Cellular Interference and
Celular Planning
S1 TEKNIK TELEKOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM
PURWOKERTO
2G Frequency Allocation
2G – 900 Mhz & 1800 Mhz
Indonesia Frequency Usage on 800-900 MHz
Indonesia Frequency Usage on 1400-1800 MHz
Alokasi Frekuensi 900 Mhz dan 1800 Mhz
6 http://telcoconsultant.net
Penataan frekuensi1800 Mhz
7 http://telcoconsultant.net
Konsep Kanal GSM
A. KanalFisik
1 TS dalam frame TDMA merupakan1 kanal fisik.
B. Kanal Logik
- Ditumpangkan dikanal fisik
- Tergantung dari jenis informasi yang ditransmisikan
antara MS dan BTS
- Jenis data : data user dan signaling / kontrol
TDMA Frame
• Pada setiap 200 kHz frekuensi band terbagi menjadi 8 TDMA time slot.
• Jadi pada setiap satu frekuensi band memungkinkan 8 panggilan telepon (atau 16 panggilan telepon apabila disetting halfrate penuh) secara bersamaan.
• Satu urut-urutan 8 TDMA timeslot disebut sebagai TDMA frame. TDMA frame berdurasi 4.615 ms sehingga durasi per tiap timeslot adalah 0.577 ms
Band Frekuensi GSM
ARFCN Table
Quiz
• Berapa Frekeunsi Downlink dan Uplink yang di
gunakan oleh Operator GSM, apabil ARFCN
yang dipakai adalah sbb :
1. 24
2. 100
3. 530
4. 800
3G Frequency Allocation
..
• Alokasi frekuensi untuk sistem 3G
dibagi menjadi dua yaitu sistem
TDD dan sistem FDD.
• Pada saat ini sistem 3G di
Indonesia menggunakan sistem
FDD.
• Dengan bandwidth 5 Mhz sistem
FDD
memiliki
lebih
banyak
frequency carrier.
• Sejumlah 12 frequency carrier
sedangkan sistem
TDD yang
hanya 7 frequency carrier.
http://telcoconsultant.net
3G
STEP BY STEP PROSES RF
PLANNING
Analisis trafik dan coverage
2G Frequency Planning
ARFCN
• Setiap operator seluler akan mendapatkan
sekumpulan ARFCN (satu ARFCN = 200 kHz)
dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu BCCH
carriers dan TCH carriers.
http://telcoconsultant.net 22
BCCH Group
TCHGroup
a. 15 carriers digunakan untuk BCCH frequency b. 24 carriers digunakan untuk TCH frequency c. 1 carrier digunakan untuk guard band antara
• Sektor yang saling berhadapan atau berada
dalam satu site minimal harus berselisih 2
ARFCN, sektor yang memiliki azimuth sama
dan
bersebelahan
langsung
juga
harus
berselisih 2 ARFCN.
Concept of Frequency Reuse
• Penggunaan ulang frek yang sama pada jarak
tertentu.
Reason Example
• Frequency resource is limited. If there is 8MHz
frequency resource, 8 MHz = 40 channels * 8
timeslots = 320
==> max. 320 users can access the network at
the same time
GSM Interference
ALFIN
HIKMATUROKHM
29
• Pada sistem seluler, salah satu ciri utama mendapatkan
effisisensi optimum pada penggunaan spektrum frekuensi
ialah dengan penggunaan frekeunsi reuse
• Kinerja sistem radio seluler sangat dipengaruhi oleh faktor
interferensi.
• Sumber-sumber interferensi dapat berasal dari ponsel
lainnya di dalam sel yang sama, dari percakapan yang
sedang berlangsung disebelahnya, atau dari BTS yang
bekerja pada pita frekuensi yang sama.
• Interferensi pada pita percakapan menyebabkan crosstalk,
yakni pelanggan mendengar nada-nada percakapan orang
lain,
yang
menginterferensi
dalam
latar
belakang
percakapannya disebabkan oleh transmisi yang tidak
diinginkan
ALFIN
HIKMATUROKHM
30
Interferensi kanal yang
Berfrekuensi sama (co-channel)
• Pengulangan kanal radio dengan frekuensi bersama co-channel,
menyatakan bahwa dalam daerah liputan tertentu terdapat
beberapa sel yang menggunakan spektrum frekuensi yang sama.
• Sel-sel ini disebut kanal frekuensi bersama, dan interferensi yang
terjadi antara sel-sel dengan frekuensi yang sama, disebut
interferensi kanal bersama atau interference co-channael.
• Interferensi kanal bersama tidak dapat hanya diatasi dengan
menaikkan level daya yang dipancarkan, karena akan menaikkan
interferensi ke sel kanal bersama lainnya.
• Untuk mengurangi interferensi co-channel sel, sel-sel co-channel
harus dipisahkan sejauh jarak minimum.
ALFIN
HIKMATUROKHM
31
INTERFERENSI KANAL SAMA
D Radio Tower Radio Tower F1 F1 F1 F1 F1 D R SEL A SEL A R
ALFIN
HIKMATUROKHM
32
Pengulangan Frekuensi
• D adalah jarak pengulangan ‘reuse distance’
• R adalah jari-jari sel heksagonal (jarak terjauh dari pusat sel ke ujung sel • K adalah kelompok sel atau cluster
• Untuk sel berbentuk heksagonal :
(D/R)2 = 3 K K = 1/3 (D/R)2
ALFIN
HIKMATUROKHM
33
• Untuk daerah cakupan yang luas dan padat akan terdapat
beberapa cluster atau kelompok frekuensi sel untuk
meliputi daerah tersebut.
• Jika satu sel menggunakan frekuensi yang sama, sel pada
kelompok frekuensi acuan akan mendapat gangguan dari
sel-sel pengganggu yang mengelilinginya.
• Pada sistem seluler dengan bentuk sel heksagonal akan
terdapat 6 sel interferensi antar kanal pada rantai pertama.
A A A A Lapis pertama Lapis kedua Lapis ketiga
Co-Channel Interference ...
6 Interfering
cells
D
D
D
D
D
D
ALFIN
HIKMATUROKHM
35
• Pada sistem seluler dengan ukuran sel tetap, interferensi
co-channel tidak bergantung pada daya yang dipancarkan.
• Interferensi kanal bersama menjadi fungsi jari-jari sel (R),
dan jarak antara pusat sel co-channel (D).
• Dengan meningkatkan rasio q = D/R, jarak antara sel
kanal-bersama meningkat. Interferensi antar kanal adalah fungsi
dari parameter q yang didefinisikan sebagai : q = D/R
• Parameter q adalah faktor reduksi interferensi kanal
bersama (cochannel interfernce reduction factor). Ketika q
meningkat interferensi antar kanal menurun.
ALFIN
HIKMATUROKHMAN, MT http://sinauonline.org
36
• Interferensi kanal bersama dapat dialami di stasiun pangkalan radio
maupun pada stasiun mobil. Perbandingan sinyal dengan interferensi
C/I (Carier to interference ratio) pada stasiun mobil (down link) yang
disebabkan oleh 6 sel penginterferensi, sama dengan yang diterima
oleh stasiun pangkalan radio (uplink) yang disebabkan oleh stasiun
mobil sebagai penginterferensi yang terletak pada enam sel yang
mengelilingi sel acuan.
• Nilai C/I dapat ditulis sebagai berikut :
6 1 i j jIi
C
I
C
f2 f2 f2 f2 f2 f2 f1 f3 Sel Co-channelALFIN
HIKMATUROKHM
37
C/I minimum pada beberapa sistem (*:)
(*) diperoleh dari : “Capacity digital cellular TDMA system”, Raith, K.
Pengukuran C/I sistem :
Tingkat interferensi co-channel dapat diukur di : • Mobil unit (MS)
• Base Station (BS)
AMPS
Dengan
Tanpa
Dengan Tanpa
Dengan Tanpa
Frek. Hopping Frek. Hopping Diversitas Diversita Diversitas Diversita
9 dB
12 dB
12 dB
16 dB
13 dB
17 dB
18 dB
ALFIN
HIKMATUROKHM
38
Perhitungan C/I
Pada contoh perhitungan berikut ini, anggap menggunakan desain sistem antena omnidirectional.
• Dari persamaan : q = D/R ; q : faktor pengurangan interferensi • q naik maka C/I turun
• q turun maka C/I naik
• D fungsi KI dan C/I : D = f(KI, C/I)
KI = jumlah sel co-channel lapis pertama
C/I = nilai C/I yang disyaratkan pada BS atau MS dimaksud
6 1 k k 6 1 k k 6 1 k k k j D R D R saja pertama lapis I C I C I CALFIN
HIKMATUROKHM
39
(C/I) Co-Channel tanpa sektorisasi
BTS ditempatkan ditengah-tengah sel dengan menggunakan antenna yang memancar kesegala arah.
Terjadi apabila penyebab dan yang kena interferensi berada di pusat sel. Maka C/I dihitung dengan persamaan di atas sbb. (asumsi = 4) :
4 6 1 k 4 k 4 q 6 1 D R I C
SistemAMPS : K 7mak a q 3K 4,58 : C/I 18,67dBB d 78 , 13 I / C : 46 , 3 K 3 q mak a 4 K : GSM Sistem D2 D6 D1 D5 D4 D3
ALFIN
HIKMATUROKHM
40
C/I keadaan buruk
Terjadi apabila MS menerima sinyal terlemah dari sel tempat dia berada tetapi menerima interferensi yang kuat dari sel penyebab interferensi (D1=D2=D-R; D3=D6=D;D4=D5=D+R) Maka C/I dihitung dengan persamaan (asumsi = 4) :
dB 26 , 17 ) R D ( 2 ) D ( 2 ) R D ( 2 R I C : 58 , 4 q maka 7 K dB 32 , 11 ) R D ( 2 ) D ( 2 ) R D ( 2 R I C : 46 , 3 q maka 4 K 4 4 4 4 4 4 4 4 D-R D-R D+R D+R D D 4 4 4 4 4 4 4
2
)
1
(
2
)
1
(
2
1
2
)
(
2
)
(
2
q
q
q
D
R
D
R
D
R
I
S
ALFIN
HIKMATUROKHM
41
• Untuk menanggulangi pengaruh interferensi langkah berikut biasa dilakukan, antara : • Perencanaan sistem antena berarah (sektorisasi)
• Menurunkan tinggi antena BS • Pemakaian antena pola-payung
ALFIN
HIKMATUROKHM
42
Perencanaan Sistem Antena Berarah
•
Kasus Tiga Sektor (120
0)
Pemakaian antena 3 sektor, sumber interferensi hanya berasal dari 2 sel saja (misal, sel heksagonal).
Situasi terburuk terjadi bila mobil unit berada di posisi A.
dB 5 , 24 58 , 4 K 3 q maka 7 K dg Sistem dB 86 , 19 46 , 3 K 3 q maka 4 K dg Sistem q ) 7 , 0 q ( 1 D ) R 7 , 0 D ( R I C 4 4 4 4 4 10 6 4 2 1 5 7 6 10 4 2 5 11 6 4 2 5 7 6 K = 7 5 5 D+0,7R D
ALFIN
HIKMATUROKHM
43
Perencanaan Sistem Antena Berarah
•
Kasus Enam Sektor (60
0)
Sumber interferensi pada pemakaian antena 6 sektor hanya satu sel. Situasi terburuk terlihat seperti pada gambar.
• Kelemahan penggunaan antena sektor : • Lebih banyak antena
• Sering terjadi hand-off
• Mengurangi efisiensi trunking
dB 86 , 29 I C maka : ) 58 , 4 q ( 7 K dg Sistem dB 26 I C maka : ) 46 , 3 q ( 4 K dg Sistem ) 1 q ( 1 ) R D ( R I C 4 4 4 10 6 4 2 1 6 10 4 2 5 11 6 4 2 5 7 6 K = 7 5 5 6 1 3 3 D+R 28,9 dB
ALFIN
HIKMATUROKHM
44
Interferensi dari kanal sebelah
(adjacent channel Intefernce)
• Interferensi yang diakibatkan oleh sinyal-sinyal yang frekuensinya
bersebelahan (berdampingan) dengan frekuensi sinyal yang sedang
menjadi fokus perhatian tersebut sebagai interferensi kanal sebelah.
• Interferensi kanal bersebelahan dapat dikurangi pengaruhnya dengan
menggunakan filter yang baik, di pemancar maupun penerima.
• Di pemancar, filter berguna supaya sinyal RF dipancarkan
benar-benar berada dalam bidang frekuensi yang telah ditentukan.
• Di penerima, digunakan untuk meredam sinyal RF terdekatnya.
• Pemisahan jarak kanal dekat yang menganggu biasanya harus
menempuh jarak tertentu sebelum mencapai penerima sehingga
memberikan redaman tambahan.
Co-Channel Interference
• Co-Channel Interference adalah interferensi
yang
disebabkan
karena
penggunaan
frequensi yang sama oleh cell carrier dan juga
cell yang lain.
• Setiap frekuensi ARFCN pada GSM mempunyai
bandwidth 200 kHz.
Adjacent-Channel Interference
• Adjacent-Channel
Interference
adalah
interferensi yang disebabkan karena penggunaan
frequensi yang berdekatan
• Setiap frequency yang adjacent (berbeda 200 kHz
atau 1
ARFCN) tidak diperbolehkan memiliki
sinyal yang terlalu kuat juga. Meskipun berbeda
frekuensi beberapa sinyal yang berhimpitan
frekuensinya dapat mempengaruhi kualitas.
• Buku 4G Handbook Versi Bahasa Indonesia
40-46
Traffic
How many 3 sectors sites are needed ?
Traffic per subscriber: 25 mE; Number of subscribers: 10000;
Number of available frequencies: 24; Cell pattern: 4/12 (12 frequency
groups); GOS: 2%. How many 3–sector-sites are needed?
• frequencies per cell = 24/12 = 2 frequencies
• traffic channels per cell = 2 x 8 - 2 (control channels) = 14 TCH
• traffic per cell for 14 TCH, 2% GOS = 8.2 E/cell (use the Erlang table)
• subscribers per cell = 8.2 E / 0.025 E = 328 subscribers per cell
• needed number of cells = 10 000 / 328 = 30 cells
• needed number of 3–sector–sites = 30 / 3 = 10 The Answer
Scrambling Code Planning Overview
Scrambling Code Planning Overview
• Scrambling Code are used to distinguish
between different cells on the downlink and
different UE’s on the uplink.
• Uplink : no planning (Order by RNC)
• Downlink : Be Plan with 512 Primary SC
Requirements for SC planning
1. All cells that a mobile station is able to measure in any location of the
network service area should have different scrambling codes.
2. No cell should have the same code as any of its neighbour cells
3. No two cells in one neighbour list should have the same code
4. When cell A and cell B both have cell C in their respective neighbour lists,
cell A and cell B should have different scrambling codes
5. In a neighbour list the number of code groups used by the neighbour cells
should be kept at minimum and consequently the number of codes per
group should be maximised
Code Allocation
k\j 0 1 2 … 63 0 0 8 16 504 1 1 9 17 505 2 2 10 18 506 3 3 11 19 507 4 4 12 20 508 5 5 13 21 509 6 6 14 22 510 7 7 15 23 511Scrambling codes numbering
• 512 Primary Scrambling Code
• For 512 PSC, we can create 63 group SC.
• And in one group SC have 8 PSC.
53 http://telcoconsultant.net
Scrambling Code Strategy
Code groups
00 01 … 09 10 … 19 20 … 31 32 … 41 42 … 51 52 … 59 60 … 63
Test Reserved (9) Macro Layer (50) Pico layer (4)
Code groups
00 01 … 09 10 … 19 20 … 31 32 … 41 42 … 51 52 … 59 60 … 63
Test Reserved (9) Outdoor Layer (50) indoor layer (4)
55 http://telcoconsultant.net
• Pada saat proses plan
Scrambling Code pada
jaringan
UMTS/3G.
Perlu diperhatikan
re-use scrambling code
jangan
sampai
scrambling code yang
sama dipakai dalam
jarak yang berdekatan.
58 http://telcoconsultant.net