• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sampel adalah bagian dari

populasi yang memiliki

sifat-sifat yang sama dari obyek yang

merupakan sumber data

(Sukadarrumidi, 2006:50).

Sampel diambil dalam

penelitian sebagai

pertimbangan efisiensi dan

mengarah pada sentralisasi

permasalahan dengan

(3)

Mempunyai sifat yang dimiliki oleh

populasi: Apabila populasi dicirikan

oleh warna, dimensi, dan kekerasan

bahan maka sampelnya juga harus

dicirikan oleh hal yang sama.

Mewakili dari populasi: Apabila dari

sejumlah anggota populasi sesudah

dipertimbangkan cukup diambil

sebuah sampel maka hasil pengujian

sampel tersebut akan mewakili seluruh

anggota populasinya.

Dapat dipergunakan untuk

mengeneralisasi hasil analisis:

Berkaitan dengan keterangan di atas

maka hasilnya akan berlaku untuk

(4)

Untuk mereduksi jumlah obyek

yang akan diteliti, hal ini akan

lebih bermanfaat apabila cara

pengujian obyek dilakukan

hingga rusak

Dengan membatasi jumlah

populasi atau wilayah populasi

untuk membuat generalisasi

hasil analisis

Berusaha untuk mempersingkat

(5)

Tentukan jumlah populasi

terlebih dahulu kemudian

menentukan sampelnya.

Batasi luasnya dengan

menegaskan karakteristik

populasi teoritis dengan

cara melakukan identitas

dan inventarisasi terhadap

sifat-sifat populasi sebagai

ruang lingkup dalam usaha

melakukan generalisasi.

(6)

Biaya lebih murah

Waktu lebih pendek

Tenaga yang dierlukan lebih sedikit

Dengan teknik sampling yang baik,

akan diperoleh hasil yang lebih baik

atau tepat daripada penelitian

terhadap populasi karena:

adanya tenaga-tenaga ahli

penyelidikan dilakukan lebih teliti

kesalahan yang mungkin diperbuat

(7)

Ada dua macam cara pengambilan

sampel, yakni secara random

(random sampling, probability

sampling method)

dan non

random

(non random sampling,

(8)
(9)

Probability Samples

adalah teknik

sampling yang

memberikan

kemungkinan yang

sama paa setiap

individu untuk

dipilih sebagai

sampel

(10)

Setiap individu atau item

dari target memiliki

kesempatan yang sama

untuk terpilih. Seleksi

dilakukan dengan

penggantian atau tanpa

penggantian.

Pemilihan sampel dapat

menggunakan tabel nomor

acak untuk mendapatkan

sampelnya.

(11)

 Dalam sistematic random sampling dipersiapkan terlebih dahulu

daftar nama-nama subyek yang akan dipilih untuk sampel. Pemilihannya dilakukan dengan menggunakan kelipatan yang ditentukan berdasarkan hasil pembagian jumlah populasi

dengan jumlah sampelnya (jumlah populasi dibagi jumlah sampel).

 Biasanya untuk sampel yang pertama telah ditentukan terlebih

dahulu secara random atau dengan cara lain yaitu dilakukan pembagian secara proporsional dengan membagi berdasarkan kelompok tertentu dan masing-masing kelompok diambil

(12)

 Sebelum diambil sebagai sampel, populasi

dibagi-bagi menjadi sub-sub populasi yang

disebut strata, lapisan atau kelompok yang lebih kecil.

 Dilakukan karena populasi heterogen, sehingga

dengan mengelompkkan menjadi beberapa strata, diharapkan tiap startum menjadi relatif homogen. Misalnya untuk memperkirakan tingkat penjualan hotel berbintang dan non bintang di Bali.

 Dengan pengklasifikasian hotel atas hotel

bintang 5, bintang 4, bintang 3, hotel melati 1, melati 2, melati 3, villa dan seterusnya, akan

memudahkan hasil yang diperoleh.

Stratified

(13)

Dalam sistem penggajian pegawai hotel

diketahui penghasilannya sebagai berikut:

Jika sampel yang akan dipakai 100 orang,

maka pembagiannya untuk strata:

I

= 40% berpenghasilan rendah

II

= 50% berpenghasilan sedang

III

= 10% berpenghasilan tinggi

I

= sebanyak 40% X 100 orang = 40 orang

II

= sebanyak 50% X 100 orang = 50 orang

(14)

Cluster Sampling adalah teknik pengambilan sampel

dengan pemilihan mengacu pada kelompok bukan pada

individu.

Cara ini baik sekali dilakukan apabila tidak terdapat atau

sulit menentukan dan menemukan kerangka sampel meski

dapat juga dilakukan pada populasi yang kerangka sampel

sudah ada.

 Misalnya: Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten

Badung ingin mengetahui bagaimana Sikap para karyawan hotel terhadap Kebijakan Sistem Upah Minimal Kabupaten Badung, besar sampel adalah 300 orang, kemudian ditentukan Cluster misal Hotel berbintang sebanyak 6 hotel dengan rata-rata jumlah karyawan 50 orang maka jumlah cluster yang diambil adalah 300 : 50 = 6, kemudian

(15)

 Tidak semua individu atau elemen dalam

populasi mendapat peluang atau

kesempatan yang sama untuk diambil

sebagai sampel. Jadi teknik

Non

Probability

bersifat subyektif, bergantung kepda selera peneliti yang akan

mengambil sampel.

 MIsalnya pada

incidental sampling

, yang

diambil hanya individu-individu yang kebetulan dijumpai seperti orang-orang di pinggir jalan, mahasiswa yang sedang masuk warung untuk mengetahui besar pengeluaran mereka sebulan.

 Generalisasi yang dibuat sudah tentu

tidak memberikan taraf keyakinan yang tinggi, kecuali jika populasinya homogen.

(16)

 Judgement sampling adalah sampling

berdasarkan pendapat atau pertimbangan-pertimbangan tertentu, tanpa

mempertimbangkan subyek-subyek yang diambil sebagai sampel itu mewakili populasi, sub

populasi atau tidak, bukan sebuah persoalan. Keuntungan teknik ini ialah bahwa

melaksanakannya lebih mudah, murah, dan cepat.

 Hasilnya berupa kesan-kesan umum yang masih

kasar yang tak dapat dipandang sebagai

generalisasi umum. Dalam sampel dapat dengan sengaja kita masukkan orang-orang yang

mempunyai ciri-ciri yang kita inginkan.

(17)

 Sampling kuota adalah teknik memilih sampel

yang mempunyai cirri-ciri tertentu dalam jumlah atau kuota yang diinginkan. Jumlah subyek yang akan diselidiki ditetapkan lebih dahulu. Jika

kuota telah ditentukan mulailah peneyelidikan dan tentang siapa yang akan dijadikan

responden, terserah kepada team pengumpul data.

 Misalnya :

 Untuk responden wisatawan mancanegara

ditetapkan kuota sebagai berikut:

 10 orang warganegara Inggris

(18)

Sampel

chuck

biasanya hanya

merujuk pada kelompok yang

kebetulan tersedia saat

dibutuhkan. Misalnya peneliti

mewawancarai lima orang di

jalan tentang beberapa topik

yang sedang menjadi

hot

issues

yang mungkin tidak

mewakili seluruh populasi, dan

bahkan tidak mewakili

(19)

Rumus Slovin (Jika Jumlah

Populasi diketahui)

Pertanyaan dalam seringkali

diajukan dalam metode

pengambilan sampel adalah

berapa jumlah sampel yang

dibutuhkan dalam penelitian.

Sampel yang terlalu kecil dapat

menyebabkan penelitian tidak

dapat menggambarkan kondisi

populasi yang sesungguhnya.

Sebaliknya, sampel yang terlalu

besar dapat mengakibatkan

dimana

n : jumlah sampel N : jumlah populasi e : batas toleransi

(20)

 Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas

toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase.

 Semakin kecil toleransi kesalahan, maka semakin akurat sampel

menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 10% memiliki tingkat akurasi 90%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

Contoh:

Sebuah hotel berbintang di Bali memiliki 1000 karyawan, dan akan dilakukan survei dengan

mengambil sampel. Berapa sampel yang dibutuhkan apabila batas toleransi kesalahan 5%.

(21)

Berdasarkan Jumlah Indikator (Jika Jumlah tidak

diketahui)

Jika jumlah populasi tidak diketahui, jumlah responden

penelitian dapat ditentukan dengan merujuk pada persyaratan jumlah sampel minimal pada analisis tertentu seperti Analisis SEM-AMOS yaitu antara 100 hingga 200 sampel.

Jumlah sampel sebesar 400 orang tersebut telah dianggap cukup memadai, dan disarankan menggunakan teknik ML (

maksimum likehood

) atau GLS (

generelaized least squares

). Begitu juga halnya dengan analisis faktor, besarnya jumlah sampel tergantung pada jumlah indikator yang minimalkan dikalikan 5 kalinya.

Misalnya seorang peneliti menentukan 20 indikator penelitian, maka jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 20 x 5 =

(22)

Ada 2 pilihan Teknik Sampling:

Random dan Non Random

Teknik Sampling Random bertujuan

melakukan generalisasi, Non

Random terbatas pada sampel

tertentu (responden)

Jumlah Sampel dapat ditentukan

dengan sebuah formula (Slovin) jika

jumlah populasi telah diketahui.

Berdasarkan ketentuan/persyaratan

jumlah, bagi alat analisis tertentu

Referensi

Dokumen terkait

Provinsi Kab./Kota Bidang Unit Organisasi Tahun Pem- belian Nomor Sub Unit Organisasi. U P

marketing) adalah proses membangun, memelihara dan menggunakan basis data pelanggan dan basis data lain (produk, pemasok, pedagang perantara) dengan tujuan

Dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa dalam tanaman akumulasi Pb terutama terdapat di akar.Pada tanaman kangkung yang berumur 6 minggu Pb terdapat dalam

(3) Bagi Pegawai Negeri Sipil yang mutasi dari luar Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, tambahan penghasilan diberikan pada bulan ketiga terhitung mulai Pegawai

Pembelajaran di Taman Kanak-kanak perlu didesain agar menarik dan memenuhi fungsinya sebagai sarana untuk bermain dan belajar bagi anak. Kegiatan pembelajaran di TK perlu

Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang kerjasama dengan PT.. Prinsip yang juga tidak dapat ditinggalkan dalam belajar adalah

Sumber data sekunder adalah obyek yang memberikan keterangan secara tidak langsung kepada peneliti tentang hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, dalam hal ini

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat