• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar belakang

Bersamaan dengan perkembangan jaman dan makmurnya perekonomian masyarakat maka pola kehidupan dan kebiasaan makan mengalami perubahan drastis, sehingga mengakibatkan maraknya penyakit-penyakit kronik seperti hipertensi, sakit ginjal, diabetes, asam urin. Penyakit ginjal selain terbagi menjadi kerusakan primer, juga ada yang disebabkan oleh komplikasi dari penyakit diabetes dan hipertensi (Cahyaningsih, 2011).

Ginjal mempunyai peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan karena ginjal salah satu organ vital dalam tubuh. Ginjal di anggap mengalami kegagalan secara mendadak ketika ginjal tersebut tidak bisa berfungsi secara mendadak. Jadi ginjal merupakan oragan vital dalam tubuh yang berfungsi mempertahankan homeostatis tubuh, dimana ginjal mengalami kegagalan menjalankan fungsinya dapat mengakibatkan penumpukan cairan tubuh dan uremia (Cahyaningsih, 2011).

Orang-orang yang memiliki resiko tinggi mengidap penyakit ginjal antara lain : penderita diabetes, hipretensi, asam urat, umur (usia lanjut) dan pemakaian obat-obatan terlalu banyak. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya gagal ginjal antara lain : kegemukan, kadar lemak dalam darah, obat-obatan, alkohol dan merokok (Marimbi, 2009).

Berdasarkan data yang dirilis dari PT. Askes tahun 2010 jumlah pasien gagal ginjal ialah 17.507 orang. Kemudian meningkat lagi tahun 2011 menjadi 23.261 dan tahun 2012 menjadi 24.141. Pada tahun 2013 dan 2014 diduga mengalami peningkatan populasi diabetes dan hipertensi sebagai pangkal munculnya penyakit gagal ginjal (Ridwan, 2010).

Pada saat pasien melakukan proses hemodialisa memerlukan pemantauan yang konstan untuk mendeteksi berbagai komplikasi yang terjadi. Komplikasi terjadi karena adanya proses keluar dan masuknya darah dari tubuh yang dapat menyebabkan ketidakstabilan tekanan darah pasien.

(2)

Komplikasi lazim hemodialisa mencakup ketidakstabilan kardiovaskular dengan hipotensi karena aliran cairan yang masif ; konvulsif karena sindroma ketidakseimbangan (disekuilbrium) dialysis akibat terlalu cepatnya koreksi uremia serta kontaminasi jalan kanula serta kemudian bakterimia dan kemungkinan sepsis (Sabiston, 1995).

Komplikasi pelaksanaan hemodialisa yang sering terjadi pada saat dilakukan terapi antara lain : kram otot, perubahan tekanan darah, reaksi anafilaksis, gangguan irama jantung, pembekuan darah, mual, muntah, sakit kepala (Nursewian, 2013).

Perubahan tekanan darah sering terjadi post hemodialisis hal ini dibuktikan pada penelitian yang dilakukan oleh Kandarini (2012) bahwa tekanan darah penderita bisa normal saat memulai HD, tetapi kemudian meningkat sehingga pasien menjadi hipertensi saat dan pada akhir HD. Bisa juga terjadi pada saat memulai HD tekanan darah pasien sudah tinggi dan meningkat pada saat HD, hingga akhir dari HD. Peningkatan tekanan darah ini bisa berat sampai terjadi krisis hipertensi (Chazot dan Jean, 2010). Peningkatan tekanan darah post hemodialisa menurut Sarifuddin (2012) bahwa saat proses penarikan cairan terjadi penarikan cairan yang berlebihan dapat menyebabkan kepekatan pada darah sehingga dapat menyebabkan perubahan pada tekanan darah yakni, peningkatan tekanan darah.

Menurut Sarifuddin (2012) mengatakan ada beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah seseorang antara lain umur, jenis kelamin, faktor genetik, obesitas, stress, komsumsi garam, merokok dan komsumsi alkohol. Bertambahnya umur seseorang akan semakin tinggi tekanan darahnya karena timbulnya arterioklerosis kira-kira 1/10 dan orang tua meningkat di atas 200 mmHg. Jenis kelamin antara pria dan wanita pada umur yang sama memiliki tekanan darah yang berbeda, wanita sebelum menopause 5-10 mmHg lebih rendah dari pria tetapi setelah menopause tekanan darahnya naik lebih tinggi. Kelebihan berat badan seseorang yang cenderung mengalami obesitas memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dibandingkan berat badan normal (Anggara, 2013).

(3)

Terdapat kriteria penggolongan tekanan darah normal pada usia remaja, dewasa dan lansia berbeda. Standar tekanan darah normal pada remaja yaitu 110/70 mmHg, dewasa 120/80 mmHg dan usia lanjut 150/90 mmHg. Tekanan darah di atas normal disebut hipertensi sedangkan tekanan darah di bawah normal disebut hipotensi (Rahajeng, 2009).

Peneliti melakukan studi pendahuluan terhadap 6 pasien yang melakukan terapi hemodialisa di PKU Muhammadiyah Gombong pada bulan Maret 2014 . Dari 6 pasien tersebut 4 orang berjenis kelamin laki-laki dan 2 perempuan. Sedangkan kategori umur 2 orang lanjut usia (> 56 tahun) dan 4 orang umur produktif (< 56 tahun). Pasien yang mengalami hipertensi sejumlah 5 orang yaitu Bpk SE ( 56 tahun) dengan tekanan darah 190/100 mmHg, Pada pasien Bpk ST ( 30 tahun) dengan tekanan darah 180/100 mmHg, Pada pasien Ibu KS ( 50 tahun) dengan tekanan darah 160/100 mmHg Pada pasien Bpk AS ( 50 tahun) dengan tekanan darah 200/100, dan Ibu MW ( 54 tahun) dengan tekanan darah 190/90 mmHg, Hanya terdapat 1 pasien yang mengalami tekanan darah normal pada Bpk YE ( 69 tahun) dengan tekanan darah 110/80 mmHg.

Berdasarkan penjelasan-penjelasan tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran tekanan darah pada pasien post hemodialisa berdasarkan umur, jenis kelamin dan berat badan.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana gambaran tekanan darah pada pasien post hemodialisa berdasarkan umur, jenis kelamin dan berat badan di PKU Muhammadiyah Gombong.

(4)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Penelitian bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai tekanan darah pada pasien post hemodialisa berdasarkan umur, jenis kelamin dan berat badan di PKU Muhammadiyah Gombong.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran bagaimana tekanan darah pada pasien post hemodialisa berdasarkan jenis kelamin di PKU Muhammadiyah Gombong.

b. Untuk mengetahui gambaran bagaimana tekanan darah pada pasien post hemodialisa berdasarkan umur di PKU Muhammadiyah Gombong.

c. Untuk mengetahui gambaran mengenai tekanan darah pada pasien post hemodialisa berdasarkan berat badan di PKU Muhammadiyah Gombong.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain :

1.4.1 Bagi Penulis

Menambah ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya masalah tekanan darah pasien hemodialisa.

1.4.2 Bagi Akademis

a. Sebagai bahan bacaan diperpustakaan atau sumber data bagi peneliti lain yang memerlukan masukan berupa data atau pengembangan penelitian dengan judul yang sama demi kesempurnaan penelitian ini.

(5)

b. Sebagai sumber informasi pada institusi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadyah Gombong agar dijadikan dokumentasi ilmiah untuk merangsang minat peneliti selanjutnya.

1.4.3 Bagi Ilmu Keperawatan /profesi

Sebagai masukan bermakna demi pengembangan profesi keperawatan. Masukan bagi profesi keperawatan pada lahan penelitian terkait untuk menentukan kebijakan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

1.4.4 Bagi Rumah sakit

Membantu memberikan informasi kepada pihak rumah sakit mengenai perbedaan tekanan darah pasien hemodialisis. Sehingga pihak manjemen rumah sakit dapat memberikan peningkatan pelayanan terhadap pasien hemodialisa.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian terdahulu mengenai tekanan darah pasien gagal ginjal kronik yang melakukan hemodialisis antara lain :

1.5.1 Penelitian dilakukan oleh Sarifudin (2012) dengan judul “Hubungan Tindakan Hemodialisa dengan Perubahan Tekanan Darah Pasien Pasca Hemodialisis di Ruang Hemodialisa RSUD DR. M.M. Dunda Limboto”. Metode penelitian menggunakan deskripstif korelasional. Sampel penelitian sebanyak 19 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan tindakan hemodialisa dengan perubahan tekanan darah pada pasien pasca hemodialisis. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti menggunakan metode deskriptif dengan 1 variabel tekanan darah berdasarkan umur, jenis kelamin dan berat badan. Sedangkan kesamaan penelitian terletak pada variabel tekanan darah post hemodialisa.

1.5.2 Penelitian dilakukan oleh Cristiane. S (2013) dengan judul “Pengaruh Musik Klasik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien

(6)

Pra-Hemodialisis di Ruang Dahlia BLU RSUP.PROF.DR.R.D. Kandou Manado”. Metode penelitian menggunakan Metode penelitian quasi experiment dengan rancangan non equivalent control group. Sampel penelitian menggunakan 30 orang. Menunjukkan bahwa terdapat pengaruh musik klasik terhadap penurunan tekanan darah pada pasien pra-hemodialisis. Perbedaan penelitian terletak pada metode penelitian yang digunakan, penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode deskriptif. Sedangkan kesamaan penelitian pada variabel tekanan darah.

Referensi

Dokumen terkait

PSEKP selain merupakan institusi penelitian dan kebijakan di Indonesia yang sangat responsif dalam melakukan kajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dan telah banyak

BILLY TANG ENTERPRISE PT 15944, BATU 7, JALAN BESAR KEPONG 52100 KUALA LUMPUR WILAYAH PERSEKUTUAN CENTRAL EZ JET STATION LOT PT 6559, SECTOR C7/R13, BANDAR BARU WANGSA MAJU 51750

Dalam teks, muncul kata-kata tertentu yang dominan dan dinaturalisasikan kepada pembaca. Kata tersebut selalu diulang-ulang dalam berbagai peristiwa tutur. Kata-kata

Dari hasil perhitungan back testing pada tabel tersebut tampak bahwa nilai LR lebih kecil dari critical value sehingga dapat disimpulkan bahwa model perhitungan OpVaR

Dari area bisnis yang ada, ditemukan beberapa hal menyangkut permasalahan yang ada, yaitu: (1) Pihak manajemen dalam melakukan perencanaan penjualan dan produksi memperoleh data dari

Hasil uji reliabilitas instrumen variabel motivasi belajar (Y) akan diukur tingkat reliabilitasnya berdasarkan interpretasi reliabilitas yang telah ditentukan pada

tidak dapat mengukur non-perform dari suatu kredit padahal terdapat variabel total loans dalam perhitungan efisiensi; investor di Indonesia masih berorientasi short term

Penelitian dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan mengikuti desain penelitian Kemmis dan Mc. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi