• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA. adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman

Anggrek Dendrobium merupakan jenis Anggrek asli Indonesia yang mempunyai banyak warna, bentuk dan aroma yang khas, serta bunga Anggrek Dendrobium dapat bertahan kurang lebih 2 mingguan. Anggrek Dendrobium adalah salah satu genus Anggrek terbesar yang terdapat pada dunia ini. Diperkirakan Anggrek ini terdiri dari 1600 spesies (Amalia, 2007)

Anggrek epifit mempunyai akar yang menempel pada batang atau dahan tanaman lain. Akar yang menempel umumnya berbentuk agak mendatar mengikuti bentuk permukaan batang, sedangkan rambut akarnya pendek-pendek. Akar ini mempunyai jaringan velamen yang memudahkan akar menyerap air hujan yang jatuh pada kulit pohon inang. Velamen juga berfungsi sebagai alat pernapasan. Velamen terdiri dari jaringan bunga karang dengan selubung luar berupa selaput bewarna putih dan keadaan biasa sel-selnya hanya berisi udara (Widhiastuti, dkk,2007).

Anggrek Dendrobium termasuk anggrek simpodial yaitu memiliki pola tumbuh horisontal seperti tumbuhan merambat. Batang tumbuhnya disebut rhizome. Rhizome tumbuh secara horisontal pada permukaan tanah dan akar-akarnya tumbuh disepanjang rhizome dengan arah menyamping dan membentuk batang vertikal yang disebut umbi semu (pseudobulb) (Agromedia, 2006).

Bentuk daun tanaman anggrek menyerupai jenis tanaman monokotil pada umumnya, yakni memanjang seperti pedang dan ukuran panjang daunnya

(2)

bervariasi. Selain itu, daun juga mempunyai ketebalan berbeda sesuai dengan jenisnya (Ashari, 1995).

Anggrek Dendrobium yang tumbuh secara simpodial berbunga saat batang semunya telah dewasa dan dengan cadangan makanan yang memadai sehingga pembungaannya terpacu. Begitu selesai mengalami proses pembungaan, segera tumbuh tunas vegetatif baru yang akan berubah menjadi bunga setelah tunas serabut dewasa. Proses pembungaan dapat terpacu lebih cepat jika jumlah batang semu dan daun dendrobium dewasa sudah cukup banyak (Sandra, 2001).

Setelah bunga diserbuki dan dibuahi, sekitar 3-9 bulan kemudian muncul buah yang sudah tua. Kematangan buah sangat tergantung pada jenis anggreknya. Misalnya pada dendrobium akan matang dalam 3-4 bulan. Buah anggrek merupakan buah lantera, artinya buah akan pecah ketika matang. Bagian yang membuka adalah bagian tengahnya, bukan diujung atau di pangkal buah (Iswanto, 2002).

Syarat Tumbuh

Iklim

Secara umum dapat dikatakan bahwa Anggrek Dendrobium memerlukan sinar sebanyak 50-60 %, ini berarti bahwa jenis anggrek tersebut menyukai tipe sinar yang agak teduh. Anggrek Dendrobium merupakan jenis anggrek epifit, sehingga keteduhan yang diperlukannya diperoleh dengan selalu berada di bawah dedaunan pohon yang ditumpanginya tersebut (Gunadi, 1985).

Kelembaban nisbi (RH) yang diperlukan untuk anggrek berkisar antara 60–85%. Fungsi kelembaban yang tinggi bagi tanaman antara lain untuk

(3)

menghindari penguapan yang terlalu tinggi. Pada malam hari kelembaban dijaga agar tidak terlalu tinggi, karena dapat mengakibatkan busuk akar pada tunas-tunas muda. Oleh karena itu diusahakan agar media dalam pot jangan terlampau basah. Sedangkan kelembaban yang sangat rendah pada siang hari dapat diatasi dengan cara pemberian semprotan kabut (mist) di sekitar tempat pertanaman dengan bantuan sprayer (http://www.deptan.go.id/ditlinhorti/, 2009).

Suhu maksimum untuk anggrek ialah 400C dan minimum 100C. suhu berhubungan erat dengan intensitas cahaya dan mempengaruhi proses asimilasi. Intensitas cahaya yang tinggi akan lebih cepat meningkatkan suhu. Proses asimilasi pada anggrek akan meningkat melampaui titik optiumnya. Pembungaan jenis anggrek tertentu dipengaruhi oleh suhu malam hari kira-kira 200 C. anggrek

Cymbidium sp yang berbunga besar membutuhkan suhu malam 15 – 17 0 C. pada dendrobium, suhu malam yang tinggi menyebabkan terbentuknya anakan pada ujung batang (Ginting, 1990).

Tempat Tumbuh

Jenis-jenis tanaman anggrek berdasarkan habitat dan tempat hidupnya Dari tempat tumbuh dan habitatnya tanaman anggrek dapat dibedakan menjadi lima pengelompokan jenis,yaitu:

1) Anggrek epifit (ephytis) adalah jenis anggrek yang menumpang pada batang/pohon lain tetapi tidak merusak/merugikan tanaman yang ditumpangi (tanaman inang). Alat yang dipakai untuk menempel adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah akar udara. Anggrek epifit membutuhkan naungan dari cahaya matahari. Di habitas aslinya, anggrek ini kerap menempel dipohon-pohon besar dan rindang. Contoh anggrek epifit antara

(4)

lain: Dendrobium, Cattleya, Ondocidium, dan Phalaenopsis. 2) Anggrek semi epifit adalah jenis anggrek yang juga menempel pada pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditumpangi. Pada anggrek semi epifit, selain untuk menempel pada media, akar lekatnya juga berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang. Contoh anggrek semi epifit antara lain :Epidendrum, Leila, dan Brassavola. 3) Anggrek tanah (anggrek terestris) adalah jenis anggrek yang hidup di atas permukaan tanah. Anggrek jenis ini membutuhkan cahaya matahari penuh atau cahaya matahari langsung. Contoh anggrek teresterial antara lain Vanda, Renanthera, Arachnis dan Aranthera.

4) Anggrek saprofit, adalah anggrek yang tumbuh pada media yang mengandung humus atau daun-daun kering. Anggrek saprofit dalam pertumbuhannya membutuhkan sedikit cahaya matahari. Contoh jenis ini antara lain: Goodyera sp. 5) Anggrek litofit adalah jenis anggrek yang tumbuh pada batu-batuan. Anggrek jenis ini biasanya tumbuh dibawah sengatan cahaya matahari penuh. Contoh jenis ini antara lain: Dendrobium dan Phalaenopsis (Iswanto, 2002).

Aklimatisasi

Aklimatisasi atau penyesuaian terhadap lingkungan baru dari lingkungan yang terkendali ke lingkungan yang relatif berubah. Bibit anggrek hasil perbanyakan secara in vitro membutuhkan proses adaptasi sebelum tumbuh besar menjadi tanaman (http://lcnursery.wordpress.com, 2008).

Penyesuaian terhadap iklim pada lingkungan baru yang dikenal dengan aklimatisasi merupakan masalah penting apabila membudidayakan tanaman menggunakan bibit yang diperbanyak dengan teknik kultur jaringan. Masalah ini

(5)

dapat terjadi karena beberapa faktor antara lain : 1. Pada habitatnya yang alami, anggrek epifit biasanya tumbuh pada pohon atau ranting. Oleh karena itu, pemindahan tanaman dari botol ke media dalam pot sebenarnya telah menempatkan tanaman pada lingkungan yang tidak sesuai dengan habitatnya. 2. Tumbuhan yang dikembangkan menggunakan teknik kultur jaringan memiliki kondisi lingkungan yang aseptik dan senyawa organik yang digunakan tanaman sebagian besar didapat secara eksogenous. Oleh karena itu, apabila dipindahkan kedalam pot, maka tanaman dipaksa untuk dapat membuat sendiri bahan organik secara endogenous (Adiputra, 2009).

Masa aklimatisasi merupakan masa yang kritis karena pucuk atau planlet yang diregenerasikan dari kultur in vitro menunjukan beberapa sifat yang kurang menguntungkan, seperti lapisan lilin (kutikula tidak berkembang dengan baik, kurangnya lignifikasi batang, jaringan pembuluh dari akar ke pucuk kurang berkembang dan stomata sering kali tidak berfungsi (tidak menutup ketika penguapan tinggi). Keadaan itu menyebabkan pucuk-pucuk in vitro sangat peka terhadap transpirasi, serangan cendawan dan bakteri, cahaya dengan intensitas tinggi dan suhu tinggi. Oleh karena itu, aklimatisasi pucuk-pucuk in vitro memerlukan penanganan khusus, bahkan diperlukan modifikasi terhadap kondisi linkungan terutama dalam kaitannya dengan suhu, kelembaban dan intensiitas cahaya. Disamping itu, medium tumbuh pun memiliki peranan yang cukup penting khususnya bila puucuk-pucuk mikro yang diaklimatisasikan belum membentuk sistem perakaran yang baik (Zulkarnain, 2009).

(6)

Media Tumbuh

Tanaman juga memerlukan akar untuk menyerap hara agar dapat tumbuh dengan baik, sehingga dalam tahap aklimatisasi ini diperlukan suatu media yang dapat mempermudah pertumbuhan akar dan dapat menyediakan hara yang cukup bagi tanaman (planlet) yang diaklimatisasi tersebut. Media yang remah akan memudahkan pertumbuhan akar dan melancarkan aliran air, mudah mengikat air dan hara, tidak mengandung toksin atau racun, kandungan unsur haranya tinggi, tahan lapuk dalam waktu yang cukup lama (Waluya, 2009).

Media harus bersifat menyimpan air dan tidak mudah memadat. Media padat menyebabkan air tergenang sehingga aerasi udara rendah. Gejala yang tampak, daun dan batang menjadi layu. Akar sehat biasanya bewarna putih dan memiliki rambut-rambut halus. Jika aerasi rendah, akar yang putih berubah jadi coklat lalu menghitam. Jumlah rambut akar berkurang bahkan tak ada. Padahal ia berfungsi untuk menyerap hara. Selain masalah aerasi, media padat juga mengundang bakteri dan cendawan penyebab busuk (www.DuniaFlora, 2008).

Pakis baik untuk media anggrek karena memiliki daya mengikat air, serta aerasi dan draenase yang baik. Pakis juga sangat awet karena melapuk secara perlahan-lahan dan mengandung unsur hara yang dibutuhkan anggrek untuk pertumbuhannya. Arang merupakan media yang cukup baik untuk digunakan karena tidak cepat lapuk dan tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri. Namun, arang sukar mengikat air dan miskin zat hara. Serabut kelapa mudah melapuk dan mudah busuk, sehingga dapat menjadi sumber penyakit tetapi daya menyimpan air sangat baik dan mengandung unsur-unsur hara yang diperlukan serta mudah didapat dan murah harganya.(Agromedia, 2006).

(7)

Kompos sangat dianjurkan karena dapat memperbaiki produktivitas tanah, baik secara fisik, kimia maupun biologi tanah. Secara fisik kompos bisa menggemburkan tanah, memperbaiki aerase dan draenase tanah secara kimia kompos dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK), ketersediaan unsur hara, secara biologis kompos merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah (Simamora dan Salundik, 2006).

Tanah pasir banyak mengandung pori-pori makro, sedikit pori-pori sedang dan pori-pori mikro. Tipe tanah seperti ini sulit untuk menahan air, tetapi mempunyai aerase dan draenase yang baik. Pada umumnya tanah berpasir banyak didominasi mineral primer jenis kwarsa (SiO2) yang tahan terhadap pelapukan,

unsur hara rendah dan tidak produktif untuk pertumbuhan tanaman (Hanafiah, 2005).

Pupuk Daun

Cara yang sering dilakukan dalam memupuk anggrek adalah pemupukan melalui daun. Pemberian pupuk akan lebih efektif melalui daun dari pada melalui media tanam. Hal ini disebabkan daun mampu menyerap pupuk sekitar 90%, sedangkan akar hanya mampu menyerap sekitar 10%. Air dan unsur hara tersebut masuk kedalam daun melalui lapisan kutikula. Pemberian pupuk pada daun sebaiknya dilakukan saat penyinaran cahaya cukup. Pada kondisi seperti ini penyerapan unsur hara akan lebih baik dibandingkan saat penyinaran berlebihan. Penyinaran berlebihan menyebabkan kandungan air dalam jaringan tanaman anggrek. Akibatnya, penyerapan unsur hara menjadi terlambat dan pertumbuhan tanaman menjadi tidak sehat (Iswanto, 2002).

(8)

Ada satu hal kelebihan yang paling mencolok dari pupuk daun, yaitu penyerapan haranya berjalan lebih cepat dibandingkan pupuk yang diberikan lewat akar. Akibatnya, tanaman akan cepat menumbuhkan tunas dan tanah tidak rusak. Oleh karena itu, pemupukan lewat daun dipandang lebih berhasil dibandingkan lewat akar (Lingga dan Marsono, 2004).

Berikut merupakan hasil analisis terhadap jenis merk pupuk seprint di NTB, yaitu:

Jenis pupuk daun

Kadar unsur hara (%)

karakteristik

Analisa laboratorium Label kemasan Bentuk Warna N P2O5 K2O N P2O5 K2O

Seprint 6,53 0,13 2,88 9,6 0,67 2,11 Cair Hijau muda

Referensi

Dokumen terkait

Karena sifat-sifat di atas, bila seseorang memiliki IQ tinggi namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat sebagai orang yang keras kepala,

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis perlakuan pihak RSUD Tarakan Jakarta terhadap penerapan akuntansi lingkungan oleh pihak rumah sakit berdasarkan

maka hasil analisis tersebut dapat terlihat bahwa pemanfaatan akun twitter @malbekasi (variabel X) memiliki pengaruh tinggi yaitu 0,60-0,799 terhadap kepuasan

Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat pengaruh negatif secara tidak langsung dari Service Quality terhadap Repurchase Intention, terdapat pengaruh positif

Gratitude and happiness : development of a measure of gratitude, and relationships with subjective well-being.

Sebagai acuan dalam melakukan pemeriksaan Ante Natal Care ( ANC ), sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik, melahirkan bayi yang sehat dan memperoleh

wisata tersebut dapat meningkatkan peluang pekerjaan dan meningkatkan perekonomian bagi masyarakat setempat. Berdasarkan pesatnya Kebun Buah Mangunan membuat bertambahnya

Terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head