• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.Klasifikasi Tanaman Edamame (Glycine max (L) Merril)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1.Klasifikasi Tanaman Edamame (Glycine max (L) Merril)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Klasifikasi Tanaman Edamame (Glycine max (L) Merril)

Menurut (Artika dan Fitriani dkk 2017). Klasifikasi tanaman edamame adalah sebagai berikut :

Kindom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Polypetales Famili : Leguminosea Sub-famili : Papilionoideae Genus : Glycine

Species : (Glycine max (L) Merril)

Varietas edamame yang pernah dikembangkan di Indonesia seperti Ocunami, Tsurunoko, Tsurumidori, Taiso dan Ryokkoh adalah tipe determinit, dengan bobot biji relatif sangat besar. Kedelai biasa (grain soybean) dikatakan berbiji sedang jika bobot 100 bijinya berkisar antara 11-15 g, dan berbiji besar bila bobot 100 biji lebih dari 15 g (Sumarno 2016).

2.2 Morfologi Tanaman Edamame (Glycine max (L)Merril)

Edamame memiliki morfologi yakni bentuk tanaman lebih besar dibandingkan dengan kedelai biasa.Warna kulit bervariasi dari hitam hijau hingga kuning.Umumnya biji dan polongnya lebih besar dibandingkan dengan benih kedelai biasa. Adapun morfologi tanaman edamame sebagai berikut:

(2)

Tanaman kedelai edamame memiliki sistem perakaran tunggang.Akar kedelai edamame memiliki Akar yang terdiri dari akar tunggang, lateral, dan akar adventif. Akar tunggang akan terbentuk dari akar dengan empat baris akar sekunder yang tumbuh pada akar tunggang, dan sejumlah akar cabang yang tumbuh pada akar sekunder. Sedangkan akar adventif tumbuh dari bahwa hipokotil. Akar lateral yaitu akar yang tumbuh mendatar atau sedikit menukuk dengan panjangnya 40 – 75 cm. Setelah proses perkecambahan 3 – 7 hari tanaman akan membentuk akar, dengan semakin bertambah umur tanaman maka pertumbuhan akarpun akan semakin banyak (Fitriani dkk, 2017).

Daun tunggal mempunyai panjang 4-20 cm dan lebar 3-10 cm. Tangkai daun lateral umumnya pendek sepanjang 1 cm atau kurang. Dasar daun terminal mempunyai dua stipula kecil dan tiap daun lateral mempunyai sebuah stipula. Setiap daun primer dan daun bertiga mempunyai pulvinus yang cukup besar pada titik perlekatan tangkai dengan batang.Pulvini berhubungan dengan pergerakan daun dan posisi daun selama siang dan malam hari yang disebabkan oleh perubahan tekanan osmotik di berbagai bagian pulvinus (Adie dan Krisnawati, 2016).

Edamame mempunyai dua stadia tumbuh, yaitu stadia vegetatif dan stadia reproduktif. Stadia vegetatif mulai dari tanaman berkecambah sampai saat berbunga,sedangkan stadia reproduktif mulai dari pembentukan bunga sampai pemasakan biji. Edamame termasuk peka terhadap perbedaan panjang hari, khususnya saat pembentukan bunga. Bunga kedelai menyerupai kupu - kupu. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak tangkai daun yang diberi namarasim.

(3)

Jumlah bunga pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam, antara 2 - 25 bunga, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas Kedelai edamame Warna bunga yang umum pada berbagai varietas Edamame hanya dua, yaitu putih dan ungu (Fitriani dkk, 2017).

Tanaman kedelai edamame terbentuk 7-10 hari setelah munculnya bunga pertama.Jumlah polong yang terbentuk pada setiap ketiak tangkai daun sangat beragam antara 1-10 polong.Jumlah polong pada setiap tanaman dapat mencapai lebih dari 50 bahkan ratusan.Kulit polong kedelai berwarna hijau, sedangkan biji bervariasi dari kuning sampai hijau. Pada setiap polong terdapat biji yang berjumlah 2-3 biji dan mempunyai ukuran 5,5 cm sampai 6,5 cm, Biji berdiameter antara 5 cm sampai 11 mm . Setiap biji edamame mempunyai ukuran bervariasi, tergantung pada varietas tanaman, yaitu bulat, agak gepeng, dan bulat telur.Namun demikian, sebagian besar biji berbentuk bulat telur.Biji edamame terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu kulit biji dan janin (embrio).(Andrianto dan Indarto 2004 dalam BBPP Lembang 2015).

Gambar 1. Bagian Biji Kedelai Edamame

A : Gambar tampak Atas , B : Gambar tampak samping (Adie dan Krisnawati. 2016)

(4)

2.3 Syarat Tumbuh Tanaman Edamame (Glycine max (L)Merril)

Untuk mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal, tanaman kedelai memerlukan kondisi lingkungan tumbuh yang optimal pula. Tanaman kedelai sangat peka terhadap perubahan faktor lingkungan tumbuh, khususnya tanah dan iklim. Kebutuhan air sangat tergantung pada pola curah hujan yang turun selama pertumbuhan, pengelolaan tanaman, serta umur varietas yang ditanam.Tanaman kedelai dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki curah hujan sekitar 100-400 mm/bulan. Sedangkan untuk mendapatkan hasil optimal, tanaman kedelai membutuhkan curah hujan antara 100-200 mm/bulan. Suhu yang sesuai bagi pertumbuhan tanaman kedelai berkisar antara 22-27°C. Kelembaban udara yang optimal bagi tanaman kedelai berkisar antara RH 75-90% selama periode tanaman tumbuh hingga stadia pengisian polong dan kelembaban udara rendah (RH 60-75%) pada waktu pematangan polong hingga panen (Sumarno, 2016).

Tanah-tanah yang cocok yaitu: alluvial, regosol, grumosol, latosol dan andosol. Pada tanah-tanah podsolik merah kuning dan tanah yang mengandung banyak pasir kwarsa, pertumbuhan kedelai kurang baik, kecuali bila diberi tambahan pupuk organik atau kompos dalam jumlah cukup. Tanah yang baru pertama kali ditanami kedelai, sebelumnya perlu diberi bakteri. Rhizobium, kecuali tanah yang sudah pernah ditanami Vigna sinensis (kacang panjang). Kedelai yang ditanam pada tanah berkapur atau bekas ditanami padi akan lebih baik hasilnya, sebab tekstur tanahnya masih baik dan tidak perlu diberi pemupukan awal.

(5)

Toleransi keasaman tanah sebagai syarat tumbuh bagi kedelai adalah pH= 5,8-7,0 tetapi pada pH 4,5 pun kedelai dapat tumbuh. Pada pH kurang dari 5,5 pertumbuhannya sangat terlambat karena keracunan aluminium. Pertumbuhan bakteri bintil dan proses nitrifikasi (proses oksidasi amoniak menjadi nitrit atau proses pembusukan) akan berjalan kurang baik. Dalam pembudidayaan tanaman kedelai, sebaiknya dipilih lokasi yang topografi tanahnya datar, sehingga tidak perlu dibuat teras-teras dan tanggul (Marianah, 2012).

Varietas kedelai berbiji kecil, sangat cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 0,5- 300 m dpl. Sedangkan varietasi kedelai berbiji besar cocokditanam di lahan dengan ketinggian 300-500 m dpl. Kedelai biasanya akan tumbuh baik pada ketinggian tidak lebih dari 500 m dpl.

2.4 Komposisi Pupuk

Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dan alami daripada bahan pembenah buatan/sintesis.Pada umumnya pupuk organik mengandung hara makro N.P.K yang cukup untuk pertumbuhan tanaman serta mengandung hara mikro sesuai dengan kebutuhan tanaman.Kelebihan pupuk organik yakni dapat memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah serta meningkatkan kemantapan agregat dalam tanah bak secara langsung maupun tidak langsung yang menyebabkan aliran permukaanberkurang dan kapasitas filtrasi dapat dipertahankan dalam waktu yang cukup lama sehngga kapasitas tanah untuk mempertahankan jumlah air tersedia dapat ditingkatkan (Purba, 2015).

Pupuk organik merupakan hasil akhir dari peruraian bagian – bagian atau sisa – sisa tanaman dan binatang (makhluk hidup) misalnya pupuk kandang,

(6)

pupuk hijau, kompos, bungkil, guano, tepung tulang dan lain sebagainya (Samekto, 2008).Penambahan pupuk organik pada tanaman memberikan tindakan perbaikan lingkungan tumbuh tanaman antara lain yakni dapat menngkatkan efisensi pupuk. Menurut Hanum (2016) mengatakan bahwa penggunaan bahan organik seperti sisa -sisa tanaman yang melapuk, kompos, pupuk kandang ataupun pupuk organik cair dapat meningkatkan produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan serta mengurangipenggunaan pupuk terutama pupuk K.Beberapa penelitian melaporkan bahwa pemberian pupuk organik dapatmengefisienkan penggunaan pupuk anorganik, terutama pupuk K dan dapatmeningkatkan komponen hasil padi sawah.

Selan itu peran Pupuk organik bukanlah untuk menggantikan peran pupuk kimia melainkan sebagai pelengkap fungsi pupuk kimia.pupuk organik dan pupuk kimia akan lebih optimal dan lebih efisien penggunaannya bila dimanfaatkan secara bersama-sama. Penambahan pupuk organik dapat mengurangi dampak negatig pupuk kimia serta memperbaiki sifat fisik, biologi dan kimia tanah secara bersamaan (Wahyono dkk. 2011).

Pupuk anorganik merupakan pupuk yang memiliki unsur essensial bagi pertumbuhan tanaman baik tingkat tinggi maupun tingkat rendah.Urea merupakan pupuk tunggal yang mengandung satu unsur yakni nitrogen yang merupakan hasil penguraian alami protein baik dari manusia maupun hewan.NPK merupakan pupuk majemuk yang mengandung lebih dari satu unsur yang berisi nitrogen, fosfor, dan kalium (Amini dan Syandidi. 2006.)

(7)

Menurut Putra (2012) mengatakan bahwa Pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat oleh pabrik-pabrik pupuk dengan meramu bahan-bahan kimia anorganik berkadar hara tinggi. Misalnya urea berkadar N 45-46% (setiap 100 kg urea terdapat 45-46 kg hara nitrogen).Pupuk anorganik atau pupuk buatan dapat dibedakan menjadi pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal adalah pupuk yang hanya mengandung satu unsur hara misalnya pupuk N, pupuk P, pupuk K dan sebagainya. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu unsur hara misalnya N + P, P + K, N + K, N + P + K dan sebagainya.

Pemberian pupuk anorganik pada tanaman dapat merangsang pertumbuhan secara keseluruhan khususnya cabang, batang, daun dan berperan penting dalam pembentukan hijau daun (Dewanto, 2013).Selain itu pupuk anorganik memiliki peranan yang besar untuk memenuhi hara bagi tanaman, yang menyediakan hara yang ketersediaanya terbatas baik dalam tanah maupun bahan organik. Salah satu pupuk anorganik yaitu Pupuk NPK yang merupakan pupuk majemuk yang mengandung unsur N, P dan K yang seimbang yag dapat dipakai sebagai bahan dasar dan susulan dalam pertumbuhan dan produksi suatu tanaman.

2.5 Respon Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kedelai Edamame (Glycine max (L) Merril) Pada Komposisi Pupuk

Kedelai edamame merupakan jenis tanaman sayuran yang dijadikan camilan kesehatan dinegara jepang. Kedelai edamame mengadung niai gizi yang cukup tinggi setiap 100 g biji mengandung 582 kkal, protein 11,4 g, karbohidrat 7,4 g, lemak 6,6 g, vitamin A atau karotin 100 mg, B1 0,27 mg, B20,14 mg, B3 1 mg, dan vitamin C 27, serta mineral-mineral seperti fosfor 140 mg, kalsium 70

(8)

mg, besi 1,7 mg, dan kalium 140 mg (Asadi, 2009). Edamame merupakan tanaman hari pendek yang tidak mampu berbunga bila panjang hari melebihi 16 jam.sedangkan di indonesia merupakan wilayah tropik yang memiliki panjang hari hampir seragam dan konstan sekitar 12jam sehingga menyebabkan produksi kedelai rendah. Pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik pada tanaman sangat dibutuhkan dalam menunjang pertumbuhan suatu tanaman.

Pemberian pupuk organik pada tanaman dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organic pupuk kandang.Pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan tidak merusak tanah.Pupuk kandang menyediakan unsure makro (nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, dan belerang) serta unsur mikro (besi, seng, boron, kobalt, dan molibdenum) (Noordkk, 2017).

Menurut penelitianKhaerunnisa,dkk (2015) bahwa respon tanaman edamame terhadap pupuk kandang kambing dengan dosis 30 ton/ha (1,5R)berpengaruh nyata terhadap bobot basah polong yaitu 53,74 g, dan bobot kering polong yaitu 13,24 g.

Menurut penelitian Setiawati, dkk (2017) tanaman kedelai edamame dengan pemberian pupuk anorganik dengan dosis rekomendasi Urea 100 kg/ha, SP-36 150 kg/ha, KCl 125 kg/hamendapatkan hasil 308.67 g terhadap bobot polong tanaman kedelai eadmame.

Gambar

Gambar 1. Bagian Biji Kedelai Edamame

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Kandungan Protein Terlarut Daun Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merr) Hasil fermentasi Oleh Aspergillus niger.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Analisis Kandungan Protein Terlarut Daun Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merr) Hasil fermentasi Oleh Aspergillus niger.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

Pada variebal hasil polong hampa pertanaman didapatkan hasil yang tidak berpengaruh nyata karena pemberian N pada masa generatif di perlukan untuk pembentukan bunga, pengisian

Bunga muncul dari ketiak-ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda (Deptan, 2012) Bunga tanaman jeruk kebanyakan berbentuk majemuk dalam satu tangkai dan mempunyai aroma

R2 Berbunga penuh Bunga terbuka penuh pada satu atau dua buku paling atas pada batang utama dengan daun yang telah terbuka penuh. R3 Mulai berpolong Polong telah terbentuk

Varietas kedelai yang toleran terhadap penyakit karat dan dikategori agak tahan teradap penyakit karat dapat dipadukan dengan cara pengendalian dengan menggunakan

Komponen utama yang mendukung morfologi pertumbuhan yang optimal pada tanaman kedelai adalah: akar, daun, batang, bunga, polong, dan biji.. Biji kedelai terbagi

Analisis Kandungan Protein Terlarut Daun Kedelai Edamame (Glycine max (L.) Merr) Hasil fermentasi Oleh Aspergillus niger.. Noni Anwar