• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Pendahuluan

Penyebaran kuesioner dilakukan dengan metode random sampling. Kuesioner disebarkan pada responden dalam lima wilayah penelitian yang ruang lingkupnya di wilayah DKI Jakarta, seperti Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat. Kuesioner yang berjumlah 300 salinan disebarkan kepada responden yang berumur diatas 18 tahun di lima wilayah tersebut diatas.

Target responden yang mengisi tidak hanya responden yang menjadi konsumen produk kondom, melainkan para responden yang belum menjadi konsumen produk kondom pun ikut berperan/memiliki kontribusi dalam kuesioner ini, karena untuk komunikasi atau promosi produk kondom tidak hanya dinikmati oleh para konsumen langsung dari produk kondom melainkan para konsumen tidak langsung pun, atau bukan konsumen produk kondom pun ikut merasakan komunikasi/promosi yang dilakukan para perusahaan kondom di Indonesia khususnya di wilayah Jakarta.

Kuesioner dibagikan kepada seluruh macam lapisan masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta (Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur) dari seluruh rentang umur mulai 18 tahun keatas, dari segala macam kalangan/golongan penghasilan, dan berbagai macam

(2)

tempat-tempat umum di Jakarta. Penyebaran secara acak ini sangat mungkin dilakukan karena para masyarakat yang berumur diatas 18 tahun dapat menikmati dan menyaksikan program-program komunikasi atau promosi yang dilakukan para perusahaan kondom di Indonesia (merek Sutra, Durex, Fiesta). Dan sekarang ini pun kondom sudah dapat dengan mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional, pasar-pasar modern, apotik, hotel, tempat hiburan, rumah sakit, dan lain-lain.

Penyebaran kuesioner ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah respon dan pendapat masyarakat terhadap program-program komunikasi yang dilakukan oleh para perusahaan kondom, serta pendapat dari masyarakat mengenai iklan atau cara mengkomunikasikan produk kondom ke masyarakat. Dan juga dimaksudkan agar mengetahui adakah efek dari promosi/iklan kondom terhadap perspepsi masyarakat terhadap produk kondom yang beredar dipasaran.

5.2 Demografi

Responden

Pengumpulan data demografi responden diperoleh dari 300 responden yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta, namun tersebar secara acak di lima bagian wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur. Hasil yang diperoleh digambarkan dan diproses dalam bentuk pie

chart yang berjumlah enam buah, tujuannya adalah agar dapat lebih mudah

dipahami.

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dalam bentuk kuesioner dan disebarkan di lima wilayah DKI Jakarta, maka didapatlah hasil untuk jumlah responden pria sebanyak 178 orang atau 59% dari total responden dan responden wanita sebanyak 122 orang atau 41% dari total responden.

(3)

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid pria 178 59,3 59,3 59,3

wanita 122 40,7 40,7 100,0

Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.1 Jenis Kelamin

Gambar 5.1 Jenis Kelamin Responden

Berikut adalah pie chart yang menunjukan variasi dari usia responden

yang ikut berpartisipasi dalam mengisi kuesioner. Dari gambar dapat dilihat bahwa 45% atau 135 orang responden berusia 18-25 tahun, 40% atau 121 orang responden berusia 26-36 tahun, 13% atau 38 orang responden berusia 37-45 tahun,dan 2% atau 6 orang responden berusia lebih dari 45 tahun.

122 40.67% 178 59.33% wanita pria Jenis Kelamin

(4)

Kisaran Umur Anda

Tabel 5.2 Usia Responden

Gambar 5.2 Usia Responden

Responden yang dibagikan kuesioner memiliki tingkat pendidikan terakhir yang beragam dengan rincian sebagai berikut: 1% atau 2 orang responden SMP, 24% atau 73 orang responden SMA, 12% atau 36 orang responden berpendidikan terakhir diploma/akademi, 55% atau 166 orang responden berpendidikan terakhir sebagai sarjana S1, dan 8% atau 23 responden berpendidikan terakhir S2.

6 2.00% 38 12.67% 119 39.67% 135 45.00% 2 0.67% > 45 thn 37-45 thn 26-36 thn 18-25 thn 12-17 thn

Kisaran umur Anda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 18-25 thn 135 45,0 45,0 45,0 26-36 thn 121 40,3 40,3 85,3 37-45 thn 38 12,7 12,7 98,0 > 45 thn 6 2,0 2,0 100,0 Total 300 100,0 100,0

(5)

Pendidikan Terakhir Anda

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid SMP 2 ,7 ,7 ,7 SMA 73 24,3 24,3 25,0 Diploma/Akademi 36 12,0 12,0 37,0 S1 166 55,3 55,3 92,3 S2 23 7,7 7,7 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.3 Pendidikan terakhir responden

Gambar 5.3 Tingkat Pendidikan Responden

Hasil dari survei yang dilakukan didapat bahwa jumlah dari para responden yang merupakan wiraswastawan mencapai 6% atau 17 orang responden, 20 orang atau 7% untuk responden yang memiliki profesi sebagai pegawai negeri, 67% atau 200 orang responden merupakan pegawai swasta, 2% atau 6 orang responden merupakan pensiunan, 8% atau 23 orang responden merupakan professional, dan 11% atau 34 orang merupakan pelajar atau mahasiswa. 23 7.67% 166 55.33% 36 12.00% 73 24.33% 2 0.67% S2 S1 Diploma/Akademi SMA SMP Pendidikan Terakhir Anda

(6)

Profesi Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Wiraswasta 17 5,7 5,7 5,7 Pegawai Negri 20 6,7 6,7 12,3 Pegawai Swasta 200 66,7 66,7 79,0 Pensiunan 6 2,0 2,0 81,0 Professional 23 7,7 7,7 88,7 Pelajar/Mahasiswa 34 11,3 11,3 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.4 Profesi Pekerjaan

Gambar 5.4 Profesi Pekerjaan Responden

Dari survei yang dilakukan, didapat kisaran pendapatan dari para responden yang ikut mengisi kuesioner ini, yaitu sebesar 9% atau 27 orang responden memiliki penghasilan dibawah Rp. 1,000,000.- , sebesar 46% atau 139 orang responden memiliki penghasilan perbulan sebesar Rp. 1,000,000.- sampai Rp, 3,000,000.- , 26% atau 80 orang responden memiliki penghasilan antara Rp.

34 11.33% 23 7.67% 6 2.00% 200 66.67% 20 6.67% 17 5.67% Pelajar/Mahasiswa Professional Pensiunan Pegawai Swasta Pegawai Negri Wiraswasta Profesi Pekerjaan

(7)

3,000,000 – Rp. 5,000,000.- , dan sisanya adalah para responden yang memiliki penghasilan diatas Rp. 5,000,000.- perbulannya sebesar 19% atau 57 orang responden.

Penghasilan Total Perbulan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 0-1Jt 16 5,3 5,3 5,3 1-3Jt 126 42,0 42,0 47,3 3-5Jt 113 37,7 37,7 85,0 >5Jt 45 15,0 15,0 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.5 Penghasilan Responden per Bulan

Gambar 5.5 Penghasilan Responden per Bulan

Keterangan:

Penghasilan yang dimaksudkan tidak terbatas pada gaji yang diterima setiap bulannya, tetapi juga mencakup uang saku total yang diterima responden selama sebulan bagi yang belum bekerja.

45 15.00% 113 37.67% 126 42.00% 16 5.33% >5Jt 3-5Jt 1-3Jt 0-1Jt Penghasilan Total Perbulan

(8)

Dari survei yang dilakukan di lima wilayah DKI Jakarta maka didapat lokasi domisili dari para responden yaitu 21% atau 64 responden berdomisili di wilayah Jakarta Pusat, 20% atau 61 responden berdomisili di wilayah Jakarta Utara, 20% atau 59 responden berdomisili di wilayah Jakarta Selatan, 19% atau 57 responden berdomisili diwilayah Jakarta Timur, dan 20% atau 59 responden berdomisili di wilayah Jakarta Barat.

Wilayah Tempat Tinggal

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Jakarta Pusat 64 21,3 21,3 21,3

Jkt Utara 61 20,3 20,3 41,7 Jkt Selatan 59 19,7 19,7 61,3 Jkt Timur 57 19,0 19,0 80,3 Jkt Barat 59 19,7 19,7 100,0

Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.6 Lokasi Domisili Responden

Gambar 5.6 Lokasi Domisili Responden 59 19.67% 57 19.00% 59 19.67% 61 20.33% 64 21.33% Jkt Barat Jkt Timur Jkt Selatan Jkt Utara Jakarta Pusat Wilayah Tempat Tinggal

(9)

5.3 Persepsi Kondom

Pertanyaan ketujuh : “Menurut  Anda  apakah  yang  paling  efektif  dalam  mencegah kehamilan dan berfungsi juga untuk mencegah penyakit kelamin dan  HIV/AIDS selain kondom.”

Pertanyaan diatas dijawab oleh para responden dengan jawaban isian bukan jawaban pilihan berganda, maka dari itu penulis hanya mengambil 4(empat) jawaban yang paling sering ditemui untuk pertanyaan ini. Jawaban yang paling sering ditemui adalah jawaban “No Free Sex” dengan jumlah persentase 47% atau 143 orang responden, jawaban terbanyak kedua adalah jawaban ”Sex

Education” dengan jumlah persentase 24% sebanyak 72 orang responden,

selanjutnya adalah jawaban “Pendalaman Agama dan iman” dengan 17% atau 51 orang responden, untuk jawaban terbanyak keempat adalah “Alat KB” dengan 12% atau 37 orang responden.

Cara paling efektif dalam Mencegah kehamilan dan HIV selain kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid No Free Sex 129 43,0 43,0 43,0

Agama dan iman 50 16,7 16,7 59,7 Sex Education 99 33,0 33,0 92,7

Alat KB 22 7,3 7,3 100,0

Total 300 100,0 100,0

(10)

Gambar 5.7 Cara yang Paling Efektif Mencegah Kehamilan dan PMS

Pertanyaan Kedelapan : “Kesan yang terlintas pada saat Anda mendengar kata  Kondom.”

Kesan dalam benak responden pada saat mereka mendengar kata kondom adalah 34% atau 101 responden menjawab menyelamatkan, 13% atau 38 orang responden menjawab menyenangkan, 21% atau 64 orang responden menjawab lebih enak tidak pakai, 32% atau 97 responden lainnya menjawab tabu/terlarang.

Kesan saat dengar kata Kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Menyelamatkan 101 33,7 33,7 33,7

Menyenangkan 38 12,7 12,7 46,3 Enak tidak pakai 64 21,3 21,3 67,7 Tabu/terlarang 97 32,3 32,3 100,0

Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.8 Persepsi Masyarakat pada saat mendengar kata kondom 22 7.33% 99 33.00% 50 16.67% 129 43.00% Alat KB Sex Education Agama dan iman No Free Sex

Cara paling efektif dalam Mencegah kehamilan dan HIV selain kondom

(11)

Gambar 5.8 Persepsi Masyarakat pada saat mendengar kata kondom

Pertanyaan Kesembilan : “Apakah  Anda  bersedia  mencoba  menggunakan  kondom  bukan  hanya  untuk  perlindungan  tetapi  juga  untuk  meningkatkan  kualitas hubungan seksual Anda?”

Untuk pertanyaan tersebut diatas didapat data berupa jawaban bersedia dan tidak bersedia. Terdapat 63% atau 190 responden yang menjawab bersedia untuk menggunakan kondom untuk proteksi dan penambah kualitas hubungan seksual. Lalu didapat juga 37% dari responden atau 110 orang responden menjawab tidak bersedia untuk menggunakan kondom untuk proteksi ataupun penambah kualitas hubungan seksual. 97 32.33% 64 21.33% 38 12.67% 101 33.67% Tabu/terlarang Enak tidak pakai Menyenangkan Menyelamatkan Kesan saat dengar kata Kondom

(12)

Bersedia atau tidak pakai kondom sebagai alat meningkatkan kualitas hubungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Bersedia 190 63,3 63,3 63,3

Tidak Bersedia 110 36,7 36,7 100,0

Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.9 Bersediakah Menggunakan Kondom sebagai Proteksi dan juga sebagai Penambah Kualitas Hubungan Seksual

Gambar 5.9 Bersediakah Menggunakan Kondom sebagai Proteksi dan juga sebagai Penambah Kualitas Hubungan Seksual.

5.4

Brand Awareness

Sangat bermanfaat untuk mengetahui tingkat kepekaan atau awareness masyarakat/konsumen terhadap produk kondom itu sendiri dan tentunya merek dari produk kondom tersebut. Agar para perusahaan kondom (merek kondom Sutra, Durex, dan Fiesta) tersebut dapat mengetahui seberapa besar masyarakat mengenal keberadaan kondom dan merek yang menempel pada produk tersebut.

110 36.67% 190 63.33% Tidak Bersedia Bersedia Bersedia atau tidak pakai kondom sebagai alat meningkatkan

(13)

Informasi tingkat kepekaan terhadap merek-merek kondom yang sedang diteliti ini akan sangat berguna untuk menentukan para perusahaan kondom dalam menentukan langkah-langkah yang paling tepat dalam merumuskan strategi marketing agar dapat dengan efektif menguatkan posisinya dalam persaingan pasar kondom di Indonesia.

Pengumpulan data yang berkaitan dengan kepekaan masyarakat dengan produk kondom itu sendiri dan tentunya merek-merek kondom yang sedang diteliti ini dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan seputar pengetahuan mengenai kondom dan pengalaman responden yang berhubungan dengan kondom atau dapat juga disebut sebagai brand awareness.

Pertanyaan yang ditanyakan pertama ini adalah pertanyaan yang jawabannya harus dijabarkan atau bukan pertanyaan jenis pilihan berganda, dalam hal ini penulis hanya akan mengambil lima jawaban yang paling sering ditemui atau sering dijawab oleh para responden. Sisa dari pertanyaan yang lainnya merupakan pertanyaan pilihan berganda. Pertanyaan untuk mengukur brand

awareness adalah :

Pertanyaan Kesepuluh : “Pernahkah Anda membeli kondom.”

Dari pertanyaan diatas, 36% atau 108 orang responden meyatakan mereka pernah membeli kondom, dan 64% atau 192 lainnya menyatakan mereka belum pernah membeli kondom. Untuk jawaban ini akan berpengaruh kepada pertanyaan-pertanyaan selanjutnya, untuk para responden yang menjawab ya pernah membeli kondom maka wajib menjawab tujuh pertanyaan selanjutnya, dan bagi responden

(14)

yang belum pernah membeli kondom maka dapat mengabaikan tujuh pertanyaan selanjutnya, dan dapat melanjutkan ke pertanyaan nomor 16.

Pernah membeli Kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ya 108 36,0 36,0 36,0

Tidak 192 64,0 64,0 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.10 Pernah Tidaknya Responden Membeli Kondom

Gambar 5.10 Pernah Tidaknya Responden Membeli Kondom

Pertanyaan Ke-11 : “Sudah  berapa  kali  Anda  membeli  kondom  selama  hidup  Anda.”

Dari pertanyaan tersebut diatas terdapat 47% atau 51 responden menjawab mereka pernah membeli kondom dalam range 1 sampai 5 kali, 32% responden atau 34 orang responden menjawab pernah membeli kondom dalam rentang 6-10 kali, dan lainnya adalah sebesar 21% atau 23 orang responden menjawab sudah sering kali membeli kondom. Besaran persentase diatas responden yang memilih

192

64.00% 108

36.00%

Tidak Ya Pernah membeli Kondom

(15)

pilihan dibagi dengan total responden yang telah menjawab pernah membeli kondom.

berapa kali Anda membeli Kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 1-5 kali 51 17,0 47,2 47,2 6-10 kali 34 11,3 31,5 78,7 sering kali 23 7,7 21,3 100,0 Total 108 36,0 100,0 Missing System 192 64,0 Total 300 100,0

Tabel 5.11 Jumlah kondom yang pernah dibeli oleh responden

Gambar 5.11 Jumlah kondom yang pernah dibeli oleh responden

Pertanyaan Ke-12 : “Anda lebih sering dan suka untuk membeli kondom di?

Untuk pertanyaan dimanakah para responden paling sering membeli kondom, 20% atau 22 orang responden menjawab sering membeli kondom di toko tradisional, 78% atau 84 orang responden menjawab sering membelinya di toko modern, 2% atau 2 orang responden sering membeli kondom di internet, dengan

192 64.00% 23 7.67% 34 11.33% 51 17.00% Missing sering kali 6-10 kali 1-5 kali Berapa kali Anda membeli Kondom

(16)

alasan untuk menambah keunikan dalam melakukan hubungan dan menambah koleksi personal.

Dimana Anda sering membeli dimana

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Toko tradisional 22 7,3 20,4 20,4

Toko Modern 84 28,0 77,8 98,1

internet 2 ,7 1,9 100,0

Total 108 36,0 100,0

Missing System 192 64,0

Total 300 100,0

Tabel 5.12 Tempat Para Responden Sering Membeli Kondom

Gambar 5.12 Tempat Para Responden Sering Membeli Kondom

Pertanyaan Ke-13 : “Apakah Anda setia pada satu merek kondom saja?

42% atau 45 orang responden menjawab ya, mereka setia terhadap satu merek kondom saja, dan sisanya sebesar 58% atau 63 orang responden menjawab tidak, mereka tidak loyal terhadap satu merek kondom saja.

192 64.00% 2 0.67% 84 28.00% 22 7.33% Missing internet Toko Modern Toko tradisional Dimana Anda sering membeli dimana

(17)

Setia tidak dengan satu merek saja

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid YA setia 45 15,0 41,7 41,7 Tidak setia 63 21,0 58,3 100,0 Total 108 36,0 100,0 Missing System 192 64,0 Total 300 100,0

Tabel 5.13 Kesetiaan Responden terhadap merek kondom

Gambar 5.13 Kesetiaan Responden terhadap merek kondom

Pertanyaan Ke-14 : “Apa  yang  menentukan  Anda  menjatuhkan  pilihan  pada  saat  ingin membeli kondom?”

Untuk pertanyaan diatas 3% atau 3 orang responden menjawab ukuran kondom, 10% atau 11 orang responden menjawab merek yang paling sering terdengar, 3% atau 3 orang responden menjawab prestise (harga yang paling mahal), 26% atau 26 orang responden menjawab keamanan yang extra, 13% atau 14 responden menjawab variasi bentuk dan aroma yang bermacam-macam membuat mereka menjatuhkan pilihan, 22% atau 24 responden merek yang

192 64.00% 63 21.00% 45 15.00% Missing Tidak setia YA setia Setia tidak dengan satu merek saja

(18)

terkenal membuat mereka memilih produk tersebut untuk dibeli, 25% atau 27 responden milih mereka akan membeli kondom sesuai dengan saran dari teman.

Pendukung keputusan membeli Kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ukuran Kondom 3 1,0 2,8 2,8

Paling sering terdengar

mereknya 11 3,7 10,2 13,0

Mahalnya 3 1,0 2,8 15,7

Extra aman 26 8,7 24,1 39,8

Variasi aroma dan bentuk 14 4,7 13,0 52,8

Merek terkenal 24 8,0 22,2 75,0

saran dari teman 27 9,0 25,0 100,0

Total 108 36,0 100,0

Missing System 192 64,0

Total 300 100,0

Tabel 5.14 Faktor Penentu Konsumen dalam Memilih Merek Kondom

Gambar 5.14 Faktor Penentu Konsumen dalam Memilih Merek Kondom

192 64.00% 27 9.00% 24 8.00% 14 4.67% 26 8.67% 3 1.00% 11 3.67% 3 1.00% Missing

saran dari teman Merek terkenal Variasi aroma dan bentuk Extra aman Mahalnya Paling sering terdengar mereknya Ukuran Kondom

(19)

Pertanyaan Ke-15 : “Merek apa yang Anda sangat Anda sukai dan sering beli?

Untuk pertanyaan ini terdapat XX% responden menjawab dengan merek Simplex, XX% responden menjawab dengan merek Fiesta, XX% responden menjawab dengan merek Durex, XX% responden menjawab dengan merek Sutra, dan sisanya XX% menjawab dengan merek-merek seperti: .

Merek yang Anda sering dan suka beli

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Simplex 10 3,3 9,3 9,3 Fiesta 45 15,0 41,7 50,9 Durex 37 12,3 34,3 85,2 Sutra 16 5,3 14,8 100,0 Total 108 36,0 100,0 Missing System 192 64,0 Total 300 100,0

Tabel 5.15 Merek Kondom yang Paling Disukai

Gambar 5.15 Merek Kondom yang Paling Disukai 192 64.00% 16 5.33% 37 12.33% 45 15.00% 10 3.33% Missing Sutra Durex Fiesta Simplex

(20)

Pertanyaan Ke-16: “Bagaimana perasaan Anda pada saat awal/pertama kali membeli  kondom”

Untuk pertanyaan diatas XX% responden menjawab dengan jawaban Takut, XX% responden menjawab Malu, XX% responden menjawab Berani, dan XX% responden menjawab Biasa Saja.

Perasaan Anda pertama kali membeli Kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Berani 20 6,7 15,4 15,4 Biasa Saja 30 10,0 23,1 38,5 Malu 58 19,3 44,6 83,1 Takut 22 7,3 16,9 100,0 Total 130 43,3 100,0 Missing System 170 56,7 Total 300 100,0

Tabel 5.16 Perasaan Responden pada Waktu Pertama Kali Membeli Kondom

Gambar 5.16 Perasaan Responden pada Waktu Pertama Kali Membeli Kondom 170 56.67% 22 7.33% 58 19.33% 30 10.00% 20 6.67% Missing Takut Malu Biasa Saja Berani Perasaan Anda pertama kali membeli Kondom

(21)

Pertanyaan Ke-17 : “Merek  kondom  apa  yang  paling  sering  Anda  temui  di  pasaran?  (bisa lebih dari satu jawaban)”

Untuk pertanyaan diatas 5% atau 15 responden menjawab Simplex, 31% atau 92 responden menjawab merek Sutra, 31% atau 94 responden menjawab merek Durex, 31% atau 94 responden menjawab Fiesta, 2% atau 5 responden menjawab merek Romantic.

Merek kondom yang paling sering ditemui di pasaran

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Simplex 15 5,0 5,0 5,0 Sutra 92 30,7 30,7 35,7 Durex 94 31,3 31,3 67,0 Fiesta 94 31,3 31,3 98,3 Romantic 5 1,7 1,7 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.17 Merek kondom yang paling sering ditemui di pasar

Gambar 5.17 Merek kondom yang paling sering ditemui di pasar

5 1.67% 94 31.33% 94 31.33% 92 30.67% 15 5.00% Romantic Fiesta Durex Sutra Simplex

(22)

5.5 Media Promosi Komunikasi

Dalam pembahasan ini, diungkapkan bagaimana kekuatan promosi dari berbagai macam media promosi yang dilakukan oleh masing-masing merek kondom untuk memperkuat brand awareness-nya. Berikut beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan media promosi yang dilakukan oleh para merek kondom yang direspon oleh para responden:

Pertanyaan Ke-18 : “Iklan  kondom  apa  yang  paling  sering  Anda  jumpai  di 

televisi?”

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase 8% atau 25 responden menjawab merek Durex, 43% atau 130 responden menjawab merek Fiesta, 0% 0 responden menjawab merek Simplex, 43% atau 128 responden menjawab merek Sutra, 6% atau 17 responden menjawab tidak ada.

Iklan paling sering di TV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Durex 25 8,3 8,3 8,3 Fiesta 130 43,3 43,3 51,7 Sutra 128 42,7 42,7 94,3 None 17 5,7 5,7 100,0 Total 300 100,0 100,0

(23)

Gambar 5.18 Iklan yang Paling Sering Dilihat di Televisi

Pertanyaan Ke-19 : “Iklan  kondom  apa  yang  paling  sering  Anda  jumpai  di  

radio?”

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase 4% atau 12 responden menjawab merek Durex, 13% atau 40 responden menjawab merek Fiesta, 0% responden menjawab merek Simplex, 12% atau 36 responden menjawab merek Sutra, 71% atau 212 responden menjawab tidak ada.

Iklan paling sering di radio

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Durex 12 4,0 4,0 4,0 Fiesta 40 13,3 13,3 17,3 Sutra 36 12,0 12,0 29,3 None 212 70,7 70,7 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.19 Iklan yang Paling Sering Didengar di Radio 17 5.67% 128 42.67% 130 43.33% 25 8.33% NoneSutra Fiesta Durex

(24)

 

Gambar 5.19 Iklan yang Paling Sering Didengar di Radio

Pertanyaan Ke-20 : “Iklan kondom apa yang paling sering Anda jumpai di media 

cetak (Koran, tabloid, majalah, flyer)?”

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase 13% atau 38 responden menjawab merek Durex, 43% atau 128 responden menjawab merek Fiesta, 0% responden menjawab merek Simplex, 12% atau 37 responden menjawab merek Sutra, 32% atau 97 responden menjawab tidak ada.

Iklan paling sering di media cetak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Durex 38 12,7 12,7 12,7 Fiesta 128 42,7 42,7 55,3 Sutra 37 12,3 12,3 67,7 None 97 32,3 32,3 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.20 Iklan yang Paling Sering Dilihat di Media Cetak

212 70.67% 36 12.00% 40 13.33% 12 4.00% None Sutra Fiesta Durex Iklan paling sering di radio

(25)

Gambar 5.20 Iklan yang Paling Sering Dilihat di Media Cetak

Pertanyaan Ke-21 : “Iklan kondom apa yang paling sering Anda jumpai di acara‐acara  sebagai sponsorship?

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase 9% atau 28 responden menjawab merek Durex, 57% atau 170 responden menjawab merek Fiesta, 0% responden menjawab merek Simplex, 13% atau 38 responden menjawab merek Sutra, 21% atau 64 responden menjawab tidak ada.

97 32.33% 37 12.33% 128 42.67% 38 12.67% None Sutra Fiesta Durex

(26)

Iklan paling sering sebagai sponsorship

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Durex 28 9,3 9,3 9,3 Fiesta 170 56,7 56,7 66,0 Sutra 38 12,7 12,7 78,7 None 64 21,3 21,3 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.21 Iklan yang Paling Sering Dijumpai di Acara-acara sebagai Sponsorship

Gambar 5.21 Iklan yang Paling Sering Dijumpai di Acara-acara sebagai Sponsorship 64 21.33% 38 12.67% 170 56.67% 28 9.33% None Sutra Fiesta Durex Iklan paling sering sebagai sponsorship

(27)

Pertanyaan Ke-22 : “Iklan kondom terbaik menurut Anda di televisi adalah merek :

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase 8% atau 25 responden menjawab iklan merek Durex, 33% atau 100 responden menjawab iklan merek Fiesta, 0% responden menjawab iklan merek Simplex, 39% atau 116 responden menjawab iklan merek Sutra, 20% atau 59 responden menjawab tidak ada.

Iklan kondom terbaik di TV

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sutra 116 38,7 38,7 38,7 Durex 25 8,3 8,3 47,0 Fiesta 100 33,3 33,3 80,3 None 59 19,7 19,7 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.22 Iklan Kondom Terbaik di Televisi

Gambar 5.22 Iklan Kondom Terbaik di Televisi

    59 19.67% 100 33.33% 25 8.33% 116 38.67% None Fiesta Durex Sutra Iklan kondom terbaik di TV

(28)

Pertanyaan Ke-23 : “Iklan kondom terbaik menurut Anda di media cetak adalah  merek :”

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase 13% atau 39 responden menjawab iklan merek Durex, 33% atau 98 responden menjawab iklan merek Fiesta, 0% responden menjawab iklan merek Simplex, 18% atau 54 responden menjawab iklan merek Sutra, 36% atau 109 responden menjawab tidak ada.

Iklan kondom terbaik di media cetak

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sutra 54 18,0 18,0 18,0 Durex 39 13,0 13,0 31,0 Fiesta 98 32,7 32,7 63,7 None 109 36,3 36,3 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.23 Iklan Kondom Terbaik di Media Cetak

Gambar 5.23 Iklan Kondom Terbaik di Media Cetak 109 36.33% 98 32.67% 39 13.00% 54 18.00% None Fiesta Durex Sutra

(29)

Pertanyaan Ke-24 : “Iklan kondom terbaik menurut Anda di radio adalah merek :

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase XX% responden menjawab iklan merek Durex, XX% responden menjawab iklan merek Fiesta, XX% responden menjawab iklan merek Simplex, XX% responden menjawab iklan merek Sutra, XX% menjawab tidak ada.

Iklan kondom terbaik di radio

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sutra 18 6,0 6,0 6,0 Durex 37 12,3 12,3 18,3 Fiesta 63 21,0 21,0 39,3 None 182 60,7 60,7 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.24 Iklan Kondom Terbaik di Radio

Gambar 5.24 Iklan Kondom Terbaik di Radio 182 60.67% 63 21.00% 37 12.33% 18 6.00% None Fiesta Durex Sutra

(30)

Pertanyaan Ke-25 : “Iklan kondom terbaik menurut Anda di acara‐acara/event  (sponsorship) adalah merek :” 

Pertanyaan diatas dijawab dengan persentase XX% responden menjawab iklan merek Durex, XX% responden menjawab iklan merek Fiesta, XX% responden menjawab iklan merek Simplex, XX% responden menjawab iklan merek Sutra, XX% menjawab tidak ada.

Iklan kondom terbaik sebagai sponsorship

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Sutra 33 11,0 11,0 11,0 Durex 22 7,3 7,3 18,3 Fiesta 134 44,7 44,7 63,0 None 111 37,0 37,0 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.25 Iklan Kondom Terbaik di Acara-acara sebagai sponsorship

Gambar 5.25 Iklan Kondom Terbaik di Acara-acara sebagai sponsorship 111 37.00% 134 44.67% 22 7.33% 33 11.00% None Fiesta Durex Sutra

(31)

5.6

Pendapat dan Saran Promosi Komunikasi dari Kondom

Didalam pembahasan ini akan didapatkan pendapat dari para responden mengenai penilaiannya terhadap iklan dari merek-merek kondom yang dipublikasikan di berbagai media iklan di wilayah Jakarta. Tujuan dari dimunculkannya pertanyaan-pertanyaan seputar pendapat dan saran mengenai iklan produk kondom dari berbagai merek ini agar penulis mengetahui pendapat para masyarakat yang diwakili oleh para responden mengenai iklan yang beredar apa sudah tepat guna, informatif, dapat dimengerti, bertentangan atau tidak dengan norma-norma yang ada di masyarakat Indonesia, khususnya Jakarta. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menanyakan seputar pendapat mereka dan saran mereka tentang iklan/komunikasi produk kondom yang baik dan tepat guna.

Hasil dari proses pengolahan data ini akan menghasilkan komentar dan saran yang dapat dipertimbangkan oleh para perusahaan kondom dalam mengkomunikasikan produk kondomnya kepada khalayak luas. Pertanyaan dibagi menjadi dua macam, yaitu pertanyaan yang jawabannya adalah pilihan berganda dan pertanyaan yang jawabannya harus diisi dengan tulisan/essai.

Pertanyaan Ke-26 : “Menurut  Anda  iklan  kondom  di  TV,  majalah,  radio,  internet,  atau media iklan lainnya :”

Untuk pertanyaan diatas 46% atau 139 responden menjawab kreatif, 18% atau 55 responden menjawab iklan kondom di berbagai media biasa saja, 35% atau 106 responden menjawab iklan kondom harus diperbaiki.

(32)

Pendapat masyarakat mengenai iklan kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Kreatif(B) 139 46,3 46,3 46,3 Biasa(A) 55 18,3 18,3 64,7 Harus diperbaiki(C) 106 35,3 35,3 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.26 Pendapat Responden terhadap Iklan-Iklan Kondom

Gambar 5.26 Pendapat Responden terhadap Iklan-Iklan Kondom

Pertanyaan Ke-27 : “Apakah  Anda  mengerti  informasi  yang  disampaikan  para  perusahaan kondom dalam iklan produknya?”

Untuk pertanyaan diatas terdapat tiga macam jawaban yang disediakan oleh penulis. 18% atau 55 responden menjawab pilihan pertama yaitu bingung terhadap iklan produk kondom yang ada di media-media iklan di Jakarta, 49% atau 146 responden menjawab bahwa mereka mengerti pesan-pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut, 33% atau 99 responden lainnya menjawab

106 35.33% 55 18.33% 139 46.33% Harus diperbaiki(C) Biasa(A) Kreatif(B) Pendapat masyarakat mengenai iklan kondom

(33)

bahwa mereka tidak mengerti dengan pesan yang disampaikan didalam iklan-iklannya dari produk kondom.

Mengerti atau tidak maksud dari iklan kondom

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Mengerti 146 48,7 48,7 48,7 Bingung 55 18,3 18,3 67,0 Tidak Mengerti 99 33,0 33,0 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.27 Mengerti atau Tidak Iklan Kondom yang Disampaikan

Gambar 5.27 Mengerti atau Tidak Iklan Kondom yang Disampaikan

Pertanyaan Ke-28 : ” Iklan kondom yang baik menurut Anda seharusnya :

Untuk pertanyaan diatas 15% atau 46 responden menjawab bahwa iklan kondom seharusnya Informatif, 50% atau 149 responden menjawab iklan kondom seharusnya Edukatif, 25% atau 77 responden menjawab bahwa iklan kondom seharusnya Menarik/Menghibur, dan 19% atau 28 lainnya menjawab iklan kondom harusnya dalam bentuk himbauan.

99 33.00% 55 18.33% 146 48.67% Tidak Mengerti Bingung Mengerti Mengerti atau tidak maksud dari iklan kondom

(34)

Iklan kondom seharusnya

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid informatif 46 15,3 15,3 15,3 Edukatif 149 49,7 49,7 65,0 Menarik/menghibur 77 25,7 25,7 90,7 Himbauan 28 9,3 9,3 100,0 Total 300 100,0 100,0

Gambar 5.28 Iklan Kondom yang Baik Seharusnya

Gambar 5.28 Iklan Kondom yang Baik Seharusnya  

Pertanyaan Ke-29 : “Setujukah Anda apabila kondom dibagikan secara gratis di

tempat-tempat umum?”

Untuk pertanyaan ini didapatkan tiga macam jawaban, yaitu Ya, Tidak, dan moderat (YA dan TIDAK) dengan presentase jawaban Ya sebesar 52% atau 156 orang responden, 39% atau 118 orang responden menjawab Tidak setuju, dan

28 9.33% 77 25.67% 149 49.67% 46 15.33% Himbauan Menarik/menghibu Edukatif informatif

(35)

sisanya sebesar 9% atau 26 orang responden menjawab moderate (setuju dan tidak setuju).

Setuju atau tidak kondom dibagikan gratis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid setuju 156 52,0 52,0 52,0 tidak setuju 118 39,3 39,3 91,3 Ya dan Tidak 26 8,7 8,7 100,0 Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.29 Setuju atau Tidak apabila Kondom dibagikan di Tempat umum

Gambar 5.29 Setuju atau Tidak apabila Kondom dibagikan di Tempat umum

5.7 Pertanyaan

Tambahan

Didalam pertanyaan tambahan ini tambahkan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menurut rekomendasi dari perusahaan kondom yang merek-nya sedang diteliti, pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan kondom, pertanyaan ini

26 8.67% 118 39.33% 156 52.00% Ya dan Tidak tidak setuju setuju Setuju atau tidak kondom dibagikan gratis

(36)

dimaksudkan agar perusahaan kondom dapat mengetahui seberapa besar pengaruh dari produk diversifikasi yang dimilikinya seperti (pelicin/lubricant dan vibrator ring). Pertanyaan tersebut adalah seperti berikut :

Pertanyaan Ke-30 : “Apakah Anda pernah menggunakan produk lain selain

kondom untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual Anda?”

Untuk pertanyaan diatas didapat XX% atau XX orang responden menjawab ya mereka pernah menggunakan produk lain selain kondom untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual, XX% atau XX orang responden menjawab tidak pernah menggunakan produk lain selain kondom untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual atau dapat juga diartikan mereka sama sekali tidak dalam kapasitasnya untuk menjawab pertanyaan tersebut dikarenakan belum pernah dan tidak terlintas untuk melakukannya.

Apakah pernah menggunakan produk lain selain kondom utk meningkatkan kualitas hubungan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid YA 60 20,0 20,0 20,0

Tidak 240 80,0 80,0 100,0

Total 300 100,0 100,0

Tabel 5.30 Pernahkah menggunakan produk lain selain kondom untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual

(37)

Gambar 5.30 Pernahkah menggunakan produk lain selain kondom untuk meningkatkan kualitas hubungan seksual

Pertanyaan Ke-31 : “Produk apakah yang dimaksudkan diatas?”

Untuk pertanyaan diatas yang menjawabnya adalah responden yang menjawab YA pada pertanyaan diatas, didapat 32% atau 19 responden menjawab Lubricant sebagai produk yang pernah mereka pakai, 44% atau 26 responden menjawab vibrator, 2% atau 1 responden menjawab dildo (alat berbentuk penis), 22% atau 13 responden menjawab lain-lain berupa film/animasi porno, obat-obatan tradisional, dan lain-lain.

240 80.00% 60 20.00% Tidak YA Apakah pernah menggunakan produk lain selain kondom utk

(38)

Produk apa yang dimaksud dengan produk diatas Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Pelicin 19 6,3 32,2 32,2 vibrator 26 8,7 44,1 76,3 dildo 1 ,3 1,7 78,0

lain-lain (film porno, obat-obatan

tradisional, etc) 13 4,3 22,0 100,0

Total 59 19,7 100,0

Missing System 241 80,3

Total 300 100,0

Tabel 5.31 Produk lain selain kondom

Gambar 5.31 Produk lain selain kondom

241 80.33% 13 4.33% 1 0.33% 26 8.67% 19 6.33% Missing

lain-lain (film porno, obat-obatan tradisional, etc) dildo vibrator Pelicin Produk apa yang dimaksud dengan produk diatas

(39)

5.8 Analisis

Regresi

Berganda

  Analisis Regresi Berganda digunakan untuk menghitung besarnya

pengaruh variabel bebas yaitu persepsi iklan kondom di media promosi komunikasi terhadap variabel terikat yaitu persepsi masyarakat terhadap produk kondom.

5.8.1 Statistik Deskriptif

  Pada tabel 5.32 Descriptive Statistics, menjelaskan rata-rata nilai, dan

standard deviasi dari 300 responden terhadap variabel-variabel yang diteliti, yaitu

1. Nilai rata-rata persepsi masyarakat mengenai kondom adalah 4.6233 dan

standard deviasi adalah 2.55536 dengan jumlah responden 300 orang.

2. Nilai rata-rata pengaruh komunitas adalah 3.7333 dan standard deviasi adalah 1.76993 dengan jumlah responden 300 orang.

Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Kondom 4,6233 2,55536 300 Iklan 3,7333 1,76993 300

(40)

5.8.2 Korelasi Pearson

Koefisiensi Pearson adalah tepat untuk variabel berskala interval dan rasio, dan koefisien Spearman Rank atau Kendall’s Tau sesuai jika variabel yang diukur pada skala ordinal. (Sekaran,2003). Pada penelitian ini menggunakan Korelasi Pearson.

Matriks korelasi Pearson yang dihasilkan untuk variabel bebas yaitu persepsi masyarakat mengenai iklan kondom serta variabel terikat yaitu persepsi masyarakat mengenai produk kondom dapat dilihat pada Tabel 5.33. Dimana dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Besar hubungan antar variabel kodom dan iklan yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0.407. Dengan jumlah responden sebesar 300 responden.

2. Tingkat signifikansi koefisien korelasi satu sisi dari output menghasilkan angka 0.00 atau praktis 0. Oleh karena probabilitas jauh dibawah 0.05, maka korelasi diantara variabel persepsi produk kondom dengan persepsi iklan kondom.

Correlations

kondom iklan

Pearson Correlation kondom 1,000 ,407

iklan ,407 1,000

Sig. (1-tailed) kondom . ,000

iklan ,000 .

N kondom 300 300

iklan 300 300

(41)

5.8.3 Variabel Entered/Removed

Pada Tabel 5.34 dijelaskan bahwa dalam penelitian ini menggunakan metode

enter, maka tidak ada variabel yang dikeluarkan. Semua variabel yaitu persepsi

iklan kondom dan persepsi produk kondom dimasukkan semua ke dalam analisis.

Variables Entered/Removed(b) Model Variables Entered Variables Removed Method 1 iklan(a) . Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: kondom Tabel 5.34 Variabel Entered/Removed

5.8.4 Model Summary

Pada tabel 5.35 dijelaskan bahwa :

1. Berdasarkan analisis ini didapatkan angka korelasi antara persepsi iklan kondom dengan persepsi masyarakat terhadap produk kondom sebesar 0,407. Artinya hubungan antara variabel-variabel tersebut adalah kuat dan korelasi positif menunjukkan bahwa hubungannya adalah searah.

2. Untuk model regresi berganda, digunakan Adjusted R2 sebagai koefisien determinasi. Semakin tinggi Adjusted R2 akan semakin baik bagi model regresi, karena variabel bebas bisa menjelaskan variabel terikat lebih besar. Tampak bahwa nilai Adjusted R2 adalah sebesar 0,165, ini berarti

(42)

16.5 % persepsi masyarakat mengenai produk kondom dipengaruhi oleh bagaimana para perusahaan kondom melakukan iklan atau promosi komunikasi, sedangkan sisanya sebesar 83.5% dijelaskan oleh sebab-sebab lain.

3. Standard Error of the Estimate, adalah sebesar 2.33850 , karena lebih kecil dari standar deviasi persepsi masyarakat mengenai produk kondom 2.55536, maka model regresi lebih bagus dalam bertindak sebagai

predictor persepsi masyarakat tentang produk kondom daripada persepsi

masyarakat tentang produk kondom itu sendiri.

Model Summary(b) Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 ,407(a) ,165 ,163 2,33850

a Predictors: (Constant), iklan b Dependent Variable: kondom Tabel 5.35 Model Summary

5.8.5 Anova

Pada Tabel 5.36, dapat dilihat bahwa uji Anova atau F Test, didapatkan F hitung adalah 59.028 dengan tingkat signifikasi 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) adalah lebih kecil dari 0.05, maka model regresi bisa digunakan untuk memprediksi promosi komunikasi atau iklan produk kondom berpengaruh terhadap persepsi masyarakat tentang produk kondom.

(43)

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 322,797 1 322,797 59,028 ,000(a)

Residual 1629,639 298 5,469

Total 1952,437 299

a Predictors: (Constant), iklan b Dependent Variable: kondom

Tabel 5.36 Anova

5.8.6 Koefisien

Pada Tabel 5.37, digunakan untuk melihat mana diantara variabel persepsi masyarakat mengenai iklan/promosi komunikasi dari produk kondom mempengaruhi persepsi masyarakat tentang produk kondom. Jika kita melihat kolom Beta di bawah standardized coeffisients, kita menemukan bahwa angka tertinggi dalam beta adalah 0,407 untuk pengaruh iklan/promosi komunikasi, yang signifikansi pada tingkat 0.00.

Dari tabel ini bisa dibuat persamaan regresi sebagai berikut: Y = 2.432 + 0.587 X1

Interpretasi persamaan di atas adalah sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 2.432 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel iklan/promosi komunikasi dari para perusahaan kondom, maka nilai persepsi masyarakat mengenai produk kondom adalah 2.432.

(44)

2. Koefisien regresi X1 sebesar 0.587 menyatakan bahwa setiap penambahan

1 nilai iklan/promosi komunikasi produk kondom akan meningkatkan nilai persepsi masyarakat tentang produk kondom sebesar 0.587.

Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2,432 ,316 7,705 ,000

iklan ,587 ,076 ,407 7,683 ,000 a Dependent Variable: kondom

Tabel 5.37 Koefisien

5.8.7 Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

Pedoman yang dilakukan untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H0),

adalah:

1. H0 diterima jika F atau t-hitung < F atau t-tabel, atau nilai p-value pada

kolom sig. >level of significant (α=0,05)

2. Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig. <level of significant (α=0,05)

(45)

5.8.7.1 Hipotesis antara iklan/promosi komunikasi produk

kondom dengan persepsi masyarakat tentang produk kondom

Dalam penelitian ini, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut:

H0 : Iklan kondom mempengaruhi persepsi masyarakat tentang produk kondom.

H1 : Iklan kondom tidak mempengaruhi persepsi masyarakat tentang produk kondom.

Berdasarkan hasil perhitungan pada table 5.38, didapatkan nilai korelasi antara promosi komunikasi/iklan kondom dengan persepsi masyarakat tentang produk kondom sebesarnya 0.407. Hal ini menunjukan adanya korelasi yang lemah antara promosi komunikasi/iklan kondom dengan persepsi masyarakat tentang produk kondom karena nilai korelasi dibawah 0.5. Berdasarkan hasil perhitungan F-test pada table 5.39, didapatkan nilai signifikan di bawah 0.05 yaitu sebesar 0.000. Hal ini membuktikan adanya pengaruh iklan produk kondom dengan persepsi masyarakat tentang produk kondom. Hal ini didukung pula dengan nilai T-Test pada table 5.40, dimana nilai signifikannya adalah lebih kecil daripada 0.025 yaitu 0.000. Hal ini menyebabkan hipotesis H0 diterima. Nilai

signifikan T-Test yang dipakai adalah 0.025 karena hipotesis yang diuji tidak mempunyai arah sehingga nilai signifikannya dibagi 2.

(46)

Correlations

kondom iklan Pearson Correlation kondom 1,000 ,407 iklan ,407 1,000 Sig. (1-tailed) kondom . ,000

iklan ,000 . N kondom 300 300

iklan 300 300

Tabel 5.38 Korelasi Iklan dan Persepsi Kondom

ANOVA(b)

Model

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 322,797 1 322,797 59,028 ,000(a)

Residual 1629,639 298 5,469

Total 1952,437 299

a Predictors: (Constant), iklan b Dependent Variable: kondom

Tabel 5.39 Anova Coefficients(a) Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta B Std. Error 1 (Constant) 2,432 ,316 7,705 ,000

iklan ,587 ,076 ,407 7,683 ,000 a Dependent Variable: kondom

Tabel 5.40 Koefisien

Berdasarkan hasil t-test, hipotesis yang diterima adalah: iklan produk kondom tidak mempengaruhi persepsi masyarakat mengenai produk kondom. Analisa penulis mengapa iklan produk kondom tersebut tidak mempengaruhi persepsi masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Kebudayaan masyarakat Indonesia yang masih kental dalam menganggap sesuatu yang berhubungan dengan hubungan intim adalah tabu dan tidak boleh disebarluaskan secara terbuka.

(47)

Ini membuat masyarakat sejak dari umur dini tidak mendapatkan informasi yang benar mengenai fungsi kondom karena penghalang dari norma-norma atau budaya yang ada melarang untuk membedah lebih dalam informasi tersebut. Selain dari sex education yang diadakan di sekolah-sekolah dan hal ini terus terbawa sampai dengan dewasa dan akan membentuk persepsi mereka dalam bertemu perihal kondom di lingkungan masyarakat ataupun di keluarga, mereka hanya merekam kata-kata tabu dan menjadi takut untuk membedah lebih dalam ada manfaat dan kelebihan dari produk kondom. Di sisi lain kebudayaan dari Barat yang terus beradaptasi dengan generasi muda kita terus menyerbu tanpa diimbangi dengan saringan yang selayaknya. Karena tidak keseimbangan inilah angka penderita HIV-AIDS, penderita penyakit kelamin, dan angka kasus aborsi terus bertambah.

2. Perusahaan kondom yang dirasa kurang menggalakan dan menggencarkan informasi yang dapat membentuk persepsi sesungguhnya dari keuntungan dan fungsi dari produk kondom, mereka lebih banyak membahas mengenai merek dan keunggulan dari produknya.

Didapat dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner didapat bahwa sebagian besar responden mengharapkan agar iklan kondom bersifat edukatif namun menarik/menghibur, sebagian kecilnya mengharapkan ada juga unsur informatif dan unsur himbauan agar masyarakat dapat terinformasikan secara benar dan tepat mengenai fungsi kondom, dan perlahan tapi pasti masyarakat dapat membuka dirinya untuk menerima

(48)

kondom dan angka penderita HIV-AIDS akibat hubungan intim, penderita penyakit kelamin, dan angka kasus aborsi pun dapat ditekan.

5.8.8 Korelasi Analisa Data dengan Teori

Berdasarkan teori yang disampaikan pada bab II penulisan tesis ini, dipaparkan mengenai teori-teori yang akan dipakai didalam penulisan tesis. Penulis akan membahas mengenai brand awareness yang didapat setelah melakukan penelitian ini. Semua berawal dari pada penyampaian oleh para perusahaan kondom di Indonesia yang dapat berperan aktif untuk terus menyuarakan slogan anti AIDS dengan cara-cara yang edukatif, masyarakat kita sekarang ini masih simpang siur dengan pengetahuan mengenai kondom, ditambah bebannya dengan persepsi tabu dalam membahas atau dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran yang salah terhadap budaya asing yang kurang tersaring dan pemikiran yang salah terhadap kondom juga. Dengan mengasosiasikan merek bahwa merek mereka membantu mengedukasi hal-hal yang benar dan baik maka akan terbentuk persepsi bahwa merek tersebut berbobot dan bermutu sehingga akan menjadi top of mind dari para masyarakat, tentunya harus di ikuti oleh pendistribusian yang baik dan merata pula tidak hanya di pasar-pasar tradisional tapi juga di pasar-pasar modern yang banyak bermunculan sekarang ini. Tidak bisa disangkal bahwa promosi adalah satu-satunya cara bagi para merek kondom untuk menyampaikan informasi yang berbobot dan berguna bagi masyarakat, namun para merek kondom pun dapat melakukan penyuluhan kepada generasi-generasi muda bangsa sebagai bentuk peduli akan pengetahuan dan pendidikan

(49)

dini mengenai seksualitas dan bagaimana cara pencegahan-pencegahannya. Memang tidak dapat membangun sebuah kerajaan dalam semalam saja, maka dari itu gerakan-gerakan melalui media promosi dan dari jalur pendidikan pun penting dilakukan agar asosiasi dan brand awareness dapat semakin terbentuk ini berkaitan dengan teori marketing mix yang menitik beratkan pada promosi untuk menonjolkan mereknya sebagai yang terdepan dalam menekan penderita HIV-AIDS, PMS, dan pelaku aborsi. Dan untuk positioning pun dapat sekali membantu dari sisi masyarakat agar dengan mudah memposisikan merek yang dengan berani mengkomunikasinya mereknya tidak terbatas pada promosi merek dan kelebihan serta keunggulannya saja, tetapi juga dalam mensosialisasikan pentingnya menahan diri dan menggunakan kondom untuk langkah terakhir sebagai pelindung.

Gambar

Tabel 5.4 Profesi Pekerjaan
Tabel 5.8 Persepsi Masyarakat pada saat mendengar kata kondom
Tabel 5.9 Bersediakah Menggunakan Kondom sebagai Proteksi dan juga  sebagai Penambah Kualitas Hubungan Seksual
Gambar 5.11 Jumlah kondom yang pernah dibeli oleh responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

ekonominya semakin meningkat menunjukkan kecenderungan yang semakin menurun dari 50,09 persen pada 1983 menjadi 19,31 persen pada 2003, rumah tangga pertanian yang kondisi

Dengan latar belakang yang sama bahkan bisa lebih dibawah dari pedagang yang di Galabo, para tukang becak perlu dibekali bahasa Inggris dasar bagi profesi mereka, karena

Pada halaman Daftar Bimbingan Akademik pilih mahasiswa yang ingin dilihat transkrip nilainya dan tekan link Transkrip yang terdapat pada kolom Lihat sehingga akan

yang penting karena memungkinkan pergerakan hormone pelepasan dari hypothalamus ke kelenjar hipofisis , sehingga memungkinkan hypothalamus mengatur fungsi hipofisis.

Pemeriksaan sertifikat ikan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung tidak dilakukan secara keseluruhan, akan tetapi hanya pada bagian lembar awal,

Jika nilai tukar Rupiah melemah atau menguat sebesar 5% dibandingkan dengan nilai tukar Dolar Amerika Serikat, Dolar Singapura dan Euro Eropa pada tanggal 31 Desember 2016 (dengan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk dapat diperoleh perencanaan penggunaan ruang operasi yang mempertimbangkan keseimbangan utilitasnya

jumlah sampel yang diuji, maka dapat dihitung tingkat cemaran Salmonella sp berdasarkan jumal sampel yang diuji adalah jumlah sampel positif dibandingkan total sampel adalah 20% yang