• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

PENGERTIAN ILMU

PENGERTIAN ILMU

PENGERTIAN TEORI

PENGERTIAN TEORI

PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI

PENGERTIAN DAN UNSUR DALAM TEORI

 Konsep Ilmu pada

dasarnya mencakup

tiga hal : rsionalitas,

dapat digeneralisasi,

dan dapat

disistematisasi

(Shapere, 1974)

 Pengertian ilmu

mencakup : logika,

adanya interpretasi

subjektif, dan

konsistensi dengan

realitas sosial (Alfred

Schutz, 1962)

 Teori adalah abstraksi dari

realitas

 Teori terdiri dari sekumpulan

prinsip-prinsip dan

definisi-definisi yang secara

konseptual mengorganisasi

aspek-aspek dunia empiris

secara sistematis

 Teori terdiri dari

asumsi-asumsi, proposisi-proposisi,

dan aksioma-aksioma dasar

yang saling berkaitan

 Teori terdiri dari

teorema-teorema yakni

generalisasi-generalisasi yang diterima /

terbukti secara empiris

(2)

EMPAT DIMENSI POKOK

ASUMSI FILOSOFIS

Pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak untuk mempelajari suatu gejala maupun

hubungan diantara gejala sosial.

KONSEP

Ide-ide atau penggambaran hal-hal atau benda atau gejala sosial yang dinyatakan dalam istilah atau kata (misalnya : status sosial, “badan”, dll)

PENJELASAN TEORI

Berisi bagaimana hubungan masing-masing konsep sehingga menjadi sebuah kalimat yang sempurna dan mudah dipahami.

PRINSIP-PRINSIP

Prinsip berisi petunjuk agar kita mampu menterjemahkan suatu kejadian sosial,

membuat penilaian tentang suatu yang terjadi, untuk kemudian bagaimana memutuskan

pengambilan tindakan terhadap situasi tersebut.

EMPAT DIMENSI POKOK

EMPAT DIMENSI POKOK

ASUMSI FILOSOFIS

ASUMSI FILOSOFIS

Pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak

Pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak

untuk mempelajari suatu gejala maupun

untuk mempelajari suatu gejala maupun

hubungan diantara gejala sosial.

hubungan diantara gejala sosial. KONSEP

KONSEP Ide

Ide--ideide atauatau penggambaranpenggambaran halhal--halhal atauatau bendabenda

atau

atau gejalagejala sosialsosialyang yang dinyatakandinyatakan dalamdalam istilahistilah

atau

atau katakata ((misalnyamisalnya : status : status sosialsosial, , ““badanbadan””, , dlldll)) PENJELASAN TEORI

PENJELASAN TEORI

Berisi bagaimana hubungan masing

Berisi bagaimana hubungan masing--masing masing konsep sehingga menjadi sebuah kalimat yang

konsep sehingga menjadi sebuah kalimat yang

sempurna dan mudah dipahami.

sempurna dan mudah dipahami. PRINSIP

PRINSIP--PRINSIPPRINSIP

Prinsip

Prinsip berisiberisi petunjukpetunjuk agar agar kitakita mampumampu menterjemahkan

menterjemahkan suatusuatu kejadiankejadian sosialsosial, , membuat

membuat penilaianpenilaian tentang tentang suatusuatu yang yang terjaditerjadi, , untuk

untuk kemudiankemudianbagaimanabagaimana memutuskanmemutuskan pengambilan

pengambilan tindakantindakan terhadap terhadap situasisituasi tersebuttersebut. .

TAMBAHAN-TAMBAHAN : TEORITISI

Orang yang mempopulerkan atau menemukan suatu teori

IMPLIKASI METODOLOGI

Berisi pendekatan metodologis yang digunakan dalam membangun teori tersebut dan

kemungkinan pengembangannya dalam penelitian selanjutnya

CONTOH HASIL PENELITIAN

Baik berupa karangan ilmiah (biasanya dipublikasi di Jurnal-jurnal Ilmiah) maupun hasil riset

akademis (skripsi, tesis atau disertasi) TAMBAHAN

TAMBAHAN--TAMBAHAN :TAMBAHAN : TEORITISI

TEORITISI

Orang yang mempopulerkan atau menemukan

Orang yang mempopulerkan atau menemukan

suatu teori

suatu teori

IMPLIKASI METODOLOGI

IMPLIKASI METODOLOGI Berisi

Berisi pendekatanpendekatan metodologismetodologis yang yang digunakandigunakan dalam

dalam membangunmembangun teoriteori tersebuttersebut dan dan kemungkinan

kemungkinan pengembangannyapengembangannya dalamdalam penelitianpenelitian selanjutnya

selanjutnya

CONTOH HASIL PENELITIAN

CONTOH HASIL PENELITIAN

Baik berupa karangan ilmiah (biasanya dipublikasi

Baik berupa karangan ilmiah (biasanya dipublikasi

di Jurnal

di Jurnal--jurnal Ilmiah) maupun hasil riset jurnal Ilmiah) maupun hasil riset

akademis (skripsi, tesis atau disertasi)

akademis (skripsi, tesis atau disertasi)

DIMENSI DALAM TEORI

(3)

SIFAT TEORI

SIFAT TEORI

Bagaimana kita berfikir,

teori memberi pedoman tentang bagaimana kita bertindak.

Bagaimana kita

bertindak, praktik akan

memberi pedoman tentang bagaimana kita berfikir.

Dalam dunia keilmuan,

teori-teori formal dan praktik-praktik intelektual tidak dapat dipisahkan.

Teori berisi seperangkat

instruksi untuk membaca dunia dan bertindak di dalamnya (James

Anderson).

Teori diciptakan oleh manusia,

bukan pemberian Tuhan.

Teori merepresentasikan

beragam cara yg dilakukan pengamat dalam melihat

lingkungan mereka, namun teori itu sendiri tidak merefleksikan realitas.

Banyak teoritisi melupakan

konsep tersebut dan kita terjebak dalam konsep bahwa realitas dapat dilihat melalui teori.

Pembentukan teori bukan

hanya sekadar menemukan fakta yg tersembunyi, tetapi teori merupakan cara melihat fakta, mengorganisasikan dan merepresentasikan fakta

tersebut (Abraham Kaplan).

Teori adalah cara melihat dan

berfikir ttg dunia, teori lebih baik dilihat sebagai lensa yg dipakai dalam observasi daripada

sebagai cermin (Stanley Deetz).

Teori selalu mereduksi

pengalaman menuju kepada seperangkat kategori, dan sebagai hasil selalu

meninggalkan sesuatu di luar.

Sebuah teori

memfokuskan pada hal-hal tertentu dan meniadakan hal-hal yang lain.

Bukti atau kebenaran ini

penting, karena mengungkapkan

kekurangan dari setiap teori.

Tidak ada teori tunggal

yang akan mengungkapkan keseluruhan kebenaran.

Terikat dgn Tindakan

Terikat dgn Tindakan

Konstruksi

Konstruksi

Abstraksi

Abstraksi

(4)

GENRE DALAM TEORI KOMUNIKASI

GENRE DALAM TEORI KOMUNIKASI

A. Teori

A. Teori--teori Struktural dan Fungsionalteori Struktural dan Fungsional

Strukturalisme : berakar dari linguistik yang menekankan organis

Strukturalisme : berakar dari linguistik yang menekankan organisasi bahasa (Ferdinand de asi bahasa (Ferdinand de Saussure) dan sistem

Saussure) dan sistem--sistem sosial (Emile Durkheim). Sedangkan Fungsionalisme : sistem sosial (Emile Durkheim). Sedangkan Fungsionalisme :

berakar dari biologi yang menekankan cara

berakar dari biologi yang menekankan cara--cara mengorganisasikan sistem bekerja cara mengorganisasikan sistem bekerja menopang mereka sendiri.

menopang mereka sendiri.

B. Teori

B. Teori--teori Kognitive dan Prilakuteori Kognitive dan Prilaku

Teori2 ini mirip teori struktural dan fungsional, bedanya kalau

Teori2 ini mirip teori struktural dan fungsional, bedanya kalau struktural fungsional struktural fungsional berfokus pada struktur sosial & kultur sedangkan kognitif dan pr

berfokus pada struktur sosial & kultur sedangkan kognitif dan prilaku lebih kepada ilaku lebih kepada individual. Sumber utamanya adalah psikologi

individual. Sumber utamanya adalah psikologi

C. Teori

C. Teori--teori Interaksionisteori Interaksionis

Teori2 ini memandang kehidupan sosial sebagai proses interaksi.

Teori2 ini memandang kehidupan sosial sebagai proses interaksi. Interaksi dilihat sbg hal Interaksi dilihat sbg hal yg vital pada pendirian, perawatan, dan perubahan prilaku, arti

yg vital pada pendirian, perawatan, dan perubahan prilaku, arti dan bahasa. Komunikasi dan bahasa. Komunikasi sbg perekat dalam hubungan2 di masyarakat. Bukanlah struktur yan

sbg perekat dalam hubungan2 di masyarakat. Bukanlah struktur yang menciptakan g menciptakan

interaksi melainkan sebaliknya. Strukturlah sebagai produk dari

interaksi melainkan sebaliknya. Strukturlah sebagai produk dari penggunaan bahasa penggunaan bahasa dan simbol melalui interaksi.

dan simbol melalui interaksi.

D. Teori

D. Teori--teori Interpretifteori Interpretif

Teori2 ini mencoba menemukan arti dalam aksi dan teks (dari sura

Teori2 ini mencoba menemukan arti dalam aksi dan teks (dari surat gulungan kuno hingga t gulungan kuno hingga prilaku remaja saat ini). Teori ini menggambarkan munculnya pros

prilaku remaja saat ini). Teori ini menggambarkan munculnya proses pemahaman. es pemahaman. Teori ini subjektif dan mementingkan pengalaman individu.

Teori ini subjektif dan mementingkan pengalaman individu.

E. Teori

E. Teori--teori Kritisteori Kritis

Teori2 ini tidak hanya mengobservasi akan tetapi juga mengkritis

Teori2 ini tidak hanya mengobservasi akan tetapi juga mengkritisi hali hal--hal yang dominan hal yang dominan

yang sering memunculkan konflik. Teori2 ini banyak menggunakan m

yang sering memunculkan konflik. Teori2 ini banyak menggunakan metode interpretif etode interpretif yang melibatkan bahasa.

(5)

PERSPEKTIF TRADISI TEORI-TEORI KOMUNIKASI

PERSPEKTIF TRADISI TEORI

PERSPEKTIF TRADISI TEORI

-

-

TEORI KOMUNIKASI

TEORI KOMUNIKASI

ETHICAL ETHICAL PHENOMENOLOGY PHENOMENOLOGY RHETORICAL RHETORICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL SOCIO

SOCIO--CULTURALCULTURAL

SOCIO

SOCIO--CULTURALCULTURAL SOCIO

SOCIO--CULTURALCULTURAL SOCIO

SOCIO--PSYCHOLOGYPSYCHOLOGY

SEMIOTIC

SEMIOTIC

SOCIO

SOCIO--PSYCHOLOGYPSYCHOLOGY CYBERNETIC CYBERNETIC RHETORICAL RHETORICAL CYBERNETIC CYBERNETIC PHENOMENOLOGY PHENOMENOLOGY CYBERNETIC CYBERNETIC PHENOMENOLOGY PHENOMENOLOGY SEMIOTIC SEMIOTIC SOCIO

SOCIO--PSYCHOLOGYPSYCHOLOGY SEMIOTIC SEMIOTIC RETHORIC RETHORIC GRIFFIN EDISI 6 GRIFFIN EDISI 6 LITTLEJOHN EDISI 8 LITTLEJOHN EDISI 8 LITTLEJOHN EDISI 7 LITTLEJOHN EDISI 7

(6)

Cybernetic

Cybernetic

MAPPING TEORI-TEORI (GRIFFIN,2006)

MAPPING TEORI-TEORI (GRIFFIN,2006)

Objective

Territority

Interpretive

Territority

Rhetorical Rhetorical Socio-Psychological Semiotic Semiotic Critical Critical Phenomenology Phenomenology Socio Socio- -Cultural Cultural

(7)

KECENDERUNGAN PARADIGMATIK TEORI-TEORI / PENDEKATAN DALAM BIDANG ILMUNKOMUNIKASI (I)

X

 Theories of Communication Network

X

 Social Exchange theories

X

 Information system approach in Organization

GROUP/ PUBLIC COMMUNICATION

X

 Theories of Info Reception and Processing

X

 Theories of experience and interpretation

X

 Cognitive Dissonance theory

X

 Social Judgment theory

Chicago School Iowa School  Symbolic interactionism INTERPERSONAL COMMUNICATION X X

 Theories Sign and Language

X X X  Theories of Discourse THEORIES OF MESSAGE CONSTRUCTIVISM CRITICAL CLASSICAL (APPROACHS) PARADIGM THEORIES

(8)

KECENDERUNGAN PARADIGMATIK TEORI-TEORI / PENDEKATAN DALAM BIDANG ILMUNKOMUNIKASI (II)

X

 Theories of Mass Media and Persuasion,

effectiveness of ads and communication program.

X X

X

 Theories of Message reception

X X

X

 Theories of Message production

X X

 Media and cultural studies

X

 Mass media and social construction of

reality Culturalism / Constructivism (Golding ; Murdoch) Instrumentalis & structuralism (Chomsky and Schudson) Liberal

 Political-economy theories of mass

media

X

 Uses and Gratifications

X  Cultivation theory X  Agenda-setting theory Mattelart, Schiller etc. X  Structural-Functionalism theories of mass media

MASS COMMUNICATION AND SOCIETY

CONSTRUCTIVISM CRITICAL CLASSICAL (APPROACHS) PARADIGM THEORIES

(9)

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

1. TRADISI RETORIKA

1. TRADISI RETORIKA

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

SENI BERBICARA PADA PUBLIK (

SENI BERBICARA PADA PUBLIK (

PUBLIC

PUBLIC

SPEAKING

SPEAKING

).

).

Seni berpidato merupakan ilmu komunikasi kuno yang Seni berpidato merupakan ilmu komunikasi kuno yang telah ada sejak kira

telah ada sejak kira--kira abad kekira abad ke--4 SM. Dari Aristoteles 4 SM. Dari Aristoteles hingga Soekarno

hingga Soekarno

Public Speaking Public Speaking merupakanmerupakan komunikasikomunikasi satusatu araharah

Public Speaking Public Speaking bergunaberguna bagibagi setiapsetiap caloncalon pemimpinpemimpin

MelaluiMelalui gayagaya bahasabahasa dan dan olaholah vokalvokal sisi pembicarapembicara secarasecara emosional

emosional berusahaberusaha mempengaruhimempengaruhi dan dan mengarahkanmengarahkan publik

publik untukuntuk melakukan melakukan atauatau tidaktidak melakukan melakukan tindakantindakan tertentu

(10)

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

2. TRADISI SEMIOTIKA

2. TRADISI SEMIOTIKA

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

PROSES BERBAGI MAKNA MELALUI TANDA

PROSES BERBAGI MAKNA MELALUI TANDA

KataKata adalah adalah simbolsimbol arbitreryangarbitreryang tidaktidak punyapunya maknamakna i

inherennheren

Makna kata tergantung konteksMakna kata tergantung konteks

Makna tidak berada dalam kata/ simbol, tetapi berada Makna tidak berada dalam kata/ simbol, tetapi berada pada pikiran orang

pada pikiran orang

(11)

Interpretasi

Interpretasi

Melambangkan

Melambangkan Mengacu kepadaMengacu kepada (hubungan langsung)

(hubungan langsung) (hubungan langsung (hubungan langsung yang lain)

yang lain)

Lambang

Lambang RujukanRujukan

”BungaBunga””

Mewakili

Mewakili

(hubungan tak langsung yang dipertalikan)

(hubungan tak langsung yang dipertalikan)

MEANING TRIANGLE

MEANING TRIANGLE

Richard & Odgen (1923)

Richard & Odgen (1923)

(12)

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

3. TRADISI SIBERNETIKA

3. TRADISI SIBERNETIKA

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

PEMROSESAN INFORMASI

PEMROSESAN INFORMASI

Cybernetic (kecerdasan artifisial) diperkenalkan oleh Norbert WiCybernetic (kecerdasan artifisial) diperkenalkan oleh Norbert Wiener ener

untuk menggambarkan cara feedback membuat pemrosesan informa

untuk menggambarkan cara feedback membuat pemrosesan informasisi

Dalam tradisi ini feedback dikaitkan dengan komunikasi sebagai Dalam tradisi ini feedback dikaitkan dengan komunikasi sebagai

jembatan penghubung bagian

jembatan penghubung bagian--bagian dari sebuah sistem yang bagian dari sebuah sistem yang terpisah

terpisah

Gagasan komunikasi sebagai pemrosesan informasi dimunculkan Gagasan komunikasi sebagai pemrosesan informasi dimunculkan

oleh Claude Shannon yang menemukan teori matematika dari

oleh Claude Shannon yang menemukan teori matematika dari

Weaver untuk pengiriman tanda

Weaver untuk pengiriman tanda

Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas saluran yang terdistorsi Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas saluran yang terdistorsi

Informasi adalah reduksi ketidakpastianInformasi adalah reduksi ketidakpastian

Kapasitas saluran = Informasi + Gangguan Kapasitas saluran = Informasi + Gangguan

(13)

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

CIRI UTAMA TIAP TRADISI

4. TRADISI PSIKOLOGI SOSIAL

4. TRADISI PSIKOLOGI SOSIAL

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PENGARUH

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI PENGARUH

INTERPERSONAL

INTERPERSONAL

TradisiTradisi iniini menggunakanmenggunakan pendekatanpendekatan ilmiahilmiah objektifobjektif dalamdalam mencermati

mencermati fenomenafenomena komunikasikomunikasi

MemilikiMemiliki keyakinankeyakinan adanyaadanya kebenarankebenaran--kebenarankebenaran komunikasikomunikasi yang yang dapat

dapat ditemukanditemukan melaluimelalui observasiobservasi yang yang hatihati--hatihati & & sistematiksistematik

MencariMencari hukumhukum universal universal sebabsebab akibatakibat dan dan memprediksimemprediksi keberhasilan

keberhasilan dan dan kegagalankegagalan dalamdalam prilakuprilaku komunikasikomunikasi

PenelitianPenelitian Carl Hovland dengan Carl Hovland dengan metodemetode eksperimen eksperimen padapada efekefek komunikasi

komunikasi terhadap perubahan pendapat dengan terhadap perubahan pendapat dengan acuanacuan ““who says who says what to whom and with what effect

(14)

5. TRADISI FENOMENOLOGI

5. TRADISI FENOMENOLOGI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

PENGALAMAN DIRI DAN ORANG LAIN MELALUI DIALOG.

PENGALAMAN DIRI DAN ORANG LAIN MELALUI DIALOG.

Analisa intensif terhadap kehidupan sehariAnalisa intensif terhadap kehidupan sehari--hari dari sudut pandang hari dari sudut pandang orang yang mengalami kehidupan tersebut

orang yang mengalami kehidupan tersebut

Menekankan arti penting interpretasi orangMenekankan arti penting interpretasi orang--orang itu pada orang itu pada pengalaman subjektif mereka

pengalaman subjektif mereka

Apabila tidak ada dua orang yang bisa mempunyai cerita sama Apabila tidak ada dua orang yang bisa mempunyai cerita sama persis dalam mengungkapkan pengalaman subjektif masing

persis dalam mengungkapkan pengalaman subjektif masing--masing, masing, maka dapat diatasi melalui :

maka dapat diatasi melalui :

Peningkatan hubungan agar tercipta kecocokan & kesesuaian Peningkatan hubungan agar tercipta kecocokan & kesesuaian antara perasaan terdalam individu dan tampilan luarnya

antara perasaan terdalam individu dan tampilan luarnya

Pandangan positif tak bersyarat & sikap penerimaan yang tidak Pandangan positif tak bersyarat & sikap penerimaan yang tidak ditentukan oleh performa orang lain

ditentukan oleh performa orang lain

Pemahaman dan pergaulan yang empatik tanpa adanya Pemahaman dan pergaulan yang empatik tanpa adanya prasangka

(15)

6. TRADISI SOSIOKULTURAL

6. TRADISI SOSIOKULTURAL

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

PENCIPTAAN DAN PEMBENTUKAN REALITAS SOSIAL.

PENCIPTAAN DAN PEMBENTUKAN REALITAS SOSIAL.

TradisiTradisi iniini memilikimemiliki premispremis : : karenakarena orangorang berbicaraberbicara makamaka mereka mereka menciptakan

menciptakan kebudayaankebudayaan

DuniaDunia iniini mencerminkanmencerminkan apaapa yang yang adaada secarasecara aktualaktual, , meskipunmeskipun proses

proses menujumenuju kesanakesana seringkaliseringkali menggunakanmenggunakan jalanjalan yang yang berbedaberbeda

RealitasRealitas dibentukdibentuk dengan dengan bahasabahasa yang yang digunakandigunakan sejaksejak lahirlahir

PeloporPelopor bidangbidang linguistiklinguistik sosiokulturalsosiokultural adalah Edward adalah Edward SapirSapir dan dan Benjamin Lee Whorf.

Benjamin Lee Whorf. HipotesisHipotesis mereka adalah : mereka adalah : StrukturStruktur bahasabahasa dalam

dalam sebuahsebuah kebudayaankebudayaan membentukmembentuk apaapa yang yang orangorang--orangorang pikirkanpikirkan dan

dan lakukanlakukan

Melalui komunikasi, realitas diproduksi, dijaga, diperbaiki dan Melalui komunikasi, realitas diproduksi, dijaga, diperbaiki dan ditransformasikan

ditransformasikan

OrangOrang--orang dalam percakapan bersamaorang dalam percakapan bersama--sama mengkonstruksi sama mengkonstruksi dunia sosial mereka

(16)

7. TRADISI KRITIKAL

7. TRADISI KRITIKAL

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TANTANGAN REFLEKTIF PADA WACANA KETIDAKADILAN

TANTANGAN REFLEKTIF PADA WACANA KETIDAKADILAN

Tradisi ini berasal dari pemikiran FrankfurtTradisi ini berasal dari pemikiran Frankfurt

Tujuannya menguji gagasan Karl Mark dengan menolak aspek ekonomiTujuannya menguji gagasan Karl Mark dengan menolak aspek ekonomi determinisme

determinisme

Semua sejarah sebelum masa kini dicirikan oleh ketidakadilanSemua sejarah sebelum masa kini dicirikan oleh ketidakadilan

Tantangan masyarakat kontemporer :Tantangan masyarakat kontemporer :

Kontrol bahasa untuk mengabadikan ketidakseimbangan kekuasaanKontrol bahasa untuk mengabadikan ketidakseimbangan kekuasaan

Peran media massa yang menumpulkan kepekaan pada penindasanPeran media massa yang menumpulkan kepekaan pada penindasan

Kebutaan pada metode dan penerimaan tidak kritis terhadap Kebutaan pada metode dan penerimaan tidak kritis terhadap

temuan

temuan--temuan empiristemuan empiris

Menekankan pembebasan, emansipasi, transformasi atau Menekankan pembebasan, emansipasi, transformasi atau peningkatan kesadaran sebagai agenda etis yang

peningkatan kesadaran sebagai agenda etis yang

mempertimbangkan solidaritas pada penderitaan umat manusia

mempertimbangkan solidaritas pada penderitaan umat manusia

sebagai tanggungjawab moral

sebagai tanggungjawab moral

TokohnyaTokohnya adalah Max adalah Max HockheimerHockheimer, , TheodorTheodor AdornoAdorno, , JurgenJurgen Habermas

(17)

8. TRADISI ETIKA

8. TRADISI ETIKA

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

TRADISI INI MEMANDANG KOMUNIKASI SEBAGAI

INTERAKSI KARAKTER MANUSIA DALAM MENCAPAI

INTERAKSI KARAKTER MANUSIA DALAM MENCAPAI

KEUNTUNGAN

KEUNTUNGAN

Kita wajib selalu mencari kebenaran, akurasi, kejujuran dan

Kita wajib selalu mencari kebenaran, akurasi, kejujuran dan

alasan yang esensial dalam berkomunikasi

alasan yang esensial dalam berkomunikasi

Kita memiliki tanggungjawab, baik pada jangka pendek

Kita memiliki tanggungjawab, baik pada jangka pendek

maupun pada jangka panjang, dari konsekuensi dan akibat

maupun pada jangka panjang, dari konsekuensi dan akibat

yang ditimbulkan dalam komunikasi yang kita lakukan.

yang ditimbulkan dalam komunikasi yang kita lakukan.

Harapan serupa juga kita tujukan kepada orang lain

Harapan serupa juga kita tujukan kepada orang lain

Kita harus berusaha memahami dan menghormati orang lain

Kita harus berusaha memahami dan menghormati orang lain

dalam berkomunikasi sebebelum mengevaluasi dan merespon

dalam berkomunikasi sebebelum mengevaluasi dan merespon

pesan mereka

Referensi

Dokumen terkait

Nyeri sendi atau tulang5 kekakuan5 embengkakan5 injuri 3 atah tulang5 keseleo45 keterbatasan gerak5 enurunan kekuatan5 erubahan gaya berjalan5 erubahan koordinasi gerak5

Misalnya daya pisah sebuah teleskop adalah 2”, artinya teleskop tersebut bisa melihat dua benda yang jarak pisahnya minimal 2”, jika ada dua benda dengan jarak pisah

Dalam penelitian Anggar (2012) yang berjudul “Analisis pengaruh harga, kualitas produk, dan promosi terhadap keputusan pembelian sepeda motor honda (studi kasus

Kalau tidak adanya suatu sistem kerjasama yang baik antara pengelola di tingkat mikro dan makro, maka dapat dipastikan Perum Jasa Tirta I didalam pengelolaan air akan lebih banyak

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kacang hijau dengan air serta perbandingan susu skim dan lama fermentasi terhadap karakteristik kefir susu

Dengan pemanfaatan controller SDN, administrator jaringan dapat mengubah sifat dan prilaku jaringan secara riil time dan mendeploy aplikasi baru dan layanan

3 Unit Ice Flake Machine Kebun Bibit Rumput Laut. 25

Hal ini dapat diketahui berdasarkan dari variabel Motivasi Kerja terhadap variabel kinerja pegawai di lingkungan Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Kutai Timur