PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
disampaikan oleh :
Drs. F. Mewengkang, MM
Asisten Deputi Pengembangan dan Standarisasi Pelayanan Deputi Bidang Pelayanan Publik
KEMENTERIAN
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
Pada Acara :
SOSIALISASI DAN WORKSHOP PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DAERAH Makassar 25 April 2012
Pengertian Pelayanan Publik (Pasal 1 ayat (1) UU 25/2009)
Pelayanan Publik adalah:
Kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Asas dalam Penyelenggaraan Pelayanan Publik
(Pasal 4, UU 25/2009)
1. Kepentingan umum;
2. Kepastian hukum;
3. Kesamaan hak;
4. Keseimbangan hak
dan kewajiban;
5. Keprofesionalan;
6. Partisipatif
7. persamaan
perlakuan/tidak
diskriminatif;
8. keterbukaan;
9. akuntabilitas;
10. fasilitas dan perlakuan
khusus bagi kelompok
rentan;
11. ketepatan waktu; dan
12. kecepatan,
kemudahan, dan
keterjangkauan.
5
Dasar Hukum Standar Pelayanan
UU No. 25 Th 2009 tentang Pelayanan Publik:
Pasal 15 huruf (a)
Penyelenggara berkewajiban menyusun dan menetapkan standar pelayanan.
Pasal 20
(1) Penyelenggara berkewajiban
menyusun dan menetapkan standar pelayanan dengan memperhatikan kemampuan penyelenggara,
kebutuhan masyarakat dan kondisi lingkungan.
(2) Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan, penyelenggara wajib mengikutsertakan masyarakat dan pihak terkait.
—
Tolok ukur
yang digunakan
sebagai
pedoman
penyelenggaraan pelayanan
dan
acuan penilaian
kualitas
pelayanan sebagai
kewajiban dan janji
penyelenggara kepada
masyarakat dalam rangka
pelayanan yang berkualitas,
cepat, mudah, dan
terjangkau, dan terukur
Pengertian Standar Pelayanan
Ø Korporasi: BUMN/BUMD
Ø Korporasi: BUMN/BUMD
Swasta/Organisasi Masyarakat yang melaksanakan
“misi negara karena UU”.(RS Swasta, Sekolah Swasta,
dll)
14 KOMPONEN STANDAR PELAYANAN (Psl 21)
1. Dasar hukum 2. Persyaratan
3. Sistem, mekanisme, dan prosedur
4. Jangka waktu penyelesaian 5. Biaya/tarif
6. Produk pelayanan
7. Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas
8. Kompetensi pelaksana
9. Pengawasan internal
10. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan
11. jumlah Pelaksana;
12. jaminan pelayanan yang
memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan
standar pelayanan;
13. jaminan keamanan dan
keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk
memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan
13
Langkah-Langkah Penyusunan
A.
Penyiapan Rancangan Standar Pelayanan
1.
Pembentukan Tim
a. Keanggotaan Tim Standar Pelayanan
b. Tugas Tim Standar Pelayanan
2.
Identifikasi Kondisi Penyelenggaraan
Pelayanan Saat ini
A.
Penyiapan Rancangan Standar Pelayanan
1.
Pembentukan Tim
a. Keanggotaan Tim Standar Pelayanan
b. Tugas Tim Standar Pelayanan
2.
Identifikasi Kondisi Penyelenggaraan
Pelayanan Saat ini
B. Penyusunan Rancangan Standar Pelayanan
Berdasarkan catatan data dari hasil identifikasi
terhadap unsur-unsur dan fungsi manajemen tersebut
di atas, kemudian dilakukan analisis, perhitungan dan
menjadi
bahan
pertimbangan
untuk
keperluan
penyusunan masing-masing komponen (14 komponen)
Rancangan Standar Pelayanan pada setiap jenis
pelayanan.
Sebelum Rancangan SP ditetapkan dilakukan pembahasan dengan kegiatan sbb:
a. Keikutsertaan Masyarakat dalam Pembahasan Rancangan SP b. Penentuan Wakil Unsur Masyarakat
c. Pembahasan Standar Pelayanan § Rapat Bersama
§ Focus Group Discussion (FGD) § Public Hearing
d. Penetapan Standar Pelayanan
e. Publikasi Rancangan Standar Pelayanan f. Maklumat Pelayanan
16
17
D. PENERAPAN STANDAR PELAYANAN
-
Sosialisasi dan Internalisasi Standar Pelayanan
- Rencana Aksi
SURVEY
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
(IKM)
19
KEP/25/M.PAN/2/2004
Tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
MANFAAT IKM
1. Diketahui kelemahan dari masing-masing unsur penyelenggaraan pelayanan;
2. Diketahui kinerja penyelenggaraan pelayanan yg telah dilaksanakan;
3. Sebagai bahan penetapan kebijakan yang perlu diambil dan upaya yang perlu dilakukan;
4. Diketahui IKM secara menyeluruh terhadap hasil
pelaksanaan pelay publik pada lingkup pem. Pusat dan daerah;
5. Memacu persaingan positif, antar unit penyelenggara pelayanan pada lingkup pemerintah pusat dan daerah dalam upaya peningkatan pelayanan;
6. Diketahuinya gambaran kinerja unit pelayanan.
Unsur-unsur dalam kuesioner, untuk mengetahui kinerja
unit pelayanan instansi pemerintah meliputi :
1. Prosedur pelayanan,
2. Persyaratan pelayanan, 3. Kejelasan pelayanan,
4. Kedisiplinan petugas pelayanan,
5. Tanggung jawab petugas pelayanan, 6. Kemampuan petugas pelayanan,
7. Kecepatan Pelayanan,
8. Keadilan mendapatkan pelayanan,
9. Kesopanan dan keramahan pelayanan, 10. Kewajaran biaya pelayanan,
11. Kepastian biaya pelayanan, 12. Kepastian Jadual pelayanan, 13. Kenyamanan lingkungan, 14. Keamanan pelayanan,
LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)
A. PERSIAPAN
B. PELAKSANA PENGUMPULAN DATA
C. PENGOLAHAN DATA
D. LAPORAN HASIL PENYUSUNAN INDEKS
TARGET DAN CAPAIAN
URAIAN TAHUN
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 JUMLAH UNIT PELAYANAN YANG
MELAKUKAN SURVEI IKM 35 108 213 158 118 140 741
JUMLAH KABUPATEN / KOTA 2 17 6 10 6 14 51
JUMLAH PROVINSI 2 9 3 8 3 5 20
SKOR IKM RATA-RATA 75.5 74.9 73.6 75.7 75.7 75.6 76.6
Walaupun capaian kualitatif terpenuhi, namun secara kuantitatif belum memuaskan :
1. Survei belum begitu di tekankan oleh para pimpinan instansi
2. IKM rata-rata hasil survei belum mewakili / belum mempersentasikan IKM Nasional
3. Beberapa survei dilakukan konsultan (pihak ke-3) dengan unit yang sedikit dan biaya sangat mahal
KONSEP TENTANG PELAYANAN
TERPADU
Pembentukan PTSP
(UU25/2009, Pasal 9 ayat 1)
“ Dalam rangka mempermudah
penyelenggaraan berbagai bentuk
pelayanan publik, dapat dilakukan
penyelenggaraan sistem pelayanan
terpadu “
PELAYANAN TERPADU SATU ATAP
Pemohon PTSA Meja Penerimaan SKPD A SKPD B SKPD C SKPD D SKPD E SKPD FPemohon datang ke satu tempat, tapi pemrosesan masih di masing-masing kantor, tidak banyak pengaruh dalam hal kecepatan dan biaya pelayanan..
PELAYANAN TERPADU SATU ATAP
• Penyelenggaraan pelayanan terpadu melalui satu atap dilakukan dengan cara memadukan beberapa jenis
pelayanan yang tidak mempunyai keterkaitan proses untuk menyelenggarakan pelayanan secara bersama pada satu
tempat mulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan satu atap dan dilayani melalui
beberapa pintu.
• dilaksanakan berdasarkan penugasan dari pimpinan satuan kerja penyelenggara pelayanan kepada pelaksana di
lingkungannya untuk menyelenggarakan pelayanan pada lokasi penyelenggaraan sistem pelayanan terpadu sesuai dengan penugasan dimaksud.
Pemohon
PTSP
Meja Penerimaan Tim Teknis Pemohon datang ke satu tempat, pelayanan bisa lebih cepat dan lebih murah..PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
• Sistem pelayanan terpadu satu pintu dilakukan dengan cara memadukan beberapa jenis pelayanan untuk
menyelenggarakan pelayanan secara terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai
dengan tahap penyelesaian produk pelayanan dilakukan melalui satu pintu.
• Pelayanan perizinan terpadu satu pintu diselenggarakan pada satu tempat yang meliputi berbagai jenis pelayanan yang
memiliki keterkaitan proses dan dilayani melalui satu pintu, memiliki kewenangan penuh untuk menerima, memproses dan mengeluarkan keputusan perizinan dan non perizinan yang ditetapkan oleh penyelenggara perizinan dan non
perizinan yang memiliki kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
(Perpres 27/2009)
• Pelayanan Terpadu Satu Pintu, yang
selanjutnya disingkat PTSP adalah kegiatan
penyelenggaraan suatu Perizinan dan
Nonperizinan yang mendapat
pendelegasian
atau pelimpahan wewenang
dari lembaga
atau instansi yang memiliki kewenangan
Perizinan dan Nonperizinan yang proses
pengelolaannya dimulai dari tahap
permohonan sampai dengan tahap terbitnya
dokumen yang
dilakukan dalam satu tempat
.
KEWAJIBAN PENYELENGGARA
DALAM PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
• Melakukan
koordinasi dan konsultasi
dengan
instansi/satuan kerja yang mendelegasikan
kewenangan atau yang melimpahkan kewenangan,
terutama menyangkut aspek teknis dalam
penyelenggaraan pelayanan.
• Melaporkan perkembangan
penyelenggaraan
pelayanan kepada instansi/satuan kerja yang
mendelegasikan kewenangan atau yang
melimpahkan kewenangan dimaksud, secara berkala
atau sewaktu-waktu jika diperlukan.
YANG SUDAH MEMBENTUK PTSP PROVINSI 17
KABUPATEN 324
KOTA 93
Jumlah 434
BADAN DINAS KANTOR UNIT 119 8 275 32
Jumlah : 434
Presentase Pembentukan mencapai : 80 %
Dari 33 Provinsi, 399 Kabupaten dan 98 Kota ( Jumlah 530 ) Per bulan Desember 2011
DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI www.menpan.go.id