PENGERTIAN ILMU
PENGERTIAN ILMU
PENGERTIAN TEORI
PENGERTIAN TEORI
PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI
PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI
Konsep Ilmu pada
dasarnya mencakup
tiga hal : rsionalitas,
dapat digeneralisasi,
dan dapat
disistematisasi
(Shapere, 1974)
Pengertian ilmu
mencakup : logika,
adanya interpretasi
subjektif, dan
konsistensi dengan
realitas sosial (Alfred
Schutz, 1962)
Teori adalah abstraksi dari
realitas
Teori terdiri dari sekumpulan
prinsip-prinsip dan
definisi-definisi yang secara
konseptual mengorganisasi
aspek-aspek dunia empiris
secara sistematis
Teori terdiri dari
asumsi-asumsi, proposisi-proposisi,
dan aksioma-aksioma dasar
yang saling berkaitan
Teori terdiri dari
teorema-teorema yakni
generalisasi-generalisasi yang diterima /
terbukti secara empiris
EMPAT DIMENSI POKOK
ASUMSI FILOSOFIS
Pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak untuk mempelajari suatu gejala maupun
hubungan diantara gejala sosial.
KONSEP
Ide-ide atau penggambaran hal-hal atau benda atau gejala sosial yang dinyatakan dalam istilah atau kata (misalnya : status sosial, “badan”, dll)
PENJELASAN TEORI
Berisi bagaimana hubungan masing-masing konsep sehingga menjadi sebuah kalimat yang sempurna dan mudah dipahami.
PRINSIP-PRINSIP
Prinsip berisi petunjuk agar kita mampu menterjemahkan suatu kejadian sosial,
membuat penilaian tentang suatu yang terjadi, untuk kemudian bagaimana memutuskan
pengambilan tindakan terhadap situasi tersebut.
EMPAT DIMENSI POKOK
EMPAT DIMENSI POKOK
ASUMSI FILOSOFISASUMSI FILOSOFIS
Pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak
Pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak
untuk mempelajari suatu gejala maupun
untuk mempelajari suatu gejala maupun
hubungan diantara gejala sosial.
hubungan diantara gejala sosial. KONSEP
KONSEP Ide
Ide--ideide atauatau penggambaranpenggambaran halhal--halhal atauatau bendabenda
atau
atau gejalagejala sosialsosialyang yang dinyatakandinyatakan dalamdalam istilahistilah
atau
atau katakata ((misalnyamisalnya : status : status sosialsosial, , ““badanbadan””, , dlldll)) PENJELASAN TEORI
PENJELASAN TEORI
Berisi bagaimana hubungan masing
Berisi bagaimana hubungan masing--masing masing konsep sehingga menjadi sebuah kalimat yang
konsep sehingga menjadi sebuah kalimat yang
sempurna dan mudah dipahami.
sempurna dan mudah dipahami. PRINSIP
PRINSIP--PRINSIPPRINSIP
Prinsip
Prinsip berisiberisi petunjukpetunjuk agar agar kitakita mampumampu menterjemahkan
menterjemahkan suatusuatu kejadiankejadian sosialsosial, , membuat
membuat penilaianpenilaian tentang tentang suatusuatu yang yang terjaditerjadi, , untuk
untuk kemudiankemudianbagaimanabagaimana memutuskanmemutuskan pengambilan
pengambilan tindakantindakan terhadap terhadap situasisituasi tersebuttersebut. .
TAMBAHAN-TAMBAHAN : TEORITISI
Orang yang mempopulerkan atau menemukan suatu teori
IMPLIKASI METODOLOGI
Berisi pendekatan metodologis yang digunakan dalam membangun teori tersebut dan
kemungkinan pengembangannya dalam penelitian selanjutnya
CONTOH HASIL PENELITIAN
Baik berupa karangan ilmiah (biasanya dipublikasi di Jurnal-jurnal Ilmiah) maupun hasil riset
akademis (skripsi, tesis atau disertasi) TAMBAHAN
TAMBAHAN--TAMBAHAN :TAMBAHAN : TEORITISI
TEORITISI
Orang yang mempopulerkan atau menemukan
Orang yang mempopulerkan atau menemukan
suatu teori
suatu teori
IMPLIKASI METODOLOGI
IMPLIKASI METODOLOGI Berisi
Berisi pendekatanpendekatan metodologismetodologis yang yang digunakandigunakan dalam
dalam membangunmembangun teoriteori tersebuttersebut dan dan kemungkinan
kemungkinan pengembangannyapengembangannya dalamdalam penelitianpenelitian selanjutnya
selanjutnya
CONTOH HASIL PENELITIAN
CONTOH HASIL PENELITIAN
Baik berupa karangan ilmiah (biasanya dipublikasi
Baik berupa karangan ilmiah (biasanya dipublikasi
di Jurnal
di Jurnal--jurnal Ilmiah) maupun hasil riset jurnal Ilmiah) maupun hasil riset
akademis (skripsi, tesis atau disertasi)
akademis (skripsi, tesis atau disertasi)
DIMENSI DALAM TEORI
SIFAT TEORI
SIFAT TEORI
Bagaimana kita berfikir,
teori memberi pedoman tentang bagaimana kita bertindak.
Bagaimana kita
bertindak, praktik akan
memberi pedoman tentang bagaimana kita berfikir.
Dalam dunia keilmuan,
teori-teori formal dan praktik-praktik intelektual tidak dapat dipisahkan.
Teori berisi seperangkat
instruksi untuk membaca dunia dan bertindak di dalamnya (James
Anderson).
Teori diciptakan oleh manusia,
bukan pemberian Tuhan.
Teori merepresentasikan
beragam cara yg dilakukan pengamat dalam melihat
lingkungan mereka, namun teori itu sendiri tidak merefleksikan realitas.
Banyak teoritisi melupakan
konsep tersebut dan kita terjebak dalam konsep bahwa realitas dapat dilihat melalui teori.
Pembentukan teori bukan
hanya sekadar menemukan fakta yg tersembunyi, tetapi teori merupakan cara melihat fakta, mengorganisasikan dan merepresentasikan fakta
tersebut (Abraham Kaplan).
Teori adalah cara melihat dan
berfikir ttg dunia, teori lebih baik dilihat sebagai lensa yg dipakai dalam observasi daripada
sebagai cermin (Stanley Deetz).
Teori selalu mereduksi
pengalaman menuju kepada seperangkat kategori, dan sebagai hasil selalu
meninggalkan sesuatu di luar.
Sebuah teori
memfokuskan pada hal-hal tertentu dan meniadakan hal-hal yang lain.
Bukti atau kebenaran ini
penting, karena mengungkapkan
kekurangan dari setiap teori.
Tidak ada teori tunggal
yang akan mengungkapkan keseluruhan kebenaran.
Terikat dgn Tindakan
Terikat dgn Tindakan
Konstruksi
Konstruksi
Abstraksi
Abstraksi
GENRE DALAM TEORI KOMUNIKASI
GENRE DALAM TEORI KOMUNIKASI
A. Teori
A. Teori--teori Struktural dan Fungsionalteori Struktural dan Fungsional
Strukturalisme : berakar dari linguistik yang menekankan organis
Strukturalisme : berakar dari linguistik yang menekankan organisasi bahasa (Ferdinand de asi bahasa (Ferdinand de Saussure) dan sistem
Saussure) dan sistem--sistem sosial (Emile Durkheim). Sedangkan Fungsionalisme : sistem sosial (Emile Durkheim). Sedangkan Fungsionalisme :
berakar dari biologi yang menekankan cara
berakar dari biologi yang menekankan cara--cara mengorganisasikan sistem bekerja cara mengorganisasikan sistem bekerja menopang mereka sendiri.
menopang mereka sendiri.
B. Teori
B. Teori--teori Kognitive dan Prilakuteori Kognitive dan Prilaku
Teori2 ini mirip teori struktural dan fungsional, bedanya kalau
Teori2 ini mirip teori struktural dan fungsional, bedanya kalau struktural fungsional struktural fungsional berfokus pada struktur sosial & kultur sedangkan kognitif dan pr
berfokus pada struktur sosial & kultur sedangkan kognitif dan prilaku lebih kepada ilaku lebih kepada individual. Sumber utamanya adalah psikologi
individual. Sumber utamanya adalah psikologi
C. Teori
C. Teori--teori Interaksionisteori Interaksionis
Teori2 ini memandang kehidupan sosial sebagai proses interaksi.
Teori2 ini memandang kehidupan sosial sebagai proses interaksi. Interaksi dilihat sbg hal Interaksi dilihat sbg hal yg vital pada pendirian, perawatan, dan perubahan prilaku, arti
yg vital pada pendirian, perawatan, dan perubahan prilaku, arti dan bahasa. Komunikasi dan bahasa. Komunikasi sbg perekat dalam hubungan2 di masyarakat. Bukanlah struktur yan
sbg perekat dalam hubungan2 di masyarakat. Bukanlah struktur yang menciptakan g menciptakan
interaksi melainkan sebaliknya. Strukturlah sebagai produk dari
interaksi melainkan sebaliknya. Strukturlah sebagai produk dari penggunaan bahasa penggunaan bahasa dan simbol melalui interaksi.
dan simbol melalui interaksi.
D. Teori
D. Teori--teori Interpretifteori Interpretif
Teori2 ini mencoba menemukan arti dalam aksi dan teks (dari sura
Teori2 ini mencoba menemukan arti dalam aksi dan teks (dari surat gulungan kuno hingga t gulungan kuno hingga prilaku remaja saat ini). Teori ini menggambarkan munculnya pros
prilaku remaja saat ini). Teori ini menggambarkan munculnya proses pemahaman. es pemahaman. Teori ini subjektif dan mementingkan pengalaman individu.
Teori ini subjektif dan mementingkan pengalaman individu.
E. Teori
E. Teori--teori Kritisteori Kritis
Teori2 ini tidak hanya mengobservasi akan tetapi juga mengkritis
Teori2 ini tidak hanya mengobservasi akan tetapi juga mengkritisi hali hal--hal yang dominan hal yang dominan
yang sering memunculkan konflik. Teori2 ini banyak menggunakan m
yang sering memunculkan konflik. Teori2 ini banyak menggunakan metode interpretif etode interpretif yang melibatkan bahasa.
PERSPEKTIF TRADISI TEORI-TEORI KOMUNIKASI
PERSPEKTIF TRADISI TEORI
PERSPEKTIF TRADISI TEORI
-
-
TEORI KOMUNIKASI
TEORI KOMUNIKASI
ETHICAL ETHICAL PHENOMENOLOGY PHENOMENOLOGY RHETORICAL RHETORICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL SOCIO
SOCIO--CULTURALCULTURAL
SOCIO
SOCIO--CULTURALCULTURAL SOCIO
SOCIO--CULTURALCULTURAL SOCIO
SOCIO--PSYCHOLOGYPSYCHOLOGY
SEMIOTIC
SEMIOTIC
SOCIO
SOCIO--PSYCHOLOGYPSYCHOLOGY CYBERNETIC CYBERNETIC RHETORICAL RHETORICAL CYBERNETIC CYBERNETIC PHENOMENOLOGY PHENOMENOLOGY CYBERNETIC CYBERNETIC PHENOMENOLOGY PHENOMENOLOGY SEMIOTIC SEMIOTIC SOCIO
SOCIO--PSYCHOLOGYPSYCHOLOGY SEMIOTIC SEMIOTIC RETHORIC RETHORIC GRIFFIN EDISI 6 GRIFFIN EDISI 6 LITTLEJOHN EDISI 8 LITTLEJOHN EDISI 8 LITTLEJOHN EDISI 7 LITTLEJOHN EDISI 7
Cybernetic
Cybernetic
MAPPING TEORI-TEORI (GRIFFIN,2006)
MAPPING TEORI-TEORI (GRIFFIN,2006)
Objective
Territority
Interpretive
Territority
Rhetorical Rhetorical Socio-Psychological Semiotic Semiotic Critical Critical Phenomenology Phenomenology Socio Socio- -Cultural CulturalKECENDERUNGAN PARADIGMATIK TEORI-TEORI / PENDEKATAN DALAM BIDANG ILMUNKOMUNIKASI (I)
X
Theories of Communication Network
X
Social Exchange theories
X
Information system approach in Organization
GROUP/ PUBLIC COMMUNICATION
X
Theories of Info Reception and Processing
X
Theories of experience and interpretation
X
Cognitive Dissonance theory
X
Social Judgment theory
Chicago School Iowa School Symbolic interactionism INTERPERSONAL COMMUNICATION X X
Theories Sign and Language
X X X Theories of Discourse THEORIES OF MESSAGE CONSTRUCTIVISM CRITICAL CLASSICAL (APPROACHS) PARADIGM THEORIES
KECENDERUNGAN PARADIGMATIK TEORI-TEORI / PENDEKATAN DALAM BIDANG ILMUNKOMUNIKASI (II)
X
Theories of Mass Media and Persuasion,
effectiveness of ads and communication program.
X X
X
Theories of Message reception
X X
X
Theories of Message production
X X
Media and cultural studies
X
Mass media and social construction of
reality Culturalism / Constructivism (Golding ; Murdoch) Instrumentalis & structuralism (Chomsky and Schudson) Liberal
Political-economy theories of mass
media
X
Uses and Gratifications
X Cultivation theory X Agenda-setting theory Mattelart, Schiller etc. X Structural-Functionalism theories of mass media
MASS COMMUNICATION AND SOCIETY
CONSTRUCTIVISM CRITICAL CLASSICAL (APPROACHS) PARADIGM THEORIES
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
1. TRADISI RETORIKA
1. TRADISI RETORIKA
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
SENI BERBICARA PADA PUBLIK (
SENI BERBICARA PADA PUBLIK (
PUBLIC
PUBLIC
SPEAKING
SPEAKING
).
).
Seni berpidato merupakan ilmu komunikasi kuno yang Seni berpidato merupakan ilmu komunikasi kuno yang telah ada sejak kira
telah ada sejak kira--kira abad kekira abad ke--4 SM. Dari Aristoteles 4 SM. Dari Aristoteles hingga Soekarno
hingga Soekarno
Public Speaking Public Speaking merupakanmerupakan komunikasikomunikasi satusatu araharah
Public Speaking Public Speaking bergunaberguna bagibagi setiapsetiap caloncalon pemimpinpemimpin
MelaluiMelalui gayagaya bahasabahasa dan dan olaholah vokalvokal sisi pembicarapembicara secarasecara emosional
emosional berusahaberusaha mempengaruhimempengaruhi dan dan mengarahkanmengarahkan publik
publik untukuntuk melakukan melakukan atauatau tidaktidak melakukan melakukan tindakantindakan tertentu
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
2. TRADISI SEMIOTIKA
2. TRADISI SEMIOTIKA
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
PROSES BERBAGI MAKNA MELALUI TANDA
PROSES BERBAGI MAKNA MELALUI TANDA
KataKata adalah adalah simbolsimbol arbitreryangarbitreryang tidaktidak punyapunya maknamakna i
inherennheren
Makna kata tergantung konteksMakna kata tergantung konteks
Makna tidak berada dalam kata/ simbol, tetapi berada Makna tidak berada dalam kata/ simbol, tetapi berada pada pikiran orang
pada pikiran orang
Interpretasi
Interpretasi
Melambangkan
Melambangkan Mengacu kepadaMengacu kepada (hubungan langsung)
(hubungan langsung) (hubungan langsung (hubungan langsung yang lain)
yang lain)
Lambang
Lambang RujukanRujukan
”
”BungaBunga””
Mewakili
Mewakili
(hubungan tak langsung yang dipertalikan)
(hubungan tak langsung yang dipertalikan)
MEANING TRIANGLE
MEANING TRIANGLE
Richard & Odgen (1923)
Richard & Odgen (1923)
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
3. TRADISI SIBERNETIKA
3. TRADISI SIBERNETIKA
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
PEMROSESAN INFORMASI
PEMROSESAN INFORMASI
Cybernetic (kecerdasan artifisial) diperkenalkan oleh Norbert WiCybernetic (kecerdasan artifisial) diperkenalkan oleh Norbert Wiener ener
untuk menggambarkan cara feedback membuat pemrosesan informa
untuk menggambarkan cara feedback membuat pemrosesan informasisi
Dalam tradisi ini feedback dikaitkan dengan komunikasi sebagai Dalam tradisi ini feedback dikaitkan dengan komunikasi sebagai
jembatan penghubung bagian
jembatan penghubung bagian--bagian dari sebuah sistem yang bagian dari sebuah sistem yang terpisah
terpisah
Gagasan komunikasi sebagai pemrosesan informasi dimunculkan Gagasan komunikasi sebagai pemrosesan informasi dimunculkan
oleh Claude Shannon yang menemukan teori matematika dari
oleh Claude Shannon yang menemukan teori matematika dari
Weaver untuk pengiriman tanda
Weaver untuk pengiriman tanda
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas saluran yang terdistorsi Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas saluran yang terdistorsi
Informasi adalah reduksi ketidakpastianInformasi adalah reduksi ketidakpastian
Kapasitas saluran = Informasi + Gangguan Kapasitas saluran = Informasi + Gangguan
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
CIRI UTAMA TIAP TRADISI
4. TRADISI PSIKOLOGI SOSIAL
4. TRADISI PSIKOLOGI SOSIAL
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PENGARUH
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PENGARUH
INTERPERSONAL
INTERPERSONAL
TradisiTradisi iniini menggunakanmenggunakan pendekatanpendekatan ilmiahilmiah objektifobjektif dalamdalam mencermati
mencermati fenomenafenomena komunikasikomunikasi
MemilikiMemiliki keyakinankeyakinan adanyaadanya kebenarankebenaran--kebenarankebenaran komunikasikomunikasi yang yang dapat
dapat ditemukanditemukan melaluimelalui observasiobservasi yang yang hatihati--hatihati & & sistematiksistematik
MencariMencari hukumhukum universal universal sebabsebab akibatakibat dan dan memprediksimemprediksi keberhasilan
keberhasilan dan dan kegagalankegagalan dalamdalam prilakuprilaku komunikasikomunikasi
PenelitianPenelitian Carl Hovland dengan Carl Hovland dengan metodemetode eksperimen eksperimen padapada efekefek komunikasi
komunikasi terhadap perubahan pendapat dengan terhadap perubahan pendapat dengan acuanacuan ““who says who says what to whom and with what effect
5. TRADISI FENOMENOLOGI
5. TRADISI FENOMENOLOGI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
PENGALAMAN DIRI DAN ORANG LAIN MELALUI DIALOG.
PENGALAMAN DIRI DAN ORANG LAIN MELALUI DIALOG.
Analisa intensif terhadap kehidupan sehariAnalisa intensif terhadap kehidupan sehari--hari dari sudut pandang hari dari sudut pandang orang yang mengalami kehidupan tersebut
orang yang mengalami kehidupan tersebut
Menekankan arti penting interpretasi orangMenekankan arti penting interpretasi orang--orang itu pada orang itu pada pengalaman subjektif mereka
pengalaman subjektif mereka
Apabila tidak ada dua orang yang bisa mempunyai cerita sama Apabila tidak ada dua orang yang bisa mempunyai cerita sama persis dalam mengungkapkan pengalaman subjektif masing
persis dalam mengungkapkan pengalaman subjektif masing--masing, masing, maka dapat diatasi melalui :
maka dapat diatasi melalui :
Peningkatan hubungan agar tercipta kecocokan & kesesuaian Peningkatan hubungan agar tercipta kecocokan & kesesuaian antara perasaan terdalam individu dan tampilan luarnya
antara perasaan terdalam individu dan tampilan luarnya
Pandangan positif tak bersyarat & sikap penerimaan yang tidak Pandangan positif tak bersyarat & sikap penerimaan yang tidak ditentukan oleh performa orang lain
ditentukan oleh performa orang lain
Pemahaman dan pergaulan yang empatik tanpa adanya Pemahaman dan pergaulan yang empatik tanpa adanya prasangka
6. TRADISI SOSIOKULTURAL
6. TRADISI SOSIOKULTURAL
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
PENCIPTAAN DAN PEMBENTUKAN REALITAS SOSIAL.
PENCIPTAAN DAN PEMBENTUKAN REALITAS SOSIAL.
TradisiTradisi iniini memilikimemiliki premispremis : : karenakarena orangorang berbicaraberbicara makamaka mereka mereka menciptakan
menciptakan kebudayaankebudayaan
DuniaDunia iniini mencerminkanmencerminkan apaapa yang yang adaada secarasecara aktualaktual, , meskipunmeskipun proses
proses menujumenuju kesanakesana seringkaliseringkali menggunakanmenggunakan jalanjalan yang yang berbedaberbeda
RealitasRealitas dibentukdibentuk dengan dengan bahasabahasa yang yang digunakandigunakan sejaksejak lahirlahir
PeloporPelopor bidangbidang linguistiklinguistik sosiokulturalsosiokultural adalah Edward adalah Edward SapirSapir dan dan Benjamin Lee Whorf.
Benjamin Lee Whorf. HipotesisHipotesis mereka adalah : mereka adalah : StrukturStruktur bahasabahasa dalam
dalam sebuahsebuah kebudayaankebudayaan membentukmembentuk apaapa yang yang orangorang--orangorang pikirkanpikirkan dan
dan lakukanlakukan
Melalui komunikasi, realitas diproduksi, dijaga, diperbaiki dan Melalui komunikasi, realitas diproduksi, dijaga, diperbaiki dan ditransformasikan
ditransformasikan
OrangOrang--orang dalam percakapan bersamaorang dalam percakapan bersama--sama mengkonstruksi sama mengkonstruksi dunia sosial mereka
7. TRADISI KRITIKAL
7. TRADISI KRITIKAL
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI
TANTANGAN REFLEKTIF PADA WACANA KETIDAKADILAN
TANTANGAN REFLEKTIF PADA WACANA KETIDAKADILAN
Tradisi ini berasal dari pemikiran FrankfurtTradisi ini berasal dari pemikiran Frankfurt
Tujuannya menguji gagasan Karl Mark dengan menolak aspek ekonomiTujuannya menguji gagasan Karl Mark dengan menolak aspek ekonomi determinisme
determinisme
Semua sejarah sebelum masa kini dicirikan oleh ketidakadilanSemua sejarah sebelum masa kini dicirikan oleh ketidakadilan
Tantangan masyarakat kontemporer :Tantangan masyarakat kontemporer :
Kontrol bahasa untuk mengabadikan ketidakseimbangan kekuasaanKontrol bahasa untuk mengabadikan ketidakseimbangan kekuasaan
Peran media massa yang menumpulkan kepekaan pada penindasanPeran media massa yang menumpulkan kepekaan pada penindasan
Kebutaan pada metode dan penerimaan tidak kritis terhadap Kebutaan pada metode dan penerimaan tidak kritis terhadap
temuan
temuan--temuan empiristemuan empiris
Menekankan pembebasan, emansipasi, transformasi atau Menekankan pembebasan, emansipasi, transformasi atau peningkatan kesadaran sebagai agenda etis yang
peningkatan kesadaran sebagai agenda etis yang
mempertimbangkan solidaritas pada penderitaan umat manusia
mempertimbangkan solidaritas pada penderitaan umat manusia
sebagai tanggungjawab moral
sebagai tanggungjawab moral
TokohnyaTokohnya adalah Max adalah Max HockheimerHockheimer, , TheodorTheodor AdornoAdorno, , JurgenJurgen Habermas