HIK kepada KKM/BPSPAMS;

5) Memberikan data laporan keuangan yang diperlukan DPMU dalam menyusun kemajuan bulanan pelaksanaan Paket HIK di tingkat desa/kelurahan;

6) Memastikan kemajuan penyerapan anggaran tercatat pada aplikasi E-mon (electronic monitoring) dan SP2D online.

E. Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/Kota

Tugas Asosiasi Pengelola SPAMS Perdesaan tingkat Kabupaten/kota dalam pelaksanaan Paket HIK sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut

1) Berkoordinasi dengan ROMS Kab/Kota menyediakan data real keberfungsian SPAMS di desa-desa anggotanya bagi pemerintah kab/kota

2) Membantu Pokja AMPL/Pakem dalam mensosialisasikan Paket HIK; 3) Memastikan desa sasaran menyusun proposal HIK;

4) Memantau dan melaporkan pelaksanaan Paket HIK kepada Pokja AMPL/Pakem.

F. Konsultan Manajemen (ROMS) Kabupaten/Kota dan FK

Tugas ROMS Kabupaten/Kota dan FK dalam pelaksanaan Paket HIK sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut

1) Berkoordinasi dengan Asosiasi menyediakan data real keberfungsian SPAMS di desa bagi pemerintah kab/kota;

2) Mengadvokasi pemerintah kab/kota untuk menyediakan alokasi APBD bagi kegiatan Paket HIK.

3) Membantu Pokja AMPL/Pakem dalam mensosialisasikan Paket HIK ke desa calon sasaran;

4) Memfasilitasi pemerintah kab/kota dan desa sasaran dalam penyusunan proposal HIK;

5) Memantau dan melaporkan pelaksanaan Paket HIK kepada Pokja AMPL/ Pakem, DPMU dan Satker Pengelola Pamsimas.

(24)

G. Fasilitator STBM Tingkat Kabupaten/Kota

Tugas Fasilitator STBM Tingkat Kabupaten/Kota adalah mendorong desa penerima HIK mencapai Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS).

3.2.4 Pelaku Tingkat Kecamatan

Pelaku tingkat kecamatan adalah SKPD Kecamatan dan Sanitarian Puskesmas. Tugas SKPD Kecamatan dalam pelaksanaan Paket HIK sekurang-kurangnya adalah sebagai berikut:

1) Menfasilitasi proses seleksi desa sasaran Paket HIK sebagaimana peran Camat pada Petunjuk Teknis Pemilihan Desa Sasaran Program Pamsimas;

2) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam mengkoordinasikan dan memantau pelaksanaan kegiatan Paket HIK pada desa/kelurahan di wilayahnya;

3) Membantu Pokja AMPL dan DPMU dalam menyelesaikan isu/permasalahan dan fasilitasi kerjasama antar desa/kelurahan di wilayahnya.

4) Membantu penanganan pengaduan masyarakat pada penyelenggaraan Paket HIK.

3.2.5 Pelaku Tingkat Desa/Kelurahan

Pelaku tingkat desa/kelurahan adalah sesuai kelembagaan yang dikembangkan oleh Pamsimas, demikian juga dengan tugas-tugasnya, seperti KKM (sebelumnya disebut BKM atau LKM), Satuan Pelaksana (Satlak), dan BPSPAMS.

Pada desa/kelurahan sasaran yang KKMnya sudah tidak aktif atau sudah beralih fungsi menjadi BPSPAMS, maka desa/kelurahan itu perlu memilih anggota baru KKM sesuai dengan tata cara pemilihan dan persyaratan dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Pamsimas di Tingkat Masyarakat. Demikian juga halnya jika pengurus BPSPAMS tidak aktif maka dapat dilakukan pemilihan pengurus baru.

Dalam pelaksanaan Paket HIK, masyarakat mendapatkan dukungan bantuan teknis yang disediakan oleh Pamsimas II, Fasilitator Masyarakat HIK (FM-HIK). FM-HIK akan mendampingi masyarakat sehari-harinya selama pelaksanaan kegiatan Paket HIK baik kegiatan infrastruktur maupun kegiatan penguatan kapasitas kelembagaan.

(25)

Gambar 3.1 Organisasi Pengelola dan Pelaksana Program Pamsimas

3.3 KERANGKA WAKTU DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PAKET

PAMSIMAS HIK

3.3.1 Kerangka Waktu Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK

Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK terdiri dari 8 (delapan) kegiatan utama, yaitu: 1. Seleksi prakualifikasi kabupaten/kota berdasarkan data SIM dan PPM Pamsimas; 2. Penyusunan proposal Paket Pamsimas HIK Kabupaten/Kota;

3. Penetapan ranking kabupaten/kota berdasarkan penilaian proposal kabupaten/kota; 4. Penetapan penerima HIK dan pengesahan Perjanjian Kerjasama Kegiatan Paket

Pamsimas HIK

5. Penetapan daftar desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas-HIK dengan SK Bupati/Walikota;

6. Rekrutmen Fasilitator Masyarakat (FM)-HIK oleh DPMU dan pelatihan FM-HIK oleh CPMU;

7. Pelaksanaan kegiatan Paket Pamsimas HIK tingkat masyarakat;

Satker Pengembangan Air Minum DJCK

FASILITATOR MASYARAKAT & SANITARIAN

(26)

8. Serah terima pengelolaan kegiatan dan penyusunan laporan akhir pelaksanaan Paket Pamsimas HIK tingkat kabupaten/kota.

Adapun kerangka waktu penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK tersebut dijelaskan pada Tabel 1 berikut ini:

Tabel 3.1. Kerangka Waktu Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK

No Kegiatan Perkiraan Jangka Waktu (minggu)

1 Seleksi prakualifikasi kabupaten/kota:

- Pengumuman daftar sementara hasil prakualifikasi (long list) berbasis data SIM dan PPM Pamsimas

- Penerimaan umpan balik dari kabupaten/kota

- Penetapan long list dan penyampaian undangan pengajuan proposal Paket Pamsimas HIK

4-6

2 Penyusunan proposal Paket Pamsimas HIK Kabupaten/Kota

- Sosialisasi kepada desa/kelurahan perihal peluang kabkota memperoleh HIK - Seleksi desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas HIK

- Penyusunan proposal Paket Pamsimas HIK - Pengajuan proposal Paket Pamsimas HIK

8-14

3 Penetapan ranking kabupaten/kota berdasarkan penilaian proposal kabupaten/kota: - Penilaian proposal dan penyusunan ranking proposal

4 4 Penetapan penerima HIK dan pengesahan Perjanjian Kerjasama (PKS) Kegiatan Paket

Pamsimas HIK

- Proses penetapan daftar kabupaten/kota penerima HIK

- Proses penyusunan dan penandatanganan naskah PKS Kegiatan Paket Pamsimas HIK

6

5 Penetapan daftar desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas-HIK dengan SK Bupati/Walikota 4 6 Rekrutmen Fasilitator Masyarakat (FM)-HIK oleh DPMU dan pelatihan FM-HIK oleh CPMU

- Rekrutmen FM HIK - Pelatihan FM HIK

8-10

7 Pelaksanaan kegiatan Paket Pamsimas HIK tingkat masyarakat 20 8 Serah terima pengelolaan kegiatan dan penyusunan laporan akhir pelaksanaan Paket

Pamsimas HIK tingkat kabupaten/kota.

- Penyusunan laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan tingkat masyarakat - Pemeriksaan hasil kegiatan HIK di lapangan

- Serah terima pengelolaan kegiatan dari KKM ke BPSPAMS

- Penyusunan laporan akhir pelaksanaan Paket Pamsimas HIK tingkat kab/kota - Lokakarya tingkat kab/kota mengenai hasil penyelenggaraan Paket Pamsimas-HIK

6-8

Total waktu 60-72 minggu

(15-18 bulan)

3.3.2 Tata Cara Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK

Tata cara penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK beserta pelaksana dan pendukung pelaksana-nya dapat dilihat dalam Tabel 3.2 berikut ini.

(27)

Tabel 3.2. Tata Cara Penelenggaraan Paket Pamsimas HIK

No (tentatif) Jadwal Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil

1 Januari

I-III Penilaian prakualifikasi kabupaten/kota berdasarkan data SIM dan PPM Pamsimas.

Memilih kab/kota berdasarkan kriteria pra kualifikasi dengan menggunakan Data SIM dan PPM Pamsimas

CPMU dan PIU Advisory dan

CMAC Daftar kabupaten/ kota yang lulus seleksi prakualifikasi (long list). Long list diumumkan dalam website Pamsimas 2 Jan IV-Feb I Penjaringan umpan balik dari kabupaten/ kota berkenaan dengan long list.

Melakukan verifikasi dan pemutakhiran long list berdasarkan umpan balik kabupaten/kota mengenai long list

CPMU Advisory dan CMAC

Penetapan longlist kabupaten/kota yang sudah terverifikasi sesuai dengan umpan balik kabupaten/ kota 3 Feb II Penyampaian undangan pengajuan proposal Paket Pamsimas HIK kepada kabupaten/ kota yang termasuk dalam long list.

Menyusun serta menyampaikan surat undangan kepada Bupati/Walikota dari kabupaten/kota dalam long-list untuk menyampaikan proposal

CPMU Advisory dan

CMAC Surat undangan penyampaian proposal kepada kabupaten/kota serta pengumuman dan dokumen terkait dalam website

4 Feb

III-Maret Sosialisasi kepada Desa/Kel dan Kec perihal peluang kab/kota memperoleh HIK

Mensosialisasikan adanya peluang kab/kota memperoleh HIK kepada desa/kelurahan & kecama-tan dan mengundang desa/ kelurahan mengajukan proposal untuk menjadi desa sasaran Paket Pamsimas-HIK

Pokja AMPL

Kab/Kota District Coordinator2

Fasilitator Keberlanjutan

Daftar desa/kel yang hadir dan daftar desa/kel yang berminat mengajukan proposal

5

Maret-Mei Seleksi Desa/Kelurahan Sasaran

Tahapan seleksi desa/kel sasaran mengikuti tata cara seleksi desa/kel. sasaran Program Pamsimas Pakem District Coordinator Fasilitator Keberlanjutan Rekomendasi daftardesa/kel sasaran Paket Pamsimas-HIK untuk dimuat dalam proposal kab/kota 6 Mei Penyusunan proposal Paket Pamsimas-HIK Pokja AMPL mengkoordinir penyusunan proposal pemanfaatan Paket Pamsimas-HIK Pakem dan Pokja AMPL District Coordinator Fasilitator Keberlanjutan Proposal pemanfaatan Paket Pamsimas-HIK 7 Juni I Penyampaian proposal oleh Pokja AMPL KabKota kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL masing-masing Penyampaian proposal sesuai dengan format yang tersedia, disertai dengan dokumen pendukungnya

Pokja AMPL

Kab/Kota District Coordinator Proposal sesuai dengan format yang disediakan dalam website serta dokumen pendukungnya Memastikan seluruh

proposal diterima dengan tepat waktu oleh CPMU

Pokja AMPL

Prov LG Specialist ROMS

2

LG Specialist ROMS bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan kepada District Coordinator dalam pendampingan pelaksanaan sosialisasi

(28)

No (tentatif) Jadwal Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil

8 Juni

II-Juli II Penilaian proposal kabupaten/kota dan penyusunan ranking proposal

Penilaian proposal Paket Pamsimas HIK

berdasarkan kriteria penilaian proposal

CPMU dan PIU Advisory dan

CMAC Urutan ranking kab/kota berdasarkan skor proposal masing-masing

9 Juli III Penyusunan rekomendasi daftar kabupaten/kota calon penerima HIK

Penyusunan berita acara hasil seleksi kab/kota dan usulan daftar

kabupaten/kota penerima HIK beserta nilai pagu HIK

CPMU dan PIU Advisory dan

CMAC Daftar kab/kota yang diusulkan sebagai penerima HIK 10 Juli IV Penyampaian rekomendasi daftar kabupaten/kota penerima HIK kepada DJCK Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat a. Penyampaian daftar kabupaten/kota penerima HIK beserta nilai pagu HIK kepada DJCK b. Rancangan SK

Penetapan c. Rancangan naskah

Perjanjian Kerjasama Paket Pamsimas HIK

CPMU Advisory dan

CMAC Daftar kab/kota yang diusulkan sebagai penerima HIK

11 Agustus I Penetapan daftar kabupaten/kota penerima HIK beserta nilai pagu HIK yang disetujui

Pengesahan daftar kabupaten/kota beserta pagu HIK melalui SK Dirjen Cipta Karya

DJCK dan

CPMU Advisory dan CMAC Pengumuman SK penetapan kabupaten/kota penerima HIK dalam website

12 Agustus

I-II Penyusunan Naskah Perjanjian Kerjasama (PKS) Kegiatan Paket Pamsimas-HIK

Penyusunan naskah PKS sebagai tindak lanjut SK penetapan daftar kabkota penerima HIK

Pokja AMPL District

Coordinator Naskah PKS yang siap ditandatangani para pihak

13 Agustus

III- IV Penandatanganan Naskah PKS Kegiatan Paket Pamsimas-HIK

Penandatanganan PKS antara Dir PAM dengan Bupati/Walikota

CPMU Advisory,

CMAC, ROMS PKS yang sudah ditandatangani dimuat dalam SIM

14 Sep I-IV Penetapan daftar desa/kel sasaran Paket Pamsimas-HIK dengan SK Bupati/Walikota

Penetapan daftar desa/kel sesuai jumlah desa/kel sasaran dalam naskah perjanjian kerjasama

Pokja AMPL

Kab/Kota District Coordinator SK Bupati/ Walikota perihal Daftar Desa/Kel Sasaran HIK

15 Oktober-Nov

Seleksi dan Rekrutmen FM HIK

Seleksi sesuai TOR FM HIK DPMU Satker PIP District Coor-dinator Fasi-litator Keberlanjutan Daftar FM HIK

16 Nov-Des Pelatihan FM HIK Dilaksanakan oleh CPMU CPMU PPMU

CMAC, ROMS FM HIK yang siap mendampingi pelaksanaan HIK 17 Des-Feb Penyampaian

salinan APBD yang memuat alokasi APBD untuk Paket Pamsimas-HIK kepada CPMU

Penyampaian DPA yang memuat ketersediaan alokasi APBD untuk BLM Paket, dan FM sebagai bentuk pelaksanaan komitmen kab/kota sesuai Perjanjian Kerjasama Keg Paket Pamsimas HIK

Pokja AMPL Kab District Coordinator LG Specialist ROMS

Salinan DPA untuk Paket Pamsimas HIK diterima CPMU

(29)

No (tentatif) Jadwal Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 18 Jan-Feb Perencanaan tingkat masyarakat sesuai dengan siklus Pamsimas Pendampingan tingkat masyarakat sesuai dengan siklus Pamsimas pada desa pengembangan dan optimalisasi FM District Coordinator Fasilitator Keberlanjutan Fasilitator STBM Kelembagaan tingkat desa/ kelurahan berfungsi (KKM dan Satlak) dan Rancangan RKM diterima oleh Pakem

19 Feb Evaluasi RKM-HIK Evaluasi RKM –HIK sesuai dengan tata cara evaluasi RKM desa sasaran regular Pakem FM-HIK Fas. Keberlan-jutan District Coordinator Rekomendasi Pakem kepada Pokja AMPL mengenai RKM yang telah lulus evaluasi untuk mendapat persetujuan Ketua Pokja AMPL 20 Maret Penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Paket Pamsimas HIK a. Penyusunan rancangan SPPB b. Penandatangan SPPB Satker PIP Kab/Kota dan DPMU FM-HIK Fas. Keber-lanjutan District Coordinator SPPB ditandatangani 21 April Pencairan I (pertama) dana BLM (Pencairan I bisa APBN 100% atau APBD 100%), pelaksanaan kegiatan tingkat desa/ kelurahan, dan pelaporan pertanggungjawaba n penggunaan dana BLM Pencairan Pertama a. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelatihan masyarakat sesuai dengan RKM b. Penyusunan dokumen

pencairan dana sesuai dengan RKM c. Penyusunan dokumen

pertanggungjawaban pencairan dana

KKM dan Satlak FM-HIK Fas. Keberlan-jutan District Coordinator Dokumen pencairan dan pertanggung-jawaban tersedia, serta informasi terkait termuat dalam SIM

Pemantauan atau uji petik terhadap pelaksanaan pekerjaan di tingkat masyarakat, terutama untuk melihat kemanfaatan dan kesesuaian pekerjaan dengan RKM Pakem District

Coordinator Laporan hasil pemantauan

22 Mei Pencairan II (kedua) dana BLM (Pencairan II bisa APBN 100% atau APBD 100%), pelaksanaan kegiatan tingkat desa/ kelurahan dan pelaporan pertanggungjawaba n penggunaan dana BLM Pencairan II a. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dan pelatihan masyarakat sesuai dengan RKM b. Penyusunan dokumen

pencairan dana sesuai dengan RKM c. Penyusunan dokumen

pertanggungjawaban pencairan dana

KKM dan Satlak FM-HIK Fas. Keber-lanjutan District Coordinator Dokumen pencairan dan pertanggung-jawaban tersedia, serta informasi terkait termuat dalam SIM

Pemantauan atau uji petik terhadap pelaksanaan pekerjaan di tingkat masyarakat, terutama untuk melihat kemanfaatan dan kesesuaian pekerjaan dengan RKM Pakem District

(30)

No (tentatif) Jadwal Kegiatan Keterangan Pelaksana Pendukung Pelaksana Hasil 23 Juni Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan dan Pemeriksaan Hasil kegiatan HIK di lapangan Penyusunan laporan penyelesaian pelaksanaan kegiatan

KKM FM-HIK Rancangan laporan a. Penelaahan laporan,

pemeriksaan hasil kegiatan HIK, dan rekomendasi untuk perbaikan

b. Jika ada sisa dana, maka merekomendasikan pemanfaatan sisa dana sesuai dengan kebutuhan eksisting Memastikan komitmen masyarakat untuk keberlanjutan pelayanan SPAM Pakem dan

DPMU FM-HIK Fas. Keber-lanjutan District Coordinator

Laporan Akhir yang disahkan

24 Juni IV Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) HIK dan Serah-terima pengelolaan kegiatan

a. Penandatanganan dokumen SP3K HIK b. Penandatanganan

dokumen serah terima pengelolaan kegiatan

KKM dan

BPSPAMS FM-HIK Fas. Keber-lanjutan District Coordinator

Dokumen yang ditandatangani

25 Juli I-II Penyusunan laporan

penyelenggaraan Paket Pamsimas di tingkat

kabupaten/kota

a. Laporan akhir kinerja dan keuangan

b. Pembahasan laporan dengan Pokja AMPL dan SKPD terkait

Pakem Fas. Keber-lanjutan District Coordinator3 Rancangan final laporan penyelenggaraan Paket Pamsimas

26 Juli III-IV Pelaksanaan lokakarya tingkat kabupaten/kota mengenai hasil penyelenggaraan Paket Pamsimas

Expose kepada publik dan berbagai pemangku kepentingan mengenai pertanggungjawaban penyelenggaraan Paket Pamsimas tingkat kabupaten/kota Pokja AMPL KabKota Pakem Fas. Keberlan-jutan District Coordinator4 Berita acara penyelenggaraan Lokakarya Paket Pamsimas-HIK 3

LG Specialist ROMS bertanggung jawab untuk memberikan bimbingan kepada District Coordinator dalam pendampingan penyusunan laporan Paket Pamsimas-HIK

(31)

Gambar 3.2 Tahapan Kegiatan Paket Pamsimas HIK

Pokja AMPL Prov membantu memastikan penyusunan proposal sesuai Juknis dan tepat

waktu

Tahun Penetapan Penerima HIK (n) Tahun Pelaksanaan (n+1) Ya Tidak Seleksi Pra Kualifikasi: Kab/Kota Pelaksana PAMSIMAS Tidak Mengikuti Seleksi Paket Pamsimas Mengikuti Seleksi Proposal Paket Pamsimas HIK CPMU mengundang Kab/Kota untuk menyusun Proposal Paket Pamsimas HIK

Pokja AMPL Kab/Kota menyampaikan proposal kepada CPMU dengan tembusan kepada Pokja AMPL Prov

Pakem Pokja AMPL menyusun Proposal

CPMU menilai Proposal Paket Pamsimas HIK

Penetapan Ranking Kab/Kota

Penetapan Penerima HIK Bukan Penerima Tidak Melaksanakan Paket Pamsimas HIK Penerima

Pelaksanaan Paket Pamsimas-HIK di tingkat Masyarakat

Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Paket Pamsimas HIK Menandatangani Perjanjian Kerjasama

(32)

BAB 4. PENGELOLAAN KEUANGAN

PAKET PAMSIMAS - HIK

4.1 KOMPONEN PENDANAAN

4.1.1 BLM Desa/Kelurahan Sasaran

BLM Desa/Kelurahan sasaran bersumber dari dana BLM APBN atau dana BLM APBD. BLM untuk masing-masing desa/kelurahan bersumber dari APBD atau APBN minimal 80% dari total kebutuhan pengembangan/optimalisasi di desa/kelurahan sasaran tersebut. Penetapan pagu BLM untuk setiap desa/kelurahan sasaran diputuskan di tingkat kabupaten/kota.

Pemanfaatan BLM Desa/Kelurahan sasaran HIK adalah mengikuti pengaturan pemanfaatan BLM pada desa/kelurahan sasaran reguler. Ketentuan mengenai biaya

operasional (BOP) untuk KKM menggunakan ketentuan sebagaimana diatur dalam

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat.

4.1.2 Bantuan Operasional Pendukung (BOP) Panitia Kemitraan

Besar BOP adalah 3-5% dari nilai BLM Paket Pamsimas HIK. BOP Pakem untuk pelaksanaan Paket Pamsimas-HIK ini berasal dari APBD di luar pembiayaan dana BLM APBD untuk Paket Pamsimas HIK.

Penggunaan dana BOP dilakukan berdasarkan rencana kerja Pakem dan rencana penggunaan dana yang disetujui oleh Pokja AMPL Kabupaten/Kota.

BOP digunakan untuk hal-hal yang mendukung kegiatan Paket Pamsimas HIK, antara lain sebagai berikut:

1. Penyelenggaraan rapat/pertemuan/sosialisasi, 2. Pembelian alat tulis secretariat,

3. Pencetakan, publikasi/lembar informasi, surat-surat, pengumuman,

4. Penggandaan laporan evaluasi triwulan kemajuan kegiatan dan keuangan pelaksanaan Pamsimas,

(33)

4.1.3 Fasilitator Masyarakat-HIK

Fasilitator pendamping pelaksanaan Paket Pamsimas HIK di tingkat masyarakat didanai dengan APBD diluar porsi BLM APBD pada Paket Pamsimas HIK. Besaran pendanaan dari APBD untuk FM-HIK ini sekurang-kurangnya sama dengan yang diterapkan Pamsimas bagi FM desa sasaran kegiatan reguler.

Ketentuan dan tata cara pencairan BOP Pakem dan pembayaran FM HIK ditetapkan oleh masing-masing kabupaten/kota pelaksana Paket Pamsimas HIK.

4.2 TATA CARA PENCAIRAN BLM PAKET PAMSIMAS HIK

Tata cara pencairan BLM Paket Pamsimas HIK pada prinsipnya mengikuti tata cara pencairan dana BLM Hibah Insentif Desa (HID), yaitu dilakukan oleh KKM ..

Pencairan dana BLM Paket Pamsimas HIK adalah yang bersumber dari BLM APBN atau BLM APBD diilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap I 50% tahap II 50% Dana HIK dapat dicairkan setelah dokumen berikut ini lengkap:

1. Adanya Naskah Perjanjian Kerjasama Pelaksanaan Kegiatan Paket Pamsimas HIK;

2. Adanya salinan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kabupaten/kota yang memuat anggaran BLM APBD untuk Paket Pamsimas HIK dengan nilai tidak kurang dari yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Tentang Penetapan Kabupaten/Kota Penerima Dana Hibah Insentif Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat;

3. Adanya SK Bupati/Walikota perihal penetapan desa/kelurahan sasaran Paket Pamsimas HIK beserta pagu BLM APBN atau BLM APBD bagi setiap desa/kelurahan;

4. Telah ditandatangani SPPB antara Satker Kabupaten/Kota dengan KKM.

Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) harus disusun saat pemanfaatan dana mencapai minimal 90%. LPD akan dilaporkan dan diverifikasi oleh District Coordinator dan Financial Management Assistant (FMA) ROMS yang ditugaskan di kab/kota tersebut.

Penjelasan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran Tata Cara Pencairan, Pelaporan, dan Pertanggunawaban Pengelolaan Keuangan HIK.

4.3 PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN

Pada setiap desa sasaran Paket Pamsimas-HIK akan menerima BLM yang bersumber dari salah satu: APBD atau APBN (dana HIK) dengan nilai BLM maksimal 80% dari nilai RKM-HIK yang telah dievaluasi Pakem.

(34)

Tabel berikut ini menjelaskan jadwal pelaporan pertanggungjawaban keuangan Paket Pamsimas HIK di tingkat desa/kelurahan.

Perihal Pelaksana Waktu

Rekening atas nama KKM KKM, dengan spesimen (tanda tangan) tiga orang

(KKM dan satlak) Awal/sebelum masuknya BLM Penyusunan pembukuan KKM/Satlak Setiap ada transaksi

dan ditutup tanggal 25 setiap bulan Pemeriksaan pembukuan Fasilitator HIK dan FMA ROMS yang ditugaskan di

kab/kota tersebut. Setiap akhir bulan Pengukuran kinerja keuangan Fasilitator HIK dan FMA ROMS yang ditugaskan di

kab/kota tsb.

Setiap akhir bulan dengan ketentuan sesuai didalam SOP pengukuran Kinerja Keuangan

Pembukuan disusun sejak masuknya dana ke rekening KKM (termasuk dana in

cash). Pengukuran kinerja dilakukan setiap bulan dari masuknya dana ke rekening

KKM. Pengukuran kinerja akan berakhir pada saat Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) terakhir sudah dapat diterima dan diverifikasi oleh FMA.

Akuntabilitas penggunaan dana berada pada Pakem. Sehingga Pakem wajib melakukan rekonsiliasi bulanan dana BLM yang diterima oleh desa/kelurahan sasaran dan juga pertanggungjawaban BOP. Hal ini diperlukan untuk memastikan akuntabilitas penggunaan dana HIK dan dana APBD pada pelaksanaan Paket Pamsimas HIK dan untuk mengetahui aliran dana. Rekonsiliasi bulanan akan diperiksa dan dicek oleh District Coordinator dan Finance and Management Assistant (FMA) ROMS yang ditugaskan di kab/kota tsb.

Penjelasan perihal pencairan, pelaporan, dan pertanggungjawaban BLM Paket Pamsimas HIK selengkapnya dapat dilihat pada lampiran Petunjuk Teknis Paket Pamsimas HIK ini.

(35)

BAB 5. PEMANTAUAN DAN

PELAPORAN

Pemantauan dan pelaporan terkait dengan penyelenggaraan HIK terbagi ke dalam dua tingkat, yaitu tingkat kabupaten/kota dan tingkat desa/kelurahan. Hasil pemantauan dan pelaporan dimuat dalam SIM Pamsimas sehingga setiap kemajuan penyelenggaraan HIK dapat dipantau langsung oleh berbagai pelaku Pamsimas, baik tingkat pusat, tingkat provinsi dan tingkat kabupaten/kota, serta tingkat kecamatan dan tingkat desa/kelurahan.

5.1 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Pemantauan kinerja penyelenggaraan HIK tingkat kabupaten/kota diuraikan dalam tabel berikut ini.

No. Indikator Penanggung-jawab Pelaporan Periode Jadwal Tentatif

1. SK Dirjen Cipta Karya Perihal Penetapan Kab/Kota Penerima HIK CPMU 1 kali Juli 2. Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Kegiatan Paket Pamsimas-HIK antara Dir PAM dan

Bupati/Walikota CPMU Pokja AMPL KabKota 1 kali Agustus 3.

SK Bupati/Walikota Perihal Penetapan Daftar Desa/Kel. Sasaran Paket Pamsimas-HIK berikut target tambahan penerima manfaat dan pagu BLM masing-masing desa/kel sasaran

Pokja AMPL KabKota dan

Pakem 1 kali September 4. Seleksi dan Rekrutmen FM HIK

DPMU Satker PIP

PPMU

1 kali Oct/Nov 5. Pelatihan FM HIK CPMU

PPMU 1 kali Sesuai Workplan 6. Penyampaian salinan APBD yang memuat alokasi APBD untuk Paket Pamsimas HIK Pokja AMPL KabKota 1 kali Februari 7. Uji petik atau pemantauan pelaksanaan Paket Pamsimas HIK tingkat desa/kelurahan Pakem 3 Bulan 1 kali Sesuai Workplan 8. Pelaporan Kemajuan Triwulan Pelaksanaan Paket Pamsimas-HIK kepada Pokja AMPL

Provinsi Pakem

3 bulan 1

kali Sesuai Work Plan Pakem 9. Pengesahan Laporan Akhir Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK Pokja AMPL KabKota 1 kali Juli

(36)

Pemuatan hasil pemantauan kinerja penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK pada SIM Pamsimas dilakukan melalui pengisian modul terkait. Modul penyelenggaraan HIK dan tata cara pengisiannya untuk tingkat kabupaten/kota akan disediakan secara terpisah dari petunjuk teknis ini. Pengisian modul dibantu oleh fasilitator dan konsultan.

5.2 PEMANTAUAN DAN PELAPORAN TINGKAT DESA/KELURAHAN

Pemantauan dan pelaporan tingkat desa/kelurahan adalah sesuai dengan pemantauan dan pelaporan pada kegiatan desa Hibah Insentif Desa (HID). Indikator yang digunakan adalah sama dengan indikator yang digunakan pada desa HID.

Modul penyelenggaraan HIK dan tata cara pengisiannya untuk tingkat desa/kelurahan disediakan terpisah, dengan tetap mengacu pada modul terkait untuk desa HID.

(37)

Gambar

Gambar 2.1 Konsep Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK
Gambar 3.1 Organisasi Pengelola dan Pelaksana Program Pamsimas
Tabel 3.1. Kerangka Waktu Penyelenggaraan Paket Pamsimas HIK
Tabel 3.2. Tata Cara Penelenggaraan Paket Pamsimas HIK  No  Jadwal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk itu, saya sebagai peneliti memohon kejujuran anda dalam memberi respon yang paling sesuai dengan diri anda dan tidak berdiskusi dengan orang lain saat

Aktivitas siswi pada aspek listening activities adalah baik sekali dengan nilai 80, visual activities dengan kriteria baik sekali dengan nilai 80, motor

barang rampasan negara, kepala kejaksaan negeri wajib melaporkan pelaksanaannya kepada Jaksa Agung Muda Pembinaan melalui kepala Pusat Pemulihan Aset dengan

bobi kembali memandang langit ternyata bulan telah tenggelam demikian juga dengan bintang saat itu langit berwarna biru yang terlihat adalah matahari matahari terbit di pagi hari

Perbandingan Kinerja Jaringan Metropolitan Area Network Pada Internet Protokol Versi 4 dan Versi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam uji adsorpsi logam Cu(II) menggunakan silika termodifikasi APTS sebagai adsorben dengan metode batch, diperoleh

Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh gambaran bahwa motivasi berprestasi dan kepercayaan diri merupakan faktor internal yang mempunyai peran penting dalam

Alhamdulillah, Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat Rahmat dan Karunia-Nya, akhirnya penyusunan Tugas Akhir ini dapat saya selesaikan dengan baik, Tugas