• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Latar Penelitian. 1. Lokasi SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Latar Penelitian. 1. Lokasi SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

55 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Latar Penelitian 1. Lokasi SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen

SMA Negeri 1 Sukodono, terletak di Jalan Raya Sukodono – Tanon Km 1, Kecamatan Sukodono Kabupaten Sragen. SMA Negeri 1 Sukodono ini menempati lahan seluas 10.000 m2 dengan status tanah dan gedung hak milik Pemerintah Kabupaten Sragen.

SMA Negeri 1 Sukodono berdiri pada tahun 1990. Lokasi Sekolah cukup nyaman dan jauh dari kebisingan perkotaan, karena terletak di ibukota kecamatan. Dilihat topografisnya SMA Negeri 1 Sukodono terletak di utara bengawan solo, merupakan pertanahan yang kurang subur dan mengandalkan hujan untuk pertaniannya. Jarak tempuh ke pusat perkantoran pemerintah Kabupaten Sragen lumayan jauh yaitu sekitar 20 km. Sehingga sering terjadi keterlambatan dalam hal informasi. dengan instansi terkait, baik dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen, dengan Pemerintah Kabupaten Sragen, maupun dengan sekolah-sekolah lain. Untuk mengatasi hal tersebut mulai Januari 2012, SMA Negeri 1 Sukodono sudah meluncurkan web tersendiri.

2. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Sukodono a. Visi

(2)

commit to user b. Misi

Untuk mengarah pada Visi tersebut, perlu adanya misi sekolah, yaitu tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh sekolah, antara lain : (1)Peningkatan penguasaan Iptek, direncanakan dengan tercapainya peningkatan nilai rata-rata out put tiap tahun 0,05 ; (2) Peningkatan prestasi akademik dengan mengefektifkan PBM ; (3) Peningkatan Out put yang dapat melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi/perguruan tinggi ; (4) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan dengan meningkatkan kegiatan-kegiatan keagamaan ; (5) Meningkatkan prestasi bidang kesenian dan olahraga ; (6) Menanamkan tradisi yang baik, menegakkan kedisiplinan, menjunjung tinggi harga diri dan menghargai orang lain ; (7) Mengembangkan sekolah menuju sekolah Tipe A.

c. Tujuan

Tujuan sekolah sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Berdasarkan visi dan misi SMA Negeri Sukodono Kabupaten Sragen, maka tujuan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : (1) terlaksananya Proses Kegiatan Belajar Mengajar secara efektif dan efisien, dengan diperolehnya hasil yang sangat memuaskan ; (2) tersedianya sarana dan prasarana KBM yang memadai, sehingga memiliki daya dukung yang optimal terhadap terlaksananya KBM yang

(3)

commit to user

efektif dan efisien ; (3) tersedianya tenaga Pendidik dan Kependidikan yang memenuhi standar yang ditetapkan, sebagai pendukung terciptanya KBM yang efektif dan efisien dan hasil yang optimal ; (4) terlaksananya Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) dari masing-masing komponen sekolah (Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, dan peserta didik) ; (5) terlaksananya tata tertib dan segala ketentuan yang mengatur operasional sekolah.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di sekolah mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP sebagai berikut ini : (a) berperilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut sesuai dengan perkembangan remaja ; (b) Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangannya ; (c) Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya ; (d) Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial ; (e) Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup global ; (f) Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis, kritis, kreatif, dan inovatif ; (g) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif dalam pengambilan keputusan ; (h) Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk pemberdayaan diri ; (i) Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang terbaik ; (j) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan

(4)

commit to user

memecahkan masalah kompleks ; (k) menunjukkan kemampuan menganalisis gejala alam dan sosial ; (l) memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab ; (m) berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara demokratis dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia ; (o) mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya ; (p) mengapresiasi karya seni dan budaya ; (q) menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok ; (r) menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta kebersihan lingkungan ; (s) berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun ; (t) memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat ; (u) Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain ; (v) menunjukkan keterampilan membaca dan menulis naskah secara sistematis dan estetis ; (w) menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis, dan berbicara dalam bahasa Indonesia dan Inggris ; (x) menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi. 4. Sasaran Program

Kepala sekolah dan para guru serta dengan persetujuan Komite Sekolah menetapkan sasaran program, baik untuk jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Sasaran program dimaksudkan untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.

Sasaran program 1 tahun (jangka pendek), meliputi : (a) Kehadiran Peserta didik, Guru dan Karyawan lebih dari 95% ; (b) Target pencapaian rata-rata Nilai Ujian Akhir 6,5 ; (c) 10 % lulusan dapat diterima di PTN, baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN ; (d) 50% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar ; (e) Memiliki ekstra kurikuler unggulan ; (f) 30 % peserta didik dapat

(5)

commit to user

aktif berbahasa Inggris ; (g) 70 % peserta didik dapat mengoperasikan mengoperasikan program Ms Word dan Ms Excel dan Internet.

Sasaran Program 4 Tahun (jangka menengah), meliputi : (a) kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 97% ; (b) target pencapaian rata-rata nilai UAN lulusan 6,8 ; (c) 20 % lulusan dapat diterima di PTN baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN ; (d) 70% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar ; (e) extrakurikuler unggulan dapat menjuarai tingkat kabupaten ; (f) 50 % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris ; (g) 80 % peserta didik dapat mengoperasikan program-program komputer ,Microsoft Word , Excel, Power point dan Internet.

Sedangkan sasaran program 8 tahun (panjang) meliputi : (a) kehadiran peserta didik, guru dan karyawan lebih dari 98 % ; (b) target pencapaian rata-rata nilai UAN lulusan 7,0 ; (c) 50 % lulusan dapat diterima di PTN baik melalui jalur PMDK maupun UMPTN ; (d) 80% peserta didik yang beragama Islam dapat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar ; (e) ekstrakurikuler unggulan dapat meraih prestasi tingkat provinsi ; (f) 60 % peserta didik dapat aktif berbahasa Inggris ; (g) 100 % peserta didik dapat mengoperasikan program-program komputer, Microsoft Word, Excel, Power point dan Internet. (KTSP SMA Negeri 1 Sukodono Tahun 2012).

5. Keadaan dan Potensi Sekolah

a) Identifikasi Tantangan Nyata yang dihadapi Sekolah, meliputi : (1) belum terpenuhinya ruang kelas/Lab Bahasa ; (2) Hampir semua guru berasal dari luar daerah Sukodono yang relatif dapat dikatakan jauh ; (3) Input siswa dari SMP yang relatif rendah ; (4) Jauhnya lokasi sekolah dari jalan kendaraan umum ; (5) Kurangnya kesadaran siswa untuk berdisiplin dan belajar dengan keras.

(6)

commit to user

b) Sasaran / Tujuan Situasional Sekolah, meliputi : (1) terpenuhinya Ruang kelas ; (2) Penurunan prosentase siswa yang tidak tertib dan tidak berdisiplin ; (3) Peningkatan rata rata UN ; (4) Kegiatan ekstrakurikuler c) Identifikasi dan Fungsi-Fungsi Sasaran : Meningkatan kegiatan pengadaan

sarana dan prasarana yang mampu meningkatkan motivasi belajar mengajar

d) Analisa SWOT (Analisa Tingkat Kesiapan Fungsi) Aanlisa tingkat kesiapan fungsi ini meliputi :

(1) Kekuatan Keunggulan Sekolah (S=Strength), meliputi : (a) satu satunya SMA di Kecamatan Sukodono ; (b) Guru dan Karyawan relatif muda dan penuh semangat ; (c) Orang tua sangat mendukung program sekolah ; (d) Banyak siswa mempunyai kemampuan musik dan olah raga.

(2) Kelemahan / Kekurangan Sekolah (W=Weakness), meliputi : (a) motivasi belajar siswa yang relatif rendah ; (b) kesadaran untuk berdisiplin yang kurang ; (c) fasilitas ruang KBM yang kurang ; (d) koleksi alat-alat serta perabot laboratorium yang kurang

(3) Peluang Kesempatan Sekolah (O=Opportunity), meliputi : (a) komponen pendidikan masih mungkin untuk dikembangkan yaitu jumlah siswa atau rombongan belajar ; (b) dukungan masyarakat / komite sekolah ; (c) dimungkinkan prestasi belajar siswa untuk dapat ditingkatkan ; (d) pemberdayaan bantuan dari pemerintah

(7)

commit to user

(4) Ancaman terhadap Sekolah (T=Theat), meliputi : (a) banyaknya siswa yang keluar untuk pindah ke sekolah lain ; (b) Kondisi ekonomi orangtua yang kurang mampu.

6. Kondisi Fisik SMA Negeri 1 Sukodono a. Ruangan Kelas

Ruangan kelas di SMA Negeri 1 Sukodono ada 24 ruangan kelas dengan kondisi ruang dalam keadaan baik dan layak. Luas ruangan kelas dari 24 ruangan, sebanyak 21 ruangan dengan ukuran 7 m x 9 m = 63 m2 dan 3 ruangan dengan ukuran 7 m x 8 m = 56 m2 .

b. Ruangan Kantor

Ruangan kantor di SMA Negeri 1 Sukodono, ada 5 ruangan. Ruangan tersebut terdiri 1 ruangan kepala sekolah, 1 ruangan kantor guru, 1 ruangan kantor tata usaha, 1 ruangan bimbingan konseling, dan 1 ruangan koperasi sekolah.

c. Ruangan Penunjang Belajar

Ruangan penunjang belajar terdiri dari 2 ruangan laboratorium komputer, 1 ruangan laboratorium fisika, 1 ruangan laboratorium Biologi, 1 laboratorium kimia, 1 ruangan perpustakaan dan ruangan baca, ruangan wakasek, ruangan UKS, ruangan OSIS, ruangan koperasi siswa, ruangan alat-alat olah raga.

(8)

commit to user d. Alat Pembelajaran dan Buku Penunjang

Alat pembelajaran yang ada di SMA Negeri 1 Sukodono , alat-alat audio visual, komputer, VCD player, LCD yang sudah cukup untuk masing-masing pelajaran.

Buku-buku untuk menambah materi pembelajaran yang disediakan oleh perpustakaan bisa dipinjamkan kepada siswa walaupun jumlahnya terbatas, kamus, majalah, surat kabar, dan CD. Khususnya Buku Pelajaran, masing-masing pelajaran sudah memiliki koleksi diatas 50 per mata pelajaran untuk setiap tingkatan kelas.

7. Keadaan Siswa

Jumlah siswa di SMA Negeri 1 Sukodono pada tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebanyak 782 siswa yang terbagi dalam 24 rombongan belajar. Kelas X terdiri dari 8 kelas paralel, kelas XI jurusan IPA 4 rombongan belajar, kelas XI jurusan IPS 4 rombongan belajar, dan kelas XII jurusan IPA 4 rombongan belajar, kelas XII jurusan IPS 4 rombongan belajar. Data tentang jumlah selengkapnya dapat disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 2. Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 No Kelas L P Jumlah 1 X 72 168 240 2 XI IPA 31 90 120 3 XI IPS 31 67 98 4 XII IPA 24 93 117 5 XII IPS 41 76 117

(9)

commit to user 8. Keadaan Guru dan Karyawan

SMA Negeri 1 Sukodono didirikan pada tahun 1990. Pimpinan sekolah yang pernah bertugas di SMA Negeri 1 Sukodono sejak awal berdirinya (1990) adalah:

Tabel 3. Pejabat Kepala SMA Negeri 1 Sukodono Tahun 1990 Sampai dengan Tahun 2012.

No Nama Periode Tugas

1 Drs. Sardjono 5 Juli 1990 – 5 November 1991 2 Soedarka, BA 6 November 1991 – 31 Januari 1993 3 Drs. M. Suyatmin 1 Pebruari 1993 – 31 April 1996 4 Drs. Winarso 1 Mei 1996 – 31 Juli 1998

5 Drs. Parihadi 1 Agustus 1998 – 30 Agustus 2001 6 Drs. Indriyanto, M.Pd 1 September 2001 –29 Pebruari 2008 7 Drs. H. Sukirno, M.Si 1 Maret 2008 – 31 Juli 2009

8 Dra. Hj. Sunari, M.Pd 4 Agustus – 27 September 2010 9 Tri Hartanto, S.Pd. M.Pd 1 Oktober 2010 – Sekarang Keterangan : Arsip SMA Negeri 1 Sukodono Tahun 2012.

Jumlah guru dan karyawan di SMA Negeri 1 Sukodono terdiri dari 74 orang. Komposisi guru dan karyawan terdiri 1 orang kepala Sekolah, 60 orang guru, 6 orang Karyawan/TU, 5 orang Pesuruh, dan 1 orang Satpam. Data selengkapnya guru dan karyawan di SMA Negeri 1 Sukodono tahun pelajaran 2011/2012 dapat disajikan tabel berikut.

Tabel 4. Keadaan Guru SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Ijazah/Pendidikan

__________________________ Jumlah No Jabatan Strata 1 (S1) Strata 2 (S2)

__________________________ L P L P

1 Kepala Sekolah - - 1 - 1

2 Guru tetap 25 13 1 2 41

3 Guru Tidak Tetap 12 7 - - 19

Jumlah 37 20 2 2 61 Keterangan : Arsip SMA Negeri 1 Sukodono Tahun 2012.

(10)

commit to user

Tabel 5. Keadaan Karyawan SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012

No Jabatan Ijazah/Pendidikan Jumlah ___________________

SMP SMA L P L P

1 Kepala TU - - 1 - 1

2 Pegawai Tetap - - 1 1 2

3 Pegawai Tidak Tetap 1 - 7 3 11

Jumlah 1 - 9 4 14

Keterangan : Arsip SMA Negeri 1 Sukodono Tahun 2012. Berdasarkan data pada tabel di atas, kondisi guru di SMA Negeri 1

Sukodono, sudah memiliki kelayakan mengajar 100%. Berdasarkan hal tersebut maka tingkat kelayakan mengajar di SMA Negeri 1 Sukodono Kabupaten Sragen sudah cukup memadahi.

9. Proses Pembelajaran

Kurikulum di SMA Negeri 1 Sukodono mengikuti model KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di SMA Negeri 1 Sukodono mengacu kepada Standar Isi yang telah ditetapkan oleh BSNP Namun dalam pengembangannya SMA Negeri 1 Sukodono menetapkan struktur kurikulum yaitu : (1) Kelas X : 17 mata pelajaran, alokasi waktu 44 jam per minggu ; (2) Kelas XI IA : 14 mata pelajaran, alokasi waktu 44 jam per minggu ; (3) Kelas XI IS : 14 mata pelajaran, alokasi waktu 44 jam per minggu ; (4) Kelas XII IA : 14 mata pelajaran, alokasi waktu 44 jam per minggu ; (5) Kelas XII IS : 14 mata pelajaran, alokasi waktu 44 jam per minggu.

Jam pelajaran tambahan diberikan kepada siswa kelas XII IPA untuk mata pelajaran Fisika, Biologi, Kimia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa

(11)

commit to user

Indonesia. Untuk kelas XII IPS, diberikan tambahan mata pelajaran Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Matematika, Bahasa Inggris, dan Bahasa Indonesia. Jam pelajaran tambahan juga diberikan kepada kelas XI IPA untuk mata pelajaran Fisika, Kimia, Matematika, dan Bahasa Inggris. Untuk kelas XI IPS, diberikan tambahan mata pelajaran Ekonomi/Akuntansi, Geografi, Matematika, dan Bahasa Inggris. Adapun struktur kurikulum SMA Negeri 1 Sukodono dapat disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 6. Struktur Kurikulum SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012

No Komponen Kelas

X XI PA XII IPA XI IPS XII IPS 1 Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 PKn 2 2 2 2 2 3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 Bahasa Inggris 4 5 5 5 5 5 Matematika 4 5 5 5 5 6 Fisika 4 5 5 - - 7 Biologi 4 4 4 - - 8 Kimia 4 5 5 - - 9 Sejarah 1 2 2 3 3 10 Geografi 1 - - 3 3 11 Ekonomi 2 - - 6 6 12 Sosiologi 2 - - 4 4 13 Pend. Seni 2 2 2 2 2 14 Penjaskes 2 2 2 2 2 15 TIK 2 2 2 2 2 16 Bahasa Asing 2 2 2 2 2 17 Bahasa Jawa 2 2 2 2 2 Jumlah 44 44 44 44 44

(12)

commit to user

B. Diskripsi Hasil Penelitian 1. Pra Siklus

Penelitian dimulai pada tahap awal yaitu dilakukan pada tanggal 16, 17, dan 18 Januari 2012, bersama kolaboran melakukan observasi awal dalam kegiatan pembelajaran di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono, Kabupaten Sragen

Peneliti juga melakukan pengamatan langsung pada saat kegiatan pembelajaran. Evaluasi pada tahap awal dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2012.

Hasil temuan pada observasi awal bersama kolaboran dan hasil evaluasi pada pembelajaran Kompetensi Dasar (KD): Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pembelajaran masih menggunakan metode ceramah walaupun sudah menggunakan LCD, kemudian siswa diminta mengerjakan soal-soal evaluasi yang disusun oleh tim MGMP sekolah secara individu, setelah selesai guru memberikan jawaban di depan kelas.

b. Pembelajaran Sejarah yang disampaikan oleh guru masih bersifat teacher

oriented, yaitu berorientasi pada guru menyampaikan materi, atau pola

pembelajaran masih berpusat pada guru.

c. Siswa masih kurang terlibat pada kegiatan pembelajaran.

d. Siswa kesulitan menemukan konsep cara menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin,

(13)

commit to user

sehingga siswa merasa jenuh, kurang memperhatikan, kurang menyampaikan pendapat, hal ini ditunjukkan siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi masih banyak yang belum benar.

e. Prestasi belajar sejarah pada Kompetensi Dasar (KD); Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin masih rendah, hal ditunjukkan dengan dari hasil belajar dari 29 siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono, yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, yang tidak tuntas ada 9 siswa atau 31%, dan yang sudah mencapai KKM ke atas ada 20 siswa atau 69%. f. Sedangkan keterlihatan nilai karakter pada Kompetensi Dasar (KD);

Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin juga masih belum sesuai harapan. Dari 29 siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono, Jumlah BT (belum terlihat = jika siswa belum memperhatikan perilaku yang tertera dalam indikator) sebanyak 12 siswa atau 40%, MT (mulai terlihat = jika siswa mulai memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi belum konsisten) sebanyak 12 siswa atau 41%, MB (mulai berkembang = jika siswa mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator) sebanyak 4 siswa atau 15%, sedangkan MK (menjadi kebiasaan = jika siswa terus menerus dan konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator) sebanyak 1 siswa atau 4%.

Tindakan mengidentifikasi masalah pada tahap awal adalah tes awal dan pengamatan tentang keterlihatan nilai karakter pada siswa kelas XI IPA 1, SMA

(14)

commit to user

Negeri 1 Sukodono. Tes awal bertujuan untuk mengetahui materi KD ; menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin yang siswa masih banyak mengalami kesulitan untuk memahaminya. Selain itu juga untuk melihat nilai-nilai karakter yang diharapkan sudah sesuai harapan atau belum.

a) Nilai Karakter

Hasil yang diperoleh dari observasi/Pengamatan nilai karakter bersama kolaboran terhadap siswa di dalam kelas, di mana ada 12 siswa atau 40% Nilai Karakternya masih BT (belum terlihat), 12 siswa atau 41% Nilai karakternya masih MT (Mulai terlihat), 4 siswa atau 15% Nilai karakternya sudah MB (mulai berkembang), dan baru ada 1 siswa atau 4% yang nilai karakternya sudah MK (mulai kebiasaan.membudaya). Data hasil pengamatan nilai karakter siswa pada Pra Siklus dapat disajikan pada tabel dan grafik berikut ini.

Tabel 7. Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Pra Siklus

No Kategori Jumlah Prosentase (%)

1 BT (Belum Terlihat) 12 40% 2 MT (Mulai Terlihat) 12 40% 3 MB (Mulai Berkembang) 4 16% 4 MK (Mulai Membudaya) 1 4%

Jumlah 29 100%

Keterangan : Data hasil pengamatan Nilai karakter pra siklus.

(15)

commit to user

Gambar 3. Grafik Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Pra Siklus

Dari hasil pengamatan oleh kolaboran terhadap siswa dan guru tersebut dapat diasumsikan bahwa pembelajaran dilakukan secara konvensional, cenderung banyak ceramah, monoton, kurang aktif, inovatif, kurang menyenangkan, sehingga siswa merasa jenuh dalam mengikuti pembelajaran. Komunikasi dalam pembelajarannya berlangsung satu arah, sehingga siswa kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar dan keterlihatan nilai karakter siswa rendah, karena siswa kurang terlibat dalam pembelajaran.

b) Prestasi Belajar.

Data tes awal dari 29 siswa kelas XI IPA 1 SMA negeri 1 Sukodono yang menunjukkan bahwa dari 29 siswa ternyata ada 9 siswa atau 31% belum mencapai batas ketuntasan yaitu nilai 75, yang berarti belum mencapai kompetensi dasar, sedangkan yang telah mencapai batas ketuntasan 20 siswa atau 69% yang

0 10 20 30 40 50 BT MT MB MK Jumlah siswa %

(16)

commit to user

memperoleh nilai 75 ke atas. Nilai rata-rata kelas sebesar 72,48. Data perolehan nilai tes awal atau pra siklus dapat disajikan pada table 8 dan 9 serta grafik di bawah ini.

Tabel 8. Hasil Nilai Tes Kognitif pada Kompetensi Dasar

Menganalisis Perkembangan Masyarakat Indonesia Sejak Proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin pada pra siklus

No Nama Nilai Keterangan

1 Agung Nugroho 67 Tidak Tuntas

2 Aliska Nurul Aini 76 Tuntas 3 Amalia Ratih Dewi MA 75 Tuntas

4 Amelia Sanovita 75 Tuntas

5 Anis Maryani 75 Tuntas

6 Bangkit Pambudi R 75 Tuntas

7 Catur Yulianto 76 Tuntas

8 Dandy Rusli Pratama 64 Tidak Tuntas

9 Dian Nur Santi 75 Tuntas

10 Indah Fitriya Sari 75 Tuntas 11 Irna Nirwayani 64 Tidak Tuntas

12 Ita Pusparini 78 Tuntas

13 Jendro Wahyu S 70 Tidak Tuntas 14 Lilis Eka Prasetya 76 Tuntas 15 Noer Santi Prasetyo 62 Tidak Tuntas 16 Novi Purwaningrum 75 Tuntas 17 Nur Septi Syamsiyah 76 Tuntas 18 Oktifani Ayu K 65 Tidak Tuntas 19 Ratih Dwi Pramesti 75 Tidak Tuntas 20 Rika Permata Sari 62 Tidak Tuntas

21 Rini Listiyana 76 Tuntas

22 Dewi Ira Puspita Sari 75 Tuntas

23 Siti Maesaroh 66 Tidak Tuntas

24 Siti Sarah 76 Tuntas

25 Sugeng 67 Tidak Tuntas

26 Tri Yuliyanti 75 Tuntas

27 Wiwik Levitasari 80 Tuntas 28 Yuliana Rahmawati 75 Tuntas 29 Veri Dwi Rahmawati 75 Tuntas

Rata Rata 72,48

(17)

commit to user

Tabel 9. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/20112 Berdasarkan Nilai Hasil

Tes Pra Siklus

No Ketuntasa Jumlah Prosentase (%) Rata-Rata Nilai

1 Tuntas 20 69 %

2 Tidak Tuntas 9 31 % 72,48

Jumlah 29 100%

Keterangan: Data hasil tes Pra Siklus

Gambar 4. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sukodono Berdasarkan Nilai Hasil Tes Pra Siklus

c) Hasil Angket Proses Pembelajaran Sejarah

Hasil dari angket tentang Pembelajaran Sejarah yang memiliki nilai karakter kepada siswa dapat dilihat dari kondisi Proses belajar mengajar siswa yang meliputi 8 indikator nilai karakter yaitu: (1) nilai disiplin, (2) nilai demokratis, (3) nilai kerja keras, (4) Nilai rasa ingin tahu, (5) Nilai menghargai prestasi, (6) nilai jujur (7) nilai cinta tanah air, dan (8) nilai kebangsaan dalam pelajaran sejarah. Selanjutnya siswa memberikan respon dari pernyataan-pernyataan mengenai kondisi siswa, yang masing-masing pernyataan-pernyataan ada pilihan respon yaitu, pernyataan-pernyataan positif dengan respon sangat tidak setuju dengan skor 1, tidak setuju skor 2, ragu-ragu 3, setuju 4, sangat setuju

0 20 40 60 80 siswa siswa Jumlah %

(18)

commit to user

dengan skor 5, dan pernyataan-pernyataan negatif respon sangat setuju dengan skor 1, setuju skor 2, ragu-ragu skor 3, tidak setuju skor 4, dan sangat tidak setuju skor 5. Berdasarkan hasil angket menunjukkan : bahwa siswa yang memiliki nilai karakter baik ada 3 siswa atau 10%, nilai sedang ada 21 siswa atau 73% Sedangkan yang memiliki nilai karakter kurang/rendah ada 5 siswa atau 17 %. Data hasil angket tentang pembelajaran sejarah dapat disajikan pada tabel 10 berikut ini

Tabel 10. Hasil Angket Proses Pembelajaran sejarah berkarakter Siswa Kelas XI- IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012

No Nilai Jumlah Siswa Prosentase (%)

1 Baik 3 10%

2 Sedang 21 73%

3 Kurang 5 17%

Jumlah 29 100%

Keterangan : Hasil angket tentang proses belajar mengajar sejarah 2. Hasil Siklus I.

a. Perencanaan Tindakan.

Untuk memperbaiki kondisi awal atau pra siklus yaitu nilai karakter yang belum nampak dan prestasi belajar yang rendah, maka peneliti melakukan rencana tindakan dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning). Pada tahap perencanaan dilakukan sejumlah kegiatan sebagai berikut:

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sejarah dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and

(19)

commit to user

2) Membuat lembar observasi atau pengamatan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui nilai karakter siswa dengan indikator: (1) disiplin, (2) demokratis, (3) kerja keras, (4) rasa ingin tahu, (5) menghargai prestasi, (6) jujur, (7) cinta tanah air, (8) semangat kebangsaan

3) Menyusun instrumen penilaian hasil belajar berupa soal, untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan.

Pada tahap pelaksanaan tindakan peneliti melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning). Dalam pelaksanaan tindakan ini, selain peneliti melakukan tindakan pembelajaran, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap siswa tentang, perhatian siswa, aktivitas siswa dalam pembelajaran, diskusi siswa, penyampaian pendapat, penyelesaian tugas-tugas siswa, dan antusias siswa pada akhir pelajaran, untuk mengetahui nilai karakter siswa. Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dalam 3 pertemuan, dengan kegiatan sebagai berikut:

Kegiatan Pendahuluan/Apersepsi:

1) Guru memeriksa kehadiran, kebersihan, dan kerapihan siswa

2) Guru mengulang secara singkat tentang peristiwa-peristiwa sekitar proklamasi

(20)

commit to user

4) Guru menjelaskan bahwa pembelajaran Sejarah tidak memusatkan pada materi, tetapi ada nilai-nilai karakter yang dapat dipetik dan diteladani dari topik-topik yang dibahas dalam proses belajar mengajar

Kegiatan Pokok: 1) Eksplorasi

(a) Guru menyampaikan informasi secara singkat perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalui jalan diplomasi dan jalan konfrontasi fisik

(b) Guru menjelaskan teknis pembelajaran model kontekstual (c) Guru menugaskan pada siswa untuk melakukan diskusi dengan

menggunakan sumber belajar di lingkungan sekolah

(d) Membentuk enam kelompok untuk menganalisis masalah-masalah yang telah disiapkan oleh guru.

2) Elaborasi

(a) Guru memberi penguatan dan memfasilitasi diskusi kelompok agar berjalan baik, dan menumbuhkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis.

(b) Guru mendorong peserta didik bekerjasama, saling

mempertanyakan terhadap masalah yang ditemukan dalam diskusi kelompok.

(21)

commit to user 3) Konfirmasi

(a) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi. (b) Guru memberi apresiasi diskusi kelompok

Kegiatan Akhir/Penutup: (1) Simpulan/ rangkuman. (2) Refleksi hasil diskusi.

(3) Memberi penghargaan kepada kelompok yang kompak dan bagus jawabannya.

(4) Memberi umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran. (5) Memberi penguatan untuk aktualisasi nilai dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara. c. Pengamatan dan Hasil Penelitian.

Dalam pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan pengamatan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaran yang dilihat dari peningkatan penanaman nilai karakter siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, dan dilakukan tes atau evaluasi secara tertulis pada akhir pembelajaran untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil-hasil pelaksanaan tindakan siklus I sebagai berikut.

1) Nilai Karakter dalam Pembelajaran Sejarah

Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus I diperoleh dari lembar pengamatan, dengan hasil pengamatan dari 29 siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono, 10 siswa atau 34% keterlihatan nilai karakternya termasuk kategori baik (B), 18 siswa atau 62% kategori

(22)

commit to user

sedang (S), dan 1 siswa atau 4% kategori kurang (K). Secara rinci hasil pengamatan dapat dilihat dalam tabel 11 dan 12 serta grafik 5 dan 6 di bawah ini.

Tabel. 11 Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus I

No Kategori Jumlah Prosentase (%)

1 Baik (B) 10 34%

2 Sedang (S) 18 62%

3 Kurang (K) 1 4%

Jumlah 29 100%

Keterangan : Data hasil pengamatan Nilai karakter berdasarkan kategori pada Siklus I

Gambar 5. Grafik Nilai Karakter Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 berdasarkan kategori pada Siklus I

Sedangkan kalau dilihat dari keterlihatan pada masing masing kategori pada indikator yang akan dicapai, dari 29 siswa Kelas XI IPA 1, di mana ada 2 siswa atau 8% niilai karakternya masih BT (Belum Terlihat), 11 siswa atau 38% nilai karakternya masih MT (Mulai Terlihat), 11 siswa atau 38% Nilai karakternya sudah MB (Mulai

0 10 20 30 40 50 60 70

BAIK SEDANG KURANG

Jumlah siswa %

(23)

commit to user

Berkembang), dan sudah ada 5 siswa atau 16% yang nilai karakternya sudah MK (Mulai Kebiasaan/membudaya). Data hasil pengamatan nilai karakter siswa pada Siklus I dapat disajikan pada tabel dan grafik 12 berikut ini

Tabel 12. Indikator Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus I

No Kategori Jumlah Prosentase (%)

1 BT (Belum Terlihat) 2 8%

2 MT (Mulai Terlihat) 11 38%

3 MB (Mulai Berkembang) 11 38%

4 MK (Mulai Membudaya) 5 16%

Jumlah 29 100%

Keterangan : Data Hasil Pengamatan Nilai Karakter Siklus I

Gambar 6. Grafik Indikator Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus I

Data mengenai nilai karakter dalam proses pembelajaran sejarah juga dapat dilihat dari indikator nilai karakter siswa yang mencakup 8 indikator, yaitu disiplin, demokratis, kerja keras, rasa ingin tahu, menghargai prestasi, jujur, cinta tanah air, dan tanggung jawab, dengan dikategorikan : sudah membudaya (MK) dengan skor

masing-0 5 10 15 20 25 30 35 40 BT MT MB MK Jumlah siswa %

(24)

commit to user

masing 4, maka total skor maksimal 928. Mulai berkembang (MB) dengan skor masing-masing 3, maka total skor maksimal 696. Mulai terlihat (MT) dengan skor masing masing 2, maka total skor maksimal 464, dan kategori belum terlihat (BT) dengan skor masing-masing 1, maka total skor maksimal 323. Data secara lengkap dapat dilihat pada lampiran, sedangkan secara ringkas dapat dilihat pada table 13 berikut.

Tabel 13. Indikator Nilai Karakter Pembelajaran Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 pada Siklus I

No Indikator Jumlah ________________________ BT MT MB MK 1 Disiplin 1 8 10 10 2 Demokratis - 18 11 - 3 Kerja Keras 2 15 12 -

4 Rasa Ingin Tahu 4 13 12 -

5 Menghargai Prestasi 5 11 11 2

6 Jujur 3 10 6 10

7 Cinta Tanah air 1 14 14 -

8 Tanggung Jawab 1 6 8 14

Jumlah 17 95 84 36

Skor 17 190 252 144

% 5% 41% 36% 16%

Keterangan : Data Pengamatan Siklus I

Hasil pengamatan indikator nilai karakter siswa dalam proses pembelajaran tindakan siklus I dapat dijelaskan sebagai berikut: a) nilai karakter siswa masih ada 5% termasuk kategori belum terlihat (BT), dan 41% termasuk kategori Mulai tampak (MT), b) indikator menghargai prestasi, rasa ingin tahu dan kejujuran masih kurang atau rendah.

(25)

commit to user 2) Prestasi Pembelajaran Sejarah.

Data mengenai hasil pembelajaran sejarah berupa prestasi belajar kognitif atau pengetahuan siswa diperoleh dari tes tertulis. Penilaian tes hasil belajar secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 14. Hasil Nilai Tes Kognitif pada Kompetensi Dasar

Menganalisis Perkembangan Masyarakat Indonesia Sejak Proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 Agung Nugroho 69 Tidak Tuntas

2 Aliska Nurul Aini 76 Tuntas 3 Amalia Ratih Dewi MA 76 Tuntas

4 Amelia Sanovita 76 Tuntas

5 Anis Maryani 76 Tuntas

6 Bangkit Pambudi R 76 Tuntas

7 Catur Yulianto 76 Tuntas

8 Dandy Rusli Pratama 70 Tidak Tuntas

9 Dian Nur Santi 81 Tuntas

10 Indah Fitriya Sari 81 Tuntas

11 Irna Nirwayani 78 Tuntas

12 Ita Pusparini 81 Tuntas

13 Jendro Wahyu S 72 Tidak Tuntas 14 Lilis Eka Prasetya 76 Tuntas 15 Noer Santi Prasetyo 69 Tidak Tuntas 16 Novi Purwaningrum 81 Tuntas 17 Nur Septi Syamsiyah 76 Tuntas

18 Oktifani Ayu K 76 Tuntas

19 Ratih Dwi Pramesti 82 Tuntas 20 Rika Permata Sari 75 Tuntas

21 Rini Listiyana 75 Tuntas

22 Dewi Ira Puspita Sari 75 Tuntas

23 Siti Maesaroh 75 Tuntas

24 Siti Sarah 76 Tuntas

25 Sugeng 65 Tidak Tuntas

26 Tri Yuliyanti 76 Tuntas

27 Wiwik Levitasari 75 Tuntas 28 Yuliana Rahmawati 75 Tuntas 29 Veri Dwi Rahmawati 75 Tuntas

Rata Rata 75,52

(26)

commit to user

sedangkan data secara ringkas hasil nilai tes dapat dilihat pada tabel 15, dan untuk ketuntasan serta rerata klasikal dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Tes Kompetensi Dasar Menganalisis Perkembangan Masyarakat Indonesia Sejak Proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin Siklus I

No Nilai Frekuensi Prosentase (%)

1 96 – 100 - - 2 91 – 95 - - 3 86 – 90 - - 4 81 – 85 5 17% 5 76 – 80 11 38% 6 71 – 75 8 28% 7 66 – 70 5 17% 8 61 – 65 - - Jumlah 29 100%

Keterangan : Data hasil tes setelah siklus I

Gambar 7. Grafik Nilai Tes Kognitif Siswa Kelas XI IPA 1 SM Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus I

Hasil tes akhir pembelajaran tindakan siklus I menunjukkan adanya peningkatan dalam hal tingkat ketuntasan belajar siswa.

81 - 85 17% 76 - 80 38% 71 - 75 28% 66 - 70 17%

Frekuensi

(27)

commit to user

Berdasarkan hasil akhir dapat diketahui bahwa, nilai rata-rata kelas 75.52, jumlah siswa yang sudah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 24 atau 83% sedangkan yang masih belum tuntas atau belum mencapai KKM sebanyak 5 atau 17%. Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat disajikan dalam tabel 16 dan grafik 8 sebagai berikut.

Tabel 16. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 No Ketuntasan Jumlah Prosentase Nilai Rata-Rata

1 Tuntas 24 83%

2 Tidak Tuntas 5 17% 75,52

Jumlah 29 100%

Keterangan: Data nilai hasil tes setelah siklus I.

Gambar 8. Grafik Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 SukodonoTahun 2011/2012 Siklus I

Berdasarkan hasil perolehan tes pada pra siklus dan hasil tes tindakan pembelajaran siklus I dapat diketahui nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 72,48 pada pra siklus menjadi 75,52 pada siklus I. Kemudian ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar, jumlah

0 20 40 60 80 100 Jumlah siswa % Ketuntasan

(28)

commit to user

siswa yang mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan pada pra siklus, yaitu pada pra siklus sebanyak 20 siswa atau 69% mengalami peningkatan menjadi 24 siswa atau 83% pada siklus I. Data peningkatan ketuntasan belajar siswa dapat disajikan pada tabel 17 berikut.

Tabel 17. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 No Ketuntasan Pra Siklus Siklus I

_______________________________ Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 20 69% 24 83%

2 Tidak Tuntas 9 31% 5 17%

Jumlah 29 1005 29 100%

Keterangan : Data analisis nilai hasil tes Pra Siklus dan Siklus I.

Gambar 9. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun 2011/2012 Siklus dan Siklus I

d) Refleksi.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil evaluasi tindakan pembelajaran pada siklus I dapat diperoleh refleksi implementasi

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 Pra Siklus Tuntas Pra Siklus Blm Tuntas Siklus I Tuntas Siklus I Blm Tuntas Jumla h siswa % Ketunt asan

(29)

commit to user

pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) sebagai berikut.

1) Implementasi pembelajaran tindakan pada siklus I dapat meningkatkan nilai karakter siswa, hal ini ditunjukkan oleh adanya perubahan sikap nilai karakter siswa mengalami peningkatan, yaitu pada pra siklus nilai karakter dari 29 siswa, nilai BT (Belum terlihat) 12 siswa atau 40%, MT (Mulai tampak) ada 12 siswa atau 41%, MB (Mulai berkembang) ada 4 siswa atau 15%, sedangkan MK (Mulai kebiasaan/membudaya) ada 1 siswa atau 4%. Sedangkan nilai karakter pada pelaksanaan siklus I nilai BT (Belum Terlihat) ada 2 siswa atau 8%, MT (Mulai terlihat) ada 11 siswa atau 38%, MB (Mulai berkembang) ada 11 siswa atau 38% dan MK (mulai kebiasaan/membudaya) ada 5 siswa atau 16%.

2) Implementasi pembelajaran tindakan pada siklus I dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini ditunjukkan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan yaitu, dari 29 siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono, pada pra siklus ada 20 siswa atau 69% yang tuntas, sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 24 siswa atau 83% yang tuntas. Dan sebaliknya yang belum tuntas menurun, yaitu pada pra siklus ada 9 siswa atau 31% belum tuntas, pada siklus I turun menjadi 5 siswa atau 17% yang belum tuntas. 3) Menurut refleksi yang peneliti lakukan bersama dengan kolaboran

(30)

commit to user

kelemahan selama proses pembelajaran, yakni: a) Nilai karakter siswa dalam pembelajaran sejarah masih kurang, bahkan untuk indikator nilai karakter menghargai prestasi, jujur, kerja keras, dan rasa ingin tahu masih kurang, hal ini ditunjukkan pada tabel 11 penilaian indikator nilai karakter, bahwa persentase keberhasilan tindakan untuk nilai karakter sangat baik (B) 10%, sedang (S) 18%, dan (K) 1%, b) dari pengamatan peneliti dan kolaboran kebanyakan siswa masih kurang dalam indikator menghargai prestasi, jujur, kerja keras, dan rasa ingin tahu. c) tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus I sebesar 75.52%, hal ini berarti penguasaan kompetensi secara klasikal sudah tercapai pada tingkat minimum, yaitu mencapai ketuntasan belajar minimal 75%.

Dari temuan tersebut di atas perlu adanya tindakan yang harus ditambahkan atau disempurnakan, yakni sebagai berikut.

1) Untuk meningkatkan nilai karakter siswa, khususnya pada indikator nilai karakter menghargai prestasi, jujur, kerja keras, dan rasa ingin tahu, maka pembelajarannya diarahkan, disempurnakan agar siswa lebih aktif dengan strategi pembelajaran diskusi, yaitu siswa mendiskusikan kembali hasil temuannya dari sumber-sumber lainnya.

2) Guru untuk lebih meningkatkan memberikan penekanan khususnya pada indikator nilai karakter menghargai prestasi, jujur, kerja keras, dan rasa ingin.

(31)

commit to user

Selanjutnya akan peneliti jadikan dasar untuk menyusun rencana tindakan pada siklus II.

3. Hasil Siklus II.

a. Perencanaan Tindakan Siklus II

Berdasarkan refleksi pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus I, yang selanjutnya disusun rencana tindakan pembelajaran siklus II sebagai upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dengan memperbaiki, meningkatkan nilai karakter siswa yang kurang dan meningkatkan prestasi belajar yang masih rendah. Untuk memperbaiki, meningkatkan nilai karakter siswa khususnya untuk indikator menghargai prestasi, jujur, kerja keras, dan rasa ingin tahu, peneliti melakukan rencana tindakan perbaikan dengan menerapkan strategi pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif, yaitu mendiskusikan kembali hasil temuan siswa yang didapat dari sumber-sumber lainnya.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan siklus II sebagai berikut.

1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sejarah untuk Kompetensi Dasar (KD), menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin dengan menerapkan strategi pembelajaran siswa agar lebih aktif, yaitu mendiskusikan kembali temuannya baru yang didapatkan dari sumber -sumber yang lain.

(32)

commit to user

2) Membuat lembar pengamatan untuk mengamati kegiatan siswa dan guru selama pembelajaran berlangsung.

3) Menyusun instrument penilaian hasil belajar berupa soal, untuk mengetahui prestasi belajar siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II.

Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus II peneliti melaksanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dengan menerapkan strategi pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif, yaitu mendiskusikan kembali hasil temuannya dengan didukung oleh sumber-sumber yang baru. Dalam pelaksanaan tindakan ini selain peneliti memberikan tindakan pembelajaran, peneliti juga melakukan pengamatan bersama kolaboran terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung tentang nilai karakter siswa yang mencakup semua indikator yang lebih ditekankan pada; indikator menghargai prestasi, jujur, kerja keras, dan rasa ingin tahu. Secara rinci yang peneliti lakukan sebagai berikut.

1) Kegiatan awal.

a) Guru menanyakan beberapa hal kepada siswa tentang materi yang telah dipelajari pada minggu yang lalu.

b) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa akan mendiskusikan kembali materi yang diperoleh dari sumber-sumber yang baru.

(33)

commit to user 2) Kegiatan inti.

a) Guru membentuk kelompok, masing-masing terdiri 6 siswa dengan mempertimbangkan kemampuan siswa pada siklus I, yaitu tiap-tiap kelompok harus ada siswa yang sudah tuntas atau mampu untuk Kompetensi Dasar (KD), menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin. Guru menyuruh untuk mendiskusikan kembali hasil dari tugas tugas terdahulu dengan mempertimbangkan dari sumber-sumber baru yang diperolehnya

b) Anggota kelompok awal atau siswa yang sudah tuntas untuk berkumpul membentuk kelompok sebagai kelompok ahli, untuk mendiskusikan kembali hasil yang mereka peroleh ditambah dengan penambahan dari sumber-sumber yang baru.

c) Setelah selesai anggota kelompok ahli kembali ke kelompoknya semula untuk berbagi hasil atau menyampaikan hasil diskusi kelompok ahli kepada anggota kelompok awal.

d) Selama diskusi berlangsung guru melakukan pengamatan dan membimbing, mendampingi proses diskusi ke semua kelompok secara bergantian.

3) Kegiatan akhir.

a) Guru memberikan kesempatan kepada salah satu kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya.

(34)

commit to user

b) Guru bersama-sama siswa memberikan kesimpulan dari Kompetensi Dasar (KD) yang dipelajari atau didiskusikan.

c) Guru menyampaikan pertemuan yang akan datang diadakan tes tertulis atau evaluasi untuk KD menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin. c. Pengamatan dan Hasil

Dalam pelaksanaan tindakan siklus II dilakukan pengamatan untuk mengetahui peningkatan nilai karakter siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, kemudian dilakukan tes tertulis atau evaluasi pada akhir pembelajaran untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Hasil-hasil penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut.

1) Nilai Karakter dalam Pembelajaran Sejarah

Hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II diperoleh dari lembar pengamatan, dengan hasil pengamatan dari 29 siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono, 19 siswa atau 66% keterlihatan nilai karakternya termasuk kategori baik (B), 10 siswa atau 34% kategori sedang (S), dan 0 siswa atau 0% kategori kurang (K). Secara rinci hasil pengamatan dapat dilihat dalam tabel dan grafik 18 di bawah ini.

Tabel. 18 Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus II

No Kategori Jumlah Prosentase (%)

1 Baik (B) 19 66%

2 Sedang (S) 10 34%

3 Kurang (K) 0 0%

Jumlah 29 100%

(35)

commit to user

Gambar 10. Grafik Nilai Karakter Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran

2011/2012 Siklus II

Sedangkan kalau dilihat dari keterlihatan pada masing masing kategori pada indikator yang akan dicapai, dari 29 siswa Kelas XI IPA 1, di mana ada 0 siswa atau 0% niilai karakternya masih BT (Belum Terlihat), 7 siswa atau 26% nilai karakternya masih MT (Mulai Terlihat), 16 siswa atau 55% Nilai karakternya sudah MB (Mulai Berkembang), dan sudah ada 6 siswa atau 19% yang nilai karakternya sudah MK (Mulai Kebiasaan/membudaya). Data hasil pengamatan nilai karakter siswa pada Siklus II dapat disajikan pada tabel 19 dan 20, serta grafik 11 berikut ini.

Tabel 19. Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 Siklus II

No Kategori Jumlah Prosentase (%)

1 BT (Belum Terlihat) - -

2 MT (Mulai Terlihat) 7 26%

3 MB (Mulai Berkembang) 16 55%

4 MK (Mulai Membudaya) 6 19%

Jumlah 29 100%

Keterangan : Data hasil pengamatan Nilai karakter Siklus II

0 10 20 30 40 50 60 70 BAIK SEDANGKURANG Jumlah siswa %

(36)

commit to user

Gambar 11. Grafik Nilai Karakter Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran

2011/2012 Siklus II

Data nilai karakter proses pembelajaran sejarah juga dapat dilihat dari indikator nilai karakter siswa yang mencakup delapan indikator, seperti pada siklus I, dengan dikategorikan sudah membudaya (MK) dengan skor masing-masing 4, maka total skor maksimal 928. Mulai berkembang (MB) dengan skor masing-masing 3, maka total skor maksimal 696. Mulai terlihat (MK) dengan skor masing masing 2, maka total skor maksimal 464, dan kategori belum terlihat (BT) dengan skor masing-masing 1, maka total skor maksimal 323. Data secara lengkap dapat dilihat pada lampiran, sedangkan secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut. 0 10 20 30 40 50 60 BT MT MB MK Jumlah siswa %

(37)

commit to user

Tabel 20. Nilai Indikator Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012 pada siklus II No Indikator Jumlah BT MT MB MK 1 Disiplin - 3 13 13 2 Demokratis - 12 17 - 3 Kerja keras 1 6 22 -

4 Rasa ingin tahu - 10 18 1

5 Menghargai prestasi - 5 23 1

6 Jujur 1 8 7 13

7 Cinta tanah air - 11 13 1

8 Tanggung jawab - 5 7 17

Jumlah 2 60 120 46

Skor 2 120 360 180

% 1% 26% 52% 20%

Keterangan : Data Pengamatan Siklus II

Hasil dari pengamatan indikator nilai karakter siswa dalam proses pembelajaran tindakan pada siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut: a) nilai karakter siswa pada kategori belum terlihat (BT) mengalami penurunan dari 5% pada siklus I menjadi hanya 1%, dan katogori Mulai Tampak (MT) kalau pada siklus I 41% pada siklus II ini mengalami penurunan menjadi 26%, b) indikator menghargai prestasi, rasa ingin tahu dan kejujuran sudah mengalami peningkatan daripada siklus I.

2) Prestasi Pembelajaran Sejarah.

Data mengenai hasil pembelajaran sejarah berupa hasil belajar kognitif siswa yang diperoleh dari tes tertulis. Penilaian tes hasil belajar secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel 21 dibawah ini.

(38)

commit to user

Tabel 21. Hasil Nilai Tes Kognitif pada Kompetensi Dasar

Menganalisis Perkembangan Masyarakat Indonesia Sejak Proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Agung Nugroho 69 Tidak Tuntas

2 Aliska Nurul Aini 78 Tuntas 3 Amalia Ratih Dewi MA 77 Tuntas

4 Amelia Sanovita 78 Tuntas

5 Anis Maryani 77 Tuntas

6 Bangkit Pambudi R 76 Tuntas

7 Catur Yulianto 80 Tuntas

8 Dandy Rusli Pratama 75 Tuntas

9 Dian Nur Santi 82 Tuntas

10 Indah Fitriya Sari 82 Tuntas

11 Irna Nirwayani 78 Tuntas

12 Ita Pusparini 81 Tuntas

13 Jendro Wahyu S 76 Tuntas

14 Lilis Eka Prasetya 79 Tuntas 15 Noer Santi Prasetyo 81 Tuntas 16 Novi Purwaningrum 82 Tuntas 17 Nur Septi Syamsiyah 77 Tuntas

18 Oktifani Ayu K 77 Tuntas

19 Ratih Dwi Pramesti 82 Tuntas 20 Rika Permata Sari 78 Tuntas

21 Rini Listiyana 77 Tuntas

22 Dewi Ira Puspita Sari 75 Tuntas

23 Siti Maesaroh 78 Tuntas

24 Siti Sarah 76 Tuntas

25 Sugeng 78 Tuntas

26 Tri Yuliyanti 77 Tuntas

27 Wiwik Levitasari 76 Tuntas 28 Yuliana Rahmawati 76 Tuntas 29 Veri Dwi Rahmawati 76 Tuntas

Rata Rata 78

(39)

commit to user

Sedangkan data secara ringkas hasil nilai tes dapat dilihat pada tabel 22, dan untuk ketuntasan serta rerata klasikal dapat dilihat pada tabel 23 berikut ini.

Tabel 22. Distribusi Frekuensi Hasil Nilai Tes Kompetensi Dasar Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga Demokrasi Terpimpin Siklus II

No Nilai Frekuaensi Prosentase (%)

1 96 – 100 - - 2 91 – 95 - - 3 86 – 90 - - 4 81 – 85 6 21% 5 76 – 80 20 69% 6 71 – 75 2 7% 7 66 – 70 1 3% 8 61 – 65 - - Jumlah 29 100%

Keterangan : Data hasil tes setelah siklus II

Hasil tes akhir pembelajaran tindakan siklus II menunjukkan adanya peningkatan dalam hal tingkat ketuntasan belajar siswa. Berdasarkan hasil akhir dapat diketahui bahwa, nilai rata-rata kelas 77,72, jumlah siswa yang sudah mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 28 atau 97%. Dan 1 siswa atau 3% belum tuntas. Data tingkat ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat disajikan pada tabel dan grafik berikut ini.

Tabel 23. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012

No Ketuntasan Jumlah Prosentase Nilai Rata-rata

1 Tuntas 28 97%

2 Tidak Tuntas 1 3% 77,72

Jumlah 29 100%

(40)

commit to user

Gambar 12. Grafik Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 SukodonoTahun 2011/2012 Siklus II

Berdasarkan hasil perolehan tes pada siklus I dan hasil tes tindakan pembelajaran siklus II dapat diketahui nilai rata-rata kelas mengalami peningkatan dari 75,52 pada siklus I menjadi 77,72 pada siklus II. Kemudian ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar, jumlah siswa yang mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan pada siklus I, yaitu pada siklus I sebanyak 24 siswa atau 83% mengalami peningkatan menjadi 28 siswa atau 97% pada siklus II. Data peningkatan ketuntasan belajar siswa dapat disajikan pada tabel 24 berikut.

Tabel 24. Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012

No Ketuntasan Siklus I Siklus II ______________________________ Jumlah % Jumlah %

1 Tuntas 24 83% 28 97%

2 Tidak Tuntas 5 17% 1 3%

Jumlah 29 100% 29 100%

Keterangan : Data analisis nilai hasil tes Pra Siklus dan Siklus II

0 20 40 60 80 100 Jumlah siswa % Ketuntasan

(41)

commit to user

Gambar 13. Grafik Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono Tahun 2011/2012 Pra Siklus dan Siklus II

d. Refleksi.

Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil evaluasi tindakan pembelajaran pada siklus II dapat diperoleh refleksi implementasi pembelajaran sejarah dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) yang pada siklus II ditingkatkan, disempurnakan dengan menerapkan strategi pembelajaran yang mendorong siswa untuk lebih aktif, yaitu mendiskusikan kembali hasil temuan siswa di lapangan yang berupa sumber-sumber atau fakta-fakta baru, dapat direfleksikan sebagai berikut.

1) Implementasi pembelajaran tindakan pada siklus II dapat meningkatkan nilai karakter siswa. hal ini ditunjukkan oleh adanya perubahan sikap nilai karakter siswa mengalami peningkatan, yaitu pada siklus I nilai karakter dari 29 siswa, sudah tidak terlihat

0 20 40 60 80 100 Siklus I Tuntas Siklus I Tdk Tuntas Siklus II Tuntas Siklus II Tidak Tuntas Jumlah siswa

(42)

commit to user

kembali kategori BT (Belum terlihat) atau 0%, Kategori MT (Mulai tampak) ada 7 siswa atau 26%, kategori MB (Mulai berkembang) ada 15 siswa atau 55%, sedangkan MK (Mulai kebiasaan/membudaya) sudah ada 6 siswa atau 19%. Sedangkan nilai karakter pada pelaksanaan siklus I kategori nilai BT (Belum Terlihat) ada 2 siswa atau 8%, MT (Mulai terlihat) ada 11 siswa atau 38%, MB (Mulai berkembang) ada 11 siswa atau 38% dan MK (mulai kebiasaan/membudaya) ada 5 siswa atau 16%.

2) Implementasi pembelajaran tindakan pada siklus II dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah, hal ini ditunjukkan bahwa prestasi belajar sejarah mengalami peningkatan yaitu, dari 29 siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono, pada siklus I ada 24 siswa atau 83% yang tuntas, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 28 siswa atau 97% tuntas. Kemudian pada siklus I siswa yang belum tuntas ada 5 siswa atau 17%, pada siklus II, masih ada 1 siswa atau 3% yang belum tuntas. Untuk nilai rata-rata klasikal meningkat dari 75,52 pada siklus I menjadi 77,72 pada siklus II.

3) Menurut refleksi yang peneliti lakukan terhadap pelaksanaan tindakan siklus II, hal-hal yang belum berhasil dalam pembelajaran tindakan sebelumnya, maka pada siklus II ini hasilnya sudah sesuai dengan yang diharapkan yaitu, peningkatan nilai karakter siswa pada pembelajaran sejarah, hal ini ditunjukkan bahwa nilai karakter siswa yang baik (B) ada 66% siswa, dalam kategori sedang (S) ada 34 %,

(43)

commit to user

dan peningkatan prestasi belajar siswa yang diukur dengan tingkat ketuntasan belajar telah mencapai 97%.

C. Analisis Data.

Analisis data disajikan sesuai dengan fokus penelitian, yaitu tentang peningkatan nilai karakter dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning) pada siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono. Penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu meningkatkan nilai karakter dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning).

1. Pra Siklus.

Kondisi pra siklus merupakan kondisi awal tentang bagaimana proses pembelajaran Sejarah pada kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono dilakukan selama ini, dan kendala apa saja yang terjadi saat pembelajaran dilaksanakan. Hasil analisis pra siklus adalah sebagai berikut.

a) Pelaksanaan pembelajaran masih menggunakan metode diskusi biasa, kemudian siswa diminta mengerjakan soal-soal evaluasi secara kelompok, setelah selesai guru memberikan jawaban di depan kelas. b) Pembelajaran Sejarah yang disampaikan oleh guru masih bersifat teacher

oriented, yaitu berorientasi pada guru menyampaikan materi, atau pola

pembelajaran masih berpusat pada guru.

(44)

commit to user

d) Siswa kesulitan menemukan konsep cara menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin, sehingga siswa merasa jenuh, kurang memperhatikan, kurang menyampaikan pendapat, hal ini ditunjukkan siswa dalam mengerjakan soal-soal evaluasi belum benar.

e) Nilai karakter siswa belum optimal, hal ini ditunjukkan fakta hasil observasi tahap awal, dari 29 siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono, siswa yang nilai karakternya BT(Belum Terlihat) ada 12 atau 40%, MT (Mulai terlihat) ada 12 atau 41%, MB (Mulai Berkembang) ada 4 atau 15%, dan MK (Mulai Kebiasaan/Membudaya) hanya ada 1 siswa atau 4%.

f) Prestasi belajar siswa belum optimal, karena siswa masih kesulitan menemukan konsep menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin, maka akibatnya hasil belajar pada kompetensi dasar (KD); Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin masih rendah, hal ditunjukkan dengan fakta hasil belajar dari 29 siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono, yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75, ada 9 siswa atau 31%, dan yang sudah mencapai KKM ke atas ada 20 siswa atau 69%.

Berdasarkan identifikasi awal, adanya nilai karakter yang masih rendah, prestasi belajar yang masih rendah, dan pelaksanaan pembelajaran sejarah yang kurang menarik, yang dialami siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1

(45)

commit to user

Sukodono, tahun pelajaran 2011/2012 disebabkan proses pembelajaran yang dilakukan guru masih menekankan segi-segi teoritis yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang merasa jenuh, kurang aktif, tidak mampu menjawab pertanyaan, kurang berpendapat, mengerjakan tugas masih belum benar, serta kurang antusias pada akhir pembelajaran dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Metode pembelajaran konvensional yang diterapkan sebagian besar guru selama ini kurang mampu memberdayakan siswa untuk aktif, kreatif, inovatif, bertanya, dan berpendapat, sehingga terasa kurang menyenangkan. Pelaksanaan pembelajaran sejarah yang berkualitas diharapkan siswa mampu dan mampu menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi hingga demokrasi terpimpin. Pembelajarran Sejarah yang disampaikan guru masih lebih bersifat teacher oriented yaitu berorientasi pada guru menyampaikan materi ilmu, bukan berorientasi atau berpusat pada kepentingan siswa. Kondisi pembelajaran semacam ini harus segera diubah agar pembelajaran dapat memberdayakan siswa untuk aktif, kreatif dan inovatif. Guru dituntut profesional, berkompetensi, mampu menerapkan strategi pembelajaran agar peserta didik tidak jenuh, tetapi menyenangkan sehingga siswa dapat aktif, kreatif, inovati dan menyenangkan. Sebagai langkah awal mengubah kondisi semacam ini adalah melakukan pencarian fakta dengan cara melakukan observasi terhadap subyek penelitian, yaitu siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono tahun pelajaran 2011/2012, yang berkaitan dengan kondisi dan permasalahan-permasalahan dalam

(46)

commit to user

pembelajaran Sejarah. Dalam melakukan observasi berkolaborasi dengan teman guru Sejarah kelas XI IPA 1.

Setelah dilakukan observasi bersama dengan kolaboran, maka diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran sejarah tahap awal.

2. Siklus I.

Beberapa temuan pada siklus I, berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan nilai karakter siswa pada siklus I, yang dikategorikan dalam kategori BT (Belum Terlihat), kategori MT (Mulai Terlihat), kategori MB (Mulai Berkembang), dan kategori MK (Mulai Kebiasaan/Membudaya), maka diketahui bahwa dari 29 siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono, sebanyak 2 siswa atau 8% untuk kategori BT (Belum Terlihat), 11 siswa atau 38% untuk kategori MT (Mulai Terlihat), 11 Siswa atau 38% untuk kategori MB (Mulai Berkembang), dan 5 siswa atau 16% untuk kategori MK (Mulai Kebiasaan/Membudaya). Hal ini menunjukkan nilai karakter siswa mengalami peningkatan pada semua kategori. Hal ini bahwa berdasarkan indikator kinerja peningkatan nilai karakter siswa sudah mulai telah tercapai.

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai hasil pembelajaran Sejarah pada siklus I, yang dilihat dari ketuntasan belajar, yang diukur dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka pada siklus I dari 29 siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono, jumlah siswa yang tuntas ada 24 siswa atau 83%, dan yang belum tuntas sebanyak 5 siswa atau 17%. Hal ini berarti

(47)

commit to user

berdasarkan indikator kinerja ketuntasan belajar belum tercapai. Tetapi berdasarkan data mengenai hasil tes untuk nilai rata-rata klasikal mengalami peningkatan dari 72,48 pada pra siklus menjadi 75,52 pada siklus I, dan berdasarkan indikator kinerja nilai rata-rata hasil tes telah tercapai yaitu lebih dari KKM yaitu 75.

3. Siklus II

Pada siklus II berdasarkan data yang diperoleh dari pengamatan nilai karakter siswa pada siklus II, yang dikategori dalam BT (Belum Tampak), kategori MT (Mulai Terlihat), kategori MB (Mulai Berkembang), dan kategori MK (Mulai Kebiasaan/Membudaya), maka diketahui bahwa dari 29 siswa kelas XI IPA 1, SMA Negeri 1 Sukodono, sebanyak 0 siswa atau 0% untuk kategori BT (Belum Terlihat), 7 siswa atau 26% untuk kategori MT (Mulai Terlihat), 16 Siswa atau 55% untuk kategori MB (Mulai Berkembang), dan 6 siswa atau 19% untuk kategori MK (Mulai Kebiasaan/Membudaya). Hal ini menunjukkan nilai karakter siswa mengalami peningkatan pada kategori MB (Mulai Berkembang), yaitu pada siklus I ada 11 siswa atau 38%, sedangkan pada siklus II menjadi 16 siswa atau 55%. Selain itu juga terdapat kenaikan pada kategori MK (Mulai Kebiasaan/Membudaya), yaitu pada siklus I ada 5 siswa atau 16%, pada siklus II ada 6 siswa atau 19%. Hal ini bahwa berdasarkan indikator kinerja peningkatan nilai karakter sudah mulai tercapai.

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai prestasi Belajar Sejarah pada siklus II, yang dilihat dari ketuntasan belajar, yang diukur dari

(48)

commit to user

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka pada siklus II dari 29 siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukodono, jumlah siswa yang tuntas ada 28 siswa atau 97%. Hal ini berarti berdasarkan indikator kinerja ketuntasan belajar telah tercapai, kemudian berdasarkan data mengenai hasil tes untuk nilai rata-rata klasikal mengalami peningkatan dari 75,52 pada siklus I menjadi 77,72 pada siklus II, dan berdasarkan indikator kinerja nilai rata-rata hasil tes telah tercapai.

Hasil analisis perbandingan data mengenai nilai karakter siswa antara siklus I dan siklus II yang dilihat dari kategori BT (Belum Terlihat), kategori MT (Mulai Terlihat), kategori MB (Mulai Berkembang), dan kategori MK (Mulai Kebiasaan/Membudaya), dapat dilihat pada tabel 25, dan grafik berikut ini.

Tabel 25. Analisis Perbandingan Nilai Karakter Siswa Siklus I dan Siklus II

No Kategori Siklus I Siklus II Peningkatan

1 BT (Belum Terlihat) 8% 0% -8%

2 MT (Mulai Terlihat) 38% 26% -12%

3 MB (Mulai Berkembang) 38% 55% 17%

4 MK (Mulai Membudaya) 16% 19% 3%

Peningkatan Nilai Karakter 20%

Gambar 14. Grafik Analisis Perbandingan Nilai Karakter Siswa

Siklus I dan Siklus II 0 10 20 30 40 BT MT MB MK Siklus I BT MT MB MK Siklus II Kategori dlm % Kategori dlm %

(49)

commit to user

Analisis perbandingan hasil belajar kognitif siswa, berdasarkan ketuntasan belajar antara sebelum pelaksanaan tindakan atau awal, siklus I, dan siklus II yang diperoleh dari tes tertulis dapat dilihat tabel 26 dan grafik berikut ini.

Tabel 26. Analisis Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Sebelum Tindakan dan Setelah diberi Tindakan

No Ketuntasan Belajar Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Tuntas 69% 83% 97%

2 Rata-Rata Klasikal 72.48 75.52 77.72

Gambar 15. Grafik Analisis Perbandingan Hasil Belajar Kognitif Siswa Sebelum Tindakan dan Setelah Tindakan.

Berdasarkan tabel 25 di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa atau prestasi dengan penerapan model pembelajaran kontekstual (contextual

teaching and learning) mengalami peningkatan. Ketuntasan belajar siswa

sebelum tindakan ialah 69%, pada siklus I menjadi 83% sehingga terjadi peningkatan 14%, dan pada siklus II menjadi 97% sehingga terjadi peningkatan 14%. Kemudian rerata klasikal hasil belajar sebelum tindakan ialah 72.48, pada siklus I meningkat sebesar 3,40 sehingga menjadi 75,52,

0 20 40 60 80 100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Tuntas dlm % Rerata Nilai

(50)

commit to user

dan setelah siklus II mengalami peningkatan sebesar 3,20 sehingga menjadi 77.72.

Dari data di atas diketahui bahwa hasil belajar siswa sebelum diberi tindakan dan setelah diberi tindakan mengalami peningkatan. Hal ini terlihat pada tabel 23 di atas, sebelum pelaksanaan tindakan rerata klasikalnya 72,48, meningkat pada siklus I menjadi 75,52, dan pada siklus II meningkat menjadi 77.72, sehingga indikator kinerja tercapai.

D. Pembahasan

1) Penerapan Model Kontekstual untuk Meningkatkan Nilai Karakter Dalam Pembelajaran Sejarah

Belajar merupakan proses aktif, guna menyikapi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar merupakan suatu proses yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah suatu proses melihat, mengamati, memahami obyek yang dipelajari. Belajar terjadi akibat adanya pengkondisian lingkungan yang diikuti dengan adanya penguatan. Belajar juga terjadi karena adanya usaha yang bertujuan, eksploratif, imajinatif dan kreatif. Saiful BD & A Zain (1996), belajar adalah sebagai suatu sistem, belajar mengajar meliputi suatu komponen antara lain : tujuan, bahan ajar, siswa, guru, metode, lingkungan, situasi dan kondisi serta sistem evaluasi. Agar tujuan tercapai semua komponen harus diorganisir sehingga terjadi kerjasama antar komponen. Lebih lanjut Menurut Lickona (1995) terdapat sepuluh kebajikan (virtues)

Gambar

Tabel  2.  Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012
Gambar  3.  Grafik Nilai Karakter Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1                      Sukodono Tahun Pelajaran 2011/2012  Pra Siklus
Tabel 8. Hasil Nilai Tes Kognitif pada Kompetensi Dasar
Tabel 9.  Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1          Sukodono  Tahun Pelajaran 2011/20112 Berdasarkan Nilai Hasil
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

indeks LQ45 tahun 2009-2012; (2) Price Earning Ratio (PER) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap harga saham perusahaan pada indeks LQ45 tahun 2009-2012; (3)

[r]

Kategori sangat valid dilihat dari hasil pengembangan pada LKS ini dengan kegiatan berpikir kreatif Ayo Berkreasi melalui aksi bersih lingkungan pada LKS, diikuti

Hasil penelitian ini diambil dari data observasi aktivitas siswa pada setiap pertemuan, wawancara kepada sampel terpilih, dan dokumentasi, kemudian dapat disimpulkan

Suatu model pembelajaran merupakan rencana, pola atau pengaturan kegiatan pendidik dan peserta didik yang menunjukkan adanya interaksi antara unsur-unsur yang

Oleh karena itu, penelitian ini bermaksud untuk menganalisis pengaruh belanja pemerintah dan pembiayaan bank syariah terhadap pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan data panel

Pelabuhan Larantuka juga menjadi tempat persinggahan kapal-kapal penumpang besar yang biasa melayani transportasi laut di Indonesia.. Kata kunci : Terminal Penumpang,

Berbeda dengan sekresi asam organik oleh akar ke larutan hara, peningkatan konsentrasi Al tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap akumulasi asam organik dalam